Professional Documents
Culture Documents
Transfusi darah adalah tindakan medis pemberian darah kepada penderita, yang darahnya telah tersedia
dalam kemasan yang memenuhi syarat kesehatan dan telah melalui pemeriksaan-pemeriksaan dan
diberikan secara langsung. Islam tidak melarang seorang Muslim atau Muslimah menyumbangkan
darahnya untuk tujuan kemanusiaan, bukan demi komersialisasi. Dalam hal ini, baik darahnya
disumbangkan secara langsung kepada orang yang memerlukan transfusi darah, misalnya untuk
anggota keluarga sendiri, maupun diserahkan kepada Palang Merah atau Bank Darah untuk disimpan
sewaktu-waktu untuk menolong orang yang memerlukan. Penerima darah dan donornya tidak
disyaratkan harus sama agama/kepercayaan, bangsa / suku bangsanya dan sebagainya. Karena
menyumbangkan darah dengan ikhlas itu termasuk amal kemanusiaan yang sangat dihargai dan
dianjurkan oleh Islam. Sebab dapat menyelamatkan jiwa manusia, sesuai dengan firman Allah diatas.
Berdasarkan pengalaman para donor yang telah menyumbangkan darahnya, telah banyak manfaat yang
mereka peroleh setelah menyumbangkan darahnya. Antara lain:
Ada manfaat yang sangat besar untuk kesehatan tubuh setelah melakukan donor darah
bagi si pendonor :
1. Mengetahui Golongan Darah Tanpa di Pungut Biaya
2.Secara teratur memeriksakan kesehatan (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali)
meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobine, penyakit
dalam, penyakit hepatitis A dan C, Penyakit HIV/AIDS
4. Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah (setiap 3 Bulan) akan menurunkan
Resiko Terkena penyakit Jantung terutama pada laki-laki sebesar 30% (British Journal
Heart) seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya
pergantian sel darah baru. Badan merasa sehat.
Pengertian :
Donor darah adalah proses dimana penyumbang darah secara suka rela diambil darahnya
untuk disimpan di bank darah, dan sewaktu-waktu dapat dipakai pada transfusi darah
Transfusi darah:
Transfusi darah Adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang
ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis
seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak
berfungsinya organ pembentuk sel darah merah.
Setelah kita tahu mengenai apa itu Donor Darah yang biasanya dilakukan mengenai Transfusi
Darah , selanjutnya kita lihat bersama uraian berikut :
Darah adalah komponen tubuh yang berperan membawa nutrisi dan oksigen ke semua organ
tubuh, termasuk organ-organ vital seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Jika darah
yang beredar di dalam tubuh sangat sedikit oleh karena berbagai hal, maka organ-organ
tersebut akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Akibatnya, dalam waktu singkat terjadi
kerusakan jaringan dan kegagalan fungsi organ, yang berujung pada kematian.Untuk
mencegah hal itu, dibutuhkan pasokan darah dari luar tubuh. Jika darah dalam tubuh
jumlahnya sudah memadai, maka kematian dapat dihindari.
Bagi pendonor sendiri banyak manfaat yang dapat dipetik darimendonorkan darah. Beberapa
diantaranya adalah :
1. Mengetahui golongan darah. Hal ini terutama bagi yang baru pertamakali mendonorkan
darahnya.
2. Mengetahui beberapa penyakit tertentu yang sedang di derita. Setidaknya setiap darah yang
didonorkan akan melalui 13 pemeriksaan (11 diantaranya untuk penyakit infeksi).
Pemeriksaan tersebut antara lain HIV/AIDS, hepatitis C, sifilis, malaria, dsb.
3. Mendapat pemeriksaan fisik sederhana, seperti pengukurantekanan darah, denyut nadi,
dan pernapasan.
4. Mencegah timbulnya penyakit jantung.
memberikan darah untuk maksud dan tujuan transfusi darah.Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta atau Bank
Darah di rumah sakit-rumah sakit membutuhkan darah yang sehat dan aman untuk ditransfusikan pada yang
membutuhkannya.
