You are on page 1of 31

PENELITIAN ZAKAT

(MATERI KULIAH MPS)

Oleh :
Eben Sahlan

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM


(STEI) AL-ISHLAH CIREBON

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-


ISHLAH CIREBON 12/08/2021
TAHAPAN PENELITIAN KUANTITATIF
1. Dimulai dari MINAT
2. Dilanjutkan dengan merumuskan Ide /
Gagasan
3. Merumuskan tema atau ruang lingkup
penenilitian
4. Identifikasi Variabel
5. Membuat Rumusan KERANGKA PIKIR
setelah merumuskan kerangka TEORI dari
rujukan kajian PUSTAKA / reprensi
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021
APLIKASI TEKNIS
1. MINAT→ Bidang Kajian EKONOMI ISLAM
2. Ide / Gagasan → Bidang Pelaksanaan ZAKAT DALAM
ISLAM
3. Ruang Lingkup penenilitian → Potensi pembayaran
Zakat yang Belum Optimal di kabupaten Cirebon
4. Identifikasi Variabel → Variabel Penelitian
Pemahaman Keagamaan , Penerimaan informasi
dan status membayar Zakat
5. Rumusan kerangka Fikir setelah merumuskan
kerangka TEORI dari rujukan kajian PUSTAKA /
reprensi

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
PENELITIAN TENTANG ZAKAT
 Latar Belakang
1. Kewajiban Zakat untuk membangun kesejahteraan
Ummat dalam bidang ekonomi
2. Potensi Zakat yang besar
3. Belum optimalnya pelaksanaan Zakat
4. Masih terdapat ketimpangan dalam pelaksanaan
zakat sehingga ekonomi ummat tidak terbangun
sebagaimana yang dicita-citakan Islam.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
SKEMA KRANGKA FIKIR

PEMAHAMAN STATUS
KEAGAMAAN (X 1) MEMBAYAR
ZAKAT (Y)

PENERIMAAN
INFORMASI ZAKAT
(X 2)

STATUS PEKERJAAN
(X 3)

STATUS PENDIDIKAN
(X 4)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
VARIABEL PENELITIAN ZAKAT

 Y = Status Membayar Zakat, dengan dua katogori :


1 - Jika Membayar
0 - Jika Tidak Membayar
 X1 = Pemahaman Keagamaan, dengan 3 (tiga) kategori :
1 - Rendah
2 - Sedang
3 - Tinggi
 X2 = Status Penerimaan Informasi Zakat dengan 3 (tiga)
kategori :
1 - Rendah
2 - Sedang
3 - Tinggi

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021


X3 = Status Pekejaan, dengan 4 (empat)
kategori :
1, Petani
2, Pegawai
3, Pedanggang / Pengusaha
4, Profesional
X4 = Pendididkan dengan 5 (lima) kategori :
1, Tidak Sekolah
2, Tamat SD
3, Tamat SLTP
4, Tamat SLTA
5, PT +

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021


RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
1. Apakah pemahaman keagamaan dapat mempengaruhi
seseorang untuk membayar zakat.
2. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan
seseorang dengan status membayar zakat, dengan
melihat (mengontrol) variabel status informasi zakat
3. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan
seseorang dengan status membayar zakat, dengan
melihat (mengontrol) variabel status pekerjaan
4. Bagaimana hubungan antara pemahaman keagamaan
seseorang dengan status membayar zakat, dengan
melihat (mengontrol) variabel status Pendidikan
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat/mengetahui :
1. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat.
2. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat
(mengontrol) variabel status informasi zakat
3. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat
(mengontrol) variabel status pekerjaan
4. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang
dengan status membayar zakat, dengan melihat
(mengontrol) variabel status Pendidikan
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021
HIPOTESIS PENELITIAN
Peneliti menduga terdapat :
1. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat; makin tinggi pemahaman maka makin taat dalam
membayar zakat
2. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status informasi
zakat; jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin baik menerima
informasi zakat maka akan semakin taat dalam membayar zakat
3. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status pekerjaan;
jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin baik status pekerjaan
maka akan semakin taat dalam membayar zakat
4. Hubungan antara pemahaman keagamaan seseorang dengan status
membayar zakat, dengan melihat (mengontrol) variabel status Pendidikan;
jika makin tinggi pemahaman kegamaan dan semakin tinggi status
pendidikan maka akan semakin taat dalam membayar zakat
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021
CIREBON
PROSEDUR PENGUKURAN VARIBEL DI
LAPANGAN
 Dalam penelitian KUANTITATIF terdapat
dua macam variabel dilihat dari cara
pengukuruannya :
1. Variabel yang dapat diukur langsung dari
respnden (variable observer)
2. Variabel yang tidak dapat diukur langsung
dari respnden (variable unobserver)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
UNTUK MENGUKUR VARIABEL
UNOBSERVER :
1. Menentukan Sub Variabel
2. Menentukan Dimensi
3. Menentukan Indikator
4. Setiap satu indikator dibuat satu
pertanyaan/pernyataan sebagai
alat ukur.

