You are on page 1of 16

Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi disebut karangan lukisan atau gambaran tentang sesuatu hal.
Hal yang digambarkannya itu dapat berupa sifat, tingkah laku, keadaan tempat, keadaan
perasaan seseorang dan lain-lain.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:

menggambarkan atau melukiskan sesuatu,

penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,

membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Pola pengembangan paragraf deskripsi:

Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau
tempat.

Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau
kesan perasaan penulis.

Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau
sebenarnya.

Langkah menyusun deskripsi:

Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan

Tentukan tujuan

Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan

Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan)

Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang
ditentukan.

1
Contoh Karangan Karangan Deskripsi.

RUANG KAMAR GARLANDA

Garlanda membuka pintu kamarnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela


kaca yang terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja belajar yang memakai taplak
bewarna merah muda. Di atas taplak merah muda itu ada sebuah komputer dan
printernya. Disebelahnya tergeletak sebuah agenda harian yang terbuka dan kalender
duduk.

Garlanda lalu memasuki ruang kamarnya dengan langkah yang lambat. Kamarnya
berukuran 5 × 8 meter. Dia memalingkan pandangan ke arah kanan. Tampak satu buah
lemari kaca yang rapi. Di atasnya terdapat sebuah pendingin ruangan (AC). Di sebelah
kiri lemari tersebut, terdapat sebuah tempat sampah berwarna biru laut, serasi dengan
dinding yang bercatut biru laut. Dan disebelah kanan lemari terpasang satu papan tugas
Garlanda yang penuh daftar tugas Garlanda.

Garlanda memutar pandanganya ke samping pintu kamarnya. Ada sebuah


pribahasa berbahasa Inggris yang berwarna biru tua bertuliskan ‘practice make
perpect’. Dibawahnya terpasang sebuah system periodik unsur-unsur. Selain itu,
ditatapnya dinding kiri kamar. Di sana terpasang foto Ayah dan Ibunya dan sebuah
daftar pelajaran dari karton berwarna kuning. Foto Ayah dan Ibunya serta daftar daftar
pelajaran tersebut ditutupi oleh kaca. Disampingnya terdapat sebuah meja kecil yang di
atasnya terdpat sebuah televisi berukuran 29 inchi yang tampak begitu megah di
kamarnya itu.

Garlanda menyusuri tempat tidurnya yang berukuran King size itu. Tempat tidur
itu begitu kokoh, diapit oleh kelambu biru muda yang menutupi tempat tidur tersebut.
Tempat tisur itu ditutupi oleh sprei motif kotak bewarna biru muda yang senada dengan
warna kelambunya. Di depan tempat tidur tersebut terdapat sebuah kursi malas atau
kerap disebut kursi Cleopatra. Kamarnya begitu rapi dan indah dekorasinya.
Karangan Narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan seseorang atau beberapa
orang dengan beberapa kejadian atau peristiwa. Rangkaian kejadian atau peristiwa
tersebut biasanya disusun berdasarkan urutan waktu (secara kronologi).

Isi karangan narasi dapat berupa fakta atau peristiwa yang dialami seseorang
yang benar-benar terjadi juga dapat berupa khayalan juga rekaan. Berdasarkan hal
tersebut karangan narasi dibagi menjadi dua bagian,yaitu narasi fiksi dan narasi
nonfiksi. Narasi fiksi meliputi dongeng, hikayat, cerpen, roman atau novel, sedangkan
narasi nonfiksi meliputi biografi dan otobiografi.

Melihat uraian diatas dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa yang disebut
adalah karangan yang menceritakan kehidupan seseorang atau beberapa orang dengan
ciri-ciri karangannya sebagai berikut :

a. harus ada tokoh

b. harus ada dialog

c. harus ada konflik.

Contoh Karangan Narasi

Mbok Laura

Mbok Laura adalah pembantu rumah tangga kami. Kami sekeluarga sangat
menyayanginya. Mbok Laura sudah seperti saudara bagi kami karena dia sudah lebih dari
dua puluh tahun tinggal bersama kami.bagi saya sendiri, mbok Laura sudah seperti ibu.
Dialah yang mengurus saya sejak kecil. Selama ini, tidak ada masalah dengan mbok
Laura, sampai pada suatu waktu terjadilah sebuah peristiwa.

