Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata l
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Tri Atmiko Kuncoro
NIM : 6301903001
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Fakultas : Ilmu Keolahragaan
SARI
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian
Hari : .........................
Tanggal
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan PKLO
LEMBAR PENGESAHAN
Panitia Ujian
Dewan Penguji
NIP. 131205930
MOTTO: Keberhasilan dicapai dengan kerja keras dan kesabaran, diserta" Doa "
akan berbuah kebahagiaan, tetapi doa restu Orang tua dan orang - orang yang kita
PERSEMBAHAN :
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Penelitian ini dapat terlaksana berkat bantuan dari berbagai pihak, antara
lain adalah :
1. Rektor UNNES yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada peneliti
penelitian
3. Drs. Wahadi M.Pd yang telah memberikan pembinaan, pengarahan dan izin
kepada peneliti untuk menggunakan segala fasilitas serta anak didiknya sebag-
8. Rekan - rekan Guru Pendidikan Jasmani Kecamatan Tugu Kota Semarang yang
9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu
Atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan, dengan ini peneliti
bermanfaat. Peneliti berharap dengan kegiatan ini dapat menggugah peneliti lain
Penulis
14
DAFTAR ISI
Halaman
SARI ............................................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
2. Daftar hasil tes kesegaran jasmani, tes awal dan tes akhir ...................... 55
7. SKdosenpembimbing. .............................................................................. 83
BAB I
PENDAHULUAN
sebab mereka adalah aset yang sangat berharga dalam perkembangan jaman
nantinya, mereka adalah calon - calon generasi penerus bangsa. Baik dan
17
buruknya mereka adalah penentu baik dan buruknya bangsa pada masa
mendatang. Dan tanggung jawab pembinaan mereka adalah merupakan salah satu
yaitu: (1) manusia yang beriman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(2) berbudi pekerti yang luhur (3) memiliki pengetahuan dan ketrampilan
(4) sehat jasmani dan rokhani (5) berkepribadian mantap dan mandiri serta
bidang studi Pendidikan Jasmani dalam kurikulum sekolah. Bila praktik yang baik
ini dilaksanakan, maka bidang studi itu bukan hanya menghasilkan tujuan
kognitif. Selain itu , bidang studi itu juga mendorong perkembangan hak asasi
manusia, fair play, kepedulian dan apresiasi terhadap lingkungan, dan seperangkat
jenjang yang paling dasar, yaitu dimana sekarang penulis adalah seorang tenaga
dan olahraga merupakan salah satu sarana dalam rangka pembinaan mutu sumber
18
daya manusia Indonesia, hasil yang diharapkan itu dapat dicapai memerlukan
waktu yang cukup panjang. Karena itu upaya pembinaan warga masyarakat dan
di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat agar mampu menjadi
yang tidak dapat diabaikan, Pendidikan Jasmani dan kesehatan berfungsi untuk
meningkatkan kesegaran dan kesehatan fisik, dan ini sangat diperlukan untuk
kesegaran jasmani yang baik maka produktifitas akan meningkat, sehingga dapat
latihan olahraga hanya buang - buang waktu saja, menyebabkan capai dan
mengganggu prestasi belajar siswa, sehingga banyak orang tua maupun guru yang
olahraga adalah salah satunya untuk meningkatkan kesegaran jasmani, dan tujuan
ini dapat tercapai apabila latihan olahraga dilakukan dengan benar, yaitu yang
sesuai dengan prinsip - prinsip olahraga. Ini akan mempunyai pengaruh yang
sangat baik dan besar terhadap tubuh seseorang, selain merangsang pertumbuhan
badan juga meningkatkan perkembangan rohani. Sehingga kerja dan fungsi organ
tubuh serta metabolisme didalam tubuh akan bekerja dengan efisien, dan juga
Latihan yang baik dan teratur ini juga akan membawa pengaruh terhadap
pertumbuhan fisik, seperti: a.Serabut otot menjadi kuat dan kasar b. Peredaran
darah lebih lancar / cepat, c. Pernafasan akan lebih cepat, d. Pengeluaran keringat
Melihat uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa orang yang berpendapat
bahwa latihan olahraga hanya buang waktu dan menyebabkan capai sangatlah
keliru, oleh karena itu menjadi tugas kita sebagai guru pendidikan jasmani, pelatih
dan pembina olahraga untuk selalu memberikan pemahaman yang benar tentang
adalah: latihan dasar yang dilakukan secara beruntun dari gerakan pertama sampai
terakhir.
