Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Nama Mahasiswa : Wiwik Dian Cahyani
NIM : 6450401095
Program Studi : S1
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
SKRIPSI
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
Untuk Mencapai Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Nama Mahasiswa : Wiwik Dian Cahyani
NIM : 6450401095
Program Studi : S1
Jurusan : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
Pada hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
MOTTO
Hati yang bersih akan peka terhadap ilmu, apapun yang dilihat, didengar,
dirasakan jadi samudera ilmu yang membuatnya kian bijak, arif dan tepat
Jadilah orang yang beriman yang selalu rukuk, sujud, menyembah Tuhan
PERSEMBAHAN
Segala puji syukur ke-hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “Faktor-
faktor Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Persepsi Karyawan Yang
Berhubungan dengan Tingkat Kepuasan Karywan PT. Sinar Sosro
Ungaran” ini sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat S-1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan
Semarang
2. dr. Oktia Woro K.H, M. Kes, Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
6. Bapak Joko Purwanto, Supervisor Personalia dan Umum, atas ijin dan
dorongan dan batuan baik spiritual maupun materiil sehingga penulis bisa
10. Abang Wildan, diajeng Ulfa, , Mbak Atik, Sari, Dian, Mbak Ita, Mbak Dewi,
Mbak Yuni, Mami Endah dan semua teman-teman jurusan IKM angkatan
11. Bapak Sukarto dan Bapak Kastono sekeluarga serta teman – teman KKN
12. Adik-adik kost Dian Ratna Tercinta terima kasih atas motivasi yang diberikan.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal baik dari semua pihak, mendapatkan pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik diharapkan guna kesempurnaan skripsi ini
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................... i
SARI ........................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ......................................................... 1
1.2 Permasalahan ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 4
1.4 Penegasan Istilah .................................................................. 5
1.5 Manfaat Penelitian................................................................. 6
BAB II Landasan Teori ........................................................................... 7
2.1 Pelayanan Kesehatan ......................................................... 7
2.1.1 Pengertian Pelayanan Kesehatan ........................................ 7
2.1.2 Pelayanan Kesehatan Kerja ............................................... 8
2.1.3 Kegiatan Pelayanan Kesehatan ........................................... 13
2.1.4 Kompetensi Petugas Kesehatan ......................................... 15
2.1.5 Peralatan Pelayanan Kesehatan .......................................... 16
2.1.6 Jaminan Kesehatan ............................................................ 17
2.2 Mutu Pelayanan Kesehatan ................................................ 19
2.2.1 Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan dari
Berbagai ahli Pelayanan Kesehatan ................................... 19
2.2.2 Arti Mutu Pelayanan Kesehatan dari Beberapa Sudut Pandang 20
2.2.3 Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan .................................. 21
2.2.4 Faktor-faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Mutu ..... 23
2.2.5 Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan ............................... 24
2.2.6 Kepuasan Pelanggan ........................................................ 26
2.2.7 Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan.......................................................................... 31
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................... 33
2.4 Kerangka Konsep ............................................................ 33
2.5 Hipotesis ......................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 36
3.1 Populasi Penelitian .......................................................... 36
3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Sampling........................... 36
3.3 Variabel Penelitian .......................................................... 37
3.4 Rancangan Penelitian ...................................................... 37
3.5 Teknik Pengambilan Data ................................................ 39
3.6 Prosedur Penelitian .......................................................... 44
3.7 Analisis Data ................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 49
4.1 Hasil Penelitian ............................................................... 49
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .............................. 49
4.1.2 Gambaran Umum Responden ......................................... 52
4.1.3 Hubungan Kelompok Umur dengan Tingkat
Kepuasan Karyawan ........................................................ 55
4.1.4 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat
Kepuasan Karyawan ....................................................... 56
4.1.5 Hubungan Bagian Pekerja dengan Tingkat
Kepuasan Karyawan ........................................................ 56
4.1.6 Hubungan Jenis Kelamin dengan Tingkat Kepuasan
Karyawan ........................................................................ 58
4.1.7 Hubungan Masa Kerja dengan Tingkat Kepuasan Karyawan 59
4.1.8 Hubungan Kegiatan Pelayanan Kesehatan dengan
Tingkat Kepuasan Karyawan ........................................... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Matrik variable Penelitian 40
koefisien kontingensi
pendidikan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Angket Uji Coba 76
BAB I
PENDAHULUAN
satunya adalah program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) (Depkes RI,
2003:1).
