You are on page 1of 11

Artikel Sejarah perkembangan televisi

Perkembangan Televisi
by LeniLestari87 @ 2007-08-09 - 03:59:01
TV MEKANIK
Mungkin susah untuk dipercaya. Namun, penemuan cakram metal kecil berputar dengan banyak
lubang didalamnya yang ditemukan oleh seorang mahasiswa di Berlin-Jerman, 23 tahun, Paul
Nipkow [1883], merupakan cikal bakal lahirnya televisi.
Kemudian disekitar tahun 1920, para pakar lainnya seperti John Logie Baird dan Charles Francis
Jenkins, menggunakan piringan Nipkow ini untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan
gambar, transmisi, dan penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan
sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Saat itu belum
ditemukan Cathode Ray Tube [CRT].
Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat
bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA [Radio Corporation of America].
Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan
meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Insinyur
lain, Philo Farnsworth, juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya, dan ikut
berkompetisi dengan Vladimir.
TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat
kemajuan bagi TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935,
keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik.
1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka
mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat
yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television
Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarisasikan
sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi
Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengkonversikan sistemnya kedalam standard
elektronik baru.
TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum
rivalnya, RCA. Tetapi sayang sekali bahwa sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan
TV hitam putih diseluruh negara. CBS, yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk
sistem warna mereka, harus menyadari kenyataan bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia.
RCA, yang belajar dari pengalaman CBS, mulai membangun sistem warna mereka sendiri.
Mereka dengan cepat membangun sistem warna yang mampu juga untuk diterima sistem hitam
putih [BW]. Setelah RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya
untuk siaran komersial thn 1953.
TV SAAT INI
Plasma Display TV
Tampilan plasma diciptakan di Universitas Illinois oleh Donald L. Bitzer dan H. Gene
Slottow pada 1964 untuk Sistem Komputer PLATO. Panel monochrome orisinal
(biasanya oranye atau hijau) menikmati penggunaan yang bertambah pada awal 1970-an
karena tampilan ini kuat dan tidak membutuhkan sirkuit memori dan penyegaran. Namun
diikuti oleh kurangnya penjualan yang dikarenakan perkembangan semikonduktor
memori membuat tampilan CRT sangat murah pada akhir 1970-an. Dimulai dari
dissertasi PhD Larry Weber dari Universitas Illinois pada 1975 yang berhasil membuat
tampilan plasma berwarna, dan akhirnya berhasil mencapai tujuan tersebut pada 1995.
Sekarang ini sangat terangnya dan sudut pandang lebar dari panel berwarna plamsa telah
menyebabkan tampilan ini kembali mendapatkan kepopulerannya.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan
vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti
tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan
roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara
tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
TV Braun HF1 Jerman tahun 1959Daftar isi [sembunyikan]
1 Perkembangan
2 Jenis televisi
3 Perkembangan baru
4 Lihat pula
[sunting]
Perkembangan
Dalam penemuan televisi (tv), terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat,
baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari
tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum
gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831)
yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat
seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan
gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan
kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang
kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60
tahun kemudian.
1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun.
Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi
layar tabung.
1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara
International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda
untuk mengirim gambar.
1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern
pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja
televisi.
1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan
kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn
Brown.
1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan
Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic
light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED.
Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin
film transfer yang ringan.
1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi
mencapai 1.125 garis.
1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber
selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber
kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari
perusahaan Matsushita.
dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma
maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan
Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV
tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau
dibandingkan dengan TV CRT atau yang di kenal sebagai Tivi biasa yang kebanyakkan orang
pakai pada umumnya.
[sunting]
Jenis televisi
Televisi analog
Televisi digital
[sunting]
Perkembangan baru
Televisi digital (Digital Television, DTV)
TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV)
Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV)
Direct Broadcast Satellite TV (DBS)
Pay Per View
Televisi internet
TV Web
Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD)
Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP)
Auto channel preset
Perekam Video Digital
DVD
CableCARD™
Pemrosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP)
LCD dan Plasma display TV Layar Datar
High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
The Broadcast Flag
Digital Rights Management (DRM)

