You are on page 1of 17

Tugas Makalah Minyak Bumi

(Untuk Memenuhi Tugas dari Guru Kimia)

Nama : Dhiyaa Putri Kaniawati


Kelas : X-6
Absen : 12
Pembahasan Materi
Bagaimana terjadinya minyak dan gas bumi ?

Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi,
yaitu:

1. Ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis


memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
2. Adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal
menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya
sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous) dan ukurannya
cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
3. Adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi
yang tidak teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri
(misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan erosi oleh air
dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu
“ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau
jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka
hidrokarbon tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak
kemana-mana lagi.
4. Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi,
merupakan faktor penting lainnya dalam pembentukan hidrokarbon.
Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur kurang dari 65oC
dan umumnya terurai pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon
kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177oC.

Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ?


5. Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai
hidrokarbon, yang umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15%
hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat bahan organik dalam jumlah
kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen (N).
6. Apakah ada perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi ?
7. Ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak
kedalamannya, yaitu: young-shallow, old-shallow, young-deep dan
old-deep.Minyak bumi young-shallow biasanya bersifat masam
(sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan
kandungan sulfurnya tinggi.Minyak old-shallow biasanya kurang
kental, titik didih yang lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih
pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang paling lama untuk
pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya
paling encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S
yang dapat lepas, sehingga old-deep adalah minyak mentah yang
dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah yang paling
diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang
paling banyak.
8. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk
minyak bumi ?
9. Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir
jaman dinosaurus, lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang
sudah diketahui terbentuk. Cadangan lainnya bahkan diperkirakan
lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan bersamaan
dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya
sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
10. Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi
terbentuk selama jutaan tahun dari organisme, tumbuhan dan
hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu
organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu
tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat
organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary
rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan
sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi
ada yang menyusut atau berpindah tempat. Deposit yang
membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung
oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara
komplit. Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi
material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan dan temperatur
yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian
mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya
menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung
minyak bumi tertua diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun.
Yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Secara umum
bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan
270-juta tahun.

Bagaimana caranya menemukan minyak bumi ?

Ada berbagai macam cara: observasi geologi, survei gravitasi, survei


magnetik, survei seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess
dan faktor keberuntungan.

• Survei gravitasi: metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi


yang disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi
kulit bumi.
• Survei magnetik: metode ini mengukur variasi medan magnetik
bumi yang disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan
di bawah permukaan. Survei magnetik dan gravitasi biasanya
dilakukan di wilayah yang luas seperti misalnya suatu cekungan
(basin).
• Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan
yang diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan
daerah sekitarnya. Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah,
gelombang kejut ini akan dipantulkan ke permukaan dan ditangkap
oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan (oleh hydrophone di
daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di darat).
Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta
akustik bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan.
Aplikasi metode seismik:

1. Tahap eksplorasi: untuk menentukan struktur dan stratigrafi


endapan dimana sumur nanti akan digali.
2. Tahap penilaian dan pengembangan: untuk mengestimasi volume
cadangan hidrokarbon dan untuk menyusun rencana
pengembangan yang paling baik.
3. Pada fase produksi: untuk memonitor kondisi reservoir, seperti
menganalisis kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air),
distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.

Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan


reservoir. Yang pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-
construction) meliputi pemboran (drilling), memasang tubular sumur
(casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses completion untuk
membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu
pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup
produksi beserta asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke
permukaan; pemasangan kepala sumur (wellhead atau chrismast tree) di
permukaan; pemasangan berbagai peralatan keselamatan, pemasangan
pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode stimulasi juga
dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi
kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum
dinamakan logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor
ataupun sumurnya sudah jadi.

Ada berapa macam jenis sumur ?

Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur:

1. Sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang


dibor untuk mentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu
tempat yang sama sekali baru.
2. Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa
sumur konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat
yang berbeda di sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan
hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan.
3. Sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor
di suatu lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk
mengambil hidrokarbon semaksimal mungkin dari lapangan
tersebut.

Istilah persumuran lainnya:

• Sumur produksi: sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik


minyak, gas ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
• Sumur injeksi: sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke
dalam formasi (lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran
fluida dari atas ke bawah.
• Sumur vertikal: sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
• Sumur berarah (deviated well, directional well): sumur yang
bentuk geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J
atau L.
• Sumur horisontal: sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk
horisontal. Merupakan bagian dari sumur berarah.

Apakah rig ? Apa saja jenis-jenisnya ?

Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk


membor sumur atau mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya
menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan
pipa-pipa tubular sumur.

Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat


beroperasinya:

1. Rig darat (land-rig): beroperasi di darat.


2. Rig laut (offshore-rig): beroperasi di atas permukaan air (laut,
sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai).

Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan


kedalaman air:

1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum


dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang
lebih dalam.
3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga
atau empat “kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat
dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak
dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas
permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform
tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua
kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig
mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan
beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig
jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan
cocok dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan
dengan rig jackup atau tender barge.
5. Semi-submersible rig: sering hanya disebut “semis” merupakan rig
jenis mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali
mooring dan jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan
menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di
sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis.
Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig
jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular
dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
6. Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat
cocok dipakai di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh
sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri
dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai
di daerah terpencil atau jauh dari darat.

Dari fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam:

1. Drilling rig: rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru,
cabang sumur baru maupun memperdalam sumur lama.
2. Workover rig: fungsinya untuk melakukan sesuatu terhadap sumur
yang telah ada, misalnya untuk perawatan, perbaikan, penutupan,
dsb.

Definisi dan Penjelasan Minyak Bumi

Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus


senyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa
yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan
berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur
lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Dalam minyak bumi
parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 %
sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.

Sumber energi utama yang digunakan untuk bahan bakar rumah


tangga, kendaraan bermotor dan mesin industri berasal dari minyak bumi,
batubara dan gas alam. Ketiga jenis bahan bakar tersebut terbentuk dari
peruraian senyawa-senyawa organik yang berasal dari jasad organisme
kecil yang hidup di laut jutaan tahun yang lalu. Proses peruraian
berlangsung lambat di bawah suhu dan tekanan tinggi, dan menghasilkan
campuran hidrokarbon yang kompleks. Sebagian campuran berada dalam
fase cair dan dikenal sebagai minyak bumi. Sedangkan sebagian lagi
berada dalam fase gas dan disebut gas alam.

Karena memiliki nilai kerapatan yang lebih rendah dari air, maka
minyak bumi (dan gas alam) dapat bergerak ke atas melalui batuan
sedimen yang berpori. Jika tidak menemui hambatan, minyak bumi dapat
mencapai permukaan bumi. Akan tetapi, pada umumnya minyak bumi
terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam pergerakannya
ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut
petroleum. (Petro-leum dari bahasa Latin petrus artinya batu dan oleum
artinya minyak). Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini,
dilakukan pengeboran.

Bagaimana para ahli menemukan lokasi minyak bumi?


Awalnya, mereka melihat petunjuk di permukaan bumi. Minyak bumi
biasanya ditemukan di bawah permukaan yang berbentuk kubah.
Lokasinya bisa di darat (yang dulunya lautan) atau di lepas pantai.
Mereka kemudian melakukan survei seismik untuk menentukan
struktur batuan di bawah permukaan tersebut.
Selanjutnya, mereka melakukan pengeboran kecil untuk menentukan
ada tidaknya minyak. Jika ada, maka dilakukan beberapa pengeboran
untuk memperkirakan apakah jumlah minyak bumi tersebut ekonomis
untuk diambil atau tidak.
Pengeboran untuk mengambil minyak bumi (dan gas alam) di lepas
pantai dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
? Menanam jalur pipa di dasar laut dan memompa minyak (dan gas alam)
ke daratan. Cara ini digunakan apabila jarak ladang minyak cukup dekat
ke daratan.
? Membuat anjungan di mana minyak bumi (dan gas alam) selanjutnya
dibawa oleh kapal tanker menuju daratan. Di darat, minyak bumi (dan gas
alam) dibawa ke kilang minyak (refinery) untuk diolah.

Komponen Hidrokarbon

Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi


sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai
berikut :

• Karbon : 83,0-87,0 %
• Hidrogen : 10,0-14,0 %
• Nitrogen : 0,1-2,0 %
• Oksigen : 0,05-1,5 %
• Sulfur : 0,05-6,0 %

Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga


golongan, yaitu :

• golongan parafinik
• golongan naphthenik
• golongan aromatik
• sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam
crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.

Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon,


terutama senyawaan Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen,
senyawaan Organo Metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan
garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).

1. Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur
yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi
sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat
menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair),
karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
2. Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2
% dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen
bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara.
Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai
asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo
dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam
Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
3. Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah,
yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik.
Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat
membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar
yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak
dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat
molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral
encer.
4. Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium
pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis,
sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak
gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur
tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam
terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.
Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung
natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory
furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur
campuran sehingga merusakkan refractory itu.

Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil
adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang
yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai
dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom
karbon bahkan lebih.

