Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Sitogenetika: Berasal dari kata Sitologi: Ilmu yang mempelajari struktur, fungsi,
perkembangan, reproduksi, dan sejarah hidup dari sel; Genetika: Ilmu yang
mempelajari struktur materi genetik, replikasi dan transmisi materi genetik, mutasi,
dan segregasi gengen dari tetua (parental) kepada keturunannya; Sitogenetika:
Merupakan ilmu yang berkembang dari ilmu pengetahuan sitologi dan genetika. Ilmu
ini mempelajari perilaku kromosom-kromosom selama mitosis dan meiosis,
hubungan kromosom dengan transmisi dan rekombinasi dari gen-gen, dan
mempelajari penyebab serta akibat dari perubahan struktur dan jumlah kromosom
segala nikmat iman, rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis
dalam bentuk yang sederhana. Teriring pula salam dan syalawat kepada junjungan
kami Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
penyusunan makalah proposal ini, dan hal tersebut menjadi suatu tantangan yang
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan resume ini kepada dunia
pendidikan, khususnya bidang keperawatan, walaupun penulis menyadari bahwa resume ini
masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki penulis, olehnya itu diharapkan adanya saran dan kritikan yang sifatnya membangun
dari semua pihak. Semoga ini dapat bermanfaat dan mendapat pahala di sisi Allah SWT.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Hipotesa ....................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
LAMPIRAN..............................................................................................................
DAFTAR TABEL
Di sekitar kita terdapat beragam variasi yang kita lihat, baik pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Dalam satu keluarga kita misalnya, terdapat beragam variasi
sifat yang diturunkan orangtua kepada kita. Mungkin ada yang berambut keriting,
lurus maupun ikal. Hal tersebut semuanya disebabkan oleh faktor keturunan atau
yang biasa kita kenal sebagai gen. Ilmu yang mempelajari gen disebut genetika
dimana Gregor Mendel adalah ahli genetiknya. Kemudian mendel mengemukakan 2
teorinya yaitu teori mendel yang pertama mengenai hukum segregasi dimana pada
waktu pembentukan gamet terjadi segregasi atau pemisahan alel alel secara bebas,
dari diploid menjadi haploid. Contoh dari teori mendel yang pertama adalah pada
persilangan monohibrid.
Teori mendel yang kedua dinamakan juga hukum penggabungan bebas
mengenai ketentuan penggabungan bebas yang harus menyertai terbentuknya gamet
pada perkawinan dihibrid. Contoh dari teori mendel kedua yaitu pada persilangan
dihibrid. Namun pada hukum mendel juga terdapat penyimpangan, penyimpangan
tersebut dikarenakan adanya interaksi antar alel dan genetik, juga adanya tautan dan
pindah silang. Salah satu contoh dari penyimpangan hukum mendel pautan yaitu gen
tertaut kromosom X. Gen tertaut kromosom X adalah gen yang terdapat pada
kromosom X. Gen tertaut kromosom X merupaka gen tertau tidak sempurna. Pada
perempuan yang memiliki susunan kromosom kelamin XX, terdapat kromosom seks
yang bener bener homolog. Hal ini menyebabkan hukum hukum dominansi dan
resesif bagi sifat sifat yang ditentukan oleh gen gen tertaut hukum X pada perempuan
sama dengan sifat sifat yang ditentukan oleh gen gen pada autosom. Dan biasanya
gen gen yang tertaut pada kromosom X ini banyak terdapat pada pria. Contoh dari
gen tertaut kromosom X adalah penderita anodontia. Di mana anodontia adalah suatu
keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali, dan merupakan suatu
kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi hanya pada periode gigi
tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam jumlah yang lengkap.
Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut
disebut hypodontia atau oligodontia. Hereditas juga terdapat pada golongan darah, di
mana golongan darah dibedakan menjadi empat golongan yaitu A, B, AB dan O
BAB I
SITOGENETIKA
sifat tubuh dengan cara mengatur proses metabolisme dan diwariskan dari
generasi ke generasi berikutnya disebut gen. Istilah ini diberikan oleh Johanssen
(bukan oleh Mendel). Dan istilah ini dibentuk kata “genetika” (genesis artinya
kejadian).Kinii diketahui bahwa gen adalah suatu segmen dari DNA yang
polipeptida).
sebagai material genetik bersesuaian dengan sifat kromosom, antara lain struktur
dari sel ke sel (mitosis) dan dari generasi ke generasi berikutnya, oleh reproduksi
bersesuaian pula dengan hukum segregasi dan hukum Asortasii Bebas dari
Mendel. Tiga segmen DNA yang merupakan 3 gen yang berurutan, terpaut tinier
pada molekul DNA diberi sandi genetik A, B, dan C. Letak gen A pada DNA
gen manusia. Human Genomen Project (HGP) yang dimulai sekitar tahun 1980
bertujuan untuk mendeteksi secara total informasi genetik (ger vane berada di 23
perangkat kromosom (genom) dan lokasinya dalam setiap kromosom (peta gen).
Jika susunan kimia dan dari segmen DNA, umpama gen A mengalami
perubahan secara alamiah atau oleh pengaruh radiasi UV, sinar X, gamma,
partikelradioaktif zat mutagen dan lain-lain, maka peristiwa ini disebut mutasi
gen. Gen mutasi ini diberi sandi a huruf kecil yang sejenis. Gen A bermutasi
menjadi a.
Suatu mutasi balik (point mutation) pada manusia, dimana asam glutamik
pada polipeptida dari hemoglobin A normal diganti oleh asam amino valin,
bentuk sabit dan orang ini disebut menderita sicklemia (sicklecells disease).
Jumlah DNA di dalam genom haploid merupakan ciri khas bagi setiap
spesies. Pada manusia terhadap 275 x 109 (bp = base pairs atau pasangan basa)
didalam genom haploida. Dihitung dari jumlah pasangan base ini, diperkirakan
bahwa jumlah panjang DNA di dalam satu genom haploid dari satu set adaalah
97 cm. Dapat diambil kesimpulan bahwa molekul DNA tidak mungkin terentang
molekul DNA. Untuk dapat termuat didalam ruang kromosom, maka molekul
DNA, dan protein non histon. Peranan protein histon ini ialah mengikat DNA
didalam kromosom. Pada sebuah kromosom terdapat dua kali lebih banyak
genetik. Pada fase S dan daur mitosis eukromatin bereplikasi lebih dahulu dari
heterokromatin.
melingkarnya DNA disekeliling suatu batang histon dalam suatu struktur disebut
Pelingkaran DNA lebih intensif dan terjadi pada tonjolan-tonjolan batang histon
mikroskopis dan sel yang sedang membelah mitosis dalam stadium metafas :
replikasi DNA pada fase S dan kromosom telah berduplikasi terdiri atas 2
kromatid yang masih berpegang pada sentromer. Berdasarkan letak sentromer
kelamin X dan Y pada sel lakii-laki. Sepasang kromosom yang berbentuk sama
mempunyai jumlah kromosom yang tetap dan khas (dalam keadaan normal),
sebagai contoh sapiens mempunyai 46 kromosom (23 pasang) dalam setiap sel
soma atau bakal sel kelamin. Jika ada n passang kromosom dalam sebuah sel,
maka jumlah kromosom adalah 2n. Set yang mengandung 2n kromosom disebut
diploid dan set yang hanya mengandung n kromosom (sel kelamin) disebut
haploid.
berbedaF bentuk. Kromosom ini disebut kromosom kelamin, yakni yang satu
autosom. Pada manusia ada 22 pasang kromosom autosom. (A) dan 1 pasang
kromosom kelamin. Laki-laki ditulis 44A + XY- dan perempuan 44A + XX.
oleh para ahli sitogenetika manusia di kota Denver, Colorado, sehingga disebut
metafase dan pembelahan mitosis. Tiap kromosom diberi nomor mulai dari
nomor 1 sampai dengan nomor 22 untuk kromosom autosom dan huruf besar X
tahun 1971 di kota Paris, Perancis dalam suatu konferensi yang melakukan
kromosom.
kromosom.
