Professional Documents
Culture Documents
i
DAFTAR ISI ISSN: 1978−8339
Halaman
Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembeliam Komputer Merek Acer (Studi Kasus:
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)
Marhaini ............................................................................................................................................... 89 – 96
Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set terhadap Dividen Tunai pada
Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Indonesia
Isfenti Sadalia dan Nurul Sari Syafitri Saragih .................................................................................... 103 – 108
Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha
Mio pada Mio Automatik Club (MAC) Medan
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan .......................................................................... 117 – 125
ii
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN KOMPUTER
MEREK ACER (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA)
Marhaini
Staf Pengajar FE USU
Abstract
This research was aimed to investigate some variables related to consumers decision, process on buying
Acer brand computer. The variables are the assurance ogf buying Acer brand computer, the evaluation of other
opinion, and the motivation to follow other opinion. This research involved 145 college student from Economy
Faculty of North Sumatera University. The data was analyzed using multiple regression analysis. The main
result showed that the decision of buying Acer brand computer was influenced by the assurance of buying Acer
brand computer, the evaluation of other opinion and the motivation to follow other opinion.
89
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
1. Apakah keyakinan konsumen berpengaruh secara 6. Untuk mengetahui apakah motivasi dan keyakinan
signifikan pada sikap konsumen terhadap normative dari konsumen berpengaruh secara
pembelian komputer merek Acer. signifikan terhadap norma subyektif dalam
2. Apakah evaluasi akibat dari keyakinan konsumen pembelian komputer merek Acer.
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap 7. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku
konsumen dalam pembelian produk komputer berpengaruh secara signifikan terhadap minat
merek Acer. konsumen dalam pembelian komputer merek
3. Apakah keyakinan dan evakuasi akibat Acer.
berpengaruh secara signifikan terhadap sikap 8. Untuk mengetahui apakah norma subyektif
konsumen dalam pembelian komputer merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat
Acer. konsumen dalam pembelian komputer merek
4. Apakah keyakinan normative dari konsumen Acer.
berpengaruh secara signifikan terhadap norma 9. Untuk mengetahui apakah sikap berperilaku (Ab)
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer. dan norma subyektif (SN) berpengaruh secara
5. Apakah motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen dalam
signifikan terhadap norma subyektif dalam pembelian komputer merek Acer.
pembelian komputer merek Acer.
6. Apakah motivasi dan keyakinan normatif dari 1.4. Manfaat Penelitian
konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap Dengan dicapainya tujuan penelitian
norma subyektif dalam pembelian komputer diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
merek Acer. berikut:
7. apakah sikap berperilaku berpengaruh secara 1. Dapat memberikan masukan bagi perusahaan
signifikan terhadap minat konsumen dalam penjual komputer merek Acer di Medan dalam
pembelian komputer merek Acer. rangka merumuskan dan mengembangkan strategi
8. Apakah norma subyektif berpengaruh secara pemasaran, khususnya di bidang perilaku
signifikan terhadap minat konsumen dalam konsumen, yakni sikap konsumen.
pembelian komputer merek Acer. 2. Dapat memberikan kontribusi bagi peneliti di
9. Sikap berperilaku (Ab) dan norma subyektif (SN) bidang ilmu pemasaran dan dapat menambah
berpengaruh secara signifikan terhadap minat pengalaman dalam mempraktekkan segala bentuk
konsumen dalam pembelian komputer merek teori pemasaran, khususnya di bidang perilaku
Acer. konsumen, yaitu teori sikap yang dikembangkan
oleh I. Ajzen dan M. Fishbein.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui
penelitian ini adalah: 2. TINJAUAN PUSTAKA
1. Untuk mengetahui apakah keyakinan konsumen
berpengaruh secara signifikan pada sikap 2.1. Pegertian Sikap
konsumen terhadap pembelian komputer merek Menururt Fishbein dan Ajzen (Engel, et al.,
Acer. 1992; 339) sikap adalah organisasi yang relatif
2. Untuk mengetahui apakah evaluasi akibat dari menetap dari perasaan, keyakinan, dan kecenderungan
keyakinan konsumen berpengaruh secara perilaku terhadap orang lain, kelompok, ide, ataupun
signifikan terhadap sikap konsumen dalam objek tertentu. Dari pengertian ini ada tiga hal penting
pembelian produk komputer merek Acer. terkandung dalam sikap yang selanjutnya disebut
3. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif komponen sikap yakni: aspek afeksi (perasaan), aspek
dari konsumen berpengaruh secara signifikan kognitif (keyakinan), dan aspek konatif atau
terhadap sikap konsumen dalam pembelian kecenderungan berperilaku (dalam bentuk nyata atau
komputer merek Acer. kecenderungan).
4. Untuk mengetahui apakah keyakinan normatif Aspek afeksi dari sikap menyangkut masalah
dari konsumen berpengaruh secara signifikan emosional subyektif seseorang terhadap obyek sikap.
terhadap norma subyektif dalam pembelian Secara umum perasaan ini disamakan dengan
komputer merek Acer. perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.
5. Untuk mengetahui apakah motivasi konsumen Contohnya adalah evaluasi terhadap merek. Evaluasi
berpengaruh secara signifikan terhadap norma terhadap merek tertentu menunjukkan atribut-atribut
subyektif dalam pembelian komputer merek Acer. merek yang dapat dirasakan komponen, dapat diukur
dari penelitian yang diberikan terhadap merek tersebut
90
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
mulai dari yang paling jelek atau paling disukai komputer merek Acer, maka pemasaran tidak akan
sampai yang paling tidak disukai. mengharapkan si A untuk membeli komputer tersebut.
Aspek kognitif, yakni komponen yang Sedangkan kata obyek dalam defenisi di atas dapat
berkaitan dengan pengetahuan, opini-opini dan diartikan secara luas, yaitu dapat berupa: issue
persepsi individu terhadap obyek. Keinginan ini (issues), tindakan (actions), perilaku (behavior),
diperoleh melalui pemrosesan informasi yang diterima praktek (practices), pribadi (persons), atau kejadian
atau melalui interaksi langsung dengan objek tersebut. (events).
Komponen kognitif dari sikap adalah keyakinan. Dari uraian di atas, maka sikap tidak sama
Keyakinan komponen tentang merek adalah dengan perilaku, tetapi menunjukkan evaluasi
karakteristik (atribut) yang dianggap berasal atau penilaian baik atau buruk terhadap obyek sikap, dan
memiliki merek tersebut. sebagai suatu predisposisi atau kecenderungan sikap
Aspek konatif adalah komponen yang mempunyai ciri motivasi, sehingga dapat mendorong
menunjukkan kecenderunagn seseorang untuk konsumen terhadap perilaku tertentu. Jadi komponen
berperilaku terhadap suatu sikap. Asumsi dasarnya yang terpenting dari sikap adalah komponen affects
adalah bahwa kepercayaan dan perasaan dipengaruhi (perasaan menyukai atau tidak menyukai; baik atau
buruk dll). Oleh karena itu sikap tidak dapat
perilaku. Artinya komponen ini menyatakan bahwa di
diobservasi langsung, tetapi hanya dapat disimpulkan
dalam diri seseorang untuk melakukan perilaku.
melalui kegiatan penelitian.
Kecenderungan konsumen untuk bertindak terhadap
suatu obyek biasanya diukur dalam bentuk minatnya 2.2. Model Reasoned Action
untuk melakukan pembelian. Komponen konatif dari Model yang digunakan dalam penelitian ini
sikap adalah kecenderungan bertindak. adalah model yang dikemukakan oleh Fishbein dan
Istilah sikap berasal dari kata latin yang Ajzen dalam sebuah artikel yakni Understanding
berarti “Posture” atau “posisi Phisik”. Pengertian Attitude and Predicting behavior dan teori mengenai
umum bahwa sikap adalah posisi phisik dapat belief, intention, and behavior (dalam Basu Swastha,
menunjukkan berbagai jenis tindakan, di mana 1992: 39-53). Menurut teori Reasoned Action bahwa
seorang akan melaksanakannya. Tapi untuk saat ini, perilaku seseorang sangat tergantung pada
konsep sikap telah diperluas yaitu sikap minat/niatnya (intention), sedangkan niat untuk
mencerminkan posisi mental seseorang. Defenisi berperilaku sangat tergantung pada sikap (attitude)
klasik yang menyatakan bahwa sikap adalah dan norma subyektif atas perilaku. Pada sisi lain,
kecenderungan yang dipelajari untuk menaggapi suatu keyakinan terhadap akibat perilaku dan evaluasi
objek atau kelas obyek secara konsisten dengan cara akibat akan menentukan sikap perilaku seseorang.
menyukai atau tidak menyukai (Engel et al., 1994). Demikian pula, keyakinan normatif dan motivasi
Dari defenisi di atas, sikap mempunyai tiga untuk mengikuti pendapat orang lain akan
ciri yang terutama yaitu: sikap dipelajari, sikap adalah menentukan norma subyektifnya. Secara garis besar
konsisten, sikap adalah kecenderungan untuk dapat disimpulkan bahwa minat untuk berperilaku
menanggapi suatu obyek. Ciri sikap yang utama yaitu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
sikap dapat dipelajari, artinya seorang konsumen (lingkungan sosial). Faktor internal tercermin pada
dalam menanggapi suatu obyek apakah dia menyukai sikap seseorang dan faktor eksternal tercermin pada
atau tidak menyukai akan dipengaruhi oleh informasi pengaruh orang lain (norma subyektif) terhadap
dan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Ciri yang perilaku keputusan yang diambil.
