Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
Olga Callista (105070300111055)
Balgis Shofiah (105070300111056)
Puji Lestari (105070300111059)
Paramita N.A (105070301111014)
Retieza Chintya P. (105070307111013)
Zahrina Tresna W. (105070307111015)
Fitri Erba W. (105070300111047)
Daging didefinisikan sebagai urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali
urat daging bagian bibir, hidung, dan telinga yang berasal dari hewani yang sehat sewaktu
dipotong.
Berbagai macam jenis daging yang dihasilkan dari berbagai jenis hewan memiliki
karakteristik dan warna yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut perlu diketahui dalam
menunjang penggunaan daging sebagai bahan makanan. Tiap-tiap bagian daging dari setiap
hewan memiliki ciri khas, penggunaan, dan keempukan yang berbeda-beda sesuai dengan
tingkat jaringan lemak, jaringan otot, dan jaringan ikat yang dimilikinya.
Daging unggas merupakan sumber protein hewani yang baik, karena mengandung
asam amino essensial yang lengkap dengan perbandingan jumlah yang cukup. Selain itu
serat-serat dagingnya tergolong dalam jenis yang pendek dan lunak sehingga mudah dicerna.
Jumlah kalori yang didapat dari mengkonsumsi daging unggas nilainya lebih rendah dari
daging sapi atau daging babi. Yang termasuk bagian karkas unggas adalah bagian dari tubuh
unggas tanpa darah, bulu, kepala, kaki, dan organ dalam.
Bebek dikenal sebagai jenis unggas kedua penghasil daging sesudah ayam. Ciri fisik
ternak bebek adalah bentuk tubuhnya langsing dengan langkah tegap. Tinggi tubuh berkisar
antara 45-50 cm. Bebek ini bertubuh kecil dan kurus dengan berat tubuh rata-rata 1,2-1,4
kg/ekor untuk bebek berumur 2 tahun.
Banyak komoditi pangan yang dihasilkan dari perairan antara lain ikan, udang, kerang
atau tiram, rajungan, tripang, cumi-cumi dan lain-lain. Ikan lebih dikenal daripada hasil
perikanan lainnya karena jenis tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi.
Sebagai bahan pangan, kedudukan ikan menjadi penting karena mengandung protein cukup
tinggi sehingga sering digolongkan sebagai sumber protein.
Menurut tempat hidupnya, ikan terbagi dalam tiga golongan yaitu ikan laut, ikan
darat, dan ikan migrasi. Ikan juga memiliki bentuk bermacam-macam mulai dari bentuk
peluru torpedo, panah, pipih, sampai bentuk ular . Ikan berbentuk peluru torpedo misalnya
ikan tuna. Ikan berbentuk panah misalnya ikan perang, ikan tambak berbentuk pipih, dan
belut berbentuk seperti ular.
1.2 Tujuan Umum
• Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu membedekan jenis daging
dan unggas menurut bagian-bagian serta criteria mutunya.
• Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis
ikan dan hasil olahannya dengan criteria-kriteria mutunya
1.3 Tujuan Khusus
• Mampu menentukan jenis daging berdasarkan bagian-bagiannya.
• Mampu menentukan kriteria mutu daging dan unggas pada berbagai tingkat
mutu.
• Mampu menjelaskan berbagai prosedur penentuan daging dan unggas secara
subjektif
• Mampu membedakan berbagai jenis ikan dan hasil perikanan lain
• Mampu menjelaskan kriteria mutu ikan dan hasil perairan pada berbagai
tingkat mutu
• Mampu menjelaskan prosedur penentuan mutu ikan dan hasil perairan secara
subjectif
Has Dalam atau tenderloin adalah daging sapi dari bagian tengah badan. Sesuai
dengan karakteristik daging has, daging ini terdiri dari bagian-bagian otot utama di sekitar
bagian tulang belakang, dan kurang lebih di antara bahu dan tulang panggul. Daerah ini
adalah bagian yang paling lunak, karena otot-otot di bagian ini jarang dipakai untuk
beraktivitas. Biasanya bagian daging ini digunakan untuk membuat steak.
Has Luar atau lebih dikenal dengan nama sirloin adalah bagian daging sapi yang
berasal dari bagian bawah daging iga, terus sampai ke bagian sisi luar has dalam. Daging ini
adalah daging yang paling murah dari semua jenis has, karena otot sapi pada bagian ini masih
lumayan keras dibanding bagian has yang lain karena otot-otot di sekitar daging ini paling
banyak digunakan untuk bekerja. Biasanya daging ini digunakan untuk membuat steak.