Pengolahan minyak bumi


Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak
bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah
(crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
? Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas
rendah).
? Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan
agar meleleh.
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan
komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana,
aromatik, dan senyawa anorganik. Meskipun kompleks, untungnya
terdapat cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya, yakni
berdasarkan perbedaan nilai titik didihnya. Proses ini disebut distilasi
bertingkat. Untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang
diinginkan, maka sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih
lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, dan
pencampuran fraksi.

Distilasi bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan
menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi,
yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu.
Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan
isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
Proses distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
? Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air
bertekanan tinggi sampai suhu ~600oC. Uap minyak mentah yang
dihasilkan kemudian dialirkan ke bagian bawah menara/tanur distilasi.
? Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati
pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi
dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat.
? Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin.
Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan
terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu
kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
? Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi
akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi
senyawa-senyawa dengan titik didih rendah akan terkondensasi di bagian
atas menara. Sebagian fraksi dari menara distilasi selanjutnya dialirkan ke
bagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.

Proses konversi
Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan
kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar. Sebagai contoh, untuk
memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi
rantai panjang perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di
samping itu, fraksi bensin harus mengandung lebih banyak hidrokarbon
rantai bercabang/ alisiklik/aromatik dibandingkan rantai lurus. Jadi,
diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur molekul
hidrokarbon.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah:
- Perengkahan (cracking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contohnya, perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi
gas, bensin, kerosin, dan minyak solar/diesel.
- Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi
rantai bercabang/alisiklik/aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai
lurus (C5? C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatik.
- Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul
besar. Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi
komponen fraksi bensin.
- Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi
minyak bakar dan hidrokarbon intermediat. Dalam proses ini, dihasilkan
kokas (coke). Kokas digunakan dalam industri alumunium sebagai
elektrode untuk ekstraksi logam Al.

Pemisahan pengotor dalam fraksi


Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa
organik yang mengandung S, N, O; air; logam; dan garam anorganik.
Pengotor dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui:
- Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon
tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti
aspal.
- Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan
air.
- Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa
belerang.

PENCAMPURAN FRAKSI
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir
sesuai dengan yang diinginkan.
Sebagai contoh:
- Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai
bercabang/alisiklik/aromatik dan berbagai aditif untuk mendapatkan
kualitas tertentu. (Simak sub bab bensin).
- Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif
untuk mendapatkan kualitas tertentu.
- Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia.
Selanjutnya, produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat,
seperti pengisian bahan bakar dan industri petrokimia.

Kegunaan minyak bumi


Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait
dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifat
kimianya.

SANDANG

Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang


adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene
dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini
semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene.
Rumus kimianya tau kan ? Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada
dua gugus metil pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.

Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi


PTA (lihat peta proses petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk
seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan dengan metanol
menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi benang
sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam
yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat
dari benang sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan
pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam
lainnya.

Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh


zat penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat
mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu produsen PTA di Indonesia
adalah di Pertamina Unit Pengolahan III dengan jenis produk dan
peruntukannya disini.

Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan


serat sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan
isi pembalut wanita. Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

PAPAN

Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya


berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu
polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon
C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam2… mulai dari atap
rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper
mobil, meja, kursi, piring, dll. Pokoknya untuk jenisnya silahkan sebutkan
sendiri… banyak kok… pokoknya cari aja dalam rumah yang berbahan
dasar plastik deh.

Salah satu produsen bahan baku barang plastik di Indonesia adalah


di Pertamina Unit Pengolahan III Palembang tempat saya kerja dengan
jenis produk yang bermacam-macam.

SENI

Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon


ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal
thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk
urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau
piala, dll….

Hidrokarbon yang digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low


Aromatic White Spirit atau LAWS mmerupakan pelarut yang dihasilkan
dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan rentang titik didih antara 145o C —
195o C. Senyawa hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan
campuran dari parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik. Untuk
daftar pelarut lebih lengkap dan kegunaannya bisa dilihat disini.

ESTETIKA

Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebih


luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang
juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing
(pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur
kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk
keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.

Lilin parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V


Balikpapan melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA
berdasarkan kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan
kandungan minyaknya. Jenis lilin dan peruntukannya secara lebih luas ada
disini.

PANGAN

Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa


organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam,
okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk
molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-
cabang.

Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber


tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup
dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.

Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.


Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-
sel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi
energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang
dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit
dalam bentuk lemak.

Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :


C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) —- >
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O (keringat atau air seni).

Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis
hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung
komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Lalu, bagaimana
sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?
Oleh karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin
harus diuapkan dalam karburator sebelum dibakar dalam silinder mesin
kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses pembakaran bensin diubah
menjadi gerak melalui tahapan sebagai berikut.
Pembakaran bensin yang diinginkan adalah yang menghasilkan
dorongan yang mulus terhadap penurunan piston. Hal ini tergantung dari
ketepatan waktu pembakaran agar jumlah energi yang ditransfer ke
piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari
jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas
bensin.
- Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan
nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyebabkan pembakaran terjadi
terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat. Akibatnya timbul
bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan (knocking). Pembakaran
terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar
sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum.
- Alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik dalam bensin seperti
isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang
dihasilkan, dan energi yang ditransfer ke piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus
mengandung lebih banyak alkana rantai bercabang/alisiklik/aromatik
dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas bensin ini dinyatakan oleh
bilangan oktan.

Bilangan oktan
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari
kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar
dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang
mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah
terbakar. Suatu campuran 30% nheptana dan 70% isooktana akan
mempunyai bilangan oktan:
= (30/100 x 0) + (70/100 x 100)
= 70
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji
pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik
pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan
karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan
isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam
campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk
menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.
Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan
oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan:
- Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi
hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming. Contohnya
mengubah n-oktana menjadi isooktana.
- Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir
fraksi bensin.
- Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat
pembakaran bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb
bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan
senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).

Jenis bensin
Ada tiga jenis bensin produksi Pertamina, yakni Premium, Pertamax,
dan Pertamax Plus. Nilai bilangan oktan ketiga jenis bensin ini diberikan
pada tabel terlampir. Beberapa keunggulan dari Pertamax dan Pertamax
Plus dibandingkan Premium adalah:
? Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.
Produsen mobil cenderung memproduksi kendaraan yang
menggunakan perbandingan kompresi mesin yang tinggi. (Perbandingan
kompresi mesin adalah perbandingan volume silinder sebelum dan
sesudah kompresi). Hal ini dimaksudkan agar tenaga mesin menjadi besar
dan kendaraan dapat melaju dengan kecepatan tinggi. Mesin demikian
membutuhkan bensin dengan bilangan oktan yang tinggi.

? Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga


Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi
dan juga mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin
menjadi semakin sempurna sehingga kinerja mesin bertambah baik.

? Bersifat ramah lingkungan


Pertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang bersifat
racun. Pembakaran yang semakin sempurna juga dapat mengurangi
kadar emisi gas polutan seperti CO dan NOx.

? Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya


perawatan
Pertamax dan Pertamax Plus sudah mengandung aditif sehingga
praktis dan tepat takarannya. Aditif juga dapat melindungi mesin
sehingga dapat menekan biaya perawatan.

Dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan


Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan
pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran udara.
Langkah-langkah mengatasi dampak dari pembakaran bensin:
- Produksi bensin yang ramah lingkungan, seperti tanpa aditif Pb.
- Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar.
- Penggunaan konverter katalitik pada sistem buangan kendaraan.
- Penghijauan atau pembuatan taman dalam kota.
- Penggunaan bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui dan yang
lebih ramah lingkungan, seperti tenaga surya dan sel bahan bakar (fuel
cell).

Negara penghasil minyak bumi terbesar

(Diurutkan berdasar jumlah produksi tahun 2006) dan total produksi1nya


dalam juta barrel per hari

1. Arab Saudi - 10,665


2. Rusia - 9,667
3. Amerika Serikat2 - 8,331
4. Iran - 4,148
5. Republik Rakyat Cina - 3,858
6. Meksiko - 3,707
7. Kanada - 3,288
8. Uni Emirat Arab - 3,0
9. Venezuela - 2,803
10. Norwegia - 2,786
11. Kuwait - 2,675
12. Nigeria - 2,443
13. Brasil - 2,166
14. Aljazair - 2,122
15. Irak - 2,008

Catatan:
1
Total produksi termasuk minyak mentah, gas alam, kondesat dan cairan
lainnya.
2
Amerika Serikat mengkonsumsi seluruh minyak yang diproduksinya.
3
Yang dicetak tebal adalah negara-negara anggota OPEC.

Sumber: Statistika Energi dari pemerintah AS


Gambar dan Tabel

Gambar 1. Alat berat untuk


pengeboran minyak
Gambar 2. Menara destilasi

Gambar 3. Skema proses


pengolahan minyak bumi
Tabel 1. Fraksi-Fraksi minyak
bumi.

Gambar 4. Contoh proses reforming : mengubah n-oktana menjadi


isooktana.

You might also like