12/08/2021 Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON


Matrik/Tabel Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
STATUS ZAKAT Pemahaman 1. Nisab
2. Haul
3. Jenis Zakat.
Pelaksanaan 1. Indikasi Pengakuan
2.Ferivikasi Pengakuan

KEBERAGAMAAN 1. Ritual 1. Salat


Involvement, 2. Puasa
3. Haji
4. Sodakoh

2. Ideologi 5. Percaya Allah


Involvement, 6. Percaya Malaikat
7. Percaya Hari Akhir
8. Percaya Takdir

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
KEBERAGAMAAN 3. Intellectual 1. Ikut pengajian
Involvement. 2. Bertanya
3. Baca buku

4. Experiential 4. Doa terkabul


Involvement. 5. Ditolong Allah
6. Ketenangan Jiwa
 
5. Consequential 7. Menolong orang
Involvement. 8. Menengok orang
sakit
9. Takzi’ah
10. Beramal sholeh.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
INFORMASI ZAKAT 1. SUMBER 1. Institusi Resmi
INFORMASI 2. Tempat Kerja
3. Pengajian
4. Media Masa Cetak
5. Elektronik
6. Intensitas

2. ISI PESAN 1. Jelas


2. Menarik
3. Variatif

3. Implikasi 7. Memahami
perhitungan Zakat
8. Tahu tempat
Penyaluran
9. Waktu Pembayaran

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN
1. Dalam penelitian Kuantitatif Instrumen penelitian → Kuetioner.
2. Penyesunan Pertanyaan dalam Kuestioner penting diperhatikan hal
sebagai berikut :
a. Materi yang akan ditanyakan  menyangkut masalah yang akan
diteliti dan penyesuaian dengan operasionalisasi variabel serta
indikator-indikator yang ditentukan
b. Kalimat yang simpel dengan kata-kata yang dikenal responden
c. Kejelasan maksud / makna setiap pertanyaan
d. Tidak ada dua tujuan dalam satu pertanyaan
e. Tidak menggiring responden pada satu jawaban tertentu (leading
question)
f. Kehati-hatian dalam menggunakan istilah yang mungkin tidak sesuai
dengan norma atau nilai sosial masyarakat setempat.
3. Guna menjaring jawaban yang relatif objektif  buat kombinasi antara
pernyataan positif dan negatif (hrs diperhatikan saat koding pada data entri )
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
UJI INSTRUMEN PENELITIAN
1. Uji intrumen penelitian menggunakan → uji Validitas
dan Reabiliitas
2. Maksud test itu → untuk menguji keabsahan alat ukur
( setiap pertanyaan)
3. Dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan → Sangat
tidak dibenarkan dilakukan pada data hasil penelitian.
4. Hasil uji Validitas dan Reabilitas tidak perlu dimasukan
dalam bahasan (laporan) hasil Penelitian, cukup
dicantumkan dalam lampiran.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
PENGUMPULAN DATA (PENELITIAN)
Pada saat pengumpulan data dari responden → Sangat Penting
Diperhatikan :
1. Daftar pertanyaan (kuestioner) sangat tidak dianjurkan
untuk dibagikan kepada responden
2. Jika peneliti menggunakan asisten lapangan → Pastikan
bahwa para asisten lapangan itu memahami ruang lingkup
dan maksud serta tujuan penelitian (hrs dilatih)
3. Hal teknis yang harus diperhatikan :
a. Hrs tercipta hubungan baik antara respoden dg pewawancara
b. Pastikan bahwa stiap pertanyaan akan terjawab dg baik
