You are on page 1of 55

BAYI BERAT LAHIR RENDAH

(BBLR)
Liana Anomsari, SST
PENDAHULUAN

WHO (1995) : 98% dari 5 juta


kematian neonatal terjadi di negara
berkembang
2/3 terjadi pada neonatal dini
Terbesar karena BBLR (mudah
hipotermi  kematian langsung / tdk
langsung
Angka kejadian di Indonesia 14 %
PENGERTIAN
BBLR : Berat lahir < 2500 gr
Bayi BBLSR /Very Low Birth Weight Infant : BBL
1000 - 1500 gr
Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah/ Veri-veri Low
Birth Weight Infant/Extremely Low Birth Weight
Infant : BBL < 1000 gr.
Bayi Kurang Bulan (BKB) adalah BBL dengan usia
kehamilan kurang dari 37 minggu (<259 hari).
Bayi Immatur adalah BBL dengan usia kehamilan <
28 minggu.
Bayi Cukup Bulan (BCB) adalah BBL dengan usia
kehamilan 37 sampai 42 minggu.
Bayi Lebih Bulan (BLB) adalah BBL dengan usia
kehamilan > 42 minggu.
BBLR di kelompokkan menjadi :
BBLR, BCB, SMK : Bayi berat badan lahir rendah,
bayi cukup bulan, sesuai masa kehamilan.
BBLR, BKB, KMK : Bayi berat badan lahir rendah,
bayi kurang bulan, kecil masa kehamilan.
BBLR, BKB, BMK : Bayi berat badan lahir rendah,
bayi kurang bulan, besar masa kehamilan.
BBLR, BCB, KMK : Bayi berat badan lahir rendah,
bayi cukup bulan, kecil masa kehamilan.
BBLR, BLB, KMK : Bayi berat badan lahir rendah,
bayi lebih bulan, kecil masa kehamilan.
ETIOLOGI
Belum diketahui secara pasti, tetapi berhubungan dengan
kasus:
Status sosial ekonomi yang rendah. Diukur berdasarkan
pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, tempat tinggal,
status ekonomi dan pekerjaan
Ras (kulit hitam)./genetik atau kromosom. Dari data
penelitian menunjukkan angka kelahiran premature dua
kali lipat dari pada ibu-ibu kulit putih yang merupakan
sepertiga dari seluruh BKB.
Aktifitas ibu. (Adanya stress fisik yang lama mungkin
berhubungan dengan gangguan pertumbuhan intra uterin
dan prematuritas.
Ibu menderita penyakit akut/kronis (DM, tiroid, ginjal,
jantung dll) akan melahirkan lebih dini.
Kehamilan multiple. Sekitar setengah dari
semua kasus akan melahirkan BKB.
Kehamilan sebelumnya jelek.
Faktor-faktor kebidanan. Sebagi kontribusi
kelahiran prematur dari faktor obstetrik adalah
malformasi uterus, trauma uterus, plasenta
previa, solusio plasenta, dan KPSW, Kelainan
bentuk plasenta, Perkapuran plasenta.
Faktor janin .Seperti gawat janin ataupun IUGR.
Kelahiran dini yang disebabkan oleh sebab lain
misalnya kesalahan menentukan usia
kehamilan.
DIAGNOSIS & GEJALA KLINIK
Sebelum bayi lahir
Anamnesa : di jumpai riwayat abortus,
prematurus, dan lahir mati.
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan.
Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih
lambat, gerakan janin lebih lambat, walaupun
kehamilannya lebih lanjut.
Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak
sesuai menurut yang seharusnya.
Sering di jumpai kehamilan dengan
oligohidramnion atau bisa pula dengan
hidramnion.
Setelah bayi lahir
Bayi dengan restrisksi pertumbuhan intra uterine (IUGR)
Secara klasik tampak seperti bayi yang kelaparan.
Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras,
gerakan bayi terbatas,
Verniks caseosa sedikit atau tidak ada,
kulit tipis,
kering,
berlipat-lipat dan mudah diangkat.
Abdomen cekung atau rata,
jaringan lemak bawah kulit sedikit,
tali pusat tipis, lembek dan berwarna kehijauan.
Bayi premature yang lahir sebelum
kehamilan 37 minggu.
Verniks caseosa ada,
jaringan lemak bawah kulit sedikit,
tulang tengkorak lunak, mudah bergerak,
muka seperti boneka (doll like),
abdomen buncit,
tali pusat tebal dan segar,
menangis lemah,
tonus otot hipotoni,
dan kulit tipis, merah dan transparan.
Bayi small for date sama dengan
bayi retardasi pertumbuhan intra
uterine.
Bayi premature kurang sempurna
pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya, karena itu sangat peka
erhadap gangguan pernafasan,
infeksi, trauma kelahiran, hipotermi,
dan sebagainya.
PROGNOSIS