Jika suatu gen A (suatu segmen dan DNA) berlokus pada sebuah
kromosom paternal pada lokus yang sama dari kromosom maternal yang
sehomolog juga terdapat gen A yang sama atau gen mutan a. Jadi ada 3
P = kromosom paternal
M = kromosom maternal
Gambar 1.5 Pasangan gen alel
disebut sepasang gen alel atau dapat dikatakan bahwa sepasang gen alel berada
pada satu lokus. Jika pasangan gen alel sama disebut homozigot (AA dan aa)
dan jika berbeda disebut heterozigot (Aa). Jika pada genotif heterozigot Aa gen
dominan dan gen a adalah resesif. Dalam keadaan demikian genotip AA dan Aa
berfenotip sama pada genotip aa berfenotip lain. Jika gen A dan a dalam keadaan
semuanya berasal dari satu sel, yakni zigot, dengan cara pembelahan mitosis.
Pada fase S dan daur mitosis DNA bereplikasi, sehingga kedua anak
DNA mempunyai susunan kimia yang sama dengan induk DNA. Dengan kata
tiap kromosom terdiri atas 2 kromatid. Kedua anak DNA yang terbentuk terpisah
pada kedua kromatid. Jadi kedua kromatid dari sebuah kromosom mempunyai
gen yang sama. Perhatikan perilaku gen-gen dan kromosom pada 2 pasang
beberapa triliun sel pada orang yang telah dewasa. Semua sel tersebut
mempunyai genotip sama. Hal ini disebabkan oleh replikasi DNA dan dibagi
sama pada kedua annak sel. Meskipun kemudian sel-sel berdiferensiasi menjadi
berbagai jenis set yang mengambil bentuk dann fungsi yang khusus; seperti set
otot, epitel, saraf tulang dan lain-lain semuanya tetap mempunyai gen yang sama
dengan zigot. Jadi gen yang menentukan mata tidak hanya terdapat pada sel-sel
Sekelompok sel yang berasal dari satu sel oleh pembelahan mitosis
mempunyai genotip lama disebut klon. Bakteri E.coli dapat klon setelah
manusia. Tahun 1996 peneliti Jan Wilmut di Institut Roslin, Scotlan telah
rekayasa genetik menjadi domba utuh, yang diberi nama Dolly. Genotip Dolly
sama dengan genotip domba dimana sel epitel diambil dan diklon menjadi
melalui proses kloning embrio. Monyet yang lahir diklon dari sel embrio dan
Pada tahun 1993 Dr, Jeny L. Hall dari Amerika Serikat telah berhasil
oogenesis pada wanita, Spermatozea dan ovum yang terbentuk adalah haploid.
pembelahan sel meiosis I menjadi 2 anak sel oosit II dan pada waktu spermatosit
I membelah menjadi 2 anak sel oosit II dan pada waktu spermatosit I membelah
menjadi 2 spermatosit II. Kromosom paternal pada oosit I mendatangi anak sel
Demikian pula halnya yang terjadi pada spermatosit II, dimana setiap pasangan
berpisah ke kedua anak sel, yakni ootid, dan polosit II, sedang pada
Pemisahan tiap pasangan kromosom homolog terjadi secara acak, sehingga anak
sel miosis pertama (oosit II dan spermatosit II) dapat mengandung berbagai
kombinasi dari kromosom paternal dan maternal. Hal ini bersesuaian dengan
Hukum Asortasi bebas dari Mendel. Untuk lebih jelasnya lihat diagram
tanpa terjadi pindah silang. Gamet yang terbentuk, ialah salah satu dari kedua
satu spermatosit I atau satu oosit I hanya dapat menghasilkan 2 macam gamet.
Dua pasang gen alel atau lebih yang berlokus pada sebuah kromosom disebut
sintenik. Jika chiasma berada diantara kedua gen alel sintenik yang heterogizot
maka pindah silang memperkaya jenis genotip dari gamet yang dihasilkan.
manusia terdapat 40 gel alel yang bergenotip heterozigot. Jika tidak terjadi
pindah silang pada ke 23 pasang kromosom homolog, maka dapat diperoleh 223
gamet yang dihasilkan (223 = 8.388.608). Jika terjadi pindah silang tunggal
disetiap antara kedua lokus gen sintetik yang berdekatan, maka setiap pasang
non=cross over dan 78 cross over). Karena pada pembelahan meiosis I letak
2380 [2380 = 823 x 1023 (223) x 1023 = (8.388,608)3 x 103]. Sekedar mendapat
(8.300.000)3x1023=
dapat dihasilkan.
Satu kali ejakulasi pada pria “hanya” mengandung kurang lebih 200-300
juta spermatozoa, sedang pada wanita setiap ovulasi umumnya hanya satu ovum.
Dapat dimengerti bahwa praktis setiap spermatozoa dan setiap ovum yang
dihasilkan selama hidup, tidak ada yang bergenotip sama sehingga setiap
individu hasil reproduksi seksualis mempunyai genotip dan fenotip yang unik
kelamin XY pada laki-laki berpisah pula pada meiosis pertama, ke anak sel yang
HEREDITAS MENDEL
F1 : ungu
750 : 224
perbandingan 3 : 1
kesimpulan Mendel:
a. Ada unit penentu sifat yang menyebabkan masing-masing warna putih dan
bahwa gen penyebab putih terdapat pula pada F1 bersama-sama dengan gen
1. Jika pada ungu F1 terdapat 2 gen (satu gen penentu ungu dan satu gen
penentu putih. Kini kita sebut sepasang gen alel). Maka tentu semua
jantan dan induk betina melebur menjadi satu (blending) pada F1.
Mendel berkesimpulan bahwa gen putih, dan gen ungu tidak melebur
pada F1, sebab warna bunga F1 tetap ungu sama dengan induk betina
dan putih, yakni ungu muda). Lebih lanjut pada F2 diperoleh kembali
warna putih, mana mungkin gen penentu putih diwariskan ke F2 jika gen
ini sudah melebur menjadi satu dengan gen penentu ungu di F1. Jadi
d. Pada point c2 di atas ini ditarik pula kesimpulan bahwa kedua gen pada F1
memisah). Oleh karena itu pula maka jika bakal sel kelamin adalah diploid
kemungkinan yang sama membuahi suatu gamet (♀). Oleh karena itu rasio
ungu dan gen putih. Gen penentu putih ternyata pasif atau tidak
dengan gen penentu ungu. Gen penentu ungulah yang aktif berfungsi
menentukan warna.
Mendel menyebut gen penentu ungu dominan dan gen penentu putih
fenotip warna putih) jika tidak bersama-sama dengan gen dominan ungu.
dalam genetika gen dominan diberi sandi huruf beesar dan gen resesif penentu
putih diberi sandi a (huruf kecil). Gen A dan gen a merupakan sepasang gen alel
yang menentukan sifat, yaitu warna. Huruf sandi harus menggunakan huruf
sejenis dan hanya dibedakan dengan menulis huruf besar untuk dominan dan
P : Biji bernas berwarna hijau (d) X biji kisut berwarna kuning (y) F1: semua
bernas kuning.
32 kisut, hijau 1
Kesimpulan:
antara kedua sifat tersebut tidak ada saling pengaruh, yakni segregasi gen-gen
hasil kombinasi acak (random) dari 2 rasio 3:1 yang bebas (independent). Dua
rasio yang bebas jika dikombinasikan, maka diperoleh rasio baru dengan cara
membuat perkalian antara rasio yang satu dengan rasio kedua. Jadi contoh
berikut:
P BBHH x bbhh
Gamet : BH
F1 BbHh
Gamet : bakal sel kelamin jantan dan bakal sel kelamin betina dari satu tanaman
perkawinan sendiri.
