You are on page 1of 7

POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU


PEMBELAJARAN DI KELAS

ABD ROHMAN 5215087502


http://rahman30.wordpress.com
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA (NR)
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

ABSTRAK

Pada saat ini, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai
bidang sangatlah pesat dan dilihat sebagai suatu keperluan dan juga kesempatan. Teknologi
informasi dan komunikasi juga sangat berperan dalam pendidikan, misalnya Komunikasi
sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media- media komunikasi
seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak
hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus
berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi
dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya
dengan menggunakan komputer atau internet
Kata kunci: Teknologi Informasi dan komunikas, Perkembangan TIK, Media Komunikasi, Internet.
dan computer.

Teknologi komunikasi dan informasi dilakukan dengan menggunakan media-


dalam pendidikan media komunikasi seperti telepon,
Perkembangan teknologi informasi dan komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi
komunikasi (TIK) telah memberikan antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan
pengaruh terhadap dunia pendidikan melalui hubungan tatap muka tetapi juga
khususnya dalam proses pembelajaran. dilakukan dengan menggunakan media-
Menurut Rosenberg (2001), dengan media tersebut. Guru dapat memberikan
berkembangnya penggunaan TIK ada lima layanan tanpa harus berhadapan langsung
pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: dengan siswa. Demikian pula siswa dapat
1. dari pelatihan ke penampilan, memperoleh informasi dalam lingkup yang
2. dari ruang kelas ke di mana dan luas dari berbagai sumber melalui cyber
kapan saja, space atau ruang maya dengan
1. dari kertas ke “on line” atau saluran, menggunakan komputer atau internet. Hal
3. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan yang paling mutakhir adalah
kerja, berkembangnya apa yang disebut
5. dari waktu siklus ke waktu nyata. ~\E~XKLeQcHDg”KQLQJK~~D~Q~QXQD
K~Qya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
Komunikasi sebagai media pendidikan dengan menggunakan internet. Istilah lain

1 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
yang makin poluper saat ini ialah e- sangat mudah dan cepat tanpa mengenal
learning yaitu satu model pembelajaran batas-batas kewilayahan atau kebangsaan.
dengan menggunakan media teknologi Melalui internet setiap orang dapat
komunikasi dan informasi khususnya internet. mengakses ke dunia global untuk
Menurut Rosenberg (2001; 28), e- learning memperoleh informasi dalam berbagai
merupakan satu penggunaan teknologi bidang dan pada glirannya akan
internet dalam penyampaian pembelajaran memberikan pengaruh dalam keseluruhan
dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat
kriteria yaitu: cepat beberapa dasawarsa terakhir telah
1. e-learning terjadi revolusi internet di berbagai
merupakan negara serta penggunaannya dalam
jaringan berbagai bidang kehidupan.
dengan
kemampuan Keberadaan internet pada masa kini sudah
untuk merupakan satu kebutuhan pokok manusia
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi modern dalam menghadapi berbagai
dan membagi materi ajar atau informasi, tantangan perkembangan global. Kondisi ini
2. pengiriman sampai ke pengguna sudah tentu akan memberikan dampak
terakhir melalui komputer dengan terhadap corak dan pola-pola kehidupan
menggunakan teknologi internet yang umat manusia secara keseluruhan.
standar,
3. memfokuskan pada pandangan yang Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa
paling luas tentang pembelajaran dibalik yang ingin lestari dalam menghadapi
paradigma pembelajaran tradisional. tantangan global, perlu meningkatkan
kualitas dirinya untuk beradaptasi
Saat ini e-learning telah berkembang dalam dengan tuntutan yang berkembang. TIK
berbagai model pembelajaran yang berbasis telah mengubah wajah pembelajaran yang
TIK seperti: CBT (Computer Based berbeda dengan proses pembelajaran
Training), CBI (Computer Based tradisional yang ditandai dengan interaksi
Instruction), Distance Learning, Distance tatap muka antara guru dengan siswa baik di
Education, CLE (Cybernetic Learning kelas maupun di luar kelas.
Environment), Desktop
Videoconferencing, ILS (Integrated Di masa-masa mendatang, arus informasi
Learning Syatem), LCC (Learner- akan makin meningkat melalui jaringan
Cemterted Classroom), Teleconferencing, internet yang bersifat global di seluruh
WBT (Web-Based Training), dsb. dunia dan menuntut siapapun untuk
beradaptasi dengan kecenderungan itu
Satu bentuk produk TIK adalah internet kalau tidak mau ketinggalan jaman.
yang berkembang pesat di penghujung abad Dengan kondisi demikian maka
20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya pendidikan khususnya proses
telah memberikan dampak yang cukup besar pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat
terhadap kehidupan umat manusia dalam terlepas dari keberadaan komputer dan
berbagai aspek dan dimensi. Internet internet sebagai alat bantu utama.
merupakan salah satu instrumen dalam era Majalah Asiaweek terbitan 20-27
globalisasi yang telah menjadikan dunia ini Agustus 1999 telah menurunkan tulisan-
menjadi transparan dan terhubungkan dengan tulisan dalam tema "Asia in the New

