You are on page 1of 5

Analisa Rasio Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Rasio Likuiditas Perbankan

Abstrak

Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank mencakup segala sesuatu yang berkaitan
dengan bank mencakup kelembagaan kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Perbankan berfungsi sebagai lembaga intermediasi yang mengubah asset tidak lancar menjadi asset
lancar. Selain itu, perbankan berfungsi sebagai penunjang sistem kelancaran pembayaran, pelaksana sistem
kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas keuangan.
Akan tetapi, kasus likuidasi perbankan yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan fungsi perbankan
sebagai penunjang stabilitas keuangan serta pelaksana kebijakan moneter mengalami gangguan. Makalah ini
membahas mengenai hubungan antara rasio-rasio keuangan dengan rasio likuiditas dengan tujuan agar pengguna
makalah dapat memahami pengaruh rasio keuangan terhadap tingkat likuidasi perbankan. Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah rasio solvabilitas serta rasio likuiditas bank konvesional pada tahun 2008 dimana rasio
solvabilitas dan rentabilitas sebagai variabel bebas (Xi) serta rasio likuiditas sebagai variabel tak bebas (Yi).

Kata kunci: Likuidasi, rasio solvabilitas, rasio likuiditas


Pendahuluan

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan harta
lancarnya (current asset). Sedangkan dari sudut aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah seluruh asset
menjadi bentuk tunai dan apabila ditinjau dari sudut pasiva maka likuiditas adalah kemampuan bank untuk
memenuhi kebutuhan dana melalui peningkatan portfolio reliabilitas
Kasus likuidasi bank konvensional yang terjadi pada tahun 1997 mengakibatkan perbankan khsusunya
perbankan konvensional tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Berkaca pada kasus tersebut
bank konvensional dirasa perlu menerapkan manajemen likuiditas agar kejadian serupa tidak kembali terulang
sehingga kestabilan perbankan tetap terjaga.
Makalah ini membahas mengenai rasio-rasio solvabilitas dan rentabilitas serta hubungannya terhadap rasio
likuiditas seperti current ratio dan quick ratio. Diharapkan dengan adanya analisa terhadap rasio tersebut pihak
manajemen bank konvensional dapat meminimalisir resiko likuiditas.
Pembahasan

