You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan langit dan bumi yang nilai-Nya tidak
dapat di uraikan oleh para pembicara yang nikmat-Nya tidak terhitung oleh para penghitung,
yang hak-hak-Nya tidak dapat di penuhi oleh orang-orang yang menaati-Nya.

Shalawat beserta salam dan tertangkaikan do’a, kita limpah curahkan kepada junjungan
Nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang terang benderang.

Dengan segala kekurangan yang ada, kami membuat makalah yang bertema “ALIRAN
MURJI’AH” ini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua, dan khususnya bagi para pembaca
dan umumnya bagi kita semua, amien.

Banyak aliran yang perlu di tinjau untuk di kaji lebih dalam, supaya tercipta
kemaslahatan bersama, tetapi akan lebih baik jika terlebih dahulu meninjau apa yang ada di
sekitar kita di lingkungan masing-masing. Pada kesempatan kali ini, kami mencoba untuk
membahas masalah aliran Murji’ah yang selama ini kita masih banyak kesalahan didalam
pemahamannya.

Makalah ini pula jauh dari kesempurnaan dan masih banyak sekali kekurangan-
kekurangan yang ada, oleh karena itu kami mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.

Akhirnya, ucapan maaf kami utarakan karena masih banyak sekali kesalahan-kesalahan
yang ada di dalam makalah ini. Untuk itu, bimbingan yang berupa kritik dan saran kami
harapkan dari para pembaca sekalian, supaya makalah ini bila lebih sempurna dan bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 4 December 2010

BAB I
1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Setiap manusia, pastinya di beri akal oleh Allah S.W.T untuk di gunakan dalam berpikir,
mengambil keputusan yang di kiranya benar. Ajaran agama islam sejak awal di bawa oleh para
Nabi, hingga Nabi akhir zaman. Di ajarkan kepada semua umat islam di seluruh dunia, mengenai
semua cara bagaimana bisa mendapatkan kebahagian di dunia maupun di akhirat. Ketika masa
kepemimpinan Nabi Muhammad S.A.W semua masyarakat islam rukun dan tidak terjadi
perpecahan di dalamnya. Namun sejak wafatnya nabi Muhammad S.A.W, yang kemudian di
gantikan oleh para khalifah , banyak aliran islam yang muncul di dalamnya. Bisa di bilang
muncul perpecahan golongan dalam islam. Sejak manusia bisa berijtihad sendiri, mereka mulai
mengeluarkan pendapat yang berbeda-beda. Berbagai golongan muncul di dunia islam pada
waktu itu. Kemudian besar pada masanya. Hingga ada yang masih bertahan sampai sekarang. Di
kaitkan dengan ajaran aqidah, golongan murjiah memiliki ciri khusus yaitu iman cukup hanya di
yakini tidak perlu di lakukan/ di buktikan dalam kehidupan sehari-hari. Golongan ini lahir ketika
terjadinya perbedaan pada zaman khalifah Ali bi Abi Tholib, yang tidak memihak antara
pengikut Ali maupun Usman yang ketika itu sudah wafat. Dari golongan murjiah tersebut,
memunculkan paham baru, atau adanya sedikit perbedaan yang terkait dengan murjiah itu
sendiri. Banyak masyrakat islam yang belum begitu mengetahui apa yang di maksud dengan
aliran murjiah dan apa saja yang terdapat di dalamnya.

RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Murji’ah
2. Pokok-pokok ajaran Murji’ah
3. Sekte Murji’ah
4. Tokoh aliran Murji’ah

METODOLOGI
Metode penulisan makalah yang kami buat ini menggunakan sistem kepustakaan.

TUJUAN
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah, selain sebagai tugas tauhid, juga memberi
penjelasan bagi para pembaca yang budiman, tentang pengertian Murji’ah, pokok-pokok ajaran
Murji’ah, sekte aliran Murji’ah dan tokoh aliran Murji’ah.