II.2 GENETIKA MANUSIA
seperti apa yang diketemukan oleh Mendel, berlaku pada semua makhluk yang
bereproduksi secara seksualis, baik pada hewan maupun pada manusia. Manusia
tentu tidak boleh diadakan eksperimen untuk mengetahui pola pewarisan sifat,
kesimpulan bahwa pola penurunan sifat pada manusia dalam banyak hal
bahwa albino disebabkan oleh gen resesif autosom, sedang orang yang normal
oleh gen dominan. Kelainan genetik ini diwariskan seperti pola pewaisan sifat
pada Pisum sativum sesuai hukum Mendel. Beberapa contoh sebagai berikut:
(aa) (aa)
c. Jika anak albino dari kedua orang tuanya normal, maka kedua orang tua
d. Jika Aa X aa = anak-anak ada yang normal dan ada pula yang albino
oleh sepasang gen alel, dimana alel yang satu bertindak dominan, sedang alel
lain resesif. Berdasarkan lokus gen perlu dibedakan gen yang berlokus di:
a. Kromosom autosom
Sifat atau kelainan herditer yang disebabkan oleh sepasang gen alel
II.3 PEDIGREE
suatu bentuk silsilah yang disebut pedigree. Simbol yang digunakan dalam
pedigree.
dominan autosom. Insidens kelainan herditer tersebut 1 dari 8000 orang. Gen D
fenotip sama akan tetapi di dalam dunia kedokteran praktis tidak diketemukan
heterozigot. Karena langkahnya kelainan ini maka dari segi statistik praktis tidak
Anak Dd dd
Menderita Normal
menderita.
pada probandus.
b. Setiap anak dan seorang yang menderita atau mempunyai sifat herediter
c. Suami isteri yang normal & IA akan melahirkan anak yang menderita.
autosom.
Konsangunitas adalah perkawinan antara 2 individu yang masih
resesif autosom.
a. Kelainan atau penyakit genetik ini umumnya diwarisi dari kedua orang
c. Orang tua dari anak yang menderita penyakit genetik ini dapat merupakan
perkawinan konsanguinitas.
kelainan ini.
e. Kelainan genetik ini dapat tampak terlampaui satu atau beberapa generasi.
disebut daerah homolog, yang dapat bersinapsis pada waktu meiosis I dan
profase. Tiap gen pada daerah 1 dari kromosom X mempunyai pasangan
gen homolog (gen alel) pada daerah 1 dan kromosom Y. Gen-gen ini
sempurna (XX).
c. Daerah III ialah daerah pada kromosom Y yang tidak mempunyai bagian
berambut.
II.4.4 Gen Resesif Sex Linkage
mewariskannya kepada semua anak perempuan dan tidak kepada anak laki-
Kriteria
menderita retardasi mental yang disebabkan oleh adanya bagian yang rapuh di
INFLUENCED TRAITS)
autosom, akan tetapi ekspresi gen-gen ini berbedsa pada laki-laki dan
perempuan. Jika suatu gen B bertindak dominan pada laki-laki, maka pada
oleh perbedaan lingkungan internal, yakni adanya perbedaan jumlah dan jenis
hormon kelamin. Contoh sifat-sifat yang dipengaruhi jenis kelamin ialah botak
perempuan. Jari telunjuk lebih panjang dari jari manis lebih banyak pada wanita.
Fenotip
Genotif
Laki-laki Perempuan
BB Botak Botak
bb Normal Normal
II.7 SIFAT ATAU KELAINAN GENETIK
kurang. Pewarisannya terjadi dari ayah kepada anak laki-laki oleh gen dominan
autosom.
pedigreenya, maka anda tentu ingin mengetahui tentang gen penyebab penyakit
sifat genetik tersebut. Untuk mencari tahu jenis apa gen tersebut, dilakukan
analisis pedigree.
Jawab: Tidak mungkin, sebab menurut salah satu kriteria pewarisan gen
melahirkan anak yang normal (perhatikan II1, II2, III1 dan III2).
Jawab: Tidak mungkin, sebab suami isteri yang normal tidak mungkin
c. Apakah penyakit ini disebabkan oleh gen resesif terpaut pada kromosom X?
e. Apakah penyakit ini disebabkan oleh gen dominan terpaut pada kromosom
X?
a. Penetrans
diri secara penuh dalam suatu fenotip, sedang pada orang lain tidak
terekspresi. Jika genotip dd berpenetrans 90%, berarti 90% dari individu yang
penyakit genetik tersebut (tampak normal). Orang tua yang tampak normal
bergenotip dd mewariskan gen ini kepada anaknya dan anak ini dapat
menderita. Gen d tidak mengekspresi diri pada orang tua, tetapi terekspresi
pada anaknya.
b. Ekspresikan gen
Jika gen penyebab suatu penyakit genetik terekspresi, maka orang yang
mengandung gen tersebut menderita. Akan tetapi variasi ekspresi dari suatu
gen dapat terjadi pada beberapa orang, ada yang ringan, sedang dan parah.
c. Pleiotropi
Suatu gen menyebabkan lebih dari satu efek. Suatu gen mutan dapat
disebabkan oleh suatu gen pada perkembangan dini dan embrio dapat
yang disebabkan oleh gen resesif autosom. Gen mutan ini dalam keadaan
Penyakit genetik lain oleh pleiotropi ialah galactosemia yang disebabkan oleh
gen resesif/autosom.
d. Heterogeneitas
Banyak gen menyebabkan satu efek. Jika banyak gen pada beberapa lokus
kelainan genetik yang sama, maka keadaan ini disebut heterogeneitas. Contoh
bisa tuli. Orang-orang yang bergenotip Ddee. ddEE atau ddee semuanya bisu
tuli.
e. Gen Lethal
Gen lethal, artinya gen yang menyebabkan kematian pada individu.
Umumnya gen lethal adalah resesif (apa sebabnya?). berbagai macam gen
embrio, foetus, masa kanak-kanak sampai dewasa. Gen lethal yang pada
ABERASI KROMOSOM
III.1 UMUM
spontan atau diinduksi oleh mutagen kimiawi, radiasi dan lain-lain. Aberasi
tertentu.
kromosom.
seterusnya.
Aneuploidi
yang normal. Aneuploidi umumnya letal pada binatang sedang pada tumbuhan
banyak dapat hidup. Aneuploidi dapat terjadi oleh nondisjunction, dimana satu
atau lebih pasangan kromosom homolog tidak berpisah pada anafase meiosis
pertama.
Ada 4 macam individu aneuploid:
a. Trisomi 21
rendah), lipatan epicantus menutupi sebagian mata. Tangan pendek dan lebar,
tinggi badan lebih rendah dari rata-rata populasi). Pasien trisomi 21 dapat hidup
sampai dewasa pada manusia, karena kromosom No. 21 kecil dan mengandung
Ternyata ada kaitan antara usia ibu dengan kelahiran anak yang
menderita trisomi 21. Apakah anda masih ingat bahwa semua oogonia dari
wanita sudah selesai terbentuk pada waktu wanita masih berupa fetus dalam
sampai wanita lahir dan memasuki masa pubertas (mulai menstruasi), yakni
masa fertil. Mulai masa ini umumnya setiap bulan satu oosit I diovulasi, sedang
menjelang menopause. Diduga bahwa makin tua usia wanita (lihat tabel III.1),
artinya makin lama masa diktioten makin lebih besar kemungkinan lanjutan
Tabel III.1 Hubungan antara usia ibu dengan resiko kelahiran trisomi 21
(sindroma down)
< 29 1 dari 3000 kelahiran
tisomi 21. Translokasi Robertson ialah dimana lengan panjang (lengan q) dari 2
kromosom yang non homolog menyambung pada satu sentromer. Dalam hal ini
satu kromosom 21 menyambung pada salah satu kromosom 14 (atau pada salah
satu kromosom 14 dan satu kromosom 21 dan penambahan satu kromosom baru
kromosom t(14q.21q) ini masuk ke dalam ovum dan dibuahi oleh spermatozoon
Y akan dapat menghasilkan zigot 46, XY, -14, + t(14.21q). Anak laki-laki ini
Perempuan:
47,XXX : trisomi
48,XXXX : tetrasomi
49,XXXXX : pentasomi
Laki-laki:
48,XXYY : tetrasomi
48,XXXY : tetrasomi
49,XXXXY : pentasomi
50XXXXXY : hexasomi
dewasa? Hal ini dikaitkan dengan teori Lyon tentang “Dosage compensation”.
selebihnya pasif dan berkondensasi berupa butir pada dinding nukleas, disebut
“Barr body”. Sel laki-laki normal XY, hanya mempunyai satu kromosom X
yang aktif dan tidak berkondensasi sehingga tidak terbentuk Barr body. Sel
Barr body, dan wanita pentasomi mempunyai 4 Barr body. Proses inaktivasi
disebut pula haploidi. Haploidii terdapat pada binatang seperti semut dan lebah.
