You are on page 1of 9

BIOLOGI

Pengaruh Intensitas Cahaya Matahari terhadap Perkecambahan


XII IPA 2

Nama Kelompok :
Desak Made Putri Sanjiwani 15
Ni Kadek Dewi Wahyuni 17
Ni Luh Emik Permata Sari 21
Marcel Rieger Chaniago 30
A A Alit Agung Sri Widari 41
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Kita tentu pernah meperhatikan kecambah kacang hijau yang ditanam

petani. Kecambah yang semula berukuran kecil, berkembang menjadi

sebuah tanaman yang mampu menghasilkan buah. Daun-daunnya

bertambah lebar. Diameternya batangnya bertambah lebar, dan akarnya

bertambah panjang.

Hal diatas adalah contoh pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi

pada tumbuhan. Melalui pengamatan yang kami lakukan, anda

diharapkan dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan pada

tumbuhan.

Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan

kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari biologi, kita dapat mengenal

diri sendiri dan lingkungan lebih baik. Semoga penelitian yang kami

lakukan bermanfaat bagi masa depan anda.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi 3

BAB I I.1 Latar Belakang

I.2 Rumusan Masalah 4

I.3 Tujuan 4

I.4 Manfaat

BAB II II.1 Alat dan Bahan

3
II.2 Cara Kerja 5

II.3 Hipotesis 5

II.4 Variabel

BAB III III.1 Hasil dan Pembahasan

BAB IV IV.1 Kesimpulan

Daftar Pusaka 8

BAB I

I.1 Latar Belakang

Cahaya berperan sebagai sumber energi dalam prose’s fotosintesis.


Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan. Makanan
yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk perkembangn dan

4
pertumbuhan . Pertumbuhan kecambah yang ditempatkan di tempat teduh akan
berlangsung cepat. Tetapi abnormal (tubuh lemah) kekurangan cahaya pada
perkecambaha berlangsung, akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil,
tipis dan berwarna pucat. Cahaya dapat mengubah leuoplas menjadi khloroplas.
Tersedianya cahaya yang memadai akan meningkatkan pembentukan
khloroplas. Daun yang mendapatkan cukup cahaya, ukurannya akan lebih kecil
tetapi jaringan mesopilnya lebih tebal daripada daun yang kekurangan cahaya.
Tinggi batanya pun berbeda. Tumbuhan yang kurang mendapatkan cahaya lebih
tinggi aripada tumbuhan yang mendapatkan cukup cahaya. Adanya perbedaan
letak geografis pun menyebabkan perbedaan lamanya pencahayaan yang
diterima oleh tumbuhan.

I.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan


kecambah pada setiap botol ?

I.3 Tujuan

Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap


perkecambahan.

I.4 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar
matahari terhadap tumbuhan.

BAB II

II.1 Alat dan Bahan

- Aqua gelas 3 buah


- Kertas karbon 6 lembar

5
- Karet gelang
- Kapas
- Kacang hijau (yang telah direndam 1 malam)
- Pinset
- Plastik bening 3 buah
-

II.2 Cara Kerja

- Letakkan kapas yang telah dibasahi ke dalam botol selai sehingga


seluruh permukaan dasar botol ditutupi kapas.
- Ambil kacang hijau atau kacang merah menggunakan pinset dan
letakkan di atas kapas. Letakkan 5 buah kacang kedalam setiap botol.
- Botol selai 1 ditutup dengan plastik bening dan diikat menggunakan
karet gelang. Seluruh permukaan botol selai 2 ditutup dengan kertas
karbon dan diikat dengan karet gelang. Botol selai 3 sama seperti
botol 2, namun diberi 1 lubang pada kertas karbon yang mengelilingi
botol tersebut.
- Taruh ketiga botol di ruangan yang terkena cahaya matahari. Lakukan
pengamatan setalah 3 hari.
- Amati keadaan hipokotil dan epikotil, warna daun lembaga, serta
pertumbuhan kecambah dalam setiap botol.

II.3 Hipotesis

Kpasitas cahaya matahari yang cukup akan membuat pertumbuhan


kecambah lebih cepat disbanding tidak mendapatkan cahaya sama sekali.

II.4 Variabel

Variabel Kontrol : - Jumlah kapas

- Jumlah biji kacang hijau

Variabel Terikat : Perumbuhan kecambah yang dapat diukur dari tinggi


tanaman.

Variabel Bebas : Cahaya Matahari

6
BAB III

III.1 Hasil dan Pembahasan

Hasil Botol 1

N Panjang Epikotil Hiposal Warna Daun


o Batang
1 2 cm Hijau Gelap (Ungu) Hijau
2 1,5 cm Belum Terlihat Putih Keunguan Belum Tumbuh
3 Tewas - - -
4 Tewas - - -
5 Tewas - - -

Hasil Botol2

N Panjang Epikotil Hiposal Warna Daun


o Batang
1 8,5 cm Putih Putih Kuning (klorosis)
Kemerahan
2 2,5 cm Belum Terlihat Putih Kuning
Kemerahan
3 1,5 cm Belum Terlihat Ungu Kuning
4 Tewas - - -
5 Tewas - - -

Hasil Botol 3

N Panjang Batang Epikotil Hiposal Warna Daun


o
1 4 cm Putih Putih Hijau Muda
2 Tewas - - -
3 Tewas - - -
4 Tewas - - -
5 Tewas - - -

Pemabahasan:

Pertanyaan:

1. Pada botol manakan kecambah tumbuh paling cepat? Mengapa?

2. Bagaimana arah pertubuhan kecambah di botol 3? Mengapa?

7
Jawaban :

1. Pertumbuhan kecambah paling cepat terjadi pada botol 2, Karena


pada botol 2 seluruhnyad itutpi kertas karbon sehingga cahaya
matahari yang bersifat memperlambat tumbuhnya batang kecambah
tidak dapat menembusnya.
2. Arah kecambah pada botol 2 adalah lurus. Karena kecambah tidak
mengikuti arah cahaya matahari akibat tertutup kertas karbon.

BAB IV

IV.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa pada botol 1
pertumbuhan batang kecambah tidak dapat tumbuh optimal karena terlalu
banyak mendapat cahaya matahari namun, daunnya berwarna hijau. Berbanding
terbalik dengan botol 2 yang keseluruhan botolnya diselimuti oleh kertas karbon
yang menyebabkan cahaya matahari tidak dapat menembus. Sehingga kecambah
pada botol, batang kecambahnya tumbuh cepat/optima(etiolosi), dan daunnya
berwarna kuning(klorosis). Sedangkan pada botol 3 batangnya mengikuti arah
datangnya cahaya matahari.

8
DAFTAR PUSAKA

- Karmana Oman, 2007, Cerdas Belajar Biologi, Bandung:Grafindo

Media Pratama

- http://www.google.com

You might also like