You are on page 1of 40

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh:

Nalia Anggraini
NIM. A1H008063

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2010
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejak zaman purbakala, orang telah mengenal teknik sederhana untuk


membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat-mengikat dan penggunaan pasak
merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Dengan makin berkembangnya teknologi
disegala bidang, dewasa ini telah banyak diciptakan berbagai macam bahan, alat, dan
mesin serta teknik dalam bidang perbengkelan.
Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan. Bahkan
di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel minimal, yang
digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang keperluan rumah tangga. Juga
di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih efisien jika dilakukan
sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan selalu dibutuhkan oleh
setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami barang-barang
perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta mengalami
kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan perbengkelan hampir
selalu menyertai setiap pemilikan barang.
Pada suatu perusahaan yang banyak menggunakan mesin, adanya bengkel
adalah hal yang penting. Mesin-mesin perlu dirawat secara berkala, sehingga
membutuhkan perkakas perawatan. Mesin-mesin juga mengalami kerusakan dalam
pemakaiannya, sehingga diperlukan perbaikan. Jika mesin tidak dirawat dengan
semestinya, maka umur pemakaian akan berkurang sehingga merugikan perusahan. Jika
mesin rusak, maka jadwal kegiatan akan terganggu sehingga akan merugikan perusahaan.
Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan
alsin pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang
dipakai adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal
batu gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang
lebih beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin
yang dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk
menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan
alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.
Pada usaha tani dengan skala yang lebih besar, pentingnya bengkel semakin nyata.

B. Tujuan

1. Mengetahui peralatan perbengkelan sederhana


2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana
3. Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana
II. TINJAUAN PUSTAKA

Bengkel adalah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan /


pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin
dan perakitan alsin. Selain itu bengkel juga dapat diartikan sebagai tempat untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar keterampilan (Soetarjdo, 1996). Guna
menjamin efektifitas dan efisien kegiatan perbengkelan diperlukan adanya
manajemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.
Perkakas bengkel hampir selalu tersedia pada setiap satuan kehidupan.
Bahkan di rumah tangga biasapun kebanyakan akan ditemukan peralatan bengkel
minimal, yang digunakan untuk perawatan dan perbaikan barang-barang keperluan
rumah tangga. Juga di kantor-kantor, banyak pekerjaan perawatan kecil yang lebih
efisien jika dilakukan sendiri oleh karyawan kantor tersebut. Pekerjaan perbengkelan
selalu dibutuhkan oleh setiap unit kehidupan. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alami
barang-barang perlengkapan kehidupan yang selalu membutuhkan perawatan serta
mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Dapat dikatakan bahwa pekerjaan
perbengkelan hampir selalu menyertai setiap pemilikan barang.
Selain pengelolaan terhadap sumber daya manusia, pengelolaan peralatan
bengkel sangat penting sehingga setiap peralatan yang ada selalu dalam keadaan
terawat dan siap pakai. Dengan kelengkapan dan kesiapan peralatan bengkel yang
memadai, serta ditunjang pengetahuan cara yang baik dan benar dalam penggunaan
alat akan membuat pekerjaan perbengkelan menjadi lebih mudah dan aman.
Peralatan bengkel yang umum dipergunakan dan hendaknya dimiliki oleh
bengkel diantaranya: obeng palu, tang kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji, cangam,
klem, mata bor, alat pembuat drad, dan alat pencabut skrup (Morgan, K. dan
Setiawan, 1987). Agar dalam penggunaannya peralatan tersebut dapat aman dan
tahan lama perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. pembelian/ penggunaan alat yang bermutu baik

2. perawatan yang baik

3. penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya


Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam
membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau
bahkan hilang, maka proses pembuatan alat mesin pertanian akan terhambat.
Sehingga hasilnya tidak akan sempurna dan bisa saja tidak terselesaikan. Peralatan
bengkel ada yang disebut dengan peralatan tangan, dalam hal ini maksudnya adalah
segala macam perkakas atau alat yang digunakan secara manual untuk pekerjaan-
pekerjaan mekanik di bengkel listrik. (Morgan, K dan Setiawan, 1987).
III. METODOLOGI

A. Alat dan bahan

1. Obeng 8. Gergaji
2. Palu 9. Canggam
3. Tang 10. Klem
4. Kunci 11. Mata bor
5. Pahat 12. Tap
6. Penitik 13. Snei
7. Kikir

B. Prosedur kerja

1) Mengidentifikasi peralatan perbengkelan yang ada


2) Menggambar peralatan perbengkelan yang ada
3) Menjelaskan cara kerja dan fungsi masing-masing peralatan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Terlampir