kedua yaitu sikap adalah konsisten berarti seseorang Model sikap yang diperluas oleh Fishbein ini
konsumen akan berperilaku secara tetap dan bertahan dapat dirumuskan dalam bentuk matematika sebagai
lama terhadap suatu obyek yang sama. Berdasarkan berikut:
alasan ini, maka sikap amat sukar berubah. Ciri B – BI = W1Ab + w2SN
kekonsistenan inilah yang membedakan konsep sikap
n
dengan konsep lainnya seperti: sifat, motif dan Ab = ∑ (bi) (ei)
kebiasaan (Ajzen dan Fishbein, dalam Engel et al., i=1
1994). Selanjutnya ciri yang ketiga dari sikap adalah
kecenderungan untuk menanggapi suatu obyek, berarti m
SN = ∑ (NBj) (MCj)
sikap mempunyai hubungan dengan perilaku
j=1
seseorang (konsumen) yang sesungguhnya. Ini berarti
apabila diketahui sikap konsumen terhadap suatu
merek tertentu akan membantu para pemasar untuk di mana:
mengetahui bagaimana konsumen akan bertindak B = Perilaku tertentu;
pada merek itu di masa yang akan dating (Wilkie, BI = Minat konsumen untuk melaksanakan
1990). Sebagai contoh: jika si A tidak mempunyai perilaku B;
91
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
Keyakinan
bahwa perilaku
mengakibatkan
konsekuensi
tertentu (bi)
Sikap terhadap
perilaku (Ab)
Evaluasi tentang
konsekuensi (ei)
Minat
Berperilaku Perilaku
Keyakinan baha
orang lain
berpendapat
sebaiknya saya
melakukan ini
(NBj) Norma
Subyektif (SN)
Motivasi untuk
menuruti orang
lain tersebut
(MCj)
.
Gambar 1. Reasoned Action Model
Sumber: Loudon Dan Bitta, 1993: 437
92
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
93
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan dan hal lain yang perlu diketahui. Sedangkan data
pendapatnya baik yang bersifat positif atau negatif. sekunder yang merupakan pelengkap adalah data yang
Skala Thorstone biasanya menggunakan enam diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian
tingkatan jawaban yakni: ini.
1. Sangat tidak setuju diberi skor -3
2. Tidak setuju diberi skor -2 4.5. Populasi
3. Agak tidak setuju diberi skor -1 Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
4. Agak setuju diberi skor +1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan
5. Setuju diberi skor +2 yang belum memiliki komputer merek Acer dengan
6. Sangat setuju diberi skor +3 pertimbangan bahwa mahasiswa merupakan pasar
yang potensial untuk memasarkan komputer.
Dalam penelitian ini jawaban tidak
berpendapat dengan skor nol ditiadakan untuk 4.6. Prosedur Penentuan Sampel
menghindari adanya kecenderungan memusat Sampel diambil dengan menggunakan metode
(Sutrisno Hadi, 1991). Skor responden dijumlahkan purposive sampling yaitu sebesar 10% dari jumlah
dan jumlah ini merupakan total skor, dan skor inilah mahasiswa. Jumlah ini dianggap sudah representatif
yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam untuk mewakili populasi. Menurut Gay (dalam Husein
skala Thorstone. Dengan demikian untuk setiap Umar, 1999 : 50) jumlah sample sebesar 10% dari
jawaban mempunyai skor tertinggi +3 dan terendah populasi sudah dapat diterima. Jumlah mahasiswa S1
-3. Fakultas Ekonomi USU pada pertengahan tahun 2000
Skala Thorstone digunakan dengan adalah 1451 orang sehingga jumlah sampel yang akan
pertimbangan (1) karena menggunakan interval sama dijadikan responden sebesar 145 orang.
dengan setiap pertanyaan sehingga pertanyaan ekstrim
dapat dihindari, (2) skala Thorstone dapat digunakan 4.7. Teknik Analisis
apabila dimasukkan hanya item-item yang telah Dalam usaha untuk mencapai tujuan
disetujui bersama dan jelas berhubungan dengan apa penelitian dan pengujian hipotesis, maka data yang
yang akan diteliti. diperoleh selanjutnya diolah dengan suatu analisis
sesuai dengan kebutuhan penulisan. Untuk
4.3. Jenis dan Sumber Data kepentingan analisis dan pengujian hipotesis, data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu
sumber data yakni: program SPSS yang sesuai dengan model analisis dan
1. Data primer, yaitu yang diperoleh dari responden diolah dengan bantuan komputer. Dalam penelitian
terpilih pada lokasi penelitian. Berdasarkan ini, data yang berhasil dikumpulkan dianalisis dengan
masalah yang telah diuraikan serta tujuan yang menggunakan pendekatan Analisis Regresi Sederhana
ingin dicapai dalam penelitian ini, maka data dan Berganda.
primer yang diperlukan adalah: data tentang
keyakinan konsumen akan manfaat yang diyakini,
data tentang evaluasi konsumen terhadap manfaat 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang dapat diperoleh dari memiliki komputer
merek Acer, data tentang referensi atau orang lain 5.1 Deskripsi Produk
yang mempengaruhi konsumen, data tentang Acer adalah Supplier IT yang pertama dan
motivasi konsumen utnuk menuruti anjuran orang terkemuka yang mendesain sistem standar industri
lain, dan data tentang minat konsumen untuk untuk keperluan bisnis perusahaan-perusahaan,
membeli komputer merek Acer. kebutuhan-kebutuhan perhitungan yang mobil dan
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui untuk menimbulkan pasar konsumen yang
studi pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan terintegrasi.
yang berhubungan dengan perilaku konsumen dan Dengan kantor pusat di Taiwan, ROC, Acer
data dari Fakultas Ekonomi USU, Acer, dan dari adalah salah satu dari tiga penghasil PC terbesar di
pihak lainnya yang dianggap perlu. dunia. Tersedia pada lebih dari 100 negara dengan 17
manufakturing sites, 30 pabrik assembling di 24
4.4. Prosedur Pengumpulan Data negara dan lebih dari 28.000 tenaga kerja, Acer
Dalam penelitian ini data primer dikumpulkan memproduksi berbagai jenis komputer dan produk
melalui wawancara dengan responden sample dengan yang berhubungan. Sejak tahun 1994 sampai sekarang
menggunakan kuesioner dengan mengajukan sejumlah Acer telah menjadi market leader, dan mempunyai
pertanyaan sesuai kriteria variabel yang akan diteliti komitmen untuk melayani pasar IT Indonesia dengan
94
Marhaini Analisis Perilaku Konsumen dalam Pembelian…
lebih baik, dengan resmi membuka cabang nasional di penelitian komputer merek Acer. Ini ditunjukkan
Indonesia sejak Juli 1999. oleh nilai t-hitung = 19,75 dan t-tabel = 1,98.
Koefisien regresi adalah 1,5312, berarti apabila
Produk-produk Acer yang ada di Medan antara lain: terjadi kenaikan 1% pada variabel keyakinan
1. Server disebut juga pusat kontrol jaringan normatif konsumen, maka akan terjadi perubahan
yaitu suatu mesin komputer yang berfungsi kenaikan sebesar 1,53% pada variabel norma
untuk menyimpan data dan sharing program. subyektif. Nilai koefisien determinasi R2 yang
2. Multi Media PC adalah salah satu jenis diperoleh adalah sebesar 0,7145, berarti bahwa
komputer yang dilengkapi dengan variasi dalam variabel norma subyektif (NBMC)
perlengkapan yang lebih lengkap lagi seperti dapat dijelaskan oleh variabel keyakinan normatif
tersedianya fasilitas Modem, CD Rom, Sound konsumen sebesar 71,45%.
Card, Speaker, jadi di samping memberikan 5. Sikap konsumen berpengaruh secara signifikan
fungsi sebagai komputer pada umumnya juga terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
dapat dipakai sebagai media lain seperti untuk pada nilai t-hitung sebesar 4,688 dibandingkan
mendengar musik, film, game, dan dengan t-tabel 1,98. Koefisien regresi adalah
sebagainya. sebesar 0,0767. Ini berarti apabila terjadi
3. Workstation merupakan salah satu unit perubahan kenaikan sebesar 0,07 persen pada
perlengkapan kerja yang baik yang variabel minat berperilaku.
dipergunakan secara perorangan maupun 6. Norma subyektif berpengaruh secara signifikan
secara kelompok. terhadap minat berperilaku. Hal ini dapat dilihat
4. Notebook merupakan salah satu jenis pada nilai t-hitung = 4,959 dan t-tabel 1,98.
komputer mini, bisa dibawa (portable) Koefisien regresi adalah sebesar 0,0822, ini
didesain sedemikian rupa untuk para eksekutif berarti apabila terjadi perubahan kenaikan satu
dan professional yang bermobilitas tinggi. persen pada variabel norma subyektif (SN), maka
5. Untuk perlengkapan Networking/jaringan akan terjadi perubahan kenaikan sebesar 0,08
(Area Network). persen pada variabel norma subjektif.