Di era globalisasi dan pasar bebas Asean Free Trade Agreement (AFTA) tahun 2003 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi antar negara anggota
termasuk Indonesia. Beban ini cukup berat, dimana jumlah usia kerja mencapai 126.417.742 jiwa yang terdiri dari
laki-laki 62.678.901 jiwa dan perempuan 63.738.841 jiwa, jumlah angkatan kerja 95.650.961 jiwa terdiri dari laki-laki
58.779.722 jiwa dan perempuan 36.871.239 jiwa (BPS, 2000) (Depkes RI, 2003:MD-3:3)
adalah kehendak semua pihak, tidak hanya oleh orang per orang tetapi juga
mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan salah satu
Berdasarkan estimasi WHO 1995, pelayanan kesehatan yang memadai baru bisa
pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja, ayat (3) bahwa
setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja, serta pada pasal 23
dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi Republik Indonesia No. 03/Men/1982, Pelayanan
Kesehatan di Perusahaan adalah usaha yang dilaksanakan dengan tujuan memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan tenaga kerja; melindungi
tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja; meningkatkan
kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja; memberikan pengobatan dan perawatan
serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
kecelakaan akibat kerja, penyakit akibat kerja, serta produktivitas kerja tidak
mengalami penurunan.
PT. Sinar Sosro Ungaran merupakan produsen minuman teh yang memperkenalkan produk unggulnya dan tidak
membahayakan bagi kesehatan dengan konsep 3P yaitu tanpa pengawet, pewarna dan pemanis buatan. Untuk
memberikan perlindungan kesehatan pada karyawan maka PT. Sinar Sosro Ungaran menyediakan pelayanan
kesehatan. Berdasarkan data kunjungan tahun 2003 jumlah karyawan yang memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
yang ada di perusahaan sebanyak 223 karyawan dari semua bagian. Pada tahun 2004 terdapat karyawan yang pergi ke
poliklinik sebanyak 200 karyawan. (dapat dilihat pada lampiran). Hasil observasi yang dilakukan peneliti mengenai
pelayanan kesehatan tersebut ternyata karyawannya mengeluhkan pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan
sehingga karyawan menjadi kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Oleh karena itu, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai “Faktor-faktor Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan Persepsi Karyawan Yang Berhubungan dengan Tingkat Kepuasan Karyawan Di PT. Sinar Sosro
Ungaran ini”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di PT. Sinar Sosro Ungaran perlu
diketahui faktor-faktor pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan tingkat kepuasan karyawan. Sehingga
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah ada hubungan antara kegiatan pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan karyawan ?
2) Apakah ada hubungan antara kompetensi petugas kesehatan dengan tingkat kepuasan karyawan ?
3) Apakah ada hubungan antara peralatan dan fasilitas kesehatan dengan tingkat kepuasan karyawan ?
4) Apakah ada hubungan antara jaminan kesehatan dengan tingkat kepuasan karyawan ?
ayat 2). Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu
1) Bagi Instansi PT. Sinar Sosro Ungaran dapat digunakan sebagai referensi
Ungaran.
BAB II
LANDASAN TEORI
atau masyarakat. Selanjutnya dalam Bab V pasal 10, bahwa untuk mewujudkan
berkesinambungan .
2.1.2.1 Pengertian
1) Tujuan Umum
produktivitas kerja masyarakat pekerja dan kondisi kerja yang aman, sehat
dan produktif.
