You are on page 1of 12

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PADA LUPI CATERING SERVICE

A. Pendahuluan

Pada saat sekarang ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di

Indonesia berjalan semakin pesat. Perkembangan ini menyebabkan persaingan

antar organisasi menjadi semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan baik

pemerintah maupun swasta akan berupaya untuk tujuan jangka panjang menuju

perkembangan organisasi. Dalam hal ini semua perusahaan akan berusaha

membenahi perusahaannya dalam berbagai aspek, mulai dari produksi, keuangan,

personalia dan juga pembenahan dalam organisasi perusahaan. Agar dapat tetap

bertahan dalam persaingan tersebut, setiap perusahaan berupaya agar dapat

beroperasi seefektif dan seefisien mungkin.

Perusahaan yang dapat bertahan dalam persaingan akan dapat bertahan dan

tumbuh menjadi suatu perusahaan yang berskala besar. Berkembangnya skala

perusahaan akan mengakibatkan meluasnya kegiatan-kegiatan di perusahaan

tersebut sehingga memerlukan banyak perubahan dalam bidang manajemen

perusahaan. Semakin besar perusahaan maka akan semakin kompleks pula

masalah yang dihadapi dalam bidang manajemen. Kompleksitas masalah yang

dihadapi dalam manajemen perusahaan ini mengakibatkan kebutuhan akan

sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan memenuhi kriteria-kriteria

yang baik. Hal ini terjadi karena sumber daya manusia merupakan salah satu

1
unsur yang menentukan dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Pergeseran paradigma pengembangan perusahaan yang terjadi selama ini

merupakan refleksi adanya pemikiran-pemikiran baru tentang diskusi

pengembangan perusahaan. Pengalaman empiris mengenai aspek human capital

dalam pembangunan telah menunjukkan bahwa sumber daya manusia selama ini

cukup “terabaikan”. Hasil pemikiran tersebut memperlihatkan bahwa manusia

belum berperan pada fokus pengembangan dan pembangunan. Ironisnya, diskusi

terhadap barbagai fenomena keterlambatan pengembangan dan pembangunan

pada perusahaan yang memunculkan ketimpangan tidak difokuskan pada aspek

kualitas manusia sebagai aktor dan alat pembangunan itu sendiri, melainkan

hanya fokus pada aspek mekanis dan sumber daya hayati.

Tugas yang paling utama dan harus dijawab oleh program pengembangan

perusahaan adalah bagaimana memajukan perusahaan. Untuk mewujudkan

jawaban tersebut maka diperlukan adanya pemikiran baru tentang pergeseran

pola konseptualisasi pengembangan perusahaan agar mengarah kepada

terwujudnya kemajuan masyarakat. Pada tahun tujuh puluhan telah muncul

paradigma pertumbuhan (growth paradigm) yang didasarkan pada argumentasi

bahwa tingginya tingkat kemajuan secara ekonomis menunjukkan adanya tingkat

pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal ini menyebabkan munculnya idealisme

yang mengasumsikan bahwa tingkat keberhasilan pembangunan dapat diukur

dari prespektif laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Seiring dengan semaraknya diskusi mengenai berbagai tuntutan terhadap


3

masyarakat dan upaya pemantapan pengembangan perusahaan, muncul gagasan

baru yang pada hakikatnya merupakan pemikiran kritis mengenai hakekat

pertumbuhan. Idealisme tersebut ditujukan untuk mempertanyakan sasaran dari

pelaksanaan pengambangan perusahaan. Pemikiran tersebutlah yang kemudian

memberikan solusi bahwa implementasi tersebut hanya untuk manusia. Dengan

kata lain, paradigma ini menjelaskan bahwa perusahaan akan dikatakan berhasil

jika pengembangan perusahaan tersebut mampu meningkatkan kualitas sumber

daya manusianya.

Pada masa sekarang ini, fenomena yang terjadi dalam masyarakat kita

mengisyaratkan adanya kesadaran akan pentingnya dimensi kemanusiaan dalam

pelaksanaan pembangunan. Hal ini dapat diketahui secara jelas dari terjadinya

pergeseran orientasi pembangunan. Orientasi yang berawal dari pemikiran yang

mengasumsikan bahwa sumber daya manusia sebagai obyek pembangunan telah

berubah kearah pimikiran yang mengasumsikan bahwa sumber daya manusia

harus berperan aktif sebagai subyek yang terlibat dalam proses pembangunan.