Latihan berangkai 4 pos ini merupakan salah satu materi yang diberikan
kepada siswa SD. Sesuai dengan kurikulum tahun 2004, jenis latihan berangkai
yang dilakukan antara lain : lari bolak - balik 10 meter, Push Up, baring duduk
dan naik turun bangku. ( Dra. Suyati dkk. Departemen pendidikan dan
tentang pengaruh latihan 4 pos terhadap kesegaran jasmani siswa SD Sebagai alat
1.2 Permasalahan
21
jasmani pada siswa putri kelas IV dan V Sekolah Dasar Mangkang kulon 02
pengertian terhadap kata - kata yang digunakan dalam penulisan ini, maka perlu
a. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang timbul dari suatu (orang) yang membentuk
1989:664) Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang timbul
Latihan dasar yang dilakukan secara beruntun dari gerakan pertama hingga
terakhir, materi latihan yang dilakukan antara pos yang satu dengan yang lain
tidak sama tetapi waktu yang dibutuhkan pada setiap pos sama. Sehingga latihan
c. Kesegaran jasmani
22
sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan
latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani pada siswa putri
bagi para guru olahraga dengan memilih materi latihan yang tepat untuk
c. Diharap penelitian ini bisa menjadi salah satu bahan pada Dinas Pendidikan
BAB II
para ahli bermacam - macam, antara ahli yang satu dengan ahli yang lain tidak
sama, hal ini dapat kita lihat pendapat masing masing ahli antara lain
sebagai berikut :
jasmani adalah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan
oleh fisik itu. Atau dengan perkataan lain untuk dapat melaksanakan tugas fisik
yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melaksanakan kegiatan
yang lain.
Fitness) adalah suatu aspek dari kesegaran secara menyeluruh ( Total fitness ),
yang meliputi atas tiga konsep penting yang saling berkaitan bagi setiap manusia,
yaitu mengenai: Bentuk dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, kesanggupan
dari jasmaninya untuk melakukan pekerjaan tersebut dan hubungan timbal balik
yang sesuai dengan pekerjaan atau kegiatan yang dia lakukan, misal : Orang yang
(1). luas pergerakan persendian, (2) Kekuatan dan daya tahan otot
Kesegaran jasmani dan ketrampilan gerak yang kaya dengan koordinasi otot
syarat yang halus menjadi bagian dalam taksonomi tujuan pendidikan jasmani,dan
termasuk psikomotorik. Sebab hal ini kelak bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan
kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan sebagai dasar ketrampilan yang
Pepatah " akal yang sehat terdapat pada fisik yang sehat " menggambarkan
betapa kesehatan fisik akan mempengaruhi kesehatan mental dan otak sese-
secara totalitas, dan merupakan variabel penting bagi peningkatan kualitas sumber
yang lebih luas yakni kesegaran total (total fitness). Total fitness ini meliputi
lainnya. Dalam kaitan ini, kesegaran fisik didefisinikan sebagai derajat atau
sejumlah takaran tertentu atau ketahanan otot seseorang untuk dapat memenuhi
Jasmani adalah "Fisik yang kuat dengan fungsi yang dapat diandalkan dari semua
Pengertian Kesegaran Jasmani yang lebih luas yang meliputi dasar fisiologi
sehari - hari dengan giat dan dengan penuh kewaspadaan, tanpa mengalami
kelelahan yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu
senggangnya dan menghadapi hal - hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya,
( Junusul Hairy.1989:9 )
26
kelelahan yang berarti. Sementara itu secara lebih luas disebutkan bahwa
sehari - hari dengan bertenaga dan penuh kesegaran, tanpa kelelahan yang tidak
semestinya dan dengan cukup energi, sehingga tetap dapat menikmati waktu
ketrampilan gerak sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam
rangka mecari nafkah maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran
jasmani yang baik pula seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam
kehidupan dan juga kualitas pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula.
bersifat keturunan yang kita miliki, yang diwarisi dari kedua orang tua, tingkat
dipergunakan untuk hal-hal yang mengarah kepada kesiapan dan kapasitas tubuh
untuk bergerak dan bertindak dalam tingkatan tertentu sesuai dengan situasi yang
Sistim otot dan persyarafan merupakan hal yang lebih primer, karena untuk kerja
darah merupakan kelompok sistim yang mendukung dari kerja sistim primer
Daya tahan (Endurance), kekuatan otot (Muscle Strength), tenaga ledak otot
Kesepuluh komponen tersebut dimiliki oleh setiap orang tapi derajat / tingkatan
28
dari kesegaran jasmani tersebut tidak berdiri sendiri, tapi saling ketergantungan
sebagai satu kesatuan fisik yang utuh Giam CK. 1992 dalam. Krida,1998:84.
komponen kesegaran jasmani, terdiri dari : daya tahan jantung - peredaran darah
dan pernapasan, kekuatan otot, daya tahan setempat, tenaga explosif otot,
Ditinjau dari segi kesehatan, yang penting dari komponen tersebut yaitu
Cenditio Sine qua non (daya tahan jantung-peredaran darah dan pernapasan).
Steinhaus. 1963. daya tahan adalah "Jauh dari keletihan". Maka dapat ditafsirkan
bahwa daya tahan jantung, peredaran darah dan pernapasan adalah "Penundaan
timbulnya rasa letih di waktu melakukan kerja berat melalui sistim pengangkutan
dan difusi oksigen yang efisien". Sistim efisien memelihara kadar oksigen yang
tinggi dalam sel-sel dan dapat membuang cepat bahan-bahan sisa yang tidak
terpakai lagi. Dalam hal ini terlibat proses erobika untuk memproduksi "energi".