Kematian perinatal pada bayi berat


badan lahir rendah delapan kali lebih
besar dari bayi normal pada umur
kehamilan yang sama. Prognosis
akan lebih buruk lagi bila berat badan
makin rendah
PENATAKSANAAN
1. Mempertahankan suhu tubuh
optimal.
Untuk mempertahankan suhu lingkungan tubuh
optimal 37°c, BBLR/BKB membutuhkan suhu
lingkungan yang termonetral. sesuai berat lahir
dan masa gestasi, serta usia paska natal. Oleh
karena itu BBLR/BKB seharusnya dirawat dalam
inkubator. atau dengan cara tekhnologi tepat
guna dengan perawatan tepat/metode kanguru,
bayi akan mendapatkan sumber panas kontak
langsung secara terus menerus dari ibu secara
alami.
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan
ASI.
Pada bayi BBLR dalam kondisi kritis, 6
keadaan hipo harus dicegah dan segera
diatasi yaitu hipoksemia, hipotermia,
hipoglikemia, hipovolemia, hipokalseimia,
dan hipoprotrombinemia.
Untuk itu perlu dipertahankan hidrasi dan
mempertahankan kadar gula darah normal
dan elektrolit plasma. Refleks menelan
BBLR belum sempurna, oleh sebab itu
pemberian nutrisi harus dilakukan dengan
cermat.
3. Mencegah dan mengatasi infeksi
BBLR sangat rentan akan infeksi,
perhatikan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi termasuk mencuci tangan
sebelum memegang bayi
4. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan
kondisi gizi dan nutrisi bayi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh,
oleh sebab itu penimbangan berat badan
harus dilakukan dengan cepat
5. Mencegah perdarahan
Pemberian vitamin K1 0,5 mg IM
6. Terapi sentuhan
Pijat adalah terapi sentuh paling tua dan
paling popular yang dikenal manusia.
Pijat adalah seni perawatan kesehatan
dan pengobatan yang telah dipraktekkan
sejak berabad-abad silam. Sentuhan dan
pijat pada bayi segera setelah kelahiran
merupakan kontak tubuh kelanjutan yang
diperlukan bayi untuk mempertahankan
rasa aman.
Hasil laporan penelitian para pakar
mengenai efek pada pijat pada bayi :
Meningkatkan berat badan
Meningkatkan pertumbuhan
Meningkakan daya tahan tubuh
Meningkatkan produksi ASI
Tahap-tahap sentuhan
1. Memegang tanpa mengusap
kegiatan ini dapat dilakukan pada semua bayi prematur
kecuali pada bayi prematur yang sakit keras.
dikerjakan saat bayi masih berada dalam inkubator.
cara :
bayi dipegang pada salah satu bagian tubuhnya
dengan kedua belah tangan kita yang hangat seolah
kita memegang berlian yang sangat berharga
diantara telapak tangan kita.
Ambil nafas dalam disertai perasaan rileks yang
dalam. Biarkan perasaan rileks ini berasal dari hati
kita mengalir melalui lengan dan tangan kita ke
bagian tubuh bayi.
Pegang bagian tubuh bayi ini untuk beberapa waktu
yang lamanya dapat kemudian ditambah secara
bertahap setelah bayi terbiasa.
2. Metode kanguru.
Setelah stabil scr medis dan sudah boleh sekali-kali
dikeluarkan dari inkubator, baru diperkenalkan pada
tahap berikutnya.
Kontak badan langsung kulit - kulit ibu dan bayi
berkelanjutan & terus menerus, dilakukan sejak dini.
Pemberian ASI eksklusif.
Mulai di rumah sakit, kemudian dilanjutkan di rumah.
Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini.
Sth di rumah, ibu perlu dukungan & follow up
memadai.
Merupakan metode yg lembut (sederhana &
manusiawi), namun efektif untuk menghindari
berbagai stress yang dialami bayi premature selama
perawatan di ruang perawatan intensif.
3. Pijat bayi prematur
Safety
Pusatkan perhatian pada setiap langkah
tindakan.
Letakkan semua peralatan pada tempat yang
mudah dijangkau
Kerjakan dengan sistematis dan teratur
Sebelum lakukan tindakan Pijat Bayi Prematur,
harus mengetahui keadaan kondisi bayi
premature.
Gerakan harus lambat dan lembut, tetapi jangan
terlalu halus sehingga terasa seperti menggelitik
Evaluasi keadaan umum bayi sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
Panduan supaya pijat bayi
premature dapat berhasil