Dari pergeseran paradigma dan konsepsi serta berbagai fenomena yang

terjadi dalam masyarakat, secara esensial dapat kita maknai betapa pentingnya

aspek sumber daya mausia dalam setiap organisasi. Secara tidak langsung hal

ini akan menimbulkan kesadaran bahwa efektivitas organisasi pada akhirnya

akan bermuara pada kualitas manusianya. Pentingnya kualitas manusia

disebabkan karena manusia memiliki demensi yang hakiki sebagai “pemegang

kunci sukses” dalam setiap organisasi. Dalam hubungan ini, Karlof dan
Ostblom (1997) menyatakan bahwa sejak dasawarsa delapan puluhan, tumbuh

kenyataan yang menegaskan bahwa kemampuan mengelola manusia dalam

suatu organisasi dengan cara yang efektif akan dapat membantu untuk

memperbaiki kualitas yang diterima konsumen dan produktivitas organisasi.

Dengan kata lain dapat disimpulkan secara sederhana bahwa manusia yang

diperlakukan dengan baik akan termotivasi dan akan memiliki usaha yang lebih

besar untuk melayani pelanggan sehingga akhirnya akan meningkatkan gaji dan

upah yang diterimanya, serta akan menggunakan energi yang lebih besar untuk

menyelesaikan tugasnya.

Lupi Catering Services merupakan sebuah usaha yang bergerak dalam

bidang jasa boga, khususnya katering. Dalam menghadapi persaingan dalam

industri ini, Lupi Catering Service senantiasa harus mampu memajukan dan

melakukan perkembangan usaha. Dari uraian sebelumnya dapat diketahui

bahwa kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci sukses yang

dapat menentukan perkembangan perusahaan. Dengan demikian, adanya

kualitas sumber daya manusia yang baik merupakan suatu tantangan bagi Lupi

Catering Services. Hal ini disebabkan karena banyaknya usaha yang semakin

berkembang dalam bisnis ini, sehingga terjadi iklim usaha yang sangat

kompetitif, sehingga Lupi Catering Service sebaiknya memiliki sumber daya

manusia yang handal dan mempu menciptakan produk-produk makanan yang

berkualitas, serta dapat mengikuti perkembangan di industri kuliner.

Kehandalan dan kemampuan mengikuti perkembangan bisnis kuliner oleh


5

sumber daya manusia pada Lupi Catering Service tersebut dapat diperoleh

melalui implementasi sumber daya manusia melalui strategi pengembangan.

Dalam rangka pembangunan sumber daya manusia, banyak instrumen

atau pola yang dapat dilakukan. Dalam konteks ini ada satu hal yang patut untuk

dikaji lebih mendalam, yaitu pentingnya strategi pengembangan sumber daya

manusia. Program pengembangan sumber daya manusia dapat dilaksanakan

melalui pendidikan dan pelatihan. Namun agar pelaksanaan program

pengembangan sumber daya manusia pada Lupi Catering Service bisa menjadi

efektif dan efisien maka dibutuhkan suatu strategi untuk mengatur berbagai

instrumen program dalam rangka pengembangan sumber daya manusia.

Implementasinya adalah ditempatkannya program-program yang bersifat

pendidikan, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang sesuai

dengan kebutuan dan kondisi lingkungan perusahaan.

Efektivitas penyelenggaraan program pengembangan sangat tergantung

pada efektivitas perusahaannya, sementara itu lingkungan yang sangat dinamis

yang selalu mengalami perubahan baik yang bersifat alamiah maupun rekayasa.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam pengembangan sumber daya

manusia tentu sangat diperlukan suatu formulasi strategi yang mampu merespon

perubahan lingkungan. Aplikasi strategi tersebut harus didasarkan pada analisis

lingkungan yang bertujuan untuk merespon segala bentuk perubahan yang

terjadi pada lingkungan. Michael Porter mangatakan bahwa strategi apapun

yang tidak didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang dinamika


persaingan akan mengalami kegagalan (dalam Hamel, et al: 1992). Sedangkan

menurut Hughes (1994) tanpa adanya strategi, maka setiap organisasi tidak akan

mempunyai arah.

