You are on page 1of 8

Aplikasi teknik shading dan highlight.

Sesudah membuat garis dengan pensil,


maka penyempurnaannya menggunakan eye shadow. Caranya adalah dengan
menambah shadow pada bagian wajah yang akan dicekungkan dan memberi
highlight pada bagian yang akan ditonjolkan. Dalam gambar 176 diperlihatkan
garis kerut pada kening, wajah, dan leher pemain. Garis kerut ini menunjukkan
ketuaan. Untuk memberi penekanan pada bagian mata yang mencekung maka
shadow ditambahkan (Gb.177). Dengan mengolah shadow dan hightlight maka
akan diperoleh gambaran ketuaan wajah seperti yang dikehendaki (Gb.178).
Memutihkan rambut. Rambut merupakan unsur penting yang dapat dijadikan
tanda untuk usia seseorang. Rambut yang normal akan mengalami perubahan
warna pada usia 30-an tahun. Perubahan warna rambut pada usia 30-an belum
tampak secara menyeluruh. Pada usia 50-an tahun ke atas perubahan rambut baru
merata. Hal ini sebenarnya bersifat relatif. Setiap manusia mengalami perubahan
warna rambut yang berbeda. Walaupun begitu, pemutihan warna rambut untuk
mengubah usia menjadi cara yang efektif. Pemutihan warna rambut dapat
menggunakan body painting atau rambut yang sesungguhnya, baik dari wool atau
bahan sintetis. Rambut tiruan yang ideal adalah yang terbuat dari wool. Wool
relatif sulit didapatkan di Indonesia.
Teknik:

Memutihkan rambut dengan body painting relatif sederhana dan mudah. Alat
yang digunakan adalah sikat dan sisir. Body painting warna putih dioleskan
dengan rambut dengan sikat secara merata. Kemudian disisir agar body painting
merata. Memutihkan rambut dengan rambut palsu, membutuhkan kecermatan dan
waktu. Sebelum memutuskan untuk memutihkan rambut dengan rambut palsu,
idealnya dilihat bentuk pertumbuhan rambut terlebih dahulu untuk memutuskan
pengaplikasian. Pengaplikasian dilakukan dengan penambahan pada bagian
tertentu. Terutama pada bagian depan. Kemudian penambahan dilakukan dengan
membagi rambut pada bagian tertentu. Penggunaan rambut pasangan ini akan
menghasilkan rambut putih yang lebih natural.

Mengubah Ras. Pementasan teater sering terdapat tokoh yang berbeda jenis ras.
Dalam satu ras pun sering memiliki karakteristik yang berbeda. Orang-orang Asia
yang digolongkan sebagai oriental memiliki karakter yang berbedabeda pula.
Mengubah ras bisa dilakukan dengan menyamarkan wajah asli dengan
mengaplikasikan karakteristik lain. Pemain yang berasal dari rumpun Melayu
diubah menjadi tokoh berbangsa Cina (Gb.180). Proses pengubahan dilakukan
dengan mengaplikasikan karakteristik anatomi yang penting, seperti mata, alis,
dan kumis (Gb.181). Gb.182, memperlihatkan hasil akhir pengubahan ras dengan
beberapa perubahan pada kepala alis, tarikan mata, dan kumis.
Sumber :

Santosa, Eko dkk, 2008, Seni Teater Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, h. 275 – 309.

You might also like