2 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
Millenium" yang memberikan gambaran bertindak sebagai fasilitator pembelajaran
berbagai kecenderungan perkembangan yang sesuai dengan peran-peran sebagaimana
akan terjadi di Asia dalam berbagai aspek dikemukakan di atas.
seperti ekonomi, politik, agama, sosial,
budaya, kesehatan, pendidikan, dsb. Dalam tulisan itu, secara ilustratif
termasuk di dalamnya pengaruh revolusi disebutkan bahwa di masa-masa mendatang
internet dalam berbagai dimensi kehidupan. isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku
Salah satu tulisan yang berkenaan dengan dan alat tulis seperti sekarang ini, akan
dunia pendidikan disampaikan oleh Robin tetapi berupa:
Paul Ajjelo dengan judul "Rebooting:The 1. komputer notebook dengan akses
Mind Starts at School". Dalam tulisan internet tanpa kabel, yang bermuatan
tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas materi-materi belajar yang berupa bahan
di era millenium yang akan datang akan jauh bacaan, materi untuk dilihat atau didengar,
berbeda dengan ruang kelas seperti dan dilengkapi dengan kamera digital
sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti serta perekam suara,
laboratorium komputer di mana tidak 2. Jam tangan yang dilengkapi dengan data
terdapat lagi format anak duduk di bangku pribadi, uang elektronik, kode sekuriti
dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas untuk masuk rumah, kalkulator, dsb.
di masa yang akan datang disebut sebagai 3. Videophone bentuk saku dengan
"cyber classroom" atau "ruang kelas maya" perangkat lunak, akses internet,
sebagai tempat anak-anak melakukan permainan, musik, dan TV,
aktivitas pembelajaran secara individual 4. alat-alat musik,
maupun kelompok dengan pola belajar 5. alat olah raga, dan
yang disebut "interactive learning" atau 6. bingkisan untuk makan siang.
pembelajaran interaktif melalui komputer
dan internet. Anak-anak berhadapan dengan Hal itu menunjukkan bahwa segala
komputer dan melakukan aktivitas kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti
pembelajaran secara interaktif melalui berupa perlengkapan yang bernuansa
jaringan internet untuk memperoleh internet sebagai alat bantu belajar.
materi belajar dari berbagai sumber Meskipun teknologi informasi komunikasi
belajar. dalam bentuk komputer dan internet telah
terbukti banyak menunjang proses
Anak akan melakukan kegiatan belajar pembelajaran anak secara lebih efektif dan
yang sesuai dengan kondisi produktif, namun di sisi lain masih banyak
kemampuan individualnya sehingga kelemahan dan kekurangan. Dari sisi
anak yang lambat atau cepat akan kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih
memperoleh pelayanan pembelajaran yang bergairah dengan internetnya itu sendiri
sesuai dengan dirinya. Kurikulum dibandingkan dengan materi yang
dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk dipelajari. Dapat juga terjadi proses
yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel pembelajaran yang terlalu bersifat individual
sesuai dengan kondisi lingkungan dan sehingga mengurangi pembelajaran yang
kondisi anak sehingga memberikan bersifat sosial. Dari aspek informasi yang
peluang untuk terjadinya proses diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan
pembelajaran maju berkelanjutan baik informasi dari internet sehingga sangat
dalam dimensi waktu maupun ruang dan berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap
materi. Dalam situasi seperti ini, guru kritis terhadap informasi yang diperoleh.