Mbok Laura menangis tersedu-sedu setelah aku pulang dari kampus. Aku merasa
kaget melihat hal itu.

3
“Mbok, kenapa menangis ?” tanyaku.

Mbok Laura tidak menjawab. Dia hanya menggelengkan kepalanya sambil tetap
menangis tersedu-sedu.

“Mbok, apa sebenarnya yang terjadi ?” tanyaku kembali.

Mbok Laura berhenti sesaat. Di pandangnya wajahku dalam-dalam.

“Tidak ada apa-apa, nduk,” jawabnya perlahan-lahan.

Aku tak percaya. Tidak mungkin kalau tidak ada masalah, Mbok Laura menangis.
Selama ini, kami melihat Mbok Laura sebagai sosok yang periang, suka humor, bahkan
penuh optimis. Selama bekerja pada keluarga kami, saya tak pernah mendengar Mbok
Laura mengeluh. Semua situasi dihadapinya dengan tabah.

“Akh, yang benar Mbok. Saya tahu benar Mbok. Bagi saya Mbok sudah seperti
ibu. Oleh karena itu apa yang Mbok rasakan, dapat saya rasakan,” kataku sambil
memeluk Mbok Laura.

Merasa dirinya dipeluk Mbok Laura bukanya diam. Tangisanya makin menjadi.
Dan tak terasa air mataku juga ikut meleleh.

“Mbok, ada apa? Katakan padaku!” kataku sambil merengek.

Mbok Laura berusaha menghentikan tangisannya.

“Eh… anu Den, Mbok akan berhenti bekerja. Mbok akan pulang kampung!”

Saat itu saya merasa terkejut seperti ada petir di siang bolong.

“Mbok, apa yang Mbok katakan? Mengapa Mbok pulang kampung? Mbok tidak
betah lagi tinggal di rumah ini ?” tanyaku beruntun.

Sejenak Mbok Laura terdiam. Tapi akhirnya dia berkata juga,


“Mbok tidak enak, karena tadi pagi tuan dan nyonya bertengkar. Mereka
bertengkar saat Aden sekolah. Katanya, nyonya kehilangan perhiasan. Nyonya menuduh
tuan telah menjualnya untuk diberikan kepada teman selingkuhannya. Nyonya menuduh
tuan. Sedangkan tuan tidak merasa mengambilnya,”

“Lalu apa hubungannya dengan Mbok Laura?” tanyaku tak mengerti.

Mbok Laura diam sejenak. Tiba-tiba air matanya kembali merembes melalui sela-
sela mata.

“Anu, Den. Mbok Laura yang mengambil perhiasan tersebut !”

Jawabnya terbata-bata.

Pengakuan Mbok Laura ini lebih mengejutkan lagi. Saya sama sekali tidak
mempercayainya walaupun keluar dari mulut Mbok Laura. Selama ini, Mbok Laura
orang yang sangat jujur. Mbok Laura tidak pernah melakukan kecurangan, apalagi
mencuri. Mbok Laura sangat tekun beribadah.

“Berapa gram, Mbok ?”

“Lima gram ?”

“Hanya lima gram? Untuk apa Mbok melakukan semua itu ?”

Mbok Laura diam lagi. Kemudian dipandangnya wajahku dalam-dalam. Lalu


merunduk kembali sambil berkata perlahan.

“Mbok melakukan untuk menolong si Inem, pembantu rumah sebelah. Kemarin


Inem datang kesini. Inem menangis, kata dia sering disiksa oleh majikannya, bahkan
sering disulut oleh rokok, dan bahkan disetrika. Dia mau kabur tapi dia tak punya uang.
Dia mau minjam kepada Mbok, tapi tak ada.”

Mbok Laura diam sebentar. Lalu melanjutkan pembicaraannya.

“Karena kasihan, Mbok mencari uang ke laci kaca hias Nyonya. Tapi tak ada.
Tiba-tiba Mbok melihat cincin Nyonya tergeletak di atas meja. Tak piker panjang Mbok

5
mengambilnya dan menyerahkannya kepada si Inem untuk dijual agar dia bisa pulang.”

Aku terenyuh mendengar kata-kata Mbok Laura. Ternyata Mbok Laura


melakukan semuanya untuk menolong orang lain. Secara spontan aku memeluk kembali
Mbok Laura kuat-kuat, lalu menciumnya. Mbok Laura tanpak heran.