Selalu terlebih dahulu memberitahu dokter ,bila


akan memijat bayi premature, dokter akan
memeriksa bayi premature sebelum, selama, dan
sesudah dipijat.
Jangan takut untuk menggunakan tekanan lembut
waktu memijat. Hindarkan usapan yang sangat
halus, bayi akan merasa jengkel karena terasa
seperti gelitik.
Jika bayi premature mulai menangis atau gelisah,
hentikan pijatan dibagian tubuh yang sedang
dipijat. Jika bayi tetap menangis selma lebih dari
satu menit, pijat bayi harus dihentikan sama
sekali.
Dampak pijat bayi mungkin tidak akan tampak
selama atau segera setelah pijat berakhir
sehingga sebaiknya bayi tetap dimonitor walaupun
pemijatan telah selesai.
Bayi premature sangat sensitif terhadap dingin,
kerenanya pijatlah bayi anda didalam incubator
atau mintalah lampu sorot.
Jangan memijat perut bayi bila tali pusat masih
ada.
Selalu konsultasi dengan dokter tentang
perkembangan bayi premature.
PETUNJUK
Baca dan pelajari lembaran yang tersedia.
Tanyakan pada dosen/instruktur hal-hal yang
belum jelas/dimengerti.
Ikutilah petunjuk dosen/instruktur.
Mahasiswa secara individu mendemonstrasikan
cara menggunakan baju metode kanguru secara
tepat, benar dan sistematis sesuai dengan job
sheet yang telah disediakan
Minta teman yang lain untuk mengamati cara
kerja yang sedang kita lakukan.
Peralatan & Perlengkapan
1 buah baju kanguru
1 buah support binder/ikatan/pembalut
penahan
1 buah topi bayi
1 buah baju bayi
1 buah popok bayi
1 pasang kaos kaki bayi
1 buah lap atau handuk
Sabun dan air
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapkan alat dan bahan yang
digunakan :
Baju kanguru, support binder / ikatan /
pembalut penahan, topi, baju, popok,
dan kaos kaki bayi, lap atau handuk,
sabun, air, phantom bayi dan
mahasiswa sebagai ibu nifas.
Alat disusun secara ergonomis
dan dapat dijangkau
2. Jelaskan kepada ibu, suami dan keluarga
tentang menggunakan baju metode
kanguru :
Apa dan mengapa diperlukan? jelaskan
tujuan, manfaat dan cara penggunaannya.
Gunakan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti
3. Siapkan ibu :
Bersihkan daerah dada dan perut.
Jaga privasi ibu. Dada dan perut dalam
keadaan hangat
4. Cucilah tangan sebelum melakukan
tindakan :
Mencuci tangan dengan mengunakan
sabun dapat menghilangkan kuman
80%; untuk mencegah infeksi silang
5. Siapkan bayi :
Pakaikan popok, topi yang hangat, dan
kaos kaki (suhu ruangan 22o-24oC).
Pakaikan baju tanpa lengan, bagian
depan terbuka, popok, topi, dan kaos
kaki (suhu ruangan <22oC).
Jaga agar bayi tidak kedinginan
6. Kenakan baju metode kanguru :
Ibu/pengganti ibu tidak memakai BH
atau pakaian dalam (skin to skin
contact
7. Kancingkan kain gendongan bayi,
sesuaikan dengan ukuran bayi :
Pastikan kancing kuat, masukkan
kancing sesuai lubangnya
8. Letakkan bayi di dada ibu :
Bayi di letakkan diantara payudara dengan
posisi tegak, dada bayi menempel ke dada
ibu. Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan
atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah
(ekstensi). Pangkal paha dan tangan bayi
dalam posisi fleksi seperti dalam posisi
“kodok”
Pertahankan bayi dalam posisi vertikal.
Hindari posisi kepala merunduk ke
depan, dan sangat tengadah.
9. Kancingkan baju dan ikat bagian bawah
:
Ujung pengikat tepat dibawah kuping bayi.
Ikatkan kain dengan kuat. Pastikan bahwa
ikatan yang kuat dari kain tersebut
menutupi dada si bayi.
Pastikan seluruh tubuh bayi terbungkus
pakaian ibu untuk mencegah hipotermi.
Pada beberapa jenis baju kanguru,
bagian bewahnya terdapat tali untuk
mengikat agar bayi tidak jatuh
10. Aturlah posisi bayi :
Pastikan bayi tidak tergelincir, perut bayi
jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada
di sekitar epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi
dapat melakukan pernafasan perut. Nafas ibu
akan merangsang bayi.
11. Periksa kembali :
Kancing dan ikat bagian bawah baju
dengan kain / selendang.
Ikatan pada bagian bawah (pinggang)
akan menjaga bayi tidak jatuh
12. Setelah selesai tindakan, cucilah
tangan kembali :
Mencuci tangan dengan
mengunakan sabun dapat
menghilangkan kuman 80%; untuk
mencegah infeksi silang
3. Pijat bayi prematur
Safety
Pusatkan perhatian pada setiap langkah
tindakan.
Letakkan semua peralatan pada tempat yang
mudah dijangkau
Kerjakan dengan sistematis dan teratur
Sebelum lakukan tindakan Pijat Bayi Prematur,
harus mengetahui keadaan kondisi bayi
premature.
Gerakan harus lambat dan lembut, tetapi jangan
terlalu halus sehingga terasa seperti menggelitik
Evaluasi keadaan umum bayi sebelum dan
sesudah melakukan tindakan
Alat dan perlengkapan
Baby oil/lotion yang lembut
Air cuci tangan
Sabun antiseptic
Handuk bersih dan kering.
Pakaian Bayi
Panduan supaya pijat bayi
premature dapat berhasil