2) Tujuan Khusus
sadar mutu/berkualitas.
kerja dapat lebih efektif dan efisien, hal-hal tersebut antra lain:
pemeriksaan khusus.
kerja.
kerja.
10) Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
pemimpin langsung suatu tempat kerja atau bagian yang berdiri sendiri.
untuk pegawainya dengan cara mempunyai poliklinik atau rumah sakit, bila
dengan pengurusan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak
Masyarakat (JPKM).
2) Sistem Reimburstment
3) Asuransi
menyiapkan rekam medik khusus, yang lebih lengkap dan perlu dievaluasi
secara periodik.
pada jumlah tenaga kerja dan tingkat bahaya yang ada di tempat kerja yaitu:
1) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja lebih dari 500 orang harus
- Berbentuk klinik
- Dipimpin oleh seorang dokter yang praktek tiap hari kerja. Bila
mempekerjakan lebih dari 500 orang harus ada poliklinik jaga pada tiap
shift.
2) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 200 – 500 orang dengan tingkat
6) Perusahaan yang mempunyai tenaga kerja kurang dari 100 orang dapat
pendidikan dan penyuluhan kesehatan kerja, perilaku hidup bersih dan sehat
perilaku dan cara kerja yang baik dan benar, konsultasi gizi, kesehatan jiwa,
benar, pemeliharaan berat badan ideal (Depkes RI, 2003: 11). Promotif :
dan pelaporan.
2) Upaya Pencegahan (Preventif)
yang dapat mengurangi produtivitas kerja bila terjadi kasus PAK (Penyakit
kecelakaan akibat kerja dapat di bagi atas 3 (tiga) bagian yaitu: pencegahan
c. Pemeriksaan kesehatan berkala; yaitu pemeriksaan kesehatan pada waktu – waktu tertentu terhadap tenaga
dan dokter juga memimpin inspeksi higene perusahaan dan kesehatan kerja.
Dokter harus mempunyai hubungan baik dan kerja sama yang erat dengan dokter
luar. Salah satu tugas penting dokter perusahaan adalah pemeriksaan sebelum
dan mau berdiskusi, paham terhadap masalah yang ada, bisa baca tulis, dan lain-
lain. Jenis ketenagaan yang diharapkan adalah dokter dengan pelatihan kesehatan
tersedia: P3K Kit, media penyuluhan, contoh Alat Pelindung diri, buku pencatatan
dan pelaporan dan alat tulis, buku panduan, obat-obatan standar puskesmas
(parasetamol, antalgin, vitamin B komplek, tabet besi folat, oralit dan betadine),
dan sebagainya.
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja
dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian penghasilan yang
hilang atau berkurang serta pelayanan sebagi akibat dari peristiwa atau keadaan
yang dialami tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua,
kerja terdiri atas jaminan berupa uang (jaminan kecelakaan kerja, jaminan
kematian dan jaminan hari tua) dan jaminan berupa pelayanan (jaminan
(1) Jaminan kecelakaan kerja dengan rincian besar iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebgai berikut:
jalan pada balai pengobatan umum/gigi yang dipilih dengan menunjukan Kartu
tingkat pertama, pelayanan dimaksud berupa rawat inap dan tindakan medis yang
perawatan segera. Apabila ternyata atas indikasi medis bukan kasus emergency,
peserta akan diminta membayar biaya oleh Rumah Sakit dan tidak dapat diganti
Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan atau pemeliharaan kesehatan diterima dan
mata dimaksudkan adalah dari aspek teknis medis yang hanya berhubungan
langsung antara pelayanan medis dan pasien saja, atau mutu kesehatan dari sudut
dari The American University of Beirut dan MPH dari Harvard School of Public
Health dan mengajar pula pada New York Medical College, menilai mutu adalah
aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat dan yang telah
Aguilar,WHO, 1998).