Poliploidi mempunyai kromosom lebih dari jumlah sel yang normal, seperti 3n,
4n dan seterusnya. Keadaan ini ditemukan pada binatang dan tumbuhan (tidak
pada manusia).
a. Delesi
b. Duplikasi
c. Inversi
d. Translokasi
Delesi
dibagian yang hilang ini. Delesi climatal dengan retaknya kromosom yang
diinduksi oleh panas radiasi (terutama radiasi ionisasi), virus dan zat kimia atau
Duplikasi
Pada duplikasi terjadi penggandaan suatu segmen dan kromosom.
Invers
tetapi tetap terbalik 1800 dan orientasii semula. Jika urutan kromosom normal
ditandai dengan huruf ABCDEFGH dan segmen yang mengalami inversi BCD,
Translokasi
nonhomolog.
diinduksi oleh virus yang merusak sistem immun sel-sel B. Kurang lebih
90% dari pasien ini mengalami translokasi resiprokal antara kromosom no.8
dan 14.
b. Kromosom Phiadelphia penyebab leukemia myelogen yang kronis terdapat
dan 22.
c. Retinoblastoma, terjadi delesi pada suatu pita segmen dari kromosom no.13.
Kelainan genetik dapat dideteksi pada fetus yang sedang berkembang in utero,
Amniocentesis
amnion. Cairan amnion mengandung sel-sel yang terlepas dari kulit fetus.
Dengan alat suntik diambil carian amnion dan kemudian dibuat kultur jaringan.
Dan hasil kultur ini dibuat kariotip dan dilakukan analisis kromosom, apakah
minggu. Teknik ini lebih menguntungkan karena dapat dilakukan lebih awal dari
teknik amniocentesis. Jaringan chorion berasal dari fetus, sehingga jika dikultur
dan dibuat kariotip maka akkan menggambarkan keadaan genetik dari fetus.
Inggris) adalah orang pertama yang membuktikan adanya hubungan antara gen
Penyakit Alkaptonuria
Urine akan menjadi hitam jika berada diudara, dan pasien cenderung
dan tubuh membuangnya melalui urine. Dalam hal ini terjadi ”genetic block”.
tahap demi tahap dan tiap tahap memerlukan enzim yang spesifik. Tiap enzim
Albino pada manusia disebabkan oleh mutasi resesif. Mutasi terjadi pada suatu
gen yang memproduksi enzim yang diperlukan pada suatu tahapan biokimiawi
termasuk UV. Sehingga melanin mencegah kerusakan kulit oleh radiasi cahaya
mengalami mutasi.
Umpama
enzim a enzim b
gen A gen B
Jadi ada sejenis albino disebabkan oleh mutasi gen A dan ada jenis
albino lain disebabkan oleh mutasi gen B. Dengan demikian ada kemungkinan
sepasang suami istri albino dapat melahirkan anak normal, jika suami isteri
aaBB x Aabb
albino 1 albino 2
Contoh lain:
terjadinya mutasi resesif pada gen yang memproduksi enzim tersebut pada
sindroma ini hanya diderita oleh laki-laki (diwariskan oleh ibu yang carrier).
b. Tay-Sachs disease disebabkan oleh mutasi resesif pada gen berlokus pada
hexosaminidase A.(hex A). Pasien mengalami degenerasi otak dan mati pada
mutasi gen H menjadi gen resesif. Terjadinya sickle cells disease (sicklemia)
yang disebabkan oleh mutasi gen sehingga satu asam amino glu diganti oleh
val.
mempunyai berat molekul tinggi. Urutan asam amino dalam protein sudah
amino glutamik oleh asama amino lysin. Salah satu kodon asam amino glutanik
adalah GAA. Jika terjadi mutasi, yakni basa A pertama diganti oleh U, maka
kodon menjadi GUA dan kodon ini mentranslasi valine. Jika G diganti A, maka
kodon menjadi AAA dan kodon ini mengkode lysin. Jadi perubahan nukleotida
dalam gen hemoglobin sudah cukup menyebabkan substitusi satu asam amino
Radiasi ionisasi
berkorelasi positif dengan dosis radiasi. Hubungan tinier antara dosis (diukur
dengan unit rontgen = r) dengan induksi mutasi gen resesif sex linkage pada
Drosophila diperlihatkan dalam grafik. Diketahui bahwa tidak ada tingkat dosis
yang aman dipandang dari sudut genetika. Jika suatu jumlah kecil radiasi
diberikan secara kontinyu dalam jangka waktu yang panjang (dosis kronis, maka
yakni keseluruhan dosis jangka panjang diberikan dalam interval waktu yang
pendek. Radiasi ionisasi sering menyebabkan efek mutagenik dengan
1. Ukuran
a. Mutasi titik (point mutation). Perubahan pada suatu segmen kecil dari
nukleotida lain, sehingga suatu asam amino diganti oleh asam amino
HbS).
kodon nonsens.
b. Mutasi Besar
(poliploidi).
2. Kualitas
sebaliknya.
suatu gen.
1. Dalam suatu gen. Dua mutasi dalam suatu gen dapat menyebabkan
efek berbeda.
kromosom homolog.
3. Asal Mula
mutation”.
b. Kontrol genetik, mutabilitas dari suatu gen dipengaruhi oleh gen mutator.
sehingga menjadi kurang stabil, umpama radiasi UV, panas, dan lain-
dari gen.
ke dalam DNA).
2. Semiletal, mortalitas lebih dari 90% akan tetapi kurang dari 100%.
abnormal.
Contooh:
kedepan balik
mutan.
yang sama.
6. Jenis Sel
a. Mutasi Somatik
b. Mutasi Gametik
Definisi Gen
Setelah genetika berkembang mutasi dari era genetika klasikal sampai pada era
tiap gen menentukan satu fenotip tertentu. Gen A menyebabkan biji Pisum
bahwa ada fenotip yang ditentukan oleh banyak gen (poligen) dan ada pula satu
hipotesis:
“Satu gen satu enzim” kemudian diketemukan bahwa beberapa enzim terdiri atas
lebih dari satu macam rantai polipeptida. Umpama enzim triptofan synthetase
terdiri atas 2 rantai, yang masing-masing dispesifikasi oleh 2 gen yang berbeda
locus. Definisi gen berubah menjadi: satu gen – Sama rantai polipeptida.
BAB IV
IV.1 PROBABILITAS
sebagai dokter dan bertanya. “Dokter, anak pertama kami seorang albino”. Kami
memperoleh anak kedua seorang albino lagi? Apakah karena anak pertama
albino, maka anak kedua pasti normal? Untuk menjawab kasus tersebut anda
terjadi.
Jawab:
Anak pertama albino (aa), sedang suami isteri normal. Jadi suami istri
AA, Aa, Aa dan aa. Genotip aa adalah albino dan hanya muncul 1 kali
kemungkinan).
Contoh:
b. Kembali ke suami isteri normal dan anak pertama yang sudah lahir
seorang albino. Jika mereka ingin menambah 3 anak lagi, berapa besar
kemungkinan anak kedua normal, anak ketiga albino dan anak keempat
normal?
Jawab: ¾ x ¼ x ¾ = 9/64.