"Kekuatan Otot" digunakan sepanjang hayat, oleh kontraksi otot adalah unsur
setiap gerak jasmani meskipun seringan gerak apapun. "Daya Otot Setempat"
"Tenaga Explosif Otot" adalah unsur kesegaran jasmani yang sangat erat
Unsur ini diperlukan dalam kegiatan olahraga seperti : lari jarak pendek,
lompat jauh. "Fleksibilitas" adalah luas gerak dari persendian tubuh. Koordinasi
Otot" adalah komponen" kesegaran jasmani lainnya yang juga penting bagi
kehidupan kita. Henry .1956. merumuskan tentang gerak kerja yang terkoordinasi
yaitu "Sekelompok otot menjalin kerja sama untuk dapat mencapai gerak kerja
yang tepat dan efisien, rangkaian gerak terwujud secara harmonis, sehingga dapat
a. Kekuatan
Dalam hal ini dikenal 2 macam daya tahan, yaitu : Daya tahan umum,
kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot - otot
dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama, daya tahan otot
berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan
beban tertentu.
30
c. Kecepatan.
Sama seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda.
e. Daya Lentur.
Daya lentur adalah aktivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala
aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan mudah ditandai
f. Kelincahan.
tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam
kecepatan tinggi dengan koordinasi yang baik, berarti kelincahan cukup baik
g. Koordinasi.
macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif.
h. Keseimbangan.
i. Ketepatan.
terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau
mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenal dengan salah satu tubuh
j. Reaksi.
a. Kekuatan
b. Koordinasi motorik
c. Ketahanan (Endurance)
Yang meliputi: (1). Ketahanan lokal, (2) Ketahanan otot : statis dan
d. Kecepatan (Speed)
Kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat orang berusaha keras untuk
jasmani yang sehat dan segar. Dengan kesegaran jasmani, manusia akan lebih
diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam rangka mecari nafkah
maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran jasmani yang baik pula
seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam kehidupan dan juga kualitas
d. Membuat jaringan tubuh lebih sehat, mencukupi dengan dengan lebih banyak
oksigen.
sehat, relaks, dan denyutannya lambat dalam keadaan istirahat, namun mampu
meningkatkan kemampuan dalam menerima beban kerja yang jauh lebih berat,
f. Membantu seseorang bisa menikmati makanan lebih baik, dan lebih baik pula
cahan, dan koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan
(2) Fungsi organ-organ tubuh, meliputi: daya kerja jantung, peredaran darah,
daya kerja paru-paru, sistim pernafasan, daya kerja persyarafan dan daya
(3) Struktur dan postur tubuh, meliputi : ukuran tinggi dan panjang tubuh,
(4) Gizi sebagai penunjang, meliputi: jumlah makanan yang cukup, nilai
(2) Motivasi dari dalam diri, dari luar, Kepribadian dan koordinasi
Kehidupan sosial, sarana dan prasarana, cuaca / iklim sekitar, keluarga dan
masyarakat.
a. Aspek Fisik,
b. Aspek Sosial
Yaitu kemampuan untuk hidup tidak menggantungkan diri pada orang lain.
c. Aspek Mental
Yang dimaksud mental disini adalah kemauan, daya juang, tahan menderita,
ketrampilan gerak sangat diperlukan baik dalam kehidupan sehari- hari dalam
rangka mecari nafkah maupun dalam kegiatan olahraga. Dan dengan kesegaran
jasmani yang baik pula seseorang akan mampu berbuat lebih banyak dalam
kehidupan dan juga kualitas pekerjaan yang dihasilkan akan baik pula.
jasmani dan ilmu kedokteran, terjadilah kebugaran dalam konsep kebugaran fisik
dipandang sebagai bagian - bagian yang saling berurutan, dimana setiap bagian
performans gerak tidak ada kaitannya dengan kesehatan dasar atau pencegahan
aktivitas gerak gerak tertentu seperti : melompat, memukul, melempar, dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu program latihan yang diberikan untuk masing-masing
pembentukan daya tahan, daya ledak dan keseimbangan. Untuk mencapai taraf
dikelompokan dan setiap kelompok melakukan suatu cara latihan, pada waktu
suatu sistim latihan kondisi fisik yang dapat memperbaiki secara serempakfitness
dengan jalan: (1) Melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu jangka
waktu tertentu, (2) Melakukan suatu jumlah pekerjaan atau latihan waktu yang
b. Harus melakukan sebanyak mungkin repetisi dalam waktu tertentu yang dite -
ii
iii
c. Demikian pula boleh ditetapkan apakah setelah sekian bentuk latihan ada masa
mendapatkan (memperoleh) suatu tingkat kesegaran jasmani pada anak usia SD,
kelas IV dan V ada beberapa macam bentuk latihan, satu diantaranya adalah lati-
melakukan secara terus menerus suatu unjuk kerja otot yang bersifat umum
dengan beban relatif ringan sampai sedang dalam waktu relatif lama. Unjuk kerja
aerobik dapat dilaksanakan dalam suatu kondisi dimna kebutuhan oksigen tidak
melampaui konsumsi oksigen maksimal. Unjuk kerja ini didukung oleh kinerja
melaksanakan suatu unjuk kerja dalam kondisi an aerobik. Unjuk kerja an aerobik
terjadi pada suatu kondisi aktivitas dimana kebutuhan akan oksigen melebihi
iii
iv
menyatakan ;
keseimbangan.
