Professional Documents
Culture Documents
I. Materi :
1. Welding process
2. Welding metalurgi
3. Non Destructive Testing Non radiasi (Ultrasonic Test, Magnetic Particle
Test,
Penetrant Test)
4. Destructive Testing (Uji tarik, Uji bending, Uji Pukul Takik/Charpy, Uji
Kekerasan
5. Non Destructive Testing Radiasi (Radiografhy)
6. Pengantar Inspeksi Teknik Las
7. Gambar Teknik
8. Piping System
9. Welding Procedure Specification (WPS)
10. System Pelaporan Inspeksi Teknik
11. AWS 2.4 (Standard Symbols For Welding, Brazing, and NDE)
12. AWS 3.0 (Standard Welding Term and Definition)
13. Risk Based Inspection (RBI)
14. Offshore Structure
15. AWS D1.1 (Structural Welding Code for Steel)
16. Safe Practice For Welding Inspector
17. ASME IX (Qualification Standard For Welding and Brazing Procedure,
Welders, Brazers, and Welding and Brazing Operator)
18. API 1104 (Welding of Pipe Line and Related Facilities)
19. API 650 (Welded Steel Tanks for Oil Storage)
20. API 653 (Tanks Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction)
21. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Migas (K.3 Migas)
22. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K.3 Umum)
23. ASME VIII (Bejana Tekan / Pressure Vessel)
24. Safe Practices and Matrix Praktices
Page 1 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 2 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 3 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 4 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 5 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
2. Metalurgi Las
2.1. Struktur atom pada logam
Jenis-jenis struktur atom pada logam :
-
Face Centered Cubic (FCC)
-
Body Centered Cubic (BCC)
-
Hexagonal Centered Cubic (HCC)
Sifat mekanis material adalah sipat kekuatan yang dimiliki
oleh suatu material, misalnya kekuatan tarik dan kekuatan
tekan.
Page 6 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 7 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 8 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
3.2.1. Prosedure
- Umum
- Medium
- Persiapan permukaan
- Teknik pelaksanaan
- Arah dan kesempurnaan medan magnet
- Demagnetisasi
- Pemeriksaan peralatan
- Teknik Yoke
- Teknik Longitudinal
- Teknik Sirkular
3.2.2. Cara Penggunaan / Melakukan
- Benda uji dibersihkan dengan cleaner sampai benar-
benar bersih
- Benda uji disemprotkan dengan WCP.2 (White Contras
Paint)
- Benda uji dialiri magnet
- Benda uji disemprotkan dengan HF.7 atau ink / tinta
atau dengan serbuk besi
Page 9 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 10 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Penetrant dibersihkan tetapi tidak boleh disemprot
langsung dengan cleaner, dibersihkan dengan kain
-
Setelah bersih benda uji disemprotkan dengan
developer, apabila terdapat cacat maka pada bagian itu
akan kelihatan merah karena penetrant yang masuk
kecelah bagian yang cacat tadi akan terangkat oleh
developer.
4. Destructive Testing
4.1. Uji Tarik
- Batas ulur
RM / S.0
Dimana :
RM = Batas ulur (kg f)
S.0 = Luas penampang awal (mm2)
-
Kuat tarik
PM / S.0
Dimana :
PM = Kuat tarik (kg f)
S.0 = Luas Penampang awal (mm2)
-
Regang
L1 – L0 X 100 %
L0
Dimana :
L0 = Panjang awal benda uji
L1 = Panjang benda uji setelah ditarik
-
Reduksi
S0 – S1 x 100 %
S0
Dimana :
S0 = Luas penampang benda uji awal
Page 11 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
PxL
4
Wt2
6
Dimana :
P = Beban (kgf)
L = Panjang benda uji
Wt2 = Lebar benda uji
Catatan :
Kg f (kg force) = Satuan gaya
Kg = Satuan berat
Page 12 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 13 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Sinar X dan sinar gamma yang mempunyai frekuensi dan
panjang gelombang yang sama, akan mempunyai sipat yang
sama atau identik.
