Professional Documents
Culture Documents
Diajukkan oleh :
Imam mahdi
0608690
Kepada
Tim Penguji Program Studi Ilmu Komputer
Program Studi Ilmu Komputer
1
1. Pendahuluan
1.1.Latar belakang masalah
Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat,berpengaruh pula pada
perkembangan perangkat mobile atau handphone saat ini, sehingga penggunaan handphone
semakin memasyarakat.
Seiring perkembangan teknologi, dikembangkan pula suatu teknologi yang mampu
mengadopsi proses dan cara berpikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau
Kecerdasan Buatan. Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang
mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar ke
dalam satu area pengetahuan tertentu sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk
memecahkan berbagai masalah yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah masalah dalam
mendeteksi suatu kerusakan pada handphone.
Kerusakan pada handphone terjadi akibat kelalaian dari pengguna handphone sehingga
perlu melakukan pengecekan rutin pada handphone agar dapat mencegah kerusakan yang
lebih parah sedini mungkin.
Dengan adanya sistem pakar maka akan dapat deteksi gejala- gejala kerusakan pada
handphone sehingga segera tertangani dengan efektif dan efisien
1.2.Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini ialah memberikan suatu gambaran mengenai konsep
sistem pakar dalam mendeteksi suatu kerusakan pada handphone dengan representasi
pengetahuan teknik Rule-Based Knowledge.
1.3.Ruang lingkup
Ruang lingkup yang akan dibahas pada paper ini ialah pembahasan mengenai konsep
sistem pakar itu sendiri dalam mendeteksi kerusakan pada handphone dengan
merepresantasikan pengetahuan dengan teknik Rule-Based Knowledge,paper ini hanya
menjelaskan sampai pembuatan rule dalam.pendeteksian, kerusakan yang dibahas hanya
kerusakan Hardware
2. Landasan Teori
2.1.Sistem Pakar
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan
manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan
masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas yang
sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini
juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikankaidah-kaidah penarikan
kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau
lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam
2
komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
penyelesaian masalah tertentu.
Sistem pakar bersifat interaktif dan mempunyai kemampuan untuk menjelaskan hal yang
ditanyakan oleh pengguna (Hart, 1986; Harmon dan King, 1985).
Dalam pengembangan suatu Sistem Pakar, pengetahuan (knowledge) mungkin saja berasal
dari seorang ahli, atau merupakan pengetahuan dari media seperti majalah, buku, jurnal, dan
sebagainya. Selain itu pengetahuan yang dimiliki Sistem Pakar bersifat khusus untuk satu
domain masalah saja.
Semakin banyak pengetahuan yang dimasukan kedalam Sistem Pakar, maka sistem
tersebut akan semakin baik dalam bertindak, sehingga hampir menyerupai pakar yang
sebenarnya.
3
buku, literatur, dll) kedalam komputer. Sumber pengetahuan tersebut dijadikan
dokumentasi untuk diolah, dipelajari dan diorganisasikan menjadi basis pengetahuan.
4. Mekanisme Inferensi
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh
pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi merupakan bagian dari Sistem
Pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi yang ada dalam basis pengetahuan
dan dalam workplace, dan untuk menformulasikan kesimpulan
Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk
pengujian aturan yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan
(forward chaining).
• Forward chaining atau pelacakan ke depan merupakan pendekatan yang dimotori oleh data
(data-driven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya
mencoba menggambarkan kesimpulan.
• Backward chaining atau pelacakan ke belakang merupakan pendekatan yang dimotori
tujuan (goaldriven), pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan (hipotesa) dan
selanjutnya dicari aturan-aturan yang memiliki tujuan tersebut dan dicari kesimpulannya
(pembuktiannya).
4
• Tidak ada jaringan
• Hanya keluar salah satu jaringan saja
• Signal naik turun
• Pada saat sinyal tampil hp langsung mati
2. IC Audio (COBBA)
Fungsi : Sebagai pengolah sinyal suara yang masuk dari IC RF, kemudian diperkuat dan
diteruskan kepada speaker, memperkuat getaran suara yang telah diubah terlebih dahulu oleh
mic menjadi getaran listrik kemudian diteruskan ke IC RF, menjalankan perintah dari CPU.