Penutup Daging Sapi atau lebih dikenal dengan nama Topside atau Round adalah
bagian daging sapi yang terletak di bagian paha belakang sapi dan sudah mendekati area
pantat sapi. Potongan daging sapi di bagian ini sangat tipis dan kurang lebih sangat liat.
Selain itu bagian ini sangat kurang lemak sehingga jika dibakar atau dipanggang akan sangat
lama melunakkannya. Biasanya daging ini digunakan untuk campuran daging pizza.
T-bone adalah bagian daging sapi yang biasa dibuat sebagai steak. Potongan daging
ini terbentuk dari tulang yang berbentuk seperti huruf T dengan daging disekitarnya. Bagian
daging yang paling besar biasanya berasal dari bagian has luar, sedangkan bagian kecilnya
berasal dari has dalam.
Lamosir atau lamusir atau dikenal juga dengan nama cube roll adalah bagian daging
sapi yang berasal dari bagian belakang sapi di sekitar has dalam, has luar dan tanjung.
Biasanya daging ini digunakan untuk makanan khas Batam, Sup Lamosir.
• Konsistensi padat.
• Lemak berwarna kuning emas dengan konsistensi lunak karena banyak mengandung
oleine.
• Baunya spesifik, lemak jauh lebih lembek dibandingkan dengan lemak daging sapi
atau kambing.
2.2 Unggas
2.2.1 Definisi
Daging unggas merupakan sumber protein hewani yang baik, karena mengandung
asam amino essensial yang lengkap dengan perbandingan jumlah yang cukup. Selain itu
serat-serat dagingnya tergolong dalam jenis yang pendek dan lunak sehingga mudah dicerna.
Jumlah kalori yang didapat dari mengkonsumsi daging unggas nilainya lebih rendah dari
daging sapi atau daging babi.
Jenis hewan yang termasuk jenis unggas adalah ayam, bebek, dan burung. Pada
prinsipnya hampir semua unggas dapat digunakan sebagai sumber daging. Namun karena
perkembangan efisiensi dan ekonomi, jenis unggas yang digunakan sebagai sumber daging
adalah ayam dan bebek.
Bebek dikenal sebagai jenis unggas kedua penghasil daging sesudah ayam. Ciri fisik
ternak bebek adalah bentuk tubuhnya langsing dengan langkah tegap. Tinggi tubuh berkisar
antara 45-50 cm. Bebek ini bertubuh kecil dan kurus dengan berat tubuh rata-rata 1,2-1,4
kg/ekor untuk bebek berumur 2 tahun.
2.2.2 Definisi karkas
Karkas unggas adalah bagian unggas yang telah dipisahkan dari kepala, leher, bulu,
organ dalam, kaki, dan tanpa darah.
2.2.3 Karakteristik Daging Unggas
• Otot pada daging unggas berwarna lebih terang sedangkan otot pahanya
berwarna lebih gelap. Hal ini disebabkan karena unggas lebih banyak berjalan
daripada terbang. Sehingga menyebabkan pigmen mioglobinnya lebih banyak
pada otot paha.
• Kulit unggas relatif tipis. Warna kulit dipengaruhi oleh pigmen kulit, yang
terdiri dari melanin dan kanthophyl.
Tidak semua bagian tubuh hasil perikanan layak untuk dikonsumsi. Untuk
mengetahui berapa persen sebenarnya bagian yang layak dimakan perlu diadakan pemisahan.
Bagian yang umumnya dibuang antara lain sisik, kulit atau cangkang, isi perut, akar dan sirip,
insang serta kepala dan tulang.
Bagian yang dapat dimakan dari beberapa hasil perikanan antara lain :
1) Ikan
Dengan mencuci ikan menggunakan air bersih kemudian tiriskan, ditimbang berat
utuhnya lalu pisahkan bagian sisik, ekor, sirip, kepala, insang dan isi perutnya. Daging
dipisahkan dari tulang, lalu dicuci sampai bersih dan tiriskan. Berat daging ditimbang dan
dihitung persentase berat daging terhadap berat utuh.