B. Pembahasan

1. Obeng

Terdapat lima jenis obeng, yaitu :


 Obeng biasa
 Obeng kembang
Obeng kembang ini tidak akan selip, tetapi diperlukan tenaga tanbahan untuk
menekannya supaya tetap terpegang dengan baik pada celah kepala sekrup. Jika
kembangnya rusak, sulit untuk dapat diperbaiki lagi.
 Obeng cluch
Obeng kepala cluch, digunakan untuk menghasilkan penampilan sekrup
yang rapih, terutama untuk lempeng logam halus dan untuk hiasan.
 Obeng offset
Obeng ini biasa digunakan jika ruangan putar terbatas dan sekrup susah
dijangkau.
 Obeng pemula
Obeng pemula digunakan untuk memasang sekrup pada tempat-tempat yang
sulit untuk dijangkau tangan. Obeng ini hanya dipakai untuk memulai saja,
selanjutnya menggunakan obeng biasa.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempergunakan obeng adalah:


a. Jangan dipergunakan sebagai pahat, penitik atau batang pengumpil
b. Jangan memutar batang obeng dengan tang atau kunci, kecuali pada obeng
khusus yang bentuk batangnya persegi
c. Jangan digunakan untuk mengecek listrik yang berarus tinggi
d. Jangan memegang benda kerja pada waktu menggunakan obeng, karena kalau
terjadi slip bisa melukai tangan dan sebaiknya semua bagian tubuh jangan berada
didepan kepala obeng / bit
e. Pergunakan ukuran obeng yang sesuai dengan celah pada kepala sekrup
f. Pada waktu memutar obeng, hendaknya batang obeng selalu lurus terhadap
sekrup
Jika bit obeng biasa tumpul atau patah, maka dapat diruncingkan kembali
dengan cara sebagai berikut :
 Bit diasah dengan gerinda, sampai mempunyai bentuk seperti semula
 Pada waktu mengasah jangan ditempelkan terlalu lama pada gerinda, karena bisa
mengubah sifat kekuatan bahan bit, sebaiknya selalu dicelupkan pada air dingin.
 Bit yang sudah baik akan menempel pada celah kepala sekrup dengan mantap
2. Palu
Suatu palu terdiri dari kepala, badan, dan pasak untuk mengikat kepala ke
badan. Cara mempergunakan palu yang benar adalah posisi palu dengan benda kerja
harus tegak lurus.
Secara garis besar terdapat dua macam palu, yaitu palu keras dan palu lunak.
Bagian mukauntuk memalu dan bagian yang berbentuk bola untuk pekerjaan-
pekerjaan lain, seperti mengeling. Palu lunak untuk permukaan-permukaan mesin
atau bagian-bagian yang gampang pecah/rapuh. Terdapat lima amcam paku lunak,
yaitu yang terbuat dari “leat”, kulit mentah, plastic, kuningan, dan karet.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan palu adalah
sebagai berikut :
a) Peganglah selalu bagian ujung badan pada waktu menggunakannya supaya dapat
menambah kekerasan pukulan.
b) Jika memungkinkan, pakailah palu yang permukaan kepalanya sama luasnya
dengan benda kerja. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada permukaan
kepala palu dan benda kerja.
c) Jangan mempergunakan palu yang kepalanya masih longgar dan jangan dipakai
sebagai pengumpil atau penumbuk
d) Jangan menggunakan palu baja pada suatu permukaan mesin.
Macam-macam palu adalah :
a. Palu konde
Bentuk palu konde yang biasa digunakan di bengkel mesin adalah :

Palu pen searah Palu konde Palu pen melintang


(straight hammer) (ball pan hammer) (cross hammer)
b. Palu lunak (mallet)

Palu lunak atau mallet digunakan untuk meratakan, membentuk pelat dengan
atau tanpa bekas pemukulan pada permukaan pelat. Kepala palu lunak terbuat dari
bahan plastic, kayu, karet, kulit, tembaga, timah, dll. Dengan kepala palu yang dapat
diganti apabila terjadi keausan.
 Palu kayu, digunakan untuk membentuk pelat dari bahan stainless steel atau
galvanis
 Palu plastic dan karet, digunakan untuk menghasilkan bentuk dengan sedikit
bekas pemukulan pada permukaan pelat alumunium atau tembaga
 Palu kulit, digunakan pada pembentukan pelat-pelat lunak yang relative
tebal.

c. Palu pembentuk
Palu pembentuk dirancang untuk keperluan tertentu/ khusus, terdiri dari
beberapa macam bentuk yang dapat disesuaikan dengan penggunaannya.
Macam-macam palu pembentuk beserta fungsinya adalah :
1. Palu pengeling, digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
2. Palu pelipat, digunakan untuk merapatkan ujung pelat dan pada
pekerjaan pengawatan tepi.
3. Palu pelengkung, digunakan untuk membuat cekungan pada pelat
4. Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang
pelat.
5. Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat.
6. Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.

