Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini permintaan akan bidan semakin berkembang, hal ini sesuai dengan
program kesehatan pemerintah untuk menurunkan jumlah angka kematian ibu dan
angka kematian bayi. Hingga saat ini tenaga bidan masih banyak dibutuhkan hingga
ke desa- desa, tingginya permintaan akan tenaga bidan mendorong banyak pihak
membuka program studi kebidanan. Ini juga sejalan dengan banyaknya permintaan
akan bidan pendidik , yang akan menjadi pendidik para calon bidan .
Dalam makalah ini kami kelompok tiga akan mencoba menjabarkan tentang
salah satu kompetensi dasar dalam mata kuliah konsep kebidanan yakni exploring
midwifery knowledge and science. Dimana makalah ini diajukan sebagai tugas
kelompok yang akan menjadi persyaratan untuk melengkapi nilai kosep kebidanan.
Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran agar sempurnanya makalah kami in kelak.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
dan dapat menjelaskan tentang exploring midwifery knowledge and science.
2. Tujuan khusus
TINJAUAN TEORITIS
Ilmu Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa yang berbagai
disiplin ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi
ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu budaya, ilmu
kesehatan masyarakat, dan ilmu manajemen, untuk dapat memberikan pelayanan
kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, dan bayi baru
lahir. Pelayanan kebidanan tersebut meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada
ibu dan anak, melaksanakan konseling dan pendidikan kesehatan terhadap individu,
keluarga dan masyarakat. Kebidanan adalah seni dan praktek yang
mengkombinasikan keilmiahan, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat
atau ketetapan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang
normal, termasuk kelahiran bayi yang mengikutsertakan keluarga dan atau orang
yang berarti lainnya. (Lang,1979.)
Menurut sarwono (2006), Ilmu kebidanan ialah bagian ilmu kedokteran yang
khusus mempelajari segala soal yang berkaitan dengan lahirnya bayi. Dengan
demikian , yang menjadi objek ilmu ini ialah kehamilan , persalianan, nifas, dan bayi
bru lahir.
Dapat dikatakan bahwa ilmu dan pengetahuan kebidanan adalah segala atau
semua disiplin ilmu dan pengehuan yang mendasari segala proses dalam pelayanan
maupun pendidikan kebidanan yakni melipui ilmu dasar,ilmu ilmu social, ilmu
terapan, dan ilmu kebidanan.
1. Tinjauan keilmuan
a. Komponen Antologi
Secara antologi ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya
hanya beradapada daerah – daerah dalam jangkauan pengalaman manusia.
Objek penelaahan yang berada dalam batas pra pengelaman ( Pencipta
manusia) dan pasca pengalaman (surge dan neraka) diserahkan ilmunya pada
pengatahuan lain. Ilmu merupakan salah satu pengetahuan dari sekian banyak
pengetahuan yang mencoba menelaah kehidpan dalam batas batas ontology
tertentu. Penetapan lingkup batas penelaahan keilmuan yang bersifat empiris
ini secara konsisten dengan asas epistemologis keilmuan yang mensyaratkan
adanya verifikasi dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataanyang
bersifat benar secara ilmiah.
Aspek kedua dari pendekatan ontologism adalah penafsiran hakekat
realitas (metafisika)dari objek ontologis keilmuan. Penafsiran metafisika
keilmuan harus didasarkan kepada karakteristik objek ontologis sebagaimana
adanya dengan deduksi deduksi yang dapat di verifikasikan secara fisik. Ini
berarti bahwa secara metafisik ilmu terbebas dari nilai nilai yang bersifat
dogmatig. Suatu pernyataan dapat diterima sebagai premis dalam argumentasi
ilmiah setelah melalui pengkajian / penelitian berdasarkan epistemologis
keilmuan. Metafisika keilmuan berdasarkan sebagaimana adanya
menyebabkan ilmu menolak premis moral yang bersifat seharusnya.
b. Komponen Epistemoslogi
Landasan epistemologis tercermin secara operasional dalam metoda
ilmiah. Pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan
menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan:
a)Kerangka pemikian yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat
konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun.
b)Menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran
tersebut.
c)Melakukan verifikasi terhadap hipotesis untuk menguji kebenaran
pernyataan secara factual.