7. Keyakinan penting dan evaluasi konsumen baik
5.2. Hasil Penelitian secara individual maupun bersama-sama
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan, bahwa: berpengaruh secara signifikan terhadap sikap
1. Keyakinan penting dari konsumen mempunyai berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat pada
pengaruh yang signifikan terhadap sikap nilai t-hitung (b1 = 10,923, e1 = 6,1) dibandingkan
berperilaku konsumen dalam pembelian produk dengan t-tabel = 1,98, dan nilai F-hitung = 253,74
komputer merek Acer di Kotamadya Medan. Ini > F-tabel = 3,07. Koefisien determinasi R2 =
dapat dilihat pada nilai t-hitung sebesar 15,66 0,6923 menujukkan bahwa 69,23% variasi dalam
dibandingkan dengan t-tabel 1,98 dan juga nilai variabel sikap berperilaku (Ab) dapat dijelaskan
R2 = 0,6181 serta koefisien regresi 1,3744. oleh variabel keyakinan penting konsumen (bi)
2. Evaluasi konsumen berpengaruh secara signifikan dan evaluasi konsumen (ei). Dari kedua variabel
terhadap sikap berperilaku konsumen dalam bebas tersebut, variabel keyakinan penting lebih
pembelian komputer merek Acer. Hal ini dapat besar pengaruhnya dibandingkan dengan evaluasi
dilihat pada nilai t-hitung = 11,06 dibandingkan konsumen terhadap variabel sikap berperilaku.
dengan t-tabel 1,98. Nilai koefisien determinasi Hal ini dilihat pada nilai t-hitung di mana t-hitung
R2 yang diperoleh sebesar 0,4538 berarti variasi variabel bi lebih besar dari t-hitung variabel ei dan
dalam variabel sikap berperilaku konsumen dapat juga oleh besarnya koefisien regresi parsial (1,51
dijelaskan oleh variabel evaluasi konsumen > 0,8525).
sebesar 45,38%. 8. Keyakinan normatif konsumen dan motivasi
3. Motivasi konsumen berpengaruh secara signifikan konsumen baik secara individu maupun bersama-
terhadap norma subyektif. Ini dapat dilihat pada sama berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai t-hitung 10,27 dibandingkan dengan t-tabel = norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-
1,98. Nilai koefisien determinasi R2 yang hitung (13,30 dan 1,359) dan F-hitung = 215,557.
diperoleh sebesar 0,4181, berarti bahwa variasi Koefisien determinasi R2 0,7270 menujukkan
dalam variabel norma subyektif (NBMC) dapat bahwa 25,70% variasi dalam variabel keyakinan
dijelaskan oleh variabel motivasi konsumen normatif konsumen (Nbj) dan motivasi dari
sebesar 41,81%. konsumen lebih besar pengaruhnya dibandingkan
4. Keyakinan normatif konsumen berpengaruh dengan motivasi konsumen terhadap variabel
secara signifikan terhadap norma subyektif dalam norma subyektif. Hal ini dapat dilihat pada nilai t-
95
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 89 – 96
hitung variabel motivasi konsumen (Mcj). Juga Assael, H (1987), Consumer Behavior and Marketing
didukung oleh besarnya koefisien regresi parsial Action, Third Edition, Wadsworth, Inc,
(1,376 > 0,2281). Boston, Massachusetts.
9. Sikap berperilaku dan norma subyektif baik Azwar, S (1986), Reliabilitas dan Validitas,
secara individu maupun bersama-sama Yogyakarta: Liberty.
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Engel, J.F., R.D. Blackweel and P.W. Miniard,
minat berperilaku konsumen. Hal ini dapat dilihat (1995), Perilaku Konsumen, jilid 1. Edisi ke
pada nilai t-hitung, yaitu: 2,871; 3,233, dan F- enam, terjemahan oleh Budiyanto, Binarupa
hitung 17,65. Koefisien regresi parsial dari Aksara, Jakarta.
variabel sikap berperilaku lebih kecil dari pada
variabel norma subyektif terhadap minat Kalangi, Josep dan Basu Swastha DH, (1992),
berperilaku. Koefisien determinasi R2 = 0,1924 “Analisa Perilaku Komsumen terhadap
menunjukkan bahwa 19,24% variasi dalam Pembelian Komputer Merek Wearnes di
variabel minat berperilaku (BI) dapat dijelaskan Kodya Yogyakarta”, Tesis Program
oleh variabel sikap berperilaku (Ab) dan norma Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
subyektif (SN). Yogyakarta.
10. Di antara kedua variabel, yakni: sikap berperilaku Kotler et al., (1995), Marketing Management: Asian
(Ab) dan norma subyektif (SN), variabel norma Prespection Prentice Hall International, Inc.,
subyektif yang lebih besar pengaruhnya Singapore.
dibandingkan dengan variabel sikap berperilaku Loudon, D.L. and Bitta, D.A.J., 91993), Consumer
terhadap minat berperilaku (BI). Behavior: Concepts and Aplication, Mc.
Graw Hill Inc., New York, USA
Moh. Nazir, (1998), Metode Penelitian, Cetakan ke
DAFTAR PUSTAKA dua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Singarimbun, M & Sofian Effendi (1989), Metode
Abd. Rahman Kadir, (1995), Analisis Beberapa Penelitian Survai, Edisi Revisi, LP3ES,
Faktor yang Mempengaruhi Minat Manabung Jakarta.
di Kotamadya Ujung Pandang, Sudjana, (1992), Teknis Analisis Regresi BErganda
TesisUniversitas Airlangga, Surabaya. dan Korelasi bagi Para Penelitian, Tarsito,
Ancok, D (1992), Teknik Penyusunan Skala Bandung.
Pengaturan, Edisi ke enam, PKK, UGM, Wells, William D. dan David Prensky, (1996),
Yoogyakarta. Consumer Behavior, John Wiley & Sons, Inc.,
USA.
96
Raja Bongsu Hutagalung dan Novi Aisha Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi…
Abstract
The purpose of this research is to find out and to analysis culture factor, social factor, personal factor,
and psychology factor have influence on the decision of using two handphone (GSM and CDMA). The result of
research indicate that the factors of influence consumer behaviour which is consist of culture factor, social
factor, personal factor, and psychology factor are together have significant effect toward decision of using two
handphone (GSM and CDMA). The result also indicates that culture factor variable and social factor variable
have positive and significant effect on the decision of using two handphone (GSM and CDMA), while personal
factor variable and psychology factor variable have positive but not significant effect toward decision of using
two handphone (GSM and CDMA).
Keywords: the consumer decision, culture factor, social factor, personal factor, and psychology factor
97
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 97 – 102
98
Raja Bongsu Hutagalung dan Novi Aisha Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi…
99
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 97 – 102
Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y)
ketepatan yaitu: semakin kuat. Sebaliknya jika R2 semakin dekat
1. Uji Secara Serempak/Simultan (Uji-F) dengan 0 maka pengaruh variabel bebas (Xi)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.
variabel bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(serempak) terhadap variabel dependen (Y). 3. ANILISIS DAN PEMBAHASAN
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H0: b1 = b2 = b3 = b4 = 0 a. Uji secara serempak/simultan (Uji F) atau
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat ANOVA
pengaruh yang positif dan signifikan dari Uji-F dilakukan untuk melihat secara serempak
variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). pengaruh signifikan dari variabel independen
Ha: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 yaitu faktor kebudayaan (X1), faktor sosial(X2),
Artinya secara bersama-sama (serempak) faktor pribadi(X3), dan faktor psikologi(X4)
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen (Y).
dari variabel-variabel bebas (Xi) terhadap
variabel terikat (Y). Tabel 3.1 Hasil Uji F ANOVAb
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Sum of Mean
Model df F Sig.
Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu: Squares Square
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α =5% 1 Regression 176,791 4 44,198 21,146 ,000(a)
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α =5% Residual 190,198 91 2,090
2. Uji Secara Parsial (Uji-t) Total 366,990 95
a Predictors: (Constant), Psikologi, Sosial, Pribadi, Kebudayaan
Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh b Dependent Variable: Keputusan Konsumen
variabel bebas secara individual terhadap Sumber: Data primer diolah (Februari, 2009)
variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut: Tabel 3.1 memperlihatkan nilai Fhitung adalah
H0: bi =0 21,146 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Artinya secara parsial tidak terdapat pengruh Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α
yang positif dan signifikan dari variabel = 0,05) adalah 2,76. Oleh karena pada kedua
independen terhadap variabel dependen. perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (21,146 > 2,76)
H0: bi ≠ 0 dan tingkat signifikansi (0,000) < 0,05,
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima,
positif dan signifikan dari variabel independen yang artinya variabel bebas yaitu faktor
terhadap variabel dependen. kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi, dan
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. faktor psikologi secara bersama-sama
Kriteria pengambilan keputsan: berpengaruh signifikan terhadap keputusan
H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α =5% konsumen.
Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α =5% b. Uji Secara Parsial (Uji t)
3. Koefisien Determinan (R2) Uji t dilakukan untuk melihat secara individu
Pengujian kontribusi pengaruh dari seluruh pengaruh signifikan dari variabel independen
variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat Y yaitu faktor kebudayaan (X1), faktor sosial(X2),
dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) faktor pribadi(X3), dan faktor psikologi(X4)
dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika nilai terhadap keputusan konsumen (Y).
