You are on page 1of 111

IP

Set Protokol Indikator


Ekonomi (EC)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: EC IP

INDIKATOR
KINERJA EKONOMI
Aspek: Kinerja Ekonomi

EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi


langsung yang meliputi pendapatan,
biaya operasional, imbal jasa (kompensasi)
karyawan, donasi, dan investasi komunitas
CORE

lainnya, laba ditahan, dan pembayaran


kepada penyandang dana atau pemerintah.

EC2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat


CORE

perubahan iklim serta peluangnya bagi


aktivitas organisasi.

EC3 Cakupan kewajiban organisasi terhadap


CORE

program manfaat pasti.

EC4 Bantuan finansial signifikan yang diterima


CORE

dari pemerintah.

Aspek: Keberadaan Pasar

EC5 Rentang rasio standar upah terendah


dibandingkan dengan upah minimum
ADD

setempat pada daerah operasi utama .

EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi


CORE

pengeluaran untuk pemasok lokal pada


daerah operasi utama.

EC7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan


proporsi manajemen senior yang direkrut
CORE

secara lokal dan dipekerjakan di daerah


operasi utama.

Aspek: Akibat Tidak Langsung

EC8 Pembangunan dan dampak investasi


infrastruktur serta jasa yang diberikan
CORE

kepada publik secara komersial, dalam


bentuk natura, atau pro bono.

EC9 Pemahaman dan penjelasan dampak


ADD

ekonomi tidak langsung yang signifikan,


termasuk seberapa luas dampaknya.

Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: EC

Relevansi • EC1-2.1c, EC5, dan LA14 mengenai gaji

• EC1-2.1c, EC3 dan LA3 mengenai tunjangan


Data kinerja yang diperoleh dari berbagai indikatoryang
karyawan
diuraikan pada bagian ini diharapkan akan dapat
memberikan gambaran tentang:
• EC1-2.1f, EC6, EC8 dan SO1 mengenai interaksi
dengan komunitas lokal
• Aliran modal antar para pemangku kepentingan.
• Dampak utama ekonomi organisasi terhadap
• EC2 (risiko perubahan iklim) dan EN3 (konsumsi
masyarakat.
energi langsung)
Informasi atas kinerja ekonomi organisasi sangat
• EC10 (pengaruh ekonomi tidak langsung) dan SO1
bermanfaat untuk dapat memahami organisasi dan
(pengaruh sosio-ekonomi pada komunitas)
keberlanjutannya. Namun demikian, di berbagai negara
informasi tersebut sebenarnya telah diungkapkan
dengan baik dalam laporan keuangan tahunan. Laporan Definisi
keuangan telah menyajikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu Daerah operasi utama
entitas. Laporan tersebut juga mengindikasikan hasil
yang dicapai organisasi dalam mengelola modal yang
Keberadaan daerah operasi utama dimana terdapat
tersedia.
satu kesatuan pasar yang meliputi pendapatan, biaya,
pembayaran kepada pemangku kepentingan, produksi,
Apa yang jarang dilaporkan, tapi yang sering diinginkan
dan jumlah karyawan sangat signifikan pengaruhnya
oleh pembaca laporan berkelanjutan, adalah kontribusi
dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan
organisasi terhadap keberlanjutan sistem ekonomi di
oleh organisasi dan pemangku kepentingannya.
mana organisasi tersebut beroperasi. Suatu organisasi
Organisasi harus menetapkan dan menjelaskan kriteria
mungkin saja telah layak secara keuangan, namun
yang dipergunakan untuk menentukan apa yang
hal tersebut boleh jadi dicapai dengan menciptakan
signifikan dalam penentuan daerah operasi utama.
eksternalitas yang berdampak terhadap pemangku
Untuk menjelaskan daerah operasi yang signifikan,
kepentingan lainnya. Indikator kinerja ekonomi
organisasi harus merujuk pada International Accounting
bertujuan untuk mengukur hasil ekonomi akibat
Standards 14 (IAS 14)
aktivitas organisasi dan pengaruhnya terhadap para
pemangku kepentingan.
Rujukan umum
Indikator pada bagian ini dibagi dalam tiga kategori:
• Website (www.iasb.org) The International
1. Kinerja ekonomi. Indikator ini membahas dampak Accounting Standards Board (IASB) memberikan
ekonomi langsung dan nilai tambah ekonomi informasi International Financial Reporting
akibat aktivitas organisasi. Standards (IFRS) yang relevan.

2. Keberadaan pasar. Indikator ini memberikan • Untuk menyiapkan indikator ekonomi, apabila
informasi mengenai berbagai interaksi dalam pasar memungkinkan, data harus didapatkan baik dari
tertentu. laporan keuangan yang sudah diaudit pihak
eksternal maupun dari laporan internal manajemen
3. Dampak ekonomi tidak langsung. Indikator ini yang sudah diaudit oleh pihak internal. Dalam
mengukur dampak ekonomi yang timbul akibat banyak kasus, data tersebut harus dikompilasikan
aktivitas dan transaksi ekonomi organisasi. berdasarkan salah satu dari kedua standar berikut
ini:
Terdapat keterkaitan antarberbagai indikator ekonomi
yang berbeda. Elemen pada tabel nilai tambah di EC1 • International Financial Reporting Standard yang
terkait dengan berbagai indikator ekonomi lainnya. relevan beserta interpretasi-nya yang diterbitkan
Terdapat juga hubungan antara gaji dan tunjangan (EC1- oleh International Accounting Standards Board
2.1.c dan EC5), transaksi-transaksi dengan pemerintah (IASB) (beberapa protocol indicator merujuk pada
(EC1-2.1e dan EC4) dan investasi komunitas (EC1-2.1f International Accounting Standard).
dan EC8). Indikator ekonomi juga terkait erat dengan
indikator yang terdapat di Protokol-Protokol lain, • Standar nasional atau regional untuk kepentingan
meliputi: pelaporan keuangan yang diakui secara
internasional.

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

Organisasi harus dengan cukup jelas menunjukkan


standar yang dipergunakan dan memberikan rujukan
dari sumber yang relevan.

Pelaporan yang bersangkutan dengan segmen

Organisasi harus merujuk pada IAS 14 untuk


menjelaskan pengertian ”lokal” sebagaimana
dipersyaratkan dalam indikator EC1, EC5, EC6 dan EC7.

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: EC

EC1 Perolehan dan distribusi nilai ekonomi disajikan berbasis akrual dalam
sebuah tabel yang mencakup komponen dasar
nilai ekonomi langsung, meliputi dari operasi organisasi secara global seperti
pendapatan, biaya operasi, imbal yang tertera pada tabel di bawah ini. Data
dapat juga disajikan dalam basis kas selama
jasa (kompensasi) karyawan, donasi, dibenarkan dan diungkapkan dalam sebuah
dan investasi komunitas lainnya, tabel yang mencakup komponen-komponen
dasar seperti tertera di bawah ini.
laba ditahan, dan pembayaran
kepada penyandang dana serta Untuk menilai secara lebih baik dampak
pemerintah. ekonomi lokal, HADNEL harus disajikan
secara terpisah berdasarkan negara, regional
atau pasar, jika dipandang cukup signifikan.
1. Relevansi Organisasi harus mengidentifikasikan,
menjelaskan, dan merumuskan kriteria untuk
Data yang terkait dengan penciptaan dan menentukan tingkat signifikansi.
pendistribusian nilai ekonomi memberikan indikasi
utama bagaimana organisasi telah menciptakan
kesejahteraan bagi pemangku kepentingan. Beberapa 2.2 Panduan Tentang Pos-pos dalam Tabel HADNEL
komponen dari tabel Hasil dan Distribusi Nilai Ekonomi
Langsung (HADNEL) dapat pula memberikan gambaran a) Pendapatan:
tentang profil ekonomi organisasi yang berguna
untuk melihat keselarasan dengan dengan indikator • Penjualan neto sama dengan penjualan
kinerja lainnya. Jika disajikan secara lebih terperinci per produk dan jasa bruto dikurangi
negara, HADNEL dapat memberikan gambaran yang pengembalian (retur), diskon dan
jelas tentang nilai tambah moneter langsung terhadap pengurangan harga (diskon)
perekonomian setempat.
• Pendapatan dari investasi finansial
2. Kompilasi termasuk penerimaan kas atas bunga
pinjaman, dividen saham, royalti, dan
2.1 Penyajian pendapatan lansung yang dihasilkan dari
pengelolaan aset (misalnya penyewaan
properti)
• Data HADNEL harus disusun, jika
memungkinkan, berdasarkan laporan
• Pendapatan dari penjualan aset yaitu
keuangan yang sudah diaudit, atau laporan
aset berwujud (properti, infrastruktur,
manajemen internal. Juga disarankan agar data
peralatan) dan tidak berwujud (hak atas

Komponen Penjelasan
Hasil nilai ekonomi langsung
a) Pendapatan Penjualan bersih ditambah pendapatan dari hasil
investasi finansial dan penjualan aset
Distribusi nilai ekonomi
b) Biaya operasi Pembayaran kepada pemasok, investasi non-strategis,
royalti, dan pembayaran untuk fasilitas kemudahan
(facilitating payments)
c) Gaji dan tunjangan manfaat untuk karyawan, termasuk Jumlah arus moneter keluar untuk karyawan (pemba-
direksi dan komisaris yaran pada periode pelaporan, bukan komitmen ke
depan)
d) Pembayaran kepada penyandang dana Semua pembayaran finansial kepada penyandang
dana organisasi
e) Pembayaran kepada pemerintah (diperinci per negara Pajak
lihat catatan di bawah)
f ) Investasi untuk komunitas Kontribusi dan dana investasi sukarela untuk komuni-
tas yang lebih luas (termasuk donasi)
Nilai ekonomi yang ditahan (dihitung dengan cara Hasil Investasi, penyerahan hak modal dan lain-lain
Nilai Ekonomi langsung dikurangi Distribusi Nilai Ekonomi)

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

kekayaan intelektual, disain, nama merk)

f ) Investasi komunitas
b) Biaya Operasi
• Donasi dan dana investasi sukarela untuk
• Pembayaran tunai kepada pihak di luar organ- komunitas yang lebih luas di mana target
isasi atas pembelian bahan baku, komponen penerima manfaat adalah pihak-pihak di
produk, fasilitas, dan jasa. Pembayaran ini luar organisasi Hal ini termasuk kontribusi
termasuk untuk sewa properti, biaya lisensi, untuk badan amal, lembaga sosial masyarakat
fasilitas kemudahan (yang memenuhi tujuan (LSM), dan lembaga riset (tidak terkait
komersial), royalti, biaya pekerja kontrak, biaya dengan aktivitas riset dan pengembangan
pelatihan karyawan (apabila menggunakan komersial organisasi), dana untuk mendukung
pelatih eksternal), pakaian pelindung karyawan, infrastruktur komunitas (misalnya fasilitas
dan lain-lain rekreasi), dan biaya program sosial (termasuk
acara seni dan pendidikan). Perhitungan dana
c) Manfaat dan gaji karyawan, termasuk direksi dan mengacu pada pengeluaran aktual dalam
komisaris periode laporan, dan karenanya tidak termasuk
komitmen.
• Total daftar gaji karyawan serta yang dibayar
ke pemerintah atas nama karyawan (seperti • Untuk investasi infrastruktur, total investasi
PPh dan dana Jamsostek). Pekerja operasional harus memasukkan biaya barang dan tenaga
non-karyawan umumnya tidak termasuk dalam kerja. Dalam rangka mendukung program
kategori ini, namun dimasukkan sebagai biaya atau fasilitas yang sedang berjalan (misalnya
jasa dalam kategori Biaya Operasi. organisasi mendanai operasi harian dari
fasilitas publik), investasi yang dilaporkan
• Total tunjangan manfaat termasuk tunjangan termasuk biaya operasi.
umum (dana pensiun, asuransi, fasilitas
kendaraan bermotor, dan kesehatan pribadi) • Hal ini tidak termasuk aktivitas komersial dan
dan tunjangan karyawan lainnya seperti hukum serta tujuan investasi yang semata-
perumahan, pinjaman tanpa bunga, bantuan mata mempunyai unsur komersial. Donasi
transportasi umum, hibah pendidikan, dan kepada partai politik termasuk di dalamnya,
pembayaran pesangon. Hal ini tidak termasuk tetapi akan disampaikan terpisah secara detail
biaya pelatihan, biaya peralatan perlindungan, di S06.
dan biaya lainnya yang terkait dengan fungsi
jabatan karyawan • Tidak termasuk investasi infrastruktur yang
terjadi akibat kebutuhan bisnis utama (seperti
d) Pembayaran terhadap penyandang dana membangun akses jalan ke kantor atau pabrik)
atau memberikan fasilitas operasi organisasi.
• Dividen kepada pemegang saham Perhitungan investasi mungkin termasuk
infrastruktur yang dibuat di luar aktivitas
• Beban bunga kepada kreditur bisnis utama dari organisasi yang melaporkan,
seperti sekolah atau rumah sakit/puskesmas
• Termasuk beban bunga dari semua jenis untuk karyawan dan keluarganya.
hutang dan dividen pemegang saham
istimewa (preferensi) yang ditangguhkan 3. Definisi
e) Pembayaran terhadap pemerintah
Tidak ada.
• Semua pembayaran pajak (PPh perusahaan,
4. Dokumentasi
PPN, PBB, dan lain-lain) serta penalti yang
dikenakan sesuai dengan ketentuan
internasional, nasional, dan lokal. Tidak Indikator ini memerlukan informasi dari departemen
termasuk dalam kategori ini pajak yang akuntansi, keuangan dan perbendaharaan/treasury.
ditunda karena ada kemungkina pajak tersebut
tidak dibayar. Organisasi yang beroperasi 5. Referensi
di beberapa negara menyediakan laporan
pajak yang dibayar per negara. Organisasi • International Accounting Standard (IAS) 12
harus menjelaskan definisi segmentasi yang mengenai Income Taxes, IAS 14 mengenai Segment
dipergunakan. Reporting, IAS 18 mengenai Revenues dan IAS19
mengenai Employee Benefit.

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: EC

EC2 Implikasi finansial dan risiko • Kesempatan untuk menyediakan teknologi,


produk, dan jasa baru yang memenuhi
lainnya akibat perubahan iklim tantangan terkait perubahan iklim; dan
serta peluangnya bagi aktivitas
• Potensi keunggulan daya saing yang tercipta
organisasi. untuk organisasi akibat peraturan atau
perubahan teknologi yang berhubungan
1. Relevansi dengan perubahan iklim

Perubahan iklim memberikan kesempatan sekaligus 2.3 Melaporkan apakah manajemen telah menghitung
risiko kepada organisasi, investor dan pemangku kepen untuk organisasi dampak keuangan (misalnya biaya
ingan lainnya. Organisasi mungkin akan menghadapi asuransi dan karbon) akibat perubahan iklim. Jika
risiko fisik akibat perubahan pola cuaca dan sistem memungkinkan, penghitungan harus bermanfaat.
keikliman. Risiko- risiko ini termasuk pengaruh akibat Jika dihitung, ungkapkan dampak finansial serta
peningkatan badai dan banjir; perubahan ketinggian metode dan alat perhitungan yang dipergunakan.
aut; suhu lingkungan, dan ketersediaan air; pengaruh
terhadap tenaga kerja seperti kesehatan (misal wabah 3. Definisi
atau penyakit akibat hawa panas); serta kebutuhan
untuk melakukan relokasi kegiatan operasi. Tidak ada.
Ketika pemerintah mulai mengatur aktivitas yang
4. Dokumentasi
dapat mendorong perubahan iklim, organisasi, yang
secara langsung atau tidak langsung bertanggun
jawab terhadap pembuangan emisi, menghadapi risiko Catatan dan notulensi rapat pimpinan senior organisasi,
peraturan yang pada giliranya dapat menyebabkan termasuk apabila komite lingkungan mempunyai infor-
peningkatan biaya atau faktor lainnya yang masi yang dibutuhkan oleh indikator ini.
memengauhi persaingan. Pembatasan
terhadap emisi gas rumah kaca (greenhouse) dapat men 5. Referensi
ciptakan kesempatan bagi organisasi-organisasi ketika
pasar dan teknologi baru tercipta. Hal ini terutama Tidak ada
berlaku bagi organisasi yang dapat menggunakan atau
memproduksi energi dan produk energi dengan lebih
efisien.

EN16 memperbolehkan pengungkapan jumlah total


emisi gas rumah kaca, sedangkan EN18 mengungkapkan
total pengurangan yang tercapai dan inisiatif untuk
mengurangi emisi yang diproduksi oleh organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Melaporkan apakah pimpinan senior organisasi


mempertimbangkan perubahan iklim serta kesem-
patan dan risiko yang ada terhadap organisasi.

2.2 Melaporkan kesempatan dan risiko akibat perubah-


an iklim yang secara potensial berdampak finansial
terhadap organisasi, termasuk:

• Risiko akibat perubahan fisik terkait perubahan


iklim (misalnya perubahan pola cuaca dan sakit
akibat hawa panas);

• Risiko regulasi (misalnya biaya pengembangan


sistem dan aktivitas dalam rangka memenuhi
peraturan baru);

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

EC3 Cakupan kewajiban organisasi 2.7 Laporkan tingkat partisipasi program pensiun
dini (misal partisipasinya dalam skema wajib atau
terhadap program manfaat pasti. sukarela, berdasarkan regional atau negara atau
berdasarkan dampak keuangan )
1. Relevansi
2.8 Jurisdikasi yang berbeda (misal negara)
Jika organisasi memberikan program pensiun untuk menyebabkan bervariasinya interpretasi dan
tenaga kerja, manfaat program ini merupakan komitmen pedoman perhitungan dalam menentukan
organisasi yang terdapat dalam skema perlindungan jaminan. Hitung sesuai peraturan dan metode yang
kesejahteraan ekonomi jangka panjang para relevan dengan jurisdiksinya, dan laporkan total
karyawannya. Program manfaat pasti (defined benefit perhitungan. Teknik konsolidasi yang digunakan
plans) mempunyai implikasi terhadap pemberi kerja harus sama dengan teknik yang digunakan saat
berupa kewajiban yang harus dipenuhi. Program mempersiapkan laporan keuangan organisasi.
lainnya, yakni program iuran pasti (defined contribution Program manfaat pasti adalah bagian dari
plan), tidak menawarkan program pensiun atau manfaat International Accounting Standar (IAS) 19.
yang berkualitas. Pilihan program mempunyai pengaruh
terhadap pemberi kerja dan karyawan. Program pensiun
yang baik akan menarik dan mempertahankan karyawan 3. Definisi
dan mendukung keuangan jangka panjang dan
perencanaan strategis pemberi kerja. Jaminan penuh.

2. Kompilasi Aset program dana pensiun (plan asset) memenuhi atau


bahkan melebihi kewajiban program (plan obligation).
2.1 Identifikasi apakah struktur program pensiun
karyawan berdasarkan: 4. Dokumentasi

• Program manfaat pasti Departemen akuntansi dan keuangan harus mempunyai


informasi yang diperlukan oleh indikator ini.
• Program lainnya
5. Referensi
2.2 Untuk program manfaat pasti, identifikasi apakah
pendanaan untuk membayar kewajiban pensiun • IAS 19 mengenai Employee Benefits.
kepada karyawan dari sumber dana organisasi
langsung atau dari dana yang dikelola terpisah oleh
organisasi lain

2.3 Jika sumber pendanaan dari organisasi sendiri,


laporkan nilai estimasi kewajiban

2.4 Apabila dana dikelola terpisah untuk membayar


perencanaan utang pensiun, laporkan:

• Skema bagaimana kewajiban yang timbul


dilindungi oleh aset yang khusus disisihkan
untuk memenuhi kewajiban tersebut

• Dasar estimasi

• Kapan estimasi dibuat

2.5 Apabila dana untuk membayar kewajiban pensiun


tidak dapat memenuhi tagihan kewajibannya,
jelaskan strategi pemberi kerja, jika ada, untuk
menutupi kekurangan dana dan jangka waktunya.

2.6 Laporkan persentase gaji yang dikontribusikan


pada program ini oleh pekerja atau pemberi kerja

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: EC

EC4 Bantuan keuangan signifikan secara langsung dari bantuan yang ditawarkan.

dari pemerintah. 4. Dokumentasi

1. Indikator Akuntan mungkin memasukkan butir-butir IAS 20 secara


individual, dan tidak dilakukan konsolidasi seperti
Indikator ini mengukur kontribusi pemerintah setempat dipersyaratkan dalam indikator ini.
kepada organisasi. Perbandingan antara bantuan
keuangan signifikan dari pemerintah dengan pajak yang 5. Referensi
dibayar oleh organisasi berguna untuk menggambarkan
tingkat keseimbangan transaksi antara pemerintah dan • International Accounting Standard (IAS) AS 20
organisasi tersebut. mengenai Accounting for Government Grants and
Disclosure of Government Assistance
2. Kompilasi

2.1 Melaporkan estimasi keseluruhan nilai keuangan


berdasarkan basis akrual untuk butir-butir berikut:

• Pembebasan/kredit pajak

• Subsidi

• Hibah investasi, hibah riset dan pengemban-


gan serta hibah relevan lainnya

• Penghargaan

• Royalti

• Bantuan keuangan dari Lembaga Kredit


Ekspor

• Insentif finansial

• Manfaat keuangan atau piutang dari pemerin-


tah untuk suatu operasi

2.2 Melaporkan apakah pemerintah termasuk dalam


struktur pemegang saham

3. Definisi

Bantuan keuangan yang signifikan

Manfaat keuangan langsung dan tidak langsung yang


signifikan bukan merupakan transaksi barang dan jasa,
tetapi merupakan insentif atau kompensasi untuk suatu
aktivitas, biaya aset, atau beban yang terjadi. Penyedia
bantuan keuangan tidak mengharapkan retur keuangan

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

EC5 Rentang rasio standar upah 3. Definisi

terendah dibandingkan dengan Upah minimum lokal


upah minimum setempat pada
daerah operasi utama. Tingkat upah minimum karyawan yang terkait dengan
kompensasi per jam atau unit waktu lainnya sebagaiman
dipersyaratkan oleh undang-undang. Karena setiap
1. Relevansi
negara mempunyai berbagai jenis upah minimum
(misalnya ber dasarkan provinsi, regional, kota atau
Memberikan kesejahteraan secara ekonomi merupakan berdasarkan kategori kepegawaian), harus didapatkan
salah satu cara organisasi melakukan investasi terhadap upah minimum yang dipergunakan.
karyawannya. Indikator ini memperlihatkan bagaimana
organisasi memberikan kontribusi untuk meningkatkan Upah tingkat entri
kesejahteraan karyawan di daerah operasi utama.
Indikator ini menunjukkan seberapa kompetitif tingkat Upah tingkat entri adalah upah penuh waktu yang dita
upah organisasi. Disamping itu, indikator dimaksud bisa warkan kepada pegawai pada kategori karyawan yang
memberikan informasi yang relevan untuk menilai teren dah. Honor magang atau temporer tidak termasuk
pengaruh upah terhadap pasar tenaga kerja lokal. dalam pertimbangan.
Penawaran gaji di atas upah minimum lokal merupakan

salah salah satu cara untuk membangun hubungan
4. Dokumentasi
komunitas yang kuat, menciptakan loyalitas karyawan,
serta memperkuat pengakuan sosial atas operasi
organisasi (social license to operate). Indikator ini sangat Sumber informasi potensial dapat diperoleh dari de-
relevan untuk menunjukkan bagaimana organisasi partemen yang membayar gaji, keuangan, bendahara,
memberikan kompensasi kepada sebagian besar tenaga atau departemen akuntansi. Berbagai peraturan instansi
kerjanya dengan cara atau skala yang diatur dalam pemerintah setempat mungkin menyediakan informasi
undang-undang atau peraturan upah minimum. untuk indikator ini.

2. Kompilasi 5. Referensi

2.1 Identifikasi apakah kompensasi dari sebagian besar Tidak ada.


tenaga kerja telah sesuai dengan aturan upah mini-
mum

2.2 Dalam persentase, bandingkan upah minimum lokal


dengan laporan gaji tingkat entri (pemula) pada
daerah operasi utama

2.3 Identifikasi variasi rasio yang terjadi antar daerah


operasi utama

2.4 Melaporkan distribusi rasio upah tingkat entri den-


gan upah minimum

2.5 Melaporkan definisi ”lokasi yang signifikan” yang


dipergunakan

2.6 Untuk organisasi yang menawarkan gaji pegawai


tetap, gaji harus dikonversikan estimasi per jam

2.7 Indikasi apakah upah minimum lokal tidak tersedia


di suatu daerah atau bervariasi antar daerah operasi
utama. Dalam situasi dimana organisasi dapat
menerapkan tingkat upah minimum yang berbeda
sebagai referensi, maka harus dijelaskan tingkat
upah minimum mana yang dipergunakan

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: EC

EC6 Kebijakan, praktek, dan proporsi 3. Definisi

pengeluaran untuk pemasok lokal Pemasok lokal


pada daerah operasi utama.
Penyedia bahan baku, produk, dan jasa yang mempunyai
1. Relevansi pasar geografis yang sama dengan organisasi (yaitu
tidak ada pembayaran lintas nasional kepada pemasok).
Organisasi dapat memengaruhi perekonomian lokal Definisi
lebih dari sekedar penyediaan pasar tenaga kerja geografis mengenai ”lokal” mungkin bervariasi karena
dan pembayaran upah dan pajak. Melalui dukungan ”lokal” dapat berarti kabupaten, kota, provinsi, wilayah
terhadap bisnis lokal dalam jaringan pengadaan (supply dalam suatu negara, negara.
chain), maka organisasi secara tidak langsung dapat
mendorong tambahan investasi pada perekonomian 4. Dokumentasi
lokal.
Tidak ada.
Organisasi dapat memperoleh atau mempertahankan
pengakuan sosial atas operasi organisasi (social license 5. Referensi
to operate) dengan memberikan pengaruh positif
terhadap ekonomi lokal. Pasokan lokal merupakan Tidak ada.
strategi organisasi untuk menjamin persediaan,
mendukung perekonomian lokal yang stabil, serta
memberi bukti atas proses yang lebih efisien dalam
situasi terpencil. Proporsi pengeluaran lokal dapat
memberikan kontribusi pada kemajuan perekonomian
setempat serta mempertahankan hubungan dengan
komunitas. Meskipun demikian, pengaruh keseluruhan
sumber lokal akan\ tergantung pada keberlanjutan
pemasok dalam jangka panjang.

2. Kompilasi

2.1 Melaporkan definisi ”lokal” secara geografis

2.2 Untuk perhitungan, persentase pengeluaran harus


berdasarkan faktur atau komitmen yang dibuat
sepanjang periode pelaporan (yaitu akuntansi
akrual).

2.3 Melaporkan apakah organisasi mempunyai


kebijaksanaan atau praktek umum dalam
menentukan pemasok lokal baik secara keseluruhan
organisasi atau lokasi tertentu

2.4 Jika begitu, uraikan presentase anggaran pengadaan
untuk daerah operasi utama yaitu pengeluaran
pada pemasok lokal tempat operasi (misalnya
persentase pembelian lokal atas barang dan
persediaan). Pembelian lokal dapat dilakukan
baik dari anggaran yang disiapkan untuk lokasi
beroperasi atau melalui kantor pusat organisasi

2.5 Tunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan pemasok (misal, biaya, lingkungan, kinerja
sosial) selain penentuan lokasi geografis.

10 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

EC7 Prosedur penerimaan pegawai 4. Dokumentasi

lokal dan proporsi manajemen Departemen sumber daya manusia atau bagian
senior yang direkrut secara lokal personalia harus mempunyai informasi yang dibutuhkan
dan dipekerjakan di daerah operasi oleh indikator ini.

utama. 5. Referensi

1. Relevansi Tidak ada.

Pemilihan staf dan manajemen senior berdasarkan


berbagai pertimbangan. Menjamin terdapatnya
penduduk lokal dalam posisi manajemen senior
akan bermanfaat bagi komunitas lokal dan akan
meningkatkan kemampuan organisasi dalam
memahami kebutuhan lokal.
Keanekaragaman tim manajemen dan terlibatnya
anggota dari komunitas setempat akan dapat
meningkatkan keahlian dan keterampilan pegawai,
memberikan manfaat terhadap komunitas setempat,
meningkatkan kemampuan organisasi untuk
memahami kebutuhan lokal.

2. Kompilasi

2.1 Melaporkan apakah organisasi mempunyai


kebijakan global atau praktek umum untuk
menjamin penerimaan pegawai dari penduduk
lokal di daerah operasi utama

2.2 Jika begitu, laporkan proporsi manajemen senior


dari komunitas lokal di daerah lokasi utama.
Gunakan data karyawan purnawaktu untuk
menghitung persentase ini

2.3 Laporkan penggunaan definisi ”manajemen senior”

3. Definisi

Lokal
Lokal berhubungan dengan individu yang lahir atau
warga yang mempunyai hak untuk tinggal selamanya
(mempunyai kartu tanda pengenal atau pemegang visa
permanen) di lokasi yang sama dengan pasar geografis
tempat organisasi beroperasi. Organisasi dapat memilih
definisi lokal sendiri karena dalam beberapa kasus, kota,
provinsi, regional bahkan negara kecil dapat
ditentukan sebagai lokal. Meskipun demikian, definisi
tersebut harus diungkapkan secara jelas.

Version 3.0 11
IP Set Protokol Indikator: EC

EC8 Pengembangan dan dampak 4. Dokumentasi

jasa dan investasi infrastruktur Departemen akuntansi, bendahara, atau keuangan


untuk kepentingan publik melalui mempunyai informasi yang dibutuhkan oleh indikator
ini.
perikatan komersial, natura, atau pro
bono 5. Referensi

1. Relevansi Tidak ada.

Selain menghasilkan dan mendistribusikan


nilai ekonomi, organisasi dapat mempengaruhi
perekonomian melalui investasi dalam infrastruktur.
Pengaruh investasi infrastruktur dapat lebih luas
dari jangkauan operasi bisnis dan dinikmati dalam
periode panjang. Hal ini dapat berupa jaringan
transportasi, pengadaan utilitas, fasilitas sosial dan
umum, gelanggang olahraga, pusat kesehatan dan
kesejahteraan, dan lain-lain. Bersama investasi di operasi
sendiri, hal ini merupakan satu alat ukur kontribusi
modal organisasi terhadap perekonomian.

2. Kompilasi

2.1 Jelaskan cakupan pembangunan (misalnya ukuran,


biaya, jangka waktu) dari sokongan dan investasi
serta pengaruh (positif atau negatif ) terkini atau
ekspektasi terhadap komunitas dan perekonomian
lokal. Tunjukkan apakah investasi dan jasa
merupakan perjanjian komersial, natura, atau pro
bono.

2.2 Laporkan apakah organisasi melakukan penilaian


kebutuhan komunitas untuk menentukan
infrastruktur dan jasa lainnya yang dibutuhkan. Jika
begitu, jelaskan secara ringkas hasil penilaian.

3. Definisi

Infrastruktur

Pembangunan fasilitas (misalnya fasilitas pasokan


air, jalan, sekolah, atau pusat kesehatan masyarakat)
terutama untuk menyediakan barang atau jasa terlebih
untuk tujuan publik dari pada untuk tujuan komersial, di
mana organisasi tidak mengejar keuntungan ekonomi
langsung.

Jasa yang ditanggung

Menyediakan kepentingan publik baik melalui


pembayaran langsung biaya operasi atau memanfaatkan
karyawanan organisasi dalam memberikan bantuan
fasilitas/jasa. Manfaat publik dapat juga termasuk jasa
publik.

12 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EC IP

EC9 Pemahaman dan penjelasan


• Tersedianya produk dan jasa bagi penduduk
dampak ekonomi tidak langsung yang berpendapatan rendah ( misalnya
yang signifikan, termasuk tingkatan obat murah/generik untuk menciptakan
komunitas yang sehat sehingga mereka dapat
dampaknya berpartipasi dalam perekonomian; struktur
harga yang melebihi kemampuan ekonomi
1. Relevansi bagi yang berpendapatan rendah)

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, dampak • Meningkatkan pengetahuan dan keahlian di


ekonomi tidak langsung mempunyai pengaruh antara komunitas profesional atau dalam suatu
ekonomi terhadap organisasi. Mengingat dampak wilayah geografis (misalnya kebutuhan basis
ekonomi langsung dan pengaruh pasar cenderung pemasok menciptakan daya tarik perusahaan
fokus pada konsekuensi langsung suatu aliran moneter untuk pekerja ahli yang selanjutnya dapat
ke pemangku kepentingan, dampak ekonomi tidak menciptakan institusi belajar yang baru)
langsung merupakan dampak tambahan yang timbul
akibat sirkulasi uang dalam perekonomian. • Dukungan terhadap pekerjaan pada rantai
pemasok dan rantai distribusi (misal penilaian
Dampak ekonomi langsung diukur berdasarkan atas pengaruh pertumbuhan atau kontraksi
nilai transaksi antara organisasi dan pemangku organisasi terhadap pemasoknya)
kepentingannya, sedangkan dampak ekonomi tidak
langsung adakalanya merupakan hasil dari transaksi • Merangsang, memberdayakan, atau
nonmoneter. Dampak tidak langsung merupakan membatasi penanaman modal asing langsung
aspek penting akibat peranan organisasi sebagai agen (misalnya ekspansi atau penutupan jasa
perubahan sosioekonomi terutama dalam perekonomian infrastruktur di negara berkembang akan
yang sedang berkembang. Dampak tidak langsung menyebabkan peningkatan atau pengurangan
penting untuk menilai dan memberikan pelaporan atas penanaman modal asing)
perekonomian regional dan komunitas lokal.
• Dampak ekonomi atas perubahan lokasi
Untuk kepentingan manajemen, dampak ekonomi tidak beroperasi atau beraktivitas (misalnya
langsung merupakan indikasi penting untuk memahami menggunakan tenaga kerja kontrakan dari
risiko reputasi yang bisa terjadi atau untuk memberi lokasi luar negeri); dan
kesempatan dalam mengembangkan akses pasar atau
pengakuan sosial. • Dampak ekonomi dari penggunaan produk
dan jasa (misal hubungan antara pola
pertumbuhan ekonomi dan penggunaan
2. Kompilasi
produk dan jasa tertentu)

2.1 Jelaskan tindakan yang dilakukan oleh organisasi 2.3 Melaporkan dampak yang signifikan dalam konteks
untuk memahami dampak ekonomi tidak langsung patok banding eksternal dan prioritas pemangku
pada tingkat lokal, regional, dan internasional kepentingan seperti standar internasional dan
nasional, protokol, dan agenda kebijaksanaan.
2.2 Laporkan contoh-contoh dampak ekonomi tidak
langsung baik positif ataupun negatif, seperti: 3. Definisi

• Perubahan produktivitas organisasi, sektoral,


Dampak ekonomi tidak langsung
atau seluruh perekonomian (misalnya melalui
peningkatan adopsi dan distribusi teknologi
Konsekuensi tambahan dari dampak langsung atas
informasi)
transaksi keuangan dan aliran uang antara organisasi
dan pemangku kepentingannya.
• Pembangunan ekonomi pada suatu lokasi
miskin (misalnya jumlah dependen yang
Dampak ekonomi
disokong dengan satu penghasilan kerja)
Perubahan dalam potensi produktif perekonomian
• Dampak ekonomi atas peningkatan atau
yang mempunyai pengaruh terhadap kesejahteraan
perusakan kondisi lingkungan dan sosial
komunitas dan pemangku kepentingannya dan prospek
(misalnya perubahan pasar tenaga kerja akibat
jangka panjang untuk pembangunan.
perubahan jenis usaha dari pertanian keluarga
menjadi perkebunan atau dampak ekonomi
akibat polusi)

Version 3.0 13
IP Set Protokol Indikator: EC

4. Dokumentasi

Tidak ada.

