You are on page 1of 7

Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

DAUR KARBON

Dawam Suprayogi, A1C408049


Program Studi Pendidikan Biologi,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

Abstrak
Tumbuhan sebagai produsen menghasilkan oksigen dan membutuhkan karbon
dioksida dari hasil respirasi hewan. Karbon yang juga terkandung dalam karbon
dioksida mengalami suatu siklus di atmosfer yang juga melibatkan makhluk
hidup. Praktikum yang berjudul Daur Karbon ini bertujuan untuk mempelajari
hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Desember 2010, pukul 14:00-16.30 WIB.
Bertempat di halaman UPT Bahasa Universitas Jambi. Dari praktikum ini
diketahui bahwa produsen dan konsumen terlibat dalam siklus karbon di dunia
ini..
Kata Kunci: daur,siklus, karbon

I. Pendahuluan
Hubungan antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan siklus
karbon dan mutlak diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga
kestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat sulit untuk menentukan faktor apa
yang mempengaruhi hubungan tersebut karena terdapat banyak faktor yang
mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon terus mengalir dari produsen
ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat, sedangkan energi foton
matahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama. produsen memerlukan
CO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan fotosintesis. Dari kegiatan
fotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan karbohidrat dan oksigen yang
diperlukan oleh konsumen untuk melangsungkan kehidupannya (Anshory, 1984).
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik. Pergerakan


melalui suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zat
kimia lain; karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis, dan CO2 dibebaskan
bersama energi selama respirasi. Dalam siklus karbon, proses timbal balik
fotosintesis dan respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkungan
atmosfer dan lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk
CO2, dari atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalam
bahan organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahan
organik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi oleh
semua organisme mengembalikan CO2 ke atmosfer (Campbell, 2004).
Meskipun CO2 terdapat di atmosfer dengan konsentrasi yang relatif rendah
(sekitar 0,03 %), karbon bersiklus ulang dengan laju yang relatif cepat, karena
tumbuhan mempunyai kebutuhan yang tinggi akan gas ini. Setiap tahun tumbuhan
mengeluarkan sekitar sepertujuh dari keseluruhan CO2 yang terdapat di atmosfer,
jumlah ini kira-kira (akan tetapi tidak tepat betul) diseimbangkan melalui
respirasi. Sejumlah karbon bisa dipindahkan dari siklus tersebut dalam waktu
yang lebih lama. Hal ini terjadi misalnya ketika karbon terakumulasi di dalam
kayu dan bahan organik yang tahan lama lainnya. Porombakan metabolik oleh
detritivora akhirnya mendaur ulang karbon ke atmosfer sebagai CO2 (Campbell,
2004).
Dari seluruh karbon yang ada di bumi, yang aktif dalam sirkulasi karbon di
biosfer kurang dari 1%. Lainnya tersimpan dalam bentuk karbon anorganik dalam
batu-batuan dan sebagai karbon organik dalam bahan bakar fosil (batu bara dan
minyak bumi). Tumbuhan yang sedang berkembang mengambil karbon dari
atmosfer (dalam bentuk CO2) dan memasukkannya ke dalam senyawa padat yang
ada dalam struktur tumbuhan tersebut. Dalam bentuk inilah karbon masuk ke
dalam rantai makanan. Ekosistem yang berbeda menyerap karbon dalam tingkat
yang berbeda pula. Karbon yang masuk ke dalam hutan hujan tropis, tempat
tumbuhan berkembang dengan cepat, 100 kali lipat dari karbon yang masuk ke
gurun (Pollock, 2000).
Siklus karbon sendiri memiliki arti yang luas. Dalam siklus karbon
cadangan di atmosfer adalah sangat kecil jumlahnya jika dibandingklan dengan
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

