You are on page 1of 8

PENGENALAN ALAT-ALAT DI LABORATORIUM

MIKROBIOLOGI

Tujuan: Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalakan peralatan-peralatan


yang biasa digunakan untuk praktek Mikrobiologi.

A. Prinsip/Teori penting

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan dan


penyebaran jasad hidup yang termasuk mikroba (jasad renik, mikrobia,
mikroorganisme). Mikroba berasal dari kata micros = kecil/sangat kecil, bios =
hidup/kehidupan. Bidang ilmu ini mencakup salah satu kelompok besar jasad hidup
yang mempunyai bentuk dan ukuran sangat kecil, serta sifat hidup yang berbeda
dengan jasad lain umumnya. Karena itu, tanpa menggunakan alat pembesara seperti
lup dan mikroskup, bentuknya akan sulit untuk dilihat dan dipelajari, serta sifat
kehidupannya lebih banyak dipelajari dari segi sitologi/genetik dan prses-proses
metabolima sel (biokimia sel).
Alat-alat yang digunkan pada praktikum mikrobologi pada dasarnya hampir
sama dengan alat yang digunakan pada praktikum biologi atau praktikum kimia.
Perbedaannya terletak pada praktikum mikrobiologi diperlukan alat-alat khusus,
terutama alat-alat untuk pertumbuhan, isolasi, indentifikasi dan perhitungan
mikroba. Satu hal lagi yang menjadi ciri khusus, bahwa beberapa peralatan yang
digunakan pada praktikum mikrobiologi, harus dalam keadaan steril.

B. Prosedur singkat

Praktikum ini dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat demontrasi yang
disampaikan oleh dosen Labolatorium serta dijelaskan fugsi dari masing-masing
alat.

C. Data Pengamatan/Gambar

No Gambar Alat Nama Alat Keterangan


1. Autoclave (Otoklaf) Fungsi:
untuk sterilisasi larutan,
media, peralatan gelas dan
untuk membunuh
mikroorganisme yang telah
selesai digunakan atau
dibuang.
Bahan:Stanlies steel.
Sumber listrik: 220 Volt.
Maksimal tekanan: 3 ATM.
Perlengkapan: jarum
penunjuk tekanan, pengatur
tekanan, pengurang tekanan.
2. Beaker glass (gelas Fungsi:
piala) Memanaskan air, pembuatan
pereaksi, pembuatan
media,menimbang, dsb.
Bahan: Kaca (gelas)
Ukuran: 50, 100, 250, 500,
1000 mL.
Spesifikasi khusus: Tahan
panas.
3. Bulp Fungsi:
(karet penyedot) Membantu menyedot larutan
atau reagen ke dalam pipet.
Bahan: karet.

4. Pembakar Spirtus Fungsi:


Digunakan pada berbagai
manipulasi yang berhubungan
dengan bakteri dan media,
seperti membakar ose, jarum,
proses fiksasi. Posisi
pembakar dapat tegak atau
miring sehingga daerah meja
jerja masih termasuk areal
panas
Bahan: Kaca/gelas, kain
sumbu.
5. Cawan Petri Fungsi:
Digunakan untuk menyeleksi,
menghitung bakteri jika
dibutuhkan permukaan yang
luas dalam pemeliharaannya
atau untuk lebih memudahkan
pengamatan.
Bahan: Kaca/gelas Ukuran:
90 x 15 mm dan 150 x 15
mm.
6. Labu Erlenmeyer Fungsi:
Diperlukan pada saat
menumbuhkan
mikroorganisme, sebagai
wadah saat mempersiapkan
media.
Bahan: Kaca/gelas
Ukuran: 50, 100, 250
500 dan 1000 mL.
7. Gelas penyebar Fungsi:
Digunakan untuk
mendistribusikan sel-sel
bakteri secara merata pada
permukaan cawan petri
(media padat).
Bahan: Kaca/gelas.
8. Inkubator Fungsi:
Menjaga suhu dalam proses
inkubasi sesuai dengan suhu
optimum sebuah media yang
berisi biakan mikroorganisme
tertentu.
Bahan: Stainless steel.
Sumber listrik: 220 Volt.
9. Rak Tabung Reaksi Fungsi:
Untuk menempatkan tabung-
tabung reaksi.
Bhan: Kayu.

10. Kaca Alas Fungsi:


Menempatkan preparat yang
akan dilihat di bawah
mikroskop.
Bahan: Gelas/kaca.

11. Kaca Alas Tetes Fungsi:


Gantung Untuk menempatkan preparat
mikroorganisme hidup yang
akan dilihat di bawah
mikroskop.
Bahan: Gelas/kaca.
12. Tabung Reaksi dengan Fungsi:
tutup Digunakan saat
menumbuhkan bakteri dalam
volume kecil.
Bahan: Gelas/kaca.
Ukuran: 15-50 mL

Tabung Reaksi tanpa


tutup
13. Jarum Ose/Loop Fungsi:
inokulasi Digunakan untuk
memindahkan sejumlah
bakteri ke cawan petri atau ke
suatu wadah dari media cair.
Bahan: Kaca dan kawat
platinum.
14. Pinset Fungsi:
Digunakan untuk
memindahkan suatu benda
padat dengan cara
penjepitnya.
Bahan: Stainless steel.
15. Pipet Tetes Fungsi:
Digunakan untuk
memindahkan larutan dari
suatu wadah ke wadah lain.
Bahan: Kaca/gelas.
16. Pipet Mohr Fungsi:
Digunakan untuk
memindahkan larutan dari
suatu wadah ke wadah lain
dan memiliki skala-skala
tertentu.
Ukuran: 1, 2, 3, 4, 5, 10, 25
mL
Bahan: Kaca/gelas
17. Pipet Volumetrik Fungsi:
Digunakan untuk mengambil
larutan dalam volume tertentu
(skala hanya 1) berukuran (1,
5, 10, 25, 50 mL.
Bahan: Kaca/gelas

