You are on page 1of 3

Kingdom Fungi merupakan salah satu kelompok organisme yang memiliki tingkat

keragaman hayati yang tinggi, dan kedua setelah insekta. Hawksworth (1991)

memprediksi sekitar 1,5 juta jenis jamur eksis di planet bumi. Prediksi konservatif ini

didasarkan kepada rasio inang-jamur (1:6), artinya satu tumbuhan vaskular berasosiasi

dengan 6 jenis jamur yang spesifik pada tumbuhan inangnya. Sampai saat ini, hanya

sekitar 7-10% (105.000-150.000 jenis) dari total perkiraan 1,5 juta jenis jamur yang telah

berhasil diidentifikasi. Sayangnya, hanya sekitar 5-10% dari spesies jamur tersebut yang

berhasil diisolasi. Oleh karena itu, sebagian besar jamur masih perlu dieksplorasi,

diidentifikasi, dikonservasi, dan dimanfaatkan.

Mengingat Indonesia mempunyai sekitar 10% dari total flora di planet bumi

(sekitar 30.000-40.000 jenis tumbuhan), diperkirakan Indonesia memiliki potensi

kekayaan hayati jamur sekitar 180.000-240.000 jenis (12-16% dari total perkiraan 1,5

juta jenis). Sayangnya, hanya kurang dari 5.000 jenis saja yang sudah teridentifikasi dan

terinventarisasi sampai saat ini. Kelompok-kelompok jamur seperti jamur pada tumbuhan

hidup, jamur yang berasosiasi dengan eksudat tumbuhan, jamur yang berasosiasi dengan

tumbuhan mati, jamur yang berasosiasi dengan jamur dan mikroorganisme lainnya, jamur

yang berasosiasi dengan vertebrata, jamur yang berasosiasi dengan invertebrata, jamur di

perairan tawar, air laut, lingkungan ekstrim, jamur pada kotoran hewan, dan lain

sebagainya, masih menunggu untuk dieksplorasi. (Hidayat, 2010)

Jamur dalam bahasa daerah (Sunda) dikenal dengan sebutan supa atau dalam

bahasa Inggris disebut Mushroom termasuk golongan fungi atau cendawan. Menurut

masyarakat awam jamur adalah tubuh buah yang dapat dimakan, sementara menurut ahli

mikologi, jamur atau Mushroom adalah fungi yang mempunyai bentuk tubuh buah seperti
payung. Struktur reproduksinya berbentuk bilah (gills) yang terletak pada permukaan

bawah dari payung atau tudung. (sinaga, 1991)

Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, badan buah bersifat

filamentous, dan tersusun oleh benang-benang hifa, hifa menghasilkan spora melalui

generasi seksual dan generasi aseksual. Hifa yang menyusun badan buah tersebut dapat

tumbuh bercabang-cabang sehingga membentuk suatu anyaman yang disebut miselium.

Pada jamur tingkat rendah badan buah merupakan sel-sel tunggal, tetapi pada jamur

tingkat tinggi badan buah merupakan anyaman hifa yang disebut prosenkim (jalinan hifa

yang kendor) atau pseudoparenkim (jalinan hifa yang lebih padat dan seragam)

(Dwidjoseputro, 1978).

Jamur dalam kehidupannya dikenal sebagai jasad saprofitis, jasad saprofitis

adalah jasad yang hidupnya tergantung dari jasad lain yang sudah mati ataupun dari sisa

buangannya. Jamur juga merupakan organisme yang parasitik yaitu organisme yang

hidup dari jasad yang masih hidup, misalnya menyebabkan penyakit atau mendatangkan

suatu kerugian (suriawiria, 1986)

Jamur memiliki perananan penting dalam kehidupan manusia. banyak jenis jamur

liar diburu oleh penduduk untuk konsumsi, misalnya jamur merang atau Volvariella

volvacea. Dalam dunia industri jamur berperan dalam membantu proses pembuatan

makanan seperti pembuatan tempe oleh Rizopus oryzae. Selain untuk konsumsi, ada

banyak jenis jamur yang diketahui berkhasiat obat, terutama di negara China dan Jepang.

Misalnya Jamur maitake (Grifora frondosa) memiliki aktivitas mencegah tumor dan

kanker, menghambat pertumbuhan virus HIV, meningkatkan produksi sel pembunuh

alami kekebalan tubuh, mengobati tekanan darah tinggi, diabetes dan hepatitis. Dari segi
ekologis jamur sangat berperan sebagai pengurai atau dekomposer, misalnya jamur jenis

Lycoperdon perlatum. Menurut gunawan (2008) sebagai salah satu sumber hayati, jamur

(mushroom) diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak dimanfaatkan sebagai

bahan pangan, selain juga ada yang memanfaatkanya untuk obat.

You might also like