Macam-macam palu pembentuk


Keselamatan kerja pada penggunaan palu
Palu sebagai alat bantu yang diantaranya pada waktu memahat. Tangkai palu
harus dipegang pada bagian ujungnya, sehingga mendapat keseimbangan tenaga dan
beban pukulan yang sesuai. Pasak atau baji tangkai palu harus cukup kuat, sehingga
palu tidak mungkin copot atau loncat pada waktu dipukulkan.

Cara memegang tangkai palu


3. Tang
a. Tang kombinasi.

Hampir jarang dipergunakan. Gunanya untuk memegang bukan untuk


mengencangkan atau membuka mur. Lebar mulut tang dapat diperbesar dengan
memutar engselnya. Tang ini jangan dipergunakan untuk menggenggam benda kerja
yang lebih keras dari pada gigi-gigi tersebut bisa rusak.

b. Diagonal cutting plier,

Untuk mencabut pasak dari baud berlubang dan untuk membentangkan


pasak center. Tang ini jangan jangan digunakan untuk memotong kabel besar.
c. End cutting plier,

Digunakan untuk memotong kawat dengan rahang membuka paralel 90°.


d. Flat nose plie

Digunakan untuk memegang benda yang kecil dengan rahang segi empat
tirus pada bagain ujung.
e. Long nose plier

Digunakan untuk memegang benda yang kecil dengan bentuk rahan bulat
tirus.

f. Round nose plier

Digunakan untuk membengkokkan kawat dan pelat yang tipis.


g. polygrip plier

Digunakan untuk memegang bahan, dilengkapi dengan rahang yang dapat


diatur.
Rawatlah tang dengan baik, bubuhkan minyak pelumas secara teratur pada
engselnya, supaya terhindar dari karat.

4. Kunci pas
Umumnya suatu kunci pas terdiri dari dua macam ukuran kepala yang
berbeda. Arah miring kedua kunci pas sekitar 15 derajat atau 22,5 derajat. Dalam
prakteknya, arah miring kepala kunci pas tersebut akan terasa kegunaannya, yaitu
pada ruangan yang sempit, masih memungkinkan untuk memutar baud atau mur
dengan cara memutar arah kepala kunci pas. Kunci pas ini digunakan untuk kepala
baud atau mur segi enam atau segi empat.

5. Kunci ring

Berbeda dengan kunci pas, kunci ring umumnya bergerigi dua belas. Oleh
karena itu dipergunakan khusus untuk baud atau mur segi enam belas atau bergirigi
dua belas. Kunci ring dapat mencengkeram tiap sudut kepala baud atau mur lebih
baik dari pada kunci pas yang hanya dapat memegang pada dua sudut saja.

6. Kunci kombinasi
Kunci kombinasi merupakan gabungan dari kunci pas dan kunci ring, yang
masing-masing ukurannya sama. Jika kunci pas berukuran 10 mm, maka kunci
ringnya juga 10 mm. Bagian kunci pas dipergunakan untuk membuka atau
mengencangkan mur nepel penyambung pipa, sedangkan kunci ringnya dianjurkan
untuk dipergunakan pada baud atau mur segi enam.
7. Kunci Inggris
Ukuran kunci inggris dinyatakan dalam lebar maksimum terbukanya kepala
kunci. Keuntungan kunci ini yaitu dapat dipakai untuk bermacam-macam ukuran
kepala baud atau mur. Namun kunci ini dapat pula merusak sudut-sudut baud atau
murk arena sukar distel pada ukuran yang tepat. Selain itu jika digunakan pada baud
atau mur dengan gaya yang agak besar, kunci bisa patah atau kedua permukaan
pemegangnya berubah tidak sejajar.

8. Kunci sok

Satu set kunci sok terdiri dari sejumlah sok dan gagang penyambung.
Dengan menggunakan kunci sok, pekerjaan dapat diseleseikan dengan cepat dan
aman.
Sok terdiri dari beberapa macam ukuran panjang dan besar. Bentuk lubang
untuk gagangnya segi empat dan bentuk lubang untuk baud atau mur ada tiga macam,
yaitu segi enam, gerigi dua belas, dan gerigi delapan. Sok gerigi delapan digunakan
khusus untuk kepala baud atau mur segi empat.