-
Sensitifitas yaitu fungsi dari contras dan definisi radiografhy
atau ukuran keakuratan
-
Definisi adalah suatu ukuran yang berkenaan dengan
bayangan dari hasil radiografhy, yaitu garis demarkasi /
pembatas antara tempat-tempat yang mempunyai densitas
yang berbeda
-
Perbandingan exposure time antara film lambat (butiran
kecil) dan film cepat (butiran besar) adalah 4 : 1
-
Jenis-jenis film misalnya D2, D4, D7, D10 untuk produk
Agfa
-
Total Radiografhy Contras didefenisikan sebagai kombinasi
dari subject contras dan film contras dan tergantung pada
radiasi yang digunakan, jenis film, speciment, radiasi hambur
serta screen yang digunakan.
-
Latitude adalah range ketebalan yang masih dapat terekam
dalam film radiografhy
-
Bayangan Latent adalah bayangan yang terbentuk apabila
film terexposure oleh sinar radiasi yang berionisasi pada film
dan akan terlihat setelah diproses.
-
Exposure time adalah waktu penetrasi yang dibutuhkan
radiasi untuk menembus suatu material
-
Contras adalah perbandingan antara densitas film pada
daerah yang berbeda pada film radiografhy
-
Absorption / penyerapan adalah kemampuan dari speciment
untuk menahan laju sinar radiasi melewati material
Cara memproses film radiografhy :
-
Developer, direndam 5 – 8 menit dalam temperature 20o ,
waktu 2 menit
Page 14 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Stop batch, Penetral developer film di rendam selama 1
menit dengan cara film sambil digoyang-goyang
-
Fixer sebagai penguat atau untuk mempermanentkan
bayangan yang akan terbentuk pada film, waktu proses 2 kali
waktu proses developer
-
Air bersih, sebagai pembersih film yang telah diproses.
Apabila hasil proses film kabut disebut Fogging, dan
cacat-cacat yang terdapat pada film disebut Artifacts.
Kerugian penggunaan isotop, adalah :
-
Radiasi tidak dapat dimatikan
-
Hasil Radiografhy kurang contras
-
Kemampuan menembus material tergantung pada isotopnya
dan tidak dapat diubah atau divariasi
-
Jika isotop yang memiliki waktu paruh yang pendek maka
akan ada penambahan biaya untuk penggantian isotop
-
Shielding yang diperlukan relative tebal
At = A0 x e – μt
Dimana :
A0 = Currie awal
μ = 0.693
T½
T ½ = Waktu paruh
Page 15 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
t = Thickness material
Untuk wire ASTM hasil dalam Inchi dan dilihat ketabel
Penetrameter, sedangkan untuk wire DIN dalam mm dan
nomor penetrameter juga dilihat pada table penetrameter
- Plate ASTM
S x t x 1000
100
Page 16 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
S = 100 x TxH
X 2
5.7. Density
Density atau derajat kehitaman film, density diukur
dengan menggunakan film densito atau densitometer
(konvensional atau digital). Nilai standard density yang baik
adalah antara 2 sampai dengan 2.5
5.8. Menghitung Ug (Unsharpness geometri)
Unsharpness geometri adalah suatu parameter yang
menentukan defenisi.
Ug = t x d
Sfd – t
d = diameter sourch / sumber radiasi
Langkah-langkah Inspeksi :
-
Review document
-
Survey : Object, lokasi, kondisi. Survey secara qualitative
yaitu cepat dan secara garis besar.
- Detection : Measurring atau pengukuran data lanjut secara
akurat dan teliti
- Examination : Untuk pengujian temuan
Page 17 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Inspection :
-
QC (Quality Control) adalah semua kegiatan operasional dalam
rangka pengendalian mutu agar produk sesuai dengan
keinginan pihak pengguna atau pelanggan
-
QA (Quality Assurance) adalah semua kegiatan managerial
dalam rangka memastikan kembali bahwa semua langkah QC
(Oleh pihak lain) telah dilaksanakan sesuai persyaratan pihak
pengguna atau pelanggan.
Pendekatan Pengertian Inspeksi :
-
New and cold
-
Corroded
Sesuai status / jenis tahap pekerjaan :
-
Pra project
-
Engineering design
-
Bidding (Main constraction)
-
Detail engineering
-
Procerement
-
Construction
-
Mechanical completion
-
Precomisioning
-
Start up
-
Operational
Page 18 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 19 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Berinisiatip / inovatip / creatip.