BAB II

2
PEMBAHASAN
1. Pengertian aliran Murji’ah
Aliran Murji’ah lahir di Damaskus pada akhir abad pertama Hijriah. Murji’ah berasal dari
kata irja atau arja’a yang berarti menunda atau mengembalikan. Perkataan Murji’ah memberi
pengertian menangguhkan hukum perbuatan seseorang sampai ke hadapan Tuhan di kemudian
hari atau memberi pengharapan bagi orang yang melakukan dosa besar tidak dihukum kafir
masih mempunyai harapan pengampunan. 1

Kaum Murji’ah pada mulanya muncul juga karena permasalahan politik. Bermula dari
peristiwa terbunuhnya Ustman bin Affan, munculnya konflik antara Ali bin Abi Tholib dengan
Muawiyah yang melatar belakangi munculnya peristiwa tahkim, sampai keluarlah pendapat
tentang siapa yang salah yang dihubungkan dengan konsep kafir dan dosa besar. Kaum Murji’ah
pada mulanya merupakan golongan yang tidak mau ikut campur dalam pertentangan-
pertentangan yang terjadi ketika itu dan mengambil sikap menyerah penentuan hukum kafir atau
tidak kafir orang-orang yang bertentangan itu kepada Tuhan.

Aliran Murji’ah adalah aliran Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan
Khowarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khowarij. Pengertian
Murji’ah sendiri ialah penangguhan vonis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di
pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa
besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah
SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui
sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertobat.2

2. Pokok-pokok ajaran Murji’ah


1. Iman hanya membenarkan (pengakuan) dalam hati.
2. Orang yang melakukan dosa besar tidak dihukum kafir. Muslim tersebut tetap mukmin
selama ia mengakui dua kalimat syahadat.
3. Hukum terhadap segala perbuatan manusia di tangguhkan hingga hari kiamat kelak.

Sebagai konsekuensi dari ajaran ini, lahir beberapa pendapat antara lain:
1. Pendapat aliran Murji’ah Ekstrim (Mubtadiyah)
11
. Rusyd, Ibn. Perdebatan utama dalam teologi Islam. Erlangga. Jakarta. 2006. Hal: 28

22
http://wikipedia.com

3
 Keimanan merupakan pokok ajaran, sedangkan amal merupakan hal nomor dua.
Amal tidak berpengaruh pada iman. Ajaran inilah yang nantinya di kemudian hari
menimbulkan kesan yang tidak baik di kalangan Murji’ah.

2. Pendapat aliran Murji’ah Moderat (Sunniyah)


 Orang yang berbuat dosa masih mempunyai harapan memperoleh rahmat dan
ampunan. Ia masih mukmin dantidak kafir.
 Iman adalah kunci masuk surga. Amal akan menntukan tingkatan yang dimasuki
seseorang masuk surga.

Aliran Murji’ah Ekstrim dipandang tidak baik dan tidak disenangi. Karena yang
dipentingkan hanya iman. Norma-norma akhlak bias dipandang kurang penting dan diabaikan.3

3. Sekte aliran Murji’ah


Aliran Murji’ah juga terbagi menjadi beberapa sekte:
1. Al-Jamiah: orang islam yang percaya Tuhan lalu menyatakan kufur secara lisan tidak
dianggap kafir, karena iman dan kufur letaknya di hati, bukan di bagian tubuh lain.
2. Al-Shalihiah: iman adalah mengetahui Tuhan,kufur adalah tidak tahu tentang
tuhan.sholat bukan ibadah, karena ibadat itu iman pada-Nya atau mengatahui tuhan.
Sholat, puasa dll hanyamenggambarkan kepatuhan.
3. Al-Ubadiyah: jika seseorang mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan jahat yang
dikerjakan tidak akan merugikan yang bersangkutan.
4. Ats tsaubaniyah: iman adalah mengetahui Allah dan Rosul-Nya. Yang masuk akal boleh
diperbuat, kalau tidak masuk akal ditinggalkan karena bukan dari iman.
5. Al-Yunusiah: melakukan perbuatan maksiat dan kejahatan tidak merusak iman.
6. Al-Tumaniyah: iman adalah membenarkan dengan hati dan lidah. Kafir adalah tidak
tahu kepada tuhan. Sujud pada matahari, bulan, patung bukan kafir tapi hanya tanda
kekafiran.
7. Al-Ghassaniyah: iman adalah ma’rifat pada Allah dan Rosul-Nya, mengakui apa yang
diturunkan Allah dan dibawa Nabi secara global. Iman tidak bertambah dan tidak
berkurang.

