You are on page 1of 8

AGILITY (KELINCAHAN

Agility adalah kemampuan untuk mengubah arah tubuh dalam pola yang efisien dan efektif
serta untuk mencapai suatu kombinasi dari :
• Balance (keseimbangan) :
o Kemampuan untuk mempertahankan equilibrium ketika diam atau bergerak (bukan jatuh)
melalui aksi koordinasi dari fungsi sensorik (mata, telinga dan organ proprioceptive pada
sendi-sendi).
o Static Balance adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat massa tubuh diatas dasar
tumpuan dalam posisi diam (tak bergerak)
o Dynamic Balance adalah kemampuan untuk mempertahankan balance dibawah pengaruh
perubahan kondisi-kondisi dari gerakan tubuh.
• Speed (kecepatan) adalah kemampuan menggerakkan seluruh bagian tubuh dengan cepat.
• Strength (kekuatan) adalah kemampuan suatu otot atau group otot untuk mengatasi suatu
tahanan.
• Koordinasi adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan yang saling bekerjasama dengan
fungsi sensorik tubuh seperti menangkap sebuah bola (bola, tangan dan koordinasi mata).

Agility ladder (kotak kelincahan)


Pada olahraga kompetisi yang beragam, tubuh secara konstan dituntut untuk melakukan
gerakan dari berbagai derajat sendi. Tujuan utama dari program agility ladder adalah untuk
mempermudah cakupan gerakan luas yang berbeda-beda pada kaki dan pola-pola gerakan. Gerakan-
gerakan skill ini dapat menjadi gerakan alamiah kedua dan tubuh mampu dengan cepat merespon
berbagai derajat gerakan yang diperlukan dalam olahraga kompetisi.
Kami dapat memperbaiki agility dengan melakukan latihan gerakan dalam program training
dan agility ladder merupakan alat esensial/penting dalam program agility yang sempurna. Standar
ladder adalah 10 yard panjangnya dengan ukuran kotaknya 18 inchi tetapi anda dapat
mengkonstruksi sendiri ladder tersebut dengan menggunakan stick (tongkat) atau tape (pita).
Ketika memulai program agility ladder perlu diperkenalkan 2 – 4 gerakan. Sekali anda dapat
menguasai pola ini maka akan diperkenalkan beberapa pola yang baru.
Latihan-latihannya
Dibawah ini akan dijelaskan secara detail beberapa latihan ladder untuk atlit.

Latihan 1

 Berlari melalui ladder dengan satu kaki pada setiap kotak.


 Ditekankan pada ayunan lengan dan gerakan knee yang tinggi secara kuat
dengan jari-jari kaki dorsifleksi serta kontak dengan tanah secara cepat

Latihan 2

 Berlari melalui ladder dengan kedua kaki pada setiap kotak


 Ditekankan pada ayunan lengan dan gerakan knee yang tinggi secara
kuat dengan jari-jari kaki dorsifleksi serta kontak dengan tanah secara
cepat.

Latihan 3

3a 3b 3c 3d
 Mulai dengan berdiri disamping ladder (gambar 3a)
 Bergerak dalam pola lateral ke kanan, melangkah kedalam kotak pertama dengan kaki kanan
(gambar 3b).
 Kemudian diikuti dengan langkah kaki kiri kedalam kotak pertama
(gambar 3c).
 Berikutnya, melangkah ke belakang dengan kaki kanan (gambar 3d)
 Kemudian diikuti dengan langkah kaki kiri ke belakang (gambar 3e)
 Ulangi urutan langkah tersebut pada kotak 2 sampai kotak 5 dan
sepanjang ladder.

3e
Latihan 4
 Lakukan latihan dalam posisi disamping ladder (gambar 4a)
 Bergerak ke kanan dengan kaki kanan melangkah kedalam kotak
pertama (gambar 4b)
 Kemudian kaki kiri melangkah melewati ladder (gambar 4c)
 Selanjutnya gerakkan kaki kanan dari ladder (kotak pertama) dengan
melangkah ke belakang disamping kaki kiri. (gambar 4d)
 Sekarang, kaki kiri melangkah ke depan kedalam kotak kedua.
 Kemudian kaki kanan melangkah melewati ladder.
 Gerakkan kaki kiri dari ladder (kotak kedua) dengan melangkah ke
depan disamping kaki kanan.
 Ulangi urutan gerakan tersebut dari kotak 2 – 7 dan sepanjang ladder.
4a

4b 4c 4d

Latihan 5
 Mulai dengan posisi mengangkang pada salah satu sisi ladder – kaki
kanan pada kotak pertama dan kaki kiri diluar ladder (gambar 5a)
 Lakukan lompatan ke kanan dengan kaki kiri mendarat pada kotak
ladder kedua dan kaki kanan tetap pada kotak ladder pertama (gambar 5b)
 Lakukan lompatan berikutnya ke kiri sehingga kaki kanan mendarat diluar ladder dan kaki
kiri tetap pada kotak ladder kedua (gambar 5c)
 Lakukan lompatan berikutnya ke kiri sehingga kaki kanan mendarat pada kotak ladder ketiga
dan kaki kiri tetap pada kotak ladder kedua (gambar 5d). 5a
 Lakukan lompatan berikutnya ke kanan sehingga kaki kiri mendarat diluar ladder dan kaki
kanan tetap pada kotak ladder ketiga (gambar 5e).
 Ulangi urutan latihan ini dari kotak 2 – 5 dan sepanjang ladder.