Conclution (Kesimpulan) :
-
Harus singkat dan padat
-
Menjawab judul
-
Masing-masing mandiri (Menerangkan diri sendiri)
- Apa adanya
- Tidak memfitna / merekayasa / berbohong
Saran / Recomendasi :
- Singkat dan padat
- Workable / dapat dikerjakan
- Efisien dan effective
- Terbuka peluang alternative dan interchangeablity (penggunaan
bergantian)
- Hasil dari 5 pisau analisa : Human personal safety, productivity
safety, structural dan constructional safety, economic
consideration, environment safety.
- Jangan melakukan pekerjaan apapun juga sebelum mempelajari
documennya
Hold point adalah suatu tahap pelaksanaan pekerjaan
yang harus dihentikan sambil menunggu hasil inspeksi pihak
pemesan, pelaksanaan pekerjaan boleh dilaksanakan kembali
setelah mendapat izin / approval (green light) dari inspector
tersebut, tanggal hold point harus diinformasikan paling lambat
satu minggu sebelumnya.
Jika sewaktu inspector datang pada tanggal yang telah ditentukan
proses melewati hold point maka inspector berhak untuk
membongkar kembali kelebihan tersebut.
Inspection Visit :
-
No visit : baut, mur, paku, structural, steel, sheet
-
Random visit : Plate, fitting, flange
Page 20 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Regular visit : Equipment dengan criticality rating sedang
(inspector harus berada dilokasi terus menerus), Criticallity
ditinjau dari fungsi, harga, bahaya yang ditimbulkan akibat
terkendalanya equipment
-
Final test : Hydrotest diwithness oleh depnaker, migas,
metarologi.
-
No load test / trial run : Compressor, generator, turbin)
Preshipment Inspection :
-
Kondisi visual (last check / punch list)
-
Persiapan pengepakan / pengemasan
-
Preservasi / pencegahan karat sewaktu transfortasi dengan
silica gel, zine pich primer, inert gas purging.
Non Confermence Report (NCR)
Klasifikasi NC :
-
Minor, jenis NC ringan dan cukup ditanggulangi langsung
oleh pelaksana tanpa pemberitahuan kepada inhouse
inspector Contoh : scratch, nick, minor dent,minor notch
-
Intermiedate, jenis NC sedang yang penanggulangannya
memerlukan recomendasi inhouse inspector dan dilaporkan
ke inspector pihak pemesan.
Contoh : Under cut, cold lap, rework karena salah pasang,
kerusakan mekanis.
-
Major, jenis NC yang penanggulangannya memerlukan
recomendasi inspector pihak pemesan dan hasilnya cukup
mengganggu jadwal delivary.
Contoh : Salah material, salah orientasi, crack
-
Fatal, jenis NC yang menyebabkan total rework, dan
mengakibatkan tertundanya proyek
Contoh : PHK, black list, penuntutan.
Page 21 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
7. Gambar Teknik
Design Gambar Teknik (Sarana komunikasi)
Executor / Pelaksana
( Realisasi design dari wacana
ke
nyata )
Design rumit/sulit
Interpreter / Penterjemah
Rincian pekerjaan
Page 22 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Guna sketsa :
-
Menggambarkan secara cepat suatu object inspeksi /
benda secara garis besar namun cukup akurat
-
Menggambarkan suatu kondisi atau situasi object
lingkungan proses
-
Menggambarkan kesaksian seseorang untuk
mengidentifikasikan tersangka
-
Mengekpresikan perasaan terhadap suatu benda / situasi /
impian
Gambar teknik adalah sarana atau media komunikasi
tentang hal konstruksi (ciptaan atau gagasan teknik)
Antara designer teknik dengan pihak penterjemah dan atau
pelaksana ciptaan atau gagasan teknik tersebut.