Avedis Donabedian (1980) mengatakan bahwa mutu adalah sifat yang dimiliki
dan merupakan suatu keputusan terhadap unit pelayanan tertentu dan bahwa
pelayanan dibagi ke dalam paling sedikit dua bagian: teknik dan interpersonal.
Perlu dibedakan apa yang merupakan mutu atau kebaikan dalam masing-masing
bagian ini dan mutu pelayanan kesehatan terdiri dari aplikasi ilmu kedokteran
paling baik antara risiko dan manfaat (Djoko Wijono, 1999: 33).
Arti mutu dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang (perspektif): Pasien
(dalam hal ini pekerja), petugas kesehatan dan manajer. Mutu merupakan fokus
Untuk Pasien (dalam hal ini pekerja), mutu pelayanan kesehatan berarti
suatu empathi respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai
dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah pada waktu mereka
berkunjung.
kesehatan pekerja sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang maju,
mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik (state of the art )
Untuk manajer, fokus mutu akan mendorongnya untuk mengatur staf, pasien
yang komprehensif dalam multi facet. Dimensi mutu tepat untuk pelayanan klinis
1) Kompetensi Teknis
pasien.
3) Efektifitas
norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada.
4) Hubungan antar Manusia
kesehatan dan pasien, manajer dan petugas, dan antar tim kesehatan.
mempunyai andil yang besar dalam konseling yang efektif. Hubungan antar
5) Efisiensi
mengulangi prosedur diagnosa atau terapi yang tidak perlu. Tidak adanya
antar manusia.
7) Keamanan
Sebagai salah satu dimensi dari mutu, keamanan (safety) berarti mengurangi
risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya yang lain yang berkaitan
1999: 10)
terus menerus.
individu. Pada umumnya untuk meningkatkan mutu pelayanan ada dua cara:
1) Meningkatkan mutu dan kuantitas sumber daya, tenaga, biaya, peralatan, perlengkapan dan material yang
diperlukan dengan menggunakan teknologi tinggi atau dengan kata lain meningkatkan input atau struktur namun
2) Memperbaiki metode atau penerapan teknologi yang dipergunakan dalam kegiatan pelayanan, hal ini berarti
1) Struktur
daya lainnya di fasilitas kesehatan. Baik tidaknya struktur sebagi input dapat
diukur dari: jumlah dan besarnya input, mutu struktur dan mutu input,
2) Proses
Proses adalah semua kegiatan yang dilakukan secara profesional oleh tenga
diukur dari: relevan tidaknya proses itu bagi pasien, fleksibilitas dan
3) Outcome
hasil akhir dari kesehatan atau kepuasan. Bahwa evaluasi ini dalam banyak
hal dapat memeberikan bukti atau fakta akhir dimana pelayanan asuhan
adalah baik, buruk atau diabaikan yang disebabkan karena keadaan sosial
yang mendasar dalam arti luas dan kesepakatan profesi dimana hasil-
semestinya.
merasakan puas dan tidak puas itu dapat terjadi karena dua hal
yaitu faktor yang berasal dari diri pelanggan dan faktor yang
3) Prosedur perjanjian
4) Waktu tunggu.
senang) dan tingakatan dari pada evaluasi baik atau tidak untuk
suatu produk. Dalam buku ini prouk bisa berarti barang atau
1. produk/jasa
Mutu 2. pekarjaan
sehari-hari
Kepuasan 1. Harga
Biaya 2. Biaya
sepenuhnya
pelanggan
1. Tepat tempat
2. Tepat waktu
Penghantaran 3. Tepat jumlah
Keamanan penggunaan
Keamanan
Moral Pegawai
Besar Mutu
Gambar 2.1
Menurut Gunarsa (1995) dan Charles Abraham dan Eamon Shanley (1997:
48) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pernyataan kepuasan pasien adalah
1) Umur
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yaitu usia 15 – 64 tahun
kesehatan.