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan
radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat
lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang
ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Gelombang radio
• 2 Penemuan gelombang
radio
• 3 Penggunaan radio
• 4 Lihat pula

• 5 Pranala luar

[sunting] Gelombang radio

Frekuensi gelombang radio untuk pengiriman suara

Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi
elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio meliputi
sinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat.
Ketika gelombang radio dipancarkan melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik
tersebut dinyatakan dalam bentuk arus bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Hal ini kemudian
dapat diubah menjadi signal audio atau lainnya yang membawa informasi.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran menyebutkan bahwa frekuensi radio
merupakan gelombang elektromagnetik yang dipergunakan untuk penyiaran dan merambat di
udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan, merupakan ranah publik dan sumber
daya alam terbatas. Seperti spektrum elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat
dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio
berbeda dengan gelombang audio.

Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai 100,000,000,000 Hz, sementara
gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio,
gelombang audio tidak ditransmisikan langsung melainkan ditumpangkan pada gelombang radio
yang akan merambat melalui ruang angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu
melalui modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).

Meskipun kata 'radio' digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat penerima gelombang
suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar gelombang pada televisi, radio,
radar, dan telepon genggam pada umumnya.

[sunting] Penemuan gelombang radio

Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan pada 1873 oleh
James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori dinamika medan
elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the electromagnetic field), berdasarkan
hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.

Pada 1878 David E. Hughes adalah orang pertama yang mengirimkan dan menerima gelombang
radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya menyebabkan gangguan ke
telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya kepada Royal Society pada 1880 tapi
hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.

Adalah Heinrich Rudolf Hertz yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali membuktikan teori
Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio memiliki seluruh properti
gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan menemukan bahwa persamaan
elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan turunan partial disebut persamaan
gelombang.
[sunting] Penggunaan radio

Sebuah radio merek Bush lama

Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan
kode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang
memata-matai armada Rusia pada saat Perang Tsushima di 1901. Salah satu penggunaan yang
paling dikenang adalah pada saat tenggelamnya RMS Titanic pada 1912, termawuk komunikasi
antara operator di kapal yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat
mendaftar yang terselamatkan.

Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan
Angkatan Laut di kedua pihak pada Perang Dunia II; Jerman menggunakan komunikasi radio
untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Amerika Serikat
menyampaikan Empat belas Pokok Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio
ketika perang.

Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio, terutama di Eropa
dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk telepon dan siaran ulang
program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an.

Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan pendeteksian dan
pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar].

Sekarang ini, radio banyak bentuknya, termasuk jaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di
segala jenis, dan juga penyiaran radio. Baca sejarah radio untuk informasi lebih lanjut.

Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show, dan
banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat pemrograman radio.
Televisi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kotak TV dengan layar yang langsing (Sony Trinitron)

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan
menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna,
biasanya dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian
televisi atau pancaran televisi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh")
dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan
sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi'
secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.

Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat
penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber
hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan Video tape, cakram laser, DVD dan kini cakram
Blu-ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman.

Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun
kegunaan yang paling utama adalah penyiaran televisi yang menyamai sistem penyiaran radio
ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi
untuk menyiarkan gelombang televisi ke penerima TV.

Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan
dalam jalur frekuensi 54-890 megahertz[1]. Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara
stereo atau bunyi keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan dipancarkan
dalam bentuk gelombang analog, tetapi kebelakangan ini perusahaan siaran publik maupun
swasta kini beralih ke teknologi televisi digital.
Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang terdapat
didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang penyiaran. Perangkat
tampilan visual yang tanpa pemerina biasanya disebut sebagai monitor, bukannya televisi.
Sebuah sistem televisi dapat memakai pelbagai penggunaan teknologi seperti analog (PAL,
NTSC, SECAM), digital (DVB, ATSC, ISDB dsb.) ataupun definisi tinggi (HDTV). Sistem
televisi juga digunakan untuk pengamatan suatu peristiwa, pengontrolan proses industri, dan
petunjuk penggunaan senjata, di tempat-tempat yang biasanya atau terlalu berbahaya untuk
diperhatikan secara dekat.