AIDS, Hepatitis C.
atau lebih. Yang disebut periode "Jendela" ialah ada virus di dalam
aliran darah, tetapi belum ada antibody virus yang dapat diperiksa
dalam darah pasien yang menerima darah dalam periode ini. Kelangsungan
hidup pasien yang menerima darah sangat tergantung pada kejujuran calon
risiko terhadap calon donor darah atau pada calon penerima darah dan
juga untuk menentukan bagaimana dapat menggunakan darah dari donor darah
ditransfusikan.
sebab atau termasuk berisiko tinggi "Jangan Donor Darah". Apabila calon
2. Mengetahui tekanan darah secara berkala (tiga bulan sekali) padasetiap akan menyumbangkan darahnya.
berikutnya.
Maha Benar firman Alloh : " Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu
berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka
Bersedekah itu bukan hanya dengan harta saja, namun bisa dengan apa saja
Maidah ayat 32 )
Darah sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab darah menjadi ukuran
amat dibutuhkan.
Transfusi Darah
Pembelian reagen untuk pemeriksaan golongan darah dan uji cocok serasi
Pembelian reagen untuk pemeriksaan uji saring: HBsAg, AntiHCV, AntiHIV, RPR
(sifilis)
Service Donor
Gaji karyawan
Pengembangan Unit Transfusi Darah
(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Ya benar. Jika ada yang membutuhkan darah kemudian menggunakan darah dari
stok
PMI maupun dari keluarga, service cost yang dikenakan adalah sama. Karena
baik
donor sukarela maupun donor pengganti sama-sama tidak
dibayar. Seperti tersebut di atas, biaya itu adalah biaya untuk
penggantian pengolahan darah.
(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Jika saat membutuhkan darah, di PMI tidak ada stok darah, langkah apa yang
bisa
dilakukan untuk mendapatkan darah?
Yang pertama adalah mencari keluarga atau teman yang dapat menjadi donor
pengganti. Jika tidak ada, bertanya kepada petugas siapa "donor on call"
yang
dapat dihubungi. Jangan sekali-kali menggunakan jasa donor bayaran atau
calo
donor! Oleh karena itu seyogyanya setiap kantor atau lingkungan tempat
tinggal
mempunyai daftar orang-orang yang bersedia menjadi donor (kelompok donor).
(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Pemeriksaan uji saring terhadap infeksi yang menular lewat transfusi darah
meliputi HBSAg, AntiHCV, AntiHIV, dan RPR, dilakukan setelah darah disadap
dari
donor. Sehingga saat ditransfusikan darah tersebut sudah bebas dari keempat
macam infeksi tersebut.
(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Bagaimana perlakuan UTD (Unit Transfusi Darah) terhadap darah yang hasil
uji
saringnya reaktif/positif?
Darah tersebut tentu saja tidak akan dikeluarkan untuk pasien. Darah ini
akan
kami musnahkan sesuai prosedur yang berlaku. Dan donor darimana darah ini
berasal akan kami beritahu hasil pemeriksaan tersebut sehingga mencegah dia
mendonorkan darahnya lagi di lain waktu dan lain tempat. (sumber: Unit
Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
Tidak ada manfaat langsung menjadi donor darah. Namun dengan mendonorkan
darah
secara rutin setiap tiga bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk
memproduksi sel-sel darah baru, sedangkan fungsi sel-sel darah
merah adalah untuk oksigenisasi dan mengangkut sari-sari makanan. Dengan
demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi SEHAT.
Selain
itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor
dilakukan pemeriksaan kesehatan sederhana dan pemeriksaan uji saring darah
terhadap infeksi yang dapat ditularkan lewat darah.
(sumber: Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Yogyakarta)
http://www.golongandarah.net/artikel_detail.php?act=view&id=2
Makna donor darah sebenarnya tidak saja menyumbangkan darah sebagai wujud
kepedulian kepada sesama. Lebih dari itu, pendonor secara dini dipantau
karena
darah yang diambil diperiksa dan dianalisa secara teliti sebelum
ditransfusikan
kepada orang lain yang memerlukan.
Pertama; menolong orang lain karena setetes darah dapat menyelamatkan jiwa
dan
juga memastikan kondisi kesehatan sendiri. Kedua; dengan donor tidak
kehilangan
kepedulian sosial. Sisi lainnya, kita dapat menabung pahala untuk hari
kemudian.
Menurut dr. Sonia Grania Wibisono (sumber portal Depkes), donor darah
akan membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan masalah
jantung
lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi
kelebihan
zat besi dalam tubuh. Walau masih perlu penelitian lagi untuk
memastikannya,
kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung.