Kerangka pemikiran yang bersifat logis adalah argumentasi yang
bersifat rasional dalam mengembangkan penjelasan terhadap fenomena alam.
Verifikasi secara empiris berarti evaluasi secara objektif dari suatu pernyataan
hipotesis terhadap kenyataan factual. Verifikasi ini menyatakan bahwa ilmu
terbuka untuk kebenaran lain selain yang terkandung dalam hipotesis.
Kebenaran ilmiah dengan keterbukaan baru mempunyai sifat pragmatis yang
prosesnya secara berulang berdasarkan berfikir kritis.
Disamping sifat moral yang secara implicit terkait dengan proses logico-
hypotico-verifikatif tersebut terdapat azas moral yang secara eksplisit
merupakandas-solen dalam epistemology keilmuan. Azas tersebut menyatakan
bahwadalam proses kegiatan keilmuan, setiap upaya ilmiah harus ditujukan
untuk menemukan kebenaran yang dilakukan dengan penuh kejujuran, tanpa
mempunyai kepentingan langsung tertentu dan hak hidup yang berdasarkan
kekuatan argumentasi secara individual.
c. Komponen Aksiologi
Aksiologi keilmuan menyangkut nilai nilai yang berkaitan dengan
pengetahuan ilmiah yang baik secara internal,eksternal maupun sosial. Nilai
internal berkaitan dengan wujud dan kegiatan ilmiah dalam memperoleh
pengetahuan tanpa mengenyampingkan fitrah manusia. Nilai eksterna
menyangkut nilai nilai yang berkaitan dengan pengguanaan pengetahuan
ilmiah. Nilai sosial menyangkut pandangan masyarakat yang menilai keberadan
suatu pengetahuan dan profesi tertentu. Penerapan pengetahuan sangat
tergantung kepada manusia yang meramalkanya. Oleh karena itu, kode etik
profesi merupakan suatu persyaratan mutlak bagi keberadaan suatu profesi.
Kode etik profesi ini pada hakekatnya bersumber dari nilai internal dan
eksternal dari suatu disiplin keilmuan. Bangsa Indonesia berbahagia karena
kebidanan sebagai suatu profesi dibidang kesehatan telah memilkiki kode etik
yang mutlak diaplikasikan kedalam praktek klinik kebidanan.
Pada dasarnya ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk
keuntungan dan berfaedah bagi umat manusia. Dalam hal ini ilmu dapat
dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia
dengan memperhatikan kodrat manusia, martabat manusia dan kelestarian
keseimbagan alam. Untuk kepentingan menusia tersebut maka pengetahuan
ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal dan universal.
Komunal berarti bahwa ilmu merupakan milik bersama, dimana setiap orang
berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti ilmu
mempunyai konotasi parochial seperti ras,ideology atau agama.
Pendekatan ontologism, aksiologis, dan epistemiologis memberikan 18
azas moral yang terkait dengan kegiatan keilmuan. Keseluruhan azas moral ini
pada hakekatnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok tanggung
jawab sosial.
Tanggung jawab sosial professional ditujukan kepada masyarakat ilmuwan
dalam mempertanggungjawabkan moral yang berkaitan dengan landasan
epistemologis. Sedangkan tanggung jawab sosial yakni pertanggungjawaban
ilmuwan terhadap masyarakat yang menyangkut azas moral mengenai
pemilihan etis terhadap penelaahan keilmuwan dan penggunaan pengetahuan
ilmiah.