a.Untuk Prestasi
prestasi yang diraih akan memperoleh materi yang dapat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Untuk Rekreasi
hari yang selalu rutin terulang kembali dan hal ini bila berlanjut terus
iv
v
c. Untuk pendidikkan
kegiatan atau latihan olahraga adalah untuk mencari kesegaran, baik kesegaran
latihan dengan benar. Latihan yang benar adalah latihan yang dilakukan sesuai
v
vi
yang terus-menerus ketrampilan atlet makin lama makin meningkat gerakan yang
tadinya sulit dilakukan menjadi semakin mudah dan dapat menjadi gerakan reflek.
akan meningkatkan kondisi fisik atau kesegaran atlit, yang tadinya atlit merasa
cepat lelah makin lama daya tahannya makin meningkat. Berdasarkan uraian
c. perkembangan menyeluruh
melakukan kegiatan atau latihan olahraga agar tujuan yang akan dicapai dapat
belajar sebaiknya dilibatkan pada berbagai aspek kegiatan agar memiliki dasar-
(5). Kualitas latihan (6). Variasi latihan (7). Lamanya latihan (8). Relaksasi
vi
vii
sebelum melakukan latihan dengan kerja fisik yang cukup berat. Bentuk - bentuk
fungsi organ tubuh untuk menghadapi kegiatan fisik yang lebih berat, disamping
vii
viii
dengan kebutuhan, metode yang dapat dilakukan antara lain : secara motorik, nir
motorik dan secara visual. Secaramotorik latihan dilakukan dengan gerakan yang
berulang-ulang atau drill, Secara nir motorik latihan dilakukan dengan tanpa
gerakan yaitu dengan membayangkan gerakan yang akan dilakukan, secara visual
han yang berat dan mampu untuk meraih prestasi yang diinginkan. Dengan berfi -
kir positif seorang atlet tidak mudah untuk menyerah atau putus asa.
maksimal adalah 220 - usia. Lama latihan pada zone latihan adalah 45 - 120 menit
Bentuk latihan berangkai 4 pos adalah : latihan dasar yang dilakukan secara
beruntun dari gerakan pertama hingga terakhir (Eka Priyadi 1994 : 11). Materi
latihan berangkai yang dilakukan antara pos yang satu dengan yang lain tidak
sama tetapi waktu yang dibutuhkan pada setiap pos sama, sehinga latihan dapat
viii
ix
dilakukan secara berulang - ulang dengan kian hari menambah beban latihan
adalah merupakan salah satu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan
terus menerus, kian hari kian menambah beban latihan, latihan dibagi menjadi 4
pos atau tempat dan setiap pos memiliki bentuk latihan sendiri-sendiri yang
berbeda dengan pos yang lain. Materi latihan yang dilakukan pada setiap pos
antara lain : (1). Lari bolak balik 10 meter, (2). Push Up, dan (3). baring duduk,
(4). Naik turun bangku. Cara melakukan latihan berangkai pada masing-masing
Manfaat : latihan ini bermanfaat untuk melatih kelincahan dan juga latihan daya
Cara melakukan gerakan: sikap awal berdiri untuk lari, setelah ada aba-aba"ya"
lakukan gerakan lari secepat mungkin sampai garis akhir, dan dilakukan berulang-
Manfaat : gerakan push up berguna untuk melatih kekuatan otot lengan, bahu,
Cara melakukan gerakan: mula - mula badan telungkup , kedua kaki rapat pada
ujung jari kaki menghadap kedepan. Kedua tangan agak dibengkokkan bertumpu
ix
x
disamping badan. Angkat badan dengan meluruskan kedua tangan, kepala, leher,
badan dan kaki sejajar kemudian turunkan badan lagi dengan menekuk kedua
Cara melakukan: anak berbaring kedua lutut ditekuk kurang lebih 90 drajat dan
kedua telapak kaki kaki dibuka kurang lebih 30 cm, jari-jari kedua tangan ke
memegang kedua kaki anak., aba-aba "siap", "mulai" anak melakukan gerakan
Manfaat : latihan ini berguna untuk menguatkan otot-otot kaki dan melatih
keseimbangan.