Jika peristiwa yang satu atau peristiwa yang lain dikombinasikan, maka
Contoh:
Jumlah = 2/4
1 laki-laki.
b. Perhatikan kembali suami isteri di atas yang berkonsultasi dengan anda
Jawab:
¾ x ¾ x ¾ = 9/64
¼ x ¾ x ¾ = 9/64
¼ x ¾ x ¾ = 9/64
Ekspansi Binominal
terdiri atas:
a) 2 anak ♂ adalah: p x p = p2
Jumlah = 2 pq
c) 2 anak ♀ adalah q x q = q2
2 anak ♂ 1 anak ♂
dan 1 anak ♀
3 anak ♂ adalah: p x p x p = p3
Jumlah 3 p2q
1 anak ♂ dan 2 ♀
Jumlah 3 pq2
3 anak ♀ adalah = q x q x q = q3
tulis:
1 Probabilitas dari
1 3 3 1
1 4 6 4 1 10 p3q2 = 10 (1/2)3(1/2)2
1 5 10 10 5 1
n!
Jumlah kombinasi =
a ! b!
autosom.
Jika suami istri II2 x II3 ingin menambah satu anak lagi, berapa besar
Jawab:
Karena II1 dan II4 adalah albino, maka kedua suami isteri I1 x I2 dan I3 x
Untuk dapat memperoleh anak menderita albino, hanya mungkin jika II2
genotip anak-anak mereka adalah: AA, Aa, Aa, dan aa. Tetapi II2 adalah
Aa sebesar 2/3.
n!
p a qb
a ! b!
Jadi, probabilitas memperoleh 5 anak terdiri atas 3 anak laki-laki dan 2 anak
perempuan yaitu:
5!
(1/ 2)3 (1/ 2)3 = 10 (1/ 2)3 (1/ 2) 2
3! 2!
2/3 Aa x 2/3 Aa =
Jawab:
2/3 x ½ rr = 1/3 rr
2/3 Rr x rr =
2/3 x ½ Rr = 1/3
1/3 RR x rr
adalah 1/3.
Hemolitik pada bayi yang baru lahir (HDN) = hemolitic disease of the new born)
dan polimorfisme darah yang terkait dengan antrhopologi dan evolusi. Apakah
suatu jenis sistem golongan darah tertentu penting secara klinis, tergantung
Year of
Sistem Comments
discovery
ABO 1900 major clinical importance
MNSs 1927 useful marken little clinical importance
P 1927
Secretor 1930 determines presence of ABH antigens in secretions
Rh 1940 major clinical importance
Lutheran 1945 lutheran secretor was the first culosamal linkage know
Kell 1946 clinical importance
Lewis 1946 relcied to ABO see text
Duffy 1950 first to be assigned to a chromosome
Kidd 1951 clinical importance
Diego 1955 oneptol marker
Camright 1956
Auberger 1961
Xg 1962 X-linked
Domerockk 1965
Calton 1967
Sid 1967
Scianna 1974
Complement C4 1967 after activation of comeciement, red ceils carry
C4 antigents 1976 (chida and Rodgers)
Terminologi notasi utama digunakan untuk alel sistem golongan darah.
b. Huruf besar dan huruf kecil (S dan s, K dan k, C dan c). Huruf kecil tidak
berarti resesif.
c. Alel dinyatakan dengan simbol huruf yang diberi superskrip, seperti Lua dan
namanya digunakan untuk simbol gen alel atau lokus gennya. Umpama
gen/lokus Fy untuk Duffy, Jk untuk J. Kidd. Sistem Lutheran diberi nama dari
c. Dalam tubh ibu yang mengandung foetus HDN (Rh, Kell, Kidd Diego)
(provoked antibody).
adalah bahwa golongan darah ditentukan oleh tiga macam alel, yaitu: IA, IB,
Gamet : | A |O
|B
Genotipe Genotipe
Fenotipe
homozigot heterozigot
AB - |A|B
A |A|A |A|O
B |B|B |B|O
O |O|O -
darah yang disebut Rhesus (Rh). Kedua ahli ini telah menyuntikkan sel
darah kera Macaca mulatta ke dalam tubuh kelinci dan marmut. Kelinci dan
serum darahnya. Antiserum dari kelinci ini jika disuntikkan ke dalam tubuh
berikut:
a) Seseorang bergolongan darah (Rh+), apabila mempunyai antigen Rh
terdapat antigen Rh, sehingga darah tidak menggumpal jika diuji dengan
terdiri dari dua buah alel, yaitu (Rh+) dan (Rh-). (Rh+) dominan terhadap
(Rh-). Oleh karena itu, kedua golongan darah menurut sistem Rh dapat
genotipe |rh|rh. Embrio (Rh+) yang dikandung oleh seoranng ibu (Rh-) pada
kalau ibu itu mengandung lagi, dan embrionya juga (Rh+) maka pada
kandungan yang kedua ini kelak bayi yang dilahirkan menderita anemia
parah, yaitu di dalam darahnya hanya ada eritroblas (eritrosit yang belum
disebabkan pembuluh darah dalam hati terseumbat oleh sel-sel darah yang
tubuh yang diserap oleh eritrosit dari plasma darah. Antigen disintesis oleh
gen Le dan le.genotip dapat LeLe, Lele dan lele. Antigen Lewis dapat
disekresikan di air ludah oleh gen sekreter yang berkaitan dengan sistem
ABO - H.
yang diberi nama antigen M dan antigen N. Sel darah merah seseorang
MN, maka keturunannya (F1) bergolongan darah M dan MN. Lihat diagram
berikut!
P :M X MN
Gamet : |M |M dan |N
|B
sistem ABO dan sistem MN, kita dapat mengelompokkan darah menjadi 12
darah O.
II. Menurut tinjauan dari sistem MN, pengakuan Amir ini salah, sebab
tidak benar.
Gen berlokus pada kromosom no.19. Gen Lua dan Lub. Gen Luse
dapat menyebabkan HDN. Agglutinogen anti K tidak terbentuk jika ibu dan
Gen berlokus pada kromosom no.1. ada 3 alel mmultipel: Fya, Fyb dan
Lebih dari 100 macam protein dalam plasma darah manusia. Hal ini
berarti bahwa banyak mutasi atau pindah silang yang terjadi pada segmen
evolusi manusia.
BAB V
IMUNOLOGI
Sistem imun terdiri dari semua sel, jaringan, dan organ yang
diperlukan untuk respons imun. Fungsi sistem imun adalah melindungi tubuh
dari patogen dan menghancurkan sel-sel yang sudah tidak dikenali sebagai ‘sel
tubuh sendiri’. Jika sistem ini tidak bekerja maka dapat menyebabkan penyakit
penyakit mereka atau karena terapi yang yang diberikan harus melewati
pertama adalah kulit (sawar permukaan). Jika kulit dilewati atau diinvasi,
atau terinvasi oleh benda asing. Reaksi ini disebut juga respons inflamasi.
Sawar Mekanisme
Kulit Sawar fisik
Flora bakteri normal (komensal) Secara efektif berkompetisi dengan
patogen pada kulit, usus, vagina, dan
saluran pernapasan atas
Lisozim pada air mata, cairan sekresi Menghancurkan dinding sel bakteri
tubuh (bukan urin), dan jaringan
pH pH rendah pada lambung dan vagina
menghambat pertumbuhan bakteri
Membran mukosa Menahan mikroorganisme dan
menghentikan penempelan mikro-
organisme ke sel epitel
jaringan.
Zat kimia seperti histamin dan limfokin yang dilepaskan dari sel-sel
yang rusak.
Akumulasi cairan inflamasi ke ruang tertutup, sehinggga terjadi
peningkatan tekanan.