R2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh
100
Raja Bongsu Hutagalung dan Novi Aisha Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi…
101
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 97 – 102
agar dapat mengetahui inovasi ponsel yang Kotler & Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran.
mungkin diinginkan karena budaya dapat Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks.
memberikan arahan mengenai pemilihan ponsel _____________________. Prinsip-Prinsip
yang tepat untuk berkomunikasi secara mudah Pemasaran. Jilid I edisi Kedelapan. Jakarta:
dan murah. Sub-budaya juga perlu diperhatikan Erlangga.
untuk membentuk segmen pasar agar produsen Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk
ponsel dapat merancang produk yang disesuaikan Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
dengan kebutuhan. Prasetijo, Ristiyanti & Jhon Ihalauw. 2005. Perilaku
2. Produsen ponsel perlu memperhatikan besarnya Konsumen. Yogyakarta: Penerbit: Andi.
pengaruh dari teman dan pendapatan konsumen Schiffman, Leon G and Leslie Lazar kanuk. 2004.
terhadap keputusan konsumen agar dapat Perilaku Konsumen. Edisi ketujuh. Jakarta:
menigkatkan jumlah penggunaan dua ponsel PT. Indeks.
(GSM dan CDMA). Promosi juga perlu Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen.
ditingkatkan untuk meyakinkan konsumen bahwa Jakarta: Kencana.
ponsel CDMA dapat digunakan untuk menelepon Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak
Hitam Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
lebih lama karena tarif pulsa yang murah.
Pustaka Utama.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dianalisis
Situmorang, Syafrizal Helmi, Doli M. Jafar
pengaruh faktor-faktor lain dari faktor-faktor
Dalimunthe, Iskandar Muda, Muslich Lufti
yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti
dan Syahyunan. 2008. Analisis Data
bauran pemasaran yang terdiri dari produk seperti
Penelitian. Medan: USU Press.
atribut produk (kualitas produk, fitur produk, Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan
desain produk), harga, tempat dan promosi yang Kedelapan. Bandung: CV. Alfabeta.
dapat merangsang konsumen untuk mengambil Tanjung, Gandi Ismail. 2008. ”Pengaruh Tarif Per
keputusan dalam menggunakan dua ponsel (GSM Detik Simpati Terhadap Keputusan
dan CDMA). Pemakaian Kartu Simpati PEDE di SMA
Negeri 3 Medan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi
USU. Medan.
DAFTAR PUSTAKA Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management &
Strategy. Yogyakarta: Andi.
Amir, Taufiq M. 2005. Dinamika Pemasaran. http://www.ceptelefoncunuz.net. Diakses oleh Novi.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 11 Desembar 2008. Pukul: 19.00 WIB.
Boyd, Harper, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran. http://www.myesia.com. Diakses oleh Novi. 30
Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Januari 2009. Pukul: 14.45 WIB.
Damanik, Berdian. 2008. “Analisis Faktor Pribadi dan http://www.nokia.com. Diakses oleh Novi. 30 Januari
Faktor Psikologi Terhadap Proses Keputusan 2009. Pukul: 15.00 WIB.
Konsumen Pada Game Station Jalan Jamin http://www.republika.co.id. Diakses oleh Novi. 30
Ginting Padang Bulan Medan”. Skripsi. Januari 2009. Pukul: 14.00 WIB.
Fakultas Ekonomi USU. Medan. http://www.selular.co.id. Diakses oleh Novi. 30
Husein, Umar. 2007. Metode Penelitian Untuk Januari 2009. Pukul: 14.00 WIB.
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. http://www.sonyericsson.com. Diakses oleh Novi. 30
Rajagrafindo Persada. Januari 2009. Pukul: 14.00 WIB.
Kismono, Gugup. 2001. Bisnis Pengantar. http://www.wahanaponsel.com. Diakses oleh Novi. 30
Yogyakarta. BPFFE. Januari 2009. Pukul: 14.30 WIB.
102
Isfenti Sadalia dan Nurul Sari Syafitri Saragih Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set…
Abstract
The purpose of the research is to examine the influence of the profitability which is consists of the
Return On Equity (ROE) and Net Profit Margin (NPM), and Investment Oppurtunity Set (IOS) which is consists
of Market to Book Value of Assets (MVA/BVA), dan Property,Plant & Equipment to the Book Value of Assets
(PPE/BVA) to Cash Dividend in Go Public Company as listing at Indonesian Stock Exchange. The result of
research indicate that the the profitability which is consists of the Return On Equity (ROE) and Net Profit
Margin (NPM), and Investment Oppurtunity Set (IOS) which is consists of Market to Book Value of Assets
(MVA/BVA), and Property,Plant & Equipment to the Book Value of Assets (PPE/BVA) are together have
significant effect toward Cash Dividend. The result also indicates that Return On Equity (ROE) and Net Profit
Margin (NPM) have positive and significant effect on Cash Dividend in Go Public Company as listing at
Indonesian Stock Exchange, while Market to Book Value of Assets (MVA/BVA), and Property,Plant &
Equipment to the Book Value of Assets (PPE/BVA) have negative but not signifficant effect towards dividend
cash.
103
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 103 – 108
yang tinggi jika kondisi perusahaan sangat baik. Dana b. Faktor – faktor yang diteliti yaitu faktor ROE
yang seharusnya dapat dibayarkan sebagai dividen (Return on equity), NPM (Net Profit Margin)),
tunai kepada pemegang saham akan digunakan untuk MVA/BVA (Market to Book Value of Assets),
pembelian investasi yang menguntungkan, bahkan Market to Book Value of Equity (MVE/BVE),
untuk mengatasi masalah underinvestment. Capital Addition to Book Value of Assets
Sebaliknya, perusahaan yang mengalami pertumbuhan (CAP/BVA) dan Property,Plant & Equipment to
lambat cenderung membagikan dividen lebih tinggi the Book Value of Assets (PPE/BVA).
untuk mengatasi masalah overinvestment. c. Dividen tunai perusahaan terbuka yang terdaftar
Peluang investasi perusahaan dapat di BEI selama periode 2004 sampai 2007.
d. Harga saham yang digunakan yaitu harga saham
mempengaruhi dividen yang diterima pemegang
penutupan (closing price).
saham. Namun hal ini bertolak belakang dengan
penelitian yang dilakukan oleh Safrida dan Risanty 1.5. Tujuan Penelitian
(2004) serta Basuki (2004) yang menyimpulkan Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
bahwa tidak ada hubungan antara IOS dengan faktor ROE, NPM, MVA/BVA, MVE/BVE, CAP/BVA,
kebijakan dividen, kalaupun ada hubungan adalah PPE/BVA baik secara bersama – sama maupun secara
sangat kecil. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil parsial terhadap kebijakan dividen tunai pada
penelitian oleh peneliti terdahulu atau terjadi perusahaan terbuka di BEI.
ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya.
104
Isfenti Sadalia dan Nurul Sari Syafitri Saragih Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set…
105
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 103 – 108
106
Isfenti Sadalia dan Nurul Sari Syafitri Saragih Pengaruh Profitability dan Investment Oppurtunity Set…
3. Variabel Market to Book Value of Assets Return on equity (ROE) dan NPM (Net Profit
(MVA/BVA) tidak mempunyai pengaruh yang Margin),yang mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap dividen tunai karena tingkat signifikan terhadap dividen tunai, sedangkan
signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,850 variabel bebas lain yaitu, MVA/BVA (Market to
(0,850 > 0,05) dan nilai t hitung -0,189 < t tabel Book Value of Assets), dan Property,Plant &
1,96 artinya tidak terdapat pengaruh antara Equipment to the Book Value of Assets
MVA/BVA dan dividen tunai. Dengan demikian, (PPE/BVA) tidak mempunyai pengaruh yang
perusahaan tidak begitu mementingkan kenaikan signifikan terhadap dividen tunai.
ataupun penurunan nilai pasar terhadap nilai buku
dalam membagikan dividen tunai kepada investor.
Investor kurang yakin akan menerima pendapatan 5. SARAN
dari capital gain daripada dari dividen sehingga
perusahaan yang menganggap investor sangat 1. Penelitian mengenai dividen tunai ini hanya
penting akan membagikan dividen tunai dalam terbatas pada informasi – informasi internal
jumlah yang lebih besar jika memperoleh laba masing – masing perusahaan terutama dari sisi
yang besar. Hal ini sesuai dengan teori bird in the laporan keuangan. Oleh karena itu, disarankan
hand yang meyakini bahwa investor akan jauh agar penelitian selanjutnya juga menggunakan
lebih menghargai pendapatan yang berupa dividen variabel eksternal yang menyangkut kondisi
daripada keuntungan modal (capital gain). makro ekonomi seperti tingkat inflasi, suku
4. Variabel Property,Plant & Equipment to the Book bunga, nilai tukar dan Gross Domestic Product
Value of Assets (PPE/BVA) tidak mempunyai (GDP).
pengaruh yang signifikan terhadap dividen tunai 2. Penelitian yang menyangkut faktor – faktor yang
karena tingkat signifikansinya lebih besar dari mempengaruhi dividen tunai melalui rasio
0,05 yaitu 0,911 (0,885 > 0,05) dan nilai t hitung - keuangan sebaiknya dilakukan penambahan rasio
0,112 < t tabel 1,96 artinya tidak terdapat likuiditas antara lain: Quick Ratio, rasio Leverage
pengaruh antara PPE/BVA dan dividen tunai. seperti: Debt to Equity Ratio, Long Term Debt to
Dengan demikian, perusahaan tidak begitu Equity Ratio dan Long Term Debt to
mementingkan kenaikan ataupun penurunan nilai
Capitalization, rasio prifitabilitas seperti: Gross
buku aktiva tetap terhadap nilai buku total aktiva
Profit Margin, Return On Investment (ROI) dan
dalam membagikan dividen tunai kepada investor.