Cara melakukan : Anak berdiri di belakang bangku, dimulai dengan salah satu
kaki naik keatas bangku diikuti kaki lainnya. Posisi badan menghadap kedepan,
Dengan melihat uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa prinsip-
prinsip latihan yang harus diperhatikan seorang pelatih dan atlet antara lain:
(1). Kontinyu, (2). Latihan harus pada zone latihan, (3). Lamanya latihan 30 s/d
120 menit, (4). Dosis latihan harus sesuai kemampuan atlet, (5). Beban makin
lama makin bertambah, (6). Variasi latihan, (7). Pemanasan, (8). Pendinginan.
x
xi
Sebagai catatan pedoman zona latihan denyut nadi maksimal untuk atlet
yang sudah jadi lain dengan atlet pemula atau anak - anak di sekolah dasar maka
harus diperhatikan agar tidak menjadikan kerugian di kemudian hari. Bila seorang
yang belum terlatih dilatih sampai maksimal 50% disini harus diterjemahkan
Pasurney 2001:19) kekuatan beban latihan 30%- 40% dari kapasitas maksimalnya
yang baik, dalam penelitian ini sebelum dilaksanakannya program latihan obyek
penelitian diadakan tes awal untuk mengetahui keadaan awal kesegaran jasmani
nadinya masing - masing untuk menentukan berapa denyut zona latihannya, agar
tidak terjadi hal - hal yang tidak diiinginkan di kemudian hari. Setelah
demikian dapat diketahui ada dan tidaknya pengaruh latihan berangkai 4 pos
xi
xii
2.3. HIPOTESIS
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara mengenai suatu hal yang
dikemukakan didepan , maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
" Ada pengaruh latihan berangkai 4 pos terhadap tingkat kesegaran jasmani pada
Semarang".
xii
xiii
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
kenal sekarang ini, memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-
syarat yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang
dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-
tingginya.
penelitian agar diperoleh, hasil sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan
dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Beberapa hal yang perlu
3.1. Populasi
Arikunto (1996 : 115) yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putri kelas IV
a. Jenis kelamin: putri, b. Sama - sama sebagai siswa kelas IV dan V SD,
xiii
xiv
obyek dalam penelitian telah memenuhi syarat sebagai populasi, yaitu memiliki
minimal satu sifat yang sama, sedangkan populasi yang digunakan dalam
3.2. Sampel
Sampel adalah sebagaian dari populasi yang dapat mewakili keseluruhan.
dengan melihat sampel, berarti telah melihat secara keseluruhan walaupun tidak
secara detail. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto ( 1993 : 104)
yang menyatakan bahwa : Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti.
merupakan sebagian dari populasi yang berjumlah 34 orang, dengan cara peneliti
membuat undian sejumlah 34 lembar tetapi yang diberi nomor hanya 20 lembar
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat
xiv
xv
penelitian ini data diambil pada waktu sebelum perlakuan ( treatment ) dilakukan
kedalam kategori pre experimental design, yaitu 1). One shot case study,
2). Pre test and Post test dan 3). Static Group Comparison. Adapun rancangan
yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah jenis design ( dalam bahasa
Indonesia ditulis "desain ") yang kedua Yaitu : Pre test and Post test, dengan pola
penelitian
O1 X O2
X adalah Treatment atau perlakuan
0 1
adalah hasil observasi sebelum treatment atau perlakuan
0 2
adalah hasil observasi setelah treatment atau perlakuan
yaitu metode yang memberikan atau menggunakan suatu gejala yang dinamakan
xv
xvi
mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh
metode yang menggunakan gejala yang disebut latihan. Sifat dari metode ini
adalah untuk mengontrol faktor-faktor yang ada dan merupakan suatu metode
yang tepat untuk penelitian hubungan sebab akibat dari satu variabel atau lebih
yang diberikan kepada sampel, pada penelitian ini materi yang diberikan adalah
latihan berangkai 4 pos yang setiap pos memiliki jenis latihan yang berbeda.
Latihan yang diberikan pada setiap pos antara lain : lari bolak-balik 10 meter,
Menurut Sutrisno Hadi 2001 : 427 menyatakan bahwa salah satu tugas
yang penting dalam researsh ilmiah adalah menetapkan ada tidaknya hubungan
penelitian karena akan berhubungan langsung dengan data yang diperoleh selama
xvi
xvii
pengumpulan data yang diambil lewat tes awal dan tes akhir.
Jika kita berbicara atau menyebut metode pengumpulan data sama saja
menyebut alat Evaluasi. Secara garis besar alat evaluasi digolongkan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat yang lain yang
Arikunto 1996:138 ).
1996:220). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pengumpulan data
penting dalam melakuklan penelitian. Data- data yang harus dikumpulkan sebagai
berikut :
xvii
xviii
mulai dari menentukan dan mendata populasi, menetapkan sampel yang akan
dijadikan
obyek penelitian.
mengikuti setiap latihan. Agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai, dalam
penelitian ini diperlukan 16 kali pertemuan ditambah 2 kali pertemuan untuk tes
3. Perlakuan (Treatment)
a. Latihan Pendahuluan
menerima latihan.
b. Latihan Inti
c. Latihan penutup
koreksi secara klasikal dan diisi dengan kesan- kesan yang menyenangkan
xviii
xix
Sebelum data diambil ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai
populasi yang berjumlah 34 orang siswa dan dari populasi tersebut selanjutnya
penelitian.
c. Waktu penelitian
Dalam penelitian ini tes awal dilakukan pada pagi hari jam 08.00. s/d jam
program latihan dimulai tanggal 13 April 2005 sampai dengan 18 Mei 2005 satu
minggu tiga kali latihan pada hari Senin, Rabu, dan Jum'at jam 16.00 s/d 17.30.