Gambar isometric ciri-ciri nya :
-
Gbr 3 dimensi yang terdiri dari pandangan X, Y dan Z
-
Hanya untuk perpipaan
-
Garis penolong datar dan tegak dengan X dan Z masing-
masing bersudut 30o dengan garis datar
-
Jelas, halus, berukuran, dan bervariasi
Page 23 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Beridentifikasi
-
Bagian yang diperbaharui diberi symbol awan
Gambar perspektif :
-
Gambar 3 dimensi
-
Mengacu kepada cakrawala
-
Berukuran
-
Digunakan untuk benda-benda terukur maupun tidak
terukur
Kegunaan Arrangement drawing :
-
Operasi / proses
-
Fabrikasi
-
Inspeksi / Test
-
Logistik / pemesanan
-
Engineering
-
Maintenance
-
Transportasi
-
LK3 (Lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja)
-
Proyek / konstruksi
Kegunan plot / plant drawing :
-
Proses / operasi
-
Inspeksi
-
Fire fighting logistic
-
Transportasi
-
Perlindungan lingkungan
-
Maintenance
-
Engineering
-
Perkapalan
-
Proyek
-
Healt life
Elevasi :
Page 24 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Water table : Permukaan air tanah
-
SWL (Spring Water Level)
-
MSL (Mean Sea Level)
-
LWL (Low Water Level)
8. Piping System
Pipa adalah sarana transportasi fluida dengan atau tanpa
tekananan yang bersipat mandiri
Tube adalah perpipaan yang berintegrasi dengan
perpipaan atau sarana bor minyak bumi, contoh : Boiler tube,
exchanger tube, drilling tubing.
Jenis-jenis pipa misalnya seamless, longitudinal seam,
spiral seam, spiked pipe
Jenis-jenis Tube misalnya plain, fin, extruded, embedded,
enhance surface, flut ed tube.
Ketentuan konstruksi pada perpipaan, Vent harus
terpasang pada bagian paling atas, drain harus terpasang pada
bagian paling bawah, pipa panjang diudara terbuka harus
berexpansi, harus mempunyai thermal relief valve, tikungan
pipa tajam harus memiliki dummy support manakala suhunya
berfluxtuasi, counter weight, jhonson coupling (flexible).
Page 25 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 26 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 27 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Variabel penting adalah variable dimana suatu perubahan
sebagai yang tercantum didalam variable khusus dianggap
mempunyai pengaruh terhadap sipat mekanis dari lasan dan
memerlukan kualifikasi ulang (Requalification) dari WPS.
-
Variable penting tambahan dipersyaratkan untuk logam yang
memerlukan uji ketangguhan
-
Variable tidak penting adalah variable dimana ada suatu
perubahan sebagaimana yang tercantum dalam variable khusus
dapat dilaksanankan dalam WPS tanpa memerlukan
requalifikasi.
WPS harus menjadi acuan dari Procedure Qualification
Record (PQR) atau Rekaman Kualifikasi Prosedur (RKP) yang
tertera pada QW-200.2
Pihak pemanufactur atau kontraktor boleh memasukkan
informasi-informasi lain kedalam WPS yang akan membantu untuk
menghasilkan lasan yang sesuai code.
Perubahan WPS dapat dilakukan pada variable yang
tidak penting (non essensial) untuk menyesuaikan persyaratan
produksi tanpa harus diadakan kualifikasi kembali, asalkan
perubahan tersebut didokumentasikan dalam hubungannya dengan
variable penting, tidak penting dan penting tambahan untuk setiap
proses las. Perubahan ini dapat dilakukan dengan amandemen pada
WPS tersebut atau samasekali menggunakan WPS yang baru.
Perubahan terhadap variable penting atau penting tambahan
(apabila diperlukan) memerlukan kualifikasi kembali dari WPS
yang diubah tersebut (PQR tambahan atau baru diperlukan untuk
mendukung perubahan variable penting atau penting tambahan).
Bentuk QW-482, pada bab ini dicantumkan sebagai
panduan untuk WPS. Bentuk ini mencakup data-data yang
diperlukan untuk proses SMAW, SAW, GMAW, dan GTAW, yang
hanya merupakan panduan dan tidak mencantumkan jenis proses
las lainnya.
Page 28 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 29 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 30 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 31 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 32 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Buttering
-
Cladding (Improve corrosion / heat resistance)
-
Hard facing
Definisi dari bagian-bagian pada metode welding :
- Pass : 1 kali pengelasan
- Bead : Hasil dari beberapa pass
- Layer : Jumlah dari lapisan bead
- Stringer bead : Pengelasan lurus tanpa weaving
- Weave bead : Bead dengan goyangan
- Boxing : Pengelasan melingkar berupa fillet weld
- Back step square : Pengelasan pada bagian tertentu dengan
pengelasan arah kebelakang
Groove weld : Pengelasan yang dibuat pada sebuah groove atau
pada sebuah celah.