2) Pendidikan
berbeda dari objek yang mereka temui, sesuai dengan pengalaman masa
3) Pekerjaan
4) Jenis kelamin
Notoatmojdo,1996:123-124).
individu/masyarakat.
2) Faktor pendukung (enabling factor) adalah ketersediaan fasilitas kesehatan
kesehatan.
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
yaitu dari aspek struktur, proses dan outcome (Djoko Wijono, 1999: 38).
kesehatan.
Pelayanan kesehatan
1) Kegiatan Pelayanan
Kepuasan karyawan
Kesehatan
2) Kompetensi Petugas
3) Peralatan dan fasilitas
4) Jaminan Kesehatan
1) Umur
2) Pendidikan
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
Variabel Pengganggu
Gambar 2.3
Kerangka konsep penelitian
2.5 Hipotesis
kepuasan karyawan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan
sampel secara random sampling atau acak. Karena setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Penentuan
besar sampel penelitian ini menggunakan formula sederhana untuk mengukur
proporsi dengan derajat akurasi pada tingkatan statistik yang bermakna
(significance). Untuk menghitung minimum besarnya sampel yang dibutuhkan
bagi ketepatan (accuracy) dalam membuat perkiraan atau estimasi proporsi-
proporsi. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2002: 91) formula tersebut adalah
sebagai berikut:
pxq N −n
d = Z
n N −1
Keterangan:
kemaknaan 95%
q = 1,0 – p
N = Besarnya populasi
n = Besarnya sample
0 ,5 × 0 ,5 254 − n
0,05 = 1,95
n 254 − 1
n = 152,52
n = 153
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 153 orang karyawan sebagai
responden.
3.3 Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan dari satuan penelitan tentang suatu konsep pengertian
tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pekerjaan dan lain sebagainya (Soekidjo
kesehatan, Peralatan dan fasilitas kesehatan dan Jaminan Kesehatan yang ada di
Data merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap penelitian. Untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka digunakan teknik-
1) Pengisian Angket
Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai
dalam penelitian ini angket disusun sedemikian rupa tegas, terbatas dan
Angket ini akan di uji validitas dan reliabilitas untuk dapat memenuhi kriteria.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka perle diuji dengan
uji korelasi antara skor (nilai) tiap item (pertanyaan) dengan total angket
N( ∑XY ) – ( ∑X∑Y )
R=
{N ∑ X 2
− (∑ X ) }{N ∑ Y
2 2
− (∑ Y )
2
}
Keterangan:
X : Skor Pertanyaan
Y : Skor Total
Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur dapat di percaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan
r11
k
= 1−
∑σ 2
b
k − 1
2
σ t
Keterangan :
r11 : Koefisien reliabilitas
Hasil uji validitas dan reliabilitas dari 27 nomer yaitu dari nomer 9 sampai
dengan nomer 35 terdapat nomer yang yang tidak valid yaitu nomer 9 dan 10.
Dan yang valid adalah nomer 11 sampai dengan nomer 35. Untuk nomer 1 sampai
dengan 8 mengenai karakteristik responden. Hasil uji coba angket dapat dilihat
Tabel 3.1
2) Observasi
umum. Data sekunder diperoleh secara studi dokumen, meliputi data perusahaan
pelayanan yang tidak baik dan baik serta puas dan tidaknya dengan
pelayanan yang ada. Ada 4 pertanyaan pada nomer 9-13 hasil analisis
baik skor antara 5 – 6 dan kategori baik skor nilai antara 7 - 8..
1) Tahap Persiapan
2005.
1) Editing
2) Koding
setiap jawaban.
3) Tabulasi
1) Analisis Univariat
Analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis
kepuasan karyawan.
