Professional Documents
Culture Documents
Atomisasi
Hasil
Riviu Menulis
Literatur Masalah laporan
penelitian Laporan
penelitian
Penjelasan Presentasi/publikasi
Dunia nyata
Pra-percobaan
1. the one-shot case study:
XO
O 1 X O2
X O1
- O2
Percobaan
1. the pretest-posttest control group:
R O1 X O2
R O3 - O4
2. the Solomon four-group design :
R O1 X O2
R O3 - O4
R - X O5
R - - O6
Percobaan semu
1. time series:
O1 O2 O3 O4 O5 X O1 O2 O3 O4 O5
2. Penelitian kualitatif
Report / story
understanding
Real world Presentation /
5/29/2008 leo sutrisno / penelitian kuantitatif /
publcation 9
msi untan
PROSEDUR
Revisi
Rencana
Endapan
kegiatan dan
Pengalaman ke-2
pelaksanaan
Rencana
Endapan kegiatan dan
Pengalaman ke-1 pelaksanaan
Pengetahuan
5/29/2008 empiris leo sutrisno / penelitian kuantitatif / Pengetahuan praktis
13
msi untan
Action inquiry
Penelitian co-operative inquiry mempunyai tujuanAction inquiry
menumbuhkan kesadaran subjek bahwa yang bersangkutan
mereka sendiri adalah penentu bagi kehidupannya sendiri.
Penelitian PAR mempunyai tujuan memberdayakan subjek
agar dapat menggunakan penegtahuannya sendiri untuk
meningkatkan harkat dan martabat kehidupannya. Penelitian
Action inquiry bertujuan meningkatkan keadilan dan
efektivitas dalam masyarakat.
Masalah yang diperhatikan dalam action inquiry adalah
bagaimana cara mengubah organisasi – organisasi dan
komunitas-komunitas menjadi lebih bersifat kolaboratif,
menjadi komunitas pencari kebenaran yang mampu melakukan
refleksi diri.
Menurut Torbert ada empat wilayah pengalaman manusia
yang perlu dicermati dalam action inquiry yaitu: tujuan,
strategi, pilihan-pilihan yang terbuka, dan dunia luar. Setiap
manusia, secara alamiah, tentu memiliki tujuan-tujuan dalam
hidupnya, termasuk tujuan-tujuan dari waktu ke waktu dan
bahkan juga mungkin ada perubahan urgensi dari tujuan-
tujuan itu. Semua ini perlu dipahami oleh setiap orang. Setelah
mengetahui tujuannya, seseorang perlu memiliki strategi yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi pemecahan
masalah meliputi: pemahaman tentang keadaan yang dihadapi
secara penuh dan sungguh-sungguh, pemahaman jelas tentang
masalah yang akan diselesaikan, pemahaman tentang berbagai
kemungkinan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi, kemampuan untuk membuat rencana
kegiatan yang perlu dilalui saat menyelesaikan masalahnya,
dan kemampuan untuk mengevaluasi hasil penyelesaian yang
telah dilakukan. (Sutrisno, 1995)
Dalam hidup yang sesungguhnya, manusia dihadapkan
banyak pilihan secara terbuka. Tetapi, tidak banyak orang yang
berani menghadapi pilihan pilihan itu ketimbang yang
menyerahkan pilihan pada orang yang ‘di atas’ agar terhindar
dari tanggung jawab. Pengetahuan tetntang mengelola pilihan
perlu dikembangkan dalam diri setiap orang. Akhirnya, setiap
tindakan yang dilakukan, walaupun dipilih dengan penuh
kesadaran, tetap memiliki akibat baik pada diri sendiri maupun
pada diri orang lain. Konsekuensi akan tindakannya seharusnya
juga diketahui sepenuh hati oleh setiap orang. Dalam posisi
semacam ini action inquiry mengambil tempat.
Critical approach
Referensi
Azrul Anwar dan Joedo Prihartono, 1987. Penelitian
kedokteran. Jakarta:
Badudu, J.S., dan Sutan Mohammad Zain, 1996. Kamus
umum bahas Indonesia. Jakarta: Sinar Harapan
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 1999. Quantum
Learning, (Cetakan ke-5), Bandung: Kaifa
Candy. Philip C., 1989. Alternative paradigms in educational
research. Australian Educational Research. Vol.16.
No.3. halaman: 1 -11
Carr, W. dan Kemmis, S. 1983. Becoming critical: knowing
through action research. Highton, Vic. : Deakin
University Press
Eisner, E.W. , 1981, On the differences between scientific and
artistic approaches to qualitative research.
Educational Researcher.hal.5-9.
Fensham, P.J., 1979. Science education research: present and
future. Research in Science Education. Vol.9 .
halaman 1-4
Gorys Keraf, 1980, Komposisi: sebuah pengantar
kemahiran bahasa. Ende, Flores: Arnoldus .
Jenning, L.E., 1985. Paradigmatic choices in adult education:
from the emperical to the critical. Australian Journal
of Adult Education vol 25 No,2, halaman 3-7
John Head, 1986. Research into alternative frameworks:
promise and problem. Research in Science &
Technological Education. Vol 4 No.2. halaman: 203-
211
LeCompte, M.D. dan Goetz, J.P., 1982 Problem reliability and
validity in ethnographic research. Review of
Educational Research. Vol 52. No.1, halaman 31-60
Mahoney, Michael, J. 1975. Experiment meethods and
outcome evaluation. Journal of councelling and
clinical Psychology. Vol 46. No. 4, halaman 660-672
Peter Reason, (Editor), 1994.. Participation on human
inquiry. London: Sage,
Rob Walker. 1980. The conduct of educational case studies:
ethics, theory and procedures. Di dalam William
Bryan Dockrell. Dan Hamilton, D.F., 1982.
Rethinking educational research. Kent, UK: Hodder
dan Stoughton.
Smith, Mary Lee, 1982. Benefits of maturalistic methods in
research in science education. Journal of Research in
Science Teachig. Vol. 119, No.8, halaman: 627-638
Spektor, Barbara S., 1984. Qualitative research data analysis
framework generating grounded theory applicable to
the crisis in science education. Journal of Research
in Science Teaching. Vol.21 No.5 halaman 459-467.
Sutrisno, L., 1990. Remediation of weaknesses in physics
concepts. Melbourne, Universitas Monash: disertasi
Sutrisno, L., 1992a. Besar sample. Mimbar Untan tahun 9,
No.11&12
Sutrisno, L., 1992b. Validitas dan rancangan percobaan.
Makalah untuk pelatihan metode penelitian bagi dosen
FKIP UNTAN
Sutrisno, L., 1995a. Hak manusia atas perdamaian. Makalah
umtuk seminar HAM, Untan, Agustus
Sutrisno, L., 1995b. Kelas dengan lab penyelesaian masalah:
Makalah untuk Seminar Nasional MIPA, UGM,
Agustus
Sutrisno, L., 1997. Arah penelitian pendidikan MIPA.
Makalah untuk Seminar nasional hasil-hasil penelitian
kependidikan dan Lokakarya Lembaga-lembaga
penelitian LPTK, IKIP Ujung Pandang
Sutrisno, L., 1998. Penelitian partisipatif: model alternatif
kegiatan tugas akhir mahasiswa penyetaraan S1-
Pendidikan MIPA. FKIP Untan
Sutrisno, L., 2001. Penelitian kuantitatif. Makalah untuk S2
Ilmu-ilmu sosial. Untan