Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 12 :
FAKULTAS PERTANIAN
2010
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah untuk mengetahui proses
pembuatan minyak kelapa dan Virgin Coconut Oil (VCO).
BAHAN DAN METODE
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah kelapa, air,
minyak tanah dan ragi. Alat yang digunakan adalah wajan, kompor, saringan,
baskom, ember, mesin parut, toples, pengaduk, kompor.
Pelaksanaan
Blondo
Pembuatan VCO
Buah kelapa yang telah dikupas kemudian diparut. Setelah itu hasil parutan
tersebut diperas dan diambil santannya, dengan cara disaring dan ditampung dalam
wadah transparan. Kemudian ditambahkan mikroba (ragi roti) untuk membantu
penggumpalan protein agar terpisah dengan minyak, ragi tersebut diaduk dan
didiamkan selama 24 jam hingga menghasilkan minyak. Santan yang sudah diberi
ragi sebaiknya ditutup, tetapi tidak terlalu rapat. Hal ini disebabkan ragi roti
berespirasi secara aerob yang artinya memerlukan gas O2 sebagai bahan respirasi.
Pengamatan
Minyak kelapa
- Bobot kelapa
- Bobot buah tanpa sabut
- Bobot daging kelapa
- Volume air yang ditambahkan
- Minya
Bobot santan
k
Skim
Air
- Bobot VCO
Kelapa yang digunakan dalam pembuatan minyak adalah jenis kelapa dalam.
Bagian kelapa yang digunakan untuk membuat minyak kelapa ini adalah buah kelapa
yang sudah matang. Daging buah kelapa yang berwarna putih diolah menjadi produk
minyak kelapa CNO dan VCO. VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari
kelapa segar dengan atau tanpa pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan
bahan kimia. Sedangkan CNO merupakan minyak kelapa yang diolah melalui
pemanasan.
Gambar 1. Bahan kelapa yang diolah menjadi minyak CNO dan VCO
Dalam pembuatan CNO, 10 butir kelapa dikupas dan diambil daging buahnya.
Bobot 10 butir kelapa yang belum dikupas memiliki berat sebesar 15,4 kg dan berat
bobot buah tanpa sabut sebesar 8,92 kg. Buah ini kemudian diambil daging buahnya
dan diparut sehingga menghasilkan kelapa parutan sebesar 3,65 kg. parutan kelapa
tersebut dicampur dengan air sebesar 10 % bobotnya sebanyak 6 kali dengan berat
2,19 kg. Santan kemudian dipanaskan selama 45 menit sehingga menghasilkan
minyak CNO sebanyak 390 ml atau sebesar 0,5 kg. Persentase daging kelapa segar
dari 10 butir kelapa menghasilkan minyak sebanyak 13,69%.
Palungkun (1992) menyatakan bahwa cara pengolahan minyak dengan proses
basah dapat menghasilkan 60-70% minyak yang terkandung dalam daging buahh
kelapa. Pada pengolahan CNO ini hanya dihasilkan minyak sebesar 13,69 %. Faktor-
faktor yang mempengaruhi rendahnya persentase pengolahan minyak antara lain
metode yang digunakan masih konvensional, sehingga santan yang dihasilkan dari
parutan kelapa tidak maksimal. Selain itu, kurangnya volume air yang ditambahkan
mengakibatkan masih banyaknya kandungan minyak yang terdapat di dalam parutan.
Produksi CNO =
2. VCO
Produksi VCO =
KESIMPULAN
Kelapa dapat diolah menjadi beberapa produk seperti minyak kelapa dan
VCO. Saat pengolahan kelapa perlu diperhatikan beberapa hal seperti kematangan
kelapa, volume air yang diberikan, dan ketepatan teknologi. Pada praktikum ini dari
10 butir kelapa dengan berat daging 3,65 kg hanya dapat menghasilkan 0,5 kg minyak
kelapa (CNO). Serta dari 5 butir kelapa dengan berat daging 2,28 kg hanya
menghasilkan VCO dengan kualitas satu sebesar 0,1505 kg dengan rendemen 6.58%
dan VCO kualitas dua sebesar 0,069 kg. Kedua hasil tersebut masih terlalu jauh jika
dibandingkan dengan literatur yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Elfianus, G. 2008. Teknik Pengolahan Virgin Coconut Oil Menggunakan Ragi Tape.
Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 2.
Palungkun, R. 1992. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penebar Swadaya. Jakarta. 119
hal.
Timoti, H. 2005. Aplikasi teknologi membran pada pembuatan virgin coconut oil
(VCO). hana@nawapanca.com . [10 November 2010].
LAMPIRAN
Gambar 10. Santan yang mulai mendidih Gambar 11. Penyaringan minyak
kelapa dari blondo