9. Kunci L
Kunci L terdapat dalam berbagai macam ukuran. Kunci ini digunakan
khusus untuk baud yang berlubang segi enam.

10. Kunci kait


Kunci kait tergolong jenis kunci khusus, yaitu untuk membuka pasang mur
berbentuk ring yang mempunyai celah atau lubang pada bagian tepinya. Kunci ini
biasanya merupakan perlengkapan khusus dari suatu alat atau mesin tertentu.
11. Kunci ring terbuka
Kunci ini mirip dengan kunci ring biasa, hanya terdapat celah yang terbuka.
Kunci ini biasanya dipergunakan untuk membuka nepel selang, pipa hidrolik, dan
lain-lain.

12. Kunci ring ketok


Kunci ini tergolong kunci ring, tetapi mempunyai gagang khusus untuk
menerima pukulan palu. Kunci ring ketok biasanya dipergunakan untuk membuka
baud atau mur yang macet.
Berikut adalah cara membuka baud dan mur untuk semua jenis kunci pada
umumnya.
Baud, mur dan kunci memiliki dua satuan. Satuan inci yang dinyatakan
dalam bilangan pecahan, seperti ¼, ½, 5/8, dan lain-lain, sedangkan satuan mm
dinyatakan dalam bilangan bulat seperti 8, 10, 13, dan sebagainya. Jika satuan ukuran
baud dan mur dalam inci, maka pergunakanlah kunci yang sesuai dalam satuan inci.
Demikian juga, jika satuan baud atau mur dalam mm, maka pergunakanlah kunci
yang sesuai dalam mm. Mempergunakan kunci yang tidak sesuai dengan baud atau
mur akan merusak sudut-sudut kepala baud atau mur.
Untuk keamanan dan keselamatan kerja, dalam membuka baud atau mur
usahakan dengan menarik kunci kea rah tubuh, jangan mendorong. Hal ini akan
menghindari terbenturnya tangan pada bagian alat atau mesin.
Untuk membuka baud atau mur yang macet karena karat, drad rusak dan
lain-lain sebaiknya dicoba dulu memakai kunci ring ketok, jangan sekali-sekali
memukul kunci pas, kunci ring biasa atau kunci sok. Minyak rem dapat pula
dibubuhkan pada bagian drad baud atau mur yang macet. Cara lain yaitu dengan
memanaskan baud atau mur dengan semprotan api, kemudian dibuka dengan kunci
biasa. Bila macetnya luar biasa, mur dapat dirusak dengan alat pembelah mur, pahat,
atau gergaji.
13. Pahat besi
Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong,
membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.
Macam-macam pahat adalah sebagai berikut :
 Pahat pelat, digunakan untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam.

 Pahat alur / roreh; digunakan untuk membuat alur dan sponeng.


 Pahat setengah bulat; digunakan untuk membuat alur setengah bulat salutan
minyak dalam bantalan.

Cara menggunakan pahat adalah sebagai berikut :


1. Pegang badan pahat pada jarak antara ibu jari dan telunjuk dengan kepala pahat
sekitar 2,5 cm.
2. Peganglah pahat dengan mantap, tetapi agak longgar agar tangan dapat segera
menghindar jika pemukulan meleset
3. Pakai kacamata pengaman pada saat mengiris logam.
4. Pergunakan pahat yang besarnya sesuai untuk benda kerja dan hendaknya
menggunakan palu yang cukup berat sesuai dengan ukuran pahat, lebih besar
pahat lebih berat pula palunya.
Pahat besi datar paling banyak digunakan di bengkel-bengkel. Pahat-pahat
besi khusus lainnya digunakan untuk menghasilkan bentuk pada bagian benda kerja
seperti bentuk pisau pahatnya.
Pisau pahat yang sudah tumpul bisa diasah dengan gerinda. Pada waktu
mengasah, pahat jangan ditempelkan pada pada gerinda terlalu lama dan hendaknya
selalu dibasahi, hal ini menghindari perubahan kekerasan pisau. Sudut yang benar
pada saat pengasahan adalah 600 antara pahat dengan batu gerinda.

Keselamatan kerja pada penggunaan pahat


 Pahat tangan yang dipergunakan terus menerus pada waktu yang cukup lama
akan membentuk kepalanya melebar tajam-tajam. Bagian kepala pahat yang
melebar bisa dihilangkan dengan jalan digerinda, sehingga bentuk kepala
pahat itu tetap terpelihara atau bebas dari geram-geram pada kepala pahat.
 Memegang pahat membutuhkan latihan dan pengalaman
 Waktu memahat jagalah jangan sampai melukai tangan anda atau sampai
terpukul ibu jari anda secara tiba-tiba.