5. Referensi

Tidak ada.

14 © 2000-2006 GRI
IP

Set Protokol Indikator


Lingkungan (EN)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: EN IP

INDIKATOR KINERJA EN12 KL12 Uraian atas berbagai dampak


signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas,
LINGKUNGAN produk, dan jasa organisasi pelapor
terhadap keanekaragaman hayati di

CORE
daerah yang diproteksi (dilindungi) dan
Aspek: Material di daerah yang memiliki keanekaragaman
hayati bernilai tinggi di luar daerah yang
EN1 diproteksi (dilindungi)
CORE

Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan


berat atau volume
EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat

ADD
EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang
CORE


EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang
untuk mengelola dampak terhadap

ADD
Aspek: Energi keanekaragaman hayati
CORE

EN3 Penggunaan Energi Langsung dari EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko
Sumberdaya Energi Primer kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah
IUCN (IUCN Red List Species) dan yang
CORE

EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung masuk dalam


berdasarkan Sumber Primer daftar konservasi nasional dengan habitat di
daerah-daerah yang terkena dampak
ADD

EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi


ADD

operasi
dan Peningkatan Efisiensi
Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah
EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan
jasa berbasis energi efisien atau energi
EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya
yang dapat diperbarui, serta pengurangan
langsung maupun tidak langsung dirinci
CORE
ADD

persyaratan kebutuhan energi sebagai


berdasarkan berat
akibat dari inisiatif tersebut.

EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya
CORE

EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi


diperinci berdasarkan berat
ADD

tidak langsung dan pengurangan yang



dicapai
EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah
ADD

kaca dan pencapaiannya


Aspek: Air
EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan
CORE

EN8 Total pengambilan air per sumber


CORE

ozon (ozone-depleting substances/ODS)


diperinci berdasarkan berat

ADD

EN9 Sumber air yang terpengaruh secara EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya
CORE

signifikan akibat pengambilan air yang diperinci berdasarkan jenis dan berat

ADD

EN10 Persentase dan total volume air yang EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan
CORE

digunakan kembali dan didaur ulang tujuan

Aspek Biodiversitas EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan


CORE

(Keanekaragaman Hayati) metode pembuangan.



EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang
CORE

disewa, dikelola oleh organisasi pelapor signifikan.


yang berlokasi di dalam, atau yang
berdekatan dengan daerah yang diproteksi EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor,
(dilindungi?) atau daerah-daerah yang diekspor, atau diolah yang dianggap
CORE

memiliki nilai keanekaragaman hayati yang berbahaya menurut Lampiran Konvensi


tinggi di luar daerah yang diproteksi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah
ADD

yang diangkut secara internasional.


Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: EN

EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai


keanekaragaman hayati badan air serta
habitat terkait yang secara signifikan
dipengaruhi oleh pembuangan dan
ADD

limpasan air organisasi pelapor.

Aspek: Produk dan Jasa

EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak


CORE

lingkungan produk dan jasa dan sejauh


mana dampak pengurangan tersebut.
CORE

EN27 Persentase produk terjual dan bahan


kemasannya yang ditarik menurut kategori.

Aspek: Kepatuhan

EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan
CORE

jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran


terhadap hukum dan regulasi lingkungan.

Aspek: Pengangkutan/Transportasi

EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat


pemindahan produk dan barang-barang
lain serta material yang digunakan untuk
ADD

operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang


memindahkan.

Aspek: Menyeluruh

EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan


ADD

investasi lingkungan menurut jenis.

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

Relevansi bahan bakar fosil untuk membangkitkan energy


menimbulkan emisi karbon dioksida (gas rumah
Aspek dalam Indikator Lingkungan distruktur untuk kaca). Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan
mencerminkan input, output dan metode pengaruh dalam Kyoto Protocol dan untuk mengurangi
organisasi terhadap lingkungan. Energi, air dan bahan risiko dari climate change, permintaan energy
yang diperkenalkan dalam tiga jenis input standar untuk diturunkan (diukur dalam EN5 dan EN6)
yang digunakan oleh kebanyakan organisasi. Input ini dan mengganti sumber bahan bakar fosil dengan
menunjukkan output dari kepentingan lingkungan, yang dapat diperbaharukan (diukur dalam EN3 dan
yang ditangkap oleh Aspek dari Emisi, Efluen dan EN4). Dengan tambahan mengurangi penggunaan
Limbah. Keanekaragaman Hayati juga berhubungan konsumsi langsung energy, merancang produk
dengan konsep dari input dimana itu dapat dilihat dan jasa yang energi efisien (EN6) dan mengurangi
sebagai sumber alam. Namun keanekaragaman hayati penggunaan energi tidak langsung (EN7) (sebagai
dapat juga berpengaruh langsung sebagai output oleh contoh; pemilihan bahan baku yang rendah
limbah. energy atay penggunaan jasa seperti perjalanan)
merupakan strategi penting.
Aspek dari Transpor dan Produk dan Jasa menunjukkan
area dimana organisasi dapat mempengaruhi Aspek Emisi
lingkungan, namun sering melalui pihak yang lain
seperti pelanggan atau supplier dari jasa logistik. Aspek emisi, efluen dan limbah meliputi
Indikator yang mengukur pengeluaran standar
Compilasi dan Aspek Keseluruhan mempunyai ukuran terhadap lingkungan yang dipertimbangkan
spesifik mengenai organisasi yang mengelola kinerja sebagai polutan. Indikator ini termasuk berbagai
lingkungan. jenis polutan (contoh: emisi udara, efluen, dan
limbah padat) dan yang dikenal dalam kerangka
Aspek dari Energi, Air, Emisi, dan Keanekaragaman Hayati aturan (EN20-EN23, EN24). Sebagai tambahan,
mempunyai beberapa indicator dimana hubungannya ada indicator untuk dua jenis emisi yang harus
akan dijelaskan seperti dibawah ini. mengikuti konvensi internasional mengenai gas
rumah kaca (EN16 dan EN17) dan bahan yang
Aspek Energi dapat merusak ozon (EN19). EN16 dapat dihitung
dengan data yang dilaporkan dibawah EN3 dan
Indikator Energi meliputi lima area penting dari EN4. EN18 menjelaskan pengurangan emisi yang
penggunaan energy suatu organisasi, dimana termasuk dicapai dan inisiatif untuk mengurangi emisi.
energi langsung dan tidak langsung. Energi langsung
adalah energi yang digunakan oleh organisasi dan Definisi
produknya serta jasanya. Penggunaan energi tidak
langsung adalah energi yang digunakan oleh yang lain Energi Langsung
yang melayani organisasi. 5 area yang berbeda dari
penggunaan energy harus dilaporkan sebagai berikut:
Bentuk dari energy yang masuk kedalam batas
operasional organisasi pelapor. Dapat dikonsumsi
• Dalam EN3, konsumsi energi langsung dari
langsung oleh organisasi didalam batas-batasnya,
organisasi yang melaporkan dapat dilaporkan,
atau dapat diekspor ke pengguna lainnya. Energi
termasuk energi yang dibangkitkan di tempat
langsung dapat tampil sebagai yang utama
(sebagai contoh, melalui pembakaran gas).
(contohnya, gas alam untuk pemanasan) atau
perantara (contohnya: listrik untuk penerangan).
• EN4 memberikan informasi dari konsumsi energy
Dapat dibeli, diekstrak (contohnya, batubara,
yang dibutuhkan untuk memproduksi energi yang
gas alam, minyak), dipanen (contohnya, energi
dibeli diluar seperti listrik.
biomass), dikumpulkan (contohnya, tenaga surya,
angin), atau ditampilkan dalam batas organisasi
• EN5 menanyakan energi yang diselamatkan melalui
pelapor dengan cara yang lain.
konservasi dan perbaikan efisiensi.

• EN6 menjelaskan pengembangan produk dan jasa Emisi Rumah Kaca


yang energi efisien. (Greenhouse Gas Emissions – GHG)

• Dan pada akhirnya EN7 meliputi konsumsi energy Enam emisi rumah kaca utama adalah:
tidak langsung dari aktivitas pelaporan organisasi.
• Karbon Dioksida (CO2)
Pengukuran dari konsumsi energi berhubungan dengan
emisi gas rumah kaca dan climate change. Pembakaran • Metana (CH4)

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: EN

• Nitro Oksida (N2O)

• Hydrofluorocarbon (HFC – sekumpulan kompon


tertentu)

• Perfluorocarbon (PFC – sekumpulan kompon


tertentu)

• Sulphur Heksafluorida (SF6)

Energi tidak langsung

Energi yang diproduksi diluar batas organisasi dari


organisasi pelapor yang dipergunakan untuk suplai
energi kepada kebutuhan energi perantara (contohnya,
listrik atau pemanas dan pendingin). Contoh paling
umum adalah penggunaan bahan bakar minyak (BBM)
diluar batas organisasi pelapor untuk membangkitkan
listrik yang dipergunakan didalam batas organisasi.

Energi perantara

Bentuk dari energi yang diproduksi yang merubah


(konversi) energi utama dalam bentuk yang lain. Untuk
kebanyakan organisasi listrik merupakan bentuk paling
penting dari energi perantara. Untuk sedikit organisasi
kemungkinan bentuk produk energi perantara
yang lain dapat berlaku penting, seperti uap atau air
yang disalurkan oleh pembangkit panas distrik atau
pembangkit air dingin, atau bahan bakar yang diolah
seperti bahan bakar sintetikm biofuel dll.

Sumber Utama

Bentuk utama dari konsumsi energi untuk memenuhi


kebutuhan energi dari organisasi pelapor. Energi ini
dipergunakan untuk memberikan jasa akhir energy
(contohnya, pemanasan ruangan, transport) atau
memproduksi bentuk perantara dari energi.seperti
listrik dan panas. Contoh dari energi langsung termasuk
sumber yang tidak terbaharui seperti batubara, gas
alam, minyak, dan energi nuklir. Dan itu juga termasuk
sumber yang diperbaharukan seperti biomass, tenaga
surya, angin, panas bumi, dan hidro energi. Energi utama
yang mungkin dikonsumsi di tempat (contohnya, gas
alam untuk memanaskan gedung organisasi pelapor)
atau off-site (contohnya, gas alam yang dikonsumsi
oleh pembangkit listrik yang memberikan listrik kepada
fasilitas organisasi pelapor).

Energi yang diperbaharui

Energi yang diperbaharui dikeluarkan dari proses alam


yang diambil secara terus-menerus. Ini termasuk listrik
dan panas yang dibangkitkan oleh tenaga surya, angin,
samudra, hydropower, biomass, sumber panas bumi,
biofuel dan hydrogen yang diambil dari sumber yang
diperbaharukan.

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN1 Penggunaan Bahan; diperinci 3. Definisi

berdasarkan bobot atau volume Bahan Langsung

1. Relevansi Bahan yang digunakan dalam produk akhir

Indikator ini menggambarkan kontribusi organisasi Bahan Yang Tak Terbarukan


terhadap konservasi sumber daya global serta upaya
untuk menekan intensitas penggunaan bahan dan Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dalam
peningkatan efisiensi ekonomi. Hal ini sejalan dengan jangka pendek, seperti mineral, logam, minyak dan gas
sasaran OECD dan strategi keberlanjutan nasional di bumi, batubara dan lain-lain.
berbagai negara. Bagi para manajer internal dan pihak
lainnya yang berkepentingan di bidang keuangan 4. Dokumentasi
suatu organisasi, pemakaian bahan berhubungan
secara langsung dengan keseluruhan biaya operasi. Sumber informasi potensial mencakup sistem
Pencatatan pemakaian bahan, baik per produk maupun akuntansi dan penagihan, serta bagian pengadaan atau
per kelompok produk, secara internal akan memudahkan manajemen pasokan (supply management).
pemantauan efisiensi penggunaan bahan dan aliran
biayanya. 5. Referensi

2. Kompilasi • OECD, Recommendation of the Council on Material


Flows and Resouce Productivity, 2004.
2.1 Dapatkan jumlah pemakaian bahan, baik yang
dibeli maupun yang berasal dari sumber internal
(produksi atau hasil tambang sendiri). Bahan yang
dimaksud di sini adalah:

• Bahan baku (misalnya sumber daya alam


yang digunakan untuk diubah menjadi
produk seperti bijih logam, mineral, kayu dan
sebagainya)

• Bahan pembantu (misalnya bahan yang


dibutuhkan dalam proses manufaktur yang
bukan merupakan bagian dari produk akhir
seperti pelumas yang digunakan untuk mesin-
mesin pabrik )

• Barang setengah jadi, termasuk segala bentuk


bahan dan komponen di luar bahan baku yang
merupakan bagian produk akhir

• Bahan yang digunakan untuk kemasan

2.2 Identifikasikan sumber daya tak terbarukan dan ba-


han langsung yang digunakan. Konversikan semua
ukuran menjadi estimasi berat dan volume, dengan
penekanan pada berat kotor dibandingkan dengan
berat kering/bersih.

2.3 Laporkan Jumlah Berat dan Volume :

• Penggunaan bahan yang tak terbarukan

• Penggunaan bahan langsung

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: EN

EN2 Persentase Penggunaan Bahan


Daur Ulang
1. Relevansi

Indikator ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi


kemampuan organisasi dalam menggunakan bahan–
bahan yang berasal dari daur ulang. Penggunaan bahan–
bahan tersebut akan mengakibatkan berkurangnya
permintaan akan bahan dasar serta memberikan
kontribusi untuk konservasi sumber daya global. Bagi
para manajer dan pihak–pihak lain yang berkepentingan
atas laporan kondisi keuangan organisasi, penggantian
penggunaan bahan ke daur ulang dapat menekan biaya
keseluruhan operasi.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan berat atau volume total bahan-bahan


yang digunakan seperti pada laporanEN1

2.2 Dapatkan berat atau volume total bahan-


bahan masukan yang didaur ulang. Perkiraan
kebutuhannya menggunakan metode perkiraan
atau estimasi

2.3 Laporkan persentase bahan-bahan yang didaur


ulang dengan menggunakan rumus :

EN2 = Total Penggunaan Bahan Daur Ulang x 100


Total Bahan Yang Digunakan

3. Definisi

Bahan-bahan Daur Ulang

Bahan-bahan yang menggantikan bahan asal/murni


(virgin) yang dibeli atau diperoleh dari sumber luar atau
dari dalam, bukan produk sampingan dan bukan produk
akhir seperti yang sampaikan dalam laporan organisasi

4. Dokumentasi

Sumber informasi penting diperoleh dari tagihan


dan sistem akutansi, departemen yang mengelola
persediaan, rekaman produksi dan limbah.

5. Referensi

• OECD Working Group on Waste Prevention and


Recycling

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN3 Penggunaan Energi Langsung • Bahan bakar hasil distilasi minyak


mentah, termasuk gasolin, diesel, gas
dari Sumber Daya Energi Primer petroleum cair (liquified petroleum gas/
LPG), gas alam tekan (compressed natural
1. Relevansi gas/CNG), gas alam cair, butana, prophana,
ethana, dan sebagainya.
Kemampuan organisasi dalam menggunakan energi
secara efisien diungkapkan melalui perhitungan • Sumber Daya Energi Terbarukan
energi yang dikonsumsi. Konsumsi energi berdampak
langsung terhadap biaya operasional dan mempunyai • Biofuel
eksposur terhadap naik turunnya pasokan energi dan
tingkat harga. Dampak organisasi terhadap lingkungan • Ethanol
sebagian dipengaruhi oleh pilihannya atas sumber daya
energi . Perubahan keseimbangan sumber daya energi • Hidrogen
memberikan petunjuk tentang usaha organisasi dalam
menekan dampak lingkungan. Catatan : Biomassa tidak termasuk sumber daya
energi terbarukan berdasarkan laporan WRI/
Informasi tentang penggunaan sumber daya energi WBCSD GHG Protocol, dan emisi CO2 langsung
primer bisa membantu penilaian bagaimana organisasi dari pembakaran biomassa dapat dilaporkan
dapat dipengaruhi dengan dihasilkannya peraturan secara terpisah
lingkungan seperti Protokol Kyoto. Penggunaan bahan
bakar fosil merupakan sumber utama terjadinya 2.2 Sumber Daya Energi Yang Diproduksi Langsung
emisi gas rumah kaca, dan penggunaan energi terkait Dapatkan informasi tentang besarnya energi primer
langsung dengan terbentuknya emisi gas rumah kaca. yang didapatkan organisasi melalui kegiatan
produksi, pengolahan, pengumpulan, atau konversi
Penggantian sumber daya energi bahan bakar fosil bentuk energi lainnya dalam satuan Joule atau
dengan sumber daya terbarukan merupakan langkah kelipatannya. Bisa dimasukkan dalam kategori ini
penting untuk menghambat perubahan iklim dan sumber energi yang diuraikan pada butir 2.1
dampak lingkungan lainnya akibat kegiatan ekstraksi
dan pengolahan yang menggunakan energi. Dukungan 2.3 Sumber Daya Energi Yang Dijual Langsung
terhadap penggunaan sumber daya terbarukan dan Dapatkan informasi tentang besarnya energi primer
teknologi energi yang efisien juga akan mengurangi yang dikirim keluar (diekspor) organisasi diperinci
ketergantungan organisasi saat ini dan saat mendatang dalam satuan Joule atau kelipatannya
atas sumber daya tak terbarukan, yang pada gilirannya
sangat potensial untuk menghasilkan penghematan 2.4 Menghitung total konsumsi energi dalam satuan
baik dari sisi harga maupun penyediaannya. joule atau kelipatannya seperti gigajoules (1 bilion
joules atau 109 joules) dengan menggunakan
Indikator ini merupakan ukuran terhadap tingkat perhitungan sebagai berikut:
konsumsi energi primer oleh organisasi. Indikator ini
tercakup dalam ruang lingkup 1 pada WRI/WBCSD Total pemakaian energi = Energi primer yang
GHG Protocol. Indikator EN 4 mengukur tingkat dibeli langsung + Energi primer yang diproduksi
konsumsi sumber daya energi primer organisasi dalam langsung - Energi primer yang dijual langsung.
menghasilkan energi lanjutan (intermediate energy)
seperti listrik, pemanasan dan pendinginan, dan Tabel berikut konversi volume sumber daya primer
sebagainya. ke gigajoules (GJ):

2. Kompilasi

2.1 Sumber Daya Energi Yang Dibeli Langsung


Dapatkan informasi tentang sumber daya energi
primer yang dibeli oleh organisasi untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Termasuk di dalamnya :

• Sumber Daya Energi Tak Terbarukan :

• Batubara

• Gas Alam

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: EN

Batubara GJ Minyak GJ Gasoline GJ Gas Alam GJ Kelistrikan GJ


Mentah
Metrik Ton 26.00 Barel 6,22 Galon 0,125 Therm 0,1055 Kilowatt - 0,0036
Hour
Ton 23,59 Metrik 44,8 Metrik 44,8 1000 1,1046 Megawatt - 3,6
( short ) Ton Ton Kaki Hour
Kubik
Ton 26,42 Ton 40,64 Diesel 1000 39,01 Gigawatt – 3600
( long ) ( short ) Meter Hour
Kubik
Ton 45,52 Galon 0,138 MMBtu 1,055
( long )
Metrik 43,33
Ton
Minyak Bakar
Galon 0,144
Metrik 40,19
Ton

2.5 Laporkan total konsumsi energi langsung


dalam satuan joule atau kelipatannya diperinci
berdasarkan sumber daya energi primer terbarukan.

2.6 Laporkan total konsumsi energi langsung


dalam satuan joule atau kelipatannya diperinci
berdasarkan sumber daya energi primer tak
terbarukan.

3. Definisi

Sumber Daya Terbarukan

Sumber daya yang bisa digantikan dalam jangka waktu


pendek melalui siklus ekologi (berbeda dengan sumber
daya seperti mineral, logam, minyak, gas, batubara yang
tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu pendek).

4. Dokumentasi

Informasi dapat diperoleh dari faktur , perhitungan atau


pengukuran bahan bakar, estimasi, dan sebagainya.
Hitungan dalam satuan joule dapat diambil langsung
atau dikonversi dari faktur atau catatan penyerahan
barang. Informasi mengenai gabungan sumber daya
energi primer yang digunakan untuk menghasilkan
energi lanjutan (intermediate energy) dapat diperoleh
dari pemasok.

5. Referensi

• The Greenhouse Gas Protocol ( GHG ) Initiative – A


Corporate Accounting and Reporiting Standard
( Edisi ualng, 2004 ) dari The World Resources
Institute ( WRI ) dan the World Bussiness Council for
Sustainable Development ( WBCSD).

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN4 Pemakaian Energi Tidak


Langsung berdasarkan Sumber Energi lanjutan (intermediated energy) yang dibeli
Primer dan dikonsumsi dari sumber daya terbarukan,
termasuk:
1. Relevansi • Energi surya
Jumlah sumber energi primer yang dikonsumsi oleh • Angin
organisasi secara tidak langsung melalui penggunaan
listrik, panas, dan uap, memberi petunjuk adanya usaha • Geotermal
organisasi untuk mengelola dampak lingkungan serta
mengurangi kontribusi organisasi terhadap perubahan • Energi air
iklim. Efek terhadap perubahan iklim sebagai akibat dari
penggunaan energi tidak langsung tergantung pada • Biomassa
tipe atau jenis energi primer yang digunakan dalam
menghasilkan energi lanjutan (intermediate energy ) • Hidrogen
Energi lanjutan (intermediate energy) mengacu pada
bentuk energi yang merupakan hasil konversi energi 2.2 Dapatkan jumlah bahan bakar primer yang
primer menjadi bentuk energi lain. Bagi kebanyakan dikonsumsi untuk menghasilkan energi lanjutan
organisasi, listrik adalah energi lanjutan yang paling (intermediate energy ) berdasarkan jumlah total
banyak digunakan. Sedangkan dalam jumlah terbatas, energi yang dibeli dari pemasok luar ( EN3 – Energi
produk energi lanjutan lainnya juga penting seperti uap yang dibeli ). Untuk menaksir jumlah bahan bakar
atau air yang digunakan untuk pemanasan dan bahan yang digunakan dalam menghasilkan energi yang
bakar hasil penyulingan seperti bahan bakar sintetik, dibeli, pergunakan salah satu berikut ini :
biofuel, dan sebagainya.
• Data pemakaian bahan bakar untuk
Indikator ini mengukur kebutuhan energi untuk menghasilkan listrik jika datanya tersedia
memproduksi dan menghasilkan listrik dan produk
energi lanjutan lainnya (seperti untuk pemanasan) • Data listrik dan pemanasan
yang terkait secara langsung dengan konsumsi energi
organisasi. Informasi ini juga secara tidak langsung dapat • Estimasi apabila data tidak ada
digunakan untuk menghitung emisi gas rumah kaca. Hal
ini tercakup dalam ruang lingkup 2 dari WRI/WBCSD HG 2.3 Dengan menggunakan data pada butir 2.1,
Protocol. laporkan:

• Jumlah total penggunaan energi tidak


2. Kompilasi langsung yang berasal dari sumber daya tak
terbarukan tidak langsung dan sumber daya
2.1 Dapatkan informasi besarnya energi lanjutan terbarukan tidak langsung dalam bentuk
(intermediate energy) yang dibeli dan dipakai oleh energi lanjutan (intermediate energy)
organisasi dari sumber eksternal dalam satuan joule
atau kelipatannya seperti gigajoule (1 bilion joule, • Kaitan pemakaian energi primer dan produksi
atau 109 joule). Termasuk di dalamnya: energi primer

Energi lanjutan (intermediated energy) yang 3. Definisi


dibeli dan dikonsumsi dari sumber daya energi
tak terbarukan seperti yang tercantum pada EN 3, Tidak ada.
termasuk:

• Kelistrikan

• Pemanasan dan pendinginan

• Uap

• Energi nuklir

• Bentuk lain energi yang berasal dari luar

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: EN

4. Dokumentasi

Pemasok energi dan jasa lain yang terkait merupakan


sumber informasi paling penting untuk indikator
ini. Informasi lain dapat diperoleh dari faktur ,
penghitungan/pengukuran dari pembukuan
penggunaan bahan bakar, perkiraan, default dan
sebagainya. Di samping data default yang diperoleh
dari International Energy Agency (IEA), informasi dapat
juga diperoleh dari laporan tahunan yang dikirimkan
oleh berbagai pemerintahan ke Badan PBB mengenai
Perubahan Iklim ( United Nations Framework Convention
on Climate Change/ UNFCC). Laporan ini selanjutnya
akan dipergunakan untuk memerinci penggunaan
energi dan emisi masing-masing negara.

5. Referensi

• IAE (International Energy Agency) Annual


Publication of Energy Balances for OECD and
non-OECD Countries

• The Greenhouse Gas Protocol (GHG) Initiative


– A Corporate Accounting and Reportng
Standard (Revised Edition, 2004 ) dari the
World Resources Institute (WRI ) and the World
Bussiness Council for Sustainable Development
(WBCSD)

• Protok Kyoto, 1997

10 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Perbaikan Efisiensi


Konservasi dan Peningkatan Terobosan teknologi atau organisasional untuk mengurangi tingkat
Efisiensi penggunaan energi sebatas yang diperbolehkan dalam sebuah
proses atau penugasan organisasi . Termasuk di dalamnya per-
1. Relevansi ancangan ulang proses, pengalihan atau konversi dan kalibrasi
(retrofitting) peralatan (seperti efisiensi penggunaan penerangan)
Indikator ini menunjukkan hasil dari usaha proaktif atau ditiadakannya penggunaan energi yang tidak perlu melalui
untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi melalui perubahan perilaku.
perbaikan proses teknologi dan upaya konservasi
energi lainnya. Peningkatan efisiensi energi dapat 4. Dokumentasi
menghasilkan penghematan biaya, dan pada gilirannya
akan meningkatkan keunggulan kompetitif dan Informasi dapat diperoleh melalui hasil pengukuran penggunaan
diferensiasi pasar.. energi internal, informasi dari para pemasok (energi yang terkait
dengan spesifikasi mesin-mesin baru, lampu penerangan dan
Adanya dukungan teknologi dengan efisiensi energi sebagainya).
memberi dampak langsung terhadap biaya operasi dan
akan mengurangi ketergantungan organisasi terhadap 5. Referensi
sumber daya energi tak terbarukan di masa mendatang.
Tidak ada.
Penggunaan energi secara efisien merupakan salah
satu kunci utama untuk bisa menghambat terjadinya
perubahan iklim serta dampak lingkungan lainnya
karena kegiatan ekstraksi dan pengolahan energi.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan informasi total penghematan energi


melalui usaha pengurangan konsumsi energi
dan peningkatan efisiensi energi. Pengurangan
konsumsi energi dengan mengurangi kapasitas
produksi atau penggunaan sumber energi dari luar
tidak termasuk dalam indikator ini.

2.2 Laporkan jumlah total penghematan energi


dalam satuan joule atau kelipatannya seperti
gigajoule (1 billion joules atau 109 joule). Langkah
untuk penghematan energi melalui:

• Perancangan ulang proses

• Konversi dan kalibrasi (retrofitting) peralatan

• Perubahan perilaku karyawan

3. Definisi

Penghematan Energi

Pengurangan jumlah energi yang dibutuhkan untuk


melaksanakan proses atau tugas yang sama. Dalam hal
ini tidak termasuk pengurangan penggunaan energi
sebagai akibat dari berkurangnya aktivitas organisasi
(seperti penggunaan sumber lain dari luar dalam proses
produksi).

Version 3.0 11
IP Set Protokol Indikator: EN

EN6 Inisiatif untuk mendapatkan 3. Definisi

produk dan jasa berbasis energi Tidak ada.


efisien atau energi yang dapat
diperbarui, serta pengurangan 4. Dokumentasi

persyaratan kebutuhan energi Informasi dapat diperoleh dari pengukuran/pengujian


sebagai akibat dari inisiatif tersebut. produk internal, penelitian yang berkaitan dengan pola-
pola penggunaan, standar industri, dan lain-lain.
1. Relevansi
5. Referensi
Konsumsi energi adalah kontributor utama dalam
perubahan iklim yang berasal dari pembakaran bahan • Standar efisiensi energi dan prosedur pengujian
bakar fosil sehingga menghasilkan CO2 (merupakan efek yang relevan dari the International Organisation
gas rumah kaca). Penggunaan energi yang lebih efisien for Standardization (ISO).
merupakan hal penting untuk menghambat tejadinya
perubahan iklim, sebagaimana tujuan Protokol Kyoto. • Standar efisiensi energi dan prosedur pengujian
Penyediaan produk dan layanan efisien energi adalah yang relevan dari the International Electrotechnical
bagian penting dari inisiatif pelayanan produk (product Commission (IEC).
stewardship initiatives).

Produk dan jasa tersebut dapat menjadi sumber


keunggulan kompetitif untuk peningkatan diferensiasi
dan reputasi produk. Teknologi yang efisien energi
dapat pula mengurangi biaya barang-barang komsumsi.
Apabila inisiatif yang dilaksanakan oleh berbagai
organisasi untuk sektor yang sama dibandingkan, maka
terlihat adanya kecenderungan yang sama di pasar
produk atau jasa.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan inisiatif yang ada untuk mengurangi


kebutuhan produk utama/kelompok produk/jasa
atas energi .

2.2 Laporkan pengurangan kebutuhan produk dan jasa


atas energi yang dicapai selama periode pelaporan.

2.3 Jika angka yang berorientasi pada penggunaan


energi (user-oriented figure) dipergunakan (seperti
kebutuhan energi untuk komputer), laporkan
dengan jelas setiap asumsi atau pola konsumsi
atau faktor normalisasi (seperti penggunaan energi
kurang 10% rata-rata per hari dengan asumsi
beroperasi selama 8 jam karena terjadi perubahan
beban dalam proses ). Gunakan referensi standar
industri yang tersedia (misalnya penggunaan bahan
bakar mobil 100 km pada kecepatan 90 km/jam).

12 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN7 Inisiatif untuk mengurangi 2.5 Tunjukkan asumsi dasar dan metodologi yang
digunakan untuk menghitung penggunaan energi
konsumsi energi tidak langsung dan tidak langsung lainnya serta menunjukkan sumber
pengurangan yang dicapai informasi.

1. Relevansi 3. Definisi

Penggunaan energi tidak langsung terjadi melalui Tidak ada.


pembelian bahan dan komponen atau jasa seperti
perjalanan, pegawai pulang pergi (commuter)r, serta 4. Dokumentasi
produksi yang di sub-kontrakkan. Dengan melaksanakan
pemantauan secara menyeluruh, pengggunaan Data relevan yang diperoleh dari informasi pemasok,
energi dapat dikurangi secara efektif (seperti dengan perhitungan/perkiraan daur ulang (yang diperoleh dari
menyeleksi bahan, jasa, atau kapasitas produk yang internal perusahaan atau dengan organisasi peneliti)
efisien energi secara hati-hati ataupun dengan
mengganti kegiatan perjalanan dengan telepon atau 5. Referensi
konferensi jarak jauh).
• AE (International Energy Agency) Annual
Penghitungan penggunaan energi tidak langsung Publication of Energy Balances for OECD and non-
menjadi dasar untuk menghitung emisi gas rumah OECD Countries
kaca secara tidak langsung seperti yang diminta pada
indikator EN19. Penelusuran pengurangan penggunaan
energi tidak langsung dapat meningkatkan kinerja
daur ulang produk dan jasa secara keseluruhan dan
merupakan bagian dari rancangan keseluruhan program
lingkungan

Akhirnya, indikator ini mencakup penghematan energi


yang dicapai oleh organisasi dalam konsumsi energi
tidak langsung

2. Kompilasi

2.1 Untuk indikator ini, keluarkan penggunaan energi


tidak langsung yang berkaitan dengan pembelian
sumber energi lanjutan (intermediate energy)
seperti pada laporan EN4.