“Mbok, ternyata Mbok berhati mulia. Aku bangga diasuh dan dibesarkan oleh
Mbok. Jangan menyesali perbuatan yang sudah dilakukan, Aku punya tabungan Mbok,
kita beli lagi cincin itu, ke toko mana si Inem menjualnya ?”

“Katanya ke toko Surya !”

Aku dan Mbok Laura pergi ke toko Surya, tak lama, cincin itu masih ada. Aku
membelinya kembali. Mbok Laura terlihat begitu gembira.

“Mbok, jangan pulang ya ?” kataku sambil tersenyum, kulihat mata Mbok Laura
berkca-kaca.

Karangan Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas
uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak
jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Langkah menyusun eksposisi:

Menentukan topik/tema
Menetapkan tujuan

Mengumpulkan data dari berbagai sumber

Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.

Karangan eksposisi adalah karangan yang berusaha menerangkan suatu hal ,


karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan suatu proses. Berdasarkan hal
tersebut, yang ternasuk ke dalam eksposisi yaitu :

a. Menguraikan taktik gerilya bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan;

b. Menjelaskan tujuan didirikannya sebuah panti asuhan;

c. Menguraikan perkembangan dan peradilan manusia;

d. Memberikan petunjuk bagaimana cara membuat kembang api dan lain-lain.

Contoh Karangan Eksposisi I

MEMELIHARA IKAN

Ikan merupakan salah satu binatang yang biasa dipelihara oleh manusia. Ikan
sangat beragam mulai dari warna, jenis juga harganya. Ada ikan air tawar, jenis dan
warna ikan air laut juga lebih beragam. Dengan memelihara ikan, akan memberikan
ketenangan, kesegaran bagi pemiliknya begitu juga orang melihatnya. Dalam
memelihara ikan kita harus berhati-hati, karena jika perawatannya tidak sesuai maka
ikannya akan mati.

Untuk memelihara ikan, hal pertama yang harus disiapkan yaitu akuarium.
Akuarium harus ditata seindah mungkin dan sesuai dengan keadaan sebenarnya, dengan

7
begitu ikan-ikan akan merasa betah. Setelah akuarium diisi dengan air, selanjutnya ikan
dimasukkan ke akuarium tersebut. Dalam memilih ikan sebaiknya pilih ikan yang
masih segar, dan kondisinya baik tanpa ada cacat ataupun goresan.

Dalam memberi makan ikan harus teratur, jangan terlalu banyak karena akan
membuat air keruh. Memberi makan ikan sebaiknya dilakukan tiga atau sampai empat
kali sehari, pilihlah makanan ikan yang sesuai dan bergizi.

Air untuk ikan air tawar makin lama makin keruh, oleh karena itu harus diganti
minimal sekali dalam seminggu. Ketika mengganti air di dalam akuarium, ikan-ikan
harus dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih.

Hati-hati dalam memilih jenis ikan, jangan sampai ikan yang besar disatukan
dengan ikan kecil, bisa-bisa ikan besar tersebut memangsa ikan kecil. Akuarium juga
dapat diletakkan diruang tamu. Hal ini dapat memberikan nilai tambah, yaitu membuat
asri suasana dan juga memberikan kesegaran bagi orang yang melihatnya. Kesegaran
yang diberikan oleh pemandangan di akuarium dapat membuat orang yang stress
menjadi bugar dan bersemangat kembali. Tak heran, banyak orang yang mempunyai
hobi memelihara ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut.