2) Analisis Bivariat
yaitu dengan Chi Square (X) untuk mengetahui hubungan Pelayanan Kesehatan
kontingensi, dimana teknik ini berkaitan erat dengan chi kuadrat (chi square) yang
atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.3
sebagai berikut:
Tabel 3.3
1 2
PT. Sinar Sosro Ungaran beberapa pabrik yang tersebar di Pulau Jawa
dan Sumatra. Salah satunya adalah PT. Sinar Sosro Ungaran yang berada di
jalan Bawen Semarang Km 28 Semarang Jawa Tengah.
3) Sarana Laboratorium
5) Bengkel
1) Makan
Setiap karyawan mendapatkan fasilitas makan setiap hari satu kali yang disediakan di kantin
2) Uang Transport Harian
3) Biaya Kesehatan
Biaya kesehatan ini meliputi biaya perawatan rumah sakit dan bersalin, bagi
5) Biaya kecelakaan dan asuransi pada karyawan yang terjadi saat karyawan
jiwanya.
6) Tunjangan Hari Raya (THR), diberikan sebesar satu bulan gaji pada hari
7) Tempat Ibadah bagi Karyawan yang sebagian besar beragama Islam, oleh
10) Asuransi
PT. Sinar Sosro Ungaran ikut program asuransi sosial tenaga kerja
Di PT. Sinar Sosro Ungaran menyediakan poliklinik yang buka setiap hari
senin, rabu, dan jumat yaitu pada pukul 14.00 – 16.30 dengan satu dokter.
Untuk penyakit akibat kerja (PAK) selama ini belum ditemukan adapun
daftar 10 penyakit karyawan terlampir. Di poliklinik ini tidak ada RS khusus yang
1) Karateristik Responden
Tabel 4.2
Distribusi Ferkuensi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
NO Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1 2 3 4
1 SLTP 16 10,5
2 SLTA 97 63,4
3 Perguruan Tinggi 40 26,1
Jumlah 153 100
(10,5%).
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Distribusi Ferkuensi Responden Menurut masa kerja
NO Masa kerja Jumlah Prosentase
1 2 3 4
1 1-5 93 60,8
2 6 - 10 45 29,4
3 11 – 15 15 9,8
Jumlah 153 100
2
Hasil dari pengujian secara statistik dari nilai X hitung = 4,107 dengan
probabilitas 0,392 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan.
Tabel 4.7
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Kepuasan
Karyawan
PT. Sinar Sosro Ungaran
Karyawan
Tabel 4.10
Hubungan Masa Kerja dengan Tingkat Kepuasan Karyawan
PT. Sinar Sosro Ungaran
Tingkat Kepuasan Jumlah total
Masa Kerja Tidak Puas Puas P value CC
f % f % F %
1 2 3 4 5 6 7 8
1-5 44 47,3 49 52,7 93 100
6-10 17 37,8 28 62,2 45 100
0,456 0,016
11-15 8 53,3 7 46,7 15 100
Jumlah 69 45,1 84 54,9 153 100
Tabel diatas menunjukan bahwa masa kerja responden tidak mempunyai
hubungan dengan persepsi mengenai tingkat kepuasan karyawan terhadap
pelayanan kesehatan kerja PT. Sinar Sosro Ungaran. Hal ini dapat dilihat dari
2
pengujian statistik dari nilai X hitung = 1,569 dengan probabilitas 0,456 > 0,05
yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan.
Karyawan
Tabel 4.11
Karyawan
Kepuasan Karyawan
4.2 Pembahasan
Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan yang secara langsung atau tidak
2002: 117).
