You are on page 1of 36

ASKEP

HIPERSENSITIVITAS
Bayu Aldi Imansyah
0910723016
Definisi
 Alergi atau hipersensitivitas adalah
kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh
seseorang menjadi hipersensitif dalam
bereaksi secara imunologi terhadap
bahan-bahan yang umumnya imunogenik
(antigenik).
PENGKAJIAN
A. Data dasar, meliputi :
 Identitas Pasien (nama, jenis kelamin,
umur, status perkawinan, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat,
diagnosa medis, sumber biaya, dan
sumber informasi)
 Identitas Penanggung (nama, jenis
kelamin, umur, status perkawinan,
agama, suku bangsa, pendidikan,
pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan
pasien)
B. Riwayat Keperawatan, meliputi :
 Riwayat Kesehatan Sekarang
 Mengkaji data subjektif yaitu data yang
didapatkan dari klien, meliputi:
 Alasan masuk rumah sakit:

Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas,


demam,bibirnya bengkak,timbul
kemerahan pada kulit,mual muntah,dan
terasa gatal
 Kronologis keluhan
 Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Riwayat Kesehatan Keluarga

Mengkaji apakah dalam keluarga pasien


ada/tidak yang mengalami penyakit yang
sama.
 Riwayat Psikososial dan Spiritual
PEMRIKSAAN PENUNJANG
 Uji kulit : sebagai pemerikasaan
penyaring (misalnya dengan alergen hirup
seperti tungau, kapuk, debu rumah, bulu
kucing, tepung sari rumput, atau alergen
makanan seperti susu, telur, kacang,
ikan).
 Darah tepi : bila eosinofilia 5% atau
500/ml condong pada alergi. Hitung
leukosit 5000/ml disertai neutropenia 3%
sering ditemukan pada alergi makanan.
 IgE total dan spesifik: harga normal IgE
total adalah 1000u/l sampai umur 20
tahun. Kadar IgE lebih dari 30u/ml pada
umumnya menunjukkan bahwa penderita
adalah atopi, atau mengalami infeksi
parasit atau keadaan depresi imun seluler.
 Tes intradermal nilainya terbatas,
berbahaya.
 Tes hemaglutinin dan antibodi presipitat
tidak sensitif.
 Biopsi usus : sekunder dan sesudah
dirangsang dengan makanan food
chalenge didapatkan inflamasi / atrofi
mukosa usus, peningkatan limfosit
intraepitelial dan IgM. IgE ( dengan
mikroskop imunofluoresen ).
 Pemeriksaan/ tes D Xylose,
proktosigmoidoskopi dan biopsi usus.
 Diit coba buta ganda ( Double blind food
chalenge ) untuk diagnosa pasti
ANALISA DATA
DATA Etiologi Masalah
DO:Ronchi(+),R Makan seafood(protein
kolesterol naik) Protein
Gangguan pola
R meningkat, masuk sbg antigen asing pernafasan
ditangkap IgE IgE+sel
nadi meningkat mast mengeluarkan
histamin menempel di
bronchus ronchi pada
kedua paru penyempitan
daerah bronkus vol
udara yg diserap turun
sesak nafas
DO:bercak,merah Edema menekan Ganguan rasa
gatal,RR saraf otak pelepasan
meningkat,nadi mediator nyeri nyeri nyaman
meningkat
DS:gatal diseluruh
tubuh
DO:Klien srg bertanya
tentang proses
Pendidikan Defisit
keperawtan yg rendah minim pengetahuan
dilakukan.Klien tdk
mengerti ketika ditanya
pengetahuan
tntng penyakit yg tidak mengerti
diderita
tntng alergi
DS:Klien mengaku tdk
tahu mengapa
penyakitnya bisa terjadi
DO:Klien tampak Tdk mengerti apa yg kecemasan
gelisah,RR terjadi saraf sensorik
meningkat,nadi otak saraf motorik
meningkat respon tubuh(pucat)
DS:Klien mengatakan cemas
bahwa dia khawatir
dgn keadaannya
DO:Edema pada Alergen dikenali Resiko
wajah terutama sel B pembentukan gangguan kulit
mata,bibir, bercak sel IgE degranulasi
kemerahan di sel mast&basofil
seluruh tubuh dan pelepasan histamin
juga gatal vasolidatasi
DS:Pasien perifer&peningktan
mengeluh timbul permeabilitas
bercak kapiler bengkak
kemerahan&gatal terlokalisasi&gatal
di seluruh tbuh serta edema
setelah minum obat
penghilang sakit
kepala
DO:Bercak Gangguan citra
kemerahan, diri
edema di wajah,
klien sering
menghabiskan
waktu di depan
cermin
DS:Klien
merasa tidak
percaya akan
kondisinya
RENCANA KEPERAWATAN
1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan terpajan alergen
Tujuan: setelah diberikan askep selama
….x15 menit, diharapkan pasien
menunjukkan pola nafas efektif dengan
frekuensi dan kedalaman rentang normal.
Kriteria Hasil:
 Frekuensi pernapasan pasien normal (16-
20 kali per menit)
 Pasien tidak merasa sesak lagi
 Pasien tidak tampak memakai alat bantu
pernapasan
 Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
Intervensi Rasional
1.Kaji frekuensi, 1. kecepatan biasanya
kedalaman pernapasan meningkat. Dispenea dan
dan ekspansi paru. Catat terjadi peningakatan
upaya pernapasan, kerja napas. Kedalaman
termasuk pengguanaan pernapasan berpariasi
otot bantu/ pelebaran tergantung derajat gagal
masal. napas. Ekspansi dada
terbatas yang
berhubungan dengan
atelektasis atau nyeri
dada pleuritik.
Cont…..
2.Observasi pola batuk 2.kongesti alveolar
dan karakter secret. mengakibatkan batuk
kering atau iritasi.
Sputum berdarah dapat
diakibatkan oleh
kerusakan jaringan atau
antikoagulan berlebihan.
3. memaksimalkan
3. Berikan oksigen bernapas dan
tambahan menurunkan kerja napas
Cont…
4. Berikan humidifikasi 4. memberikan
tambahan, mis: kelembaban pada
nebulizer ultrasonic membran mukosa dan
membantu pengenceran
secret untuk
memudahkan
pembersihan.
2. Perubahan rasa nyaman b/d pruritus
 Tujuan: Rasa nyaman klien terpenuhi