Kepala pahat melebar

14. Penitik
Fungsi penitik adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik
garis. Sama halnya dengan pahat, dalam penggunaannya, penitik hendaknya dipegang
dengan mantap, tetapi cukup longgar dan gunakan palu pemukul yang besarnya
sesuai untuk ukuran penitik. Juga bentuk kepala penitik yang melebar karena sering
dipukul dapat dibentuk kembali dengan gerinda.

Macam-macam penitik adalah sebagi berikut :


a. Penitik pemulai.
Penitik pemulai digunakan untuk mengeluarkan keeling dan sebagai pemula
untuk mengetok keluar pasak lurus atau lancip.
b. Penitik pasak
Selanjutnya untuk mengeluarkan pasak tersebut menggunakan penitik pasak.
Jangan menggunakan penitik pasak sebagai pemulai karena bisa patah atau bengkok.
c. Penitik center
Digunakan untuk menandai lokasi pusat suatu lubang yang akan dibor atau
dapat pula untuk membuat garis-garis pada logam. Sudut runcing penitik center
sebesar 600. Penitik center jangan diketokkan pada logam yang terlalu keras supaya
tidak menjadi tumpul.
d. Penitik pelurus
Digunakan untuk menggeser atau menempatkan bagian-bagian pada lokasi
yang tepat. Penitik pelurus jangan digunakan sebagai penitik center.
Berikut adalah cara menggunakan penitik :

Cara memegang letakkan tegak lurus


dengan bidang kerja

Penggunaan macam-macam penitik


15. Kikir

Kikir terdiri dari berbagai macam, yaitu :


 Kikir flat
 Kikir setengah bulat
 Kikir segi empat
 Kikir bulat
 Kikir segitiga
 Kikir pisau
Beberapa kikir yang sering digunakan adalah:
a) Kikir gergaji, sesuai dengan namanya kikir ini digunakan untuk mengasah gigi-
gigi gergaji.
b) Kikir mesin, mempunyai barisan gigi yang saling berpotongan yang digunakan
untuk menghaluskan bagian-bagian mesin.
c) Kikir pemarut, digunakan untuk memotong kayu dan logam yang sangat lunak.
d) Kikir bergerigi melengkung digunakan pada aluminium dan lempengan-
lempengan baja.

Cara penggunaan kikir adalah sebagai berikut,


 Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan kikir untuk
pembentukan bahan adalah pilih ragum penjepit bahan yang sesuai dengan tinggi
badan agar posisi pengikiran sesuai.
 Atur posisi badan pada saat menggunakan kikir.
 Jepit benda kerja yang akan dikikir pada mulut ragum dengan kuat dan tidak
terlalu tinggi keluar mulut ragum agar bahan tidak bergetar pada saat dikikir
yang akan mengakibatkan bunyi berdesing dan kerusakan pada gigi kikir dan
hasil kikiran bergerigi.

Cara memegang kikir yang benar.


Beberapa hal penting dalam menggunakan dan merawat kikir adalah
a) Sebelum memulai, pasang pegangan terlebih dahulu
b) mengikir dengan cara mendorong ke depan dan untuk mencegah kerusakan gigi-
giginya, angkat kikir pada waktu menarik kembali.
c) Jika diperlukan mengikir pada waktu menarik, misalnya untuk menyelesaikan
suatu permukaan datar, dapat menggunakan kikir mesin dengan suatu tekanan
kerja yang cukup ringan.
d) Ketika mengikir berikan tekanan kerja yang cukup saja.
e) Kikir jangan digunakan sebagai palu atau batang pengumpil
f) Kikir jangan digunakan bila pada permukaan atau gigi-gigi nya tertutup oleh
serbuk-serbuk. Hendaknya dibersihkan dulu dengan menggunakan sikat kawat
khusus.
g) Untuk menjaga agar kikir tetap tajam, kikir jangan dilemparkan ke meja atau
kedalam laci, hindarkan dari air untuk mencegah karat dan lumasi selalu dengan
oli.
Keselamatan kerja pada penggunaan kikir
Keselamatan kerja pada penggunaan kikir
• Gunakan kikir yang tangkainya menggunakan gagang kayu atau plastic supaya
tangkainya yang runcing tersebut tidak melukai tangan.
• Gagang kikir yang retak segera diganti untuk menghindari resiko pecah pada saat
dipakai dan tangkai kikir melukai tangan pemakai.