Investor lebih menyukai pendapatan berupa rasio pasar antara lain: Price Earning Ratio, Book
dividen daripada capital gain sehingga Value per Share dan Price to Book Value.
perusahaan yang memperoleh laba yang besar 3. Penelitian yang menyangkut faktor – faktor yang
akan membagikan dividen tunai dalam jumlah mempengaruhi dividen tunai melalui Investment
yang lebih besar juga. Hal ini sesuai dengan teori Oppurtunity Set (IOS) sebaiknya dilakukan
bird in the hand yang meyakini bahwa investor penambahan indikator tidak hanya berdasarkan
akan jauh lebih menghargai pendapatan yang harga dan investasi tetapi juga indikator
berupa dividen daripada keuntungan modal berdasarkan varian.
(capital gain). 4. Bagi para investor yang mengambil keputusan
untuk melakukan investasi dalam bentuk saham
dan mengharapkan dividen tunai yang dibagikan
4. KESIMPULAN perusahaan. Sebaiknya investor mempertimbangkan
faktor-faktor eksternal lain diluar dari kinerja
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan perusahaan seperti masalah ekonomi yang
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka meliputi suku bunga, kurs valuta asing, berita
kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: emiten, kebijakan ekonomi dari pemerintah yang
1. Hasil uji secara simultan atau secara serempak akan mempengaruhi keputusan perusahaan
(Uji Statistik F) menunjukkan bahwa variabel (emiten) didalam pembagian dividen tunai.
ROE (Return on equity),NPM (Net Profit
5. Bagi seluruh perusahaan terbuka yang ada di
Margin), MVA/BVA (Market to Book Value of
Indonesia yang akan membagikan dividen tunai
Assets), dan Property,Plant & Equipment to the
Book Value of Assets (PPE/BVA) secara bersama- kepada investornya sebaiknya menggunakan teori
sama mempunyai pengaruh yang signifikan bird in the hand yang meyakini bahwa investor
terhadap dividen tunai. akan jauh lebih menghargai pendapatan yang
2. Hasil uji secara individual atau secara parsial (Uji berupa dividen daripada keuntungan modal
Statistik t) menunjukkan bahwa hanya variabel (capital gain).
107
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 103 – 108
108
Yeni Absah Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan…
Yeni Absah
Staf Pengajar FE USU
Abstract
Understanding sources of sustained competitive advantage has become a major area of research in
strategic management. Building on the assumptions that strategic resources are heterogeneously distributed
across firms and that these differences are stable over time, this article examines the link between firm resources
and sustained competitive advantage. Four empirical indicator of the potential of firm resources to generate
sustained competitive advantage- value, rareness, imitability, and substitutability- are discussed.
109
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 109 – 116
110
Yeni Absah Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan…
111
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 109 – 116
bersaing berkelanjutan. Titik di sebelah kanan menambah nilai, langka, sulit ditiru, dan sulit
menggambarkan siklus sumberdaya yang cepat, yang digantikan.
dihadapkan pada tekanan peniruan yang sangat tinggi. Menurut Godfrey and Hill (1995), kompetensi
Sumberdaya dan kapabilitas pada kondisi ini yang tidak mudah ditiru merupakan inti (poros) dari
didasarkan pada konsep atau teknologi yang dapat teori resource-based, dan sentral pemahaman
dengan mudah ditiru. Untuk perusahaan yang mengenai keunggulan bersaing yang berkelanjutan
memiliki siklus sumberdaya yang cepat seperti ini, (Dierickx and Cool, 1989; Spender and Grant, 1996).
jalan utama agar perusahaan dapat bersaing dengan Selanjutnya Pace et al. (2005) menemukan bahwa
sukses adalah melalui ditingkatkannya kecepatan jalur kompetensi yang sulit ditiru memiliki hubungan yang
antara penelitian perusahaan dengan pasar dimana positif dengan kinerja.
produk akan dijual. Kompetensi mungkin dilindungi dari peniruan
dengan berbagai cara. Kompetensi yang berasal dari
Level of Resource Sustainability faktor sejarah seperti lokasi yang strategis,
High Low kepemilikan hak cipta, akan melindungi sumberdaya
(Hard to Imitate) (Easy to Imitate) bernilai tersebut dari tindakan peniruan oleh pesaing.
Sumberdaya yang bersifat socially complex, seperti
Slow-Cycle Resources Standar-Cycle
Resources
Fast-Cycle Resources reputasi yang baik dan kepercayaan merupakan
• Strongly shielded • Easily duplicated sumberdaya yang membutuhkan waktu dan biaya
• Patent, brand name • Standardized mass • Idea driven yang tinggi untuk ditiru. Terakhir, causal ambiguity
• Gillette: Sensor production • Sony: Walkman
razor • Economies of scale merupakan ambiguitas mengenai hubungan antara
Complicated proceses kompetensi perusahaan dengan keunggulan bersaing
• Chrysler: Minivan
(Reed and DeFillipi, 1990; Barney, 1991) akan
Gambar 1. Continum of Resource Sustainability melindungi kompetensi dari usaha peniruan (Lippman
Sumber: Williams, 1992. How Sustainability is Your Competitive and Rumelt, 1982; Dierickx and Cool, 1989; Barney,
Advantage? California Management Review, Spring, 1991). Causal ambiguity akan melindungi kompetensi
p.33 dari usaha peniruan karena pesaing tidak mengerti
hubungan antara kompetensi ini dengan keunggulan
Prahalad and Hamel (1989) menemukan bersaing.
bahwa perusahaan yang sukses adalah perusahaan Pengetahuan yang dimiliki karyawan
yang berfokus pada peningkatan kompetensi, yang perusahaan menjadi salah satu kompetensi yang sulit
digunakan dengan cara-cara baru dan inovatif untuk ditiru. Pengetahuan akan menjadi kompetensi yang
mencapai tujuan. Perhatian utama perusahaan adalah sulit untuk ditiru karena membutuhkan waktu yang
menggunakan sumberdayanya dalam cara-cara yang lama dan biaya yang mahal untuk ditiru. Selain itu
menantang dan kreatif untuk membangun kompetensi seseorang dengan keahlian khusus yang dimiliki
inti. perusahaan akan menjadi menjadi keunggulan
Kompetensi memiliki pengaruh yang kuat strategis dan merupakan basis bagi kinerja superior.
terhadap kinerja perusahaan (Absah, 2007). Seperti juga yang ditemukan oleh Hatch and Dyer
Perusahaan yang memiliki tim manajemen dengan (2004) bahwa pesaing tidak dapat dengan cepat dan
keahlian optimal dan metode bersaing yang murah meniru atau mengganti nilai dari sumberdaya
didasarkan pada kompetensi inti akan mampu manusia khusus yang dimiliki perusahaan. Beberapa
mencapai kinerja yang lebih tinggi dibandingkan penelitian lain juga menemukan bahwa keunggulan
perusahaan lain yang tidak dapat melakukannya. bersaing akan berlanjut bila didasar pada sumberdaya
Dengan kompetensi superior akan manusia yang tak berwujud dan bersifat socially
memungkinkan perusahaan memperoleh informasi complex (Arthur, 1994; Huselid, 1995; Kock and
apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh McGrath, 1996).
pelanggannya. Dengan demikian, perusahaan yang Causal ambiguity dijelaskan dalam literatur
memiliki karyawan dengan kompetensi yang tinggi, dengan dua cara berbeda. Pertama, linkage ambiguity
akan lebih mampu menyediakan produk dan layanan adalah ambiguitas diantara pengambil keputusan
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mengenai hubungan antara kompetensi dengan
pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan dengan keunggulan bersaing (Lippman and Rumelt, 1982;
kompetensi superior dapat memperoleh keunggulan Barney, 1991). Kedua, characterictic ambiguity yang
bersaing yang berkesinambungan dan selanjutnya difokuskan pada karakter dari kompetensi, yang
dapat meningkatkan kinerjanya. Agar dapat sekaligus merupakan sumber keunggulan dan
mempertahankan keunggulan bersaing tersebut, ambiguitas. Characterictic ambiguity adalah
kompetensi yang dimiliki perusahaan haruslah mampu ambiguitas yang melekat pada sumberdaya itu sendiri.
112
Yeni Absah Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan…
Ketertutupan (tacitness) merupakan salah satu menyebabkan profitabilitas, margin dan kinerja pasar
karakteristik causally ambiguity (Reed and DeFillippi, yang lebih tinggi. Ditemukan bahwa kompetensi yang
1990; Barney, 1995; Godfrey and Hill, 1995; Hart, sulit ditiru memiliki hubungan yang positif hanya
1995; Szulanski, 1996; Inkpen and Dinur, 1998; dengan kinerja pasar (market performance).