Kelebihan
itu akan membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk aterosklerosis (plak
lemak
yang akan menyumbat pembuluh darah). Menurunnya angka masalah penyakit
jantung
terutama terlihat pada para pendonor yang tidak merokok.
Ada pendapat, mereka yang usianya kurang dari 21 tahun atau lebih
dari 65
tahun tidak dapat menjadi pendonor. Sesungguhnya, orang yang berusia antara
17-75 tahun dapat melakukannya. Malah, setelah berusia lebih dari 75 tahun
pun,
bila dinyatakan sehat dan diizinkan oleh dokter yang bersangkutan masih
dapat
berdonor.
http://www1.bumn.go.id/events.html?id=2181&yy=2007&mm=03
30 Januari 2008
Donor Darah
Darah adalah komponen tubuh yang berperan membawa nutrisi dan oksigen ke
semua
organ tubuh, termasuk organ-organ vital seperti otak, jantung, paru-paru,
ginjal, dan hati. Jika darah yang beredar di dalam tubuh sangat sedikit
oleh
karena berbagai hal, maka organ-organ tersebut akan kekurangan nutrisi dan
oksigen. Akibatnya, dalam waktu singkat terjadi kerusakan jaringan dan
kegagalan fungsi organ, yang berujung pada kematian.
Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pasokan darah dari luar tubuh. Jika
darah
dalam tubuh jumlahnya sudah memadai, maka kematian dapat dihindari.
Ada berbagai macam kondisi dan penyakit yang membutuhkan transfusi darah.
Beberapa diantaranya adalah :
Bagi pendonor sendiri banyak manfaat yang dapat dipetik dari mendonorkan
darah.
Beberapa diantaranya adalah :
1.. Mengetahui golongan darah. Hal ini terutama bagi yang baru pertama
kali
mendonorkan darahnya.
2.. Mengetahui beberapa penyakit tertentu yang sedang di derita.
Setidaknya
setiap darah yang didonorkan akan melalui 13 pemeriksaan (11 diantaranya
untuk
penyakit infeksi). Pemeriksaan tersebut antara lain HIV/AIDS, hepatitis C,
sifilis, malaria, dsb.
3.. Mendapat pemeriksaan fisik sederhana, seperti pengukuran tekanan
darah,
denyut nadi, dan pernapasan.
4.. Mencegah timbulnya penyakit jantung. Hasil penelitian yang mendukung
pernyataan ini dapat di baca di sini dan di sini.
Siapa saja yang boleh mendonorkan darah?
Hampir semua kita sepakat bahwa mendonorkan darah adalah perbuatan mulia. Apalagi, kerapkali
darah yang didonorkan tersebut menyelamatkan si penerima dari kematian.
Tetapi, ketika kita diminta untuk mendonorkan darah kita, berbagai keraguan muncul. Mungkin
akan terlintas dipikiran kita, kengerian ketika pembuluh darah vena ditusuk dengan jarum dan
ketika darah kita mengucur deras ke kantong darah. Keraguan juga timbul saat kita merasa darah
kita masih sedikit, tekanan darah kita rendah, atau hemoglobin (Hb) darah kita kurang, atau
mungkin nanti kita akan pingsan. Biasanya, kita akan berkata, untuk saat ini saya belum siap
mendonorkan darah.
Padahal, proses donor darah adalah proses medis biasa. Dengan teknik yang telah maju, prosedur
ini dapat dilakukan senyaman dan seaman mungkin.
Seluruh rangkaian proses donor darah dari pemeriksaan awal sampai pemulihan biasanya
memakan waktu satu jam atau kurang. Untuk pengambilan darah sendiri biasanya hanya
berlangsung sekitar lima belas menit. (Wikipedia,2007)
Jarum yang digunakan untuk menusuk pembuluh darah vena adalah jarum kecil, steril dan sekali
pakai (disposable). Dengan demikian, risiko infeksi sangat kecil. Rasa nyeri yang timbul saat
penusukan biasanya ringan, boleh dikata seperti digigit semut. Setelah jarum direkatkan dengan
plaster ke lengan dan darah mengalir ke kantong darah, rasa nyeri biasanya tidak ada lagi.
Darah yang diambil pun tidak banyak, hanya 350 ml. Bandingkan darah yang beredar dalam tubuh
kita, yaitu sekitar 5 liter (Blood Center,2005). Lagipula, darah ini akan segera tergantikan oleh sel
darah yang diproduksi sum-sum tulang.