2.2 Dapatkan informasi penggunaan energi tidak


langsung yang terkait dengan kegiatan hulu/hilir di
empat daerah berikut ini:

• penggunaan material berbasis energi intensif

• produksi yang disub-kontrakkan

• bisnis yang terkait dengan kegiatan perjalanan

• transportasi pulang-pergi pekerja

2.3 Laporkan inisitaif untuk mengurangi penggunaan


energi tidak langsung.

2.4 Laporkan secara kuantitatif pengurangan


penggunaan energi tidak langsung selama periode
laporan yang tertera pada area di 2.2.

Version 3.0 13
IP Set Protokol Indikator: EN

EN8 Total pengambilan air per 3. Definisi

sumber Total Pengambilan Air

1. Relevansi Jumlah air secara keseluruhan yang diambil (disedot)


oleh organisasi yang berasal dari berbagai sumber (air
Pelaporan total volume pengambilan air dari sumbernya permukaan, air tanah, air hujan, air yang disediakan oleh
memberikan kontribusi untuk mengetahui tingkat pemerintah) yang digunakan oleh organisasi selama
potensi dampak dan risiko secara keseluruhan dari periode pelaporan.
penggunaan air oleh suatu organisasi. Total volume
pengambilan air memberikan indikasi mengenai tingkat 4. Dokumentasi
kepentingan atau besaran penggunaan air oleh suatu
organisasi sebagai pengguna air, dan memberikan data Informasi pengambilan air oleh organisasi dapat
dasar untuk penghitungan lain yang berkaitan dengan ditunjukkan dari meteran air, tagihan air, penghitungan
efisiensi dan penggunaan. dari data yang ada yang terkait dengan pemakaian air
(apabila tidak ada meteran air, atau tagihannya, atau
Upaya yang sistematis untuk memantau dan referensi data yang ada) atau estimasi organisasi itu
meningkatkan efisiensi penggunaan air oleh organisasi sendiri.
berkaitan langsung dengan biaya penggunaan
air. Besarnya jumlah penggunaan air dapat pula 5. Referensi
menunjukkan tingkat risiko pengurangan ketersediaan
air atau meningkatnya biaya pengelolaan air. Akibat Tidak ada.
penggunaan air dalam jumlah yang besar kelangkaan
ketersediaan air bersih mengalami peningkatan dan
dapat berdampak pada proses produksi. Pada daerah-
daerah yang sumber airnya sangat terbatas, pola
konsumsi air oleh organisasi dapat mempengaruhi
hubungan organisasi dengan pihak lain yang
berkepentingan.

2. Kompilasi

2.1 Mengidentifikasi total volume pengambilan air dari


berbagai sumbernya secara langsung berdasarkan
pelaporan organisasi atau melalui perantara seperti
sarana dan prasarana air, tercakup di dalamnya
proses pendinginan air.

2.2 Melaporkan total volume pengambilan air dalam


meter kubik per tahun melalui berbagai sumber:

• air permukaan, termasuk air dari lahan basah,


sungai, danau dan laut

• air tanah

• air hujan yang dikumpulkan dan ditampung


secara langsung dalam laporan organisasi

• air limbah dari organisasi lain

• penyediaan air oleh pemerintah atau sarana air


lainnya

14 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN9 Sumber air yang terpengaruh • nilai keanekaragaman hayati ( keragaman


spesies dan endemik, jumlah spesies yang
secara signifikan akibat dilindungi )
pengambilan air
3. Definisi
1. Relevansi
Tidak ada.
Penarikan dari sebuah sistem air dapat berpengaruh
pada lingkungan karena penurunan muka air 4. Dokumentasi
tanah (lowering watertable), berkurangnya volume
ketersediaan air yang digunakan, atau di lain pihak Informasi karakteristik sumber air atau daerah yang
berubahnya kemampuan dan fungsi ekosistem. dilindungi dapat diperoleh dari departemen yang
Perubahan tersebut berdampak luas terhadap kualitas berkaitan dengan sumber daya air atau dari penelitian
hidup di sekitarnya, termasuk konsekuensi ekonominya. analisis dampak lingkungan .

Indikator ini mengukur skala/tingkat dampak yang 5. Referensi


terkait dengan penggunaan air oleh organisasi. Berkaitan
dengan pengguna lainnya atas sumber air yang sama, • IUCN - Daftar merah spesies langka/terancam.
indikator ini juga memungkinkan suatu penilaian atas
risiko spesifik atau perbaikan, dan juga stabilitas sumber • Konvensi Ramsar mengenai lahan basah , 1971.
air yang dimiliki sendiri oleh organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan sumber air yang secara nyata terkena


dampak pengambilan air oleh organisasi. Kriteria
pengambilan air tersebut memenuhi satu atau
beberapa yang berikut ini:

• pengambilan rata-rata 5% atau lebih dari


volume rata-rata tahunan badan air (water
body)

• pengambilan dari badan air dilakukan secara


profesional karena alasan yang sensitif
berkaitan dengan ukuran, fungsi atau status
dari kelangkaan, ancaman, atau gangguan
sistem (khususnya ancaman terhadap
tumbuhan atau hewan yang terdapat dalam
badan air) atau

• pengambilan air dari lahan basah sesuai


dengan daftar pada konvensi Ramsar atau
daerah konservasi secara nasional maupun
internasional tidak diperbolehkan

Catatan: Bila air disediakan oleh pemasok air milik negara


atau swasta, badan air/ sumber air asli harus diidentifikasi
dan dilaporkan

2.2 Laporkan total sumber air yang berdampak secara


nyata sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

• ukuran sumber air dalam meter kubik ( m3 )

• bukan sumber air yang dirancang sebagai


daerah yang dilindungi (nasional atau
internasional)

Version 3.0 15
IP Set Protokol Indikator: EN

EN10 Persentase dan total volume 3. Definisi

air yang digunakan kembali dan Upaya untuk memproses ulang air/limbah cair yang sudah
didaur ulang digunakan atau limbah sebelum dibuang atau dilepasakan ke
lingkungan sekitar. Secara umum, ada 3 jenis air yang didaur dan
1. Relevansi digunakan kembali:

Jumlah air yang digunakan kembali dan yang didaur • air limbah yang didaur lagi dalam proses yang sama atau
ulang dapat menjadi ukuran efisiensi dan menunjukkan didaur ulang untuk meningkatkan kegunaannya di dalam
keberhasilan organisasi dalam mengurangi jumlah siklus proses
pengambilan dan pengeluaran air. Peningkatan
pemanfaatan kembali dan daur ulang dapat mengurangi • air limbah yang didaur dan digunakan kembali di dalam
konsumsi air, ancaman, dan biaya limbah. Pengurangan proses yang berbeda tetapi dengan fasilitas yang sama
konsumsi air melalui pemanfaatan kembali dan daur
ulang dapat pula memberikan kontribusi terhadap • air limbah yang digunakan kembali pada fasilitas organisasi
sasaran lokal, nasional dan regional terkait dengan yang lain
pengelolaan penyediaan air.
4. Dokumentasi
2. Kompilasi
Informasi pengambilan air oleh organisasi dapat ditunjukkan
2.1 Indikator ini mengukur air yang dapat dikelola dari meteran air, tagihan air, atau (jika tidak ada meteran air dan
untuk dimanfaatkan kembali dan didaur ulang tagihannya) penghitungan dari data audit atau inventori atau dari
dan air yang tidak dapat dapat dikelola untuk penjual air
dimanfaatkan kembali dan didaur ulang. Termasuk
dalam indikator ini adalah air abu-abu (grey water) (
5. Referensi
air yang dikumpulkan dari air hujan, air limbah yang
berasal dari proses rumah tangga seperti mencuci
piring, pakaian dan mandi) Tidak ada.

2.2 Menghitung volume air yang dimanfaatkan kembali


dan didaur ulang berdasarkan pada volume
kebutuhan air yang didaur ulang dan dimanfaatkan
kembali di masa dating dibandingkan dengan
pengambilan air. Contohnya apabila organisasi
dalam satu siklus organisasi membutuhkan 20
meter kubik air, maka pengambilan airnya 20 meter
kubik air dari satu siklus produksi dan digunakan
lagi untuk 3 siklus produksi. Total volume air yang
digunakan lagi/daur ulang untuk 3 siklus tersebut
adalah 60 meter kubik.

2.3 Melaporkan total volume air yang didaur ulang dan


digunakan kembali oleh organisasi dalam meter
kubik per tahun (m3/tahun) dan juga persentase
total air yang diambil sesuai dengan indikator EN8.

16 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah


• Tipe operasi (kantor, manufaktur/produksi atau
yang dimiliki, disewa, dikelola ekstraksi)
oleh organisasi yang berlokasi
• Luasnya areal operasi (dalam km persegi)
di dalam, atau yang berdekatan
dengan daerah yang diproteksi atau • Nilai kenakeragaman hayati dengan
karakteristik sebagai berikut:
daerah-daerah yang memiliki nilai
keanekaragaman hayati yang tinggi -- Atribut daerah yang diproteksi dan
di luar daerah yang diproteksi keanekaragaman hayati bernilai tinggi
yang berada di luar daerah yang
diproteksi (daratan, air segar atau
1. Relevansi ekosistem laut) dan

Dengan melaporkan dampak potensial terhadap tanah -- Status dari areal yang diproteksi (IUCN,
yang berada dalam areal yang dilindungi atau daerah Protected Area Management Category,
yang berdekatan dengan daerah yang dilindungi , juga Ramsar Convention, National Legislation,
dengan daerah yang memiliki nilai keanekaragaman Natura 2000 site, dst)
hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi
tersebut, suatu organisasi dapat mengidentifikasi dan 3. Definisi
memahamai risiko-risiko tertentu yang terkait dengan
keanekaragaman hayati. Melakukan pemantauan Area yang diproteksi
terhadap kegiatan-kegiatan yang terjadi baik di dalam
daerah yang diproteksi maupun daerah yang memiliki Area yang secara geografis diperuntukkan, diatur, dan
nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah dikelola untuk tujuan konservasi khusus
yang diproteksi, akan memungkinkan organisasi
mengurangi risiko. Hal ini juga akan memungkinkan Area dengan nilai keanekaragaman hayati yang
organisasi bisa mengelola dampak terhadap tinggi
kenakeragaman hayati atau mencegah terjadinya salah
kelola. Kesalahan dalam pengelolaan dampak tersebut Area yang secara legal tidak diproteksi tetapi diakui oleh
bisa mengakibatkan rusaknya reputasi, keterlambatan organisasi pemerintah atau nonpemerintah sebagai
dalam mendapatkan izin perencanaan, dan kerugian daerah yang penting untuk keanekaragaman hayati.
akibat keberadaannya tidak diterima oleh masyarakat Termasuk di dalamnya habitat yang mendapat prioritas
(social license to operate). untuk konservasi (telah didefinisikan di dalam National
Biodiversity Strategies and Action Plans yang dibuat
2. Kompilasi berdasarkan konvensi tentang keanekaragaman hayati).
Sebagai tambahan, beberapa organisasi konservasi
2.1 Identifikasikan daerah operasional yang dimiliki, internasional telah mengidentifikasi daerah-daerah
disewa, dikelola yang berlokasi di dalam atau khusus yang mempunyai nilai keanekaragaman hayati
di daerah yang berdekatan dengan areal yang yang tinggi
diproteksi atau daerah yang mengandung
keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar 4. Dokumentasi
daerah yang diproteksi, termasuk daerah operasi
dimasa mendatang yang telah ditetapkan oleh Informasi yang diperlukan didapatkan dari kontrak-
otoritas terkait kontrak pembelian, sewa atau daftar tanah nasional atau
regional (national/regional land registry)
2.2 Laporkan informasi berikut ini untuk setiap lokasi
operasi sebagaimana telah diindentifikasikan di Pada level nasional, berbagai instansi publik yang
atas: bertanggung jawab untuk perlindungan dan konservasi
lingkungan dapat menyimpan informasi tentang area
• Lokasi geografis yang secara nasional dan internasional dilindungi
dan daerah-daerah dengan keanekaragaman hayati
• Tanah di bawah permukaan yang dimiliki, bernilai tinggi. Sebagai tambahan, Strategi Nasional
disewa, atau dikelola oleh organisasi Keanekaragaman Hayati (National Biodiversity
Strategies) dan Rencana Aksi umumnya mencakup
• Kedudukan lokasi dalam kaitannya dengan informasi dan daftar daerah yang dilindungi dan daerah
daerah yang diproteksi atau daerah yang dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi.
memiliki kenakeragaman hayati bernilai tinggi
di luar daerah yang diproteksi

Version 3.0 17
IP Set Protokol Indikator: EN

5. Referensi

• Ramsar Convention on Wetlands, 1971

• UNESCO World Heritage Sites

• UN Biosphere Reserves

• National Diversity Strategies and Action Plans


prepared under the Convention on Biological
Diversity

• Conservation International’s Biodiversity Hotspots


and Wilderness Area.

• WWF’s Global 200 Ecoregion

• Bird Life International’s Important Bird Areas

• IUCN’s Centres of Plant Diversity

18 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN12 Uraian atas berbagai dampak 2.3 Laporkan dampak positif dan negatif signifikan
yang langsung maupun tidak langsung dengan
signifikan yang diakibatkan oleh acuan berikut ini:
aktivitas, produk, dan jasa organisasi
• Spesies yang terkena dampak
terhadap keanekaragaman
hayati di daerah yang diproteksi • Luasnya areal yang terkena dampak
dan di daerah yang memiliki • Lamanya dampak
keanekaragaman hayati bernilai
tinggi di luar daerah yang diproteksi • Kemungkian tidak bisa dikembalikannya
(reversibilty and irreversibility) dampak
1. Relevansi dimaksud

Indikator ini memberikan informasi atas dampak yang 3. Definisi


signifikan (baik langsung maupun tidak langsung) yang
ditimbulkan organisasi terhadap keanekaragaman hayati Dampak signifikan
di daerah-daerah yang diproteksi dan di daerah dengan
kenakeragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang Dampak yang sifnifikan dapat merusak integritas sebuah
diproteksi. Indikator ini juga memberikan latar belakang daerah geografis baik secara langsung maupun tidak
pemahaman (dan pengembangan) terhadap strategi langsung. Hal ini terjadi dengan mengubah secara
organisasi untuk menekan dampak dimaksud. Dengan signifikan fitur ekologis, struktur dan fungsi-fungsi yang
meminta informasi kualitatif yang terstruktur, indikator terkait dengan cakupan daerah menyeluruh dalam
tersebut memungkinkan pembandingan antarorganisasi kurun waktu jangka panjang. Hal ini berarti bahwa
dan periode terkait dengan ukuran, skala, dan sifat habitat, level populasi dan/atau spesies khusus yang
dampak yang terjadi. mengakibatkan habitat tersebut penting menjadi tidak
berkelanjutan.
2. Kompilasi
Pada tingkatan spesies, sebuah dampak signifikan
2.1 Dapatkan dampak signifikan yang terjadi atas mengakibatkan penurunan populasi dan/atau
keanekaragaman dikaitkan dengan aktivitas, perubahan dalam distribusi sehingga rekrutmen natural
produk dan jasa organisasi, termasuk dampak generasi (reproduksi atau imigrasi dari daerah yang
langsung maupun tidak langsung yang ditimbulkan tidak terkena dampak) tidak dapat kembali lagi ke level
(misalnya dalam rantai pasokan) sebelumnya. Sebuah dampak signifikan dapat juga
mempengaruhi subsistensi atau penggunaan sumber
2.2 Laporkan sifat dari dampak langsung maupun tidak daya komersial pada tingkatan di mana pengguna
langsung yang signifikan terhadap keankeragaman terkena dampak pada kurun waktu panjang.
hayati dengan mengacu pada satu atau beberapa
hal berikut ini: 4. Dokumentasi

• Konstruksi atau penggunaan pabrik Informasi untuk indikator ini dapat diketemukan dalam
manufaktur, tambang, dan infrastruktur sistem pengelolaan lingkungan organisasi atau dari
transportasi dokumentasi internal lainnya. Jika tersedia, informasi
dapat juga diperoleh dari penilaian dampak sosial dan
• Polusi (diperkenalkannya substansi yang tidak lingkungan dan/atau penilaian daur hidup, dan dari hulu
secara alamiah muncul dalam sebuah habitat) (upstream)/hilir (downstream) organisasi dalam rantai
pasokan (supply chain).
• Diperkenalkannya spesies yang tidak ganas,
pest dan patogenik 5. Referensi
• Pengurangan spesies • GRI Crosss-Reference: GRI Biodiversity Resource
Document
• Pelestarian habitat

• Perubahan proses ekologis melebihi batas


yang alamiah

Version 3.0 19
IP Set Protokol Indikator: EN

EN13 Perlindungan dan Pemulihan 3. Definisi

Habitat Daerah yang dipulihkan

1. Relevansi Daerah yang dipergunakan dalam atau dipengaruhi oleh


aktivitas operasional, di mana perbaikan telah dilakukan
Strategi keanekaragaman hayati mencakup kombinasi terhadap lingkungan dimaksud hingga tercapai kondisi
unsur-unsur yang terkait dengan pencegahan, awal atau kondisi yang didukung oleh ekosistem yang
pengelolaan, dan pemulihan atas kerusakan yang sehat dan yang berfungsi baik.
terjadi pada habitat alami sebagai akibat dari aktivitas
organisasi. Indikator ini mengukur implementasi dari Daerah yang dilindungi
strategi khusus untuk mencegah atau memulihkan
dampak negatif yang terkait dengan kegiatan organisasi. Daerah yang dilindungi dari kerusakan selama aktivitas
Dengan adanya keyakinan atas integrasi habitat alamiah operasional, di mana lingkungan tetap berada pada
bisa meningkatkan reputasi organisasi, stabilitas kondisi awalnya dengan ekosistem yang sehat dan
lingkungan, sumber daya serta penerimaan masyarakat berfungsi baik.
sekitar.
4. Dokumentasi
2. Kompilasi
Informasi atas daerah yang dilindungi dapat diperoleh
2.1 Indikator ini merujuk pada daerah-daerah di mana
dari dokumentasi sistem manajemen lingkungan
perbaikan telah selesai atau daerah dimaksud
perusahaan, rencana lokasi, penilaian terhadap dampak
telah secara aktif dilindungi. Area yang operasinya
sosial dan lingkungan atau kebijakan organisasi.
masih aktif dapat dimasukkan jika daerah tersebut
memenuhi definisi sebagai daerah yang diproteksi
Informasi atas restorasi tanah (seperti persyaratan
dan dipulihkan.
restorasi tanah) dapat diperoleh dari kontrak leasing,
sewa atau pembelian tanah atau dari aktivitas penilaian
2.2 Lakukan penilaian terhadap area didasarkan pada
kondisi akhir periode pelaporan dampak sosial dan lingkungan atau dari daftar risiko.

2.3 Laporkan ukuran dan lokasi semua habitat di 5. Referensi


daerah lindung dan/atau daerah yang dipulihkan
(dalam ukuran hektar), dan apakah keberhasilan Tidak ada.
pemulihan disetujui oleh profesional independen
dari luar. Jika daerah tersebut lebih luas dari 1 km2,
agar dilaporkan dalam satuan km2.

2.4 Laporkan apakah terdapat kemitraan dengan


pihak ketiga untuk melindungi atau memperbaiki
daerah yang dihuni habitat di luar daerah di mana
organisasi telah mengawasi dan melaksanakan
restorasi dan perlindungan.

20 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN14 Strategi, tindakan, dan rencana 3. Definisi

mendatang untuk mengelola Tidak ada.


dampak terhadap keanekaragaman
4. Dokumentasi
hayati
Informasi atas program dan target dapat diperoleh
1. Relevansi dari petunjuk manajemen atau dari Sistem Manajemen
Lingkungan organisasi, penilaian dampak sosial dan
Kinerja yang dikaitkan dengan kebijakan lingkungan, kebijakan CSR atau register risiko.
keanekaragaman hayati, sasaran dan komitmen
tergantung pada ada tidaknya program yang terstruktur 5. Referensi
untuk mengelola dampak yang terjadi. Ada tidaknya
struktur program menjadi sangat penting ketika regulasi Tidak ada.
nasional tidak menyediakan referensi yang jelas bagi
rencana organisasi dalam pengelolaan keanekaragaman
hayati

Indikator ini memungkinkan para pemangku


kepentingan menganalisis seberapa baik strategi,
aktivitas dan rencana ke depan organisasi dalam
mengungkapkan dampak potensial terhadap
keanekaragaman hayati. Kualitas pendekatan organisasi
dalam mengelola dampak terhadap keanekaragaman
hayati akan mempengaruhi eksposur terhadap risiko
seperti rusaknya reputasi, denda, atau penolakan
terhadap rencana atau izin operasi. Tindakan-tindakan
untuk melindungi atau memperbaiki habitat dan spesies
menjadi sangat relevan

2. Kompilasi

2.1 Jika aturan nasional berpengaruh terhadap strategi,


aktivitas dan rencana organisasi sebagaimana
dilaporkan dalam indikator, hal tersebut seharusnya
dicatat

2.2 Laporkan strategi organisasi untuk merealisasikan


kebijakan dalam pengelolaan keanekaragaman
hayati yang mencakup:

• Pengintegrasian pertimbangan atas


keanekaragaman hayati dalam alat-alat analisis
seperti penilaian dampak lingkungan

• Metodologi untuk menentukan eksposur risiko


dari keanekaragaman hayati

• Menetapkan target dan tujuan khusus\

• Proses pemantauan

• Pelaporan publik

2.3 Laporkan tindakan yang sedang berjalan untuk


mengelola risiko keanekaragaman hayati
sebagaimana diuraikan pada EN11 dan EN12 atau
rencana untuk melaksanakan kegiatan tersebut di
masa mendatang

Version 3.0 21
IP Set Protokol Indikator: EN

EN15 Jumlah spesies berdasarkan 3. Definisi

tingkat risiko kepunahan yang IUCN Red List species:


masuk dalam Daftar Merah IUCN
(IUCN Red List Species) dan yang Sejumlah spesies tertentu, tumbuhan dan binantang,
dengan status konservasi global sebagaimana
masuk dalam daftar konservasi ditetapkan oleh International Union for the Conservation
nasional dengan habitat di daerah- of Nature and Natural Resources (IUCN)

daerah yang terkena dampak 4. Dokumentasi


operasi
Informasi atas terdaftarnya spesies dalam IUCN Red
List dan Daftar Konservasi Nasional dapat diperoleh
1. Relevansi
dari kantor konservasi nasional/regional, pemerintahan
lokal, atau LSM lingkungan hidup. Untuk organisasi
Indikator ini membantu organisasi dalam
yang beroperasi di dalam atau berdekatan dengan
mengidentifikasi berbagai aktivitas yang dapat
daerah yang dilindungi atau daerah dengan nilai
membahayakan spesies tanaman dan hewan yang
keanekaragaman hayati yang tinggi, studi perencanaan
terancam punah. Dengan mengidentifikasi berbagai
atau bahan lainnya yang diizinkan bisa jadi mengandung
ancaman ini, organisasi dapat memulai langkah-langkah
informasi tentang keanekaragaman hayati dalam daerah
yang tepat untuk mencegah kerusakan dan kepunahan
yang diproteksi.
spesies tersebut. Daftar merah IUCN (IUCN Red List) dan
daftar konservasi spesies nasional dapat membantu
menentukan sensitivitas habitat di daerah-daerah yang 5. Referensi
terkena dampak operasi organisasi, dan menentukan
penting tidaknya habitat dimaksud dari sudut pandang • IUCN Red List of Threatened Species.
manajemen.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasikan lokasi habitat yang terkena dampak


operasi organisasi yang mencakup spesies dalam
IUCN Red List dan Daftar Konservasi Nasional

2.2 Laporkan jumlah spesies dalam habitat yang


terkena dampak aktivitas organisasi, dengan
menunjukkan satu dari beberapa level risiko berikut
ini:

• Sangat terancam

• Terancam

• Rawan terancam/Labil (Vulnerable)

• Hampir terancam

• Tidak perlu diperhatikan

22 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca


• Listrik, panas atau uap yang dihasilkan
yang sifatnya langsung maupun (sebagaimana dilaporkan dalam KL3)
tidak langsung dirinci berdasarkan
• Proses pembakaran (combustions) lain seperti
berat flaring

1. Relevansi • Proses fisik dan kimiawi

Emisi gas rumah kaca adalah penyebab utama terjadinya • Tranportasi material, produk dan buangan
perubahan iklim. Fenomena ini telah diatur dengan
UNFCCC (United Nations Framework Convention on • Venting
Climate Change) dan Protokol Kyoto. Berbagai aturan
nasional dan internasional yang berbeda serta sistem • Fugitive emissions
insentif (misalnya sertifikat perdagangan gas rumah
kaca- trading climate certificate) dimaksudkan untuk Emisi yang berasal dari proses dan sumber
mengendalikan volume emisi gas rumah kaca serta pembakaran (combustions) akan terkait dengan
memberi insentif terhadap upaya pengurangan emisi energi primer langsung dari sumber tidak
gas rumah kaca tersebut. terbarukan dan terbarukan sebagaimana dilaporkan
dalam EN3. Perlu dicatat bahwa emisi CO2 langsung
Indikator ini dapat dipergunakan bersama-sama dari pembakaran biomassa tidak termasuk tetapi
dengan KL17 untuk menjelaskan target regulasi dilaporkan secara terpisah sesuai dengan GHG
atau sistem perdagangan baik pada level nasional Protocol Corporate Standard (edisi revisi).
maupun internasional. Kombinasi emisi langsung dan
tidak langsung memberikan petunjuk pada implikasi 2.3 Dapatkan emisi tidak langsung gas rumah kaca yang
biaya terhadap perpajakan atau sistem perdagangan dihasilkan dari listrik, panas dan uap yang dibeli (hal
organisasi. ini terkait dengan konsumsi energi yang dilaporkan
dalam EN4).
2. Kompilasi
Emisi tidak langsung lainnya (seperti perjalanan
2.1 Tersedia berbagai metodologi konversi yang dinas yang dilakukan) tidak dimasukkan karena
berbeda untuk menghitung jumlah gas rumah kaca emisi tersebut telah tercakup dalam EN17.
berdasarkan sumbernya. Tunjukkan standar yang
dipergunakan, dan tunjukkan metodologi yang 2.4 Laporkan total emisi gas rumah kaca sebagai
terkait dengan data dalam hubungannya dengan jumlah dari emisi langsung dan tidak langsung
kategori berikut ini: (sebagaimana dalam butir 2.2 dan 2.3 di atas) dalam
satuan ton CO2 ekuivalen.
• Ukuran langsung (misalnya continuous online
analyzers dll) 3. Definisi

• Perhitungan berdasarkan data spesifik Emisi langsung


lapangan (misal untuk analisis komposisi
gasoline) Emisi dari sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan
oleh organisasi. Sebagai contoh, emisi langsung yang
• Perhitungan berdasarkan default data; dan terkait dengan pembakaran (combustions) akan
meningkat akibat pembakaran bahan bakar untuk
• Estimasi-estimasi. Jika estimasi dipergunakan energi dalam batasan operasional organisasi.
karena ketiadaan angka default, tunjukkan
angka basis mana yang didapatkan Emisi tidak langsung
Perincian lebih lanjut dari kompilasi atas indikator
Emisi yang dihasilkan dari aktivitas organisasi tetapi
ini tersedia di WRI/WBCSD GHG Protocol dan di
dihasilkan dengan menggunakan sumber daya yang
dalam dokumen IPCC sebagai terdaftar dalam
dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi lain. Dalam
refensi
konteks indikator ini, emisi tidak langsung mengacu
pada emisi gas rumah kaca yang timbul dari llistrik,
2.2 Identifikasikan emisi langsung gas rumah kaca dari
panas atau uap yang dikonsumsi oleh organisasi.
semua sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh
organisasi, termasuk:

Version 3.0 23
IP Set Protokol Indikator: EN

CO2 dan ekuivalennya

CO2 ekuivalen adalah ukuran yang dipergunakan untuk


membandingkan emisi dari berbagai gas rumah kaca
didasarkan pada global warming potential (GWP). CO2
ekuivalen untuk gas diperoleh dengan mengalikan
tonnage dari gas dengan GWP terkait.

4. Dokumentasi

Emisi yang terjadi akibat penggunaan energi langsung


dan tidak langsung dapat dihitung dari data yang
dilaporkan pada EN 3 dan EN 4.

5. Referensi

• The Greenhouse Gas Protocol (GHG) Initiative.


Standar pelaporan dan akuntansi perusahaan
dari WRI (World Resource Institute) dan WBCSD
(the World Business Council for Sustainable
Development).

• Kyoto Protocol, 1997

• IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change),


Climate Change 2001, Working Group I: The
Scientific Basis

24 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN17 Emisi gas rumah kaca 3. Definisi

tidak langsung lainnya diperinci Emisi tidak langsung


berdasarkan berat
Emisi yang diakibatkan oleh aktivitas organisasi tetapi
1. Relevansi dihasilkan dengan menggunakan sumber daya yang
dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi lain. Dalam
Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab utama konteks indikator ini, emisi tidak langsung tidak
perubahan iklim. Hal ini telah diatur dalam UNFCCC mencakup emisi yang dihasilkan akibat mengkonsumsi
(UN Framework Convention on Climate Change) dan listrik, tenaga panas dan uap yang berasal dari luar
Protokol Kyoto. Untuk beberapa organisasi, emisi organisasi (seperti untuk transportasi dan kemasan).
gas rumah kaca tidak langsung jauh lebih besar
dibandingkan dengan emisi gas rumah kaca langsung. CO2 dan ekuivalennya
Pengukuran dan upaya untuk mengurangi emisi tidak
langsung menunjukkan kepemimpinan organisasi CO2 ekuivalen adalah ukuran yang dipergunakan untuk
dalam menekan perubahan iklim dan pada akhirnya membandingkan emisi dari berbagai gas rumah kaca
dapat meningkatkan reputasi organisasi. didasarkan pada GWP (global warming potential). CO2
ekuivalen untuk gas diperoleh dengan mengalikan
2. Kompilasi tonnage gas dengan GWP terkait.

2.1 Lakukan identifikasi terhadap emisi gas yang timbul 4. Dokumentasi


akibat penggunaan energi tidak langsung. Tidak
perlu dimasukkan emisi tidak langsung dari listrik, Informasi dapat diperoleh dari pemasok barang dan
panas dan uap yang dikonsumsi karena aspek ini jasa dari luar perusahaan. Untuk beberapa jenis emisi
sudah dicakup dalam EN16. tidak langsung seperti perjalanan dinas, organisasi perlu
menggabungkan catatannya sendiri dengan data yang
2.2 Sebagai tambahan, dapatkan aktivitas organisasi berasal dari luar perusahaan untuk mendapatkan angka
yang mengakibatkan emisi tidak langsung dan estimasi.
tentukan jumlahnya (misalnya perjalanan bisnis,
perjalanan pegawai komuter). 5. Referensi

Ketika memutuskan seberapa jauh aktivitas berikut • The Greenhouse Gas Protocol (GHG) Initiative.
relevan, pertimbangkan apakah emisi akibat Standar pelaporan dan akuntansi perusahaan
kegiatan tersebut: dari WRI (World Resource Institute) dan WBCSD
(the World Business Council for Sustainable
• Lebih besar dibandingkan dengan kegiatan Development
lain yang mengakibatkan emisi langsung atau
emisi tidak langsung dalam kaitannya dengan • IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change),
penggunaan energi (as reported in EN16). Climate Change 2001, Working Group I: The
Scientific Basis
• Dipandang sangat kritis oleh pemangku
kepentingan. • Kyoto Protocol, 1997
• Bisa ditekan secara signifikan oleh organisasi.

2.3 Melaporkan jumlah emisi GHG tidak langsung


sebagaimana diidentifikasi dalam tonnage CO2
ekuivalen.

Version 3.0 25
IP Set Protokol Indikator: EN

EN18 Inisiatif untuk mengurangi


3. Definisi
emisi gas rumah kaca dan
pencapaiannya Tidak ada.

1. Relevansi
4. Dokumentasi
Emisi gas rumah kaca merupakan penyebab dari
perubahan iklim. Hal ini diatur oleh UNFCCC (UN Informasi yang diperoleh dari EN16 dan EN17, dari
Framework Convention on Climate Change) dan Protokol pengukuran emisi, dari data akuntansi atau data
Kyoto. Sebagai akibatnya aturan dan sistem insentif estimasi. Informasi atas initiatif kemungkinan dapat
internasional dan nasional yang berbeda-beda (seperti diperoleh dari catatan-catatan yang disimpan oleh
sertifikasi perdagangan gas rumah kaca - climate trading departemen/bagian yang bertanggung jawab
certification) dimaksudkan untuk mengendalikan terhadap pengelolaan lingkungan.
volume dan memberikan insentif atas pengurangan
emisi gas rumah kaca. Kalau dimonitor secara 5. Referensi
menyeluruh, berbagai emisi dapat dikurangi secara
efektif (misalnya dengan memilih secara cermat bahan • The Greenhouse Gas Protocol (GHG) Initiative.
baku/jasa/kapasitas produksi yang hemat energi). Standar pelaporan dan akuntansi perusahaan
dari WRI (World Resource Institute) dan WBCSD
Indikator ini dapat dipergunakan bersamaan EN16 dan (the World Business Council for Sustainable
EN17 dalam menentukan dan memonitor target dengan Development.
memperhatikan regulasi atau sistem perdagangan baik
pada level internasional maupun nasional. • Kyoto Protocol, 1997

Menekan emisi gas rumah kaca dapat memperbaiki • IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change),
kinerja produk dan jasa dalam sebuah siklus hidup dan Climate Change 2001, Working Group I: The
bisa dijadikan sebagai dasar untuk merancang program- Scientific Basis.
program yang akrab lingkungan .