dan tes akhir dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2005 jam 08.00 s/d 11.00.
xix
xx
Untuk mempelancar jalannya penelitian, peneliti dibantu oleh dua orang guru
penjaskes yang membantu pelaksanaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test).
digunakan adalah :
Program latihan berangkai 4 pos ini yaitu: 4x10, push up, baring duduk, naik
kali satu minggu, yaitu hari Rabu, Kamis, Sabtu. ( Program pada lampiran 4)
Rekreasi 1995 : 3 )
xx
xxi
Tes ini untuk menguji kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh maupun
pendekatan ilmiah. Tujuannya untuk menilai gerak dasar dan daya tahan
seseorang. Sasaran tes ini ditujukan untuk murid sekolah dasar putra dan
putri serta anak - anak berusia setingkat murid SD. ( usia dibawah 12 tahun).
Karena salah satu jenis tes menggunakan lari jarak jauh 600 meter.
adalah :
Tujuan :
Lari cepat pada tes ini adalah untuk mengukur kecepatan lari seseorang
Gambar. 1
gambar: tes Lari cepat 40 meter
xxi
xxii
Tujuan :
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatandan ketahanan otot lengan dan
otot bahu.
Gambar. 2
gambar: Tes gantung siku tekuk
Tujuan:
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot Perut.
Gambar. 3
gambar Baring duduk, 30 detik
xxii
xxiii
Tujuan :
Gambar. 4
gambar tes Loncat tegak
Tujuan :
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan
pernafasan.
gambar : 5
gambar tes lari 600 meter
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 Tahun ( Departemen
Pendidikan dan kebudayaan Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995 : 3 )
xxiii
xxiv
Kegunaan Tes
b. Stopwacht
c. Bendera start
d. Tiang pancang
e. Nomor dada
f. Palang Tunggal
h. Serbuk kapur
i. Penghapus
j. Formulir tes
k. Peluit
Ketentuan pelaksanaan
a. Tes kesegaran jasmani Indonesia ini merupakan satu rangkaian tes. Oleh
karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu kesatuan waktu.
b. Urutan pelaksanaan
xxiv
xxv
a. Faktor Kesungguhan.
dan pemahaman pada sampel, agar sampel dalam pengambilan data dan
tidak melakukan kegiatan - kegiatan fisik atau olahraga yang lain dan dia hanya
Agar penelitian berjalan lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan peneliti,
maka sampel harus diberikan motivasi dan semangat agar sampel untuk bisa hadir
xxv
xxvi
d. Faktor Alat
Alat yang akan digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian harus
benar-benar yang memenuhi standar dan yang perlu ditera harus ditera, sehingga
yang akan dilakukan, sehingga materi latihan dapat dilaksanakan dengan benar.
g. Faktor kebosanan
Selama dalam latihan faktor ini sangat dominan apabila pelaksanaan latihan
tidak disertai variasi latihan, sehingga anak akan merasa ogah - agahan dalam
Setelah data hasil akhir diperoleh, maka dalam pengolahan data diperlukan
Tabel 1
xxvi
xxvii
∑N ∑XI ∑X2 ∑D ∑d ∑ d²
Sumber : ( Sutrisno Hadi 2001 : 490 )
Keterangan :
d : Deviasi perbedaan
∑ : Jumlah
2. Kolom (2), Nomor tes subyek / kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
Setelah memperoleh data dari tes akhir, maka data tersebut diolah untuk me
ngetahui hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Dalam penelitian ini peneliti
xxvii
xxviii
mengatakan bahwa rumus pendek yang serba guna dan efisien rumus ini
dipersiapkan untuk mengetahui perbedaan antara tes awal dengan tes akhir.
Sebagai langkah untuk mengolah data, maka digunakan rumus t-test, tetapi
sebelum sampai pada pengolahan data terlebih dahulu harus diketahui nilai
MD = ∑D
N
Keterangan :
MD : Mean perbedaan
N : Jumlah pasangan.
(MD)
t= 2
∑d
N(N − 1)
Keterangan.
N : Jumlah subyek.
xxviii
xxix
BAB IV
Data yang telah diperoleh dari hasil tes awal dan akhir dalam penelitian,
hal ini berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau 6.00 > 2.09.
Maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh terhadap tingkat
kesegaran jasmani antara tes awal dan tes akhir ditolak, dengan demikian ada
Setelah proses tes awal kemudian perlakuan dan diadakan tes akhir dalam
Tabel 2
Hasil tes awal dan akhir Tes Kesegaran Kesegaran Jasmani Indonesia untuk usia
xxix
xxx
Untuk mengetahui dan mencari perbedaan dari hasil tes awal dan akhir hasil
Akhir 14.05
xxx
xxxi
4.3 Pembahasan
Materi latihan berangkai 4 pos yang terdiri dari latihan lari bolak-balik 10
meter, baring duduk, Push up dan naik turun bangku, dapat berpengaruh terhadap
latihan, 3) Lama latihan 30 s/d 120 menit, 4). Dosis latihan harus sesuai dengan
Pemanasan, 8) Pendinginan.