c. Usahakan dg penjelasan yg netral jika ada responden yg tdk
memahami maskud pertanyaan, namun jawaban hrs tetap
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
diperoleh.
12/08/2021 CIREBON
METODOLOGI
1. Wilayah (objek) Penelitian.
2. Kerangka Pikir dan Variabel yg digunakan:
3. Unit analisis .
4. Populasi dan Sampel.
5. Prosedur penentuan sampel.
6. Definisi operasional.
7. Model Analisis.
8. Metode Pengujian Hipotesis.
9. Jadwal Penelitian
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
OBJEK PENELITIAN
1. Dideskifsikan dimana penelitian
dilakukan
2. Kemukakan alasan metodologis
kenapa wilayah itu dipilih.
3. Jika ada, kemukakan pula kendala dan
faktor yang kondusif dalam
pelaksanaan penelitian .
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
UNIT ANALISIS
a. Kelompok  lembaga: Rumah Tangga,
Perusahaan, Lembaga atau unit kerja lainnya: 
Semua unit kerja yang ada di Lembaga  yang
jadi respondennya pimpinan dari unit kerja yang
bersangkutan
b. Individu  personal atau anggota dalam populasi
dan sampel terpilih:  semua angota, rumah
tangga, lembaga (Perusahaan) adalah unit
analisis.
b. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis 
semua wajib zakat.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
POPULASI DAN SAMPEL
a. Populasi dalam Penelitian ini adalah semua
wajib Zakat yang berdomosili di wilayah
Kab. Cirebon
b. Sampel dalam penelitian ini adalah Para
Wajib Zakat yg berada di wilayah kab.
Cirebon yang dipilih dengan prosedur
tertentu (Random)
c. Penentuan sampel harus representatif
terhadap populasinya (ditentukan dalam
prosedur penentuan sampel)

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
PROSEDUR PENENTUAN
SAMPEL
1. Membuat Keranka Sampling dengan prosedur sbb
:
a. Mengelompokan Desa2 di wilayah kab.
Cirebon menjadi 3 kelompok ; miskin dan
Sedang dan kaya.
b. Dari tiga kelompok Desa diambil sampel
secara proporsional dengan cara random
2. Daftar wajib zakat dari tiga kelompok desa yang
terpilih secara random itu merupakan kerangka
sampling
3. Responden sebagai sampel diperoleh dari daftar
kerangka sampling yang terpilih secara random.

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
DEFINISI OPERASIONAL
1. Depinisi Operesional menjelaskan semua
istilah (kata / variabel) yang dipakai dalam
penelitian, dengan merujuk kepada
operasionalisasi variabel dan alat ukur
(instrumen), meliputi antara lain :
a. Status Membayar Zakat.
b. Pemahaman Keagamaan.
c. Penerimaan Informasi Zakat
d. Wajib Zakat, dsb.
2. Menjelaskan secara definitif semua istilah
yang digunakan agar terdapat kesamaan
presepsi dalam membaca hasil penelitian
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
MODEL ANALISIS
Analisis data dalam penelitian kuantitatif
terdapat dua :
1. Analisis Deskriptif  membuat tabulasi
(tabel distribusi) untuk mencari
hubungan antara variabel yang diteliti.
2. Analisis Inferensial  Untuk melakukan
pengujian HIPOTESIS yang disusun
dalam penelitian