Bahan mula-mula dicuci dengan air bersih lalu tiriskan, ditimbang berat
utuhnya.Bagian kulit atau cangkang, insang dan kulit kepala (khusus udang) dipisahkan
kemudian ditimbang berat bagian yang layak dimakan dan dinyatakan sebagai persentase
terhadap berat utuh.
No Parameter Karakteristik
Mutu 1 2 3 4
Mata Cemerlang, kornea bening, mata Redup, tenggelam, pupil mata kelabu,
cembung tertutup lender
Insang Warna merah sampai merah tua, Kotor, warna pucat atau gelap
cemerlang, tidak berbau keabuan dan berlendir, bau busuk
Lendir Terdapat lender alami menutupi ikan Berubah kekuningan dengan bau tidak
yang baunya khas menurut jenis ikan, enak, atau lendirnya sudah hilang,
rupa lender cemerlang seperti lender mongering, pekat melengket
ikan hidup, bening
Daging Sayatan daging cerah dan elastic, bila Lunak, tekstur berubah, bila ditekan
ditekan tidak ada bekas jari jari ada bekasnya, kehilangan
elastisitas dan lunak bila ditekan
Rongga Bersih dan bebas dari bau yang Mengalami dislokasi, bau menusuk
perut menusuk dan busuk, lembek
Darah Darah sepanjang tulang belakang segar Darah sepanjang tulang belakang
merah dan konsistensi normal berwarna gelap dengan konsistensi
cair, diikuti bau menusuk
Sayatan Bila ikan dibelah, daging melekat kuat Bila dibelah, daging mudah lepas.
pada tulang terutama rusuknya Tulang rusuk menonjol keluar
Bau Segar dan menyenangkan seperti air Mulai dengan bau tidak enak, makin
laut/rumput laut kuat menusuk lalu timbul bau busuk
yang menusuk
Kondisi Bebas dari penyakit apapun tanpa luka Banyak terdapat parasit, badannya
atau kerusakan pada badan banyak luka, patah
Perbedaan cirri jenis udang-udangan (crustacean) dan kerang (moluisca) yang baik
dan busuk
BAB III
METODOLOGI
- Timbangan triple beam : untuk menimbang daging yang akan digunakan dalam
praktikum.
- Cawan petri : tempat untuk daging pada saat melakukan uji WHC.
- Kertas saring : untuk menyaring air dan memisahkan air dari daging.
3.1.2 Bahan
Bahan- bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
- Daging has dalam - Paha depan
- Perhatikan jaringan ikat, jaringan lemak, dan jaringan otot yang ada pada daging.
- Lakukan hal yang sama untuk daging yang sudah direbus selama 15 menit.
- Kertas saring diambil dan diukur lingkaran yang terbentuk baik leh daging (lingkaran
dalam) maupun air (lingkaran luar). Dengan demikian luasan lingkaran air bebas
adalah pengurangan luasan lingkaran luar dengan luasan ingkaran dalam.
0,0984
- Jika kadar air (dalam DKBM) bahan diketahui, maka persentase air bebas yang masih
terdapat pada bahan dapat dihitung, sehingga dapat diperhitngkan jumlah air terikat.
- Rebus dalam panci selama 30 menit, kemudian dinginkan 5 menit (didihkan air
terlebih dahulu).
Bahan : Bebek
Cara Kerja :
o Cuci bahan dan buang kepala bagian kepala, leher, jerohan, dan ceker.
Cara Kerja : Keempukan diukur secara relative dengan dipijit (beri tanda + untuk
menyatakan intensitasnya.