latihan selalu dalam zone latihan 30% - 40% Denyut Nadi Maksimal, lama
Biologis, kita sudah melakukan latihan kalau proses peningkatan itu dilaksanakan
ulang dan meningkat. Dosis latihan harus sesuai dengan kemampuan anak, beban
xxxi
xxxii
makin lama makin meningkat, baik waktu, dan setnya, latihan sewaktu waktu
diperoleh adanya peningkatan tingkat kesegaran jasmani pada anak coba, setelah
prinsip latihan akan merangsang organ- organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
sistem peredaran darah meningkat lebih baik terhadap beban yang diterima.
jasmani yang lebih baik. Karena rangsangan yang diterima organ-organ tubuh
mengalami peningkatan secara teratur dan efektif, sehingga ini berimbas pada
fungsi organ - organ tubuh dapat bekerja dengan efektif dan efisien pula.
xxxii
xxxiii
BAB V
5.1 Simpulan
sebagai berikut :
kesegaran jasmani.
5.2 Saran
sehingga daya tahan anak dalam mengikuti pelajaran akan meningkat dan ini a-
belajar siswa
xxxiii
xxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno Hadi. 1988. Metodologi Reseach I, II, III, dan IV. Yogyakarta : Andi
Offset.
Harsono 1998, Coaching dan Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: Tambak
Kusuma.
Rubianto Hadi. 2004 Buku Ajar : Ilmu Kepelatihan Dasar.UNNES (tidak diterbit-
kan).
xxxiv
xxxv
Tohar. 2002. Buku Ajar : Ilmu Kepelatihan Lanjut. UNNES (tidak diterbitkan)
Aip Syarifudin. dan Muhadi, dan Muhadi 1993 Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Jakarta PPLPTK.
Clarke and Clarke 1963 dalam Buku Hasnan Said, 1982. Hidup sehat dan
segar,Jakarta : Negara RI.
A. Rangkaian Tes
1. Lari 40 meter
4. Loncat tegak
reliabilitas:
xxxv
xxxvi
validitas:
C. Kegunaan Tes
2. Stopwatch
3. Bendera start
4. Tiang pancang
5. Nomor dada
6. Palang tunggal
8. Serbuk kapur
9. Penghapus
11. Peluit
xxxvi
xxxvii
E. Ketentuan Pelaksanaan
Oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam satu satuan
waktu.
PELAKSANAAN
A. Petunjuk Umum
1.Peserta
a. Tes ini memerlukan banyak tenaga, oleh sebab itu peserta harus benar -
tes.
f. Jika tidak dapat melaksanakan satu jenis atau lebih dinyatakan gagal /
2. Petugas
xxxvii
xxxviii
gerakan.
d. Harap memberikan nomor dada yang jelas dan mudah dilihat petugas.
e. Bagi peserta yang tidak dapat melakukan satu butir tes / lebih tidak
diberi nilai.
1. Lari 40 meter
a. Tujuan
1. Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 40meter dan masih
2. Bendera Start
3. Peluit
4. Tiang pancang
5. Stop Wacth
6. Serbuk kapur
7. Formulir
xxxviii
xxxix
8. Alat Tulis
c. Petugas tes
1. Juru Keberangkatan
d. Pelaksanaan
1. Sikap permulaan
.
Peserta berdiri di belakang garis start.
2. Gerakan
4. Pengukuran waktu
xxxix
xl
e. Pencatatan hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
2) Pengambilan waktu
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan
2) Stopwatch
4) Nomor dada
xl
xli
c. Petugas tes
d. Pelaksanaan
peserta.
1) Sikap permulaan
xli
xlii
Gambar 3
2) Gerakan
( lihat gambar 4 )
Gambar 4
e. Pencatatan hasil
Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
Catatan :
xlii
xliii
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
2) Stopwatch
3) Nomor dada
4) Formulir tes
5) Alat tulis
c. Petugas tes
1) Pengamat waktu
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
xliii
xliv
Gambar 5
Gambar 5
2) Gerakan
a) Pada aba - aba " Ya" peserta bergerak mengambil sikap duduk,
xliv
xlv
Gambar 6
Gambar 7
b) Gerakan ini dilakukan berulang - ulang dengan cepat tanpa
Catatan :
xlv
xlvi
e. Pencatatan hasil
1) Hasil yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk
2) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini, hasilnya
4. Loncat tegak
a. Tujuan
dipasang pada dinding atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0
2) Serbuk kapur
3) Alat penghapus
4) Nomor dada
5) Formulir tes
6) Alat tulis.
xlvi
xlvii
Gambar 8
c. Petugas tes
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papan skala berada
xlvii
xlviii
Gambar 9
2) Gerakan
gambar 10
dengan tangan yang terdekat hingga tampak bekasnya.( lihat gambar 11)
xlviii
xlix
gambar 11
e) Pencatatan hasil
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tatah jantung, peredaran darah
dan pernafasan.
2) Stopwatch
3) Bendera start
4) Peluit
5) Tiang pancang
xlix
l
6) Nomor dada
7) Formulir tes
8) Alat tulis.
c. Petugas tes
1) Juru keberangkatan
2) Pengukur waktu
3) Pencatat hasil
4) Pembantu umum.