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH


12/08/2021 CIREBON
METODE PENGUJIAN
HIPOTESIS
1. Untuk pengujian Hipotesis digunakan  Logistik
Regresi (linier)
2. Dalam Logistik Regresi akan diketahui besarnya
Proporsi masing-masing variabel Terikat (Y) pada setiap
variabel bebas.
3. Selain itu, Logistik Regresi juga dapat dipakai untuk
menguji Hipotesis yang dirancang dalam penelitian.
4. Dalam Model Logistik Regresi dapat diketahui
STATISTIK ODD RASIO; yakni besarnya kemungkinan
setiap indikator variabel bebas dalam membayar
kewajiban zakat.
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
MODEL-MODEL YANG
DIANALISIS
Model-model yang dipakai dalam analisis sebagai
 p 
Ln 
berikut
 1p
:
1. = β0 + β1(X1) +
2. = β0 + β1(X1) + β2(X2) + ε.
3. = β0 + β1(X1) + β2(X3) + ε.
4. = β0 + β1(X2) + β1(X4) + ε.
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH
12/08/2021 CIREBON
PROSEDUR PENGUJIAN
HIPOTESIS
1. Membuat Rumusan Hipotesis Kerja :
a. H0 = Tidak terdapat Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y
b. H1 = Terdapat Pengaruh Varibel X terhadap Variabel Y
2. Menentukan taraf kepercayaan (level of signifcan) 5 % atau α =
0,05
3. Membandingkan nilai α (alfa) dengan p-value, dengan ketentuan :
a. Jika α ≥ p – value, maka → H0 diterima
b. Jika α < p – value, maka → H0 ditolak.
4. Membuat kesimpulan :
a. Jika H0 diterima berarti hipotesis yang diduga tidak berhasil
dibuktikan
b.
12/08/2021
Jika H 0 ditolak berarti hipotesis
Oleh : Eben yang diduga berhasil dibuktikan
Sahlan - STEI AL-ISHLAH
CIREBON
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

DIMULAI DARI MINAT


MENEMUKAN KAJIAN PUSTAKA INDENTIFIKASI
GAGASAN/IDE & RUANG MENEMUKAN TEORI VARIABEL PENELITIAN
LINGKUP DAN KERANGKA FIKIR

UJI VALIDITAS DAN PEMBUATAN KISI-KISI PERUMUSAN MASALAH


& INSTRUMEN & HIPOTESIS
REABILITAS PENELITIAN
PENELITIAN

DATA MENTAH HASIL PENYEBARAN


INSTRUMEN BAKU INSTRUMEN
UJI COBA

LAPORAN HASIL
ANALISIS DATA OLAH DATA
PENELITIAN

12/08/2021 Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON


KEKELIRUAN DALAM PENELITIAN
KUANTITATIF

1. Dalam menentukan rencana penelitian/penulisan skripsi yang


ditanyakan “judul” →Minat, Gagasan (ide) Ruang-lingkup / tema yang
menjadi perhatian, rumusan masalah dan identifikasi Variabel.
2. Membedakan bobot skripsi. Thesis dan disertasi berdasar jumlah
variabel yg dianalisis → penentuan jumlah variabel hrs merujuk kepada
rumusan masalah berdasarkan rujukan teori
3. Konsistensi antara rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan model
analisis.
4. Penentuan responden tdk berdasar kan pada analisis mutivariat dan
kadang ada menganaisis data cross section
5. Analisis (uji) Validitas dan reabilitas di masukan dalam uraian
pembahasan
6. Analisis kuantitatif hrs menggunakan sampel bukan populasi (kasus
dalam penelitian di lembaga yg jumlah respondennya kecil).
Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021
7. Pengambilan sampel tdk menggunakan prosedur yang benar
dengan membuat kerangka sampling (probability sampling).
8. Hasil (temuan) dalam penelitian disajikan begitu saja → hrs
dianalisis berdasar pendapat peneliti, disandingkan dengan kajian
pustaka, dan dikomparasikan dengan penelitian yang terdahulu.
9. Hipotesis H1 harus selalu diterima → seharusnya yg
dipermasalahkan adalah prosedur metodologis dalam
pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
10. Pemahaman olah data dapat diorderkan kepada konsulttan
statistik → memang benar, tapi si penelitian paling tidak harus
memahami, prosedur pengumpulan, struktur dan modifikasi data.
11. Alat statistik yang digunakan cenderung seragam (itu – itu saja) →
Alat Statistik yang digunnakan tergantung dari tujuan analisis dan
jenis data serta latar belakang teori (landasan teori dala kerangka
fikir).

Oleh : Eben Sahlan - STEI AL-ISHLAH CIREBON 12/08/2021

You might also like