Contoh Karangan Eksposisi II

KEMBANG API

Biasanya bulan puasa banyak orang yang menjual kembang api itu rata-rata bahan
dasar pembuatannya itu sama, walaupun bentuknya berbeda-beda. Kembang api terbuat dari
bubuk kimia yang mudah terbakar, misalnya arang, belerang, atau hidrokarbon padat. Bubuk
kimia tersebut dicampurkan dengan bubuk kimia lain yang disebut serbuk bintang. Serbuk
bintang itu bisa menghasilkan percikan api yang bercahaya dan berjurai-jurai.
Biasanya jurai api itu berwarna-warni. Untuk itu, bahan-bahan kembang api itu harus
ditambah bahan kimia lain. Untuk menghasilkan jurai-jurai kembang api berwarna hijau ,
bahan-bahan itu dicampur dengan barium. Kalau ingin warna merah dicampur dengan
litium. Kalau ingin berwarna kuning dicampur dengan tembaga atau natrium.
Meskipun bahan pembuatan kembang api sama, tetapi kenapa yang ada kembang api
yang bertangkai, yang biasa kita pegang, ada yang apinya muncrat seperti air mancur, dan
ada yang melesat ke angkasa ? Apa bedanya? Ternyata yang membedakannya adalah
campuran tambahannya.
Untuk membuat kembang api bertangkai bahan-bahannya adalah dicampur dengan
perekat, biasanya lem kanji. Bahan-bahan itu kemudian diletakan pada sepotong kawat.
Untuk kembang api yang bisa melesat ke udara, bahan-bahan kembang api
dimasukkan ke dalam selongsong kertas. Selongsong itu diberi sumbu dan bahan peledak
secukupnya. ketika sumbu dibakar, apinya membakar bahan peledak, hingga syiuuut….
Kembang api melesat ke atas lalu duarrrr ia meledak. Ledakannya membakar bahan-bahan
kembang api hingga menimbulkan jurai-jurai api.

Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi disebut juga karangan alasan. Untuk membuat karangan
ini, penulis harus terlebih dahulu harus mengamati berbagai persoalan yang terjadi.

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan


dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau
alasan sebagai penyokong opini tersebut.

Langkah menyusun argumentasi:

Menentukan topik/tema

Menetapkan tujuan

9
Mengumpulkan data dari berbagai sumber

Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih

Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Contoh tema/topik yang tepat untuk argumentasi:

Disiplin kunci sukses berwirausaha,

Teknologi komunikasi harus segera dikuasai,

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial.

Contoh Karangan Argumentasi


ADOPSI ANAK INDONESIA OLEH ORANG
ASING, MENGAPA TIDAK
Beberapa tahun yang lalu, di Bandara Halim Perdana Kusuma sekali-sekali
kelihatan sepasang suami istri yang jelas berkebangsaan asing, mendorong kereta bayi
berisi seorang bayi berkulit sawo matang, yang jelas berbeda dari rupa pasangan ‘orang
tua ‘-nya. Pemandangan seperti ini kemudian menjadi langka dan lenyap sama sekali.
Setelah beberapa orang yang berpengaruh di kalangan pemerintahan mulai angkat
bicara soal citra pribadi dan harga diri bangsa yang direndahkan melalui praktek adopsi
anak Indonesia oleh orang asing. Orang-orang pun mulai menjadi sibuk memberikan
penilaian yang cenderung senada dengan bicara ‘bapak’ dan ‘Ibu’ yang berpengaruh itu
dan dengan ramai-ramai mulailah kita menentang praktek-praktek adopsi seperti itu.
Namun, dari realita yang ada. Kelihatannya adopsi anak di Indonesia oleh orang
asing tidaklah seburuk yang dinilai oleh banyak orang. Mengapa kita harus omong
besar soal harga diri dan hal abstrak lainnya kalau dalam kenyataan belum ada
kesejahteraan yang merata dan memadai disini, sedangkan jaminan sosial yang lebih
baik menanti anak-anak yang malang itu disana ? Di pihak lain, praktek ini jelas
menunjang program pemerintah yang telah kewalahan menahan lajunya pertumbuahan
penduduk.

Bicara soal harga diri suatu bangsa memang bukanlah masalah yang sederhana.
Siapa pula yang mau dianggap kepribadian dan bermental ‘penjual anak’ pada bangsa
lain dan masalahnya menjadi semakin kompleks ketika pihak yang menentang praktek
adopsi ini memandangnya sebagai salah satu bentuk ekspor komoditi non-migas yang
memberi keuntungan bagi segelintir manusia yang tidak punya harga diri. Tetapi
rasanya anggapan ini salah kaprah, dan bisa diluruskan asalkan ada penataan
administrasi yang lebih bertanggung jawab .