3.3.1.1 Bahan :
o Belut
o Ikan Mujaer
o Rajungan
3.3.1.2 Alat :
o Pisau
o Telenan
o Timbangan
o Amati dan gambar bentuk dan struktur fisik masing-masing hasil perikanan dan
gambarlah bentuk utuh serta bagian-bagiannya
o Amati dan gambar warna, bentuk, dan struktur bagian dalam atau dagingnya
o Belut
o Ikan Mujaer
o Rajungan
3.3.2.2 Alat :
o Pisau
o Telenan
o Timbangan
o Pisahkan bagian sisik, ekor, sirip, kepala, insang, serta isi perut
o Timbang dagingnya
3.3.2.3.2 Rajungan
o Pisahkan bagian kulit atau cangkang, insang, dan kulit kepala ( untuk udang)
3.3.2.1 Bahan :
o Belut
o Ikan Mujaer
o Rajungan
o Tentukan mutu ikan segar atau busuk berdasar kriteria yang telah didapat dari
beberapa sumber
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1.1 Hasil pengamatan terhadap warna, jaringan ikat, jaringan lemak, jaringan
otot, dan berat bahan
Hasil pengamatan terhadap warna, jaringan ikat, jaringan lemak, jaringan otot,
dan berat bahan pada berbagai macam daging dan karkas daging sapi tercatat dalam tabel
sebagai berikut
Keterangan:
Warna
++++ Merah kehitaman Jaringan ikat, lemak, dan otot
+++ Merah segar
++ Merah pucat
+ Merah sangaat pucat
--- Ungu kehitaman
-- Ungu tua
- Ungu pucat
++++ Sangat banyak
+++ Cukup banyak
++ Sedang
+ Sedikit
- Tidak ada
4.1.1.2. Hasil perbandingan warna, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan lemak
pada daging yang belum direbus dan daging yang telah direbus selama 15
menit
Variabel yang diamati: daging kuda seberat 23 gram
Hasil perbandingan warna, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan lemak pada
daging yang belum direbus dan daging yang telah direbus selama 15 menit tercatat
dalam tabel sebagai berikut
4.1.1.3 . Hasil pengamatan cooking loss pada daging yang telah direbus selama 30
menit
Variabel yang diamati: daging kuda
• Berat sebelum direbus: 22 gram
C: Selisih berat antara daging sebelum dimasak dan daging yang sudah
dimasak (A-B)
Dengan demikian luas lingkaran air bebas = Luas lingkaran luar – luas lingkaran
dalam
Tingkat WHC berdasarkan luasan lingkaran air bebas adalah WHC rendah
0,0984
= 207,4 mg
4.2.1.2 Kadar hemoglobin daging sapi, daging kambing, daging kuda, dan daging babi
Warna merupakan salah satu parameter mutu daging dan produk olahannya. Sangat jelas
terlihat bahwa daging yang warnanya menyimpang, dianggap sebagai daging berkualitas
rendah. Persepsi terhadap warna daging, baik yang mentah atau telah dimasak,
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih daging dan produk olahannya.
Mioglobin merupakan pigmen utama penyusun 80% dari pigmen daging dan berwarna merah
keunguan. Kadar mioglobin daging akan mempengaruhi derajat warna merah daging tersebut.
Kadar mioglobin daging bervariasi dengan spesies, umur, jenis kelamin, jenis otot dan
aktivitas fisik. Konsentrasi mioglobin dalam daging sapi lebih besar dibandingkan yang
terdapat pada daging babi atau ayam. Perbedaan kandungan mioglobin ini menyebabkan
warna daging sapi terlihat lebih merah daripada daging babi dan daging babi lebih merah dari
daging ayam. Daging hewan yang telah dewasa umumnya lebih merah dari daging hewan
yang lebih muda, karena tingginya kandungan mioglobin pada hewan yang lebih tua.
Contohnya, warna daging domba dewasa lebih gelap dan merah dibandingkan daging domba
muda. Kandungan mioglobin daging hewan jantan lebih tinggi dari daging hewan betina
sehingga warna daging hewan jantan lebih merah. Otot yang melakukan aktivitas fisik yang
lebih berat juga memiliki kandungan mioglobin yang lebih tinggi. Inilah sebabnya mengapa
warna daging paha ayam lebih gelap dibandingkan dengan daging dada.
• Warna kulit putih pucat karena dipengaruhi oleh pigmen yang terdiri dari melanin
dan kanthophyl
• Warna daging merah pucat. Warna daging yang utama dipengaruhi oleh
kandungan mioglobin yang masuk kedalam golongan protein
sarkoplasmik.
• Leher panjang, sayap kecil dan tidak lebar, paha pendek.