 Kriteria Hasil:Klien menunjukkan berkurangnya


pruritus, ditandai dengan berkurangnya lecet
akibat garukan, klien tidur nyenyak tanpa
terganggu rasa gatal, klien mengungkapkan
adanya peningkatan rasa nyaman
Cont…
Intervensi Rasional

1.Jelaskan gejala gatal 1. dengan mengetahui


berhubungan dengan proses fisiologis dan
penyebabnya (misal psikologis dan prinsip
keringnya kulit) dan gatal serta penangannya
prinsip terapinya (misal akan meningkatkan rasa
hidrasi) dan siklus gatal- kooperatif.
garuk-gatal-garuk.
Cont..
Intervensi Rasional

2. Cuci semua pakaian 2.pruritus sering


sebelum digunakan disebabkan oleh dampak
untuk menghilangkan iritan atau allergen dari
formaldehid dan bahan bahan kimia atau
kimia lain serta hindari komponen pelembut
menggunakan pelembut pakaian.
pakaian buatan pabrik.
Cont…
Intervensi Rasional

3.Gunakan deterjen 3.bahan yang tertinggal


ringan dan bilas pakaian (deterjen) pada
untuk memastikan sudah pencucian pakaian dapat
tidak ada sabun yang menyebabkan iritas
tertinggal.
3. Resiko kerusakan kulit b/d terpapar alergen
 Tujuan:Tidak terjadi kerusakan pada kulit
klien
 Kriteria Hasil: Klien akan
mempertahankan integritas kulit, ditandai
dengan menghindari alergen
Cont…
Intervensi Rasional
1. Ajari klien 1. menghindari alergen
menghindari atau akan menurunkan
menurunkan paparan respon alergi
terhadap alergen yang
telah diketahui. 2. AC membantu
2. Gunakan penyejuk menurunkan paparan
ruangan (AC) di terhadap beberapa
rumah atau di tempat alergen yang ada di
kerja, bila lingkungan.
memungkinkan.
4. Kecemasan
 Tujuan: rasa cemas berkurang
 Kriteria Hasil:
1. Pasien mengatakan bahwa merasa lebih baik
2. Raut muka berubah menjadi tenang
3. Kecemasan dapat dihilangkan
Cont…
Intervensi Rasional
1. Kaji status 1. Menetapkan dasar
mental&tingkat cemas untuk intervensi
individual
2. Beri penjelasan 2. Pasien dapat
hubungan antara memahami tentang
proses penyakit dan penyakitnya sehingga
gejala kecemasan dapat
berkurang
Cont…
Intervensi Rasional
3. Jawab seiap 3. Meningkatkan perasan
pertanyaan dengan diri bermakna
penuh perhatian
4. Beri kesempatan klien 4. Kecemasan berkurang
untuk
mengungkapkan
pikiran&perasaan
takut
Cont..
Intervensi Rasional