Bahayanya pemakain gagang kikir yang retak


16. Gergaji
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk
dikerjakan kembali. Bagian-bagian dari gergaji adalah sebagai berikut :
 Bingkai/Sengkang
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, sengkang yang dapat diatur
digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.
 Pegangan yang baik dengan bentuk seperti pemegang pistol.
 Daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkai.
 Mur kupu-kupu berfungsi sebagai pengencang daun gergaji.
 Daun gergaji
Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong, yaitu gigi pemotong
satu sisi dan dua sisi.
Rangka gergaji dapat distel disesuaikan dengan ukuran panjang mata pisau
gergaji, dan mata pisau dapat pula dimiring-miringkan di sepanjang sumbunya.
Sebelum digunakan perhatikan bahwa mata pisau sudah terpasang dengan tepat.
Pemasangan sudah tepat jika terdengar bunyi nyaring ketika mata pisau dijentik
dengan jari tangan. Pilihlah salah satu mata pisau yang sesuai ukurannya dengan
ketebalan benda kerja yang akan digergaji.
Dalam menggunakan gergaji, kecuali untuk memulai, berikan tenaga atau
tekanan ke arah depan saja (mendorong) yang cukup untuk memotong. Sebaliknya
untuk menariknya tidak perlu memberikan tekanan. Supaya pemotongan logam lebih
efisien, usahakan mendorong gergaji terdepan sebanyak 40 sampai 50 kali setiap
menitnya dan kurangi jika menggergaji logam yang lebih keras.
Pemeliharaan yang perlu diperhatikan yaitu membersihkan mata pisau dengan
kain yang beroli untuk menghindari karat dan jauhkan dari benda-benda yang dapat
merusak gigi-giginya.
Menggunakan gergaji tangan
Langkah yang harus diperhatikan pada pemasangan daun gergaji sebelum
melakukan pemotongan bahan adalah sudut potong daun gergaji harus menghadap ke
depan

.
Langkah menggergaji:
o Beri garis yang akan digergaji
o Beri tekanan ringan pada awal penggergajian

o Mulailah dari sisi depan dengan posisi gergaji menukik dengan kemiringan
sedang (lihat gambar).
o Tekanan diberikan saat gergaji didorong kedepan
o Tekanan dikurangi pada saat gergaji ditarik mundur

Keselamatan kerja menggunakan gergaji


 Beri tekanan ringan pada awal terbentuknya alur supaya gergaji tidak meleset
dan melukai tangan
 Ketegangan daun gergaji pada sengkangnya cukup kuat supaya daun gergaji
tidak mudah patah saat dipakai dan melukai pemakai

Kehati-hatian dalam menggergaji

17. Cagam (ragum)


Ragum adalah alat yang digunakan utuk menjepit benda kerja pada waktu
pekerjaan mekanik, seperti mengikir, memahat dll. Yang harus dikerjakan. Pada
penggunaanya ragum umumnya terbuat dari besi tuang, kenyal atau tempa yang
dipasang pada bangku kerja dengan kuat. Berikut contoh jenis ragum yang sering
digunakan:
 Jenis penjepit depan tidak dapat digerakkan
Dalam pekerjaan mesin dan pertukangan, ragum yang sering digunakan
adalah ragum sejajar. Rahang yang bergerak digerakkan oleh poros berulir dan
bergerak ke belakang. Mulut (= pelapis rahang) dapat diganti dan dikeraskan. Apabila
ragum dipergunakan setiap hari, permukaan yang saling bergesek dan bagian yang
berulir harus dibersihkan dan dilumasi sekurang-kurangnya sekali seminggu.

Ragum rahang depan tetap


 Jenis penjepit belakang tidak dapat digerakkan
Jenis ini dirancang untuk menjepit benda kerja yang panjang atau besar pada
posisi tegak. Apabila rahang digerakan ke depan/ digunakan benda kerja akan
menjulur ke bawah bebas dimuka bangku kerja.

Ragum rahang belakang tetap.


18. Mata bor
Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang biasa
terdapat pada alat-alat potong. Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya
tirus, dari ujung sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100
mm.
Cara Menggunakan Mata Bor (mengebor)
Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah
memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris dipasangkan
menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus dipasang langsung pada
sumbu utama pada mesin bor. Jika kepala tirus bor lebih kecil dibandingkan dengan
lubang tirus sumbu utama/sarung tirus terlebih dahulu. Langkah selanjutnya adalah
mengatur putaran sumbu utama/mata bor sesuai dengan rumus:
1000⋅Cs
n=
π⋅d putaran/menit (RPM)
Keterangan:
n = jumlah putaran sumbu utama mesin bor permenit (rpm = revolution per Minute)
Cs = Kecepatan potong bahan/benda kerja yang akan dibor dalam m/menit (cutting
speed)
d = diamater mata bor dalam mm
Contoh perhitungan:
Bahan ST-37 dengan Cs = 35 m/menit akan dibor dengan mata bor
yang berdiameter 10 mm. Berapa put/menit putaran sumbu utama
mesin bornya?
Jawab:
1000⋅Cs 1000⋅35
n= = =114 . 7 RPM
π⋅d 3 . 14⋅10
o Pilihlah tingkatan putaran yang ada dimesin bor yang mendekati nilai n di atas.
Pemasangan/pelepasan mata bor pada mesin bor
o Persiapkan alat pencekam benda kerja.