2. Kompilasi

2.1 Lakukan identifikasi terhadap emisi gas akibat


konsumsi semua sumber daya yang dimiliki
atau dikendalikan oleh organisasi sebagaimana
tercantum EN16 serta yang dihasilkan akibat
konsumsi energi tidak langsung dan aktivitas
organisasi sebagaimana dalam EN17. Bedakan
antara pengurangan emisi yang wajib (mandatory)
dan sukarela (voluntary) .

2.2 Laporkan inisiatif yang dilakukan untuk menekan


emisi gas rumah kaca termasuk areal di mana
inisiatif tersebut diimplementasikan.

2.3 Laporkan secara kuantitatif dalam tonnage CO2


ekuivalen seberapa besar pengurangan emisi gas
rumah kaca selama periode pelaporan sebagai
akibat dari inisiatif yang dilakukan.

26 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN19 Emisi bahan kimia yang 3. Definisi

merusak lapisan ozon (ozone- Bahan perusak lapisan ozon (Ozone-depleting


depleting substances/ODS) dirinci substances/ODS)
berdasarkan berat Substansi/bahan dengan potensi pengurang lapisan
ozon (ozone depletion potential/ODP) lebih besar dari 0
1. Relevansi dapat mengurangi laporan ozon stratosfir. Kebanyakan
ODS dikendalikan oleh Protokol Montreal dan
Lapisan ozon (O3) mencegah sebagian besar radiasi amendemennya yang mencakup CFC-11 dan CFC-12
ultra-violet yang berbahaya secara biologis. Protokol yang mengakibatkan deplesi ozon.
Montreal mengatur tahapan pengurangan ODS secara
internasional. Pengukuran emisi ODS memungkinkan CFC-11 ekuivalent
dilakukannya penilaian tingkat kepatuhan organisasi
terhadap aturan yang berlaku sekarang maupun CFC-11 adalah ukuran yang dipergunakan untuk
yang akan datang dan risikonya. Hal ini relevan membandingkan berbagai substansi berdasarkan ODP-
khususnya bagi organisasi yang proses, produk dan nya. Level – 1 menggambarkan kemampuan CFC-11 dan
jasanya menggunakan ODS dan oleh karenanya harus CFC-12 merusak lapisan ozon.
menyesuaikan diri dengan teknologi baru agar sejalan
dengan tahapan komitmen yang telah dibuat. Hasil 4. Dokumentasi
yang dicapai organisasi dalam mengurangi ODS dapat
menunjukkan level kepemimpinan organisasi dalam Informasi dapat diturunkan dari pengukuran dan
teknologi dan posisi daya saing. akuntansi internal.
2. Kompilasi 5. Referensi

2.1 ODS yang terkandung dalam atau keluar dari


• Protokol Montreal tentang substansi yang
produk selama pemakaian dan pengurangannya
tidak tercakup dalam indikator ini. mengurangi lapisan ozon.

2.2 Emisi substansi yang tercakup dalam Annex A, B, C • UN Environment Programme (UNEP) Halon
dan E dari Protokol Montreal. Handbook.

2.3 Idenfikasi emisi dari ODS dengan menggunakan


formula sbb:

Emisi = produksi + impor – ekspor substansi ODL

Produksi = substansi yang dihasilkan – substansi


yang dirusak akibat teknologi – substansi yang
dipergunakan dalam menghasilkan zat kimia
lainnya.

Catatan: ODS yang didaur ulang dan dipakai ulang


tidak diperhitungkan sebagai produksi

2.4 Laporkan berapa tonnage emisi ODS spesifik dan


CFC – 11 equivalent.

Version 3.0 27
IP Set Protokol Indikator: EN

EN20 NOx, SOx dan emisi udara • HAP (hazardeous air pollutants)

signifikan lainnya yang diperinci • Emisi Cerobong dan yang keluar


berdasarkan jenis dan berat
• PM (particulate matter) atau
1. Relevansi • Kategori standar lain untuk emisi udara yang
diidentifikasikan dalam regulasi
Indikator ini mengukur skala emisi udara dari organisasi
yang dapat menunjukkan ukuran dan seberapa penting 3. Definisi
emisi tersebut dibandingkan dengan organisasi lain.

Polusi udara berdampak buruk terhadap kesehatan Emisi udara yang signifikan
habitat, manusia dan hewan. Kerusakan mutu udara,
pengasaman, degradasi hutan serta kepedulian Emisi udara yang diatur dengan konvensi internasional
masyarakat tentang kesehatan telah mendorong dan/atau aturan/hukum nasional, termasuk emisi yang
dikeluarkannya aturan-aturan lokal dan internasional mendapat izin lingkungan (environmental license) untuk
untuk mengendalikan emisi udara. Berkurangnya operasi organisasi.
tingkat polusi akan meningkatkan kualitas kesehatan
pekerja dan masyarakat sekitar. Pengurangan polusi 4. Dokumentasi
atau peningkatan kinerja yang melebihi aspek ketaatan
(beyond compliance) akan meningkatkan hubungan IInformasi dapat diperoleh dari pengukuran emisi,
baik dengan masyarakat sekitar dan pekerja. Besarnya perhitungan dari data akuntansi atau estimasi.
volume emisi juga mempunyai implikasi langsung
terhadap biaya organisasi. 5. Referensi

2. Kompilasi • Geneve Protocol to the Convention on Long-range


Transboundary Air Pollution, 1979.
2.1 Identifikasikan emisi udara yang signifikan dan
hitung beratnya. • Helsinki Protocol to the Convention on Long-range
Transboundary Air Pollution, 1985.
2.2 Karena menghitung emisi udara tertentu seperti
NOx cukup kompleks, perlu ditunjukkan metodologi • Rotterdam Convention on the Prior Informed
yang dipergunakan untuk penghitungan dimaksud, Consent (PIC) Procedure, 1998.
dengan memilih salah satu dari pendekatan berikut
ini: • Stockholm Convention on Persistent Organic
Pollutants (POPs) (Annex A, B and C), 2001.
• Ukuran langsung emisi (seperti online
analyzers) • Sofia Protocol to the Convention on Long-range
Transboundary Air Pollution, 1988.
• Perhitungan berdasarkan data spesifik
lapangan • Gothernburg Protocol to the 1979 Convention on
Long-range Transboundary Air Pollution to abate
• Perhitungan berdasarkan data default atau acidification, eutrophication, and ground-level
ozone.
• Estimasi (jika estimasi dipergunakan karena
ketiadaan angka default, tunjukkanlah angka
basis yang mana yang dipergunakan)

2.3 Laporkan berat emisi udara (dalam kilogram atau


kelipatan seperti tonnage) untuk masing-masing
kategori berikut ini:

• NOx

• SOx

• POP (persistent organic pollutants)

• VOC (volatile organic compounds)

28 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN21 Jumlah buangan air Demand (BOD), Jumlah Suspended Solid (TSS),
dan lain-lain. Pilihan kualitas parameter tertentu
menurut kualitas dan tempat bervariasi tergantung produk/jasa/operasi
pembuangannya organisasi. Pemilihan parameter harus konsisten
dengan yang digunakan dalam sektor organisasi.
1. Relevansi Air bersih mengacu pada air yang memenuhi ketentuan
nasional untuk kualitas air segar saat meninggalkan
Kuantitas dan kualitas air yang dibuang oleh organisasi, batas organisasi. Berarti bisa berupa air segar yang
berkaitan langsung dengan dampak ekologi dan kualitasnya belum dipengaruhi oleh pemakaian
biaya operasional. Dengan meningkatkan kualitas organisasi, atau air limbah yang diolah untuk memenuhi
air yang dibuang dan atau mengurangi jumlahnya
standar air segar sebelum dibuang.
secara progresif, organisasi memiliki peluang untuk
mengurangi dampak buangan terhadap lingkungan
sekitar. Pembuangan limbah cair (effluent) yang 3. Definisi
mengandung bahan kimia atau nutrisi tinggi (nutrient),
terutama nitrogen, fosfor atau potasium, jika tidak Jumlah Pembuangan Air
dikelola, bisa berdampak signifikan terhadap air di
tempat pembuangannya. Pada akhirnya, hal ini dapat Jumlah air limbah yang dibuang selama periode
mempengaruhi kualitas air yang tersedia untuk pelaporan ke bawah permukaan air, permukaan air,
organisasi dan hubungan organisasi dengan masyarakat saluran yang mengarah ke sungai, laut, danau, rawa,
serta pengguna air lainnya. fasilitas pengolahan dan air tanah, melalui:

Pembuangan limbah cair (effluent) atau pengolahannya • Titik pembuangan tertentu (titik sumber
melalui instalasi pengolahan air limbah tidak pembuangan)
hanya mengurangi tingkat polusi, namun juga bisa
menurunkan biaya finansial dan risiko terkena sanksi • Penyebaran di seluruh permukaan tanah atau
hukum akibat pelanggaran peraturan di bidang dengan cara yang tidak jelas (tidak ada titik
lingkungan. Hal ini akan meningkatkan keberadaan sumber pembuangan); atau
organisasi untuk diterima masyarakat (social license to
operate). • Air limbah dipindahkan dari organisasi melalui
truk. Pembuangan air tadah hujan atau saluran
2. Kompilasi limbah domestik tidak dianggap sebagai
pembuangan air.
2.1 Identifikasikan pembuangan air yang terencana dan
tidak terencana (kecuali air tadah hujan dan saluran 4. Dokumentasi
limbah domestik) menurut tujuan dan jelaskan
pengolahan yang dilakukan. Jika organisasi tidak Sumber informasi volume air yang dibuang oleh
memiliki suatu ukuran (meter) untuk mengukur organisasi termasuk meteran air (titik sumber
pembuangan air, pembuangan itu diestimasi pembuangan atau saat pembuangan melalui pipa) dan
dengan mengurangkan perkiraan volume yang perizinan.
dikonsumsi di tempat dari volume yang diambil,
seperti yang dilaporkan dalam EN8. 5. Referensi

2.2 Laporkan jumlah volume pembuangan air yang • MARPOL Convention (International Convention for
terencana dan tidak terencana dalam meter kubik the Prevention of Pollution of Ships), 1973.
per tahun (m3/tahun) menurut:
• Stockholm Convention on Persistent Organic
• Tujuan;
Pollutant (POPs),2001.
• Metode pengolahan; dan

• Penggunaan kembali oleh organisasi lain.

2.3 Organisasi yang membuang limbah cair atau air


yang sudah mengalami pemrosesan (process
water) harus melaporkan kualitas air menurut
volume limbah cair dengan menggunakan standar
parameter limbah cair seperti Biological Oxygen

Version 3.0 29
IP Set Protokol Indikator: EN

EN22 Jumlah berat limbah menurut • Dibuang ke tempat pembuangan (landfill)

jenis dan metode pembuangan • Sumur injeksi dalam (deep well injection)

1. Relevansi • Penyimpanan di tempat;

Data limbah selama beberapa tahun dapat • Dan lain-lain (harus dispesifikasikan oleh
menunjukkan tingkat kemajuan organisasi terhadap organisasi)
upaya pengurangan limbah. Hal ini juga menunjukkan
adanya penyempurnaan dalam efisiensi proses dan • diidentifikasikan dalam regulasi
peningkatan produktivitas. Dari sudut pandang finansial,
pengurangan limbah memberikan kontribusi langsung 2.4 Laporkan bagaimana ketentuan metode
pada penurunan biaya bahan, biaya pengolahan, dan pembuangan :
biaya pembuangan.
• Dibuang langsung oleh organisasi atau jika
Informasi tentang tempat pembuangan tidak, menggunakan konfirmasi langsung
mengungkapkan sampai sejauh mana organisasi
mengelola keseimbangan antara pilihan tempat • Informasi yang diberikan oleh kontraktor
pembuangan dan dampak lingkungan yang pembuangan limbah; atau
ditimbulkannya (un-even environmental impact).
Misalnya, penimbunan (land filling) dan aktivitas daur • Standar organisasi mengenai kontraktor
ulang menimbulkan berbagai dampak lingkungan dan pembuangan limbah.
imbas residu. Strategi pengurangan limbah yang umum,
lebih menekankan pada pilihan prioritas pemulihan, 3. Definisi
penggunaan kembali, atau daur ulang, dibanding pilihan
pembuangan lainnya, jika memungkinkan. Metode Pembuangan

2. Kompilasi Metode pengolahan atau pembuangan limbah,


meliputi pengolahan menjadi kompos (composting),
2.1 Identifikasikan jumlah limbah yang diciptakan oleh penggunaan kembali, daur ulang, perbaikan,
operasi organisasi, menurut: pembakaran, dibuang ke tempat pembuangan (landfill),
sumur injeksi dalam, dan penyimpanan di tempat.
• Limbah berbahaya (sesuai definisi legislasi
nasional pada titik penciptaan- generation 4. Dokumentasi
point); dan
• Limbah tidak berbahaya (semua bentuk lain
Sumber informasi potensial antara lain audit limbah
limbah padat atau cair selain air limbah).
eksternal oleh penyedia jasa pembuangan atau
laporan limbah dari penyedia jasa ini, seperti tagihan
pengolahan limbah internal, sistem akuntansi, serta
2.2 Jika data berat tidak tersedia, estimasikan berat
departemen/bagian atau manajemen pengadaan.
dengan menggunakan informasi yang tersedia
mengenai kepadatan (density) limbah dan volume
yang dihasilkan, keseimbangan massa, atau 5. Referensi
informasi serupa.
• Ban Amendment to the Basel Convention on the
2.3 Laporkan jumlah limbah dalam ton menurut Control of Transboundary Movements of Hazardous
jenis sesuai dengan poin 2.1 untuk setiap metode Wastes and Their Disposal, 1989.
pembuangan berikut:
• London Dumping Convention, 1972.
• Dijadikan kompos
• MARPOL Convention (International Convention for
• Penggunaan kembali the Prevention of Pollutions of Ships), 1973.

• Daur ulang

• Perbaikan

• Pembakaran (atau digunakan sebagai bahan


bakar);

30 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN23 Jumlah dan volume tumpahan 3. Definisi

yang signifikan Tumpahan

1. Relevansi Terbuang tanpa disengaja bahan berbahaya yang bisa


mempengaruhi kesehatan manusia, tanah, tumbuhan,
Tumpahan bahan kimia, oli, dan bahan bakar, memiliki badan air (seperti sungai, danau dan sejenisnya), dan air
dampak yang signifikan terhadap lingkungan sekitar, tanah.
yang berpotensi mempengaruhi tanah, air, udara,
keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia. Tumpahan signifikan
Upaya sistematis untuk menghindari tumpahan
bahan berbahaya terkait langsung dengan kepatuhan Semua tumpahan yang tercakup dalam laporan
organisasi terhadap regulasi, risiko finansial akibat keuangan organisasi (yang menimbulkan kewajiban)
hilangnya bahan baku, biaya pemulihan kembali, risiko atau yang dicatat sebagai tumpahan oleh organisasi.
tuntutan hukum, dan merusak citra organisasi. Indikator
ini juga berfungsi sebagai ukuran tidak langsung dalam 4. Dokumentasi
mengevaluasi keterampilan organisasi dalam melakukan
pengawasan.
Sumber informasi potensial yang terkait dengan
tumpahan bahan bakar, minyak, dan bahan kimia, bisa
2. Kompilasi menjadi catatan internal dalam sistem manajemen
lingkungan yang ada, seperti laporan resmi yang dibuat
2.1 Identifikasikan semua tumpahan signifikan yang untuk/oleh badan lingkungan yang berwenang.
tercatat dan volumenya.
5. Referensi
2.2 Laporkan jumlah dan volume total tumpahan
signifikan yang tercatat.
Tidak ada.
2.3 Untuk setiap tumpahan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan organisasi, laporkan tambahan
informasi berikut ini:

• Tujuan;

• Metode pengolahan; dan

• Penggunaan kembali oleh organisasi lain.

-- Tumpahan minyak (permukaan tanah


atau air);

-- Tumpahan bahan bakar (permukaan


tanah atau air);

-- Tumpahan limbah (permukaan tanah atau


air);

-- Tumpahan kimia (terutama permukaan


tanah atau air); dan

-- Lain-lain

2.4 Laporkan dampak tumpahan.

Version 3.0 31
IP Set Protokol Indikator: EN

EN24 Berat limbah yang diangkut, 2.4 Identifikasikan proporsi jumlah limbah berbahaya
menurut tujuan yang diangkut dari organisasi ke
diimpor, diekspor, atau diolah yang lokasi di luar negeri. Masukkan semua limbah yang
dianggap berbahaya menurut meninggalkan batas organisasi dan melintasi batas
internasional, kecuali pemindahan antara lokasi
Basel Convention Annex I, II, III, dan organisasi yang berbeda.
VIII, dan persentase limbah yang
2.5 Identifikasikan porsi jumlah limbah yang telah
diangkut secara internasional. diolah, diangkut, dan diekspor organisasi menurut
tujuan
1. Relevansi
2.6 Identifikasikan porsi jumlah limbah menurut tujuan
Manajemen limbah berbahaya merupakan bidang utama yang telah diolah oleh sumber/pemasok eksternal,
yang menjadi perhatian para pemangku kepentingan. yang diangkut, diekspor, atau diimpor oleh
Pengangkutan limbah berbahaya yang tidak memadai, organisasi.
khususnya ke negara-negara dengan infrastruktur dan
regulasi nasional yang lemah dalam menangani limbah 2.7 Konversikan volume ke perkiraan berat dengan
serupa, dapat membahayakan baik kesehatan manusia penjelasan singkat mengenai metodologi yang
maupun lingkungan. Di samping itu, manajemen limbah digunakan.
berbahaya yang lemah mengakibatkan timbulnya
kewajiban sehubungan dengan pelanggaran regulasi 2.8 Laporkan informasi berikut ini dalam kilogram atau
nasional dan internasional serta berpotensi merusak ton:
reputasi.
• Jumlah berat limbah berbahaya yang diangkut;
2. Kompilasi
• Jumlah berat limbah berbahaya yang diimpor;
2.1 Identifikasikan limbah berbahaya yang diangkut
oleh atau atas nama organisasi dalam periode • Jumlah berat limbah berbahaya yang diekspor;
pelaporan menurut tujuan. dan

• Jumlah berat limbah berbahaya yang telah


2.2 Identifikasikan jumlah berat limbah berbahaya yang diolah
diangkut dengan menggunakan persamaan berikut:
3. Definisi
Jumlah berat limbah berbahaya yang diangkut
menurut tujuan Tidak ada.
=
4. Dokumentasi
berat limbah berbahaya yang diangkut menuju
organisasi dari sumber/pemasok eksternal yang Sumber informasi potensial meliputi data tagihan dari
tidak dimiliki oleh organisasi. kontraktor logistik atau pembuangan, sistem akuntansi,
maupun departemen pengadaan atau manajemen
+ pasokan. Beberapa negara mensyaratkan dokumentasi
untuk menyertai pengiriman limbah berbahaya yang
Berat limbah berbahaya yang diangkut dari memberikan semua data terkait untuk indikator ini.
organisasi menurut tujuan ke sumber/pemasok
eksternal yang tidak dimiliki oleh organisasi
5. Referensi
+
• Ban Amendment to the Basel Convention on the
Berat limbah berbahaya yang diangkut secara Control of Transboundary Movements of Hazardous
nasonal dan/atau internasional menurut tujuan Wastes and Their Disposal, 1989.
antara lokasi yang dimiliki, disewa atau dikelola oleh
organisasi.

2.3 Identifikasikan jumlah berat limbah berbahaya


menurut tujuan yang diangkut melewati batas
internasional dan yang memasuki batas organisasi.
Limbah yang diangkut antara lokasi organisasi yang
berbeda tidak dianggap sebagai impor.

32 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN25 Identitas, ukuran, status • Status sumber air, apakah termasuk area yang
dilindungi (secara nasional atau internasional);
proteksi dan nilai keanekaragaman dan
hayati badan air serta habitat terkait,
• Nilai keanekaragaman hayati (misalnya jumlah
yang secara signifikan dipengaruhi spesies yang dilindungi).
oleh pembuangan dan limpasan air
organisasi. 3. Definisi

1. Relevansi Tidak ada.

Indikator ini adalah pelengkap kualitatif terhadap 4. Dokumentasi


indikator kuantitatif pembuangan air yang membantu
menggambarkan dampak pembuangan. Pembuangan Informasi mengenai status sumber air bisa diperoleh
dan limpasan yang memengaruhi habitat air bisa dari kementerian yang menangani masalah air,
berdampak signifikan terhadap ketersediaan sumber departemen pemerintah, atau penelitian yang
daya air. Pengidentifikasian badan air yang dipengaruhi diprakarsai oleh organisasi atau institusi lain, seperti
oleh pembuangan, memberikan peluang untuk studi dampak lingkungan.
menentukan aktivitas dalam wilayah yang perlu
mendapatkan perhatian (regions of significant concern), 5. Referensi
atau wilayah di mana organisasi mungkin menghadapi
risiko tertentu sehubungan dengan kepentingan
komunitas, keterbatasan sumber daya air dan lain-lain.
• IUCN Red List of Threatened Species .

• Ramsar Convention on Wetlands.


2. Kompilasi

2.1 Identifikasikan badan air yang terpengaruh secara


signifikan oleh pembuangan air organisasi yang
memenuhi salah satu dari beberapa kriteria berikut
ini:

• Pembuangan rata-rata 5% atau lebih dari


volume rata-rata tahunan badan air;

• Pembuangan berdasarkan nasihat profesional


yang tepat (misalnya dinas pemerintah kota-
(municipal authorities) yang diketahui memiliki
potensi dampak yang signifikan terhadap
badan air dan habitat terkait;

• Pembuangan ke badan air khususnya yang


dianggap sensitif oleh profesional karena
ukuran, fungsi, atau statusnya yang relatif
jarang, mengancam atau membahayakan
sistem (atau mendukung spesies tanaman atau
binatang tertentu yang berbahaya); atau

• Pembuangan apa pun ke daftar rawa Ramsar


– (Ramsar Listed Wetland) atau area konservasi
nasional atau internasional tanpa melihat
tingkat pembuangan.

2.2 Laporkan badan air yang terpengaruh secara


signifikan oleh pembuangan air berdasarkan kriteria
di atas, dengan menambahkan informasi mengenai:

• Ukuran badan air dalam meter kubik (m3);

Version 3.0 33
IP Set Protokol Indikator: EN

EN26 Inisiatif untuk mengurangi • Effluent (misalnya kualitas air yang digunakan
selama produksi dan/atau pemakaian);
dampak produk dan jasa terhadap
lingkungan dan sejauh mana • Kebisingan; dan
dampak pengurangan tersebut. • Limbah (misalnya bahan/kandungan
beracun yang tidak bisa ditarik kembali-non
1. Relevansi reclaimable).

Di beberapa sektor, dampak produk dan jasa selama 2.3 Laporkan secara kuantitatif sejauh mana
fase pemakaiannya (misalnya konsumsi air untuk mesin pengurangan dampak lingkungan barang dan
cuci) dan pada akhir umur manfaatnya bisa sama jasa selama periode pelaporan. Jika digunakan
atau bahkan lebih besar daripada fase produksinya. gambaran orientasi pemakaian (misalnya
Signifikansi dampak tersebut ditentukan baik oleh penggunaan air mesin cuci), tunjukkan dengan jelas
perilaku pelanggan maupun oleh desain produk atau asumsi yang mendasari pola konsumsi atau faktor
jasa. Organisasi diharapkan melakukan pendekatan yang normalisasi (misalnya hemat 10% penggunaan air
lebih proaktif untuk menilai dan meningkatkan dampak per 5 kg cucian).
lingkungan dari barang dan jasa mereka.
3. Definisi
Ukuran ini menilai tindakan yang telah dilakukan
organisasi untuk mengurangi dampak negatif dan Tidak ada.
meningkatkan dampak positif rancangan produk dan
jasa serta penyerahannya. 4. Dokumentasi

Rancangan yang ramah lingkungan bisa membantu Informasi bisa diperoleh dari Penilaian Daur Hidup
mengidentifikasi peluang bisnis baru, diferensiasi Produk (PDHP) atau dokumen-dokumen yang terkait
produk dan jasa, serta terciptanya inovasi teknologi. dengan desain produk, pengembangan, dan pengujian.
Pengintegrasian pertimbangan lingkungan dalam
rancangan produk dan jasa bisa menurunkan risiko 5. Referensi
ketidaksesuaian terhadap peraturan lingkungan di masa
datang, maupun meningkatkan reputasi. Tidak ada.

2. Kompilasi

2.1 Pada indikator ini, dampak berikut tidak dimasukkan


karena telah tercakup dalam Indikator Lingkungan:

• Penarikan produk (EN27); dan

• Dampak terhadap keanekaragaman hayati


(EN12)

2.2 Laporkan inisiatif untuk menghilangkan dampak


lingkungan yang paling signifikan dari barang dan
jasa dalam periode pelaporan yang terkait dengan:

• Penggunaan bahan (misalnya penggunaan


bahan yang tidak bisa diperbarui, intensitas
penggunaan energi, bahan beracun);

• Penggunaan air (misalnya volume yang


digunakan selama produksi dan/atau
pemakaiannya);

• Emisi (misalnya GHG, racun, emisi yang


mendeplesikan/pengurang lapisan ozon);

34 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN27 Persentase produk terjual dan 3. Definisi

bahan kemasannya yang ditarik Penarikan


kembali menurut kategori. Merujuk pada pengumpulan, penggunaan kembali atau
pendaurulangan produk dan bahan kemasannya pada
1. Relevansi akhir masa manfaatnya. Pengumpulan dan pengolahan
produk bisa dilakukan oleh produsen atau kontraktor.
Pembuangan produk dan bahan kemasan pada akhir Hal ini merujuk pada produk dan bahan kemasannya
fase pemakaian semakin meningkatkan tantangan yang:
bagi lingkungan. Menciptakan sistem daur ulang dan
penggunaan kembali yang efektif dalam siklus produk • Dikumpulkan oleh atau atas nama organisasi;}
dapat meningkatkan efisiensi bahan dan sumber daya.
Hal ini juga mengurangi permasalahan dan biaya yang • Dipisahkan menjadi bahan mentah (misalnya
terkait dengan pembuangan. baja, kaca, kertas, plastik, dan lain-lain) atau
Indikator ini memberikan gambaran sampai sejauh komponen; dan
mana produk, komponen atau bahan yang ditarik
kembali dan berhasil dikonversikan menjadi bahan • Digunakan oleh organisasi atau pengguna lain.
yang berguna untuk proses produksi baru.
4. Dokumentasi
Indikator ini juga memberikan gambaran sejauh mana
organisasi mendesain produk dan kemasannya agar Tidak ada.
bisa didaur ulang atau digunakan kembali. Ukuran ini
bisa menjadi sumber diferensiasi daya saing pada sektor 5. Referensi
yang mensyaratkan aturan formal untuk mendaur ulang
produk dan bahan kemasannya. Tidak ada.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasikan jumlah produk dan bahan


kemasan yang ditarik (misalnya didaur ulang atau
digunakan kembali) pada akhir umur manfaatnya
dalam periode pelaporan. Produk yang ditolak
dan ditarik tidak termasuk dalam perhitungan.
Pendaurulangan atau penggunaan kembali
kemasan harus dilaporkan juga secara terpisah.

2.2 Laporkan persentase produk dan bahan


kemasannya yang ditarik untuk setiap kategori
produk (contohnya sekelompok produk terkait
yang memiliki persamaan, seperti fitur yang
memuaskan kebutuhan pasar tertentu) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Produk dan bahan


kemasan yang ditarik
dalam periode berjalan
% produk dan bahan = -------------------------------- x100
kemasan Yang ditarik Produk terjual dalam
periode pelaporan

2.3 Laporkan cara pengumpulan data untuk


Indikator ini dari beberapa kemungkinan sumber
data (misalnya, data dikumpulkan dari sistem
pengumpulan internal atau data disediakan oleh
sistem pengumpulan eksternal yang menarik
produk atas nama organisasi).

Version 3.0 35
IP Set Protokol Indikator: EN

EN28 Nilai Moneter Denda yang 2.3 Jika organisasi tidak mengidentifikasikankan
pelanggaran apa pun terhadap hukum atau
signifikan dan jumlah sanksi regulasi, maka penjelasan singkat untuk hal ini
nonmoneter atas pelanggaran dianggap cukup.
terhadap hukum dan regulasi 3. Definisi
lingkungan.
Hukum dan Regulasi Lingkungan
1. Relevansi
Merujuk pada regulasi yang terkait dengan semua jenis
Tingkat pelanggaran dalam organisasi membantu masalah lingkungan (misalnya emisi, limbah cair dan
mengindikasikan kemampuan manajemen untuk limbah, maupun penggunaan bahan, energi, air dan
memastikan bahwa operasi sesuai dengan parameter keanekaragaman hayati) yang bisa digunakan organisasi.
kinerja tertentu. Dari perspektif ekonomi, dengan Hal ini mencakup kesepakatan sukarela terkait yang
memastikan kepatuhan membantu mengurangi risiko dibuat dengan otoritas berwenang dan dikembangkan
keuangan yang terjadi, baik secara langsung melalui sebagai subtitusi untuk mengimplementasikan regulasi
denda atau secara tidak langsung melalui dampaknya baru.
terhadap reputasi. Dalam situasi tertentu, pelanggaran Kesepakatan sukarela bisa digunakan jika organisasi
bisa menimbulkan kewajiban pembersihan (clean- berpartisipasi langsung dalam kesepakatan atau jika
up obligation) atau kewajiban lingkungan lainnya lembaga publik membuat kesepakatan tersebut bisa
yang berbiaya tinggi. Catatan kepatuhan organisasi digunakan oleh organisasi dalam wilayah mereka
dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk melalui legislasi atau regulasi.
memperluas operasi atau mendapatkan izin.
4. Dokumentasi
2. Kompilasi
Sumber data meliputi hasil audit atau sistem pelacakan
2.1 Identifikasikan sanksi administratif atau hukum regulasi yang dioperasikan oleh departemen legal.
karena kegagalan mematuhi hukum dan regulasi Informasi yang terkait dengan denda moneter bisa
lingkungan, meliputi: ditemukan pada departemen akuntansi.

• Deklarasi/konvensi/kesepakatan Internasional 5. Referensi


dan nasional, regional dan regulasi lokal.
Cantumkan pelanggaran yang terkait dengan Tidak ada.
tumpahan seperti yang diungkapkan dalam
EN23, yang memenuhi kriteria untuk EN28;

• Kesepakatan lingkungan sukarela dengan


otoritas berwenang terkait dan dikembangkan
sebagai subtitusi untuk mengimplementasikan
regulasi baru. Pada yurisdiksi tertentu,
kesepakatan serupa berarti ”perjanjian”; dan

• Kasus-kasus yang diajukan terhadap organisasi


melalui penggunaan mekanisme penyelesaian
sengketa internasional atau nasional yang
diawasi oleh otoritas pemerintah.

2.2 Laporkan denda dan sanksi nonmoneter yang


signifikan dalam hal:

• Jumlah nilai denda moneter yang signifikan;

• Jumlah sanksi nonmoneter; dan

• Kasus-kasus yang diajukan melalui mekanisme


penyelesaian .

36 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

EN29 Dampak lingkungan yang 2.4 Laporkan dampak lingkungan akibat pengangkutan
produk, tenaga kerja organisasi dan barang serta
signifikan akibat pengangkutan bahan lainnya, yang telah berkurang.
produk, barang-barang dan bahan
3. Definisi
lain yang digunakan untuk operasi
organisasi serta pengangkutan Transportasi/pengangkutan
tenaga kerja.
Tindakan memindahkan sumber daya dan barang
dari satu lokasi ke lokasi lainnya (antara pemasok,
1. Relevansi pabrik, gudang dan pelanggan) dengan menggunakan
berbagai jenis pengangkutan, termasuk pengangkutan
Sistem pengangkutan berdampak luas terhadap penumpang (misalnya pegawai komuter dan perjalanan
lingkungan, mulai dari kabut asap dan kebisingan bisnis).
setempat (local smog and noise) hingga pemanasan
global. Bagi beberapa perusahaan, khususnya yang Tujuan logistik
memiliki jaringan pasokan dan distribusi yang luas,
dampak lingkungan yang terkait dengan logistik bisa Arus bolak-balik (forward and reverse) barang dan
mewakili sebagian besar jejak langkah lingkungannya jasa serta penyimpanannya antara titik awal dan titik
(environmental footprint). Penilaian terhadap dampak konsumsi.
pengangkutan produk, barang dan bahan untuk tujuan
logistik serta pengangkutan tenaga kerja organisasi, Transportasi dari anggota tenaga kerja dari organisasi
merupakan bagian dari pendekatan komprehensif atas
perencanaan strategis manajemen lingkungan. Transportasi yang digunakan untuk pegawai komuter
atau perjalanan bisnis, meliputi pesawat, kereta api,
2. Kompilasi bus dan kendaraan bermotor maupun tidak bermotor
lainnya.
2.1 Identifikasikan jenis pengangkutan yang digunakan
oleh organisasi yang berdampak signifikan 4. Dokumentasi
terhadap lingkungan, meliputi:

• Penggunaan energi (misalnya minyak, minyak Sumber data potensial meliputi faktur dari
tanah, bahan bakar, listrik); penyedia jasa logistik dan pemasok, laporan
departemen logistik, catatan penggunaan
• Emisi (misalnya emisi gas rumah kaca, bahan kendaraan, serta pemeliharaan dan pemantauan
berefek penipisan ozon (ozone-depleting yang dilakukan oleh departemen lingkungan.
substances), NOx, SOx dan emisi udara lainnya);
5. Referensi
• Limbah cair (misalnya berbagai jenis bahan
kimia); • United Nations Recommendations on the
Transport of Dangerous Goods.
• Limbah (misalnya berbagai jenis bahan
kemasan);

• Kebisingan; dan

• Tumpahan (misalnya tumpahan bahan kimia,


minyak, dan bahan bakar).