C. Jenis Pengetahuan
Setiap pengetahuan mempunyai tiga komponen yang merupakan tiang
penyanggah tubuh pengetahuan yang disusun. Komponen tersebut adalah ontology,
epistemology, dan aksiologi. Ontology merupakan azas dalam menetapkan ruang
lingkup ujud yang menjadi objek penelaahan dan penafsiran tentang hakekat realitas
dari objek ontology tersebut. Epistemology merupakan azas mengenai cara
bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu tubuh
pengetahuan. Aksiologi merupakan azas dalam menggunakan pengetahuan yang
diperoleh dan disusun dalam tubuh pengetahuan tersebut.
Ilmu adalah suatu studi atau pengetahuan yang sistematik untuk menerangkan
suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya melalui metoda
ilmiah(Hutchinson,1994). Pengetahuan dapat dijadikan alat untuk mewujudkan tujuan
tujuan yang mencerminkan dassolen dengan jalan mempelajari des sein agar dapat
menjelaskan, meramalkan serta mengawasi gejala alam.
Berdasarkan pikiran dasar objek formal dan material disusunlah tubuh
pengatahuan kebidanan (body of midwifery knowledge) dikelompokkan menjadi:
1. Ilmu dasar yakni
Anatomi
Fisiologi
Mikrobiologi
Parasitologi dan Patofisiologi
Fisika
Biokimia
2. Ilmu-ilmu sosial yakni
Pancasila
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Sosiologi
Antropologi
Psikologi
Administrasi dan Kepemimpinan
Ilmu komunikasi
Humaniora
Pendidikan
3. Ilmu Terapan
Kedokteran
Farmakologi
Epidemiologi
Statistic
Teknik Kesehatan Dasar
Paradigm Sehat
Ilmu Gizi
Hokum Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Metoda Riset
4. Ilmu Kebidanan
Dasar-dasar kebidanan
Teori dan Model Konseptual Kebidanan
Siklus Kehidupan Wanita
Etika dan Etiket Kebidanan
Pengantar Kebidanan Profesional
Teknik dan prosedur kebidanan
Asuhan kebidanan dalam kaitan kesehatan reproduksi
Tingkat dan jenis pelayanan kebidanan
Legislasi kebidanan
Praktek klinik kebidanan
Spesialis II
S3
Spesialis I
S2
Diploma IV
S1
Diploma III
kebidanan
Bidan Pra
SMU
Diploma III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan tinjauan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu kebidanan adalah
bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari segala soal yang berkaitan dengan
lahirnya bayi. Dengan demikian , yang menjadi objek ilmu ini ialah kehamilan ,
persalianan, nifas, dan bayi baru lahir. Dimana ilmu tersebut memiliki dasar dasar
keilmuan yang jelas, ilmu dan praktek kebidanan memliki filosofi dan disiplin ilmu
yang mendasari setiap bidan dalam menjalankan tugas sebagai mana mestinya.
Ilmu kebidanan didasari oleh oleh ilmu dasar,ilmu-ilmu sosial budaya, ilmu
terapan, dan ilmu kebidanan yang menjadikan pengetahuan kebidanan sebagai ilmu
yang dapat diakui keberadaannya,mempunyai disiplin ilmu yang menjadi dasar
pelaksanaan tugas yang menjadi profesi yang dikenal dan dihargai keberadaanya
sebagai pendamping wanita selama siklus kehidupannya. Sebagai suatu profesi bidan
mempunyai pola pola pengembangan pendidikan yang telah disesuaikan dan dapat
diterapkan. Bidan juga mempunyai kewajiban sebagai pembaharu.
B. Saran
Bidan adalah suatu profesi yang berkelanjutan seumur hidup untuk itu
diharapkan kepada bidan dapat memahami kembali mengenai filosofi kebidanan ,hak
dan kewajiaban, disiplin ilmu,serta pola pengembangan pendidikan bidan dalam
menjalankan setiap kewajibannya kelak
Makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada untuk itu diharapkan
kritik dan sarang yang menunjang bagi kesempurnaan mekalah ini kelah,semoga
makalh ini dapat dijadikan salah satu referensi bacaan yang dapat menambah
wawasan kita untuk lebih mengenal ilmu kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
OLEH
WINNY YULISAVITRI
NURPELITA PAKPAHAN