Pencekam benda kerja dengan ragum dan klem

o Persiapan pada benda kerja


Tentukan titik senter lubang lalu dititik dengan penitik senter. Untuk posisi
lubang presisi, buatlah lingkaran pengawasan.
Penandaan sebelum dibor
Bagian-bagian penting dari suatu mata bor ialah kaki, badan, dan ujung mata
bor. Sebelum mengebor periksa terlebih dahulu apakah ujung mata bor cukup tajam.
Ujung mata bor yang tumpul, dapat dibentuk kembali dengan gerinda. Pada waktu
menggerinda, mata bor selalu dibasahi pendingin, seperti air atau oli.

Keselamatan kerja pada saat menggunakan mata bor


o Yang harus sangat diperhatikan pada saat pengeboran adalah saat poros mesin /
spindel bor berputar. Hindarkan bagian yang terjurai, seperti rambut panjang,
bagian dari pakaian kerja, kalung, dsb, ikut tergulung putaran spindel bor
tersebut.

o Gunakan kaca mata saat mengebor supaya mata terhindar dari percikan tatal
benda kerja.
Syarat-syarat kaca mata pengaman :
 Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelahkan mata
 Harus tahan lama dan tidak mudah berubah sifat
 Harus memberikan rasa aman kepada pemakai.

o Puli / sabuk penghubung spindel bor dengan motor listrik harus tertutup, supaya
rambut dan bagian lain yang terjurai tidak ikut terlilit.

19. Tap
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri
dari 3 buah dalam 1 set.

Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan pertama pada penggunaannya, dengan
bentuk tirus di ujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang
dihasilkan dari tap pertama 25% dari bentuk ulir yang sesungguhnya.
Tap no.2 (Tap Antara), dipakai setelah no.1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih
pendek dari pada no.1
Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir
yang penuh. Bagian tirus pada ujungnya sangat pendek sehingga dapat
mencapai dasar untuk lubang yang tak tembus.
Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan
mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar).

Tangkai Tap
Tap merupakan alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam. Tap terdapat
dalam berbagai jenis dan ukuran. Satu set tap umumnya digunakan terdiri dari 4 jenis,
yaitu:
 Jenis lancip/tirus
Tap jenis ini digunakan untuk membuat ulir pada seluruh dinding suatu
lubang.
 Jenis ” bottoming “
Tap jenis ini digunakan untuk membuat ulir seluruh dinding lubang buntu.
 Jenis “ plug “
Digunakan untuk memulai mengetap lubang buntu.
 Jenis sekrup mesin
Digunakan untuk membuat drad halus pada lubang yang berdiameter kecil.
Dalam penggunaannyaa, tap dilengkapi dengan batang penghubung dan
pegangan. Benda kerja yang ditap biasanya dijepit dengan menggunakan canggam.
Selama pengerjaan berlangsung hendaknya tap selalu dibubuhi pelumas. Setelah
mentap satu atau dua putaran, hendaknya diputar balik sekitar seperempat sampai
setengah putaran untuk menghancurkan serpihan-serpihan logam. Lakukan cara
pengerjaan seperti ini hingga selesai mentap. Serpihan-serpihan yang bertumpuk
dalam lubang yang sedang ditap dapat memperlebar lubang tap. Hati-hatilah dalam
menggunakan dan merawat tap, karena sangat rapuh. Gunakan tap yang sesuai
dengan besar lubang yang akan ditap.
Cara menggunakan tap

urutan tap
 Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan dipakai
 Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai tapnya searah
jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan ringan
 Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram putus
 Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang bor
 Lumasi dengan minyak pelumas
 Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap ke-3

cara mengetap dengan benar.


20. Snei
Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan,
dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk
memutarkan senei adalah rumah snei atau tangkai snei.

Sney dan rumah sney dipasang pada tangkai pemutar


Cara penggunaan sney
o Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat
o Pinggul (chamfer) ujung poros yang akan disnei
o Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul
tersebut, putar tangkai tersebut searah atau berlawanan arah jarum jam
sesuai dengan macam ulir kiri atau kanan
o Lumasi dengan pelumas.

Cara menggunakan sney


21. Gunting tangan

Ada berbagai macam bentuk gunting tangan yang dapat digunakan untuk
memotong pelat-pelat tipis, yaitu:
Gunting tangan lurus
Gunting tangan lurus digunakan untuk menggunting lurus. Gunting ini
mempunyai rahang lurus yang panjangnya antara 2 ~ 4½”, sedang panjang
seluruhnya adalah antara 7 sampai 15¾”.