2.2 Laporkan dampak lingkungan yang signifikan


akibat pengangkutan yang digunakan untuk tujuan
logistik dan pengangkutan tenaga kerja organisasi.
Jika data kuantitatif tidak dicantumkan dalam
laporan, berikan alasannya.

2.3 Sebutkan kriteria dan metodologi yang digunakan


untuk menentukan dampak lingkungan yang
signifikan.

Version 3.0 37
IP Set Protokol Indikator: EN

EN30 Jumlah pengeluaran dan • Asuransi kewajiban lingkungan; dan

investasi untuk proteksi lingkungan • Biaya pembersihan kembali, meliputi biaya


menurut jenis. untuk pemulihan kembali tumpahan seperti
dilaporkan dalam EN23.
1. Relevansi 2.3 Identifikasikan biaya pencegahan dan manajemen
lingkungan berdasarkan pengeluaran yang terkait
Pengukuran pengeluaran untuk mitigasi dan proteksi dengan hal-hal sebagai berikut:
lingkungan memungkinkan organisasi menilai efisiensi
dari inisiatif organisasi di bidang lingkungan. Pengukuran • Personel yang ditugaskan untuk pendidikan
ini juga memberikan masukan yang berguna untuk dan pelatihan;
menganalisis biaya-manfaat internal. Data kinerja
lingkungan yang diukur terhadap pengeluaran mitigasi • Jasa eksternal manajemen lingkungan;
dan proteksi lingkungan memberikan gambaran
mengenai keefektifan organisasi dalam menggunakan • Sertifikasi sistem manajemen eksternal;
sumber daya untuk meningkatkan kinerjanya. Jika
ditelusuri dan dianalisis secara komprehensif sepanjang • Personel untuk aktivitas manajemen
waktu, data pengeluaran memungkinkan organisasi lingkungan umum;
mempertimbangkan kompleksitas nilai investasi di
bidang organisasi atau teknologi untuk memperbaiki • Penelitian dan pengembangan;
kinerja organisasi di bidang lingkungan.
• Pengeluaran tambahan untuk menggunakan
Organisasi dapat mengembangkan sistem akuntansi teknologi pembersih (misalnya tambahan
manajemen lingkungan yang lengkap dan mampu biaya di samping teknologi standar);
menelusuri berbagai kategori informasi. Indikator ini
memfokuskan pada biaya-biaya pembuangan limbah, • Pengeluaran tambahan untuk pembelian yang
emisi, pengolahan, pemulihan kembali dan biaya terkait dengan lingkungan (green purchases);
pencegahan serta biaya manajemen lingkungan. dan

2. Kompilasi • Biaya manajemen lingkungan lainnya.

2.4 Laporkan jumlah pengeluaran untuk proteksi


2.1 Kompilasi pengeluaran dalam Indikator ini harus lingkungan yang dibagi menjadi:
mengecualikan kategori berikut sebagaimana
tertera dalam dokumen IFAC ’International • Pembuangan limbah, pengolahan emisi, biaya
Guidance Document on Environmental pemulihan kembali; dan
Management Accounting’s:
• Biaya pencegahan dan manajemen lingkungan.
• Biaya output nonproduk

• Denda atas pelanggaran terhadap regulasi 3. Definisi


lingkungan.
Pengeluaran untuk proteksi lingkungan
2.2 Identifikasikan pembuangan limbah, pengolahan
emisi dan biaya pemulihan kembali berdasarkan
Semua pengeluaran untuk proteksi lingkungan oleh atau
pengeluaran yang terkait dengan hal-hal berikut:
atas nama organisasi, untuk mencegah, mengurangi,
mengendalikan dan mendokumentasikan aspek
• Pengolahan dan pembuangan limbah;
lingkungan, dampak serta bahayanya. Pengeluaran ini
juga meliputi pembuangan, pengolahan, sanitasi dan
• Pengolahan emisi (misalnya pengeluaran untuk
pengeluaran untuk pembersihan.
penyaringan/filter, kontraktor);
4. Dokumentasi
• Pengeluaran untuk pembelian dan
penggunaan sertifikat emisi;
Semua sumber informasi potensial meliputi sistem
penagihan dan akuntansi (misalnya akuntansi
• Depresiasi peralatan terkait, pemeliharaan dan
manajemen lingkungan) maupun pengadaan, sumber
material operasi dan jasa serta biaya personel
daya manusia dan departemen legal.
terkait.

38 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: EN IP

5. Referensi

• IFAC-The International Federation of Accountants


(2005) ’International Guidance Document on
Environmental Management Accounting’.

• UNDSD-United Nations Division for Sustainable


Development (2003): Environmental Management
Accounting Procedures and Principles (EMARIC-
Environmental Management Accounting Research
and Information Center, 2003).

Version 3.0 39
IP

Set Protokol Indikator


Tanggung Jawab Produk (PR)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: PR IP

TANGGUNG JAWAB
PRODUK

Indikator Kinerja
Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan Aspek: Komunikasi Pemasaran

PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk PR6 Program-program untuk ketaatan kepada
dan jasa yang menyangkut kesehatan dan hukum, standar dan yang terkait dengan
keamanan dinilai untuk penyempurnaan, komunikasi pemasaran, termasuk periklanan,

CORE
dan persentase dari kategori produk dan jasa promosi dan sponsorship.
CORE

yang penting yang harus mengikuti prosedur


tersebut. PR7 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)
peraturan dan voluntary codes sukarela
PR2 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) mengenai komunikasi pemasaran termasuk
terhadap peraturan dan etika mengenai periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut
ADD

dampak kesehatan dan keselamatan suatu produknya.


produk dan jasa selama daur hidup, per
ADD

produk. Aspek: Keleluasaan Pribadi (privacy) Pelanggan

PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang


Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan
pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data
ADD

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang pelanggan


dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase
produk dan jasa yang signifikan yang terkait Aspek: Kepatuhan
dengan informasi yang dipersyaratkan
CORE

tersebut. PR9 Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non-


compliance) hukum dan peraturan mengenai
CORE

PR4 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
peraturan dan voluntary codes mengenai
penyediaan informasi produk dan jasa serta
ADD

pemberian label, per produk.

PR5 Praktek yang berkaitan dengan kepuasan


pelanggan termasuk hasil survei yang
ADD

mengukur kepuasaan pelanggan.

Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: PR

Relevansi
Indikator Tanggung Jawab Produk (PR) menjelaskan dampak
manajemen produk dan jasa terhadap pelanggan dan pemakai.
Organisasi diharapkan memberikan perhatian sepenuhnya
kepada rancangan produk dan jasanya untuk memastikan
bahwa produk dan jasa tersebut sesuai dengan pemakaian
yang dimaksudkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan dan
keselamatan. Selain itu, komunikasi sehubungan dengan
produk dan jasa serta pemakai perlu memperhatikan
kebutuhan pelanggan akan informasi dan haknya atas
keleluasaan pribadi (privacy). Indikator-indikator tersebut
disusun secara berpasangan, di mana Indikator Inti bertujuan
mengungkapkan proses yang ada untuk menjelaskan aspek
yang dimaksud, sementara Indikator Tambahan melaporkan
tingkat kepatuhan.

Definisi
Jenis ketidakpatuhan (non-compliance)

Keputusan pengadilan atas ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan atau hukum, yang dikategorikan berdasarkan sifat
hukum atau peraturan yang dilanggar.

Informasi/pencantuman label produk dan jasa

Informasi dan pencantuman label digunakan dengan makna


yang sama dan menjelaskan karakteristik produk dan jasa.

Keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan

Hak pelanggan terhadap keleluasaan pribadi (privacy) dan


perlindungan pribadi, termasuk hal-hal seperti perlindungan
data, penggunaan informasi/data hanya untuk tujuan
semula (kecuali bila disepakati secara khusus), keharusan
memperhatikan kerahasiaan, dan perlindungan terhadap
penyalahgunaan atau pencurian. Pelanggan yang dimaksud
mencakup pelanggan akhir (konsumen) dan pelanggan bisnis
ke bisnis.

Komunikasi Pemasaran

Gabungan strategi, sistem, metode dan aktivitas yang


digunakan oleh suatu organisasi untuk memperkenalkan
reputasi, merek, produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar
sasaran (target audience). Komunikasi pemasaran meliputi
aktivitas seperti periklanan, penjualan perorangan, promosi,
hubungan masyarakat, dan pemberian sponsor (sponsorship).

Referensi Umum

• OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Revision


2000.

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: PR IP

PR1 Tahapan daur hidup di mana 3. Definisi

dampak produk dan jasa terhadap Tidak ada.


kesehatan dan keamanan dini-
4. Dokumentasi
lai untuk penyempurnaan, serta
persentase dari kategori produk Sumber informasi potensial termasuk departemen hukum dan
penjualan dari organisasi yang melapor maupun dokumentasi
dan jasa yang signifikan yang harus yang dikumpulkan melalui sistem manajemen kualitas.
mengikuti prosedur tersebut.
5. Referensi
1. Relevansi
• OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Revision
Indikator ini berguna untuk mengidentifikasi eksistensi 2000 (Pedoman OECD mengenai Perusahaan Multina-
dan ruang lingkup upaya sistematis yang menekankan sional, revisi 2000).
aspek kesehatan dan keamanan produk dan/atau jasa
sepanjang daur hidupnya. Pelanggan mengharapkan
agar produk dan jasa dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, dan tidak mengandung resiko terhadap
kesehatan dan keamanan. Tanggung jawab ini tidak
hanya tergantung pada undang-undang dan peraturan,
tetapi juga memperhatikan voluntary codes seperti
OECD Guidelines for Multinational Enterprises.

Upaya untuk melindungi kesehatan dan keselamatan


dari yang menggunakan atau yang menyerahkan
produk/jasa, berdampak langsung terhadap reputasi
organisasi, resiko hukum, dan resiko finansial organisasi
akibat penarikan kembali produk/jasa, diferensiasi pasar
terkait dengan kualitas, dan motivasi karyawan.

2. Kompilasi

2.1 Dalam setiap tahapan daur hidup (life cycle),


laporkan apakah dampak kesehatan dan
keselamatan kerja atas suatu produk dan jasa dinilai
untuk tujuan penyempurnaan.

Ya Tidak
Konsep pengembangan produk
Riset & pengembangan
Sertifikasi
Manufaktur dan produksi
Pemasaran dan promosi
Distribusi penyimpanan dan suplai
Penggunaan dan pelayanan
Pembuangan, penggunaan
kembali, atau daur ulang

2.2 Laporkan persentase kategori produk dan


jasa signifikan yang diliput dan dinilai untuk
kepatuhannya terhadap prosedur tersebut.

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: PR

PR2 Jumlah ketidakpatuhan (non-


3. Definisi
compliance) peraturan dan voluntary
codes sukarela mengenai dampak Tidak ada.
kesehatan dan keselamatan suatu 4. Dokumentasi
produk dan jasa selama daur hidup,
Sumber informasi potensial termasuk departemen
berdasarkan jenis penyelesaian. hukum dan riset dan pengembangan dari organisasi
maupun dokumentasi yang dikumpulkan melalui sistem
1. Relevansi manajemen kualitas.
Perlindungan kesehatan dan keselamatan diakui sebagai suatu 5. Referensi
tujuan dari berbagai peraturan nasional dan internasional.
Kegagalan untuk mematuhi ketentuan hukum menunjukkan Tidak ada.
tidak memadainya sistem dan prosedur manajemen internal,
atau kurangnya implementasi. Di samping konsekuensi finansial
langsung, ketidakpatuhan (non-compliance) yang terjadi dapat
meningkatkan resiko finansial karena cacatnya reputasi dan
menurunnya motivasi karyawan. Jumlah ketidakpatuhan (non-
compliance) peraturan harus diupayakan serendah mungkin.
Indikator ini mengungkapkan tren perbaikan atau penurunan
efektivitas pengendalian internal.

2. Kompilasi

2.1 Indikator ini membahas daur hidup produk atau jasa pada
saat dapat digunakan dan oleh karena itu harus mematuhi
peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan produk
dan jasa.

2.2 Dalam hal organisasi pelapor belum mengidentifikasi


suatu ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap
peraturan dan voluntary codes, suatu pernyataan singkat
mengenai fakta ini sudah cukup.

2.3 Dapatkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan terhadap peraturan dan voluntary codes
mengenai kesehatan dan keselamatan produk dan jasa
selama waktu pelaporan

2.4 Indikator ini mengacu pada ketidakpatuhan (non-
compliance) peraturan selama periode pelaporan
termasuk ketidakpatuhan (non-compliance) yang terjadi
pada tahun-tahun sebelumnya, jika ada.

2.5 Dalam indikator ini tidak perlu diungkapkan bilamana
suatu organisasi dinyatakan tidak melakukan
ketidakpatuhan (non-compliance).

2.6 Laporkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)
peraturan kesehatan dan keselamatan atas produk dan
jasa, diperinci menurut:

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dengan


sanksi berupa denda atau penalti

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dengan


sanksi berupa peringatan

• Ketidakpatuhan (non-compliance) voluntary codes

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: PR IP

PR3 Jenis informasi produk dan hukum, penjualan dan dokumentasi yang dikumpulkan melalui
sistem manajemen kualitas.
jasa yang dibutuhkan oleh prosedur
serta persentase produk dan jasa 5. Referensi
yang signifikan sesuai dengan per- • OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Revision
syaratan informasi tersebut. 2000 (Pedoman OECD mengenai Perusahaan Multinasional,
revisi 2000).

1. Relevansi

Kecukupan dan kemudahan dalam mengakses informasi


tentang dampak keberlanjutan produk dan jasa (positif
dan negatif ) diperlukan oleh pelanggan dan konsumen
akhir untuk membuat keputusan pembelian. Preferensi
informasi tersebut seharusnya tercermin dalam pasar.
Penyediaan informasi dan pemberian label yang
tepat sehubungan dengan dampak keberlanjutan,
terkait langsung dengan ketaatan terhadap peraturan
dan codes tertentu (misalnya peraturan perundang-
undangan, atau OECD Guidelines on Multinational
Enterprises) dan dengan strategi merek serta diferensiasi
pasar. Ukuran ini memberikan indikasi sejauh mana
informasi dan pemasangan label berdampak pada
keberlanjutan produk atau jasa.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan apakah informasi atas produk dan jasa


serta pemberian label berikut ini disyaratkan oleh
prosedur organisasi.

Ya Tidak
Sumber komponen produk dan jasa
Kandungan, terutama mengenai
bahan-bahan yang berdampak
buruk terhadap lingkungan atau
sosial
Keamanan atas penggunaan produk
atau jasa
Pembuangan produk dan dampak
terhadap lingkungan/sosial
Lain-lain (jelaskan)

2.2 Laporkan persentase dari kategori produk atau


jasa yang signifikan yang diliput dan dan dinilai
kepatuhannya dengan prosedur tersebut.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk departemen

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: PR

PR4 Jumlah ketidakpatuhan (non- 4. Dokumentasi

compliance) peraturan dan voluntary Sumber informasi potensial termasuk departemen


codes mengenai penyediaan informasi hukum dan teknis dari organisasi maupun dokumentasi
yang dikumpulkan melalui sistem manajemen kualitas.
produk dan jasa serta pemberian label,
berdasarkan jenis penyelesaian. 5. Referensi

1. Relevansi Tidak ada.

Tampilan dan spesifikasi informasi serta pemberian label


produk dan jasa diatur dalam berbagai peraturan dan
perundang-undangan. Kegagalan untuk mematuhi ketentuan
hukum menunjukkan tidak memadainya sistem dan prosedur
manajemen internal, atau kurangnya implementasi. Di
samping konsekuensi finansial langsung, seperti penalti
dan denda, ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan
akan menimbulkan resiko terhadap reputasi, kesetiaan serta
kepuasan pelanggan. Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)
harus diupayakan serendah mungkin. Indikator ini dapat
memberikan indikasi perbaikan atau penurunan efektivitas
pengendalian internal.

2. Kompilasi

2.1 Indikator ini mengacu pada ketidakpatuhan (non-


compliance) peraturan selama periode pelaporan
termasuk ketidakpatuhan (non-compliance) yang terjadi
pada tahun-tahun sebelumnya, jika ada.

2.2 Dalam hal organisasi pelapor belum mengidentifikasi


suatu ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap
peraturan dan voluntary codes, suatu pernyataan singkat
mengenai fakta ini sudah cukup.

2.3 Dapatkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan dan voluntary codes mengenai kesehatan dan
keselamatan produk dan jasa selama periode pelaporan

2.4 Dalam indikator ini tidak perlu diungkapkan bilamana
suatu organisasi dinyatakan tidak melakukan
ketidakpatuhan (non-compliance)

2.5 Laporkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan kesehatan dan keselamatan atas produk dan
jasa, diperinci menurut:

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dengan


sanksi berupa denda atau penalti

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dengan


sanksi berupa peringatan

• Ketidakpatuhan (non-compliance) voluntary codes

3. Definisi

Tidak ada.

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: PR IP

PR5 Praktek yang terkait dengan 5. Referensi

kepuasan pelanggan termasuk hasil Tidak ada.


survei yang mengukur kepuasan
pelanggan.
1. Relevansi

Kepuasan pelanggan merupakan salah satu ukuran


kepekaan organisasi terhadap kebutuhan pelanggannya
dan, dari sudut pandang organisasi, sangat dibutuhkan
untuk keberhasilan jangka panjang. Dalam konteks
keberlanjutan, kepuasan pelanggan dapat memberikan
petunjuk bagaimana organisasi menjaga hubungan
dengan kelompok pemangku kepentingan tertentu
(pelanggan). Kepuasan pelanggan dapat digunakan
bersama dengan ukuran keberlanjutan lainnya. Bila
digabungkan, kepuasan pelanggan dapat memberikan
petunjuk sejauh mana organisasi mempertimbangkan
kebutuhan pemangku kepentingan lainnya.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan praktek organisasi yang bertujuan untuk


menilai dan mempertahankan kepuasan pelanggan,
seperti:

• Frekuensi pemantauan kepuasan pelanggan

• Persyaratan standar mengenai metodologi


survei dan

• Mekanisme bagi pelanggan untuk memberikan


umpan balik

2.2 Laporkan hasil atau kesimpulan akhir dari survei


(berdasarkan sample yang besarnya relevan secara
statistik) yang telah dilaksanakan selama periode
pelaporan yang meliputi informasi tentang:

• Organisasi secara menyeluruh

• Kategori utama produk atau jasa

• Lokasi operasi yang signifikan

2.3 Untuk tiap hasil survei yang dilaporkan, dapatkan


kategori produk atau jasa, atau lokasi operasi yang
bersangkutan.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk departemen


hubungan pelanggan dan penelitian pengembangan
dari organisasi yang melapor.

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: PR

PR6 Program komunikasi pemasaran,


5. Referensi
termasuk periklanan, promosi dan
sponsorship yang mematuhi ketentuan • Rekomendasi International Chamber of
Commerce (yaitu ICC International Code of
hukum, standar dan voluntary codes. Advertising Practice) dan Standar Prosedur
(Codes of Conduct) yang terkait.
1. Relevansi
• OECD Guidelines for Multinational Enterprises,
Komunikasi pemasaran dirancang untuk mempengaruhi Revision 2000 (Pedoman OECD mengenai
opini dan keputusan pembelian. Komunikasi pemasaran yang Perusahaan Multinasional, revisi 2000).
tidak mengikuti standar etika atau budaya yang diterima
secara umum, pelanggaran ruang pribadi, standar ganda
atau upaya untuk mempengaruhi penerima informasi yang
rentan seperti anak-anak, dapat menjadi isu yang penting
bagi para pemangku kepentingan, terlihat dengan semakin
berkembangnya gerakan konsumen. Pendekatan pemasaran
yang dianggap tidak patut dapat menimbulkan resiko bagi
organisasi, termasuk pengucilan oleh konsumen dan pemangku
kepentingan lain, cacat reputasi, biaya finansial, dan tindakan
legislasi.

Di samping kerangka hukum nasional atau internasional,


voluntary codes dan kode standar prosedur (sepert ICC
International Code of Advertising Practice atau Pedoman OECD
mengenai Perusahaan Multinasional) dimaksudkan untuk
mewujudkan konsep tanggung jawab dalam komunikasi
pemasaran. Penerapan kode standar prosedur dan peraturan
dapat membantu organisasi untuk memastikan bahwa praktek
komunikasi pemasaran organisasi sejalan dengan standar-
standar yang diterima secara umum.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan segenap peraturan atau voluntary codes yang


berkaitan dengan komunikasi pemasaran yang ditetapkan
di seluruh organisasi.

2.2 Laporkan frekuensi organisasi melakukan pengkajian


tentang kepatuhannya terhadap standar atau kode
tersebut.

2.3 Laporkan apakah organisasi menjual produk-produk yang :

• Dilarang di pasar-pasar tertentu

• Menjadi subjek yang dipertanyakan oleh pemangku


kepentingan atau menjadi debat publik

2.4 Laporkan bagaimana organisasi menanggapi pertanyaan


atau keprihatinan mengenai produk-produk ini.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk departemen hukum,


penjualan dan pemasaran dari organisasi yang melapor.

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: PR IP

PR7 Jumlah ketidakpatuhan 3. Definisi

(non-compliance) peraturan Tidak ada.


dan voluntary codes sukarela
4. Dokumentasi
mengenai komunikasi pemasaran
termasuk periklanan, promosi dan Sumber informasi potensial termasuk departemen hukum,
penjualan dan pemasaran.
sponsorship, menurut produknya.
5. Referensi
1. Relevansi Tidak ada.
ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan
menunjukkan tidak memadainya sistem dan prosedur
manajemen internal, atau kurang dalam implementasi.
Di samping konsekuensi finansial langsung, seperti
penalti dan denda, ketidakpatuhan (non-compliance)
peraturan dapat menimbulkan resiko terhadap
reputasi dan kesetiaan serta kepuasan pelanggan.
Untuk suatu organisasi, jumlah ketidakpatuhan (non-
compliance) peraturan harus tetap serendah mungkin.
Kecenderungan yang ditunjukkan oleh indikator
ini akan memberikan indikasi peningkatan atau
kemunduran dalam efektivitas pengendalian intern.

2. Kompilasi

2.1 Indikator ini mengacu pada ketidakpatuhan (non-


compliance) peraturan selama periode pelaporan
termasuk ketidakpatuhan (non-compliance) yang
terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, jika ada.

2.2 Dalam hal organisasi pelapor belum


mengidentifikasi suatu ketidakpatuhan (non-
compliance) terhadap peraturan dan voluntary
codes, suatu pernyataan singkat mengenai fakta ini
sudah cukup.

2.3 Dapatkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan dan voluntary codes mengenai
kesehatan dan keselamatan produk dan jasa selama
periode pelaporan.

2.4 Dalam indikator ini tidak perlu diungkapkan


bilamana suatu organisasi dinyatakan tidak
melakukan ketidakpatuhan (non-compliance).

2.5 Laporkan jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)


peraturan kesehatan dan keselamatan atas produk
dan jasa, diperinci menurut:

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan


dengan sanksi berupa denda atau penalti

• Ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan


dengan sanksi berupa peringatan

• Ketidakpatuhan (non-compliance) voluntary


codes

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: PR

PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan Pengaduan yang diteguhkan

yang berdasar mengenai pelanggaran Pernyataan tertulis oleh badan yang berwenang untuk
keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan mengatur atau badan resmi sejenis yang diberikan
kepada organisasi pelapor yang mengidentifikasi
dan hilangnya data pelanggan pelanggara keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan,
atau pengaduan terhadap organisasi yang diakui sah
oleh organisasi.
1. Relevansi
4. Dokumentasi
Perlindungan atas keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan
adalah suatu sasaran yang diakui secara umum dalam Informasi dapat diambil dari depatemen yang
peraturan-peraturan nasional dan kebijakan organisasi. bertanggung jawab untuk pelayanan pelanggan,
ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan menunjukkan hubungan masyarakat dan/atau urusan hukum.
tidak memadainya sistem dan prosedur manajemen internal
dan kurang dalam implementasi. Indikator ini memberikan 5. Referensi
evalulasi tentang suksesnya sistem dan prosedur manajemen
yang berkaitan dengan perlindungan keleluasaan pribadi Tidak ada.
(privacy) pelanggan. Di samping konsekuensi finansial
langsung, seperti penalti dan denda, ketidakpatuhan (non-
compliance) peraturan dapat menimbulkan resiko terhadap
reputasi dan kesetiaan serta kepuasan pelanggan. Untuk
suatu organisasi, jumlah ketidakpatuhan (non-compliance)
peraturan harus tetap serendah mungkin. Kecenderungan
yang ditunjukkan oleh indikator ini akan memberikan indikasi
peningkatan atau kemunduran dalam efektivitas pengendalian
intern.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasi jumlah total pengaduan mengenai


pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan
selama periode pelaporan.

2.2 Bila pada tahun-tahun sebelumnya ada sejumlah


pelanggaran yang cukup tinggi, hal ini harus disebutkan.

2.3 Laporkan jumlah total pengaduan yang diterima mengenai


pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan,
dikategorikan menurut:

• Pengaduan yang diterima dari pihak luar dan


diteguhkan oleh organisasi.

• Pengaduan dari badan yang berwenang.

2.4 Laporkan jumlah kebocoran, pencurian atau kehilangan


data pelanggan yang dapat diidentifikasi.

2.5 Di mana organisasi pelapor tidak mengidentifikasi suatu


pengaduan yang berarti, suatu pernyataan singkat tentang
fakta ini sudah cukup.

3. Definisi

Pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan

Meliputi semua pelanggaran terhadap peraturan hukum


yang ada dan kode (etik) di mana organisasi pelapor menjadi
anggota dalam hal perlindungan keleluasaan pribadi (privacy)
pelanggan.

10 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: PR IP

PR9 Nilai moneter dari denda


ketidakpatuhan (non-compliance)
hukum dan peraturan mengenai
pengadaan dan penggunaan produk
dan jasa
1. Relevansi
Tingkat ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan
dalam suatu organisasi adalah indikator dari
kemampuan manajemen untuk memastikan bahwa
operasionalnya mengikuti suatu parameter kinerja. Dari
perspektif ekonomi, memastikan kepatuhan membantu
mengurangi resiko finansial yang dapat langsung terjadi
melalui denda atau tidak langsung melalui dampak pada
reputasi. Kekuatan dari prestasi organisasi dalam bidang
kepatuhan dapat mempengaruhi kemampuannya
mengembangkan operasi atau memperoleh izin.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan sanksi administratif atau hukum yang


diterapkan pada organisasi yang gagal mematuhi
hukum atau peraturan, termasuk deklarasi
internasional/konvensi/perjanjian kerja sama dan
peraturan-peraturan nasional, subnasional, regional
atau lokal mengenai pengadaan dan penggunaan
produk dan jasa organisasi yang melapor. Informasi
yang relevan untuk indikator ini termasuk tapi tidak
terbatas hanya pada data dari PR2, PR4, dan PR7.

2.2 Laporkan total nilai moneter dari denda-denda


yang signifikan.

2.3 Dalam hal organisasi pelapor belum


mengidentifikasi suatu ketidakpatuhan (non-
compliance) terhadap hukum atau peraturan-
peraturan, suatu pernyataan singkat tentang fakta
ini sudah cukup.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber data termasuk hasil audit atau sistem


pemantauan berkala yang dilaksanakan oleh
departemen hukum. Informasi mengenai denda dalam
bentuk moneter dapat ditemukan di bagian keuangan.

5. Referensi

Tidak ada.

Version 3.0 11
IP

Set Protokol Indikator


Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan
yang Layak (LA)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: LA IP

Praktek Tenaga Kerja dan


Pekerjaan yang Layak
Aspek: Pekerjaan Aspek: Pelatihan dan Pendidikan

LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan

CORE
LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan,
CORE

kontrak pekerjaan, dan wilayah. menurut kategori/kelompok karyawan.



LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan
pembelajaran sepanjang hayat yang menujang
CORE

menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan


kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu

ADD
wilayah.
mereka dalam mengatur akhir karier.
LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap
LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan

ADD
(purna waktu) yang tidak disediakan bagi
karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kinerja dan pengembangan karier secara teratur.
ADD

kegiatan pokoknya.
Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara
Aspek: Tenaga kerja / Hubungan Manajemen
LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perin-
LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian cian karya¬wan tiap kategori/kelompok menurut
CORE

jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelom-


CORE

tawar-menawar kolektif tersebut.


pok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.
LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang
LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap
CORE

perubahan kegiatan penting, termasuk apakah


wanita menurut kelompok/kategori karyawan.
CORE

hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif


tersebut.

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Jabatan

LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang


resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan
Keselamatan antara manajemen dan pekerja
yang membantu memantau dan memberi
nasihat untuk program keselamatan dan
ADD

kesehatan jabatan.

LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena


jabatan, hari-hari yang hilang, dan
ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena
CORE

pekerjaan menurut wilayah.

LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/


bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko
setempat untuk membantu para karyawan,
CORE

anggota keluarga dan anggota masyarakat,


mengenai penyakit berat/berbahaya.

LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang


tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat
ADD

karyawan.

Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: LA

Relevansi Definisi
Agenda Kerja Layak dari ILO dibingkai dalam hubungan glo- Jumlah angkatan kerja
balisasi wajar yang bertujuan guna mencapai pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi melalui kombinasi tujuan sosial dan Jumlah keseluruhan orang yang bekerja untuk organisasi
ekonomi. Agenda itu mencakup empat (4) unsur, yakni: pada akhir periode laporan (seperti jumlah semua
karyawan dan pekerja yang diawasi seperti tersebut di
• Pekerjaan; atas).

• Dialog; Pekerja

• Hak-hak; dan Istilah umum bagi setiap orang yang melakukan


pekerjaan, terlepas dari hubungan kontrak.
• Perlindungan
Karyawan
Susunan indikator Tenaga Kerja secara luas didasarkan pada
pengertian kerja yang layak. Rancangan itu dimulai dengan Seseorang yang, menurut hukum nasional atau praktek,
keterangan tentang cakupan dan keberagaman angkatan kerja dikenal sebagai karyawan organisasi yang membuat
organsasi pelapor dengan menekankan pada aspek distribusi/ laporan.
penebaran jenis kelamin dan kelompok usia.
Pekerja yang diawasi
Pendekatan dialog antara organisasi dan karyawan, dan derajat
karyawan diorganisasikan dalam badan perwakilan yang dicak- Seseorang yang melakukan pekerjaan secara teratur di
up oleh indikator LA4 (yang melengkapi indikator HR tentang tempat untuk, atau atas nama, organisasi yang membuat
Kebebasan Perserikatan dan Tawar-menawar Kolektif ) dan LA5. laporan (pelapor) tetapi tidak dikenal sebagai karyawan
menurut hukum atau praktek nasional.
Perlindungan fisik dan kesejahteraan karyawan dalam peker-
jaan dicakup dalam Indikator Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kontraktor bebas
(LA6, LA7, LA8, LA9), yang tujuan keduanya mencakup program
dan kinerja statistik tentang kesehatan dan keselamatan. Seseorang yang secara hukum dikenal sebagai
wiraswasta.
Cakupan kepentingan dan sumbangan karyawan terhadap
tujuan sosial yang luas dari keberagaman dan perlakuan setara Perjanjian Kesepakatan Bersama
dicakup dalam LA14 (Kesetaraan Bayaran), LA13 (Keberagaman)
dan LA3 (Manfaat). indikator dalam kelompok/katagori ekonomi Ada dua (2) jenis perjanjian kesepakatan bersama yang
juga memberi informasi yang sesuai. Organisasi pendukung ditujukan untuk pemberi kerja atau pekerja. Perjanjian
membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan potensi yang ditujukan untuk pemberi kerja adalah perjanjian
(yang juga meningkatkan modal tenaga manusia untuk organ- tertulis tentang syarat-syarat pekerjaan yang disetujui
isasi) yang ditunjukkan dalam indikator LA10, LA11, dan LA12. antara seorang pemberi kerja, sekelompok pemberi kerja,
atau satu atau lebih organisasi pemberi kerja. Perjanjian
yang ditujukan untuk pekerja adalah perjanjian antara
satu atau lebih wakil organisasi pekerja, atau, dalam hal
organisasi semacam itu tidak ada, perwakilan pekerja
yang dipilih dan diberi kewenangan oleh mereka sesuai
dengan hukum dan peraturan nasional.

Kategori karyawan

Perincian umum karyawan berdasar atas fungsi atau


departemen dalam organisasi (misalnya manajemen
senior, manajemen menengah, ahli, teknisi, administrasi,
produksi, dan pemeliharaan, dan seterusnya) yang
berasal dari sistem sumber daya manusia (SDM)
organisasi sendiri.

Rujukan umum

• Konvensi ILO 135, ‘Konvensi Perwakilan Pekerja’,


1971.

• Konvensi ILO 87, ‘Kebebasan Berserikat dan

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

Perlindungan atas Hak untuk Berorganisasi’, 1948.

• Konvensi ILO 98, ‘Hak Berorganisasi dan Tawar-


menawar Kolektif, 1949.

• Deklarasi ILO tentang Prinsip dan Hak-hak Dasar di


Tempat Kerja, 1998.

• Agenda ILO tentang Kerja yang Layak, 1999.

• Deklarasi Tiga Pihak dari ILO tentang Multinasional


dan Kebijakan Sosial, 1997, yang diubah tahun 2000.