Simonin, 1999). Tacitness merefleksikan bahwa Sedangkan kompetensi yang sulit untuk dipindahkan
sebuah kompetensi adalah “intuitif, non-verbal dan (immobility) ditemukan memiliki hubungan positif
tidak terucapkan” (Hedlund and Nonaka, 1993:118). dengan profitabilitas dan berhubungan negatif dengan
Tacit knowledge lebih ambigu dibandingkan margin. Hasil studi ini juga konsisten dengan Pace et
articulates atau explisit knowledge (Winter, 1987; al. (2005). yang menemukan adanya hubungan antara
Reed and DeFillippi, 1990; Kogut and Zander, 1992). profitabilitas dengan sumberdaya dan bagaimana
Pengetahuan eksplisit dijabarkan sebagai “formal, mengelolanya. O’Regan and Ghobadian (2004) juga
sistematik dan tujuan yang ditunjukkan dalam kata menemukan bahwa kompetensi perusahaan memiliki
atau angka“ (Baker et al., 1997). Pengetahuan pengaruh positif terhadap strategi dan pencapaian
eksplisit dapat diturunkan dari sejumlah sumber yang kinerja secara keseluruhan.
meliputi data, proses bisnis, kebijakan dan prosedur, Namun demikian studi yang dilakukan
serta sumber eksternal seperti informasi pasar (Baker Fernandes et al. (2005) yang berjudul resources that
et al., 1997). Sedangkan pengetahuan tacit berupa drive performance: an empirical investigation
pengetahuan, pengalaman, keahlian, model mental, memberikan hasil yang berbeda. Fernandes et al.
intuisi dan kepercayaan (Baker et al., 1997), yang melakukan penelitian pada perusahaan air minum
sangat dinamis dan khusus (Martensson, 2000; Brazil mengenai sumberdaya yang menghasilkan
Tsoukas and Vladimirou, 2001). Kompetensi juga kinerja perusahaan berdasarkan praktek sumberdaya
dikarakteristikkan sebagai causally ambiguous ketika manusia, kompetensi karyawan dan sumberdaya
kompetensi tersebut berada dalam budaya dan nilai- berwujud lainnya serta melakukan evaluasi kinerja
nilai organisasi (Masakowski, 1997) karena berdasarkan model Balanced-Scorecarad. Fernandes
kompetensi yang berada dalam budaya mungkin lebih et al. menemukan bahwa secara umum sumberdaya
pasti dan kurang mobile dibandingkan dengan memiliki pengaruh terhadap kinerja, namun bila bila
pengetahuan yang berada pada individu atau diteliti lebih jauh maka ditemukan bahwa kompetensi
sekelompok kecil. Itami and Roehl (1987) karyawan justru tidak berpengaruh terhadap kinerja;
menyatakan bahwa elemen kunci strategi adalah faktor-faktor lingkungan yang dikaitkan dengan
mengelola aset-aset tak bewujud (seperti keahlian, permintaan merupakan faktor yang paling kuat
reputasi, dll.). mempengaruhi kinerja; serta kepuasan karyawan
Penelitian yang dilakukan oleh Bharadwaj et berpengaruh pada semua perspektif BSC.
al. (1993) menemukan bahwa keunggulan bersaing
sangat penting dalam mencapai kinerja superior pada
perusahaan jasa. Dimana keunggulan bersaing dapat KESIMPULAN
diperoleh dengan memiliki seperangkat keahlian dan
kompetensi yang unik sehingga sulit ditiru oleh para Pendekatan resource-based menekankan
pesaing. Dukungan juga diberikan oleh Mehra (1996) pentingnya sumberdaya internal untuk mencapai
yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang kuat keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Perspektif
antara sumberdaya yang dimiliki perusahaan dengan ini menyatakan bahwa kinerja perusahaan adalah
kinerja yang lebih tinggi. Selanjutnya hasil penelitian fungsi dari seberapa baik manajer membangun
Pace et al. (2005) menemukan bahwa berdasarkan organisasinya dalam menangani sumberdaya yang
pendekatan Resource-Based View (RBV), penyebab bernilai, langka, sulit ditiru dan sulit digantikan
utama perbedaan kinerja diantara perusahaan adalah (Barney, 1991). Perusahaan dengan kompetensi yang
karena perbedaan sumber-sumberdaya khusus dan bernilai dan langka akan menghasilkan keunggulan
akumulasi kompetensi yang dimiliki perusahaan. bersaing yang lebih besar dibandingkan pesaingnya,
Penelitian ini menguji hubungan antara kinerja yang selanjutnya menghasilkan kinerja keuangan
persaingan dengan sumberdaya strategis yang dimiliki superior. Keunggulan bersaing dan kinerja yang
perusahaan. Melalui metodologi riset yang dibangun dihasilkan perusahaan merupakan konsekuensi dari
oleh Rudolphe Durand, diperoleh hasil yang sumberdaya khusus dan kompetensi yang dimiliki.
memuaskan mengenai hubungan antara tingkat Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan
pengaruh kompetensi dengan kinerja perusahaan. harus memiliki kemampuan untuk mengkordinasikan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi sumberdaya strategis dengan baik, sebab merupakan
yang semakin sulit untuk ditiru (imitability) dan kunci dalam membangun kompetensi dan pada
semakin sulit untuk dipindahkan (immobility) akhirnya pencapaian kinerja yang tinggi.
113
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 109 – 116
114
Yeni Absah Kompetensi: Sumberdaya Pendorong Keunggulan…
Helfat, C.E. and M.A. Peteraf, 2002. The Dynamic Meyer, M.H. and J.M. Utterback, 1993. The Product
Resource-Based View: Capability Lifecycles, Family and the Dynamics of Core Capability,
Working Paper, No.03-08. Sloan Management Review, Vol.34, No.3,
Henderson R. and I. Cockburn, 1994. Measuring pp.29-47.
Competence? Exploring Firm Effects in Oliver, C., 1997. Sustainable Competitive Advantage:
Phramaceutical Research, Strategic Combining Institutional and Resources-based
Management Journal, Vol.15, No.2, pp.63- View, Strategic Management Journal, Vol.18,
84. No.9, pp.697-713.
Huselid, M.A., 1995. The Impact of Human Resource O’Regan, N. and A. Ghobadian, 2004. The
Management Practices on Turnover, Importance of Capabilities for Strategic
Productivity, and Corporate Financial Direction and Performance, Management
Performance, Academy of Management Decision, Vol.42, No.2, pp.292-312.
Journal, Vol.38, No.3, pp.635-672. Pace, E.S. Ulrich, D. Meirelles and L. Creuz Basso,
Inkpen, A.C. and A. Dinur, 1998. Knowledge 2005. The Contributions of Specific
Management Process and International Joint Resources from the Firm in its Competitive
Ventures, Organization Science, Vol.9, Performance: A Resource-Based View
pp.454-468. Approach in the Software Sector, Working
Itami, H. and T.W. Roehl, 1987. Mobilizing Invisible Paper Series, Sao Paulo: Mackenzie
Assets, Cambridge, MA: Harvard University Presbiterian University.
Press. Peteraf, M.A., 1993. The Cornerstones of Competitive
Koch, M.J. and R.G. McGrath, 1996. Improving Advantage: a Resource-Based View, Strategic
Labor Productivity: Human Resource Management Journal, Vol.14, pp.179-191.
Management Policies do Metter, Strategic Pitts, R. A. and D. Lei. 2003 Strategic Management:
Management Journal, Vol.17, No.5, pp.335- Building and Sustaining Competitive
354. Advantage, Ohio: Thompson Learning.
Kogut, B. and U. Zander, 1992. Knowledge of the Prahalad, C.K. and G. Hamel, 1989. Strategic Intent,
Firm, Combinative Capabilities, and the Harvard Business Review, May-June, pp. 63-
Replications of Technology, Organization 76.
Science, Vol.3, pp.383-397. , 1990. The Core Competence of the Corporation,
Lippman S. and R. Rumelt, 1982. Uncertainty Harvard Business Review, June, pp.79-91.
Immitability: An Analysis of Interfirm , 1993. Strategy as Stretch and Leverage, Harvard
Differences in Efficiency under Competition, Business Review, Vol.71, No.2, pp.75-84.
Bell Journal of Economics, Vol.13, pp.418- Reed, R. and R.J. DeFillippi, 1990. Causal Ambiguity,
430. Barriers to Imitation and Sustainable
Mahoney, J.T. and J.R. Pandian, 1992. The Resource- Competitive Advantage, Academy of
based View within the Conversation of Management Review, Vol.15, No.1 (January),
Strategic Management, Strategic Management pp.88-102.
Journal, Vol.13, No.5 (June), pp.363-380. Simonin, B.L., 1999. Ambiguity and the Process of
Martensson, M., 2000. A Critical Review of Knowledge Transfer in Strategic Alliances,
Knowledge Management as a Management Strategic Management Journal, Vol.20, No.7,
Tool, Journal of Knowledge Management, pp.595-624.
Vol.4, No.3, pp.204-216. Spender J.C. and R.M. Grant, 1996. Knowledge and
Masakowski, E., 1993. A Resource-based Perspective the Firm: Overview, Strategic Management
on the Dynamic Strategy-Performance Journal, Winter Special, Issue 17, pp.5-9.
Relationship: An Empirical Examination of Szulanski, G., 1996. Exploring Internal Stickiness:
the Focus and Differentiation Strategies in Impediments to the Transfer of Best Practice
Entrepreneurial Firms, Journal of within the Firm, Strategic Management
Management, Vol.19, Iss.4 (Winter), pp.819- Journal, Vol.17, Winter Special Issue, pp.27-
821. 43.
Mehra, A., 1996. Resource and Market based Teece, D.T., G. Pisano and A. Shuen, 1997. Dynamic
Determinants of Performance in the US Capability and Strategic Management,
Banking Industry, Strategic Management Strategic Management Journal, Vol.18, No.7,
Journal, Vol.17, pp.307-322. pp.509-533.
115
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 109 – 116
Tsoukas, H. and E. Vladimirou, 2001. What is Wheelen, T.L. and J. David Hunger, 2002. Strategic
Organizational Knowledge? Journal of Management and Business Policy. Eighth
Management Studies, Vol.38, No.7, pp.973- Edition, New Jersey: Prentice-Hall.
