You are on page 1of 1

Fakultas Kedokteran Untan Tunda Dulu ?

DALAM minggu ini, Pontianak Post melaporkan adanya pemikiran tentang pembentukan fakultas
kedokteran di Untan yang mendapat dukungan gubernur, Bapak Usman Jafar. Saya, Leo Sutrisno,
telah bekerja di Untan hampir 30 tahun (Mei 1973 tiba di Untan) ingin urun rembug.

1. Penyelenggaraan pendidikan merupakan amanah masyarakat/orang tua. Karena itu , setiap


langkah yang dilakukan merupakan subjek pertanggungan jawab kepada masyarakat/orang tua.
Akibatnya , usaha pendidikan bukan usaha coba-coba atau main-main.

2. Perjalanan ke berbagai kota di Indonesia menemukan bahwa hingga kini nama Untan belum
banyak dikenal. Bahkan, seorang Guru Besar di suatu universitas terkenal di Jakarta pernah
bertanya kepada saya :'' Universitas Tanjungpura itu di Jayapura, ya ?''

3. Saya kira apabila mau berterus terang, masih banyak yang harus dibenahi di dalam Untan. Jika
tersedia dana (entah besar entah kecil) ada baiknya diarahkan untuk membenahi lebih dahulu.

4. Banyak hal yang terkait dengan pembukaan fakultas kedokteran. Salah satu diantaranya, jika
yang lain telah beres, adalah tenaga dosen. Siapa yang akan menjadi dosen ? Dokter yang bekerja
di Depkes atau dokter yang bekerja di Depdiknas?

Jika alternatif pertama yang dipilih, bersediakah mereka itu ''berjuang ''sepanjang hayat menjadi
dosen Untan dengan honorarium yang tidak memadai ? Jika alternatif kedua yang dipilih, apakah
mereka boleh atau tidak boleh buka praktek di luar tugas mengajar di Untan ? Ternyata, jawaban
yang terkait dengan tenaga dosen saja sudah cukup pelik dan tidak dapat diselesaikan oleh Untan
sendirian.

5. Ada kesan dari pembicarana di beberapa kesempatan keberadaan fakultas kedokteran


merupakan 'simbol''status daerah. Atas dasar itu, dan juga banyak pertimbangan yang lain
tentunya, sebaiknya gagasan pembentukan fakultas kedokteran di Untan ditunda lebih dahulu.

Leo Sutrisno, Kompleks Untan P. 13 Pontianak.

You might also like