Professional Documents
Culture Documents
MULTIMEDIA
DI SEKOLAH DASAR
Oleh
IMAM SUBANDI
DINAS PENDIDIKAN
ABSTRAK
DI SEKOLAH DASAR
analitis, sis tematis, kritis, dan kreatif, serta berkemampuan bekerja sama.
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Namun
bagi para guru dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran
KATA PENGANTAR
berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak jenuh dan siswa merasa
Sekaligus memberikan variasi bagi guru dan siswa dalam proses belajarmengajar
agar tidak terjadi kejenuhan. Penggunaan pendekatan
penulisan makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul......................................................................................................... i
Abstrak......................................................................................................... ii
Kata Pengantar.............................................................................................iii
Daftar Isi...................................................................................................... iv
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................................ 1
BAB II : KAJIAN
PUSTAKA................................................................................................. 3
A. Landasan Teori...................................................................................... 3
1. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika.............................................. 3
PEMBELAJARAN................................................................................... 8
Penggunaan Multimedia.......................................................................... 8
BAB IV :
PENUTUP........................................................................................... …10
A. Kesimpulan......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. ….10
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
peranan yang sangat penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan
bidang bilangan, aljabar, analisis, teori peluang. Untuk dapat menguasai dan
yang kuat sejak usia dini. Mata pelajaran matematika diberikan kepada
semua peserta didik sejak dari Sekolah Dasar untuk membekali siswa
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
”momok” bagi kebanyakan siswa. Nilai rata-rata Ujian Akhir Sekolah pada
materi 75%, maka nilai ini masih sangat jauh dari yang diharapkan.
matematika itu sulit dan tidak menyenangkan. Di samping itu juga dari
pandang perlu untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar
pada usaha untuk menaikkan prestasi kognitif, namun juga usaha yang dapat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia.
teori bilangan, aljabar, analisis, dan teori peluang. Untuk menguasai dan
dini.
pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif pada era
globalisasi ini. Standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam Kurikulum
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
yang diperoleh.
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
pengetahuan bukanlah suatu tiruan dan gambaran dari kenyataan yang ada.
pengetahuan.
dan bermain dengan air, seseorang membangun gambaran tentang air. Para
otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang
2004) Von Glasersfeld dalam Suparno (1997) menjelaskan bahwa ide pokok
siswa sebagai mediator yaitu memproses informasi masuk dari luar dan
mental aktif, bukan menerima pengajaran dari guru secara pasif. Dalam
Dalam uraian di atas, ada satu prinsip yang penting dalam psikologi
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar, tetapi dalam hal ini guru
arti sendiri dari yang mereka pelajari, ini merupakan proses menyesuaikan
konsep-konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berpikir yang telah ada
dalam pikiran mereka. Dalam hal ini siswa membentuk pengetahuan mereka
sendiri dan guru membantu sebagai mediator dalam proses pembentukan itu.
Abruscanto (1999) mengemukakan 3 prinsip yang menggambarkan
konstruktivisme yaitu:
mengerti.
kenemukan cara yang tepat bagi mereka sendiri. Setiap siswa memiliki cara
siswa berjalan baik. Adapun agar peran guru sebagai mediator dan fasilitator
a) Guru perlu banyak beinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa
c) Guru perlu mengerti pengalaman belajar mana yang lebih sesuai dengan
kebutuhan siswa;
d) Diperlukan keterlibatan dengan siswa yang sedang berjuang dan percaya
dan menghargai pemikiran siswa, hal ini perlu karena kadang siswa berpikir
pengetahuan selanjutnya. Karena itu, guru perlu mengerti pada taraf mana
siswa dalam menjawab suatu persoalan adalah jawaban yang masuk akal
bagi mereka pada saat itu. Hal ini perlu ditanggapi serius, apapun ”salah”
mereka seperti yang dilihat guru. Bagi siswa dinilai salah merupakan sesuatu
dan matematis perlu dengan kesalahan dan kekeliruan, ini adalah bagian dari
konstruksi semua bidang yang tidak bisa dihindarkan. Guru perlu melihat
matematika, yakni:
matematika dan sains, tetapi juga konteks dan prinsip-prinsipnya. Dalam hal
ini sangat penting bagi guru, mengerti bagaimana latar belakang penemuanpenemuandalam
multiple idea;
hanya terpaku pada penjelasan guru, tetapi siswa juga dapat menggunakan
pembelajaran
dalam penggunaannya tidak semua media baik. Ada hal-hal yang harus
pembelajaran akan jauh dari apa yang diharapkan. Sebagai salah satu sarana
menunjang aktivitas siswa dalam belajar agar tidak jenuh dalam menerima
pembelajaran di sekolah..
BAB III
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
yang setiap saat berubah dan berkembang. Dalam makalah ini penulis
Penggunaan Multimedia
prestasi belajar siswa, namun bukan berarti dalam prakteknya tidak ada
relatif lebih lama. Seringkali waktu pelajaran habis sebelum cakupan materi
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif untuk
2. Media dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum
kesalahan konsep.
waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran
belajar siswa. Dimana dengan motivasi yang meningkat maka prestasi pun
teknologi.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekaligus memberikan variasi bagi guru dan siswa dalam proses belajarmengajar
2. Multimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum
B. Saran
terusmenerus. Proses kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh guru melalui
yang dapat
efisien di kelas. Sehingga sasaran dan target dari kebijakan pendidikan dapat
Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
2004.
pendidikan.
Kooperatif.
http://media.diknas.go.id/media/document/5520.pdf