993. Williams, J.R., 1992. How Sustainability is Your
Tuominen, M., K. Moller and A. Rajala, 1997. Competitive Advantage? California
Marketing Capability: A Nexus of Learning- Management Review, Spring, p.33.
based Resources and Prerequisite for Market Winter, S.G., 1987. Knowledge and Competence as
Orientation, Proceedings of the Annual Strategic Assets, The Competitive Challenge:
Conference of the European Marketing Strategies for Industrial Innovation and
Academy, May, pp.1220-1240. Renewal, Teece, D.T. (ed.), Cambridge, MA:
Wernerfelt, B., 1984. A Resource-Based View of the Ballinger.
Firm, Strategic Management Journal, Vol.5,
pp.171-180.
116
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan Pengaruh Selebrity Endorser terhadap Keputusan…
Abstract
The objective of this research would be to know the effect of Attractiveness and credibility of celebrity
endorser (Tessa Kaunang) on decision of buying the motorbike Yamaha Mio, and also to know the dominant
variable of endorser effecting the decision of buying the motorbike Yamaha Mio in Mio Automatic Club (MAC)
member, Medan. The population of research was all MAC members of Medan registered since April 28, 2006
until April 28, 2008, 336 peoples all of them were the motorbike Yamaha Mio owners. The determination of
sample was made by Accidental sampling, the number of sample taken was 20% of population, 70 respondents.
The technic of data analysis was descriptive analysis, correlation, and multiple linear regression. The result of
research indicated the percentage of motorbike Yamaha Mio owners, male was 84% and female was 16% with
average age was 14-31 years, 90% the income source included public clerk, private, entrepreneur, students 93%.
The partial test (tcount test) indicated that attractiveness of celebrity endorser has positive and significant effect on
decision of buying the motorbike Yamaha Mio. The result of calculation indicated tcount = 2,917 and ttable = 1,96
(tcount > ttable). The simultaneous test (F-test) indicated variables of attractiveness and credibility collectively have
positive and significant effect on decision of buying the motorbike Yamaha Mio in MAC Medan. The result of
calculation indicated tcount = 30,91 and ttable = 2,29 (tcount > ttable). The calculation of correlation indicated, r = 0,69
or R2 = 0,467. The result of this research indicated that contribution of attractiveness and credibility of celebrity
endorser on decision of buying the product was 48% and 52% was effected by another variable. The multiple
regression calculation indicated the equation y = 3,523 + 0,226 X1 + 0,240 X2 + e.Thus the most dominant
variable to effect the decision of buying the product was variable of credibility.
117
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 117 – 125
matic dengan Top Brand Indeks (TBI) sebesar tertarik untuk meneliti pengaruh selebriti endorser
65,7%.Posisi ini dapat di capai karena perusahaan yang terdiri dari faktor daya tarik dan kredibilitas
mengutamakan faktor kualitas,kesempurnaan yang digunakan oleh pemasar terhadap keputusan
produk,inovasi tanpa henti,pelayanan pada konsumen pembelian produk pada Mio Automatic Club Medan.
yang di dukung selebriti endorser seperti Dedi
Miswar,Didi Petet,Komeng,dan Tessa Kaunang. 1.2 Perumusan Masalah
Partisipasi para selebriti sebagai iklan terbaru Berdasarkan latar belakang yang di uraikan
merupakan dari bagian bisnis modern. diatas,maka peneliti merumuskan masalah pokok yang
Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau akan dibahas adalah sebagai berikut: Apakah terdapat
informasi tentang merek dan atribut produk yang pengaruh selebriti endorser yang terdiri dari faktor
menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian daya tarik (attractivenees) dan kredibilitas (cridibility)
masyarakat umum.memanfaatkan selebriti sebagai yang dimiliki selebriti terhadap keputusan pembelian
endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi sepeda motor merek yamaha mio pada anggota mio
psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti automatic club (MIC) Medan?
dalam suatu iklan melibatkan Daya tarik, kredibilitas,
yang merupakan keunikan tersendiri.yang di maksud 1.3 Tujuan Penelitian
daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam Untuk mengetahui pengaruh celebrity
diri selebriti yang meliputi sejumlah karakeristik dapat endorser yang terdiri dari faktor daya tarik
dilihat khalayak dalam diri pendukung seperti daya (attractiveness) dan kredibilitas (credibility) yang
tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya dimiliki selebriti terhadap keputusan pembelian
hidup.Yang dimaksud kredibilitas yaitu merupakan sepeda motor merek yamaha mio pada anggota Mio
suatu keterampilan dan nilai kepercayaan dalam Automatic Club (MIC) Medan.
meyakinkan orang lain mengenai produk yang di
promosikan.Personaliti selebriti mempengaruhi 1.4 Hipotesa
personaliti merek, pilihan bintang yang tepat dapat Sebagai rumusan hipotesa adalah sebagai
mempengaruhi tumbuhnya market share. Para selebriti berikut, faktor daya tarik (attractiveness) dan
dalam iklannya mengatakan *Mio Sporty lebih kredibilitas (Credibility) yang dimiliki celebrity
bergaya,lincah dan gesit, mudah di kendarai.*dan di endorser berpengaruh positif dan signifikan terhadap
akhir tayangan iklan ber ujar: *Mio Sporty untuk yang keputusan pembelian sepeda motor merek yamaha
tak mau dibatasi* dan *Wanita jangan mau mio pada anggota Mio Automatic Club Medan.
ketinggalan *serta Yamaha Mio otomatis duluan.
Ucapan ini menyampaikan pesan pada
masyarakat bahwa sepeda motor mio di tujukan untuk 2. METODE PENELITIAN
kaum wanita yang mudah di kendarai serta
berteknologi otomatis yang pertama ada dan ingin 2.1 Identifikasi Variabel
membandingkan dengan pesaingnya. Seiring dengan Pada penelitian ini ada tiga variabel yang
berkembangnya industri sepeda motor di Indonesia dibahas yaitu: Keputusan pembelian Yamaha mio,
khusus untuk kota Medan terdapat club Mio daya tarik (attactiveness) dan Kredibilitas
Automatic Club (MAC) yang anggotanya memiliki (credibility), ketiga variabel ini di kelompokan
sepeda motor yamaha mio Club ini didirikan pada menjadi dua bagian yaitu dependent variabel (Y) dan
tanggal 28 April 2006, hingga kini jumlah anggota independent variabel (X), keputusan pembelian
336 orang. Club ini didukung oleh yamaha sebagai yamaha mio adalah sebagai variabel dependent (Y),
produsen dan setiap kegiatan dan pertemuan serta daya tarik (attractiveness) sebagai X1 dan kredibilitas
berkembang menjadi modifikasi sepeda motor (Credibility) sebagai X2 adalah sebagai variabel
yamaha mio. Kesuksesan yamaha di buktikan dengan Independent.
penganugrahan sertifikat ISO 9001 tahun 2001, ICSA
Award tahun 2004,2005,2006, best of the best dalam 2.2 Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
Marketing Award tahun 2006-2008. TV ad Monitor Definisi operasional variabel dan pengukuran
tahun 2006-2008. Berdasarkan urain diatas, penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
118
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan Pengaruh Selebrity Endorser terhadap Keputusan…
Hal ini dilakukan untuk menghindari central • Analisis Regresi Berganda (Multiple
tendencious, yang berarti responden cendrung Regression)
memilih jawaban tidak tahu atau ragu-ragu Digunakan untuk mengetahui pengaruh
independent variabel, daya tarik (attractiveness/X1)
2.3 Populasi dan Sampel dan kredibilitas (credibility/X2) terhadap dependent
Teknik sampeling yang dipakai adalah non variabel, keputusan pembelian (Y)
probability sampling yaitu accidental sampling.
Penarikan sampel secara aksidental adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Menurut Dengan persamaan yang digunakan adalah:
Umar (2000;50) jumlah sampel yang diambil 20%
dari populasi dikatakan cukup representatif. Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Berdasarkan perhitungan jumalh sampel yang diambil Keterangan:
pada 20% x N (20/100 x 336 = 67,2 dibulatkan Y = Keputusan pembelian
menjadi 70 responden)
119
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 117 – 125
120
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan Pengaruh Selebrity Endorser terhadap Keputusan…
20 orang atau 29% dan paling sedikit pada usia 38-43 Dari aspek gaya bicara selebriti endorser ternyata
tahun sebanyak 2 orang atau 3%. sebanyak 40 responden (57,14%) setuju, sebanyak
10 responden (14,28%) sangat setuju, sebanyak
3. Berdasarkan pekerjaan 19 responden (27,15%) tidak setuju dan 1
responden (1,43%) menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 1.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Dari aspek humor yang ditampilkan selebriti
Pembeli Sepeda Motor Merek Yamaha Mio pada endorser ternyata sebanyak 43 responden
Mio Automatic Club (MAC) Medan tahun 2008. (61,43%) setuju, sebanyak 27 responden (38,57%)
No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase sangat setuju dan tidak seorang pun responden
1. Pelajar/Mahasiswa 40 57% menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2. Pegawai Negeri/Swasta 8 11%
3. Wiraswasta 17 24% b. Variabel Kredibilitas (Credibility)
4. Ibu Rumah Tangga 1 2% Kredibilitas selebriti endorser mengacu pada
keahlian seperti pengetahuan, pengalaman,
5. Lainnya 4 6%
keterampilan, dan kepercayaan (trust worthness),
Total 70 100% kredibilitas mempunyai indikator yang berguna
Sumber: Hasil penelitian 2009 untuk pengukuran yaitu dilihat dari aspek
pengetahuan selebriti endorser tentang produk
Dari penyajian data dapat dijelaskan bahwa ternyata 26 responden (37,15%) setuju, sebanyak
pekerajaan pembeli sepeda motor merek Yamaha Mio 4 responden (5,72%) sangat setuju, sebanyak 29
yang tergabung dalam Mio Automatic Club (MAC) responden (41,42%) tidak setuju dan sebanyak 11
Medan didominasi oleh pelajar dan mahasiswa responden (15,71%) menjawab sangat tidak
sebanyak 40 orang atau 57% kemudian disusul oleh setuju.