Selain itu, untuk menjamin keselamatan pendonor dan penerima darah, beberapa syarat harus
dipenuhi, antara lain (PMI, 2002) :
1. Pendonor berusia antara 17 - 60 tahun dengan berat badan minimal 45 kg. Usia 17 tahun
harus dengan ijin tertulis dari orangtua.
2. Tanda vital baik: Tekanan darah sistol = 110 - 160 mm Hg dan diastol = 70 - 100 mm Hg;
Denyut nadi teratur, yaitu 50 - 100 kali/ menit; Suhu tubuh 36,6 - 37,5 derajat Celcius
(oral)
3. Kadar Hemoglobin (Hb) untuk wanita minimal = 12 gr % dan untuk pria minimal = 12,5 gr
%
4. Jarak penyumbangan darah minimal 3 bulan.
Syarat lain adalah seseorang tidak boleh menjadi donor pada keadaan (PMI, 2002) :
Pengetahuan warga tentang donor darah masih sangat minim. Padahal donor darah sangat
bermanfaat untuk kesehatan untuk individu serta mempercepat pembentukan sel darah baru yang
dapat membuat tubuh lebih sehat dan segar. Apalagi dengan menyumbangkan darah, kita telah
menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan dan meru-pakan bagian dari amal ibadah kita.
Adapun syarat-syarat seseorang bisa menjadi donor darah adalah sebagai berikut:
1. Usia 17-60 tahun (pada usia 17 tahun dapat menjadi donor bila mendapat ijin dari orangtua).
7. Jumlah penyumbangan pertahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-
kurangnya 3 bulan. Jarak donasi minimal 2,5 bulan (10 minggu). Keadaan ini harus sesuai dengan
keadaan umum donor.
8. Sebelum donasi harus cukup tidur minimal 5 jam dan sudah makan.
Sekantong darah yang didonorkan seringkali dapat menyelamatkan seseorang. Darah adalah
komponen tubuh yang berperan membawa nutrisi dan oksegen ke semua organ tubuh. Termasuk
organ-organ vital seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal dan hati.
Jika darah yang beredar dalam tubuh sangat sedikit, maka organ tubuh tersebut akan kekurangan
nutrisi dan oksigen. Akibatnya, dalam waktu singkat terjadi kerusakan jaringan dan kegagalan fungsi
organ yang berujung pada kematian.
Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pasokan darah dari luar tubuh. Jika darah dalam tubuh
jumlahnya sudah memadai, maka kematian kemungkinan lebih besar dapat dihindari.
Penerima Darah
Beberapa kondisi dan penyakit yang membutuhkan transfusi darah adalah sebagai berikut:
1. Luka yang membutuhkan pendarahan hebat, misalnya kecelakaan mobil, luka sayat, luka tusuk,
dan lainnya.
2. Pembedahan yang mengakibatkan keluarnya darah dalam jumlah besar seperti pembedahan
jantung, perut dan lainnya.
3. Penyakit tertentu seperti penyakit hati (liver), penyakit ginjal, kanker, anemia, talasemia, hemofilia,
dan lainnya.
Manfaat Pendonor
Darah adalah bagian vital dari manusia yang belum bisa dibut tiruannya. Karena itu donor darah
merupakan tindakan yang sangat mulia karena dapat menyelamatkan nyawa manusia pada saat-saat
kritis. Selain bersifat mulia, mendonorkan darah ternyata bermanfaat bagi kesehatan tubuh si
pendonor, contohnya:
1. Mengetahui golongan darah. Hal ini terutama bagi yang pertama kali mendonorkan darahnya.
3. Mengetahui beberapa penyakit tertentu yang diderita. Setidaknya setiap darah yang didonorkan
akan melalui 13 pemeriksaan (11 di antaranya untuk penyakit infeksi seperti HIV/AIDS, hepatitis C,
syphilis, malaria dll)
4. Mendapat pemeriksaan fisik secara sederhana, seperti pengukuran tekanan darah, denyut nadi,
dan pernafasan.
5. Membuat badan lebih sehat dan bugar, menyumbangkan darah memungkinkan terjadinya
pergantian darah baru sehingga metabolisme tubuh menjadi lancar yang dapat menghindari serangan
penyakit jantung.
6. Selain bermanfaat bagi kesehatan, dengan mendonorkan darah berarti menjaga kita supaya tidak
kehilangan keperdulian sosial.***