jumlah karbon yang ada didalam laut, minyak bumi dan cadangan-cadangan lain
di dalam kerak bumi. Kehilangan karbon dalam aktifitas pertanian, misalnya
karena penambahan karbon ke atmosfer lebih banyak dari pada yang disebabkan
karena yang diikat oleh tanaman-tanaman tidak dapat menggantikan karbon yang
dilepaskan dari tanah, terutama yang diakibatkan karena seringnya pengolahan
tanah. Penebangan hutan dapat melepaskan karbon yang tersimpan dalam kayu,
terutama apabila kayu tersebut segera terbakar, dan kemudian diikuti oleh
oksidasi humus jika lahan tersebut digunakan untuk pengembangan daerah
pertanian dan perkotaan (Hadioetomo, 1993).
Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan atmosfer berjalan secara tidak
langsung. Karbon dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang
akan terurai menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga
yang memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof
lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO2 yang mereka keluarkan
menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah
CO2 di air (Salmin, 2005).

II. Bahan dan Metode


Praktikum kali ini menggunakan bahan ikan, Hydrilla sp, air, dan larutan
bromtimol biru. Sedangkan alat yang digunakan adalah plastik dan karet gelang.
Cara kerja dalam praktikum ini adalah, pertama-tama disiapkan dua percobaan A
dan B yang masing-masing terdiri dari empat kantong biakan. Ditandai kantong-
kantong tersebut dengan kode A1, A2, A3, A4 dan B1, B2, B3, dan B4. Diisi
kantong tersebut dengan air sampai permukaan air kira-kira 20 mm di bawah
mulut tabung. Ditambahkan 3 sampai 5 tetes bromtimol biru ke dalam tiap-tiap
kantong. Dimasukkan ke dalam kantong biakan A1 dan B1 hewan ikan, di dalam
kantong A2 dan B2 hewan ikan dan tumbuhan Hydrilla sp, di kantong A3 dan B3
dimasukkan tumbuhan Hydrilla sp saja, dan di kantong biakan A4 dan B4 tidak
dimasukkan ikan ataupun Hydrilla sp (sebagai kontrol). Diikat semua kantong
biakan tersebut dengan karet gelang.
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

A1 A2 A3 A4

Ikan Saja Ikan dan Hydrilla Air dan


Hydrilla saja bromtimol
blue saja

B1 B2 B3 B4

Ikan Saja Ikan dan Hydrilla Air dan


Hydrilla saja bromtimol
blue saja

Diletakkan rangkaian percobaan A (A1-A4) di tempat terang dan rangkaian


percobaan B (B1-B4) di tempat gelap. Setiap 48 jam, diamati semua tabung
biakan dan dicatat perubahan yang terjadi pada warna indikator dan perubahan
pada hewan atau tumbuhan di dalamnya. Setelah itu, dipindahkan tabung biakan
A (A1-A4) ke tempat gelap dan tabung biakan B (B1-B4) ke tempat terang.
Dilakukan pengamatan selama 6 hari.

III. Hasil dan Pembahasan


Setelah dilakukan pengamatan selama 6 hari, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel. Hasil pengamatan
Hari ke- Perlakuan Keterangan
A1 Ikan hidup, air berwarna biru muda
0 A2 Ikan hidup, air berwarna biru muda
Permulaan A3 Air berwarna biru muda
pengamatan A4 Air berwarna biru muda
B1 Ikan hidup, air berwarna biru muda
B2 Ikan hidup, air berwarna biru muda
B3 Air berwarna biru muda
B4 Air berwarna biru muda
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