• Prinsip OECD tentang Penguasaan/Pengelolaan


Perusahaan, 2004.

• Garis-Garis Besar Pedoman untuk Perusahaan


Multinasional, Direvisi tahun 2000.

• Deklarasi Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa,


2000.

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: LA

LA1 Jumlah angkatan kerja menurut pariwisata atau pertanian).


3. Definisi
jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan
wilayah. Jenis pekerjaan

Purna waktu: Seorang karyawan purna waktu


1. Relevansi
didefinisikan sesuai dengan peraturan dan praktek
nasional tentang waktu kerja (misalnya peraturan
Besarnya angkatan kerja memberi wawasan/pengertian tentang
nasional menentukan bahwa ‘purna waktu’ berarti
skala dampak yang ditimbulkan oleh masalah tenaga kerja.
sedikitnya sembilan (9) bulan setiap tahun dan
Memerinci angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak
sedikitnya tiga puluh (30) jam per minggu.
pekerjaan, dan wilayah (wilayah merujuk kepada ”negara” atau
”wilayah geografis”) akan menggambarkan bagaimana organisasi
Paruh waktu: Seorang karyawan paruh waktu adalah
itu menyusun SDM-nya untuk melaksanakan strategi umum.
seorang karyawan yang jam kerjanya setiap minggu,
Organisasi juga memberi wawasan/pengertian umum tentang
bulan, atau tahun lebih sedikit dari karyawan purna
model bisnis/usaha organisasi, dan menawarkan tanda-tanda
waktu seperti didefinisikan di atas.
stabilitas kerja dan tingkat keuntungan yang ditawarkan oleh
organisasi. Sebagai dasar untuk menghitung beberapa indikator
Kontrak Pekerjaan
lain, ukuran angkatan kerja adalah standar yang menormalisasikan
faktor untuk banyak indikator yang terintegrasi. Kenaikan atau
Suatu kontrak pekerjaan seperti dikenal menurut hukum
penurunan pekerjaan neto, ditandai oleh data yang dilaporkan
atau praktek nasional yang mungkin tertulis, lisan, atau
dalam jangka tiga (3) tahun atau lebih, merupakan unsur penting
tersirat (misalnya ketika semua tanda pekerjaan ada
bagi sumbangan organisasi kepada pengembangan ekonomi
tetapi tanpa adanya kontrak tertulis atau lisan dengan
secara keseluruhan dan kelangsungan angkatan kerja.
saksi).
2. Kompilasi
Kontrak Tanpa Batas atau Kontrak Tetap
Kontrak pekerjaan tetap adalah suatu kontrak dengan
2.1 Identifikasi seluruh angkatan kerja (karyawan dan pekerja
karyawan untuk kerja purna waktu atau paruh waktu
yang terawasi), yang bekerja pada organisasi yang melapor-
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
kan pada akhir masa pelaporan. Pekerja ”Supply Chain” tidak
dimasukkan dalam indikator ini.
Kontrak Dengan Syarat Tetap atau Kontrak Sementara
Suatu kontrak dengan syarat tetap adalah kontrak
2.2 Identifikasi jenis kontrak dan status purna waktu dan
pekerjaan seperti didefinisikan di atas yang berakhir
paruh waktu karyawan berdasarkan peraturan perundang-
ketika jangka waktu tertentu habis, atau ketika tugas
undangan negara di mana mereka berada.
tertentu yang dalam perkiraan waktu terlampir telah
selesai.
2.3 Gabungkan statistik negara untuk menghitung statistik
global dan abaikan perbedaan dalam hal definisi hukumnya.
Kontrak pekerjaan sementara berjangka terbatas dan
Meskipun definisi dari jenis kontrak dan hubungan kerja
diakhiri oleh kejadian khusus, termasuk berakhirnya
purna waktu dan paruh waktu dapat berbeda antara satu
proyek atau tingkat kerja, kembalinya personel yang
dan lain negara, angka global masih akan mencerminkan
digantikan.
hubungan menurut hukum.
4. Dokumentasi
2.4 Laporkan jumlah angkatan kerja yang diperinci menurut
karyawan dan pekerja yang diawasi.
Informasi daftar gaji yang terseda di tingkat nasional
atau lokal harus menyediakan data untuk indikator ini.
2.5 Jika sebagian besar pekerjaan organisasi dilaksanakan
oleh pekerja yang secara hukum dikenal self-employed
5. Referensi
(wiraswasta ), atau oleh seseorang selain karyawan atau
pekerja yang diawasi, hal ini harus dilaporkan.
• ILO: Klasifikasi Internasional atas Status dalam
Pekerjaan.
2.6 Laporkan jumlah angkatan kerja yang diperinci menurut jenis
kontrak pekerjaan.
• ILO: Indikator Kunci Pasar Tenaga Kerja.
2.7 Laporkan jumlah karyawan tetap yang diperinci menurut
• ILO: Indikator Internet LABORSTA.
jenis pekerjaan.
2.8 Laporkan jumlah angkatan kerja yang diperinci menurut
• PBB: Komponen dan Wilayah Makro Dunia.
wilayah, dengan menggunakan perincian geografis ber-
dasarkan pada skala kegiatan organisasi.

2.9 Jika dapat dilakukan, jelaskan setiap variasi musiman yang


jelas dalam jumlah pekerjaan (misalnya di bidang industri

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA2 Jumlah keseluruhan dan tingkat


perputaran (turnover) karyawan
menurut kelompok usia, jenis
kelamin, dan wilayah.
1. Relevansi

Tingkat perputaran (turnover rate) yang tinggi dapat


menunjukkan tingkat ketidakpastian dan ketidakpuasan
para karyawan, atau mungkin mengisyaratkan peruba-
han mendasar dalam struktur kegiatan pokok organisasi.
Pola perputaran (turnover) yang tidak rata menurut
umur dan jenis kelamin dapat menunjukkan ketidakco-
cokan atau ketidaksamaan potensi di tempat kerja. Per-
putaran (turnover) dapat berdampak dalam perubahan
atas modal manusia dan intelektual dari organisasi dan
dapat berdampak pada produktivitas. Perputaran (turn-
over) mempunyai implikasi biaya langsung, baik dalam
hal penggajian yang berkurang atau pengeluaran lebih
besar untuk penerimaan pekerja. Penciptaan pekerjaan
dapat diperkirakan dengan menggunakan data yang
dilaporkan menurut indikator LA1.

2. Kompilasi

2.1 Tentukan jumlah karyawan yang meninggalkan


pekerjaan selama masa pelaporan.

2.2 Laporkan jumlah dan tingkat karyawan yang


meninggalkan pekerjaan selama periode pelaporan,
diperinci menurut jenis kelamin, kelompok usia
(misalnya <30; 30-50; >50) dan wilayah.

3. Definisi

Perputaran (turnover)

Banyaknya karyawan yang meninggalkan organisasi


dengan sukarela, atau karena pemberhentian, pensiun,
atau kematian dalam tugas.

4. Dokumentasi

Sumber-sumber informasi yang potensial mencakup


informasi daftar gaji yang tersedia di tingkat nasional
atau lokal. Rencana kegiatan dan pernyataan ulang
atas sasaran strategis organisasi dapat memberikan
penjelasan pada variasi yang tinggi atas angka-angka itu.

5. Referensi

Tidak ada.

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: LA

LA3 Manfaat yang disediakan bagi pembayaran ekstra liburan, dapat juga dimasukkan ke
dalam indikator ini.
karyawan tetap (purna waktu) yang tidak Manfaat in-kind seperti dana olahraga atau penitipan
disediakan bagi karyawan sementara anak, makan siang gratis dalam jam kerja, dan program
kesejahteraan karyawan umum yang setara dikeluarkan
(paruh waktu) menurut kegiatan pokok. dari indikator ini.

1. Relevansi 4. Dokumentasi

Data yang dilaporkan menurut indikator ini menunjukkan Sumber informasi potensial memasukkan perjanjian
ukuran investasi organisasi di bidang sumber daya manusia kolektif lokal atau pusat, yang memberi contoh manfaat
dan manfaat minimal yang ditawarkan kepada karyawan yang dibayar di luar batas minimum resmi. Alat acuan
paruh waktu. Mutu manfaat untuk staf purna waktu adalah lain dapat masuk ring¬kasan manfaat , bahan orientasi
faktor kunci dalam mempertahankan karyawan. Indikator juga karyawan dan kontrak karyawan.
menawarkan atau memberikan indikasi tentang investasi relatif
di berbagai bagian angkatan kerja. 5. Referensi

2. Kompilasi • Konvensi ILO 102, ‘Konvensi Keamanan Sosial


(Standar Minimal)’, 1952
2.1 Tentukan manfaat yang ditawarkan kepada semua
karyawan. • Konvensi ILO 121, ‘Konvensi Benefit/Bantuan
Kecelakaan dalam Pekerjaan’, 1964
2.2 Laporkan mana manfaat berikut yang merupakan standar
bagi karyawan purna waktu organisasi tetapi tidak • Konvensi ILO 128, ‘Konvensi Kecacadan, Usia Tua,
disediakan bagi karyawan sementara atau karyawan paruh dan Benefit/Bantuan Korban Selamat’, 1967.
waktu menurut kegia¬tan utamanya:
• Konvensi ILO 130, ‘Konvensi Perawatan Medis dan
• Asuransi kematian Benefit Sakit’, 1969.

• Perlindungan kesehatan • Konvensi ILO 132, ‘Konvensi Hari Libur Bergaji’, 1970.

• Perlindungan kecacatan • Konvensi ILO 140, ‘Konvensi Cuti Belajar Dibayar,


1974.
• Cuti Melahirkan (Maternity / Paternity Leave)
• Konvensi ILO 157, ‘Konvensi Pemeliharaan Hak
• Dana pensiun Keamanan Sosial, 1982.

• Kepemilikan saham, dan • Konvensi ILO 168, ‘Konvensi Promosi dan


Perlindungan Pekerjaan terhadap Pengangguran,
• Lain-lain 1988.

• Konvensi ILO 183, ‘Konvensi Perlindungan Peran


2.3 Manfaat standar mengacu kepada manfaat yang biasanya Keibuan’, 2000.
diberikan, paling tidak kepada sebagian besar karyawan
purna waktu. Hal ini tidak harus diartikan sebagai sesuatu • OECD Garis Pedoman untuk Perusahaan
yang diberikan kepada setiap karyawan purna waktu pada Multinasional, Revisi 2000.
organisa¬si. Maksud indikator itu ialah untuk menerangkan
kepada karyawan purna waktu mana yang pantas untuk
diharapkan.

3. Definisi

Manfaat

Hal ini mengacu kepada manfaat langsung yang diberikan


dalam bentuk pemberian uang yang dibayar oleh organisasi
pelapor atau penggantian pengeluaran yang dibayar oleh
karyawan. Pem¬bayaran yang tumpang-tindih lebih dari
atau di atas minimal yang dibenarkan, pembayaran karena
pemberhentian, manfaat tambahan untuk kecelakaan
karyawan, manfaat bagi karyawan korban bencana, dan

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA4 Persentase pegawai yang di- • ILO Convention 98, ‘Right to Organise and Collective Bar-
gaining’, 1949.
jamin oleh perjanjian kesepakatan
bersama • ILO Convention 135, ‘Workers’ Representatives Convention’,
1971.

1. Relevansi • ILO Convention 154, ‘Collective Bargaining Convention’,


1981 and Recommendations 91, ‘Collective Agreements
Kebebasan berserikat adalah hak asasi manusia seperti Recommendation’ 1951, and 163, ‘Collective Bargaining
yang tersirat dalam konvesi dan deklarasi internasional, Recommendation’, 1981.
terutama ILO Core Convention 87 & 98. Kesepakatan
bersama adalah bentuk perikatan pemangku • ILO Declaration on Fundamental Principles and Rights at
kepentingan yang sangat penting dan sangat relevan Work, 86th Session, 1998, Article 2 (a).
untuk pedoman pelaporan. Bentuk perikatan pemangku
kepentingan membantu kerangka institusi dan • OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Section IV,
memberikan sumbangan terhadap stabilitas masyarakat. Paragraph 2 (a).
Bersama dengan tata kelola perusahaan (corporate
governance), kesepakatan bersama merupakan
kerangka yang memberikan kontribusi manajemen
yang bertanggung jawab. Merupakan instrumen
yang digunakan berbagai pihak untuk memberikan
kemudahan usaha kolaborasi untuk meningkatkan
dampak sosial yang positif terhadap suatu organisasi.
Persentase pegawai yang dijamin oleh perjanjian kerja
sama bersama adalah sesuatu gambaran bagaimana
praktek organisasi dalam kebebasan berserikat.

2. Kompilasi

2.1 Gunakan data dari PR 1 sebagai dasar perhitungan


persentase untuk indikator ini

2.2 Ikatan perjanjian kerja sama bersama ditandatan-


gani oleh organisasi yang melaporkan atau asosiasi
organisasi di mana mereka menjadi anggota.
Perjanjian kerja sama ini dapat dilaksanakan pada
tingkat tempat kerja, organisasi, regional, nasional,
dan sektor

2.3 Identifikasi jumlah pegawai yang dijamin dalam


perjanjian kerja sama bersama

2.4 Laporkan persentase total pegawai yang dijamin


dalam perjanjian kerja sama bersama

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Catatan perjanjian pengakuan formal dan perjanjian


bersama yang ditandatangani oleh serikat pekerja
independen yang umumnya disimpan oleh departemen
personalia atau sumber daya manusia.

5. Referensi

• ILO Convention 87, ‘Freedom of Association and


Protection of the Right to Organise’, 1948.

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: LA

LA5 Masa pemberitahuan minimal • Declaration concerning the aims and purposes of
the International Labour Organisation (Declaration
tentang perubahan kegiatan operasi of Philadelphia), 1944 - Annex to the ILO Constitu-
penting, termasuk apakah hal itu perlu tion – Articles I (a) and III (e).
dijelaskan dalam perjanjian kerja sama • ILO Convention 158, ‘Termination of Employment
bersama. Convention’, 1982.

1. Relevansi • ILO Tripartite Declaration of Principles Concerning


Multinational Enterprises and Social Policy, 1997.
Indikator ini memberi wawasan mengenai praktek organisasi
untuk memastikan diskusi pada waktu yang tepat tentang • ILO Recommendation 94, ‘Co-operation at the Level
perubahan operasi penting, dan mengikat pegawai dan wakil- of the Undertaking Recommendation’, 1952.
wakil mereka untuk merundingkan dan melaksanakan peruba-
han itu (yang dapat membawa implikasi positif atau negatif • ILO Recommendation 135, ‘Workers’ Representatives’
bagi pekerja). Konsultasi yang efektif dan tepat pada waktunya Convention’, 1971.
dengan pekerja dan pihak terkait lain, apabila memungkinkan,
(seperti dengan pemerintah), membantu mengurangi dampak • OECD Guidelines for Multinational Companies, Revi-
yang merugikan akibat perubahan kegiatan operasi pada sion 2000, Article IV, (2) & (3).
pekerja dan komunitas terkait.
• OECD Principles of Corporate Governance, 2004
Tenggang waktu pemberitahuan minimal menunjukkan indika- (notably Article IV, C, D & E).
tor kemampuan suatu organisasi untuk mempertahankan
tingkat kepuasan dan motivasi pegawai ketika melakukan pe-
rubahan penting atas kegiatan operasi. Indikator ini juga dapat
memberi pernilaian praktek konsultasi organisasi berkenaan
dengan harapan yang sesuai dengan norma-norma interna-
sional. Praktek konsultasi yang berha¬sil baik pada hubungan
industri dapat membantu terbentuknya lingkungan kerja yang
positif

2. Kompilasi

2.1 Laporkan jumlah minimum tenggang waktu pemberi-


tahuan yang diberikan kepada pegawai dan perwakilan
mereka sebelum pelaksanaan perubahan kegiatan operasi
penting yang dapat sangat mempengaruhi mereka.

2.2 Bagi organisasi dengan perjanjian kerja sama bersama,


laporkan apakah masa tenggang waktu pemberitahuan
dan/atau ketentuan untuk konsultasi dan negosiasi diurai-
kan secara terperinci dalam perjanjian bersama.

3. Definisi

Perubahan kegiatan operasi penting

Perubahan atas pola kegiatan operasi organisasi yang dapat


membawa konsekuensi positif atau negatif bagi pegawainya.
Perubahan demikian dapat mencakup, misalnya, restrukturisasi,
outsourcing operasi, penutupan, perluasan, pembukaan baru,
pengambilalihan, penjualan semua atau sebagian organisasi,
atau merger.

4. Dokumentasi

Perjanjian khusus dengan organisasi akan memberi data untuk


indikator ini.

5. Referensi

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA6 Persentase jumlah angkatan 4. Dokumentasi

kerja yang resmi diwakili dalam Sumber informasi potensial mencakup prosedur organisasi dan
panitia kesehatan dan keselematan risalah/laporan komite kesehatan dan keselamatan kerja.
antara manajemen dan pekerja yang 5. Referensi
membantu memantau dan memberi
• Konvensi ILO 155, ‘Konvensi Kesehatan dan Keselamatan
nasihat untuk program kesehatan Kerja ‘ dan Protokol 155, 1981.
dan keselamatan kerja.
• Konvensi ILO 161, ‘Konvensi Pelayanan Kesehatan Jabatan’
1. Relevansi 1985.

Komite kesehatan dan keselamatan kerja dengan


perwakilan gabungan dapat mempermudah budaya
positif kesehatan dan keselamatan. Penggunaan lomite
adalah satu cara mengikutsertakan pekerja untuk
mendorong peningkatan kesehatan dan keselamatan
jabatan. Indikator ini memberi satu tindakan luas di
mana angkatan kerja secara aktif dilibatkan dalam
kesehatan dan keselamatan.

2. Kompilasi

2.1 Tentukan komite kesehatan dan keselamatan yang


membantu memantau dan menasihati program
kesehatan dan keselamatan kerja pada tingkat
fasilitas atau lebih tinggi dengan perwa¬kilan
gabungan antara manajemen dan pekerja. ‘Resmi’
mengacu kepada komite yang keberadaan dan
fungsinya terjalin dalam organisasi pelapor
dan struktur kekuasaan/kewenangan, dan yang
beroperasi menurut hukum-hukum tertulis tertentu.

2.2 Laporkan persentase jumlah angkatan kerja yang


diwakili dalam panitia kesehatan dan keselamatan
gabungan manajemen-pekerja secara resmi:

• Tidak ada

• Sampai 25 persen

• Antara 25 persen dan 50 persen

• Antara 50 persen dan 75 persen; dan

• Di atas 75 persen

2.3 Laporkan tingkat di mana komite secara khusus


beroperasi (misalnya pada tingkat fasilitas dan/
atau pada multifasilitas, wilayah, kelompok,
atau perusahaan). Hal ini mungkin sebagai hasil
kebijakan dan prosedur resmi atau praktek tidak
resmi dalam organisasi.

3. Definisi

Tidak ada.

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: LA

LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit di 2.5 Laporkan kematian dalam periode pelaporan
dengan menggunakan angka nyata (absolut) dan
tempat kerja, hari-hari yang hilang, dan bukan angka tingkat.
ketidakhadiran, dan jumlah kematian
2.6 Laporkan sistem peraturan yang digunakan dalam
karena pekerjaan menurut wilayah. mencatat dan melaporkan statistik kecelakaan.
”Kode ILO tentang Praktek Pencatatan dan
1. Relevansi Pemberitahuan Kecelakaan dan Penyakit di Tempat
Kerja” disusun untuk pelaporan, pencatatan, dan
Kinerja kesehatan dan keselamatan merupakan ukuran kunci pemberitahuan kece¬lakaan di tempat kerja.
bagi kepedulian organisasi. Rendahnya kecelakaan fisik dan Karena hukum nasional mengikuti rekomendasi
tingkat ketidakhadiran biasanya terkait dengan kecenderungan ILO, cukuplah menyatakan bahwa kenyataan dan
positif moral dan produktivitas staf. Indikator ini akan praktek telah mengikuti hukum. Di institusi yang
menunjukkan apakah praktek manajemen kesehatan dan hukum nasionalnya tidak mengikuti, nyatakan
keselamatan mengakibatkan kesehatan jabatan dan insiden sistem mana dari peraturan itu yang berlaku
keselamatan semakin sedikit. dan bagaimana hubungannya dengan Kode ILO
tersebut.
2. Kompilasi
3. Definisi
2.1 Indikator ini harus memberi perincian regional untuk yang
berikut: Kecelakaan fisik

• Jumlah angkatan kerja (misalnya jumlah karyawan Kecelakaan tidak fatal dan fatal yang timbul di luar waktu
ditambah pekerja terawasi); dan kerja atau dalam waktu kerja.

• Kontraktor bebas yang bekerja di lapangan kepada Tingkat kecelakaan fisik


siapa organisasi pelapor bertanggung jawab untuk
keselamatan umum atas lingkungan kerja. Frekuensi kecelakaan berkaitan dengan jumlah jam
yang digunakan oleh jumlah angkatan kerja dalam masa
2.2 Karena beberapa organisasi pelapor memasukkan pelaporan.
kecelakaan kecil (tingkat pertolongan pertama) pada
data mereka, menunjukkan apakah kecelakaan seperti itu Penyakit di tempat kerja
dimasukkan atau dikeluarkan.
Penyakit yang timbul dari keadaan atau kegiatan kerja
2.3 Perhitungan ”hari-hari yang hilang” menunjukkan: (misalnya stres atau secara teratur berhubungan dengan
bahan kimia berbahaya), atau timbul dari kecelakaan
• Apakah ”hari” berarti ”hari kalender” atau ”hari kerja berkaitan dengan kerja.
yang dijadwalkan” dan
Tingkat penyakit di tempat kerja
• Pada saat mana penghitungan ”hari-hari yang hilang”
mulai (misalnya hari setelah kejadian atau 3 hari Frekuensi penyakit di tempat kerja berkaitan dengan
setelah kejadian). jumlah jam yang digunakan oleh jumlah angkatan kerja
dalam masa pelaporan.
2.4 Laporkan tingkat kecelakaan fisik, penyakit di tempat kerja,
hari yang hilang, dan ketidakhadiran pada masa pelaporan Hari yang hilang
dengan menggunakan rumus berikut menurut wilayah:
Waktu (hari) yang tidak dapat digunakan untuk bekerja
• Tingkat kecelakaan fisik (injury) (karenanya ”hilang”) sebagai akibat pekerja atau para
Catatan: Tingkat luka harus meliputi kematian. pekerja yang tidak dapat melaksanakan pekerjaan
mereka karena kecelakaan atau penyakit berkaitan
• Tingkat penyakit di tempat kerja (TPTK) dengan pekerjaan. Penggantian atas tugas terbatas
atau kerja alternatif untuk organisasi yang sama tidak
• Tingkat hari yang hilang (THYH) dihitung sebagai hari yang hilang.

• Tingkat ketidakhadiran (TA) Tingkat hari yang hilang

Catatan: Faktor 200.000 berasal dari 50 minggu kerja @ 40 Dampak dari kecelakaan atau penyakit berkaitan jabatan
hari kerja dibagi 100 karyawan. Dengan menggunakan faktor sebagaimana dicerminkan dalam waktu tidak bekerja
ini, tingkat yang dihasilkan dihubungkan dengan jumlah oleh pekerja yang terkena. Hal itu dinyatakan dengan
karyawan dan tidak dengan jumlah jam. membandingkan jumlah hari yang hilang dengan
jumlah seluruh jam yang dijadwalkan untuk dikerjakan

10 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

oleh angkatan kerja dalam masa pelaporan.

Ketidakhadiran

Karyawan yang tidak masuk kerja karena sebab apa pun,


dan bukan sebagai akibat kecelakaan atau penyakit
berkaitan dengan kerja. Absen karena cuti yang
diperkenankan seperti hari libur, belajar, cuti melahirkan
(maternity / paternity), dan cuti sebagai imbal kesedihan
tidak dimasukkan.

Tingkat ketidakhadiran

Hal ini mengacu kepada hitungan hari yang hilang


karena ketidakhadiran seperti pengertian di atas,
dinyatakan dalam persentase atas jumlah hari yang
menurut jadwal digunakan bekerja oleh angkatan kerja
untuk masa yang sama.

Kematian

Kematian karyawan yang terjadi dalam periode


pelaporan terbaru yang timbul karena kecelakaan di
tempat kerja atau penyakit yang diderita atau diidap
pada saat dipekerjakan oleh organisasi pelapor.

4. Dokumentasi

Catatan karyawan, kontrak karyawan, catatan kehadiran


karyawan, dan kecelakaan akan melengkapi data
indikator ini.

5. Referensi

• Konvensi ILO 155, ”Konvensi Kesehatan &


Keselamatan karena Jabatan” dan Protokol 155,
1981.

• Kode ILO Praktek tentang Pencatatan dan


Pemberitahuan Kecelakaan dan Penyakit karena
Jabatan, 1995.

• Garis Pedoman ILO tentang Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan karena Jabatan, 2001.

Version 3.0 11
IP Set Protokol Indikator: LA

LA8 Program pendidikan, pelatihan, 4. Dokumentasi

penyuluhan/bimbingan, pencegahan, Sumber informasi potensial yang mencakup kebijakan


pengendalian risiko setempat untuk organisasi dan prosedur operasi, risalah atau catatan
panitia kesehatan kerja, dan catatan pusat kesehatan
membimbing para karyawan, anggota dan sumber daya manusia.
keluarga dan anggota masyarakat,
5. Referensi
mengenai penyakit berat/berbahaya.
• Referensi Silang GRI (GRI Cross-Reference): Pedoman
1. Relevansi Pelaporan tentang HIV/AIDS: Dokumen Sumber
GRI. KP8 adalah indikator baku berkenaan dengan
Sebagai bagian dari strategi pencegahan untuk menangani HIV/AIDS. Organisasi pelapor yang beroperasi di
kesehatan dan keselamatan angkatan kerja, indikator ini daerah dengan perataan (prevalensi) tinggi perlu
sesuai untuk setiap organisasi. Ada keterkaitan khusus dengan mempertimbangkan perluasan pelaporan mereka
organisasi yang bekerja di negara-negara dengan risiko tinggi mengenai isu itu dan dapat melihat Dokumen
atau insiden penyakit menular dan bagi orang-orang yang Sumber GRI (GRI Resource Document) sebagai
mempunyai profesi dengan insiden tinggi terhadap penyakit contoh.
khusus. Indikator ini membantu menunjukkan sejauh mana
masalah-masalah tersebut telah diperhatikan/dicakup dalam
program organisasi dan sampai derajat mana praktek terbaik
telah dilaksanakan. Pencegahan penyakit berat menyumbang
terhadap kesehatan, kepuasan dan stabilitas angkatan kerja,
dan membantu mempertahankan kelayakan sosial organisasi
itu untuk beroperasi di suatu daerah atau masyarakat.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan program berkenaan dengan anggota


angkatan kerja yang membantu, keluarga mereka, atau
anggota masyarakat mengenai penyakit berat dengan
menggunakan daftar berikut:

Program bantuan
Pendidikan Pelatihan Pencegahan/ Pengobatan
/Bimbingan Pengedalian
Risiko
Penerima Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Program
Pekerja
Keluarga
Pekerja
Anggota
Masyarakat

2.2 Laporkan apakah ada pekerja yang terlibat dalam kegiatan


berkenaan dengan jabatan yang mengalami insiden atau
penyakit khusus dengan risiko tinggi.

3. Definisi

Pengendalian risiko

Praktek yang dimaksudkan untuk membatasi terbukanya atau


tersebarnya penyakit.

Penyakit berat

Perusakan kesehatan berkenaan dengan pekerjaan atau di luar


pekerjaan dengan konsekuensi berat bagi karyawan, keluarga
karyawan, dan masyarakat, seperti HIV/AIDS, diabetes, RSI, dan
stres.

12 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA9 Masalah kesehatan dan praktek untuk dilaksanakan.

keselamatan yang tercakup dalam 3. Definisi


perjanjian resmi dengan serikat
Perjanjian resmi
pekerja.
Dokumen tertulis yang ditandatangani kedua belah pihak yang
1. Relevansi menyatakan, maksud keduanya untuk menaati/mematuhi apa
yang terkandung dalam dokumen itu. Isi itu dapat mencakup,
Indikator ini menunjukkan salah satu cara yang misalnya, perjanjian kesepakatan bersama lokal, demikian juga
menjamin kesehatan dan keselamatan angkatan kerja. perjanjian dengan kerangka nasional dan internasional.
Perjanjian resmi dapat meningkatkan penerimaan
tanggung jawab kedua belah pihak dan pengembangan 4. Dokumentasi
kultur kesehatan dan keselamatan yang positif. Indikator
ini akan mengungkap sampai seberapa jauh angkatan Sumber informasi potensial mencakup perjanjian kolektif
kerja dilibatkan secara aktif dalam perjanjian pekerja- dengan serikat pekerja.
manajemen yang menentukan rangkaian manajemen
kesehatan dan keselamatan. 5. Referensi

2. Kompilasi • Konvensi ILO 155, ”Konvensi Kesehatan dan Keselamatan


Kerja” dan Protokol 155, 1981.
2.1 Laporkan apakah perjanjian resmi (lokal atau
global) dengan serikat pekerja mencakup
kesehatan dan keselamatan. (Ya/ Tidak)

2.2 Jika ya, laporkan seberapa jauh berbagai


masalah kesehatan dan keselamatan dilindungi/
dicakup oleh perjanjian lokal dan global yang
ditandatangani oleh organisasi.

Perjanjian pada tingkat lokal khususnya menunjuk


masalah seperti:

• Perangkat pelindung pribadi

• Panitia kesehatan dan keselamatan gabungan


manajemen-karyawan;

• Keikutsertaan wakil pekerja dalam


pemeriksaan kesehatan, audit, dan
penyelidikan kecelakaan;

• Pelatihan dan pendidikan;

• Tata cara penyampaian keluhan;

• Hak untuk menolak pekerjaan tidak aman


(berisiko), dan

• Pemeriksaan berkala.

Perjanjian pada tingkat global khususnya


menunjuk masalah seperti:

• Kesediaan mengikuti ILO;

• Rangkaian atau struktur untuk memecahkan


masalah;

• Keterikatan pada janji (commitment)


mengenai standar kinerja sasaran atau tingkat

Version 3.0 13
IP Set Protokol Indikator: LA

LA10 Rata-rata jam pelatihan per 4. Dokumentasi

tahun per karyawan menurut kategori/ Sumber informasi potensial mencakup catatan karyawan
kelompok karyawan. dan jadwal pelatihan.

5. Referensi
1. Relevansi
• ILO Convention 142, “Human Resources
Memelihara dan mengembangkan sumber daya Development Convention”, 1975.
manusia, terutama melalui pelatihan yang memperluas
dasar pengetahuan karyawan, merupakan kunci dalam • ILO Convention 140, “Paid Educational Leave
pengembangan organisasi. Indikator ini memberi pemahaman Convention”, 1974
yang mendalam atas besarnya investasi serta seberapa jauh
investasi mengembangan SDM dilakukan di seluruh tingkatan • ILO Convention 155, “Occupational Safety and
karyawan. Akses untuk mendapatkan kesempatan pelatihan Health Convention”, 1981.
juga dapat menunjang kemajuan lain di bidang kinerja sosial,
seperti jaminan mendapatkan kesempatan setara di tempat • OECD Guidelines for Multinational Enterprises,
kerja. Hal ini juga memberi sumbangan yang mendorong Revision 2000, Articles II, 4 & IV,2 (c), 3 & 5
pengembangan pribadi dan organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Tentukan jumlah karyawan di setiap kategori pekerjaan di


seluruh lini kegiatan organisasi pada akhir tahun pelaporan
(misalnya. manajemen senior, manajemen madya,
profesional, teknisi, administrasi, produksi, pemeliharaan,
dan sebagainya). Organisasi harus menentukan kategori
pekerjaan berdasarkan pada sistem SDM yang berlaku.

2.2 Tentukan jumlah jam yang dimanfaatkan untuk pelatihan


personel pada setiap kategori karyawan.

2.3 Laporkan rata-rata jumlah jam pelatihan per tahun


per karyawan menurut kategori karyawan dengan
mengguna¬kan rumus berikut:

Jumlah jam per kategori karyawan


LA 10 = --------------------------------------------------
Jumlah karyawan per karyawan

3. Definisi

Pelatihan

Mengacu kepada:

• Semua jenis pelatihan dan pengajaran kejuruan;

• Cuti belajar yang diberikan organisasi pelapor bagi para


karyawannya;

• Pelatihan atau pendidikan yang dilakukan di luar


organisasi dan yang dibayar seluruhnya atau sebagian oleh
organisasi pelapor; dan

• Pelatihan dengan topik khusus seperti kesehatan dan


keselamatan.

Pelatihan tidak mencakup pengarahan di tempat oleh penga-


was (supervisor).