Pada perkembangan aliran Murji’ah, Murji’ah moderat sebagai golongan yang berdiri sendiri
sudah hilang dalam sejarah. Ajaran-ajaran tentang iman, kufur dan dosa besar diterima dan
masuk dalam aliran Ahli Sunnah Wal Jama’ah. Murji’ah ekstrim juga telah hilang. Tapi masih
ada yang menjalankan ajaran-ajaran ekstrim tanpa disadari.

Nasition, Harun. Teologi Islam aliran-aliran sejarah analisa perbandingan. UI press. Jakarta.
33

Hal: 26

4
4. Pembagian kelompok Murji’ah
Pada umumnya aliran Murji’ah dibagi dalam dua golongan besar, yaitu golongan moderat
dan ekstrim.
a. Golongan Moderat
Golongan moderat berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukanlah kafir
dan tidak kekal dalam neraka. Tetapi akan dihukum dalam neraka sesuai dengan besarnya
dosa yang dilakukannya, dan ada kemungkinan bahwa tuhan akan mengampuni dosanya
dan oleh karena itu tidak akan masuk neraka sama sekali.
Golongan Murji’ah yang moderat ini termasuk Al-Hasan Ibn Muhammad Ibn ’Ali
bin Abi Thalib, Abu Hanifah, Abu Yusuf dan beberapa ahli Hadits. Menurut golongan
ini, bahwa orang islam yang berdosa besar masih tetap mukmin. Dalam hubungan ini
Abu Hanifah memberikan definisi iman sebagai berikut: iman adalah pengetahuan dan
pengakuan adanya Tuhan, Rasul-rasul-Nya dan tentang segala yang datang dari Tuhan
dalam keseluruhan tidak dalam perincian; iman tidak mempunyai sifat bertambah dan
berkurang, tidak ada perbedaan manusia dalam hal iman.
Dengan gambaran serupa itu, maka iman semua orang islam di anggap sama,
tidak ada perbedaan antara iman orang islam yang berdosa besar dan iman orang islam
yang patuh menjalankan perintah-perinyah Allah. Jalan pikiran yang dikemukakan oleh
Abu Hanifah itu dapat membawa kesimpulan bahwa perbuatan kurang penting
dibandingkan dengan iman.
b. Golongan Ekstrim
Adapun yang termasuk ke dalam kelompok ekstrim adalah Al-Jahmiyah, Ash-Shalihiyah,
Al-Yunusiyah, Al-Ubaidiyah dan Al-Hasaniyah. Pandangan tiap kelompok ini dapat
dijelaskan sebagi berikut:
1. Kelompok Al-Jamiyah
Adapun golongan Murji’ah ekstrim adalah Jahm bin Safwan dan pengikutnya disebut
al-Jahmiah. Golongan ini berpendapat bahwa orang Islam yang percaya pada Tuhan,
kemudian menyatakan kekufurannya secara lisan, tidaklah menjadi kafir, karena kafir
dan iman tempatnya bukan dalam bagian tubuh manusia tetapi dalam hati sanubari.
Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa orang yang telah menyatakan iman,
meskipun menyembah berhala, melaksanakan ajaran-ajaran agama Yahudi degan
menyembah berhala atau Kristen degan menyembah salib, menyatakan percaya pada
trinitas, kemudian mati, tidaklah menjadi kafir, melainkan tetap mukmin dalam
pandangan Allah. Dan orang yang demikian bagi Allah merupakan mukmin yang
sempurna imannya.

2. Kelompok Ash-Shalihiyah

5
Bagi kelompok pengikut Abu Al-Hasan Al-Salihi iman adalah megetahui Tuhan
danKufr adalah tidak tahu pada Tuhan. Dalam pengertian bahwa mereka sembahyang
tidaklah ibadah kepada Allah, karena yang disebut ibadat adalah iman kepadanya,
dalam arti mengetahui Tuhan.