3 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan 6. suatu proses linear.
internet yang kurang proporsional dapat
mengabaikan peningkatan kemampuan Sejalan dengan perkembangan TIK
yang bersifat manual seperti menulis telah terjadi perubahan pandangan
tangan, menggambar, berhitung, dsb. mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran
sebagai:
Dalam hubungan ini guru perlu 1. proses alami,
memiliki kemampuan dalam mengelola 2. proses sosial,
kegiatan pembelajaran secara proporsional 3. proses aktif dan pasif,
dan demikian pula perlunya kerjasama 4. proses linear dan atau tidak linear,
yang baik dengan orang tua untuk 5. proses yang berlangsung integratif
membimbing anak-anak belajar di rumah dan kontekstual,
masing-masing. 6. aktivitas yang berbasis pada model
kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur
Pergeseran pandangan tentang siswa,
pembelajaran 7. aktivitas yang dinilai berdasarkan
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga pemecahan masalah nyata baik individual
hal yang harus diwujudkan yaitu maupun kelompok.
1. siswa dan guru harus memiliki akses
kepada teknologi digital dan internet Hal itu telah menguban peran guru dan
dalam kelas, sekolah, dan lembaga siswa dalam pembelajaran . Peran guru
pendidikan guru, telah berubah dari:
2. harus tersedia materi yang berkualitas, 1. sebagai penyampai pengetahuan,
bermakna, dan dukungan kultural bagi sumber utama informasi, akhli materi,
siswa dan guru, dan dan sumber segala jawaban, menjadi
3. guru harus memilikio pengetahuan dan sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih,
ketrampilan dalam menggunakan alat- kolaborator, navigator pengetahuan, dan
alat dan sumber-sumber digital mitra belajar;
untuk membantu siswa agar 2. dari mengendalikan dan mengarahkan
mencaqpai standar akademik. semua aspek pembelajaran, menjadi
Sejalan dengan pesatnya perkembangan lebih banyak memberikan lebih banyak
TIK, maka telah terjadi pergeseran alternatif dan tanggung jawab kepada
pandangan tentang pembelajaran baik di setiap siswa dalam proses pembelajaran.
kelas maupun di luar kelas. Dalam
pandangan tradisional di masa lalu (dan Sementara itu peran siswa dalam
masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran telah mengalami perubahan
pembelajaran dipandang sebagai: yaitu:
1. sesuatu yang sulit dan berat, 1, dari penerima informasi yang pasif
2. upaya mengisi kekurangan siswa, menjadi partisipan aktif dalam proses
3. satu proses transfer dan penerimaan pembelajaran,
informasi, 2, dari mengungkapkan kembali
4. proses individual atau soliter, pengetahuan menjadi menghasilkan dan
5. kegiatan yang dilakukan dengan berbagai pengetahuan,
menjabarkan materi pelajaran kepada 3, dari pembelajaran sebagai aktiivitas
satuan-satuan kecil dan terisolasi, individual (soliter) menjadi

4 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
pembelajaran berkolaboratif dengan lalu berpusat pada guru telah bergesar
siswa lain. menjadi berpusat pada siswa. Secara rinci
dapat digambarkan sebagai berikut:
Lingkungan pembelajaran yang di masa
Lingkungan Berpusat pada guru Berpusat pada siswa

