You are on page 1of 2

SISTEM AGROINDUSTRI

Sistem merupakan suatu susunan atau kombinasi dari berbagai


komponen yang membentuk satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Sistem Industri Pertanian mempelajari berbagai komponen yang
membentuk suatu industri di bidang pertanian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Komponen tersebut mencakup: bahan baku, keuangan, tenaga kerja,
jaringan kerja, manajemen, sampai pemasaran. Industri pertanian dibangun
sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian konvensional. Visi Agroindustri
adalah tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, mampu berkompetisi,
mampu merespons perubahan pasar, meningkatkan perekonomian nasional, dan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sejarah dunia industri di Indonesia sejak krisis ekonomi berlangsung
telah membuktikan bahwa strategi pengembangan industri yang hanya
mengandalkan industri manufaktur saja ternyata sangat rapuh. Sebaliknya sektor
industri pertanian (agroindustri) menunjukkan daya tahannya dalam menghadapi
gelombang krisis, dengan demikian kebutuhan pengembangan agroindustri yang
banyak menggunakan bahan baku lokal dan berbasis pada pertanian semakin
mendesak untuk dilaksanakan.
Industri pertanian telah mampu meningkatkan pendapatan para pelaku
industri, menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan devisa, dan mendorong
munculnya industri terkait sebagai multiplier effect. Globalisasi ekonomi maupun
informasi telah mendorong proses tumbuh berkembangnya agroindustri yang
penuh dengan muatan teknologi dan kapital dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pasar. Agroindustri seperti halnya industri manufaktur, mempunyai keterkaitan
yang sangat erat dengan komponen penyusunannya, sehingga pendekatan
komprehensif merupakan prasyarat dalam penelusuran solusi permasalahan yang
dapat dipertanggungjawabkan. Aplikasi kerekayasaan dan lingkungan industri,
manajemen sistem industri dan produksi, pengendalian mutu terpadu dan
manajemen pemasaran ternyata mampu mendorong maju pesatnya agroindustri
yang kompatibel dengan teknologi canggih.
Permasalahan Agroindustri di Indonesia antara lain keterkaitan antar
subsistem perlu diperkuat, kualitas SDM perlu dibina sebagai pelaku utama
industri, pengembangan rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi pembangun
daya saing, pengembangan agroindustri perlu memperhatikan aspek-aspek
konservasi sumber daya alam (SDA).
Untuk mengembangkan Agroindustri dibutuhkan kontinyuitas pasokan
bahan baku, konsistensi dukungan pemerintah, kemudahan fasilitas permodalan,
akses pasar yang lebih luas, penguatan infrastruktur, perhatian dan penguatan R &
D, keterkaitan industri hulu sampai hilir, keunggulan kualitas proses dan produk,
penguatan jiwa entrepreneurship.
Strategi pembangunan pertanian diperlukan untuk mendorong
munculnya industri baru, menciptakan perekonomian yang tangguh,
meningkatkan efisien, fleksibelitas, nilai tambah, penerimaan devisa, lapangan
kerja, pembagian pendapatan, pendorong pembangunan daerah, pemerataan hasil
pembangunan, pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, peran perbankan
sebagai sumber permodalan. Strategi pengembangan agroindustri menyesuaikan
diri dengan perubahan global, mengembangkan inovasi, investasi, dan
perdagangan, mengurangi faktor-faktor penghambat pertumbuhan industri,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas manajerial, meningkatkan
kemandirian usaha. Sedangkan untuk membangun agroindustri yang
berkelanjutan produktivitas maupun profitabilitas harus ditingkatkan, SDA harus
dipelihara dan terus ditingkatkan daya dukungnya, dan yang paling penting adalah
meminimalisasi dampak negatif dari pemanfaatan SDA.

You might also like