Pelayanan kesehatan kerja yang bertujuan meningkatkan status kesehatan
adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari
kategori baik serta 88,2% responden yang mendapat pelayanan dengan baik.
pengobatan kecelakaan kerja. Untuk penyakit akibat kerja selama ini belum
69,9% orang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan 98,7% pernah
Ungaran..
dan mau memimpin, transparan dan mau berdiskusi, paham terhadap masalah
yang ada memberikan pelayanan yang baik kepada pekerja/karyawan. Faktor yang
petugas, perasaan pasien terutama saat pertama kali datang berkunjung. Hasil
memberikan pelayanan baik sebanyak 61,4% dan 38,6% menyatakan kurang baik.
menyatakan tidak baik karena petugas tidak memeriksa secara teliti dan tidak
mendetail bahkan tidak dperiksa, obat yang diberikan selalu sama. Namun dari
merasa tidak puas dengan pelayanan petugas dan sebanyak 32 orang menyatakan
terhadap konsultasi dokter dan pemeriksaan dokter dipengaruhi oleh apa yang ada
pada ingatan pasien dan pengetahuannya. Komunikasi yang baik antara dokter
dan pasien akan membawa pengaruh pada kepuasan pasien. Dalam penelitian
pelayanan yang ramah sebagai wujud pendekatan dan perilaku petugas, pelayanan
Baik dan kurang baiknya kompetensi dapat dilihat dari hasil jawaban responden
bahwa petugas melayani dengan baik sebanyak 135 orang atau 88,2% menyatakan
mutu petugas baik. Keramahan petugas dalam melayani terdapat 142 orang atau
92,8% menyatakan baik, 121 orang atau 79,1% petugas melayani dengan sabar,
83,7% petugas melayani dengan cepat, 82,4% petugas handal dalam pengobatan.
kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada pasien. Dalam pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji chi kuadrat. Hasil pengujian tersebut terdapat 59 orang
atau 84,7% tidak puas. Dari 94 orang yang menyatakan kompetensi petugas
kesehatan dalam kategori baik, terdapat 84 orang atau 54,9% merasa puas. Dari
hasil analisis chi square menunjukan adanya hubungan antara kualitas kompetensi
4) Jaminan Kesehatan
kuesioner/angket yang dibuat oleh peneliti. Angket ini sudah diuji validitas
dan reliabilitasnya.
antara lain; pendekatan dan perilaku petugas, mutu informasi yang diterima
5.1 Simpulan
3) Tidak ada hubungan antara peralatan dan fasilitas kesehatan dengan tingkat
5.2 Saran
Kerja dan Transmigrasi adalah setiap hari dan dilayani dokter praktek 2 hari
pelayanan.
3) Ketelitian petugas kesehatan dalam memeriksa pasien untuk lebih
mudah penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Deddy Mulyana. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT.
Remaja rosdakarya Bandung.
Hadi Wahyono. 1998. Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Rawat Jalan Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta. Semarang: FKM UNDIP.
Sumadi. 2001. Konsep dan Teknik Mengukur Kualitas Produk Jasa. Yogyakarta:
FE UII.
Suma’mur P.K. 1996. Higene Perusahan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT.Gunung Agung.
No.Responden :
ANGKET UJI COBA
I. KARAKTERISTIK KARYAWAN
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Alamat :
5. Pendidikan :
6. Bekerja Pada Bagian :
7. Mulai bekerja Di PT. Sinar Sosro Ungaran :
8. Lama Bekerja dalam sehari :
25. Apakah Fasilitas kesehatan di PT. Sinar Sosro Ungaran, Anda manfaatkan
dengan baik?
1. TIDAK 2. YA
V. JAMINAN KESEHATAN (JAMSOSTEK)
26. Apakah Anda benar-benar memanfaatkan jaminan pemeliharaan kesehatan
tersebut?
1. TIDAK 2. YA
27. Apakah Anda tidak pernah mendapat kesulitan dalam pemanfaatan asuransi
pemeliharaan kesehatan dari Jamsostek?
1. TIDAK 2. YA
28. Apakah dalam mendapatkan jaminan pemeliharaan kesehatan dari Jamsostek
Anda tidak dipungut biaya selain yang telah dibayarkan perusahaan
1. TIDAK 2. YA
29. Apakah Anda merasa puas dengan pelayanan dari Jamsostek?
1. TIDAK 2. YA
30. Apakah Anda merasa terjamin dengan adanya Jamsostek?
1. TIDAK 2. YA