14 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA11 Program untuk manajemen pegawai?


keahlian dan pembelajaran • Pelayanan penempatan kerja, dan
seumur hidup yang menunjang
• Bantuan (misalnya, pelatihan dan bimbingan)
kelangsungan kerja pegawai dan untuk menghadapi masa peralihan ke masa
membantu mereka dalam mengatur tidak bekerja.
jenjang karier. 3. Definisi
1. Relevansi Kelangsungan kerja pegawai
Program untuk manajemen keahlian memungkinkan Penyesuaian terhadap perubahan permintaan dari
organisasi untuk merencanakan penguasaan tempat kerja melalui penguasaan keterampilan baru.
keterampilan yang membekali pegawai untuk mencapai
sasaran strategis dalam lingkungan kerja yang berubah. Akhir karier
Tenaga kerja yang berpengetahuan dan terampil
meningkatkan kompetensi dan keahlian organisasi Pemberhentian kerja sesuai usia pensiun menurut
dan memberikan arahan tingkat kepuasan pegawai undang-undang nasional atau pemberhentian akibat
yang terkait dengan kinerja yang mening¬kat. Bagi restrukturisasi.
mereka yang menghadapi pensiun, kepercayaan diri
dan mutu kerja dikembangkan oleh ilmu pengetahuan Manajemen keahlian
yang akan mendukung mereka dalam masa transisi dari
kerja menjadi pensiun. Tujuan pembelajaran seumur Kebijakan dan program yang berpusat pada
hidup adalah untuk meningkatkan pengembangan pengembangan keterampilan pegawai untuk memenuhi
pengetahuan dan kompetensi yang memungkinkan perubahan kebutuhan strategis dari organisasi dan/atau
setiap warga negara menyesuaikan diri dengan industri.
perubahan pasar tenaga kerja yang sangat cepat dan
berperan serta dengan aktif dalam semua bidang Pembelajaran berkelanjutan
kehidupan ekonomi.
Penguasaan dan perbaharuan kemampuan,
2. Kompilasi pengetahuan, kualifikasi, dan kepentingan sepanjang
hidup, dari masa sebelum sekolah sampai setelah
2.1 Apakah program pelatihan atau bantuan pegawai pensiun.
untuk meningkatkan keterampilan mencakup hal-
hal berikut: 4. Dokumentasi
• Pelatihan internal; Sumber informasi mencakup prosedur organisasi untuk
pemberhentian dan catatan pegawai.
• Bantuan pendanaan untuk pelatihan eksternal
atau pendidikan formal; dan 5. Referensi
• Ketentuan periode sabbatical leave dengan • ILO Convention 142, “Human Resources
jaminan kembali bekerja. Development Convention”, 1975.
2.2 Apakah program bantuan transisi untuk menopang • ILO Convention 168, “Employment Promotion and
pegawai yang pensiun atau yang diberhentikan Protection against Unemployment Convention”,
mencakup hal-hal berikut? 1988.
• Perencanaan sebelum pensiun untuk calon
pensiunan.

• Pelatihan ulang bagi mereka yang berniat


untuk terus bekerja;

• Kompensasi untuk pemutusan kerja;

• Jika kompensasi akibat pemutusan kerja


diberikan, apakah langkah itu sudah
mempertimbangkan usia dan masa kerja

Version 3.0 15
IP Set Protokol Indikator: LA

LA12 Persentase karyawan yang


menerima penilaian kinerja dan review
pengembangan karier secara reguler.

1. Relevansi

Penilaian kinerja karyawan terhadap sasaran umum membantu


pengembangan pribadi karyawan dan memberikan andil baik
bagi manajemen keahlian maupun pengembangan SDM di
dalam organisasi. Peningkatan kepuasan karyawan memiliki
korelasi dengan peningkatan kinerja organisasi. Indikator ini
secara tidak langsung menunjukkan bagaimana organisasi
pelapor bekerja untuk memantau dan mempertahankan
keterampilan karyawannya. Apabila dilaporkan dalam
hubungannya dengan LA12, indikator ini membantu
menggambarkan pendekatan organisasi dalam meningkatkan
keterampilan. Persentase karyawan yang menerima penilaian
kinerja serta penelaahan berkala dalam pengembangan karier
menunjukkan sejauh mana sistem ini dilaksanakan di dalam
organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasikan jumlah total karyawan dalam organisasi.


Jumlah ini harus sesuai dengan yang dilaporkan menurut
LA1.

2.2 Laporkan persentase total jumlah karyawan yang


menerima penilaian kinerja secara resmi selama periode
pelaporan.

3. Definisi

Penilaian Kinerja Reguler dan Pengembangan Karier

Target kinerja dan review didasarkan atas kriteria kenal


terhadap karyawan dan atasannya. Penilaian ini dilakukan
sepengetahuan karyawan setidaknya satu kali per tahun. Ini
dapat termasuk evaluasi oleh atasan langsung karyawan,
saingan atau oleh karyawan lain yang lebih luas. Penilaian ini
dapat juga memanfaatkan tenaga kerja dari bagian Sumber
Daya Manusia.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk data karyawan.

5. Referensi

• Konvensi ILO 142, “Human Resources Development”, 1975.

16 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA13 Komposisi badan pengelola • Kelompok minoritas

(governance bodies) dan • Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30-50


perincian pegawai menurut tahun, di atas 50 tahun
kategori berdasarkan jenis 3. Definisi
kelamin, kelompok umur, anggota
Badan pengelola (governance bodies)
kelompok minoritas, dan indikator
keberagaman lainnya. Komite atau badan yang bertanggung jawab dalam
mengarahkan strategi organisasi, pengawasan
1. Relevansi manajemen, dan akuntabilitas manajemen terhadap
organisasi yang lebih besar dan segenap pemangku
Indikator ini menyediakan sebuah ukuran kuantitatif kepentingannya.
dari keberagaman yang ada di dalam sebuah
organisasi dan dapat digunakan sebagai patokbanding Indikator keberagaman
(benchmark) secara sektoral atau regional. Tingkatan
keberagaman dalam sebuah organisasi dapat Indikator di mana organisasi memperoleh data yang
memberikan pemahaman mendalam terhadap modal dapat berupa, sebagai contoh, kewarganegaraan, garis
manusia (human capital) yang dimiliki organisasi. keturunan dan asal suku/etnis, keyakinan/kepercayaan
Perbandingan antara keberagaman tenaga kerja dengan yang dianut, dan ketidakmampuan fisik/cacat fisik yang
keberagaman manajemen juga menawarkan informasi dimiliki.
akan kesetaraan untuk memperoleh kesempatan.
Informasi detail mengenai komposisi tenaga kerja juga 4. Dokumentasi
dapat membantu dalam menilai isu mana yang relevan
terhadap kelompok tenaga kerja tertentu. Sumber informasi potensial termasuk rekaman pegawai
dan laporan dari komite kesetaraan kesempatan (equal
2. Kompilasi opportunity committees).

2.1 Dapatkan indikator keberagaman yang digunakan 5. Referensi


oleh organisasi berdasarkan rekaman dan
pengawasannya sendiri yang relevan untuk • Convention on the Elimination of All Forms of
dilaporkan. Discrimination Against Women: UN GA: Resolution
34/180 of 18 December 1979.
2.2 Dapatkan informasi mengenai jumlah pegawai
dalam setiap kategori pegawai (misalnya, dewan, • Declaration on the Elimination of All Forms of
manajemen senior, manajemen menengah, Intolerance and of Discrimination based on Religion
administratif, produksi, dan sebagainya). Kategori or Belief: UN GA: Resolution 36/55 of 26 November
pegawai harus ditetapkan berdasarkan sistem 1981.
pengelolaan sumber daya manusia yang dipakai
oleh organisasi. Jumlah total pegawai harus sesuai • Declaration on Race and Racial Prejudice: General
dengan yang dilaporkan dalam LA1. Conference UNESCO 20th session on 27 November
1978.
2.3 Laporkan persentase pegawai dalam setiap kategori
berikut: (% dari pegawai) • Declaration on the Rights of Persons Belonging
to National or Ethnic, Religious and Linguistic
• Jenis kelamin: wanita/pria Minorities: UN GA Resolution 47/135 of 18
December 1992.
• Kelompok minoritas
• ILO Tripartite Declaration of Principles Concerning
• Kelompok usia: di bawah 30 tahun, 30-50 Multinational Enterprises and Social Policy: Art. 21,
tahun, di atas 50 tahun 22, 23, 1977.

2.4 Laporkan persentase individu dalam organisasi • ILO Declaration on Fundamental Principles and
badan pengelola (misalnya, dewan direktur, komite Rights at Work, 1998.
manajemen, atau badan yang sejenis untuk
organisasi yang bukan korporasi) dalam setiap • ILO Convention concerning Discrimination in
kategori berikut: (% dari Individu dalam Badan Respect of Employment and Occupation, 1958
Pengelola) (No.111).
• Jenis kelamin: wanita/pria

Version 3.0 17
IP Set Protokol Indikator: LA

• International Convention on the Elimination of All Forms of


Racial Discrimination of 4 January 1969

• OECD Guidelines for Multinational Enterprises Revision


2000 (Employment and Industrial Relation Section)

• United Nations Global Compact Principle 6, 26 July 2000

• United Nations Declaration on the Elimination of All Forms


of Racial Discrimination: UN GA Resolution 1904 (XVIII) of
20 November 1963

18 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: LA IP

LA14 Rasio gaji dasar pegawai pria 5. Referensi

terhadap pegawai wanita berdasarkan • ILO Convention 100, “Equal Remuneration for Men
kategori pegawai. and Women Workers for Work of Equal Value”, 1951.

• ILO Convention 111, “Discrimination in Respect of


1. Relevansi Employment and Occupation”, 1958.

Banyak negara telah memperkenalkan legislasi untuk • ILO Declaration on Fundamental Principles and
melaksanakan prinsip kesetaraan gaji dalam jenis Rights at Work, 1998.
pekerjaan yang sama. Isu ini didukung oleh konvensi
ILO No 100 mengenai “Renumerasi yang setara antara
Pegawai Pria dan Pegawai Wanita untuk Pekerjaan yang
Sama”. Kesetaraan gaji merupakan sebuah faktor dalam
mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Ketika
ada ketidaksetaraan, organisasi akan menghadapi risiko
terhadap reputasinya dan tuntutan hukum karena
tindakan diskriminatif.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan informasi mengenai jumlah pegawai


dalam setiap kategori dari semua operasi
organisasi, diperinci berdasarkan jenis kelamin
dengan mempergunakan informasi dalam
LA13. Kategori kepegawaian harus ditetapkan
berdasarkan sistem pengelolaan sumber daya
manusia yang dipakai oleh organisasi. Jumlah
pegawai harus sesuai dengan yang dilaporkan
dalam LA1.

2.2 Dapatkan informasi mengenai gaji dasar untuk


wanita dan untuk pria dalam setiap kategori
pegawai.

2.3 Periode apa pun dalam pembayaran gaji (misalnya,


per jam, per minggu, per bulan, atau per tahun)
dapat digunakan untuk data ini.

2.4 Laporkan rasio dari gaji dasar wanita terhadap gaji


dasar pria untuk setiap kategori kepegawaian.

3. Definisi

Sebuah pembayaran dalam jumlah minimum tertentu


kepada pegawai dalam menjalankan pekerjaannya.
Ini tidak termasuk upah tambahan lainnya seperti
berdasarkan jumlah tahun bekerja, kerja lembur, bonus,
pembayaran keuntungan atau pengeluaran tambahan
lain (misalnya, pengeluaran transportasi).

4. Dokumentasi

Sumber informasi untuk indikator ini termasuk rekaman


pegawai dan rekaman gaji.

Version 3.0 19
IP

Set Protokol Indikator


Hak Asasi Manusia (HR)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: HR IP

HAK ASASI MANUSIA Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib

HR7 Kegiatan yang teridentifikasi


mengandung resiko signifikan yang
Indikator Kinerja dapat menimbulkan kasus kerja paksa
atau kerja wajib, dan langkah-langkah
Aspek: (Praktek) Investasi dan Pengadaan yang telah diambil untuk mendukung

CORE
upaya penghapusan kerja paksa atau
HR1 Persentase dan jumlah perjanjian kerja wajib.
investasi signifikan yang memuat
klausula HAM atau telah menjalani proses Aspek: Praktek Pengamanan
CORE

skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak


asasi manusia. HR8 Persentase personel penjaga keamanan
yang terlatih dalam hal kebijakan dan
HR2 Persentase pemasok dan kontraktor prosedur organisasi terkait dengan aspek
signifikan yang telah menjalani proses HAM yang relevan dengan kegiatan
CORE

ADD
skrining/filtrasi atas aspek HAM organisasi

HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan Aspek: Hak Penduduk Asli
dalam hal kebijakan serta prosedur
yang terkait dengan aspek HAM yang HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait
relevan dengan kegiatan organisasi, dengan hak penduduk asli dan langkah-
ADD
ADD

termasuk persentase karyawan yang telah langkah yang diambil.


menjalani pelatihan.

Aspek: Non-diskriminasi

HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi


CORE

dan tindakan yang diambil/dilakukan.

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Ber-


sama

HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul


yang diidentifikasi dapat menimbulkan
resiko yang signifikan serta tindakan
CORE

yang diambil untuk mendukung hak-hak


tersebut.

Aspek: Pekerja Anak

HR6 Kegiatan yang teridentifikasi


mengandung resiko yang signifikan
timbulnya terjadinya kasus pekerja anak,
dan langkah-langkah yang diambil untuk
menduku upaya penghapusan pekerja
CORE

anak.

Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: HR

Relevansi
3. Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa: Kovenan
Indikator Kinerja HAM mengungkapkan informasi Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan
mengenai dampak dan kegiatan dari organisasi terhadap Budaya tahun 1966 (United Nations Convention:
hak-hak asasi sipil dan politik dari para pemangku International Covenant on Economic, Social and
kepentingan. Aspek-aspek yang tercakup dalam Cultural Rights, 1966)
Indikator Kinerja mengacu pada standar internasional,
terutama Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dari 4. Deklarasi ILO tentang Prinsip dan Hak Dasar di
Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations Universal Tempat Kerja Tahun 1998 (ILO Declaration on
Declaration of Human Rights) dan Deklarasi ILO Tahun Fundamental Principles and Rights at Work,
1998 tentang Prinsip dan Hak- Dasar di Tempat Kerja 1998), khususnya kedelapan Konvensi Inti (Core
(ILO Declaration on the Fundamental Principles and Conventions) dari ILO.
Rights at Work of 1998), khususnya delapan Konvensi
Inti (Core Conventions) dari ILO. Walaupun berkaitan 5. Deklarasi Wina dan Program Pelaksanaan tahun
erat, penggolongan HAM dan Praktek Ketenagakerjaan 1993 (Vienna Declaration and Programme of Action,
mempunyai tujuan yang berbeda. Indikator HAM 1993).
terfokus pada cara organisasi pelapor menangani
dan menghormati hak-hak dasar manusia, sedangkan Referensi Umum
Indikator Praktik Ketenagakerjaan menggambarkan
kualitas pekerjaan dan lingkungan kerja. • ILO Declaration on Fundamental Principles and
Rights at Work, 1998.
Indikator Kinerja ini bertujuan untuk memberikan
ukuran-ukuran yang dapat diperbandingkan atas akibat • ILO Tripartite Declaration Concerning Multinational
atau hasil, yang oleh karena itu difokuskan terutama Enterprises and Social Policy, 2001, Third Edition.
pada kasus-kasus yang terkait dengan inti HAM. Kasus
pada umumnya berdampak baik bagi kelompok • OECD Guidelines for Multinational Enterprises,
pemangku kepentingan, maupun di samping resiko Revision 2000.
bagi organisasi di mana pelanggaran terjadi. Perangkat
indikator ini mencakup tiga bidang umum : • United Nations Universal Declaration of Human
Rights, 1948.
• Kasus yang terkait dengan aspek dasar HAM (HR4
dan HR9); • ILO Convention (169) concerning Indigenous and
Tribal Peoples in Independent Countries, 1989.
• Kapasitas dan pengetahuan yang memungkinkan
organisasi secara efektif menangani masalah hak
asasi manusia, termasuk pelatihan dan prosedur
internal (HR3, HR5, HR6, HR7 dan HR8); dan

• Integrasi organisasi pada masalah HAM dalam
hubungan bisnis eksternal organisasi , baik dalam
melakukan investasi maupun dalam kaitan
hubungan dengan para pemasok (KH 1 dan KH 2).

Definisi
Hak Asasi Manusia

HAM yang diakui secara umum didefinisikan oleh lima


konvensi dan deklarasi berikut:

1. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Perserikatan


Bangsa-Bangsa Tahun 1948 (United Nations
Universal Declaration of Human Rights, 1948).

2. Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa Rumusan


Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik
tahun 1966 (United Nations Convention
International Covenant on Civil and Political Rights,
1966).

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: HR IP

HR1 Persentase dan jumlah


3. Definisi
perjanjian investasi signifikan yang
memuat klausula HAM atau telah Klausula hak asasi manusia
menjalani proses skrining/filtrasi Klausula dalam suatu perjanjian tertulis yang secara spesifik
terkait dengan aspek hak asasi mendefinisikan ekspektasi minimum dari aspek HAM sebagai
persyaratan untuk melakukan investasi.
manusia.
Skrining/ filtrasi aspek hak asasi manusia
1. Relevansi
Suatu proses formal atau yang terdokumentasikan yang me-
Pengukuran ini merupakan satu indikasi mengenai masukkan satu set kriteria kinerja HAM sebagai salah satu fak-
sejauh mana aspek HAM terintegrasi dalam keputusan tor dalam menentukan apakah suatu investasi akan dilakukan.
ekonomis organisasi. Hal ini sangat relevan bagi
organisasi yang beroperasi dalam wilayah atau 4. Dokumentasi
merupakan mitra usaha dari organisasi didalam wilayah
di mana perlindungan terhadap HAM mendapat Sumber informasi potensial yang mencakup aspek hukum
perhatian yang besar. Integrasi kriteria HAM dalam organisasi, hubungan investor, dan keuangan sebagimana
proses skrining/filtrasi dan adanya persyaratan dokumentasi lainnya yang dibuat melalui sistem manajemen
kinerja HAM dapat menjadi salah satu strategi untuk kualitas (quality management system).
mengurangi resiko investasi. Adanya permasalahan HAM
dapat mengakibatkan cacatnya reputasi organisasi sertã
berdampak buruk bagi stabilitas investasi. 5. Referensi

2. Kompilasi Tidak ada.

2.1 Perjanjian yang dimasukkan hanya yang signifikan


ditinjau dari sisi besarnya kepentingan strategis.
Tingkat signifikansi dapat ditentukan dengan
mengacu pada kompleksitas persetujuan yang
diperlukan di dalam organisasi atas investasi
tersebut atau kriteria lain yang secara konsisten
dapat diterapkan dalam perjanjian-perjanjian yang
dibuat. Organisasi pelapor harus mengungkapkan
definisi, lingkup serta cakupan dari “perjanjian
yang dianggap signifikan” (significant agreements)
tersebut.

2.2 Identifikasi jumlah perjanjian investasi yang


dianggap signifikan serta difinalisasi dalam periode
pelaporan, baik yang akan menempatkan organisasi
sebagai pemilik pada entitas lain ataupun sebagai
organisasi yang menjalankan investasi modal yang
material terhadap keuangan organisasi.

2.3 Apabila terdapat beberapa perjanjian investasi yang


signifikan dengan mitra yang sama, maka jumlah
perjanjian tersebut hanya merupakan sebagian dari
total proyek yang dilaksanakan ataupun mitra yang
dikembangkan.

2.4 Laporkan jumlah dan persentase perjanjian investasi


signifikan yang memasukkan klausula HAM atau
yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi
mengenai aspek hak asasi manusia.

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: HR

HR2 Persentase pemasok dan • Teridentifikasi memiliki resiko paling besar


terjadinya kasus yang berhubungan dengan hak
kontraktor signifikan yang telah asasi manusia.
menjalani proses skrining/filtrasi
4. Dokumentasi
atas aspek hak asasi manusia
Sumber informasi potensial mencakup laporan
organisasi dalam hal pengadaan atau pembelian serta
1. Relevansi departemen hukum organisasi pelapor.

Pengembangan jaringan pemasok dan kontraktor yang 5. Referensi


luas untuk menghasilkan barang dan jasa telah menarik
perhatian tentang bagaimana cara organisasi pelapor
Tidak ada.
menerapkan kebijakan HAM pada jaringan pemasoknya.
Hal ini sangat relevan terutama bagi organisasi di sektor
yang sangat mengandalkan outsourcing serta jaringan
global.

Proses skrining/ filtrasi dan pengawasan kinerja HAM


pada mata rantai pemasok terbukti berdampak positif
bagi komunitas bisnis organisasi yang lebih luas. Isu
HAM pada pemasok dan kontraktor signifikan dapat
menyebabkan cacat reputasi bagi mitra bisnis mereka
dan/atau menciptakan ketidakstabilan dalam kegiatan
usaha pemasok itu sendiri. Proses skrining/ filtrasi
merupakan bagian dari manajemen resiko, dan besarnya
persentase kegiatan ini menunjukkan bagaimana
organisasi secara berkala memperhatikan resiko ini.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasi jumlah pemasok dan kontraktor


signifikan dari organisasi pelapor.

2.2 Laporkan persentase jumlah kontrak dengan


pemasok dan kontraktor signifikan yang memuat
kriteria atau telah menjalani proses skrining/filtrasi
atas aspek hak asasi manusia. Lihat HR 1 untuk
definisi dari “kriteria“ atau “proses skrining/filtrasi“.

2.3 Laporkan persentase dari kontrak dengan pemasok


dan kontraktor signifikan yang ditolak atau
dikenakan berbagai persyaratan sebagai akibat dari
proses skrining/filtrasi atas aspek hak asasi manusia.

3. Definisi

Pemasok dan kontraktor signifikan

Pihak luar, pemasok barang atau jasa atau pihak dengan


siapa kontrak penyediaan barang dan jasa dibuat .
Dalam konteks Indikator ini, pengertian “signifikan”
mengacu kepada pemasok dan kontraktor yang:

• Merupakan pemasok utama atas suatu jenis barang


atau jasa dan secara keseluruhan merupakan
bagian terbesar pengadaan barang dan jasa bagi
organisasi tersebut; atau

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: HR IP

HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi


3. Definisi
karyawan dalam hal kebijakan serta
prosedur terkait dengan aspek HAM Tidak ada.
yang relevan dengan kegiatan or-
4. Dokumentasi
ganisasi, termasuk persentase kary-
awan yang telah menjalani pelati- Sumber informasi potensial mencakup catatan
pelatihan karyawan dan jadwal pelatihan.
han.
5. Referensi
1. Relevansi
Tidak ada.
Indikator ini memberi gambaran kapasitas organisasi
dalam menerapkan kebijakan serta prosedur yang
terkait dengan aspek hak asasi manusianya. Hak
asasi manusia telah diatur dalam standar dan hukum
internasional dan mewajibkan organisasi untuk
melaksanakan pelatihan khusus yang membekali
karyawan dengan masalah HAM dalam rutinitas kerja.
Banyaknya karyawan yang telah dilatih serta banyaknya
pelatihan yang telah diberikan, mempunyai kontribusi
penilaian atas organisasi tentang hak asasi manusia.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasi jumlah jam yang disediakan untuk


pelatihan karyawan, dengan menggunakan data
dari LA10.

2.2 Identifikasi jumlah karyawan, dengan menggunakan


data dari LA1.

2.3 Identifikasi karyawan yang telah menjalani pelatihan


formal mengenai kebijakan serta prosedur
organisasi dalam aspek HAM dan penerapannya
pada pekerjaan karyawan. Ini dapat merujuk pada
pelatihan khusus dengan topik HAM atau program
pelatihan umum dengan modul hak asasi manusia.

2.4 Laporkan jumlah waktu pelatihan yang terkait


dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan
operasi organisasi selama periode pelaporan.

2.5 Laporkan persentase jumlah karyawan dalam


periode pelaporan yang telah dilatih tentang aspek
HAM yang relevan dengan kegiatan usaha.

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: HR

HR4 Jumlah kasus diskriminasi 3. Definisi

yang terjadi dan tindakan yang Diskriminasi


dilakukan/diambil.
Perbuatan dan akibat atas perlakuan tidak adil kepada
1. Relevansi seseorang dengan memberikan beban yang tidak adil
atau tidak memberikan tunjangan yang sesuai dengan
Hak asasi manusia lebih luas dari hak karyawan di prestasi individu. Diskriminasi dapat juga berupa
tempat kerja. Kebijakan anti- diskriminasi merupakan pelecehan, yaitu serangkaian komentar atau tindakan
persyaratan utama dari konvensi internasional yang tidak menyenangkan atau yang secara rasional
serta peraturan dan pedoman sosial. Permasalahan diketahui secara umum tidak menyenangkan kepada
diskriminasi juga dibahas dalam Konvensi Inti ILO, orang yang dituju.
110 dan 111 (Core Convention 100 & 111) dari ILO.
Suatu sistem pemantauan/pengawasan yang efekif 4. Dokumentasi
diperlukan untuk memastikan kepatuhan pada seluruh
laporan kegiatan organisasi pelapor. Para pemangku Sumber informasi potensial mencakup laporan hukum
kepentingan akan memastikan bahwa kebijakan dan dan kepatuhan organisasi pelapor.
pemantauan/pengawasan tersebut berjalan dengan
efektif. 5. Referensi

2. Kompilasi • Declaration on the Elimination of All Forms of


Intolerance and of Discrimination Based on Religion
or Belief, UN General Assembly Resolution 36/55 of
2.1 Identifikasi kasus diskriminasi dengan alasan ras,
26 November 1981
warna kulit, jenis kelamin, agama, politik, suku
bangsa, atau kelompok sosial sebagai mana
• Declaration on Race and Racial Prejudice: General
didefinisikan oleh ILO, atau bentuk relevan lainnya
Conference UNESCO 20th sessioon 27 November
dari diskriminasi baik yang melibatkan pihak
1978
pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal
seluruh lini kegiatan pada periode pelaporan.
• Declaration on the Rights of Persons Belonging
to National or Ethnic, Religious and Lingusitic
Yang dimaksud dengan ‘kasus’ adalah langkah
Minorities: UN GA Resolution 47/135 of 18
hukum, pengaduan yang disampaikan kepada
December 1992.
organisasi tersebut atau instansi berwenang melalui
suatu proses formal, atau kasus ketidakpatuhan
• ILO Convention 100, “Equal Remuneration
yang teridentifikasi oleh organisasi melalui
Convention”, 1951.
prosedur yang diterapkan, misalnya dengan sistem
manajemen audit atau program pemantauan/
• ILO Convention 111, Discrimination in Respect of
pengawasan formal. Employment and Occupation Convention 1958.

2.2 Laporkan jumlah kasus diskriminasi selama periode • International Convention on Civil and Political
pelaporan. Rights: GA Resolution 2200 A XXI of 16 December
1966. on Civil and Political Rights (Kovenan
2.3 Laporkan status dari kasus dan tindakan yang Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik)
diambil merujuk pada hal-hal berikut :
• International Convention on the Elimination of All
• Organisasi telah menelaah kasus tersebut; Forms of Racial Discrimination GA Resolution 1904
(XV111) of 20 November 1963.
• Program mediasi yang akan dilakukan .
• United Nations Convention on the Elimination of
• Program mediasi yang telah diimplementasikan all forms of Discrimination Against Women: UN, GA:
dan hasilnya telah ditelaah melaluiproses rutin Resolution 34/180 of 18 December 1979
manajemen penelaahan internal; dan
• United Nations Declaration on the Elimination of All
• Kasus sudah tidak lagi memerlukan tindak lanjut Forms of Racial Discrimination: GA Resolution 1904
(yaitu: masalahnya telah terpecahkanselesai,
tidak ada lagi tindak lanjut yang harus dilakukan
perusahaan, dan sebagainya).

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: HR IP

(XVIII) of 20 November 1963.

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: HR

HR5 Segala kegiatan berserikat


2.3 Laporkan langkah yang diambil oleh organisasi
atau perjanjian bersama yang dalam periode pelaporan yang bertujuan untuk
teridentifikasi dapat menimbulkan mendukung hak kebebasan berserikat dan
berkumpul bersama. Lihat Tripartite Declaration dari
resiko yang signifikan, serta ILO dan OECD Guidelines untuk panduan lanjutan.
tindakan yang diambil untuk
mendukung hak-hak tersebut 3. Definisi

Kebebasan berserikat
1. Relevansi
Pekerja dan pengusaha boleh mendirikan dan
Kebebasan untuk berserikat dan perjanjian bersama bergabung dalam organisasi pilihan masing-masing
merupakan upaya melindungi hak pekerja (dan tanpa perlu mendapat persetujuan terlebih dulu.
pengusaha) untuk berkumpul bersama dalam organisasi
pilihan masing-masing. Kebebasan Berserikat merupakan
4. Dokumentasi
ketentuan dasar dalam Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia Perserikatan Bangsa-bangsa dan dirumuskan
Sumber informasi potensial mencakup laporan dari
dalam Convensi Inti ILO 87 dan 89 (ILO Core Convention
departemen hukum, kepatuhan dan sumber daya
87 & 98 )
manusia pada organisasi pelapor
Indikator ini ditujukan untuk melaporkan tindakan
yang telah diambil oleh organisasi pelapor dalam 5. Referensi
mengevaluasi apakah terdapat kesempatan terbuka
bagi pekerja untuk melaksanakan hak berserikat • ILO Convention 87, “Freedom of Association and
dan berkumpul. Indikator ini juga ditujukan untuk Protection of the Right to Organise Convention”,
melaporkan langkah yang telah diambil untuk 1948
mendukung hak-hak berserikat dan berkumpul di
seluruh lini kegiatan organisasi. Indikator ini tidak • ILO Convention 98, “Right to Organise and Collective
mewajibkan organisasi pelapor untuk menyatakan Bargaining Convention”, 1949
pendapat secara spesifik mengenai mutu sistem hukum
nasional. • United Nations Universal Declaration of Human
Rights, 1948.
2. Kompilasi
• International Covenant on Economic, Social and
2.1 Identifikasi pelaksanaan segala kegiatan di mana Cultural Rights, 1966.
hak karyawan untuk berserikat atau melakukan
perjanjian bersama berpotensi menimbulkan
resiko. Proses identifikasi harus menggambarkan
pendekatan yang dipakai organisasi dalam
penilaian resiko ini dan dapat berasal dari sumber
data internasional yang bereputasi, seperti laporan
ILO (Laporan Tahunan Committee of Experts dari
ILO mengenai implementasi atas konvensi dan
rekomendasi yang telah diratifikasi, serta laporan
kebebasan berserikat dari Governing Body ILO).

2.2 Laporkan kegiatan karyawan untuk berserikat dan


melaksanakan perjanjian bersama yang dapat
menimbulkan resiko, berdasarkan:

• Jenis kegiatan (contoh: pabrikan, manufaktur);


atau

• Negara atau wilayah geografis di mana


kegiatan dipandang beresiko.

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: HR IP

HR6 Kegiatan yang teridentifikasi 3. Definisi

mengandung resiko signifikan yang Anak


dapat menimbulkan terjadinya kasus
Istilah ini berlaku untuk semua orang di bawah 15
pekerja anak, dan langkah-langkah tahun atau masuk dalam katagori wajib sekolah bawah
yang diambil untuk mendukung umur untuk menyelesaikan wajib sekolah (mana yang
lebih tinggi). Kecuali untuk negara tertentu di mana
upaya penghapusan pekerja anak perekonomian dan fasilitas pendidikan belum cukup
memadai, berlaku ketentuan umur minimal 14 tahun.
1. Relevansi
Negara-negara yang masuk dalam pengecualian
ini disebutkan secara spesifik oleh ILO berdasarkan
Penghapusan pekerja anak merupakan prinsip pokok
permohonan dari negara yang bersangkutan serta
serta tujuan utama deklarasi dan peraturan mengenai
konsultasi yang dilakukan dengan perwakilan organisasi
hak asasi manusia, dan tunduk pada Konvensi ILO 138
pekerja dan pemberi kerja.
dan 182 (ILO Conventions 138 dan 182) Pelaksanaan dan
penerapan yang efektif atas kebijakan tentang pekerja
Catatan: Convention 138 dari ILO menyebutkan apa yang
anak merupakan harapan yang mendasar terhadap
dimaksud dengan baik pekerja anak maupun pekerja
perilaku tanggung jawab sosial.
muda. Lihat definisi di bawah ini untuk ‘pekerja muda’.
2. Kompilasi
Pekerja Muda
2.1 Identifikasikan kegiatan yang dipandang beresiko
Seseorang di atas umur minimum yang berlaku untuk
tinggi menimbulkan terjadinya kasus:
dapat bekerja namun belum berumur 18 tahun.
• Pekerja anak; dan/atau
4. Dokumentasi
• Pemanfaatan pekerja muda yang tidak
Sumber informasi potensial mencakup laporan dari
terlindung dari pekerjaan yang berbahaya.
departemen hukum, kepatuhan dan sumber daya
manusia pada organisasi pelapor
Proses identifikasi harus menggambarkan
pendekatan organisasi terhadap penilaian resiko ini
5. Referensi
dan dapat berasal dari sumber data internasional
yang bereputasi, seperti laporan ILO.
• ILO Convention 138, “Minimum Age
Convention”, 1973.
2.2 Laporkan kegiatan yang dipandang dapat
• ILO Convention 182, “Worst Forms of Child
menimbulkan resiko signifikan terjadinya pekerja
Labour Convention”, 1999.
anak, berdasarkan:
• ILO Declaration on Fundamental Principles and
• Jenis kegiatan (contoh: pabrikan, manufaktur);
Rights at Work, 86th Session, 1998.
atau

• Negara atau wilayah geografis dimana kegiatan


dipandang beresiko.

2.3 Laporkan langkah yang diambil dan pengukuran


yang dibuat oleh organisasi pelapor selama
periode pelaporan yang bertujuan mendukung
penghapusan pekerja anak. Lihat Deklarasi Tripartit
dari ILO (ILO Tripartite Declaration ) serta panduan
dari OECD (OECD Guidelines) sebagai panduan
lebih lanjut.