1. Likuiditas
Likuiditas dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana dengan
segera dan dengan biaya yang sesuai. Apabila kita melihat likuiditas dari sudut aktiva maka likuiditas dapat
didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengubah seluruh asset menjadi bentuk tunai (cash) sedangkan
dari sudut passive likuiditas diartikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana melaui
portfolio reliabilitas.
Secara umum fungsi dari likuiditas khususnya bank konvensional adalah sebagai berikut:
i. Menjalankan kegiatan bisnis secara harian
ii. Mengatasi kebutuhan dana yang mendesak
iii. Memuaskan permintaan nasabah khususnya dalam hal pinjaman
iv. Memberikan fleksibilitas dalam meraih kesempatan investasi yang menarik dan menguntungkan
Selain fungsi likuiditas sebagaimana telah disebutkan diatas faktor likuiditas perbankan juga
berfungsi dalam menjaga stabilitas perbankan, karena apabila kita berkaca pada kasus likuidasi 16 bank
yang terjadi pada tahun 1997 maka likuiditas secara general berfungsi dalam menjaga kestabilan perbankan
serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank. Apabila bank tidak mampu memenuhi fungsi
likuditas sebagaimana telah disebutkan sebelumnya maka munculah resiko likuiditas.
Resiko likuiditas adalah resiko yang timbul akibat adanya perbedaan yang signifikan antara
sumber pendanaan yang umumnya berjangka pendek dengan aktiva yang umumnya berjangka panjang
dimana kesenjangan tersebut dapat menurunkan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban yang jatuh
tempo tersebut oleh karena itu dalam meminimalisir resiko likuiditas diperlukan adanya manajemen
likuiditas dimana dalam penerapan manajemen likuiditas bank konvensional umumnya melakukan aktivitas
sebagai berikut.
i. Melakukan pengawasan harian terhadap jumlah dana yang ditarik oleh nasabah baik berupa
penarikan secara kliring maupun tunai
ii. Melakukan pengawasan harian terhadap jumlah dana yang masuk baik melalui incoming transfer
maupun melalui setoran tunai
iii. Membuat analisa sensitivitas likuiditas serta menganalisa resiko likuiditas itu sendiri, dimana
dalam menganalisa resiko likuiditas bank konvensional secara garis besar memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
 Kecermatan dalam perencanaan arus kas, fluktuasi kas, serta struktur dana
 Nilai asset yang siap di konversi menjadi kas
 Akses ke pasar antar bank atau sumber dana lainnya.
iv. Menetapkan cash holding limit pada kantor cabang bank serta melaksanakan fungsi ALCO (Asset
& Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usaha dan
meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu.
Akan tetapi, bank konvensional tetap harus mengawasi tingkat likuiditas untuk mencegah
terjadinya ‘over-liquid’ pada bank konvensional, karena apabila jumlah likuiditas terlalu besar maka akan
mengakibatkan turunnya tingkat efisiensi bank yang akan berdampak pada turunnya profitabilitas bank.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya, secara tidak langsung rasio solvabilitas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan bank untuk melunasi kewajiban apabila terjadi likuidasi. Adapun rasio solvabilitas
yang dijadikan penelitian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
i. Debt to equity ratio
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
menutup seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Debt to equity ratio
juga dapat didefinisikan sebagai rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar asset
bank yang dibiayai dari kewajiban
ii. Long term debt to asset ratio
Long term debt to asset ratio merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur proporsi asset
bank yang dibiayai oleh kewajiban jangka panjang.
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang
dijalankan oleh bank konvensional. Adapun rasio rentabilitas yang digunakan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut
i. Net profit margin
Net profit margin merupakan rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang
diperoleh oleh bank dibandingkan dengan pendapatan atas kegiatan operasional
ii. Return on Investment (ROI)
Retrun on Investment merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan manajemen dalam
mengelola laba secara general
iii. Return on Equity (ROE)
Return on Equity ratio merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara laba bersih
bank dengan modal sendiri
4. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo. Adapun rasio likuiditas dalam menilai kinerja bank konvensional
yang digunakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to deposit ratio merupakan rasio yang mengukur jumlah kredit yang diberikan bank dengan
dana yang diterima bank
b. Loan to Asset ratio
Loan to asset ratio merupakan rasio yang mengukur tingkat likuiditas bank dimana rasio ini
menunjukkan kemampuan bank dalam memberikan kredit dengan menggunakan asset milik bank.

5. Objek dan Metode Penelitian


Objek penelitian ini adalah rasio solvabilitas, rentabilitas, dan likuiditas bank konvensional pada
tahun 2008 adapun bank konvensional yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:
6. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah analisa regresi linear sederhana dimana rasio rentabilitas
dan solvabilitas diregresikan terhadap rasio likuiditas dengan rasio rentabilitas dan solvabilitas sebagai
variabel bebas dan rasio likuiditas sebagai variabel tidak bebas
7. Hasil Penelitian
Adapun penjabaran dari hasil penelitian secara ringkas adalah sebagai berikut, lampiran rinci atas
hasil penelitian dilampirkan pada halaman terpisah
1) Analisa Regresi ROI dengan Reserve Requirement
Y=-0.0823945-0.0385483X
2) Analisa regeresi ROI Dengan LDR
Y=-0.1867833-0.015419X
3) Analisa Regresi ROA Dengan Resrve Requirement
Y=-0.0753941-2.6596167X
4) Analisa Regresi ROA Dengan LDR
Y=-0.6734212-5.0922613X
5) Analisa Regresi NPM dengan Reserve Requirement
Y=-0.51446-0.2344X
6) Analisa Regresi NPM dengan LDR
Y=-4.8972+2.516504X
7) Analisa Regresi CAR dengan Reserve Requirement
Y=-0.0375-0.04145X
8) Analisa Regresi CAR dengan LDR
Y=-0.18174-0.06411X
8. Kesimpulan
Kesimpulan atas penelitian diatas adalah sebagai berikut
i. ROI memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirementdan LDR bank
ii. ROA memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirement dan LDR bank
iii. NPM memiliki pengaruh negarive terhadap Reserve Requirement serta pengaruh positif terhadap
LDR bank
iv. CAR memiliki pengaruh negative terhadap Reserve Requirement dan LDR bank
Berdasarkan keempat kesimpulan diatas maka dapat dikatakan bahwa kegiatan operasional bank-lah yang
berperan dalam menentukan likuiditas suatu bank.

You might also like