Sebuah survei dan studi perlu dilakukan untuk meneliti dampak sosial, budaya,
dan psikologis dari praktek adopsi ini sebelum orang-orang keburu menilai yang jelek-
jeknya saja. Oleh karena itu, kalau kita memang ingin konsekuen menjadi bangsa yang
berkepribadian yang mandiri, mungkin praktek-praktek seperti pinjaman dari luar
negeri, penanaman modal asing, studi keluar negeri dan segala bentuk hubungan serta
‘produk’ yang berbau luar negeri lebih baik dijauhkan. Hal ini tentu saja mustahil.
Kalau kita mau jujur tentang keberadan bangsa dan negara kita, kita ini sebenarnya
masih jauh sekali dari impian mejadi negara yang mandiri, yang sejahtera dan mampu
tampil sebagai negara yang menentukan di dalam percaturan dunia.

Jadi, jangan malu-malulah menerima uluran tangan pihak asing yang secara tidak
langsung memperbaiki taraf hidup sebagian bocah-bocah kita yang di negaranya sendiri
sukar mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apalagi jika uluran tangan tadi
didasarkan pada rasa kasih sayang yang tulus untuk menyayangi buah hati yang
berlainan ras ini, dan bukan hanya sekedar take and give ; mereka cuma take babies dan
give money saja.

11
Prosedur pengangkatan anak yang benar dan bertanggung jawab akan dinilai
dengan mendeteksi keberadaan calon orang tua angkat, untuk memperoleh data
mengenai kemungkinan jaminan kehidupan dan tunjangan pendidikan yang layak bagi
anak yang akan diadopsi itu. Keinginan dan kerinduan untuk memelihara dan
menyayangi anak itu sendiri pun dapat pula dipakai sebagai pegangan bahwa anak itu
tidak akan ditelantarkan, apa lagi jika kita lihat kegigihan calon orang tua
memperjuangkan ‘anak’ mereka selama ini. Dengan kata lain, hari depan yang lebih
cerah dijanjikan disana, dibandingkan jika anak-anak itu tetap tinggal disini. Tentunya
ini tidak berlaku bagi keluarga-keluarga yang mapan. Tetapi bagaimana dengan
keluarga yang tidak mampu, yang broken home, anak-anak di luar nikah, serta ribuan
anak lain yang tidak mempunyai jaminan masa depan yang cerah di negeri sendiri?
salahkah jika ada pihak asing yang dengan tulus bersedia mengasuh mereka?

Adopsi anak Indonesia oleh orang asing seperti ini bukanlah pelarian tanggung
jawab sosial di negara kita. Hal ini sebaiknya dipandang sebagai salah satu alternatif
pemecahan masalah-masalah besar yang kita hadapi, seperti peledakan jumlah
penduduk, peningkatan kesejahteraan keluarga yang tidak mampu, serta perluasan
kesempatan bagi sebagian anak untuk hidup lebih baik.

Dari hal-hal yang yang diuraikan diatas, agaknya dapatlah ditarik kesimpulan
bahwa sebaiknya kita kita tidak terburu-buru menilai adopsi anak Indonesia oleh orang
asing itu merupakan tindakan yang memalukan seluruh bangsa, dan oleh karena itu
harus dicegah. perlulah kita mengadakan berbagai penelitian dan pemikiran kembali,
karena sebenarnya dalam hal itu masih banyak terdapat hal-hal positif, yang justru
membantu kita menyelesaikan beberapa masalah yang mendesak. ini, kalau kita mau
sedikit jujur pada diri kita sendiri.
Karangan Persuasi
Karangan Persuasi disebut juga karangan ajakan atau himbauan. Karangan ini
oleh banyak orang digolongkan ke dalam karangan argumentasi. Mengapa demikian?
karena karangan persuasi memiliki ciri yang sama dengan argumentasi yaitu didahului
oleh sebuah opini yang membedakannya dengan argumentasi yaitu pada bagian akhir
ada sebuah kalimat ajakan atau himbauan, sedangkan argumentasi tidak demikian.

Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam


persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang
dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Langkah menyusun persuasi:

Menentukan topik/tema

Merumuskan tujuan

Mengumpulkan data dari berbagai sumber

Menyusun kerangka karangan

13
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

Contoh tema/topik yang tepat untuk persuasi:

Katakan tidak pada NARKOBA,

Hemat energi demi generasi mendatang,

Hutan sahabat kita,

Hidup sehat tanpa rokok,

Membaca memperluas cakrawala.