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: HR

HR7 Kegiatan yang teridentifikasi 3. Definisi

mengandung resiko signifikan yang Kerja paksa atau kerja wajib


dapat menimbulkan kasus kerja
Segala jenis pekerjaan dan pelayanan jasa yang
paksa atau kerja wajib, dan langkah- dipaksakan pada seseorang di bawah ancaman sanksi
langkah yang telah diambil untuk di mana orang yang bersangkutan tidak secara sukarela
bermaksud untuk melakukannya, Konvensi 29, Konvensi
mendukung upaya penghapusan Tenaga Kerja ILO 1930 (ILO Convention 29, Forced Labour
kerja paksa atau kerja wajib Convention, 1930 ). Contoh yang paling ekstrem adalah
pembudakan, pekerja tahanan dan pekerja paksa, selain
itu, utang juga dapat digunakan sebagai alat untuk
1. Relevansi mempertahankan pekerja dalam kondisi kerja paksa.
Menahan surat identitas, adanya kewajiban memberikan
Tidak berada dalam keadaan tunduk pada kerja paksa uang jaminan , atau menekan pekerja untuk bekerja
atau kerja wajib merupakan hak asasi manusia yang melebihi waktu kerja dengan ancaman pemecatan yang
mendasar dan juga merupakan salah satu ketentuan tidak ada persetujuian sebelumnya adalah contoh-
dalam Deklarasi Universal Perserikatan Bangsa-bangsa contoh kerja paksa.
atas Hak Asasi Manusia (UN Universal Declaration of
Human Rights) dan tunduk pada Konvensi Inti ILO 29 & 4. Dokumentasi
105 (ILO Core Convention 29 & 105) Jenis kerja paksa dan
kerja wajib ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan Sumber informasi potensial mencakup laporan dari
data yang disajikan akan mengindikasikan tantangan departemen hukum, kepatuhan dan sumber daya
yang dihadapi organisasi pelapor dalam berkontribusi manusia pada organisasi pelapor.
terhadap penghapusan kerja paksa dan kerja wajib.
5. Referensi
2. Kompilasi
• ILO Convention 29, “Forced Labour Convention”,
2.1 Identifikasikan kegiatan yang dipandang 1930.
mempunyai resiko signifikan menimbulkan
terjadinya kasus kerja paksa atau kerja wajib. Proses • ILO Convention 105, “ Abolition of Forced Labour”,
identifikasi harus menggambarkan pendekatan 1957.
yang dipakai organisasi dalam penilaian resiko ini
dan dapat berasal dari sumber data internasional • League of Nations, Slavery Convention, 1927.
yang bereputasi seperti laporan ILO.
• United Nations Supplementary Convention on the
2.2 Laporkan kegiatan yang dipandang mengandung Abolition of Slavery, the U.N.T.S.3, 1957
resiko signifikan terjadinya kasus kerja wajib,
berdasarkan: • Universal Declaration of Human Rights (United
Nations General Assembly Resolution 217 A (III) of
• Jenis kegiatan (misalnya: pabrikan, manufaktur); 10 December 1948), Article 4 & 5.
atau ILO Declaration on Fundamental Principles and
Rights at Work, 86th Session, 1998.
• Negara atau wilayah geografis dimana
kegiatan dipandang beresiko. • ILO Declaration on Fundamental Principles and
Rights at Work, 86th Session, 1998.
2.3 Laporkan pengukuran yang dibuat organisasi
pelapor selama periode pelaporan yang bertujuan
mendukung penghapusan kerja paksa atau kerja
wajib. Lihat Deklarasi Tripartit dari ILO (ILO Tripartite
Declaration) serta panduan dari OECD (OECD
Guidelines) sebagai panduan lebih lanjut.

10 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: HR IP

HR8 Persentase personel penjaga 3. Definisi

keamanan yang terlatih dalam hal Personel sekuriti/penjaga keamanan


kebijakan dan prosedur organisasi
Individu yang ditugaskan dengan tujuan untuk menjaga
terkait dengan aspek HAM yang barang-barang milik organisasi, pengendalian massa,
relevan dengan kegiatan organisasi tindakan pencegahan kehilangan, serta pengawalan
orang, barang dan benda berharga.
1. Relevansi
4. Dokumentasi
Perilaku petugas sekuriti/penjaga keamanan terhadap
pihak ketiga terbentuk oleh pelatihan yang mereka Sumber informasi potensial berasal dari departemen
peroleh tentang permasalahan hak asasi manusia, sumber daya manusia pada organisasi pelapor dan
khususnya mengenai penggunaan kekerasan. Pelatihan catatan mengenai pelatihan yang diperoleh personel
petugas sekuriti dapat membantu mencegah resiko sekuriti/penjaga keamanan. Kontraktor diharapkan
cacat reputasi serta litigasi yang timbul dari tindakan memiliki informasi yang sama bagi karyawannya.
atau pendekatan yang tidak patut dan tidak dapat
diterima oleh organisasi pelapor. Informasi yang 5. Referensi
diberikan oleh Indikator ini membantu menunjukkan
sejauh mana sistem manajemen mengenai HAM • Commentary on the Norms on the Responsibilities
diterapkan. Ukuran ini mengindikasikan proporsi tenaga of Transnational Corporations and Other Business
sekuriti/penjaga keamanan yang secara rasional dapat Enterprises with Regards to Human Rights U.N.
diasumsikan memahami harapan organisasi mengenai doc.E/CN.4/Sub.2/2003/38/Rev.2(2003) Section C
kinerja hak asasi manusia. Right to security of persons para 4.

2. Kompilasi • ILO Convention 29, “Forced Labour Convention”,


1930.
2.1 Identifikasi jumlah personel sekuriti/penjaga
keamanan yang dipekerjakan langsung oleh • ILO Convention 105, “Abolition of Forced Labour
organisasi pelapor. Convention”, 1957.

2.2 Laporkan persentase personel sekuriti/penjaga


keamanan yang telah mendapat pelatihan formal
mengenai kebijakan organisasi atau prosedur
khusus terkait masalah HAM serta penerapannya.
Hal ini dapat merujuk pada pelatihan khusus untuk
itu atau modul pengajaran dalam suatu program
pelatihan yang lebih umum.

2.3 Laporkan apakah persyaratan pelatihan juga berlaku


untuk organisasi pihak ketiga yang menyediakan
personel sekuriti/penjaga keamanan.

Version 3.0 11
IP Set Protokol Indikator: HR

HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang 3. Definisi

terkait dengan hak penduduk asli Penduduk asli


dan langkah-langkah yang diambil
Penduduk asli adalah mereka yang memiliki kondisi
1. Relevansi sosial, budaya, politik dan ekonominya yang berbeda
dari kelompok lain dalam komunitas nasional yang
Jumlah kasus yang tercatat mengenai hak penduduk dominan, atau mereka yang dianggap penduduk asli
asli memberikan informasi tentang implementasi/ berdasarkan garis keturunan penduduk asli suatu
pelaksanaan kebijakan organisasi berkenaan dengan negara , atau wilayah geografi pada suatu negara saat
masalah penduduk asli. Informasi ini membantu ditaklukkan, saat kolonialisasi atau pada saat pendirian
mengindikasikan kondisi hubungan dengan masyarakat batas negara yang berlaku saat ini, dan mereka, terlepas
pemangku kepentingan , khususnya di daerah di mana dari status hukumnya, mempertahankan beberapa
penduduk asli tinggal atau mempunyai kepentingan atau seluruh kelembagaan sosial, ekonomi, budaya dan
yang bersinggungan dengan organisasi pelapor. politiknya.
Informasi ini juga memberikan tambahan kesempatan
masuk bagi grup pendukung. Konvensi ILO 107 dan 4. Dokumentasi
169 (ILO Convention 107 & 169) menegaskan hak dari
penduduk asli. Sumber informasi potensial mencakup prosedur dan
pedoman operasi perusahaan pada organisasi pelapor.
2. Kompilasi Informasi lain dapat diperoleh dari manajer di negara
tersebut dan spesialis hukum dari organisasi pelapor. .
2.1 Identifikasi kasus terkait dengan hak penduduk asli Data mengenai penduduk asli di antara para pekerja
yang terjadi pada para karyawan organisasi serta dapat diperoleh dari catatan administrasi karyawan.
pada komunitas di sekitar kegiatan organisasi saat
ini yang berpotensi dapat terkena dampak dari 5. Referensi
rencana kegiatan atau yang diusulkan di masa yang
akan datang oleh organisasi pelapor. • Charter of the United Nations, Preamble, San
Francisco, 1945.
Pengertian “kasus” merujuk pada tindakan hukum,
pengaduan yang disampaikan kepada organisasi • ILO Convention (107) Indigeneous and Tribal
atau instansi berwenang melalui suatu proses Populations Convention, 1957.
formal, atau kasus ketidak-patuhan organisasi yang
teridentifikasi oleh organisasi melalui prosedur • ILO Convention (169) Concerning Indigeneous and
yang telah ditetrapkan, misalnya dengan sistem Tribal Peoples in Independent Countries, 1991.
manajemen audit atau program pemantauan/
pengawasan formal.

2.2 Laporkan jumlah kasus yang teridentifikasi terkait


dengan hak penduduk asli selama periode
pelaporan.

2.3 Laporkan status dari kasus dan tindakan yang


diambil merujuk pada hal-hal berikut :

• Organisasi telah menelaah kasus tersebut.


Program mediasi yang akan dilaksanakan.

• Rencana mediasi yang telah


diimplementasikan dan hasilnya telah ditelaah
melalui proses rutin manajemen penelaahan
internal ; dan

• Kasus sudah tidak lagi memerlukan tindak


lanjut (yaitu: telah terpecahkan, masalahnya
sudah selesai,

• Tidak ada lagi tindak lanjut yang harus


dilakukan perusahaan, dan sebagainya).

12 © 2000-2006 GRI
IP

Set Protokol Indikator


Masyarakat (SO)

© 2000-2006 GRI Version 3.0


Set Protokol Indikator: SO IP

Masyarakat

Indikator Kinerja
Aspek: Komunitas

S01 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan


setiap program dan praktek yang dilakukan
untuk menilai dan mengelola dampak operasi
terhadap masyarakat, baik pada saat memulai,
CORE

pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

Aspek: Korupsi

S02 Persentase dan jumlah unit usaha yang memi-


CORE

liki risiko terhadap korupsi.



S03 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebi-
CORE

jakan dan prosedur antikorupsi.



S04 Tindakan yang diambil dalam menanggapi
CORE

kejadian korupsi.

Aspek: Kebijakan Publik

S05 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi


dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan
CORE

publik.

S06 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada par-
tai politik, politisi, dan institusi terkait berdasar-
ADD

kan negara di mana perusahaan beroperasi.

Aspek: Kelakuan Tidak Bersaing

S07 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran


ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan prak-
ADD

tek monopoli serta sanksinya.

Aspek: Kepatuhan

S08 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah


sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum
CORE

dan peraturan yang dilakukan.

Version 3.0 1
IP Set Protokol Indikator: SO

Relevansi Rujukan umum

Kategori kinerja untuk Pekerja, Hak Asasi Manusia, • OECD Guidelines for Multinational
dan Tanggung Jawab Produk ditujukan pada Enterprises,Revision 2000.
dampak-dampak sosial yang dihubungkan
dengan kelompok pemangku kepentingan • OECD Convention on Combating Bribery
tertentu (seperti pegawai atau konsumen). of Foreign Public Officials in International
Namun demikian, dampak sosial dari organisasi Business Transactions, 1997.
juga terkait dengan interaksinya dengan struktur
pasar dan institusi sosial yang membentuk • OECD Principles of Corporate Governance,
lingkungan sosial di mana kelompok-kelompok 2004.
kepentingan saling berinteraksi. Interaksi semacam
ini, sebagaimana halnya pendekatan organisasi • Inter-American Convention Against Corruption,
dalam berhubungan dengan kelompok sosial 1996.
lain seperti masyarakat, mewakili komponen
terpenting dari kinerja berkelanjutan. Karenanya, • United Nations Convention Against Corruption,
Indikator Kinerja Masyarakat memfokuskan pada 2003.
dampak yang ditimbulkan organisasi terhadap
masyarakat tempatnya beroperasi, dan bagaimana
interaksi organisasi dengan institusi sosial lainnya
dikelola dan ditengahi. Secara khusus, informasi
yang dicari terkait dengan penyuapan dan korupsi,
keterlibatan dalam pembuatan kebijakan, praktek
monopoli, dan pemenuhan ketentuan hukum dan
peraturan di luar pekerja dan lingkungan.

Definisi

Korupsi
Korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan yang
dimiliki untuk kepentingan pribadi 1 dan dapat
dilakukan oleh individu baik di sektor publik
maupun privat. Termasuk dalam penafsiran
ini adalah praktek korupsi seperti penyuapan,
penggelapan, pemerasan, kolusi, konflik
kepentingan, dan pencucian uang. Dalam konteks
ini, juga termasuk penawaran untuk menerima
setiap pemberian, pinjaman, bayaran, hadiah atau
keuntungan lainnya kepada atau dari setiap orang
dalam rangka menarik orang untuk melakukan
suatu perbuatan yang tidak jujur, ilegal, atau
pelanggaran kepercayaan dalam melakukan
bisnis perusahaan2. Hal ini dapat berupa hadiah
selain uang, seperti barang gratis dan liburan, atau
pelayanan pribadi khusus yang disediakan dengan
tujuan atau dilakukan dalam rangka mendapatkan
keuntungan yang tidak pantas atau yang dapat
mengakibatkan tekanan moral karena menerima
keuntungan semacam itu.

1 Transparency International
2 Definisi ini berdasarkan ‘Business Principles for
Countering Bribery’ yang dikembangkan melalui sebuah
proyek yang dikelola oleh Transparency International.

2 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: SO IP

SO1 Sifat dasar, ruang lingkup, 2.3 Laporkan jumlah dan persentase operasi dimana program
dijalankan.
dan efektivitas setiap program
dan praktek yang dilakukan untuk 2.4 Laporkan program pengelolaan dampak terhadap
masyarakat yang efektif dalam mereda dampak negatif
menilai dan mengelola dampak dan memaksimalkan dampak positif, termasuk skala orang
operasi terhadap masyarakat, yang terpengaruh.
baik pada saat memulai, pada 2.5 Laporkan contoh bagaimana umpan balik dan analisis data
saat beroperasi, dan pada saat dampak terhadap masyarakat telah memberikan informasi
mengakhiri. mengenai langkah lanjutan kedepan untuk melibatkan
masyarakat sebagai bagian dari organisasi.

1. Relevansi 3. Definisi

Operasi organisasi baik pada saat memulai, beroperasi Dampak operasi


dan mengakhiri memiliki sejumlah dampak signifikan
terhadap keberlanjutan sebuah wilayah tertentu. Ini merujuk kepada dampak sosial, seperti:
Indikator dalam Kerangka Kerja GRI, seperti emisi
lingkungan atau data ekonomi, akan menawarkan • Kesehatan dan keselamatan masyarakat berkenaan
sebuah gambaran keseluruhan terhadap dampak dengan infrastruktur, bahan berbahaya, emisi dan buangan,
ini, dampak yang positif maupun negatif, tetapi tidak serta kesehatan dan penyakit;
akan mampu untuk memerincinya kepada individu
masyarakat atau wilayah geografis. Namun demikian, • Pemindahan tempat tinggal yang tidak disengaja,
merupakan hal yang penting untuk memiliki sebuah pemindahan secara fisik dan ekonomi serta pemulihan
ukuran yang merefleksikan pendekatan yang kehidupan; dan
digunakan oleh organisasi dalam mengelola dampak
yang ditimbulkannya—baik dampak positif maupun • Budaya lokal, jenis kelamin, penduduk asli, dan warisan
negatif—secara sistematis dan melingkupi jangkauan budaya.
komunitas dimana organisasi beroperasi.
Definisi ini meniadakan dampak yang tercakup dalam indikator
Pemangku kepentingan dalam organisasi memiliki lain, seperti KL10 (sumberdaya air/habitat yang terpengaruh
ketertarikan terhadap pendekatan yang digunakan oleh penggunaan air), KL12 (wilayah yang memiliki nilai
oleh organisasi dalam mengelola dampak pada keanekaragaman hayati tinggi), dan KP8 (penyakit serius). Juga
sebuah masyarakat. Dengan demikian, memiliki sistem meniadakan sumbangan sukarela (non tunai dan tunai) kepada
manajemen yang dapat diandalkan dapat meningkatkan masyarakat.
nama dan reputasi organisasi sebagai sebuah rekan
potensial. Selain itu, juga memperkuat secara simultan 4. Dokumentasi
kemampuan organisasi untuk memelihara operasi yang
ada dan untuk memulai operasi yang baru. Sumber informasi potensial termasuk kebijakan dan
prosedur organisasi, hasil pengumpulan data dari program
2. Kompilasi terhadap masyarakat, dan hasil analisis dari forum pemangku
kepentingan eksternal, komite masyarakat bersama, laporan
2.1 Laporkan apakah terdapat program untuk menilai pemangku kepentingan dan input lainnya.
dampak operasi pada masyarakat:
Kedua sumber, baik sumber yang berasal dari internal dan
• Sebelum memasuki masyarakat; eksternal harus digunakan.

• Pada saat beroperasi dalam masyarakat; dan 5. Referensi

• Pada saat membuat kebijakan untuk keluar Tidak ada.


dari masyarakat.

2.2 Laporkan apakah program atau kebijakan telah


menetapkan:

• Bagaimana data dikumpulkan, termasuk oleh


siapa; dan

• Bagaimana memilih anggota masyarakat


(individu atau kelompok) sebagai informan.

Version 3.0 3
IP Set Protokol Indikator: SO

SO2 Persentase dan jumlah unit


usaha yang memiliki resiko terhadap
korupsi.
1. Relevansi

Upaya untuk mengelola resiko reputasi yang timbul


dari praktek korupsi oleh pegawai atau rekan bisnis
membutuhkan sebuah sistem yang didukung oleh
prosedur yang tepat. Pengukuran ini mengidentifikasi
dua tindakan untuk menjamin penyebaran yang efektif
dari kebijakan dan prosedur organisasi oleh pegawai
dan perantara atau rekan bisnisnya. Analisis resiko
merupakan sebuah pendekatan manajemen penting
dan dibutuhkan dalam membantu menilai potensi akan
kejadian korupsi dalam organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan informasi mengenai unit bisnis yang


memiliki resiko korupsi selama periode pelaporan.
Ini merujuk pada apakah sebuah penilaian formal
memfokuskan kepada korupsi atau memasukkan
korupsi sebagai sebuah faktor resiko dalam penila-
ian resiko secara keseluruhan.

2.2 Laporkan jumlah dan persentase dari unit bisnis


yang memiliki resiko korupsi.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk laporan


pengawasan.

5. Referensi

• OECD Convention on Combating Bribery of


Foreign Public Officials in International Business
Transactions, 1997.

• OECD Guidelines for Multinational Enterprises,


Revision 2000.

• Inter-American Convention Against Corruption,


1996.

• United Nations Convention Against Corruption,


2003.

• Business Principles for Countering Bribery, 2003.

4 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: SO IP

SO3 Persentase pegawai yang dilatih


dalam kebijakan dan prosedur anti
korupsi.
1. Relevansi

Upaya untuk mengelola resiko reputasi yang timbul


dari praktek korupsi oleh pegawai atau rekan bisnis
membutuhkan sebuah sistem yang didukung oleh
prosedur yang tepat. Pelatihan merupakan sebuah
elemen penting dari sistem tersebut dalam rangka
membangun kesadaran internal dan kapasitas yang
dibutuhkan untuk mencegah kejadian korupsi.
Pengukuran ini mengungkapkan proporsi pegawai
organisasi yang dapat diasumsikan memiliki kesadaran
akan isu anti korupsi.

2. Kompilasi

2.1 Identifikasi terhadap jumlah pegawai yang


dibedakan antara pegawai manajemen dan non
manajemen, menggunakan data dari SO1.

2.2 Laporkan secara terpisah persentase jumlah


pegawai manajemen dan pegawai non manajemen
yang menerima pelatihan anti korupsi selama
periode laporan.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk rekaman pelatihan.

5. Referensi

• Konvensi ILO 102, ‘Konvensi Keamanan Sosial


(Standar OECD Convention on Combating Bribery
of Foreign Public Officials in International Business
Transactions, 1997.

• OECD Guidelines for Multinational Enterprises,


Revision 2000.

• Inter-American Convention Against Corruption,


1996.

• United Nations Convention Against Corruption,


2003.

• Business Principles for Countering Bribery, 2003.

Version 3.0 5
IP Set Protokol Indikator: SO

SO4 Tindakan yang diambil dalam


• Inter-American Convention Against Corruption,
menanggapi kejadian korupsi. 1996.

1. Revansi • OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Revi-


sion 2000.
Korupsi dapat menjadi resiko yang signifikan bagi
reputasi organisasi dan bisnis. Korupsi memberikan • Anti-Corruption Instruments and the OECD Guide-
kontribusi pada penciptaan kemiskinan dalam transisi lines for Multinational Enterprises, 2003.
ekonomi, kerusakan lingkungan, pelanggaran hak • Business Principles for Countering Bribery, 2003.
asasi manusia, pelanggaran demokrasi, kesalahan
alokasi investasi dan menghambat penegakan hukum.
Organisasi dituntut oleh pasar, aturan internasional,
dan para pemangku kepentingan untuk menunjukkan
perannya terkait dengan integritas, tata kelola, dan
pengembangan praktek bisnis yang baik. Indikator
ini menunjukkan tindakan khusus yang diambil
untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi dan
menurunkan resiko munculnya praktek korupsi yang
baru. Bagi pemangku kepentingan, terdapat dua
kepentingan yaitu mencegah terjadinya korupsi dan
bagaimana organisasi menaggapi kejadian tersebut.

2. Kompilasi

2.1 Laporkan mengenai tindakan yang diambil dalam


menanggapi kejadian korupsi, termasuk:

• Jumlah kejadian dimana karyawan


diberhentikan atau dikenakan sanksi karena
melakukan korupsi; dan

• Jumlah kejadian dimana kontrak dengan rekan


bisnis tidak dapat diperbaharui karena adanya
pelanggaraan korupsi.

2.2 Laporkan kesimpulan dari setiap kasus hukum


terkait praktek korupsi yang melibatkan organisasi
atau pegawainya selama periode laporan serta
dampak dari kasus tersebut.

3. Definisi

Tidak ada.

4. Dokumentasi

Sumber informasi potensial termasuk rekaman


bagian hukum mengenai kasus yang diajukan terkait
korupsi pegawai, rekan bisnis atau kontraktor; laporan
pelaksanaan pemeriksaan disiplin internal; dan dokumen
kontrak dengan rekan bisnis.

5. Referensi

• United Nations Convention Against Corruption,


2003.

• OECD Convention on Combating Bribery of Foreign


Public Officials in International Business Transac-
tions, 1997.

6 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: SO IP

SO5 Kedudukan kebijakan publik dan atau untuk mempengaruhi pembuatan peraturan
perundang-undangan atau keputusan politik. Dalam
dan partisipasi dalam proses melobi indikator ini, dapat berhubungan dengan proses melobi
dan pembuatan kebijakan publik. pada setiap tingkatan pemerintahan atau lembaga
internasional.
1. Relevansi
4. Dokumentasi
Indikator ini menyediakan informasi kepada organisasi
untuk membandingkan posisi kebijakan publik dengan Sumber informasi potensial termasuk pernyataan kebi-
kebijakan dan sasaran formal keberlanjutan. Informasi jakan publik dari organisasi pembuat laporan; laporan
ini menyediakan pemahaman mengenai sejauhmana internal dari komite atau bagian yang berhubungan
konsistensi posisi keberlanjutan yang dinyatakan kepada dengan pemerintah; pernyataan tentang posisi yang
publik tertanam dalam organisasi dan setiap unit yang diadopsi oleh organisasi pembuat laporan dalam aso-
berbeda. Pada saat yang sama, informasi ini memberikan siasi usaha yang relevan; dan rekaman interaksi dengan
perbandingan prioritas organisasi (ketika dibandingkan pembuat kebijakan publik.
dengan sektor yang sama) sebagai sebuah kebijakan
khusus yang dapat membantu dalam menjelaskan 5. Referensi
relevansi strategik isu keberlanjutan terhadap organisasi.
Indikator ini juga membantu dalam menyediakan trans- • OECD Guidelines for Multinational Enterprises, Revi-
paransi informasi mengenai aktivitas yang dilakukan sion 2000.
dalam melobi pejabat publik kepada pihak-pihak yang
mempunyai perhatian terhadap integritas dari praktek • OECD Principles of Corporate Governance, 2004.
lobi tersebut serta potensi dampaknya kepada pemang-
ku kepentingan.

2. Kompilasi

2.1 Partisipasi merujuk kepada upaya dimana organisasi


telah mengambil sebuah posisi formal atau aktivitas
dimana partisipasi telah diakui secara formal.
Didalamnya termasuk aktivitas keterlibatan dalam
asosiasi usaha, pertemuan roundtable, gugus tugas,
dan bentuk lobi lainnya dengan pembuat kebijakan
publik, informasi yang disampaikan terkait dengan
posisi dari organisasi dan bukan mengenai badan
dimana organisasi ikut terlibat.

2.2 Laporkan isu signifikan yang menjadi fokus


partisipasi organisasi dalam pembuatan kebijakan
dan kegiatan melobi. Ini merujuk pada partisipasi
disemua tingkatan organisasi dan bukan kegiatan
yang dilakukan secara individual.

2.2 Laporkan posisi inti yang dimiliki dari setiap


isu yang dilaporkan di atas dan jelaskan setiap
perbedaan signifikan antara posisi melobi dan
pernyataan kebijakan, tujuan keberlanjutan atau
posisi publik lainnya.

3. Definisi

Pembuatan kebijakan publik

Aktivitas yang terorganisir atau terkoordinasi untuk


mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah.

Proses melobi

Merujuk kepada upaya untuk mempengaruhi atau


membujuk pejabat pembuat kebijakan atau calon peja-
bat pembuat kebijakan, untuk mensponsori kebijakan,

Version 3.0 7
IP Set Protokol Indikator: SO

SO6 Nilai kontribusi finansial dan Institusi terkait

natura kepada partai politik, politisi, Setiap badan yang didirikan dengan tujuan utama
dan institusi terkait berdasarkan mengadakan pengumpulan dana baik secara resmi
maupun tidak resmi untuk partai politik, wakil terpilih,
negara dimana perusahaan atau kandidiat pejabat publik. Definisi ini juga mencakup
beroperasi. tim pemikir, organ politik, asosiasi usaha, dan berbagai
organisasi pendukung lainnya yang terkait dengan
1. Relevansi penggalangan dukungan bagi partai politik, perwakilan
mereka, atau kandidat pejabat publik.
Tujuan dari indikator ini adalah untuk memperlihatkan
skala keterlibatan organisasi dalam pembiayaan politik 4. Dokumentasi
dan untuk memberikan transparansi terkait kesepakatan
politik yang melibatkan organisasi. Banyak negara Sumber informasi potensial termasuk rekaman akuntansi
telah memiliki peraturan yang menetapkan batas dari pembayaran eksternal dan pernyataan yang
pengeluaran organisasi yang dapat diberikan kepada disampaikan kepada publik.
partai dan kandidat politisi untuk tujuan kampanye.
5. Referensi
2. Kompilasi
• OECD Guidelines for Multinational Enterprises,
2.1 Dapatkan informasi mengenai jumlah nilai uang Revision 2000.
dari kontribusi finansial dan natura yang telah
dilakukan oleh organisasi selama periode laporan
yang diberikan kepada partai politik, politisi, dan
institusi terkait. Jumlah kontribusi natura harus
dapat diestimasi.

2.2 Perhitungan kontribusi sesuai dengan aturan


akuntansi nasional (apabila ada).

2.3 Laporkan jumlah nilai uang yang dirinci


berdasarkan negara dimana:

• Organisasi memiliki operasi dan atau penjualan


utama;

• Organisasi memegang andil signifikan


terhadap pasar dibandingkan dengan
organisasi lainnya; atau

• Jumlah kontribusi signifikan apabila


dibandingkan dengan total kontribusi secara
global.

3. Definisi

Kontribusi

Kontribusi dapat mencakup donasi, pinjaman, sponsor,


pembelian tiket untuk sejumlah acara amal, periklanan,
penggunaan fasilitas, desain dan pencetakan, bantuan
peralatan, pemberian gaji atau pekerjaan kepada pejabat
politik dan kandidat pejabat politik, dan sebagainya.

8 © 2000-2006 GRI
Set Protokol Indikator: SO IP

SO7 Jumlah tindakan hukum Tindakan organisasi yang dapat menghasilkan


persekongkolan untuk membuat hambatan masuk
terhadap pelanggaran ketentuan ke dalam pasar dalam sektornya, praktek bisnis yang
anti persaingan, anti-trust, dan curang, penyalahgunaan posisi pasar, kartel, merger
anti persaingan, penetapan harga, dan tindakan
praktek monopoli serta sanksinya. persekongkolan lainnya yang mencegah persaingan.
4. Dokumentasi
1. Relevansi
Sumber informasi potensial termasuk rekaman bagian
Merger dan akuisisi dapat mempengaruhi pilihan hukum dan rekaman publik.
konsumen, penetapan harga, dan berbagai faktor lainnya
yang esensial untuk efisiensi pasar. Peraturan telah 5. Referensi
diperkenalkan di banyak negara untuk mengawasi atau
mencegah praktek monopoli, dengan alasan bahwa • OECD Guidelines for Multinational Enterprises,
kompetisi antar perusahaan dapat mendorong kearah Revision 2000.
efisiensi ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tindakan hukum menunjukkan sebuah situasi dimana
tindakan pasar atau status dari organisasi telah
mencapai skala yang mencukupi untuk mendapatkan
perhatian dari pihak ketiga. Kebijakan hukum yang
muncul dari situasi ini dapat membawa resiko gangguan
yang signifikan terhadap aktivitas pasar dan atau
pemberian hukuman kepada organisasi.

2. Kompilasi

2.1 Indikator ini bersinggungan dengan tindakan


hukum berdasarkan aturan hukum nasional atau
internasional yang didesain dengan tujuan utama
melakukan pengaturan terhadap perilaku anti
persaingan, anti-trust, dan praktek monopoli.

2.2 Dapatkan informasi mengenai tindakan hukum


yang telah selesai atau tertunda selama periode
laporan terkait perilaku anti persaingan dan
pelanggaran terhadap peraturan anti-trust dan
monopoli dimana organisasi telah teridentifikasi
sebagai salah satu pelaku.

2.3 Laporkan jumlah tindakan hukum untuk perilaku


anti persaingan, anti-trust, dan praktek monopoli.

2.4 Laporkan hasil utama dari tindakan tersebut,


termasuk setiap kebijakan atau keputusan
pengadilan.

3. Definisi

Perilaku anti persaingan

Tindakan organisasi dan atau pegawainya yang dapat


menghasilkan persekongkolan dengan pesaing
potensial untuk menetapkan harga, mengkoordinasikan
tender, menciptakan hambatan pasar atau produk,
menentukan kuota berdasarkan geografi, atau lokasi
konsumen, suplier, wilayah geografi, dan lini produk
dengan tujuan membatasi dampak dari persaingan
pasar.

Praktek anti-trust dan monopoli

Version 3.0 9
IP Set Protokol Indikator: SO

SO8 Nilai uang dari denda signifikan 2.3 Dimana organisasi tidak teridentifikasi melanggar
hukum atau aturan, sebuah pernyataan singkat
dan jumlah sanksi non moneter tentang ini perlu disajikan.
untuk pelanggaran hukum dan
2.4 Organisasi didorong untuk melaporkan denda dan
peraturan yang dilakukan. sanksi non moneter berdasarkan aturan hukum
yang ada.
1. Relevansi
3. Definisi
Tingkatan pelanggaran yang dilakukan organisasi
membantu dalam mengindikasikan kemampuan Tidak ada.
manajemen untuk menjamin bahwa operasi organisasi
telah sesuai dengan paramater kinerja tertentu. Dari 4. Dokumentasi
perspektif ekonomi, penjaminan akan pemenuhan
kewajiban oleh organisasi dapat membantu dalam Sumber data termasuk hasil audit atau pengaturan
mengurangi resiko finansial yang dapat terjadi baik sistem penjejakan yang dioperasikan oleh bagian
secara langsung akibat denda maupun secara tidak hukum. Informasi mengenai denda uang dapat
langsung sebagai dampak dari reputasi yang buruk. ditemukan pada bagian akunting.
Kekuatan dari sebuah rekaman kepatuhan organisasi
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk 5. Referensi
memperluas operasi atau dalam mendapatkan ijin baru.
Tidak ada.
Indikator EN 28 dan PR 9 mengamanatkan akan
pemenuhan sejumlah aspek khusus dalam aturan
hukum. Sebuah rekaman keseluruhan dari organisasi
mengenai pemenuhan aturan hukum yang sesuai
dengan operasi mereka adalah sangat penting. Indikator
ini ditujukan untuk memperlihatkan denda signifikan
dan sanksi non moneter berdasarkan hukum dan
peraturan yang tidak tercakup dalam PR 8 dan PR
9, seperti hukum dan peraturan terkait kecurangan
akuntansi, diskriminasi di tempat kerja, korupsi, dan lain
sebagainya.

2. Kompilasi

2.1 Dapatkan informasi mengenai sanksi administratif


atau pengadilan yang ditetapkan kepada organisasi
untuk kesalahan pelanggaran hukum dan aturan,
termasuk:

• Deklarasi internasional/konvensi/perjanjian,
nasional, sub-nasional, regional, dan peraturan
lokal lainnya, dan

• Kasus yang membawa organisasi melalui


penggunaan mekanisme penyelesaian
perselisihan internasional atau nasional yang
diawasi oleh pemerintah yang berwenang.

2.2 Laporkan mengenai denda siginifikan dan sanksi


non moneter berupa:

• Total nilai uang dari denda signifikan;

• Jumlah sanksi non moneter; dan

• Kasus yang dibawa kedalam mekanisme


penyelesaian perselisihan.

10 © 2000-2006 GRI

You might also like