Professional Documents
Culture Documents
Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang
sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan. Jenis-jenis
burung Murai Batu dan asal burung Murai batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu
Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai
Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan
bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.
Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:
1. Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau
semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
2. Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
3. Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung
pada burung.
4. Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran,
sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
5. Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar
dikerodong.
6. Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau
burung-burung Master.
7. Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
8. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
9. Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat
sampai pagi harinya.
PENTING
• Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan
hari Kamis pagi.
• Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
• Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
• Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:
1. H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
2. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
3. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat
Hongkong 6-15 ekor.
4. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
PENTING
• Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai
Batu lain.
• Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Murai Batu:
1. Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
2. Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
3. Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
PERAWATAN DAN STELAN BURUNG MURAI BATU MABUNG
Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung
pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada
masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung
meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas
baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis,
karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan
hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Memilih suara-suara master untuk burung andalan kita janganlah terfokus hanya memilih suara-suara
master yang kedengarannya unik dan bagus.
Sangat banyak metode dan cara-cara yang dapat dilakukan di dalam prosespemasteran burung berkicau.
Dan juga banyak sekali berkembang mitos-mitos yang keliru dalam prakteknya dilapangan. Salah satu mitos
aneh yang berkembang, yaitu burung yang akan di master harus melihat burung masternya, agar burung
yang di master dapat menirukan gaya bunyi dan cara membuka mulut burung master tersebut. Mitos lainnya
yaitu proses pemasteran burung berkicau harus menunggu burung dalam keadaan ganti bulu atau mabung.
Sebenarnya; Pemasteran dapat kita lakukan tidak harus menunggu burung berkicau dalam
keadaan mabung atau berganti bulu. Burung berkicau dalam keadaan normal, bahkan dalam keadaan top
form pun juga dapat dilakukan pemasteran. Ada Mitos yang mengatakan pemasteran burung harus
menunggu masa burung mabung.
Alasannya karena; Pada saat mabung, burung berkicau cenderung untuk banyak diam dan sangat jarang
sekali berkicau. Burung yang banyak diam pada masa mabung tersebut, cenderung untuk lebih banyak
menggunakan waktunya untuk menyimak dan mengolah suara-suara yang ada disekelilingnya. Apabila
suara yang didengarnya sesuai dengan tipikal karakter suaranya, maka akan direkam dan ditirukan.
Kunci keberhasilan dalam memaster burung (pemasteran burung berkicau) adalahmemaster burung dengan
suara-suara master (burung master) yang cocok dan sesuai dengan karakter dasar lagu burung yang akan
di master (burung maskot).