18. Orbital Shaker Fungsi:


Digunakan untuk
menumbuhkan bakteri atau
mikroorganisme lainnya.
Bahan: Metal (plat), Stainless
Steel.
19. Vortex mixer Fungsi:
Digunakan untuk melarutkan
pelet/suspensi pada tabung
atau mengaduk larutan pada
tabung reaksi, sehingga
benar-benar homogen
Bahan: Metal

20. Water bath/Penangas Fungsi:


air Menjaga suhu tabung yang
mengandung agar-agar,
supaya tetap panas (cair)
sebelum dituangkan dalam
cawan petri sebagai top agar.
Bahan: Metal/Logam.
Sumber Listrik: 220 Volt

21. Hot Plate Fungsi:


Untuk memanaskan sekaligus
media agar.
Bahan: Metal/Logam
Listrik 220 Volt
Panas dan kecepatan putaran
pengadukan dapat diatur
sesuai kebutuhan.
22. Timbangan Analitik Fungsi:
Digunakan untuk menimbang
sample atau bahan secara
teliti.
Bahan: Metal dan Kaca
Tingkat ketelitian: 4 digit (0.1
mg).
23. UV/Visible Fungsi:
Spectrophotometer Untuk mengukur konsentrasi
sebuah larutan berdasarkan
serapan warna pada panjang
gelombang tertentu dan
dibandingkan dengan satu
atau lebih standard.
Bahan: Logam, kaca,
elektronik.
24. Gelas Ukur Fungsi:
Digunakan untuk mengukur
cairan tanpa terlalu teliti.
Ukuran: 25-250 mL

25. Penjepit Tabung Fungsi:


Digunakan untuk menjepit
tabung reaksi.

26. Lemari Pendingin Fungsi:


Digunakan untuk
pemeliharaa, penyimpanan
kultur, penyimpanan media
steril untuk mencegah
kekerinagn dan untuk
menyimpan larutan-larutan
tidak tahan panas, antibiotik,
serum dan pereaksi-pereaksi
biokimia.

27. Mikroskop Fungsi:


Digunakan untuk pengamatan
morfologi mikroorganisme
dengan lensa pembesaran

28. Loop Fungsi :


Untuk melihat benda agar
terlihat lebih besar dari
aslinya.

29. Tabung Durham Fungsi :


Untuk mengetahui ada atau
tidaknya bakteri, misalnya E.
Colli pada air.
Apabila terdapat bakteri,
maka akan timbul gelembung
udara di dalamnya.
D. Pembahasan

1. Dalam penggunaan alat-alat gelas sebaiknya disterilisasi terlebih dahulu


dengan tujuan agar alat yang digunakan dalam keadaan terbebas dari
mikroorganisme (steril). Sterilisasi ini dinamakan sterilisasi kering.
2. Hindari perrubahan suhu tiba-tiba pada alat yang terbuat dar kaca, karena
akan mengakibatkan pecahannya alat atau akibat lain yang tidak diinginkan.
3. Dalam penggunaan alat-alat yang terbuat dari kaca sebaiknya berhati-hati
agar tidak sering terjadinya benturan yang akan mengakibatkan pecahnya
alat.
4. Penimbangan tidak boleh melibihi daya beban neraca max, hal tersebut
akan mengakibatkan rusaknya neraca.

E. Kesimpulan

Dalam labolatorium mikrobiologi, berdasarkan bahan dasarnya terdapat 2


macam alat yaitu alat-alat yang terbuat dari kaca dan bukan kaca. Diperlukan
ketelitian dalam pengamatan serta kewaspadaan dalam menggunakan alat-alat
tersebut.
Dengan mengetahui jenis fungsi dan bahaya dari alat-alat labolatorium
tersebut, diharapkan praktikan dapat menggunakannya dengan baik dan benar,
sehingga dapat memperlancar pekerjaan dan mencegah tidak terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan.

F. Daftar Pustaka

Ardiansyah, 2004, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan, Bogor : Universitas


Djuanda.

gurungeblog.wordpress.com

Ismail, E. Krisnandi, 2000, Pengantar Kimia Analisis I Gravimetri, Bogor :


SMAKBO.

ketapel.files.wordpress.com 

megabaktiteknik.itrademarket.com

Mulyana, dkk, 1992, Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Mikrobiologi, Bogor :


Universitas Djuanda.

web.fccj.edu

www.hardydiagnostics.com
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
UMUM

PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI

Hari/ Tanggal : Jum’at/ 27 Februari 2009

Kelompok : 3 (Tiga)

Asisten : Ahmad

Nilai :

Disusun Oleh :

Arie Fitiani Octora (B.0810114)


Kes Oktaviani (B.0810194)
Siti Hapsah (B.0810177)

FAKULTAS AGRIBISNIS DAN TEKNOLOGI PANGAN


UNIVERSITAS DJUANDA
2008/2009

You might also like