(dilusi) zat iritan serta eliminasi melalui fagositosis. Kondisi inflamasi yang
Fagosit mononuklear:
1. Monosit (di jaringan berdiferensiasi Fagositosis mikroorganisme intraselular,
menjadi makrofag) contohnya mycobacteria
2. Makrofag Membantu respons imun, fagositosis
*Sel T dapat dibagi lagi berdasarkan aktivitasnya menjadi helper, supresor, sitotoksik, dan sel
memori
Sel ini harus melintasi dinding pembuluh darah untuk mencapai jaringan
yang telah terinfeksi mikroorganissme. Sel darah putih dapat dibagi menjadi
jangka panjang. Sel fagosit dan limfosit juga dapat bekerja sama terutama
Beberapa faktor ini dihasilkan oleh limfosit, misalnya antibody dan sitokin,
dan faktor lainnya terdapat dalam serum darah. Fungsii faktor-faktor ini
Komponen Fungsi
Sitokin:
1. Interferon resistensi terhadap virus
2. Interleukin mengarahkan pembelahan dan
diferisiansi sel
3. Faktor pembelahan dan diferesiansi sel-sel
sumsum tulang
Komplemen Kontrol Inflamasi
Protein reaktif-C (C-reaktive protein, Aktivasi komplemen dengan cara
CRP berkaitan dengan bakteri
Antibodi Netralisasi antigen
(kaskade). Dari berbagai bagian reaksi beruntun akan dihasilkan tiga efek
utama:
efektif
• Aktivasi fagosit.
antarsel; limfokin merupakan salah satu sitokin yang membawa pesan ke sel
dan komplemen. Akan tetapi, karena semua antigen berbeda, maka tempat
pengikatan antigen akan tersusun dari asam amino yang berbeda (variasi
terhadap janin. IgM terdiri dari lima unit dasar dan merupakan lini pertama
untuk menyerang bakteri. IgA terdapat dalam cairan sekresi tubuh, seperti
saliva, kolostrum, air susu, dan sekret trakeobronkial. IgD terdapat pada
fungsinya masih belum jelas. IgE dikaitkan dengan reaksi alergi, misalnya
asma. Jumlah relative setiap kelas imunoglobulin dapat dilihat pada tabel
Jenis
% dari Ig total dalam serum manusia
Imunoglobulin (Ig)
IgG 70-75
IgM 10
IgA 15-20
IgD >1
IgE Jarang
harus siap sedia dan dapat mencapai area yang terserang dengan cepat agar
sistem bekerja efektif. Sistem limfoid menyediakan jaringan dan sel-sel yang
Lokasi utama produksi limfosit adalah pada sumsum tulang dan timus. Limpa,
kelenjar getah bening, dan jaringan yang dekat mukosa, seperti tonsil (organ dan
limpa diangkat, maka sistem imun akan kurang efektif. Limfosit berpindah dari
(jaringan yang terdiri dari saluran kecil diseluruh tubuh). Sekitar 1-2% limfosit
akan bersirkulasi setiap jam, tetapi jika terdapat antigen yang dikenali maka
sirkulasinya akan berhenti dan sel-sel yang tersensitisasi oleh antigen dapat
dilokalisasi di kelenjar getah bening tempat antigen pertama kali dikenali.
Dengan cara ini maka respons imun yang baik dapat tercapai dengan cepat.
pertama dalam aktivasi sistem imun. Hal ini berarti bahwa sistem imun
harus mengenali sel mana yang berasal dari tubuh sehingga sel tersebut
tidak dihancurkan. Semua sel telah diberi label yang membuatnya dapat
Terdapat dua set MHC, yaitu kelas I dan kelas II. Jika suatu
fragmen peptide antigen akan terlihat pada permukaan sel oleh molekul
presenting cell. APC). Istilah APC dapat digunakan untuk setiap sel yang
memiliki bagian dari antigen yang telah diproses pada permukaan selnya.
Termasuk golongan APC adalah sel B baru yang memiliki molekul antibodi
pada seluruh membran permukaan yang dapat terikat secara spesifik pada
bereaksi.
terikat pada antigen. Pada sebagian besar antigen, sel B tidak dapat
membelah tanpa adanya sinyal dari sel T helper (Th) (helper : pembantu)
yang akan bereaksi terhadap APC dengan antigen yang sama. Reaksi positif
antigen dan molekul MHC kelas II. Sel T helper akan memproduksi
Sejumlah kecil sel memori B dan T juga disintesis untuk respons sekunder
di masa depan. Jika suatu antigen telah dieliminasi, maka antibodi tidak
akan dibutuhkan lagi dan sintesis antibodi akan dihentikan oleh sel T
supresor, suatu jenis sel T yang berbeda. Tidak semua antibodi yang
sirkulasi darah. Antibodi dalam sirkulasi darah ini sangat berguna dalam uji
Jika suatu antigen masih baru, waktu yang diperlukan sampai antibodi
terdapat dalam darah (respons imun primer) akan lebih lama daripada jika
antigen telah dikenali sebelumnya (respons sekunder). Respons sekunder ini
Untungnya, terdapat respons sistem imun lain yang hanya melibatkan sel T,
yaitu respons imun yang diperantarai sel. Respons ini tidak hanya efektif
misalnya sel kanker dan sel jaringan organ cangkok (graft) oleh karena itu
penolakan terhadap organ donor. Sel T juga akan meningkatkan jumlah sel
granuloma (kumpulan makrofag yang berfusi, sel-sel raksasa, sel epitel, dan
helper dan sel T sitotoksik serta mensintesis reseptor untuk setiap antigen
spesifik, jadi setiap sel T akan memberi respons pada antigen yang berbeda.
Sel T yang baru ini akan memasuki aliran darah dan tetap tidak aktif sampai
bertemu dengan sel presentan antigen dengan kompleks MHC kelas I atau II
pada permukaan selnya yang dapat dikenali oleh sel T. Pengenalan terhadap
kompleks tersebut akan menstimulasi sel T yang tepat (Th/MHC kelas II,
Tc/MHC kelas I) untuk kemudian membelah dan membentuk suatu populasi
atau klon sel, yang akan bereaksi dengan kompleks antigen MHC yang
klon sel T sitotoksik akan berdiferensiasi menjadi sel efektor dan sel
memori yang akan berespons terhadap antigen yang sama. Interaksi dengan
sel yang terinfeksi atau sel ‘asing’ akan mengaktivasi sel T sitotoksik untuk
sel asing tersebut. Kemudian sel T sitotoksik bebas menyerang sel lainnya.
terhadap antigen tertentu dan suatu antigen akan terus diingat. Hal ini
memungkinkan tubuh untuk bereaksi bila terpapar lagi dengan antigen yang
sama.
Kadang sistem imun tidak bekerja dengan baik; contoh yang paling
sering adalah pada reaksi hipersensitivitas, di mana terjadi respons imun yang
berlebihan. Hal ini ditandai dengan reaksi inflamasi segera atau lambat terhadap
dengan alergen. Alergen ini berikatan dengan permukaan sel darah putih yaitu
sel mast. Pada paparan antigen selanjutnya, alergen akan terikat kepada IgE pada
permukaan sel mast yang kemudian memicu pelepasan histamin dan bahan
kimia lainnya dari sel mast. Hal ini menyebabkan otot saluran napas
serangan asma.
antigen pada periode waktu tertentu, maka konsentrasi IgG dalam sirkulasi
juga meningkat. Jika antigen berikatan dengan IgG, maka hal ini akan
menurunkan jumlah antigen yang berikatan dengan IgE pada permukaan sel
dengan efektif.
(defek pada produksi antibodi atau fungsi sel T) atau defesiensi imun karena
menyerang populasi sel T helper, atau kanker darah. Selain itu, pasien dapat
ini rentan terhadap infeksi yang pada keadaan normal tidak mengancam
reumatoid mengenai membran sendi dimulai dari sendi kecil pada tangan
dan kaki. Orang yang menderita artritis reumatoid memiliki kadar antibodi
(faktor reumatoid) yang tinggi, yang akan terikat pada molekul IgG seperti
sendi, dan ginjal. Mengapa respons autoimun dapat terjadi masih merupakan
pertanyaan yang belum terjawab, dan belum ada terapi efektif, selama
tubuh terhadap suatu penyakit (imunitas aktif) atau pemberian antibody untuk
melindungi tubuh dari penyakit (imunitas pasif). Baru-baru ini telah
yang identik dan sangat spesifik. Antibodi ini telah berhasil digunakan untuk
besar.