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan,
2) Gerakan
a) Pada aba-aba " SIAP" peserta mengambilk sikap start berdiri, siap
b) Pada aba-aba " YA" peserta lari menuju garis finish, menempuh
Catatan :
l
li
e. Pencatatan hasil
2) Hasil yang dicatat asalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 600 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan
detik.
Contoh penulisan :
Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik ditulis 3' 12"
li
lii
1. Prinsip dasar
merupakan satu tolok ukur. sehubungan dengan hal itu, kal;au mau
menyelenggarakan
beristirahat
c. Pelaksanaan butir - butir tes tidak memakan waktu lama dan tidak
a. Prasarana
lii
liii
maupun jarak yang lebih jauh. Jalan atau lorong dapat dapat juga
digunakan untuk tes lari asal aman dari gangguan lalu lintas. Butir tes
gantung angkat tubuh / siku tekuk, baring duduk dan loncat tegak
tidak membutuhkan lapangan luas dan khusus, asal semua butir tes
b. Peserta
harus diketahui juga berapa jumlah peserta laki - laki dan berapa
c. Waktu
peserta yang harus bersama sama melakukan tes dalam tiap gelom-
liii
liv
gantung ( 5 stop watch ),loncat tegak 5 papan loncat dan lari jauh
dada, serbuk kapur, tiang pancang, tali, formulir tes dengan alat
tulisnya.
e. Petugas.
Sesuai dengan jumlah peralatan tes yang ada, maka jumlah petugas
petugas tetap bertugas pada satu butir tes. Beberapa orang petugas
PETUNJUK PENILAIAN
Penilaian kesegaran jasmani bagi anak yang telah mengikuti tes kesegaran
Tabel 1
TABEL NILAI
liv
lv
30 DETIK
Tabel 2
TABEL NILAI
30 DETIK
B. Tabel Norma
lv
lvi
Tabel 3
2. 18 - 21 Baik (B)
3. 14 - 17 Sedang (S)
4. 10 - 13 Kurang (K)
C. Cara menilai
1. Hasil kasar
Prestasi dicapai setiap butir tes oleh anak yang telah mengikuti tes
disebut " Hasil kasar" Tingkat kesegaran jasmani anak, tidak dapat
satuan ukuran yang telah dipergunakan masing - masing butir tes tidak
sama, yaitu :
a. Untuk butir tes lari dan gantung siku tekuk mempergunakan satuan
ukuran "waktu"
b. Untuk butir tes baring duduk dan gantung angkat tubuh memperguna -
meter"
2. Nilai tes
lvi
lvii
Hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran yang berbeda - beda
tersebut di atas, perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan
kasar setiap butir tes menjadi nilai terlebih dahulu. Setelah hasil kasar
sebagai berikut :
1 2 3 4 5
1. Lari 40 meter 6,2" 5
2. Gantung siku tekuk 4,7" 4
3. Baring duduk, 30 detik 20 x 4
4. Loncat tegak 40 cm 4 255 - 215 = 40
Tinggi raihan : 215
Loncatan I : 253
Loncatan I I : 255
Loncatan I II : 247
5. Lari 600 meter 2,07" 5
6. Jumlah Nilai - 22
lvii
lviii
karena itu hasil kasar dari semua butir tes harus diberi nilai, sehingga
hasil kelima butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai masing-
masing butir tes pada kolom 4, diperoleh dari tabel nilai ( tabel 1 ) .
tes adalah dengan cara mencocokan jumlah nilai dari kelima butir tes
sebagai berikut :
1 2 3 4 5
1. Lari 40 meter 7,7" 3
2. Gantung siku tekuk 15,0" 3
3. Baring duduk, 30 detik 17 X 4
4. Loncat tegak 30 cm 3 235 - 205 = 30
Tinggi raihan : 205
Loncatan I : 231
Loncatan I I : 235
Loncatan I II : 234
5. Lari 600 meter 3'25" 3
lviii
lix
6. Jumlah Nilai - 16
7. Klasifikasi SEDANG
Hasil tersebut di atas pada kolom 3, masih merupakan hasil kasar. Oleh
karena itu hasil kasar dari semua butir tes harus diberi nilai, sehingga
hasil dari kelima butir tes itu mempunyai nilai yang seragam. Nilai
masing - masing butir tes pada kolom 4, diperoleh dari tabel nilai
(Tabel 2).
tes, adalah dengan mencocokkan jumlah nilai dari kelima butir tes
lix
lx
1 2 3 4 5 6
01. Pemanasan 15
A. Set 3 1
10
menit
04. Pemanasan 15
A. Set 3 1
10
menit
07. Pemanasan 15
lx
lxi
A. Set 4 2
10
menit
10. Pemanasan 15
A. Set 4 3
10
menit
13. Pemanasan 15
A. Set 5 2
lxi
lxii
10
menit
1 2 3 4 5 6
A. Set 5 2
A. Set 5 2
A. Set 6 2
lxii
lxiii
BULAN MEI
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
KETERANGAN
01 02
lxiii
lxiv
lxiv
lxv
lxv