Contoh Karangan Persuas

KEBUDAYAAN INDONESIA
HARUS MULAI DIJAGA
Indonesia adalah negeri yang beraneka ragam. Bangsa yang multikultur, banyak
sekali kebudayaan yang tersebar dari ujung barat ampai ujung timur. Kebudayan
nasional yang menjadi ciri khas bangsa khususnya.sebagai warga yang hidup di
Indonesia, sebaiknya saat ini kita harus berpikir bahwa kebudayaan Indonesia mulai
harus dijaga. Kenapa kebudayaan bangsa Indonesia harus dijaga? Ada beberapa faktor
yang menyebabkan kebudayaan Indonesia harus dijaga. Diantaranya, banyak orang
yang tidak mengenal budayanya sendiri.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia lebih banyak menyebabkan
seseorang malas untuk mengetahui bahkan untuk mengenalnya. sehingga tak heran jika
ada orang yang tidak tahu tentang kebudayaan Indonesia. Bahkan dia sempat aneh dan
terheran-heran jika melihat tari kecak misalnya atau mendengarkan lagu soleram.
karena dia tak pernah mengetahuinya dan memang tak pernah mau tahu.
Tak hanya itu, globalisasi yang terjadi pada dunia saat ini mempunyai pengaruh
besar terhadap kelestarian budaya Indonesia. Melalui modernisasi kebudayaan dengan
mudah kebudayaan asing dapat masuk ke Indonesia dan memang tidak mengherankan,
Kita bisa lihat dengan jelas dari beberapa media, kebudayaan asing telah merambah
luas ke seluruh penjuru nusantara. Kebudayaan-kebudayaan asing ini ternyata lebih
mudah membudaya dari pada kebudayaan asli yang sudah ada. Contohnya saja dalam
cara berpakaian, kita lebih sering mengikuti orang-orang di luar sana untuk cara
berpakaian.
Dengan masuk dan berkembangnya budaya asing ke Indonesia membuat
kebudayaan-kebudayaan daerah tersingkir. Tak jarang banyak kebudayaan daerah yang
tidak lagi dimunculkan atau malah dapat dikatakan menghilang. Kebudayaan-
kebudayaan daerah ini mulai meredup setelah kedatangan kebudayaan asing. Seperti
wayang yang sekarang jarang sekali kita dapat menyaksikan pertunjukan wayang
secara langsung atau tari Jaipong yang benar-benar asli, karena yang sering kita lihat
adalah tari jaipong yang sudah banyak mengalami perubahan.
Generasi muda Indonesia pun ternyata lebih menyukai kebudayaan asing.
Mereka kurang mencintai kebudayaannya sendiri, bahkan ada yang menganggapnya
kampungan. Terlihat bahwa generasi muda sekarang lebih bergaya hidup
hedonistikatau gaya hidup penuh hura-hura. Generasi muda saat ini lebih menyenangi
kebebasan tanpa batas daripada kebebasan dengan batasan norma. Musik yang mereka
dengarkan bukan lagi gending karismen atau tanjidor tapi musik yang mereka
dengarkan adalah house music atau musik DJ, R&B, Hip-hop, metal dan lain-lain.
Tarian mereka bukan lagi ranub lam puan, seudati atau pendet tapi tarian mereka
dengarkan adalah modern dance, break dance dan lain-lain.
Oleh karena itu, memang sudah saatnya kita sebagai orang Indonesia umumnya
dan sebagai generasi muda terpelajar khususnya, harus mulai berpikir untuk menjaga
kebudayaan Indonesia. Karena kebudayaan Indonesia adalah ciri khas bangsa Indonesia
yang menjadi kebanggaan tersendiri dari bangsa Indonesia. Masyarakat dan pemerintah
adalah pelaku sentral dalam proses pelestarian kebudayaan nasional.
Kebudayaan Indonesia sebaiknya kita pelihara, kita juga dan kita lestarikan
bersama-sama. Jangan sampai kita kehilangan budaya kita sendiri. Marilah kita sama-
sama menjaga kebudayaan Indonesia agar jangan sampai terkubur dan hanya menjadi

15
sejarah anak cucu kita di masa yang akan datang. Marilah kita bersama-sama
menjaganya!

You might also like