Usia saat
Vaksin Jenis
diberikan
Difteria/tetanus/pertusis whole cell Toksoid/bakteri yang Tahun pertama
(DPT) dinonaktifkan Tahun pertam
Polio Virus hidup yang dilemahkan Tahun pertama
Haemophilus influenzae tipe B (HiB) Polisakarida kapsul Tahun kedua
(diberikan dalam bentuk DPT-HiB)
Campak/gondongan/rubela Virus hidup yang dilemahkan 5 tahun
(measles/mumps/rubella, MMR) 5 tahun
Ulangan/booster DPT Bakteri/toksin yang 10-14 tahun
Ulangan/booster polio dinonaktifkan di bawah 18 tahun
Bacillus Calmette-Guerin (BCG) Virus hidup yang dilemahkan
Meningitis C Bakteri hidup yang dilemahkan
Konjugat polisakarida kapsul
* Berlaku di Inggris, untuk Indonesia terdapat jadwal imunisasi yang berbeda
strain yang dinonaktifkan tidak dapat bereplikasi lagi. Hal ini berarti bahwa
imunitas dari vaksinasi yang menggunakan patogen hidup akan lebih tahan
lama dan umumnya dapat dicapai dengan dosis tunggal, tetapi vaksinasi
meningkatkan respons antibodi. Vaksin pertusis tidak dibuat dari seluruh sel
bakkteri (whole cell) karena akan meningkatkan reaksi pada anak-anak yang
misalnya kolera. Vaksin dibuat dari bakteri yang mati, walaupun demikian,
diare kolera yang khas, dan enterotoksin maupun bakteri tidak akan
jaringan usus yang terinfeksi oleh bakteri. Hal ini membuat vaksinasi relatif
tidak efektif karena hanya sebagian kecil antibodi yang akan berkontak
dengan bakteri. Contoh lain adalah virus influenza. Virus influenza dapat
bermutasi dengan cepat dan mudah sehingga vaksin influenza harus dikaji
lagi setiap tahun untuk memastikan strain yang digunakan untuk vaksinasi
tahun 2001, digunakan dua strain yaitu Influenza A (H3N2 dan H1N1) dan
Influenza B (Sichuan).
pada pasien yang berisiko. Saat ini antiserum (plasma yang mengandung
diproduksi melalui kultur sel dan hanya berespons terhadap satu bagian
antigen. Semua antibodi yang terbentuk adalah identik, sehingga reaksi yang
terjadi sangat spesifik dan efektif. Reaksi yang terjadi dapat ‘dilihat’ dengan
memberi label pada antibodi misalnya dengan isotop radioaktif atau tinta
untuk kesehatan pasien adalah: melacak materi asing, misalnya sel kanker;
mencari jenis sel yang cocok sebelum transpalantasi organ, dan uji
menghancurkan sel yang bereaksi, maka secara teoretis, semua sel yang
terhadap sel tumor yang terikat dengan obat sitotoksik sedang dalam
penelitian.
organ melalui dua cara. Pertama, dapat dilakukan pencocokan jenis jaringan
V.5.8 Dipstick/Strip
Pada uji diagnostik, antibodi diberi label sehingga hasilnya dapat dilihat
dengan mudah. Salah satu contoh adlah alat uji kehamilan. Pada uji ini,
urin wanita hamil. Strip ini memiliki antibodi yang bebas begerak (mobile)
pada bagian bawah strip dan antibodi yang terfiksasi (tidak dapat bergerak)
pada dua tempat berbeda di atasnya. Jika strip dicelupkan pada sampel urin,
maka antibodi bebas bergerak yang melekat pada partikel lateks berwarna
akan bereaksi dengan hormon dan berdifusi ke bagian atas strip sampai
mencapai pita antibodi terfiksasi pertama yang kemudian mengikat
menunjukkan hasil uji positif. Jika seorang wanita tidak hamil, maka tidak
akan ada reaksi. Urin akan terus berdifusi ke atas strip di mana terdapat pita
antibodi terfiksasi kedua yang lebih tinggi. Pita ini akan mengikat antibodi
saja. Munculnya satu pita berwarrna pada tempat yang lebih tinggi
menunjukkan hasil tes negatif dan ini menunjukkan bahwa uji ini bekerja
dengan baik. Bila muncul dua pita berwarna, berarti hasilnya positif.
plasma, dan ada tidaknya antigen Rhesus (D). Gen-gen yang mengkode
antigen memiliki tiga alel, yaitu A, B, dan O. Gen a dan B merupakan ko-
dengan sampel darah. Jadi jika anda memiliki golongan darah A, maka sel
darah merah akan memiliki antigen A dan akan bereaksi dengan antibodi
darah, yang berarti reaksi positif. Menguji sampel darah yang sama tidak
aglutinasi sel darah merah dan hemolisis (pecahnya sel darah merah).
Reaksi yang terjadi akan sangat fatal. Antigen utama lainnya yang penting
Sekitar 85% populasi memiliki Rhesus positif. Antigen ini pertama kali
Rhesus. Bila anda memiliki Rhesus positif berarti terdapat antigen Rh pada
sel darah merah anda, tetapi tidak ada antibodi Rhesus pada sirkulasi darah.
Akan tetapi, jika anda memiliki Rhesus negatif, tanpa antigen pada sel darah
merah, dan mendapat darah dengan Rhesus positif, maka akan terbentuk
positif. Saat persalinan, ibu mungkin terpapar dengan sel darah janin
positif, maka antibodi dari tubuh ibu akan menghancurkan darah bayi yang
kedua (disebut juga penyakit hemolisis neonatus). Saat ini, ibu Rhesus
Hal ini mencegah tubuh ibu membentuk antibodi Rhesus sehingga anak
pada manusia berupa alat kelamin pada laki-laki dan alat kelamin pada wanita.
Alat kelamin luar berupa penis yang fungsinya sebagai alat kopulasi
(persetubuhan).
1) Testis
2) Saluran Reproduksi
a) Vesikula seminalis
b) Kelenjar prostat
semen.
2. Alat Kelamin Wanita
Alat kelamin wanita dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin
dalam.
3) Labia minor (bibir kecil), yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan
satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lebih lapisan sel-sel
3) Uterus (rahim)
Pada manusia, rahim hanya satu ruang dan beroto serta tebal. Pada
yang besar disebut badan rahim (korpus uteri). Rahim tersusun atas
mengelupas setiap bulannya bila tidak ada zigot (sel telur yang telah
4) Vagina
belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis daripada rahim dan
Gambar 6.2 Sistem Reproduksi Wanita Gambar 6.3 Uterus Pada Wanita
(Sumber: gurungeblog.wordpress.com ) (Sumber: forum.vivanews.com)
1. Mekanisme Spermatogenesis
secara teratur dan terus menerus seumur hidup laki-laki. Di dalam testis,
sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor. Kepala
sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang
sel sperma.
2. Mekanisme Oogenesis
calon sel telur (oosit primer) yang terbentuk sejak bayi lahir. Saat pubertas,
dan badan polar pertama (polosit primer). Proses ini terjadi di bawah
oleh folikel. Oosit yang terms berkembang. Lama kelamaan akan dipisahkan
terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur). Jika pada saat ovulasi terjadi
dalam oogenesis ini dihasilkan oosit sekunder yang akan dibuahi oleh
siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primat, siklus
yang tidak dibuahi beserta lapisaan dinding uterus yang terjadi secara
bulan, oleh karena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang
artinya bulan). Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang aggresif
dari hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa
yang paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan
Perbedaan utama antara siklus estrus dan menstruasi ini adalah pada siklus
tikus hanya 5 hari sekali, beruang dan anjing satu tahun sekali dan gajah
beberapa kali dalam setahun. Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi
sehingga lendir pada serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk
meningkat, dan lendir serviks menebal dan lengket. Lendir itu akan
Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran
1. Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase
estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
sehingga endometrium rahim emenbal hingga 5-7 cm. Selain itu, estrogen
akhir, dengan pecahnya folikel Graaf, ovum terlepas dan terlempar keluar,
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke-28 dari siklus. Folikel
Graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang
yang disekresikan oleh korpus luteum sesudah ovulasi. Jika tidak ada
3. Fase Menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena
darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilangnya
progesteron dan estrogenn, FSH aktif diproduksi lagi dan siklus dimulai
kembali.
ejakulasi ke dalam saluran reproduksi wanita, sperma akan tetap hidup selama
beberapa hari. Sedangkan ovum akan tetap fertil selama 24 jam setelah ovulasi.