pembeli yang berprofesi wiraswasta sebanyak 17 Dari aspek keterampilan selebriti endorser
orang atau 24%, selanjutnya diikuti oleh pembeli mengendarai produk ternyata sebanyak 26
berprofesi pegawai negeri/swasta sebanyak 8 orang responden (37,15%) setuju, sebanyak 10
atau 11%, pembeli dengan profesi di luar kriteria responden (14,28%) sangat setuju, sebanyak 27
sebanyak 4 orang atau 6% dan yang paling sedikit responden (38,57%) tidak setuju dan sebanyak 7
adalah ibu rumah tangga sebanyak 1 orang atau 2%. responden (10%) menjawab sangat tidak setuju.
Dari aspek pengalaman selebriti endorser
Analisis Univariat mengendarai sepeda motor ternyata sebanyak 25
a. Variabel Daya Tarik (Attractiveness) responden (35,71%) setuju, sebanyak 15
Daya tarik selebritis endorser meliputi sejumlah responden (21,43%) sangat setuju, sebanyak 25
karakteristik yang dapat dilihat khalayak seperti responden (35,71%) tidak setuju dan 5 responden
fisik,kepribadian,gaya hidup,dan kelas sosial. (7,51%) menjawab sangat tidak setuju.
Karakteristik diatas mempunyai indikator sebagai Dari aspek kecocokan kepribadian selebriti
alat pengukuran yaitu dilihat dari aspek endorser dengan karakter produk ternyata 27
penampilan selebritis endorser ternyata sebanyak responden (38,57%) setuju, sebanyak 24
40 responden (57,14%) setuju, sebanyak 22 responden (34,29%) sangat setuju, sebanyak 19
responden (31,43%) sangat setuju, 8 responden responden (27,14%) tidak setuju dan tidak
(11,43%) tidak setuju, sedangkan jawaban sangat seorang pun responden menjawab sangat tidak
tidak setuju tidak seorang pun berpendapat setuju.
demikian. Dari aspek nilai kejujuran pada penyampaian
Dari aspek daya tarik ekspresi wajah selebriti pesan selebriti endorser ternyata 23 responden
endorser ternyata sebanyak 33 responden (32,86%) setuju, sebanyak 35 responden (50%)
(47,15%) setuju, sebanyak 9 responden (14,28%) sangat setuju, sebanyak 12 responden (17,14%)
sangat setuju, sebanyak 26 responden (37,14%) tidak setuju dan tidak seorang pun responden
tidak setuju, sedangkan jawaban sangat tidak menjawab sangat tidak setuju.
setuju hanya 1 responden (1,43%). Dari aspek integritas selebriti endorser yang dapat
Dari aspek perasaan,suara yang lucu selebriti dipercaya ternyata 31 responden (44,29%) setuju,
endorser ternyata sebanyak 23 responden sebanyak 35 responden (50%) sanagt setuju,
(32,86%) setuju, sebanyak 10 responden (14,28%) sebanyak 4 responden (5,57%) tidak setuju dan
sangat setuju, sebanyak 36 responden (51,43%) tidak seorang pun responden menjawab sangat
tidak setuju dan sebanyak 2 responden (2,86%) tidak setuju.
menjawab sangat tidak setuju.
121
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 117 – 125
Tabel 1.5.Correlations
Keputusan Attractiveness
Spearman Corelation 1 .610**
Keputusan (Y) Sig (2 - tailed) .000
N 70 70
Spearman Correlation .610** 1
Attractiveness (X1) Sig (2 - tailed) 000
N 70 70
Spearman Correlation 1 .643
Credibility Sig (2 - tailed) .000
(X2) N 70
Spearman Correlation .643** 1
Keputusan (Y) Sig (2 - tailed) .000
N 70 70
Sumber: Hasil penelitian 2009
Analisis Regresi Berganda pembelian (Y) pada Mio Autonatic Club (MAC)
Analisis regresi berganda dilakukan untuk Medan.
mengetahuipengaruh variabel daya tarik (X1) dan Persamaan regresi berganda adalah Y = a +
variabel kredibilitas (X2) terhadap variabel keputusan b1x1 + b2x2 + e. Hal ini berguna untuk mengetahui
122
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan Pengaruh Selebrity Endorser terhadap Keputusan…
bagaimana pengaruh variabel independen terhadap Untuk menentukan daerah penerimaan atau
variabel dependen. Hasil perhitungan SPSS 13,0 penolakan digunakan kriteria Ho diterima jika thitung <
adalah sebagai berikut: ttabel atau nilai signifikansi t > α
Ha diterima jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi t < α
Tabel 1.7. Descriptive Statistic Hasil tabel diatas menunjukan 2.917 > 1.960 atau .005 <
No. Keterangan N Mean Std.Deviation 0.05
1. Attractiveness 70 17.80 2.668
2. Credibility 70 17.44 3.220 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan Ho
3. Keputusan 70 11.73 1.801 ditolak, Ha diterima artinya variabel daya tarik
Sumber: Hasil pengolahan (2009) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha
Berdasarkan perhitungan tabel diatas, ternyata Mio.Selanjutnya dapat diinterpretasi bahwa apabila
didapat: variabel daya tarik ditingkatkan satu satuan maka
a. rata-rata variabel keputusan pembelian = 11.73 keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio akan
dengan std.deviation = 1.801 bertambah sebesar 0.226 satuan.
b. rata-rata variabel daya tarik = 17.80 dengan
std.deviation = 2.668 2.2. Pengaruh Variabel X2 (Kredibilitas) terhadap
Y (Keputusan)
c. rata-rata variabel kredibilitas = 17.44 dengan
Persamaan regresi:
std.deviation = 3.220
Y = a + b1x1 + e
Y = 3.523 + 0.240 Kredibilitas + e
1. Uji Fhitung (Uji Serempak) Dari tabel diatas diperoleh nilai thitung = 3.731, α = 5%
Uji Fhitung memberikan hasil sebagai berikut: df = 68 dan nilai ttabel = 1.960
Tabel 1.8. Anova (b) Untuk menentukan daerah penerimaan atau
Model Sum of df Mean F Sig
Squares Square
penolakan digunakan kriteria Ho diterima jika thitung <
Regression 107.421 2 53.711 30.910 .000 (a) ttabel atau nilai signifikansi t > α
Residual 116.422 67 1.738 Ha diterima jiak thitung > ttabel atau nilai signifikansi t < α
Total 233.843 69 Hasil tabel diatas menunjukan 2.917 > 1.960 atau .005 <
Sumber: Hasil pengolahan (2009) 0.05
Hasil tabel menunjukkan thitung > ttabel yaitu 3.731 > 1.960
2. Uji thitung (Uji Parsial) atau .000 < 0.05
Uji thitung berguna untuk melihat secara
individu pengaruh variabel independen X1 (daya Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan Ho
tarik), X2 (kredibilitas) terhadap variabel dependen Y ditolak, Ha diterima artinya variabel kredibilitas
(keputusan) pembelian produk Yamaha Mio berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio.
Tabel 1.9.Coeficients (a) Selanjutnya dapat diinterpretasi bahwa apabila
Model Unstandardized Standardized t Sig. variabel kredibilitas ditingkatkan satu satuan maka
Coefficients Coefficients keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio akan
B Std. Beta bertambah sebesar 0.240 satuan.
Erorr
1 (Constant) 3.523 1.096 3.214 .002
2.3. Pengaruh Variabel X1 dan Variabel X2
Attractiveness .226 .078 .335 2.917 .005
Credibility .240 .064 .428 3.731 .000
terhadap Y (Keputusan)
Sumber: Hasil pengolahan (2009) Persamaan regresi:
Y = a + b1x1 + b2x2 + e
2.1. Pengaruh Variabel X1 (Daya Tarik) terhadap Y = 3.523 + 0.226 x1 + 0.240 x2 + e
Y (Keputusan) Keputusan = 3.523 + 0.226 daya tarik + 0.240
Persamaan regresi: kredibilitas + e
Y = a + b1x1 + e Dari perhitungan anova dapat diketahui Fhitung =
Y = 3.523 + 0.026 Daya tarik 30.910, α = 5%
Keputusan = 3.523 + 0.226 Daya tarik df = (n-k)(k-1)
Dari tabel diatas diperoleh nilai thitung = 2.917, α = 5% df pembilang: k-1 = 3-1
df = 68 dan nilai ttabel = 1.960 =2
df penyebut: n-k = 70-3
123
Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 3, September 2008: 117 – 125
124
Muly Kata Sebayang dan Simon Darman O. Siahaan Pengaruh Selebrity Endorser terhadap Keputusan…
125