Professional Documents
Culture Documents
Geografi
Oktober 1981 Prof. Bintarto dalam papernya berjudul Suatu Tinjauan Filsafat
muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta
Semarang kerjasama dengan IGI tahun 1988 telah menghasilkan rumusan definisi:
keruangan.
Menurut Wikipedia :
Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik
dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya
menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di
tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari
hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang
populasinya.
* Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut
abad ke 1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti
para ahli geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak
mengatakan bahwa geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan
memberikan informasi tentang permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta
Menjelang akhir abad ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa
ini berkembang aliran fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal
dari USA yaitu Ellsworth Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan
tokoh geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah
“Gen re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis memandang
manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi oleh alam
kehidupannya. Demikian pula dengan definisi atau pengertian geografi. Berikut ini
disajikan beberapa definisi yang akan saling melengkapi dan dengan demikian
sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu pengetahuan
selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya masing-masing.
Definisi 2: “Geografi adalah interaksi antar ruang”. Definisi ini dikemukakan
oleh Ullman (1954), dalam bukunya yang berjudul Geography a Spatial Interaction.
Definisi 3: Objek study geografi adalah kelompok manusia dan organisasinya
persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan
Namun kalau kita kaji lebih jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada
(kewilayahan).
Geografi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Kata
geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gêo ("Bumi") dan graphein ("menulis",
atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subyek ini, yang terkenal
Geografi lebih dari sekedar kartografi, studi tentang peta. Geografi tidak hanya
menjawab apa dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ dan tidak di
tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari
hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang
Prinsip pemetaan
Peta dunia Ptolemy yang disusun kembali dari Geographia Ptolemeus (sekitar 150) di
Ptolemeus juga merancang dan menyediakan petunjuk tentang cara membuat peta
dunia yang dihuni (oikoumenè) dan provinsi Romawi. Pada bagian kedua dari buku
peta. Oikoumenè Nya membentang 180 derajat garis bujur dari kepulauan Canary di
Samudra Atlantik ke Cina, dan sekitar 80 derajat lintang dari Arktik, India timur
terletak di sebelah timur benua India disebut sebagai Pulau Labadius yang dalam
Deskripsi Ptolemy sebagai berikut "... dikatakan sebagai yang paling bermanfaat, dan
untuk menghasilkan banyak emas," dan "Ini sebuah metropolis di sisi utara ke arah
barat disebut Argentea ...." penyebutan nama Labadius mungkin berasal dari kata
Sejarah Geografi
Bangsa Yunani adalah bangsa yang pertama dikenal secara aktif menjelajahi geografi
sebagai ilmu dan filosofi, dengan pemikir utamanya Thales dari Miletus, Herodotus,
menjelajahi negeri dan menambahkan teknik baru. Salah satu tekniknya adalah
periplus, deskripsi pada pelabuhan dan daratan sepanjang garis pantai yang bisa dilihat
pelaut di lepas pantai; contoh pertamanya adalah Hanno sang Navigator dari
Carthaginia dan satu lagi dari Laut Erythraea, keduanya selamat di laut menggunakan
teknik periplus dengan mengenali garis pantai laut Merah dan Teluk Persi.
Pada Zaman Pertengahan, bangsa Arab seperti al-Idrisi, Ibnu Battuta dan Ibnu
Khaldun memelihara dan terus membangun warisan bangsa Yunani dan Romawi.
Dengan perjalanan Marco Polo, geografi menyebar ke seluruh Eropa. Selama zaman
Renaissance dan pada abad ke-16 dan 17 banyak perjalanan besar dilakukan untuk
mencari landasan teoritis dan detil yang lebih akurat. Geographia Generalis oleh
Bernhardus Varenius dan peta dunia Gerardus Mercator adalah contoh terbesar.
Setelah abad ke-18 geografi mulai dikenal sebagai disiplin ilmu yang lengkap dan
menjadi bagian dari kurikulum di universitas di Eropa (terutama di Paris dan Berlin),
tetapi tidak di Inggris dimana geografi hanya diajarkan sebagai sub-disiplin dari ilmu
lain. Salah satu karya besar zaman ini adalah Kosmos: sketsa deskripsi fisik Alam
Selama lebih dari dua abad kuantitas pengetahuan dan perangkat pembantu banyak
Di barat, selama abad ke-20, disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama:
lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington.
tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah
lingkungan mencoba membuat studi itu menjadi teori yang berpengaruh. Sekitar tahun
1930-an pemikiran ini banyak ditentang karena tidak mempunyai landasan dan terlalu
skeptis di kalangan geografer dengan klaim alam adalah penyebab utama budaya
Geografi regional menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat.
suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa
wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne.
Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu
(sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik.
keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam
Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting
dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme.
Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi
lainnya adalah geografi marxis, yang menerapkan teori sosial Karl Marx dan
pengikutnya pada geografi fenomena. David Harvey dan Richard Peet merupakan
menggunakan ide dari feminisme pada konteks geografis. Arus terakhir dari geografi
kritis adalah geografi pos-modernis, yang mengambil ide teori pos-modernis dan pos-
Metode
Hubungan keruangan merupakan kunci pada ilmu sinoptik ini, dan menggunakan peta
▪ Analitis - Menjawab kenapa ditemukan suatu masalah dan populasi tersebut pada
Cabang
Geografi fisik
Cabang ini memusatkan pada geografi sebagai ilmu bumi, menggunakan biologi
untuk memahami pola flora dan fauna global, dan matematika dan fisika untuk
memahami pergerakan bumi dan hubungannya dengan anggota tata surya yang lain.
Topik terkait: atmosfer - kepulauan - benua - gurun - pulau - bentuk muka bumi -
Geografi manusia
Cabang geografi non-fisik juga disebut antropogeografi yang fokus sebagai ilmu
manusia beradaptasi dengan wilayahnya dan manusia lainnya, dan pada transformasi
Geografi manusia-lingkungan
masih ada tradisi kuat di antara geografer untuk mengkaji hubungan antar manusia
dengan alam. Terdapat dua bidang pada geografi manusia-lingkungan: ekologi budaya
dan politik dam penelitian risiko-bencana. banyak lingkungan yang sudah dirusak oleh
manusia, seharusnya sudah menjadi tugas manusia yang harus menjaga dan
melestarikan lingkungan, mungkin alam sudah tidak ankan kuat bertahan lagi.
Cabang Geografi ini adalah cabang yang relatif baru. Dikembangkan pada sekitar
tahun 1980-an oleh para Geografiwan Eropa, terutama dari Nederland. Saat kerjasama
Universitas antar kedua negara dilakukan, sejumlah ahli Geografi asal Belanda ikut
serta dalam program pencangkokan dosen di UGM. Hasilnya adalah lahirnya program
studi baru bernama Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan sekarang
menjadi disiplin tersendiri yang memadukan Ilmu Geografi dengan Ilmu Perencanaan
Wilayah, proyek ini dikenal dengan nama Rural and Regional Development Planning
(RRDP). Selain itu dapat dijelaskan bahwa perencanaan dan pengembangan wilayah
dapat berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial terutama terkait dengan fenomena sosial yang
Ekologi budaya muncul sebagai hasil kerja Carl Sauer pada geografi dan pemikiran
dari tradisi ini. Ekologi poltik bangkit ketika beberapa geografer menggunakan aspek
geografi kritis untuk melihat hubungan kekuatan alam dan bagaimana pengaruhnya
terhadap manusia. Misalnya, studi yang berpengaruh oleh Micahel Watts berpendapat
bahwa kelaparan di Sahel disebabkan oleh perubahan sistem politik dan ekonomi di
wilayah itu sebagai hasil dari kolonialisme dan menyebarnya praktek kapitalisme.
Penelitian risiko-bencana
Penelitian pada bencana dimulai oleh Gilbert F. Withe, yang mencoba memahami
mengapa orang tinggal dataran banjir yang mudah terkena bencana. Sejak itu, bidang
ini berkembang menjadi multi disiplin dengan mempelajari bencana alam (seperti
gempa bumi) dan bencana teknologi (seperti kebocoran reaktor nuklir). Geografer
yang mempelajari bencana tertarik pada dinamika bencana dan bagaimana manusia
Geografi sejarah
Cabang ini mencari penjelasan bagaimana budaya dari berbagai tempat di bumi
berkembang dan menjadi seperti sekarang. Studi tentang muka bumi merupakan satu
dari banyak kunci atas bidang ini - banyak disimpulkan tentang pengaruh masyarakat
Tetapi di Amerika Serikat, mempunyai arti yang yang lebih spesifik. Nama ini
dikenalkan oleh Carl Ortwin Sauer dari Universitas California, Berkeley dengan
Bagi Sauer, muka bumi dan budaya di atasnya hanya bisa dipahami jika mempelajari
pertengahan abad ke-20. Sampai sekarang kajian wilayah masih menjadi bagian
ini akan membahayakan ilmu geografi itu sendiri untuk jangka panjang: penyebabnya
adalah terlalu banyak pengumpulan data dan klasifikasi, sementara analisis dan
penjelasannya terlalu sedikit. Studi ini menjadi lebih spesifik pada wilayah sementara
geografer angkatan berikutnya berusaha mencari nama yang tepat untuk ini. Mungkin
ini yang menyebabkan krisis 1950-an pada geografi yang hampir menghancurkannya
Teknik Geografis
Penginderaan Jauh
Penginderaan Jauh merupakan terjemahan dari istilah remote sensing, adalah ilmu,
teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di
(dekat) permukaan bumi tanpa kontak langsung dengan objek atau fenomena yang
dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan
perekaman tersebut dalam bentuk citra. Pengertian 'tanpa kontak langsung' di sini
dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara sempit berarti bahwa memang tidak ada
kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan
Secara luas berarti bahwa kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas 'ground truth',
interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian
Pada awalnya penginderaan jauh kurang dipandang sebagai bagian dari geografi,
penginderaan jauh merupakan satu-satunya alat utama dalam geografi yang mampu
suatu wilayah sebagai titik tolak kajian lebih lanjut. Penginderaan jauh juga mampu
kewilayahan yang menjadi ciri kajian geografis. Di samping itu, dari sisi
lebih banyak diberikan oleh bidang ilmu (departemen, 'school' atau fakultas) geografi.