Pada IC Audio juga terdapat PCM (Pulse Code Module) dan EEPROM yang berfungsi untuk
membaca kode sinyal yang datang dari operator untuk disesuaikan dengan IMEI ponsel.
Disamping itu juga berfungsi untuk menyimpan data-data yang bersifat permanen seperti imei,
phone code, dsb.
Gejala:
• Muncul Contact Service
• LCD Blank
• Signal naik turun
• Speaker dan Mic mati
3. IC CPU
Fungsi : CPU merupakan serangkaian komponen elektronika yang terintegrasi dan akan
berfungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Komponen ini mempunyai tugas yang
sangat signifikan, karena komponen ini merupakan otak dan suatu ponsel. Dengan kata lain
CPU adalah pusat dan sistem kerja ponsel.
Gejala:
• Mati total
• Tidak ada jaringan
• Restart
• Tiba-tiba hp mati sendiri
• Muncul Contact Service
• LCD blank
4. IC Power (CCONT)
Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai
dengan kebutuhannya.
Gejala:
• Mati total
• Insert simcard
• Contact Service
• Restart
• Not charging
• LCD Blank
5. IC UEM
Fungsi : Sebagai pensuplai tegangan arus listrik kepada masing-masing komponen sesuai
dengan kebutuhannya. Pada IC UEM ini merupakan gabungan dari IC Power, IC UI, IC
Charging.
5
Gejala:
• Mati total
• UPP Bad Respon 02
• Error data 2 ( Tornado )
• Muncul contact service
• Phone restic ( cek IMEI )
6. IC Flash
Fungsi : Komponen ini sebagai media penyimpanan data pada ponsel yang tidak permanen
dalam kata lain dapat diubah atau ditambah dengan data-data yang berada pada komputer.
Alat ini sama fungsinya dengan hard-disk pada komputer.
Gejala:
• Restart
• Tiba-tiba hp mati sendiri
• Muncul Contact Service
• LCD blank
• Mati total
• Salah satu data hilang dati menu
7. EEPROM (Electrically Erase Programable Read Only Memory)
Fungsi : Sebagai tempat penyimpanan data pada ponsel yang dirancang tidak tergantung
dengan adanya arus listrik dari ponsel tersebut, karena sudah ada battery khusus atau arus
listrik yang telah dimilikinya, biasanya komponen ini menyimpan data pabrik seperti IMEI1,
IMEI2, Security Code, Versi program dan tanggal pembuatan. Namun untuk ponsel merk
Nokia keluaran terbaru data yang terdapat pada komponen ini tidak dapat diubah.
Gejala:
• Mati total
3. Pembahasan
3.1.Block diagram
Pembuatan block diagram ini dimaksudkan untuk membatasi lingkup permasalahan yang
dibahas dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada domain yang lebih luas. Pada block
diagram ini, dapat dilihat bahwa kerusakan pada handphone terbagi atas dua bagian yakni
kerusakan pada hardware dan kerusakan pada software berikut block diagramnya
6
Setelah mengetahui posisi area permasalahan yang dibahas dalam domain yang lebih luas,
maka dilanjutkan dengan membuat block diagram yang menjelaskan fokus permasalahan yang
dibahas. Block diagram berikut ini akan menjelaskan apa saja kerusakan pada hardware.