5b 5c 5d 5e

Latihan 6
 Mulai berdiri disamping ladder (gambar 6a)
 Kaki kanan melangkah kedalam kotak pertama (gambar 6b)
 Kemudian, kaki kiri melangkah melewati ladder (gambar 6c)
 Kaki kanan melangkah kearah lateral pada kota ladder berikutnya
(gambar 6d)
 Kemudian, kaki kiri melangkah melewati ladder (gambar 6e)
 Kaki kanan melangkah kearah lateral pada kotak ladder berikutnya
(gambar 6f)
 Ulangi urutan langkah tersebut dari kotak 3 – 6 dan sepanjang ladder. 6a

6b 6c 6d 6f

Latihan 7
Seperti latihan 6 tetapi kaki kiri yang bergerak kearah lateral.

Tes/Pengukuran Agility
Ada beberapa tes untuk mengukur agility atlit, yaitu :
 Hexagonal Obstacle Agility Test – cocok untuk olahraga yang membutuhkan gerakan
multidirectional (beragam arah).
 Illinois Agility Run Test – cocok untuk olahraga yang membutuhkan gerakan
multidirectional (beragam arah).
 Lateral Changes of Direction Test – cocok untuk olahraga yang membutuhkan gerakan
multidirectional (beragam arah).
 Quick Feet Test – cocok untuk olahraga yang membutuhkan gerakan multidirectional
(beragam arah).
 “T” Drill Test – cocok untuk olahraga yang membutuhkan gerakan multidirectional
(beragam arah).
 Stork Stand Test (tes balance)
Kecepatan melalui sebuah ladder dapat menunjukkan seberapa besar ketangkasan atlit. Waktu
yang dicapai kurang dari 2,8 detik untuk laki-laki dan 3,4 detik untuk wanita dengan lari sepanjang
ladder yang panjangnya 20 kotak ladder dan setiap kaki tepat pada kotak ladder dianggap sebagai
waktu yang luar biasa (excellent) untuk atlit.

Hexagonal Obstacle Agility Test


Tes ini bertujuan untuk mengukur agility (kelincahan) atlit dan sebagai alat ukur untuk melihat
perkembangan agility atlit. Dalam tes ini diperlukan :
• 66 cm kotak heksagon dengan 6 sudut dibuat diatas lantai.
• Stopwatch
• Seorang asisten
Prosedur Pelaksanaannya :
• Atlit berdiri di titik tengah kotak
heksagon, menghadap ke garis A.
• Sepanjang test atlit harus menghadap
ke garis A.
• Pada aba-aba “go”, stopwatch
dijalankan dan atlit melompat dengan
kedua kaki dari titik tengah melewati garis B dan kembali ke titik tengah, kemudian melompat
melewati garis C dan kembali ke titik tengah, kemudian melompat melewati garis D dan kembali
ke titik tengah, dan seterusnya.
• Ketika atlit melompat melewati garis A dan kembali ke titik tengah maka dihitung sebagai
satu sirkuit.
• Atlit harus menyelesaikan test dengan 3 sirkuit.
• Ketika mencapai sirkuit ketiga (terakhir) maka waktu dihentikan dan dicatat.
• Kemudian atlit istirahat selama 1 menit dan lakukan kembali test tersebut.
• Test dilakukan sebanyak 2 kali dan tentukan waktu rata-rata yang dicapai.
• Jika atlit melompat pada garis yang salah atau mendarat pada suatu garis maka test diulang
kembali.
• Hasil rata-rata waktu yang dicapai dicatat dan dicocokkan dengan tabel dibawah ini untuk
melihat kategori yang dicapai.

Tabel Hexagonal Obstacle Agility Test

Gender Excellent Above Average Average Below Average Poor


Male <11.2 secs 11.2 - 13.3 secs 13.4 - 15.5 secs 15.6 - 17.8 secs >17.8 secs
Female <12.2 secs 12.2 - 15.3 secs 15.4 - 18.5 secs 18.6 - 21.8 secs >21.8 secs

Table Reference: Arnot R and Gaines C, Sports Talent, 1984

Illinois Agility Run Test


Tes ini bertujuan untuk mengukur agility (kelincahan) atlit dan sebagai alat ukur untuk melihat
perkembangan agility atlit. Untuk melakukan tes ini, diperlukan :
• Area lapangan yang luasnya 400 meter
• 8 cone (tanda berbentuk kerucut).
• Stopwatch.
• Seorang asisten.
Prosedur pelaksanaannya adalah :
• Tandai area lapangan dengan luas 10 x 5 meter, kemudian
letakkan 4 cone pada setiap ujung lapangan. Ujung kiri lapangan yang terdapat sebuah cone
diberi tanda start dan ujung kanan lapangan yang terdapat sebuah cone diberi tanda finish.
• Letakkan 4 cone lainnya pada area pertengahan lapangan,
dan setiap cone jaraknya 3,3 meter.
• Orang coba mulai berdiri di depan cone start, kemudian
asisten menjelaskan jalur lari yang harus dilakukan sampai finish.
• Pada saat asisten memberi aba-aba “go” maka orang coba
harus lari secepat mungkin mengikuti jalur lari sampai finish, sementara asisten menjalankan
stopwatch.
• Selama lari, orang coba tidak boleh menyentuh cone.
• Waktu yang ditempuh sampai finish dicatat dan
dicocokkan dengan tabel Agility Run Ratings

Tabel Illinois Agility Run Test


Gender Excellent Above Average Average Below Average Poor
Male <15.2 secs 15.2 - 16.1 secs 16.2 - 18.1 secs 18.2 - 18.3 secs >18.3 secs
Female <17.0 secs 17.0 - 17.9 secs 18.0 - 21.7 secs 21.8 - 23.0 secs >23.0 secs

Table Reference: Davis B. et al; Physical Education and the Study of Sport; 2000

You might also like