Dari segi metode yang digunakan, dikenal metode penginderaan jauh manual atau
memanfaatkan citra tercetak atau 'hardcopy' (foto udara, citra hasil pemindaian
scanner di pesawat udara maupun satelit) melalui analisis dan interpretasi secara
misalnya hasil pemotretan kamera digital, hasil pemindaian foto udara yang sudha
tercetak, dan hasil pemindaian oleh sensor satelit, dan menganalisisnya dengan
bantuan komputer. Baik metode manual maupun digital menghasilkan peta dan
laporan. Peta hasil metode manual dapat dikonversi menjadi peta tematik digital
melalui proses digitisasi (sering diistilahkan digitasi). Metode manual kadangkala juga
dilakukan dengan bantuan komputer, yaitu melalui proses interpretasi di layar monitor
(on-screen digitisation), yang langsung menurunkan peta digital. Metode analisis citra
digital menurunkan peta tematik digital secara langsung. Peta-peta digital tersebutd
dapat di-'lay out' dan dicetak untuk menjadi produk kartografis (disebut basis dat
kartografis), namun dapat pula menjaid masukan (input) dalam suatu sistem informasi
geografis sebagai basis data geografis. Peta-peta itu untuk selanjutnya menjaid titik
Kartografi
mereka pada geografi dimulai ketika mereka terpesona oleh peta di masa kecil
mereka. walaupun subdisiplin ilmu geografi lainnya masih bergantung pada peta
untuk menampilkan hasil analisisnya, pembuatan peta itu sendiri masih terlalu abstrak
ilmu. Seorang kartografer harus memahami psikologi kognitif dan ergonomi untuk
membuat simbol apa yang cocok untuk mewakili informasi tentang bumi yang bisa
dimengerti orang lain secara efektif, dan psikologi perilaku untuk mempengaruhi
pembaca memahami informasi yang dibuatnya. Mereka juga harus belajar geodesi dan
berpengaruh pada penyimpangan atau distorsi dari proses proyeksi ke bidang datar.
dengan cara otomatis melalui komputer secara akurat secara informasi. Sebagai
tambahan pada subdisiplin ilmu geografi lainnya, spesialis SIG harus mengerti ilmu
komputer dan sistem database. SIG memacu revolusi kartografi sehingga sekarang
hampir semua pembuatan peta dibuat dengan piranti lunak (software) SIG.
Metode kuantitatif geografi membahas metode numerik yang khas (atau paling tidak
yang banyak ditemukan) dalam geografi. Sebagai tambahan pada analisis keruangan,
anda mungkin akan menemukan analisis klaster, analisis diskriminan dan uji statistik
Bidang Terkait
besar, atau perencanaan pedesaan mungkin bisa dianggap sebagai geografi terapan
walau mungkin terlihat lebih banyak seni dan pelajaran sejarah. Beberapa masalah
yang dihadapi para perencana wilayah diantaranya adalah eksodus masyarakat desa
Ilmu Wilayah
Pada tahun 1950-an, gerakan ilmu wilayah muncul, dipimpin oleh Walter Isard untuk
menghasilkan lebih banyak dasar kuantitatif dan analitis pada masalah geografi,
sebagai tanggapan atas pendekatan kualitatif pada program geografi tradisional. Ilmu
seperti ekonomi regional, pengelolaan sumber daya, teori lokasi, perencanaan kota
Di Indonesia, perguruan tinggi yang membuka program studi Geografi sebagai ilmu
murni hanya dua perguruan tinggi negeri (Universitas Indonesia (UI) dan UGM
perguruan tinggi.
UGM, Geografi telah berkembang lebih jauh sehingga menjadi Fakultas tersendiri
sejak tahun 1963, yaitu Fakultas Geografi. Saat ini telah mempunyai jenjang
pendidikan tinggi dari D3 (diploma) Penginderaan Jauh dan SIG, S1, S2 dan S3.
Di UI, Geografi menjadi jurusan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA). Geografi dipelajari sebagai bagian terapan ilmu-ilmu murni sejajar
Fakultas Geografi UMS didirikan oleh sejumlah alumni dan dosen Fakultas Geografi
asosiasi profesi yang disebut dengan Ikatan Geografiwan Indonesia (IGI). Disamping
itu, dalam wadah yang lebih sempit, para Geografiwan dari UGM juga mempunyai