A1 Ikannya mati, air berwarna biru muda


A2 Ikannya mati, air berwarna biru muda
A3 Air berwarna kehijauan
2
A4 Air berwarna biru pekat
A terang
B1 Ikannya mati, air berwarna biru muda
B gelap
B2 Ikan mati, air berwarna biru kehijauan
B3 Air berwarna biru kehijauan
B4 Air berwarna kehijauan
A1 Ikan mati, air berwarna biru muda
A2 Ikan mati, air berwarna biru kehijauan
A3 Air biru kehijauan, Hydrilla sp masih segar
4
A4 Air biru pekat
A gelap
B1 Ikan mati, air berwarna biru muda
B Terang
B2 Ikan mati, air berwarna biru kekuningan
B3 Air berwarna biru kehijauan
B4 Air berwarna biru kehijauan
A1 Ikan mati, air berwarna biru muda
A2 Ikan mati, air berwarna biru kekuningan
A3 Air biru kehijauan, Hydrilla sp masih segar
6
A4 Air biru pekat
A terang
B1 Ikan mati, air berwarna biru muda
B gelap
B2 Ikan mati, air berwarna biru kekuningan
B3 Air berwarna biru kehijauan
B4 Air berwarna biru kehijauan

Dari percobaan,daur karbon digunakan indikator bromtimol biru pada


setiap perlakuan. Warna biru menunjukkan keadaan basa, yaitu di dalamnya
terdapat lebih banyak O2 daripada CO2, sedangkan jika air berwarna kuning atau
kekuningan, artinya pada larutan lebih banyak terdapat CO2 dari pada O2.
Menurut Anshory (1984) dalam siklus karbon, atom karbon terus mengalir
dari produsen ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan karbohidrat,
sedangkan energi foton matahari digunakan sebagai pemasok energi yang utama.
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

produsen memerlukan CO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan


fotosintesis. Dari kegiatan fotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan
karbohidrat dan oksigen yang diperlukan oleh konsumen untuk melangsungkan
kehidupannya.
Dari seluruh perlakuan yang telah diamati, sebagian besar menunjukkan
warna biru pada air. Ini menunjukkan kalau di dalam air tersebut memliki banyak
kandungan O2, bahkan pada A1 dan B1 yang hanya diisi ikan saja. Air yang
berwarna kekuningan terdapat pada kantong yang berisi Hydrilla sp dan ikan (A2
dan B2) pada hari ke enam, pada hari sebelumnya air berwarna biru kehijauan.
Sedangkan pada kantong A3 dan B3 terlihat berwarna kehijauan.
Ada perbedaan dengan teori, pada kantong yang hanya diisi hewan
seharusnya memiliki kadar CO2 yang lebih tinggi dari pada kantong yang juga
diisi tumbuhan. Tetapi pada praktikum didapati pada kantong yang berisi ikan dan
Hydrilla sp memiliki air berwarna kekuningan (kadar CO2 yang tinggi). Ini dapat
terjadi mungkin proses fotosintesis oleh Hydrilla sp tidak dapat terjadi dengan
baik pada kondidi ini. Sedangkan pada kantong yang hanya berisi ikan terlihat air
berwarna biru, yang menunjukkan banyaknya kadar O2 dibanding CO2. Hal ini
mungkin terjadi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan ikan lebih kecil dari pada
jumlah yang tersedia, dan ikan juga sudah mati pada hari kedua sehingga tidak
terjadi konsumsi oksigen lagi.

IV. Kesimpulan
Daur karbon melibatkan produsen dan konsumen dalam ekosistem.
Tumbuhan sebagai produsen berperan sebagai penghasil O2 dari proses
fotosintesis dan memerlukan CO2 dari respirasi hewan (konsumen) untuk
menghasilkan karbohidrat. Hewan mengkonsumsi karbohidrat dan O2 dari
tumbuhan untuk kehidupannya, dan dari respirasinya menghasilkan CO2 untuk
dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.
Praktikum Ekologi Umum, 18 Desember 2010

V. Daftar Pustaka
Anshory, I. 1984. Biologi Umum. Genesa Exact. Bandung
Campbell, N.A, Reece and Mitchell. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Erlangga.
Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia.
Jakarta.
Pollock, S. 2000. Jendela Iptek Seri 10: Ekologi. Balai Pustaka. Jakarta.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut Sebagai Indikator Kualitas Air. Oseana. Volume
XXX.

You might also like