Fillet weld adalah pengelasan yang mendekati segi tiga.
Pengelasan intermitten dibagi dua jenis yaitu staggerd intermitten dan
chain intermitten
HAZ (Head effected Zone) adalah Area atau daerah pengaruh
panas oleh welding, cutting, soldering.
Pengertian dari weld symbol dan welding symbol adalah :
-
Weld symbol : bagian dari welding symbol
-
Welding symbol : Seluruh informasi yang didapat pada symbol
untuk memenuhi permintaan pengelasan
Sisi lain
F
S (E) A
Belakang R L - P
(N) T Depan
Sisi Panah
Page 33 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 34 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 35 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
-
Metode dan interval inspeksi
Penentuan nilai kemungkinan kegagalan (Probability of
failure), criteria penyebab kemungkinan kegagalan ditentukan dari
failure modus yang terjadi pada tiap equipment.
13.2. Inspeksi
Pengawsan mutu (QC) inspeksi saat proses fabrikasi dan
intalasi umumnya dilakukan oleh pihak fabricator dan instalator agar
material dan cara pengerjaan (workmanship) nya dapat sesuai dengan
mutu yang diisyaratkan.
Inspeksi QA dan testing umumnya dilakukan oleh dan untuk
kepentingan owner, government agency, atau third party company yang
bekerja behalt (untuk kepentingan) government agency.
13.3. Testing
Page 36 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 37 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 38 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
QW-100.1 Maksud
Adapun maksud dibuatnya WPS dan PQR adalah untuk
menentukan bahwa jenis las yang digunakan untuk suatu konstruksi,
dan dapat memenuhi persyaratan yang dikehendaki pada konstruksi
tersebut.
Disini diasumsikan bahwa para pelaksana pengelasan adalah tenaga
trampil dibidangnya atau tersertifikasi.
Page 39 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 40 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 41 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 42 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 43 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Tujuan K.3 :
Filosophy : Upaya untuk tercapainya kesempurnaan bagi manusia atau
tenaga kerja baik jasmani atau rohani, hasil kerja, budaya.
Pencegahan Kecelakaan kerja
-
Memahami tugas operasional
- Memahami program K.3
- Memahami standard dan pecapaiannya
- Mengevaluasi dan membina bawahan
- Partisipasi pihak management
Metode nya :
- Organisasi K.3
- Mencari fakta
- Pemecahan / pemilihan masalah
- Analisa masalah
- Dilaksanakan
Standard-standard menurut ILO (Internasional Labour Organisation)
Page 44 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
- Peraturan perundangan
- Standarisasi
- Inspeksi
- Riset Teknik
- Riset Medis
- Riset Statistik
- Riset psykologis
- Pendidikan
- Latihan
- Persuasif
- Asuransi
- Pelaksanaan
22. ASME VIII (Bejana Tekan / Pressure Vessel)
Peraturan tentang bejana tekan diatur dalam peraturan pemerintah
No.11 tahun 1979. Definisi dari bejana tekan menurut SII (Standard Industri
Indonesia) edisi 1987 didalam PR.11 / 1979 adalah bejana yang mempunyai
tekanan ½ Atm tekanan lebih. SII adalah terjemahan dari ASME Sect. VIII Div.
1
22.1. Ruang Lingkup
a. Bejana tekan dalam ruang lingkup standard ini adalah tabung tertutup
penampung tekanan baik tekanan internal maupun external. Tekanan
ini didapat dari sumber external ataupun dari penggunaan panas yang
berasal dari sumber langsung atau tak langsung, atau sembarang
kombinasi dari sumber- sumber itu.
b. Standar ini di bagi dalam tiga bab (Bab BU, Bab BL, Bab BBK)
apeendiks wajib dan apendik tak wajib.Bab BU memuat persyaratan
umum, bab BL memuat persyaratan khusus tentang metode welding,
bab BBK memuat tentang persyaratan khusus tentang material
Apendik wajib memuat tentang hal-hal khusus yang tidak tercakup
dalam tiga bab (BU,BL dan BBK). Apendik tak wajib memuat
informasi dan petunjuk praktis konstruksi bejana tekan.
Page 45 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 46 of 47
PT. TRUBA JAYA ENGINEERING
MECHANICAL MAINTENANCE PT.TEL
Page 47 of 47