Sumber daya manusia yang handal dan memiliki kemampuan serta

kualitas dapat ditunjang dengan adanya program-program pengembangan dari

organisasi. Namun peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat

dilakukan secara maksimal tanpa adanya strategi pengembangan sumber daya

manusia yang baik. Intinya adalah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan

kualitas sumber daya manusia hendaknya berangkat dari manajemen atas

strategi pengembangan sumber daya manusia. Menurut Mangkunegara (2001),

perbaikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilaksanakan

melalui berbagai metode pengembangan, seperti latihan, understudies, job rotasi

dan kemajuan bersama serta coaching-counseling. Pada dasarnya strategi

pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan dengan tujuan untuk

memperoleh peningkatan kualitas sumber daya manusia akan memberikan nilai

tambah pada perusahaan, meminimalkan kelemahan internal perusahaan serta

membantu perusahaan dalam mengatasi ancaman dari luar.

B. Permasalahan

Mengingat bahwa sumber daya manusia merupakan faktor penting yang

dapat mempengaruhi terwujudnya tujuan organisasi, maka program

pengembangan sumber daya manusia harus dilaksanakan dengan baik. Agar

pelaksanaan program pengembangan tersebut berjalan dengan baik maka


7

dibutuhkan suatu strategi yang dapat dijadikan sebagai kerangka untuk

membimbing dan mengendalikan pilihan-pilihan yang menetapkan sifat-sifat

dan tujuan pelaksanaan program tersebut. Dalam hal ini, manajemen strategi

merupakan faktor yang dapat menunjang keberhasilan program pengembangan

sumber daya manusia. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin

menguraikan lebih jauh mengenai strategi pengembangan sumber daya manusia

pada Lupi Catering Service.

C. Pembahasan Implementasi Strategi Pengembangan SDM

Manusia merupakan salah satu alat yang penting bagi Lupi Catering

Service untuk dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu, manajemen

kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dalam mengatur, mengelola, dan memanfaatkan pegawai sehingga

dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Dessler (2003) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah kebijakan dan praktek yang menentukan aspek “manusia” atau sumber

daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih,

member penghargaan, dan penilaian. Dari definisi tersebut dapat diketahui

bahwa menajemen sumber daya manusia merupakan pendayagunaan dan


pengelolaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengembangan

ssebagai fungsi operatif dari menajemen sumber daya manusia dapat dibagi atas

pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan penilaian prestasi kerja.

Secara terminologi, pengembangan sumber daya manusia dapat dikaji

dari dua konsep, yaitu sumber daya manusia (human resources) dan

pengembangan (development). Memahami konsep sumber daya manusia

(human resource), dapat kita awali dengan pemahaman terhadap dinamika

perusahaan, dimana setiap aktivitasnya merupakan pengkombinasian berbagai

sumber daya yang meliputi sumber daya finansial, fisik, manusia serta

kemampuan teknologi dan sistem.

Dengan pemahaman tersebut, maka sumber daya manusia dapat

digunakan untuk melihat aspek manusia sebagai sumber daya atau aset yang

turut menentukan keberadan organisasi. Bahkan manusia merupakan aset yang

paling berharga, karena manusialah sember daya yang dapat memberikan

kontribusi paling vital terhadap efisiensi, efektivitas dan produktivitas

perusahaan. Sumber daya manusia sebagai usaha kerja atau jasa yang dapat

diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini sumber daya manusia

mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu

tertentu untuk menghasilkan barang atau jasa. Sumber daya manusia juga

menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa usaha kerja

tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang memiliki

nilai ekonomi, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa.
9

Konsep ini lebih mengarah pada tenaga kerja (manpower).

Sedangkan konsep pengembangan (development) biasanya sering

dirancukan dengan pelatihan (training), padahal secara esensial keduanya

memiliki perbedaan. Pengembangan (development) lebih merupakan investasi

yang berorientasi jauh ke depan, dalam arti bahwa pengembangan lebih

bermakna sebagai upaya mempersiapkan sumber daya manusia (individu) untuk

meniti karir dalam suatu organisasi. Pengembangan merupakan penyiapan

individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi

dalam organisasi. Pengembangan akan selalu berkaitan dengan peningkatan

kemampuan intelektual dan emosional yang diperlukan untuk melakukan

pekerjaan secara lebih baik. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap

individu akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian, dan

kemampuan yang berkembang untuk bekerja dengan baik dalam suksesi posisi

yang ditemui sepanjang karirnya.