Televisi amatir (ham TV atau ATV) juga digunakan untuk kegiatan eksperimen, suka cita dan
perhormatan oleh para orang awam dibawah pengendalian radio amatir. Stasiun TV amatir
pernah digunakan pada kawasan perkotaan sebelum kemunculan stasiun TV komersial.[2]

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Perkembangan
• 2 Kotak Televisi
o 2.1 Komponen
o 2.2 Teknologi penampil
• 3 Jenis televisi
• 4 Perkembangan baru
• 5 Lihat pula
• 6 Referensi

• 7 Pranala luar

[sunting] Perkembangan

Tahun pengenalan TV menurut negara ██ 1930 — 1939 ██ 1940 — 1949 ██ 1950


— 1959 ██ 1960 — 1969 ██ 1970 — 1979 ██ 1980 — 1989 ██ 1990 — 1999
██ Tidak ada data
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik
perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke
tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang
merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

• 1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat


membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein
menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan
sebagai sinar katoda.

• 1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik


menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan
resolusi 18 garis.

• 1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal


(liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun
LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

• 1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl
Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar.
Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.

• 1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia
pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam
Pameran Teknologi Dunia di Paris.

• 1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah


menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

• 1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat


mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun.
Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

• 1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang


dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki
CRT.

• 1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai


343 garis.

• 1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan
dikemukakan Dr. Glenn Brown.

• 1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan


Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

• 1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang
lebih praktis.
• 1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin
George Heilmeier.

• 1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma
berwarna.

• 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan


jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus
mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter
Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang
ringan.

• 1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV


dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

• 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama


kali.

• 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar


plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih
stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan
investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

• dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan.


Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang
lebih sempurna dari sebelumnya.

Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan
Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV
tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau
dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada
umumnya.

[sunting] Kotak Televisi

[sunting] Komponen

Kotak TV modern terdiri biasanya dari alat penampil, antena atau input frekuensi radio (RF)
(biasanya penyambung F), dan yang paling penting sekali, penala TV yang membedakan kotak
TV dari monitor yang menerima isyarat yang sudah diproses, tidak lupa juga pembesar suara.
Kebanyakan peti TV juga dilengkapi terminal input tambahan untuk peranti lain seperti pemain
DVD, konsol permainan video dan fon kepala. Terminal input yang paling kerap dijumpai
termasuk RCA (untuk video komposit dan komponen), mini-DIN (untuk S-Video), HDMI,
SCART (Eropah) dan D-terminal (Jepun). Setengah kotak TV mewah dilengkapi port Ethernet
untuk menerima data dari Internet, seperti nilai saham, cuaca atau berita. Kebanyakan kotak TV
yang dibuat sejak awal 1980-an juga dilengkapi pengesan inframerah untuk mengesan isyarat
yang dihantar oleh alat jarak jauh.
[sunting] Teknologi penampil

Kotak TV masa kini menggunakan pelbagai teknologi penampil seperti CRT, LCD, Plasma,
DLP, dan OLED. Setengah proyektor yang dipasang penala juga dianggap sebagai televisi.

[sunting] Jenis televisi

• Televisi analog
• Televisi digital

[sunting] Perkembangan baru

• Televisi digital (Digital Television, DTV)


• TV Resolusi Tinggi (High Definition TV, HDTV)
• Video Resolusi Ultra Tinggi (Ultra High Definition Video, UHDV)
• Direct Broadcast Satellite TV (DBS)
• Pay Per View
• Televisi internet
• TV Web
• Video atas-permintaan (Video on-demand, VOD)
• Gambar-dalam-Gambar (Picture-In-Picture, PiP)
• Auto channel preset
• Perekam Video Digital
• DVD
• CableCARD™
• Pemrosesan Cahaya Digital (Digital Light Processing, DLP)
• LCD dan Plasma display TV Layar Datar
• High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
• The Broadcast Flag
• Digital Rights Management (DRM)

http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi

You might also like