Setelah sperma memasuki uterus, kontraksi pada dinding uterin akan membantu
sperma mendekati ovum. Setelah sperma bertemu dengan ovum, akan muncul
pelarut zona pelusida pada oosit sekunder. Setelah sperma memasuki ovum,
akan segera terjadi perubahan yang mencegah sperma lain masuk. Biasanya
sperma akan kehilangan ekornya ketika masuk untuk membuahi ovum. Proses
pronukleus betina, kemudian membentuk nukleus zigot yang diploid. Zigot akan
pada anjing 60 hari; pada kerbau 270 haari; pada jerapah 420 hari; dan pada
Telur yang telah dibuahi oleh sperma membentuk zigot. Kemudian zigot
pembelahan sel (cleavage). Pembelahan ini terjadi saat telur yang dibuahi
berjalan dari oviduk ke uterus yang memakan waktu 3-5 hari. Sel telur yang
sudah dibuahi tadi akan mengalami pembelahan menjadi dua sel, empat sel,
delapan sel, enam belas sel, dan akhirnya akan menjadi satu kelompok sel
baru yang merupakan suatu benda bulat seperti buah murbei yangdisebut
stadium/fase morula. Morula kemudian membentuk bola berongga; bentuk
melakukan implantasi. Implantasi terjadi pada hari ke-7 atau ke-8. Implantasi
embrioblas membelah diri sehingga menjadi satu kelompok sel yang sedikit
benih terpisah. Antara keduanya terbentuk suatu ruangan yang berisi cairan
yang makin lama makin luas. Akan tetapi antara bintik benih dengan
antara lain ektoderma (lapisan luar) yang dekat dengan tropoblas, lapisan
tulang dan jaringan ikat lain. Ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.
ini berada di luar embrio dan berfungsi melindungi dan memberi makan
b. Amnion
c. Korion
3. Pembentukan Plasenta
janin.
darah ibu.
tubuh janin.
kehamilan.
Tali pusar
jari yang disebut vili korion. Vili korion mengandung pembuluh darah janin
dari alantois. Vili korion tumbuh terus hingga terendam pada ruang darah ibu
yang disebut ruang intervili. Darah ibu dan janin akan berdekatan, namun
tidak bercampur. Fungsi vili korion adalah tempat pertukaran oksigen dan
umbilikus (tali pusar), dan sisa metabolisme dari janin akan meninggalkan
janin lewat arteri umbilikus dan berdifussi ke darah ibu. Tali pusar tersusun
atas lapisan terluar amnion yang mengandung arteri umbilikus dan vena
umbilikus serta diperkuat oleh jaringan ikat pipih dan alantois. Apabila bayi
telah lahir maka tali pusar akan tetap menempel di perut bayi hingga
beberapa hari. Setelah tali pusar tanggal, akan meninggalkan bekas di perut
5 25-30 cm, 227-254 g Proporsi kepala lebih besar dari tubuh. Rambut-rambut
halus (lanugo) menyelubungi tubuh. Kulit berwarna
merah muda terang.
6 27-35 cm, 567-871 g Kepala agak proporsional. Kulit keriput dan berwarna
merah muda. Kelopak mata terpisah dengan mata
7 32-42 cm, 1.135-1.362 g Kepala dan tubuh lebih proporsional. Kulit merah
keriput.
8 41-45 cm, 2.043-2.270 g Lemak subkutan mengendap, testis turun ke skrotum,
tulang kepala lunak, dan keriput kulit berkurang.
9 50 cm, 3.178-3.405 g Endapan lemak subkutan bertambah, lanugo
mengelupas, dan kuku tumbuh di ujung jari.
Biasanya tidak terdapat gangguan pertumbuhan dalam masa usia ini, kecuali
jika anak menderita penyakit atau karena hal-hal tertentu di luar faktor
makanan. Akan tetapi, setelah tiga bulan, jumlah ASI yang dihasilkan ibu
akan mulai berkurang, sehingga tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan anak
pemecahan masalah ini. Khasiat ASI sebagai makanan untuk bayi tidak perlu
sebagai berikut:
a. Air susu ibu mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh
bermanfaat untuk:
usus.
susu)
yang terdapat dalam ASI antara lain laktoferin, dan antibodi yang dapat
f. Pemberian ASI dapat mempererat hubungan kasih sayang antara ibu dan
bayinya.
baik.
kira-kira minggu kelima disebut air susu peralihan. Setelah minggu kelima
dan seterusnya, ASI yang diproduksi mempunyai komposisi zat gizi yang
tetap. Kolostrum berwarna lebih kuning dan lebih kental daripada ASI.
pencernaan bayi siap untuk mencerna ASI. ASI memiliki kandungan gizi
mikronutrien, yaitu vitamin dan mineral. Mineral yang terdapat dalam ASI
rendah. Keuntungan lain dari pemberian ASI adalah praktis, karena dapat
diberikan kapan saja, dimana saja dalam keadaan segar dengan suhu yang
sesuai dengan suhu bayi, higienis dan ekonomis. Apakah ASI lebih baik
melakukan hubungan seksual di saat subur). Selain itu, ada pula metode KB
a. Vasektoni
potongan diikat.
b. Tubektomi
diikat.
penyakit atau kelainan. Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh
kuman penyakit, faktor genetik, atau hormon. Beberapa gangguan pada sistem
a. Tumor Payudara
benjolan yang dapat dihilangkan melalui operasi. Tumor juga dapat bersifat
b. Vulvovaginitis
c. Impotensi
alkohol, obat-obatan (misalnya obat anti tekanan darah tinggi) dan gangguan
sistem saraf.
d. Gonorea
pada uretra, serviks, rektum, sendi, tulang, faring, dan mata. Penyakit ini
karena itu gonorea harus segera ditangani secara intensif. Gejalanya adalah
rasa sakit saat buang air kecil dan keluarnya nanah berwarna kuning
e. Hipertropik Prostat
Hipertropi prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang terjadi pada pria
dan proses perubahan hormon. Gejalanya adalah rasa ingin kencing terus
menerus dan kencing tidak lancar karena uretra tersumbat dan infeksi
kandung kemih. Penyumbatan kronis dapat menyebabkan ginjal rusak.
f. Prostatitis
menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
g. Infertilitas
h. Kanker Serviks
Kanker serviks (kanker leher rahim banyak dialami wanita berusia 40-55
tahun, kanker serviks diduga berhubungan erat dengan infeksi Virus Herpes
i. Sifilis
pallidun. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian luar. Sifilis dapat
pada organ kelamin seperti otak, jantung, pembuluh darah, hati, dan lain-
lain. Sifilis yang ditularkan ibu kepada anaknya saat kelahiran, dapat
tinggi, namun kerusakan jaringan yang terjadi selama infeksi tidak dapat
disembuhkan kembali.
aurealyticum.
Herpes Simpleks tipe 2 yang menyerang kulit di daerh genital luar, anus dan
vagina. Gejalanya adalah rasa gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di
daerah kelamin disertai gejala flu seperti sakit kepala dan demam. Kemudian
keruh dan pecah, timbul luka yang sering disertai pembesaran kelenjar limfa.
l. Endometriosis
dan kandung kemih, akibat pengaliran balik darah menstruasi melalui tuba
progesterone.
m. Sindrom Premenstual
sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa pedih, dan nyeri pada payudara
mematikan bagi penderita AIDS. Gejala AIDS sulit diamati karena mirip
seksual, transfuse darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan dari
ibu kepada bayi yang dikandungnya. Hingga kini belum ada obat untuk
KESIMPULAN
James, J., Colin, B., & Helen, S. 2008. Prinsip-prinsip sains Untuk Keperawatan.
Terjemahan dari: Principles of Science for Nurses. Oleh Indah, R.W. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Linda, J.H. & Danny, J.S. 2006. Sistem Reproduksi. Terjemahan dari: The
Reproductive System at a Glance. Oleh Vidhia, U. Penerbit Erlangga, Jakarta.
http://adulgopar.files.wordpress.com/2009/12/anodontia.pd
http://www.klikdokter.com/illness/detail/112