3. Kelompok Al-Yunusiyah dan Kelompok Al-Ubaidiyah


Melontarkan pernyataan bahwa melakukan maksiat atau perbuatan jahat tidaklah
merusak iman seseorang. Mati dalam iman, dosa-dosa dan perbuatan- perbuatan jahat
yang dikerjakan tidaklah merugikan orang yang bersangkutan. Dalam hal ini, Muqatil
bin Sulaiman berpendapat bahwa perbuatan jahat banyak atau sedikit, tidak merusak
iman seseorang sebagai musyrik (politheist).
Kaum Yunusiyah yaitu pengikut- pengikut Yunus ibnu ’Aun an Numairi berpendapat
bahwa ”iman” itu adalah mengenai Alla, dan menundukkan diri padanya dan
mencintainya sepenuh hati. Apabila sifat-sifat tersebut sudah terkumpul pada diri
seseorang, maka dia adalah mukmin. Adapun sifat-sifat lainnya, seperti ”taat”
misalnya, bukanlah termasuk iman, dan orang yang meninggalkan bukanlah iman,
dan orang yang meninggalkan ketaatan tidak akan disiksa karenanya, asalkan saja
imannya itu benar-benar murni dan keyakinannya itu betul- betul benar.
4. Kelompok Al-Hasaniyah
Kelompok ini mengatakan bahwa, ”saya tahu tuhan melarang makan babi, tetapi saya
tidak tahu apakah babi yang diharamkan itu adalah kambing ini” maka orang tersebut
tetap mukmin bukan kafir. Begitu pula orang yang mengatakan “saya tahu Tuhan
mewajibkan naik haji ke Ka’bah, tetapi saya tidak tahu apakah Ka’bah di India atau
di tempat lain” orang yang demikian juga tetap mukmin.

5. Tokoh-tokoh aliran Murji’ah


Tokoh utama aliran ini ialah Hasan bin Bilal Muzni, Abu Sallat Samman, dan Diror bin
'Umar. Dalam perkembangan selanjutnya, aliran ini terbagi menjadi kelompok moderat
(dipelopori Hasan bin Muhammad bin 'Ali bin Abi Tholib) dan kelompok ekstrem
(dipelopori Jaham bin Shofwan).

BAB III
PENUTUP

6
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala bimbingan dan rahmatnya,
sehingga kami bias menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan pada makalah ini, kami berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan
saran pada makalah ini. Untuk itu pada kesempatan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
bila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan belum sempurna. Dan akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh pembaca sekalian.

Akhirnya, ucapan maaf kami utarakan karena masih banyak sekali kesalahan-kesalahan
yang ada di dalam makalah ini. Untuk itu, bimbingan yang berupa kritik dan saran kami
harapkan dari para pembaca sekalian, supaya makalah ini bila lebih sempurna dan bisa
bermanfaat bagi kita semua.

7
Kesimpulan :

Aliran Murji’ah adalah aliran Islam yang muncul dari golongan yang tak sepaham dengan
Khowarij. Ini tercermin dari ajarannya yang bertolak belakang dengan Khowarij. Pengertian
Murji’ah sendiri ialah penangguhan vonis hukuman atas perbuatan seseorang sampai di
pengadilan Allah SWT kelak. Jadi, mereka tak mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa
besar, sebab yang berhak menjatuhkan hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah
SWT, sehingga seorang Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui
sebagai Muslim dan punya harapan untuk bertobat. Demikianlah pembuatan makalah yang
bertemakan “Aliran Murji’ah” ini, jika ada kesalahan-kesalahan dalam makalah ini kami hanya
bisa mengutarakan kata maaf, semoga dengan makalah ini bisa menjadi bahan belajar untuk kita
semua,amien.

8
DAFTAR PUSTAKA
Rusyd, Ibn. 2006. Perdebatan utama dalam teologi Islam. Jakarta. Hal: 28. Erlangga

Nasition, Harun. 2008. Teologi Islam aliran-aliran sejarah analisa perbandingan. Jakarta. Hal:
26. UI press

http://google.com

http://wikipedia.com

http://www.scribd.com

9
10

You might also like