7
• B3 : Signal naik turun
• B4 : Tidak ada jaringan
• B5 : contact service
• B6 : LCD Blank
• B7 : Not Charging
• B8 : Phone restic ( cek IMEI )
• B9 : Error data 2 ( Tornado )
• B10 : UPP Bad Respon 02
• B11 : Tiba-tiba hp mati sendiri
• B12 : Pada saat sinyal tampil hp langsung mati
• B13 : Hanya keluar 1 jaringan
• B14 : Speaker dan Mic mati
• B15 : Insert simcard
• B16 : Salah satu data hilang dari menu
Keterangan Kerusakan Komponen :
• A1 : IC Audio
• A2 : IC Flash
• A3 : IC Power (CCONT)
• A4 : IC CPU
• A5 : EEPROM
• A6 : Antena switch
• A7 : IC UEM
Maka diperoleh table rule seperti berikut :
Rule IF THEN
1 B3,B5,B6,B14 A1
2 B1,B2,B5, B6, B11,B16 A2
3 B1, B2, B5, B6,B7, B15 A3
4 B1, B2, B4, B5, B6, B11 A4
5 B1 A5
6 B3, B4,B12,B13 A6
7 B1, B5, B8, B9, B10 A7
Jika dijabarkan maka berikut rule sistem pakar deteksi kerusakan pada handphone
Rule 1 Rule 2
IF Signal naik turun IF Mati total
And contact service And Restart
And LCD blank And Contact service
And Speaker dan mic mati And LCD blank
Then IC Audio rusak And Tiba-tiba hp mati sendiri
And Salah satu data hilang dari menu
Then IC Flash rusak
8
Rule 3 Rule 4
IF Mati total IF Mati total
And Restart And Restart
And Contact service And Tidak ada jaringan
And LCD blank And contact service
And Not Charging And LCD Blank
And Insert simcard And Tiba-tiba hp mati sendiri
Then IC Power (CCONT) rusak Then IC CPU rusak
Rule 5 Rule 6
IF Mati total IF Signal naik turun
Then EEPROM rusak And Tidak ada jaringan
And Pada saat sinyal tampil hp langsung mati
And Hanya keluar 1 jaringan
Then Antena switch rusak
Rule 7
IF Mati total
And contact service
And Phone restic ( cek IMEI )
And Error data 2 ( Tornado )
And : UPP Bad Respon 02
Then IC UEM rusak
Pembuatan tree digunakan untuk mempermudah dalam proses penalaran data pada basis
pengetahuan menggunakan mesin inferensi.
Dari data- data kerusakan handphone maka akan diperoleh gambar tree dibawah, sebagai
root B1 atau mati total,B1 diambil sebagai root karena gejala yang paling banyak dijumpai
pada berbagai jenis kerusakankomponen handphone. Jika gejala B1 memang dialami user,
dalam asumsi pilihan adalah Ya, maka gejala B5 akan ditanyakan sebagai pertanyaan
selanjutnya.
Apabila gejala B5 memang tidak dialami atau jawaban maka akan menampilkan
kesimpulan pada rule 5 yakni A5 kerusakan pada komponenEEPROM jika B5 dialami maka
akan berlanjut ke pertanyann gejala B6 dan proses-proses di atas akan berlangsung terus
menerus hingga didapatkan hasil/kesimpulan dari tiap-tiap percabangan
9
Gambar Tree data kerusakan Handphone
3.4.Mesin inferensi
• Forward Chaining.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa forward chaining merupakan pencocokkan fakta atau
pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri (IF dulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai
dari fakta yakni gejala – gejala kerusakan handphone terlebih dahulu untuk memperoleh
kesimpulan berupa kerusakan komponen apa yang dialami pada handphone. Berikut contoh
penelusuran forward pada kerusakan EEPROM yang dimulai dari penulusuran gejala B1 lalu
B5 dan memperoleh kesimpulan yakni kerusakan A5 forward dipakai bila keadaan awal lebih
sedikit dari tujuan atau kesimpulan
• Backward Chaining
Pencocokkan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan/bawah (THEN dulu).
Dengan kata lain, penalarana dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran
hipotesis tersebut dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.misalkan kita ingin
mengetahui gejala- gejala apa yang dapat menimbulkan kerusakan pada A5,yang merupakan
10
kesimpulan lalu hasil akhirnya ialah gejala-gejala tersebut yang ditambilkan.backward dipakai
bila keadaan awal lebih banyak dari tujuan atau kesimpulan
4. Kesimpulan
Sistem pakar untuk pendeteksian kerusakan pada handphone dapat ditentukan berdasarkan
gejala – gejala kurusakan yang muncul .
Dengan teknik representasi pengetahuan Rule-Based Knowledge Pengetahuan dapat
direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini
terdiri atas premise dan kesimpulan
5. Saran
Penulis berharap paper ini dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca, jika ada kesalahan baik
dalam hal isi atau penulisan kami mohon maaf karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan
kesalahan adalah milik kita umat manusia, dan penulis mengharapkan saran dan kritik
membangun dari pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki paper di kemudian hari.
6. Daftar Pustaka
[1] Yudatama,U.(2008).” Sistem Pakar untuk Diagnosis Kerusakan Mesin Mobil Panther
Berbasis Mobile”.journal teknologi 1,(2),212-218.
11
12