5. Libatkan kelarga 5. Meningkatkan


dalam perawatan perasaan diri
bermakna dan
memberikan interaksi
sosial
5. Gangguan Citra Tubuh b/d penampakan kulit
yang tidak bagus
 Tujuan: Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada
klien tercapai
 Kriteria hasil:
1.Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima
keadaan diri.
2.Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan
perawatan diri.
3.Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
4.Menguatkan kembali dukungan positif dari diri sendiri.
5.Mengutarakan perhatian terhadap diri sendiri yang lebih
sehat.
6.Tampak tidak meprihatinkan kondisi.
7.Menggunakan teknik penyembunyian kekurangan dan
menekankan teknik untuk meningkatkan penampilan
Cont…
Intervensi Rasional

1.Kaji adanya gangguan 1. Gangguan citra diri


citra diri (menghindari akan menyertai setiap
kontak mata,ucapan penyakit/keadaan
merendahkan diri yang tampak nyata
sendiri). bagi klien, kesan
orang terhadap
dirinya berpengaruh
terhadap konsep diri.
Intervensi Rasional
2.Identifikasi stadium 2. Terdapat hubungan
psikososial terhadap antara stadium
perkembangan. perkembangan, citra
diri dan reaksi serta
pemahaman klien
terhadap kondisi
kulitnya.
Intervensi Rasional
3.Berikan kesempatan 3.klien membutuhkan
pengungkapan perasaan. pengalaman didengarkan dan
dipahami.
4. Nilai rasa keprihatinan dan 4.Memberikan kesempatan
ketakutan klien, bantu klien pada petugas untuk
yang cemas mengembangkan menetralkan kecemasan yang
kemampuan untuk menilai tidak perlu  terjadi dan
diri dan mengenali memulihkan realitas situasi,
masalahnya. ketakutan merusak adaptasi
klien .
Cont…
Intervensi Rasional
5.Dukung upaya klien untuk 5. membantu meningkatkan
memperbaiki citra diri , spt penerimaan diri dan
merias, merapikan. sosialisasi.
6.Mendorong sosialisasi dengan 6. membantu meningkatkan
orang lain. penerimaan diri dan
sosialisasi.
6. Kurangnya pengetahuan tntng proses
penyakitnya b/d kurangnya informasi
 Tujuan: Pengetahuan klien tentang proses
penyakit menjadi bertambah.
 Kriteria hasil:

Mencari tentang proses penyakit :


- Klien mengerti tentang definisi alergi
- Klien mengerti tentang penyebab dan pencegahan
dari alergi
- Klien mengerti komplikasi dari alergi
Cont….
Intervensi Rasional
1. Diskusikan aspek ketidak 1. informasi dapat menaikkan
nyamanan dari penyakit, koping dan membantu
lamanya penyembuhan, dan menurunkan ansietas dan
harapan kesembuhan. masalah berlebihan
2. Berikan informasi dalam 2. kelemahan dan depresi
bentuk tertulis dan verbal. dapat mempengaruhi
kemampuan untuk
mangasimilasi informasi
atau mengikuti program
medik.
Cont…
Intervensi Rasional
3. Identifikasi tanda atau gejala 3. upaya evaluasi dan intervensi
yang memerlukan pelaporan tepat waktu dapat mencegah
pemberi perawatan meminimalkan komplikasi.
kesehatan.
4. Buat langkah untuk 4. menaikan pertahanan
meningkatkan kesehatan alamiah atau imunitas,
umum dan kesejahteraan, membatasi terpajan pada
misalnya : istirahat dan patogen.
aktivitas seimbang, diet baik.

You might also like