• Saat dipotong darah masih segar dan tidak ada darah yang mengendap
• Daging bebek relatif empuk karena serat-serat dagingnya tergolong dalam jenis
yang pendek dan lunak. Selain itu tingkat keempukan ditentukan oleh banyak
sedikitnya protein pada jaringan ikat, yaitu protein kolagen, aktomiosin dan elastin
No Bagian Daging Bebek Berat Utuh (gr) Berat Fillet (gr) BDD (%)
- Keempukan Daging :
9 Sayap Kanan -
10 Sayap Kiri -
Keterangan :
o Berbentuk pipih
o Sirip ikan terdapat pada kedua samping tubuh, seluruh punggung ikan, dan
seluruh bawah perut
o Tidak mempunyai duri hanya tulang rawan yang terdapat pada seluruh
punggung belut
o Tidak bersirip
o Tidak bersisik
o Memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang
dan memiliki berbagai warna yang menarik pada karapasnya
o Duri akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang dan lebih runcing
1 Mujaer 180 70 38
2 Belut 100 55 55
3 Udang Besar 50 40 80
5 Rajungan 97 18 18,5
3 Udang Besar 2 Warnanya agak pudar, kulit agak mudah lepas, aroma
netral
4 Udang Sedang 3 Warna keputihan, kulit mudah lepas, aroma sedikit asam
3 Udang Besar Cukup segar Bila dijamah dengan jari udang mudah bergeser
antara sesamanya;tidak ada bau menusuk;
dagingnya padat dan kenyal;berwarna hijau
keabuan;semi transparan
4 Udang Sedang Kurang segar Berbau amoniak sedikit; bila dijamah dengan jari
udang tidak mudah bergeser antara sesamanya.
Bagian yang dapat dimakan pada ikan mujaer hanya sebesar 38%. Hal ini dikarenakan
bagian yang dapat dimakan hanya berupa dagingnya saja tanpa sisik, ekor, sirip,
kepala, insang serta isi perut. Mutu ikan yang kami amati masuk dalam kategori ikan
yang cukup segar seperti yang telah dipaparkan di atas. Faktor yang menyebabkan
ikan cepat busuk adalah kadar glikogennya rendah sehingga rigor mortis berlangsung
cepat dan pH akhir daging ikan cukup tinggi yaitu 6.4 - 6.6 serta tingginya jumlah
bakteri yang terkandung dalam perut ikan. Bakteri proteolitik mudah tumbuh pada
ikan segar dan menyebabkan bau busuk hasil metabolisme protein.
4.3.2.2 Belut
Bagian yang dapat dimakan dari belut adalah 55% dari berat utuh. Bagian belut yang
dapat dimakan hanya dagingnya saja tanpa kepala, isi perut dan tulang.
4.3.2.3 Udang
Dalam praktikum ini kami meneliti dua udang yang berukuran besar dan sedang.
Bagian yang dapat dimakan dari udang berukuran besar adalah 80% dari berat utuh
sedangkan untuk udang berukuran sedang, bagian yang dapat dimakan hanya sekitar
57.1% dari berat utuh. Hal ini dikarenakan kulit kepala, cangkang, ekor, kulit dan
saluran pernafasannya dipisahkan sehingga cukup berpengaruh terhadap presentase
bagian yang dapat dimakan
4.3.2.4 Rajungan
Bagian yang dapat dimakan pada rajungan hanya 18.5% dari berat utuhnya.
Sedangkan cangkang dan insangnya dihilangkan. Yang masuk dalam bagian yang
dapat dimakan hanya dagingnya saja.
BAB V
PENUTUP
1. Daging bebek relatif empuk. Yang memiliki tingkat keempukan paling tinggi pada
bagian dada bawah
2. Komponen karkas otos daging bebek terbesar terdapat pada paha khususnya bagian
atas
3. Terdapat 7 kriteria untuk memenuhi tingkat mutu pada ikan yakni warna, mata,
kulit, tekstur, sisik, insang dan aroma. Dari hasil pengamatan kami didapatkan
bahwa ikan mujaer, udang berukuran besar, belut dan rajungan termasuk ikan
dengan tingkat mutu 2. Sedangkan udang berukuran sedang bermutu 3.
4. Kesegaran ikan dilihat dari mata, insang, lendir, kulit, sisik, daging, rongga perut,
sayatan, darah, tulang, bau dan kondisinya. Sedangkan pada kelas udang-udangan
dan kerang, dapat dilihat dari bagaimana kulitnya dan penjamahannya
terhadapnya serta bau dan warnanya. Dari hasil pengamatan kami, ikan mujaer,
udang berukuran besar, belut dan rajungan tergolong ikan cukup segar sedangkan
udang berukuran sedang tergolong ikan yang kurang segar.
DAFTAR PUSTAKA