Selalu terlebih dahulu memberitahu dokter ,bila


akan memijat bayi premature, dokter akan
memeriksa bayi premature sebelum, selama, dan
sesudah dipijat.
Jangan takut untuk menggunakan tekanan lembut
waktu memijat. Hindarkan usapan yang sangat
halus, bayi akan merasa jengkel karena terasa
seperti gelitik.
Jika bayi premature mulai menangis atau gelisah,
hentikan pijatan dibagian tubuh yang sedang
dipijat. Jika bayi tetap menangis selma lebih dari
satu menit, pijat bayi harus dihentikan sama
sekali.
Dampak pijat bayi mungkin tidak akan tampak
selama atau segera setelah pijat berakhir
sehingga sebaiknya bayi tetap dimonitor walaupun
pemijatan telah selesai.
Bayi premature sangat sensitif terhadap dingin,
kerenanya pijatlah bayi anda didalam incubator
atau mintalah lampu sorot.
Jangan memijat perut bayi bila tali pusat masih
ada.
Selalu konsultasi dengan dokter tentang
perkembangan bayi premature.
Prosedur Pelaksanaan

1. Berikan Salam atau menyapa Ibu


Beritahu ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan (informed consent)
2. Siapkan alat dan bahan
Alat dan bahan: Alas tidur,
Phanthoom bayi, Baby oil disusun
secara ergonomis
3. Lepaskan perhiasan
Pastikan kuku pendek dan
perhiasan dilepas
4. Cuci tangan di kran atau air mengalir
sebelum melakukan tindakan dan
keringkan
Mencuci tangan sesuai dengan
standar pencegahan infeksi
5. Gosok tangan dengan baby oil
Gosokkan tangan hingga hangat

I. Pelaksanaan Rangsangan
taktil/raba (massage)
Bayi dalam posisi ditengkurapkan
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2
X 5 detik
Tiap gerakan diulang 6 X
Dikerjakan selama 5 menit
6. Usap kepala bayi
Dengan menggunakan kedua telapak tangan, usap
kepala dari puncak kepala sampai leher, kemudian
kembali lagi kepuncak kepala
7. Usap kedua belah bahu bayi
Dengan dua jari tangan kanan dan kiri usap
kedua belah bahu bayi dari pertengahan
punggung ke pangkal lengan, kemudian
kembali kepertengahan
8. Usap punggung bayi
Dengan dua jari kedua tangan usaplah dari leher ke
arah pantat lalu kembali ke leher
9. Usap kedua kaki
Dengan jari kedua tangan usaplah:
Kedua kaki secara bersamaan
Dari pangkal paha ke pergelangan kaki, kemudian
kembali lagi ke pangkal paha
10. Usap kedua lengan
Dengan jari kedua tangan usaplah:
Kedua lengan secara bersamaan
Dari pangkal bahu ke pergelangan tangan, kemudian
kembali ke pangkal bahu
II. Rangsangan Kinestetik
(bersepeda)
Bayi dalam posisi ditelentangkankan
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu
2 X 5 detik
Tiap gerakan diulang 6 X
Dikerjakan selama 5 menit
11. Gerakan pada tiap lengan
Enam gerakan pada:
Dikerjakan satu persatu
Pegang lengan pada pergelangan tangan, kemudian
tekuklah pada siku.
12. Gerakan tiap kaki
Enam gerakan pada:
Dikerjakan satu persatu
Pegang daerah pergelangan kaki, kemudian tekuk
didaerah lutut dan pinggul.
Gerakan kedua kaki bersamaan
Enam gerakan pada:
 Dikerjakan pada kedua kaki secara bersamaan.
 Pegang daerah pergelangan kaki, kemudian tekuk
didaerah lutut
 tekan kedua kaki kearah perut
III. Rangsangan taktil / raba
(massage)
Tengkurapkan kembali bayi, dan
ulangi bagian I
Periksa keadaan bayi kembali
Bereskan alat
Cuci tangan
Pastikan keadaan umum bayi baik

You might also like