Dari kedua konsep tersebut diatas, pada hakekatnya dapat

dipahami mengenai konsepsi pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia dapat juga diartikan sebagai suatu proses

peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka efektivitas

pencapaian tujuan organisasi untuk dapat mengahasilkan output baik berupa

barang dan jasa agar dapat memenuhi kebutuhan seoptimal mungkin sesuai

dengan tujuan organisasi. Adapun tujuan dari Lupi Catering Service adalah

menghasilkan produk makanan yang dapat memenuhi keinginan konsumen.


Untuk itu, Lupi Catering Service perlu memiliki sumber daya manusia syang

handal dalam melayani keinginan konsumen. Demi meningkatkan kualitas

sumber daya manusia pada perusahaannya, Lupi Catering Service telah

melakukan berbagai program pengembangan sumber daya manusia.

Manajemen pada Lupi Catering Service menilai bahwa dalam

melakukan perkembangan usaha, Lupi Catering Service perlu memiliki chef

yang memiliki kemampuan yang handal dalam memasak, serta mampu

mengikuti trend pada industri kuliner. Dengan demikian, program

pengembangan yang telah dilaksanakan pada Lupi Catering Service antara lain

adalah memberikan pelatihan, serta member kesempatan bagi para karyawan

untuk melakukan kursus memasak. Hal ini dilakukan demi memperoleh sumber

daya manusia yang lebih berkualitas.

Dalam strategi pengembangan sumber daya manusia, Lupi Catering

Service membaginya menjadi dua program, yaitu program yang bersifat umum,

dan khusus. Pengembangan sumber daya manusia bersifat umum dilakukan

dengan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karir terhadap chef pada

Lupi Catering Service. Sedangkan dalam arti umum, pengembangan sumber

daya manusia dilakukan mencakup keseluruhan personil melalui sistem

pembinaan personil, termasuk motivasi, dan pendidikan.

D. Kesimpulan
11

Berdasarkan uraian sebelumnya, pada bab ini penulis mengemukakan

beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Pengembangan sumber daya manusia (human

resource development) merupakan salah satu fungsi

operatif dalam manajemen sumber daya yang dibagi

atas pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan

penilaian prestasi kerja. Pengambangan sumber

daya manusia ini berorientasi pada bagaimana

menyusun langkah-langkah strategi menyiapkan

sumberdaya manusia (pegawai/karyawan) dalam

suatu organisasi yang memiliki kualitas yang baik.

2. Pengembangan sumber daya manusia merupakan

program yang difokuskan kepada peningkatan

kemampuan dalam pengambilan keputusan dan

memperluas hubungan manusia atau sumber daya

dalam suatu organisasi. Pengembangan dapat

diartikan sebagai suatu proses pendidikan yang

mempergunakan prosedur sistematis dan

terorganisir dimana pegawai mempelajari

pengetahuan konseptual dan teoritis guna

mempelajari pengetahuan yang umum.

Dalam pelaksanaannya, pengembangan sumber daya manusia harus


disesuaikan dengan strategi tertentu. Lupi Catering Service melakukan program

pengembangan dengan dua cara umum dan khusus. Pengembangan sumber

daya manusia bersifat umum dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan serta

pengembangan karir terhadap chef pada Lupi Catering Service. Sedangkan

dalam arti umum, pengembangan sumber daya manusia dilakukan mencakup

keseluruhan personil melalui sistem pembinaan personil, termasuk motivasi,

dan pendidikan.

Daftar Pustaka

Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,


Remaja Rosdakarya: Bandung, 2001

Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Prentice Hall: New Jersey, 2006

Hamel, Gary, dan C.K Praharlad, Kompetisi Masa Depan, Binarupa Aksara, Jakarta,
1995.

Hughes, Hax Arnold and Nicolas S. Majluf, Strategic Management and Integrative
Prespective, Printice Hall Engleeood Cliffs, New Jersey, 1994.

Karlof, Bengt and Svante Ostblom, Benchmarking : a Signpost to Excellence in


Quality and Productivity, diterjemahkan oleh Budi Raharjo, Andi Offset,
Yogyakarta, 1997.

You might also like