Professional Documents
Culture Documents
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
TENTANG
MENTERI KEUANGAN,
-2-
-3-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
-4-
-5-
-6-
Pasal 3
-7-
Bagian Kedua
Pasal 4
-8-
Pasal 5
-9-
Bagian Ketiga
Pendanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Paragraf 1
Pasal 6
Pasal 7
- 10 -
Paragraf 2
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
- 11 -
Bagian Keempat
Pasal 11
Pasal 12
- 12 -
Pasal 13
Bagian Kelima
Pasal 14
Pasal 15
Bagian Keenam
Pasal 16
- 13 -
Bagian Ketujuh
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
- 14 -
Pasal 20
Bagian Kedelapan
Pasal 21
Pasal 22
- 15 -
BAB III
Bagian Kesatu
Pasal 23
- 16 -
Bagian Kedua
Laporan Manajerial
Pasal 24
Penyusunan dan penyampaian laporan manajerial
Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dilakukan
dengan tahapan:
a. Kepala SKPD provinsi yang melaksanakan Dekonsentrasi
dan/atau Tugas Pembantuan menyusun dan
menyampaikan laporan kegiatan setiap triwulan dan setiap
berakhirnya tahun anggaran kepada gubernur melalui
SKPD yang membidangi perencanaan daerah dan kepada
kementerian/lembaga pemberi Dana Dekonsentrasi
dan/atau Dana Tugas Pembantuan.
b. Kepala SKPD kabupaten/kota yang melaksanakan Tugas
Pembantuan menyusun dan menyampaikan laporan
kegiatan setiap triwulan dan setiap berakhirnya tahun
anggaran kepada bupati/walikota melalui SKPD yang
membidangi perencanaan daerah dan kepada
kementerian/lembaga pemberi Dana Tugas Pembantuan
dan menyampaikan tembusan kepada SKPD provinsi yang
tugas dan kewenangannya sama.
c. Gubernur menugaskan SKPD yang membidangi
perencanaan daerah untuk menggabungkan laporan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
menyampaikannya setiap triwulan dan setiap berakhirnya
tahun anggaran kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri
Keuangan, dan menteri yang membidangi perencanaan
pembangunan nasional.
d. Bupati/walikota menugaskan SKPD yang membidangi
perencanaan daerah untuk menggabungkan laporan
sebagaimana dimaksud pada huruf b dan
menyampaikannya setiap triwulan dan setiap berakhirnya
tahun anggaran kepada gubernur melalui SKPD Provinsi
yang membidangi perencanaan daerah, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Keuangan, dan menteri yang membidangi
perencanaan pembangunan nasional.
Pasal 25
(1) Penyampaian laporan kepada Menteri Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf c dan d
ditujukan kepada Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan untuk bahan evaluasi dan harmonisasi
pendanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
dengan Desentralisasi.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 17 -
Bagian Ketiga
Laporan Akuntabilitas
Paragraf 1
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
Pasal 26
Paragraf 2
Pasal 28
Pasal 29
- 18 -
Pasal 30
(1) Gubernur selaku wakil Pemerintah menugaskan dan
menetapkan kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah provinsi sebagai koordinator Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W)
Dekonsentrasi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur.
(2) Koordinator UAPPA-W Dekonsentrasi melakukan proses
penggabungan laporan keuangan yang berasal dari
UAPPA-W Dekonsentrasi di wilayah kerjanya.
(3) Penggabungan laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menghasilkan laporan keuangan
gabungan yang disampaikan dalam bentuk dokumen
resmi dan disertai dengan data elektronik kepada:
a. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan setiap semester; dan
b. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan setiap
triwulan dan setiap berakhirnya tahun anggaran.
(4) Laporan gabungan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
juga disampaikan kepada gubernur selaku wakil
Pemerintah dan kepala SKPD yang membidangi
perencanaan daerah.
(5) Penyampaian laporan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b digunakan sebagai bahan:
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Dana
Dekonsentrasi; dan
b. penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan
Daerah.
Pasal 31
(1) Gubernur/bupati/walikota selaku kepala daerah
menugaskan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
- 19 -
Paragraf 4
Pasal 32
- 20 -
Pasal 33
Pasal 34
Bagian Keempat
Pasal 35
- 21 -
Bagian Kelima
Pasal 36
- 22 -
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
- 23 -
Bagian Keenam
Pengelolaan Informasi
Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Pasal 40
Pasal 41
- 24 -
Pasal 42
BAB IV
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 43
- 25 -
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 44
Bagian Ketiga
Reviu Laporan Keuangan Dana Dekonsentrasi dan
Dana Tugas Pembantuan
Pasal 45
- 26 -
Bagian Keempat
Pasal 46
Pasal 47
- 27 -
BAB V
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
- 28 -
Pasal 51
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 52
- 29 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Oktober 2008
MENTERI KEUANGAN,
ttd