Aktivitas kelas Guru sebagai sentral dan Siswa sebagai sentral dan

bersifat didaktis bersifat interaktif

Peran guru Menyampaikan fakta- fakta, Kolaboratif, kadang-

guru sebagai akhli kadang siswa sebagai

akhli

Penekanan pengajaran Mengingat fakta-fakta Hubungan antara

informasi dan temuan

Konsep pengetahuan Akumujlasi fakta secara Transformasi fakta-fakta

kuantitas

Penampilan keberhasilan Penilaian acuan norma Kuantitas pemahaman ,

penilaian acuan patokan

Penilaian Soal-soal pilihan Protofolio, pemecahan

berganda masalah, dan

penampilan

Penggunaan teknologi Latihan dan praktek Komunikasi, akses,

kolaborasi, ekspresi

telah memungkinkan terjadinya


Kreativitas dan kemandirian belajar individuasi, akselerasi, pengayaan,
Dengan memperhatikan pengalaman perluasan, efektivitas dan
beberapa negara sebagaimana produktivitas pembelajaran yang
dikemukakan di atas, jelas sekali TIK pada gilirannya akan meningkatkan
mempunyai pengaruh yang cukup berarti kualitas pendidikan sebagai infrastruktur
terhadap proses dan hasil pembelajaran pengembangan sumber daya manusia
baik di kelas maupun di luar kelas. TIK secara keseluruhan. Melalui penggunaan

5 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
TIK setiap siswa akan terangsang untuk kehidupannya. Kemandirian didukung
belajar maju berkelanjutan sesuai dengan kualitas pribadi yang ditandai
dengan potensi dan kecakapan yang dengan penguasaan kompetensi
dimilikinya. Pembelajaran dengan tertentu, konsistensi terhadap
menggunakan TIK menuntut kreativitas pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan
dan kemandirian diri sehingga bertindak, mampu mengendalikan dirinya,
memungkinkan mengembangkan semua dan memiliki komitmen yang kuat terhadap
potensi yang dimilikinya. berbagai hal. Dengan memperhatikan ciri-
ciri kreativitas dan kemandirian tersebut,
Dalam menghadapi tantangan kehidupan maka dapat dikatakan bahwa TIK
modern di abad-21 ini kreativitas dan memberikan peluang untuk berkembangnya
kemandirian sangat diperlukan untuk kreativitas dan kemandirian siswa.
mampu beradaptasi dengan berbagai
tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan Pembelajaran dengan dukungan TIK
dalam hidup ini dengan beberapa alasan memungkinkan dapat menghasilkan karya-
antara lain: pertama , kreativitas karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang
memberikan peluang bagi individu untuk tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh
mengaktualisasikan dirinya, kedua , untuk kepentingan yang lebih bermakna.
kreativitas memungkinkan orang dapat Melalui TIK siswa akan memperoleh
menemukan berbagai alternatif dalam berbagai informasi dalam lingkup yang
pemecahan masalah, ketiga, kreativitas lebih luas dan mendalam sehingga
dapat memberikan kepuasan hidup, dan meningkatkan wawasannya. Hal ini
keempat, kreativitas memungkinkan merupakan rangsangan yang kondusif bagi
manusia meningkatkan kualitas berkembangnya kemandirian anak
hidupnya. Dari segi kognitifnya, terutama dalam hal pengembangan
kreativitas merupakan kemampuan kompetensi, kreativitas, kendali diri,
berfikir yang memiliki kelancaran, konsistensi, dan komitmennya baik
keluwesan, keaslian, dan perincian. terhadap diri sendiri maupun terhadap
pihak lain.
Sedangkan dari segi afektifnya
kreativitas ditandai dengan motivasi Peran guru
yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik Semua hal itu tidak akan terjadi dengan
dengan tugas majemuk, berani sendirinya karena setiap siswa memiliki
menghadapi resiko, tidak mudah putus kondisi yang berbeda antara satu dengan
asa, menghargai keindahan, memiliki lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik
rasa humor, selalu ingin mencari dari guru maupun dari orang tuanya dalam
pengalaman baru, menghargai diri sendiri melakukan proses pembelajaran dengan
dan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru
ditandai dengan orisinalitas, memiliki memegang peran yang amat penting dan
nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat harus menguasai seluk beluk TIK dan yang
dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian lebih penting lagi adalah kemampuan
sangat diperlukan dalam kehidupan memfasilitasi pembelajaran anak secara
yang penuh tantangan ini sebab efektif. Peran guru sebagai pemberi
kemandirian merupakan kunci utama bagi informasi harus bergeser menjadi
individu untuk mampu mengarahkan manajer pembelajaran dengan sejumlah
dirinya ke arah tujuan dalam peran-peran tertentu, karena guru