Gunting tangan lurus


Gunting tangan kombinasi.
Gunting tangan kombinasi mempunyai ukuran yang sama dengan gunting
tangan lurus. Bedanya adalah pada penampang potongnya, gunting tangan kombinasi
memungkinkan untuk memotong lengkung, sehingga dapat digunakan untuk
memotong bentukbentuk yang tidak beraturan.

Gunting tangan kombinasi


Gunting tangan paruh burung
Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lengkung luar ataupun
lengkung dalam berdiameter kecil dan untuk memotong pipa (membuat lubang pada
pipa).

Gunting tangan paruh burung


Gunting tangan dirgantara
Gunting tangan dirgantara terdiri atas tiga bentuk, yakni : lurus, kiri dan
kanan dengan panjang ± 10” dan rahang 2”. Sisi potongnya bergerigi dan dikeraskan,
sehingga dapat memotong pelat yang relatif tebal (± 0,8 mm). Membedakan antara
gunting kanan dan kiri dapat dengan melihat sisi potong dan warna tangkainya. Sisi
potong atas gunting kanan terletak sebelah kanan, sedangkan sisi potong atas gunting
kiri terletak sebelah kiri. Penggunaan gunting kanan adalah untuk memotong arah
kiri, sedang gunting kiri sebaliknya.

Gunting tangan dirgantara


Gunting tangan bulldog
Gunting tangan bulldog digunakan untuk pemotongan pelat agak tebal
(max 1,5 mm) baik lurus maupun bentuk-bentuk tak teratur atau lengkung. Gunting
ini seperti gunting tangan kombinasi tapi sisi potongnya lebih pendek, sedang
tangkainya lebih panjang. Panjang seluruhnya adalah 4” ~ 17” dengan sisi potong
(rahang) sepanjang 2½ ”.

Gunting tangan Bulldog


Gunting tangan Lingkaran.
Gunting tangan lingkaran digunakan untuk pemotong bentuk lingkaran
karena sisi potongnya lengkung. Ukuran dari gunting tangan lingkaran ini sama
dengan gunting tangan lurus yaitu panjang seluruh 7 ~ 15¾” dan rahang 2 ~ 4 ½”.

Gunting tangan Lingkaran


Gunting tangan Trojan.
Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lurus dan lengkung. Sisi
potong cukup kecil sehingga memungkinkan untuk pemotongan tajam tanpa
membengkokkan pelat. Ukuran dari gunting ini ada dua macam, yaitu panjang 12”
dengan sisi potongnya 2 ½”, dan panjang 15” dengan sisi potongnya 3”.
Cara penggunaan gunting tangan
Alat-alat potong tangan untuk pelat-pelat yang tipis dapat berupa gunting
tangan, dengan cara kerja menggerakkan rahang potong gunting dengan tangan.

Cara memotong pelat


Pada saat digunakan rahang gunting tidak dirapatkan semuanya karena
akan mengakibatkan bekas sobekan pada pelat yang dipotong.
22. Jangka
 Jangka Tusuk
Jangka tusuk dipergunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan
teliti.

Jangka Tusuk
 Jangka Hati
Jangka hati dipergunakan untuk membuat garis pada permukaan logam
sejajar dengan sisi benda.

Jangka Hati
Cara menggunakan jangka

 Cara menggunakan jangka tusuk pada penandaan bahan.


 Cara menggunakan jangka tongkat untuk membuat lingkaran yang tidak
terjangkau dengan jangka kaki pada permukaan bahan.

 Cara menggunakan jangka hati


V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Peralatan tangan adalah segala macam perkakas atau alat yang digunakan
secara manual untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di bengkel listrik.
Adapun peralatan tangan meliputi :
1. Obeng 9. Canggam
2. Palu 10. Klem
3. Tang 11. Mata bor
4. Kunci 12. Tap
5. Pahat 13. Snei
6. Penitik 14. Gunting tangan
7. Kikir 15. jangka
8. Gergaji
B. Saran

Praktikum perbengkelan ini dari segi peralatan dan kemampuan asisten


sudah memadai. Hanya saja pengkondisian suasana praktikum masih kurang.
DAFTAR PUSTAKA

Morgan, kusen. 1988. Teknologi Perbengkelan. IPB : Bogor.


Anonim. 2008. Menggunakan perkakas tangan. Teknik Gambar Mesin.
IAPSD (Indonesia Australia Partnership for Skill Development). 2002.
Pelatihan Berlandaskan Kompetensi Untuk Industri Logam dan
Mesin. Gamma : Jakarta.

You might also like