Professional Documents
Culture Documents
14.56 |
BAB I PENDAHULUAN
Dilihat dari segi bahasa bahwa Indentitas itu berasal dari bahasa inggris yaitu “Indentity”
yang dapat diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jatidiri. Ciri-ciri itu adalah suatu yang
menandai suatu benda atau orang. Ada ciri-ciri fisik atau non fisik. Indentity sering
diindonesiakan menjadi indentitas atau jatidiri. Indentitas atau jatidiri, dapat memiliki dua arti
; pertama, yana menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang atau
sebuahbenda,kedua, indentitas dapat berupa keterangan yang dapat menjelaskan pribadi
seseorang dan riwayat hidup. Indentitas atau jatidiri adlah “pengenalan atau pengakuan
terhadap seseorang yang termasuk dalan suatu golongan dilakukan berdasarkan atas
serangkaian ciri-cirinya.
Menurut Hank Johnston,Enrique Larana, dan Joseph R.Gusfield. indentitas dibagi dalam dua
bagian, yaitu: indentitas individu dan indentitas kolektif.
Sebagaimana kiat ketahui bahwa indentitas atau jatidiri itu ada dalam interaksi, maka
dapatlah kita katakan bahwa jati diri itu diperlukan dalam interaksi. Sebuah interaksi
mewujudkan adanya struktur dimana masing-masing pelaku yang terlibat didalamnya berada
dalam suatu hubungan peranan.di lain pihak dan pada waktu yang sama, corak peranan yang
dijalankan oleh masing-masing pelaku tersebut tergantung pada corak atau macam struktur
interaksi yang berlaku.
BAB II PEMBAHASAN
A. Atribut Indentitas
Atribut adalah segala sesuatu ayng tarseleksi, baik disengaja maupun tidak, yang berguna
untuk mengenali indentitas atau jatidiri seseorang atau sesuatu gejala. Atribut ini bias berupa
ciri-ciri yang menyolok dari benda atau tubuh orang, sifat-sifat seseorang,pola-pola tindakan
atau bahasa yang digunakan. Corak indenitas seseorang itu ditentuken oleh atribut-atribut
yang digunakan. Corak indentitas seseorang itu ditentukan oleh atribut-atribut yang
digunakan, yaitu supaya dilihat dan diakui oleh cirinya oleh para pelaku yang dihadapi dalam
suatu interaksi,agar indentitas atau peranan seseorang tersebut diakui dan masuk akal bagi
pelaku yang terlibat dalam interaksi tersebut. Ada indentitas yang tidak dapat diubah,
walaupun dapat ditutupi untuk sementara, dan ada indentitas yang dapat dengan mudah
diubah dengan cara memanipulasi atau mengaktifkan sejumlah atribut yang diperlukan untuk
tujuan tersebut. Atribut-atribut diatur dan dimanipulasi oleh seorang pelaku lainnya dalam
berhubungan dengan orang lain sesuai dengan yang dikehendakinya. Contohnya : seorang
pengemis akan membuat dirinya sebagai seorang pengemis yang patut dikasihanni orang
ramai yang akan menjadi pelaku-pelaku dalam interaksi dengannya sebagai pengemis.
B. Indentitas Nasional
“Nasional“ berasal dari bahasa inggris “National” yang berarti sebagai warga Negara atau
kebangsaan. Indentitas nasional berasal dari kata “National Indentity” yang diartikan sebagai
kepribadian nasional atau jatidiri asional. Dan pribadi yang dimiliki oleh suatu bangsa.
Indentitas nasional itu terbentuk karena kita merasa bahwa sebagai bangsa Indonesia
mempunyai pengalaman bersama. Pada masa sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia
mempunyai pengalaman sejarah yang sama dalam mengusir penjajah besarnya penderitaan
yang dialami bangsa Indonesia pada masa itu, baik secara fisik maupun non fisik. Indentitas
nasional juga terbentuk melalui saling adanya kerjasama antara indentitas kelompok yang
satu dengan kelompok lainnya.
Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhanya sendiri, manusia
senantiasa membutuhkan orang lain. Pada akhirnya manusia hidup berkelompok. Manusia
dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha
mengatur atau mengarahkan tercapainya tujuan hidup yang besar. Dimulai dari lingkungan
terkecil sampai pada lingkungan terbesar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok
keluarga. Kemudian hidup bernegara. Mereka membentuk Negara sebagai persekutuan
hidupnya. Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang
memiliki cita-cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang
sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila Negara adalah organisasi
kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan
hidup manusia itu sendiri. Didunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara. Demikian
pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat
menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun Negara memiliki ciri khas
yang membedakan bangsa atau Negara tersebut dengan Negara lain di dunia. Ciri khas
sebuah Negara merupakan indentitas dari bangsa yang bersangkutan. Indentitas-indentitas
yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi indentitas nasional bangsa.
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. “Rejuvenasi Pancasila di Tengah Arus Globalisasi”. Dalam Tri
Sutrisno,2006. Jakarta:Yayasan Taman Pustaka.
Sugiato.1991.Indentitas dan Hakikat Bangsa kita, Jakarta.
Smith, Anthony D,2003, Naionalisme,Teori Ideologi,Sejarah,Jakarta: Penerbit Erlangga
Jamhari, “After the Fact: Indonesia dan Multikulturalisme”, makalah dalam Workshop on
Civic Education, Bandung, 2003
Suradinata, Ermaya.2005. Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi, Jakarta: Suara bebas.