6 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com
bukan satu-satunya sumber informasi dengan siswa. Hal ini mengandung
melainkan hanya salah satu sumber makna bahwa guru bukanlah satu-satunya
informasi. Dalam bukunya yang sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia
EHUMXCReinventing Education”, Louis sebagai fasilitator pembelajaran siswa.
V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), menyatakan Sebagai pemimpin, diharapkan guru
bahwa di masa-masa mendatang peran- mampu menjadi seseorang yang mampu
peran guru mengalami perluasan yaitu menggerakkan orang lain untuk
guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, mewujudkan perilaku menuju tujuan
manajer pembelajaran, partisipan, bersama. Disamping sebagai pengajar,
pemimpin, pembelajar, dan pengarang. guru harus mendapat kesempatan untuk
Sebagai pelatih (coaches), guru harus mewujudkan dirinya sebagai pihak yang
memberikan peluang yang sebesar-besarnya bertanggung jawab dalam berbagai
bagi siswa untuk mengembangkan cara- kegiatan lain di luiar mengajar. Sebagai
cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan pembelajar, guru harus secara terus
kondisi masing-masing. Guru hanya menerus belajar dalam rangka
memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja menyegarkan kompetensinya serta
dan tidak memberikan satu cara yang meningkatkan kualitas profesionalnya.
mutlak. Hal ini merupakan analogi dalam Sebagai pengarang, guru harus selalu
bidang olah raga, di mana pelatih hanya kreatif dan inovatif menghasilkan
memberikan petunjuk dasar-dasar berbagai karya yang akan digunakan
permainan, sementara dalam permainan itu untuk melaksanakan tugas-tugas
sendiri para pemain akan profesionalnya. Guru yang mandiri bukan
mengembangkan kiat-kiatnya sesuai sebagai tukang atau teknisi yang harus
dengan kemampuan dan kondisi yang mengikuti satu buku petunjuk yang baku,
ada. Sebagai konselor, guru harus melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang
mampu menciptakan satu situasi mampu menghasilkan berbagai karya
interaksi belajar-mengajar, di mana inovatif dalam bidangnya. Hal itu harus
siswa melakukan perilaku pembelajaran didukung oleh daya abstraksi dan
dalam suasana psikologis yang kondusif komitmen yang tinggi sebagai basis
dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru. kualitas profesionaliemenya.

Disamping itu, guru diharapkan mampu Daftar Pustaka


memahami kondisi setiap siswa dan
membantunya ke arah perkembangan 1. Direktorat pembinaan SMK. (2003).
optimal. Sebagai manajer Draft Landasan, Program, dan
pembelajaran , guru memiliki Pengembangan Kurikulum 2004
kemandirian dan otonomi yang seluas- 2. Rosenberg. (2001; 28),
luasnya dalam mengelola keseluruhan 3. Majalah Asiaweek terbitan 20-27
kegiatan belajarmengajar dengan (1999). "Asia in the New
mendinamiskan seluruh sumber- Millenium".
sumber penunjang pembelajaran. 4. Robin Paul Ajjelo "Rebooting:The
Sebagai partisipan, guru tidak hanya Mind Starts at School".
berperilaku mengajar akan tetapi juga 5. EHUMXCReinventing Education”,
berperilaku belajar dari interaksinya Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995),

7 JURNAL POTENSI TEKNOLOGI INFORMASI DAN


KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN MUTU
PEMBELAJARAN DI KELAS
http://rahman30.wordpress.com

You might also like