Professional Documents
Culture Documents
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum program pembelajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diterapkan di sekolah agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa hal tersebut
diantaranya meliputi:
Sekolah yang akan melaksanakan program ini harus memiliki guru yang mampu dan
sanggup menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengajar Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu perlu dilakukan seleksi
terhadap guru-guru yang ada di sekolah tersebut untuk mengetahui tingkat kesiapan
mereka mengajarkan Matematika atau Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris.
Beberapa kriteria minimal yang seharusnya dimiliki oleh mereka diantaranya adalah
sebagai berikut:
C. Siswa
Siswa yang dapat mengikuti program ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi terhadap siswa yang mengikuti program ini.
Untuk mengetahui kemampuan dan kompetensi siswa terhadap kedua bidang seperti
tersebut, sekolah dapat mengembangkan instrumen sendiri atau menggunakan instrumen
yang telah dikembangkan oleh Direktorat PLP. Seleksi siswa dilakukan dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut:
Jumlah siswa yang mengikuti program ini sangat tergantung dari jumlah guru yang
tersedia (sesuai dengan jumlah guru yang mampu mengajarkan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris) dan juga tergantung pada kemampuan mereka
(sesuai dengan hasil tes yang dilakukan terhadap mereka). Sebagai catatan, hendaknya
program ini tidak dipaksanakan pada semua siswa, tetapi diimplementasikan hanya pada
siswa yang benar-benar merasa siap dan mampu untuk mengikuti program.
D. Sekolah Pelaksana
Implementasi terbatas program ini dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, yang
melibatkan sekolah Koalisi nasional. Sekolah Koalisi nasional dipilih karena sekolah ini
diprospektifkan menjadi sekolah yang memiliki jaringan regional/internasional. Sekolah
ini pada umumnya juga memiliki keunggulan-keunggulan dibanding dengan sekolah-
sekolah lainnya dalam hal input, proses, dan output.
Keunggulan dalam input ditunjukkan oleh: kurikulum, tenaga kependidikan yang dimiliki
khususnya guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang memiliki kemampuan
berbahasa Inggris, fasilitas pendukung proses belajar mengajar, kesiapan siswa, kesiapan
orang tua siswa, dana, dan dukungan Komite Sekolah. Keunggulan dalam proses
ditunjukkan oleh karakteristik proses belajar mengajar yang telah dibuktikan efektif oleh
sekolah. Dan keunggulan output ditunjukkan oleh prestasi akademik dan nonakademik
yang melebihi rata-rata prestasi SMP umumnya. Sedangkan keunggulan kesanggupan
ditunjukkan oleh komitmen kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, yang
diindikasikan oleh keantusiasan, semangat, tanggung jawab, dedikasi, dan dukungan
moral serta intelektual yang selama ini telah diberikan kepada sekolah.
Ke depan, implementasi program ini dapat dilaksanakan secara mandiri pada sekolah-
sekolah lainnya yang memiliki kemampuan, kesanggupan dan keunggulan minimal sama
seperti pada sekolah koalisi seperti yang sudah diuraikan di atas. Contohnya, jika Sekolah
Standar Nasional (SSN) merasa memiliki kesiapan-kesiapan seperti yang diuraikan
tersebut di atas, maka sekolah tersebut berpotensi dapat melaksanakan program ini.
Untuk lebih jelasnya tentang kriteria Sekolah Standar Nasional (SSN) silahkan merujuk
pada buku Panduan SSN.
Sejak program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris diimplementasikan secara terbatas pada sekolah Koalisi nasional di Indonesia,
serangkaian upaya persiapan telah dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama, Departemen Pendidikan Nasional. Salah satu hasilnya adalah terwujudnya
perangkat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa SMP
dalam bahasa Inggris dan Kamus Pengetahuan Alam dan Kamus Matematika. Selain itu
juga dilengkapi dengan beberapa software pembelajaran matematika dan software
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai penunjang dalam pembelajaran tersebut.
Model pembelajaran Matematika dalam bahasa Inggris dan model pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dalam bentuk VCD juga disiapkan sebagai
upaya untuk memberikan contoh nyata kepada guru bagaimana mengajarkan kedua
bidang studi tersebut dalam bahasa Inggris untuk siswa SMP.
Perangkat tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang dapat dipakai sebagai salah
satu acuan dalam mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris di sekolah. Sekolah dapat menggunakan dan mengusahakan ketersediaan sumber-
sumber lainnya yang ada, asalkan masih dalam cakupan kerangka materi seperti yang
dituntut dalam Kurikulum 2004 dan mendukung keterlaksanaan program di sekolah.
Misalnya, tersedianya buku-buku teks dalam bahasa Inggris untuk mata pelajaran
Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika. Demikian juga halnya dengan tersedianya
teaching kit MIPA, VCD/multimedia interaktif pembelajaran MIPA dalam bahasa
Inggris, Charta-charta dalam bahasa Inggris, dsb.
Secara rinci, perangkat pembelajaran yang ada di Direktorat PLP, untuk masing-masing
kelas (Kelas VII, dan VIII) meliputi:
Sarana dan prasarana yang dipersyaratkan di sekolah pelaksana program minimal seperti
yang dipersyaratkan untuk Sekolah Standar Nasional (SSN). Untuk lebih jelasnya tentang
kriteria Sekolah Standar Nasional (SSN) silahkan merujuk pada buku Panduan SSN.
Namun demikian, khusus untuk ruang kelas dan laboratorium MIPA yang digunakan
untuk implementasi program ini hendaknya diciptakan suasana/lingkungan yang kondusif
sedemikian rupa sehingga dapat mendorong dan mendukung siswa untuk belajar dengan
menyenangkan, kreatif, aktif, dan efektif serta siswa merasa dihargai terhadap karya-
karya mereka. Bahkan kalau memungkinkan, ruang kelas dan/atau laboratorium MIPA
yang ada dirancang sehingga tidak menimbulkan kesan kaku bagi mobilitas siswa dan
guru. Susunan meja kursi yang ada di dalamnya tidak selalu harus mengikuti aturan baku
yang selama ini ada, yaitu susunan yang menempatkan guru sebagai pusat. Namun dapat
diatur yang memungkinkan mobilitas siswa dengan leluasa dan nyaman, serta
menempatkan siswa sebagai pusat dalam pembelajaran tersebut. Selain itu penempatan
papan tempat menempelkan karya-karya siswa di ruangan tersebut juga sangat
dianjurkan. Hal tersebut juga berlaku jika sekolah menggunakan pola “mobile class”.
Pada prinsipnya, sebaiknya suasana kelas diupayakan dalam kondisi yang benar-benar
kondusif dan menyenangkan bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Hal yang memberikan peranan penting lainnya, adalah adanya sarana dan prasarana yang
mendukung terciptanya lingkungan sosial dan akademis yang mendukung terlaksananya
program di sekolah tersebut.
G. Komite Sekolah
1. pembekalan dan penyiapan guru yang akan mengajar Matematika dan IPA dalam
bahasa Inggris;
2. membantu pengadaan perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam program
ini;
3. melakukan sosialisasi kepada dinas-dinas terkait tentang pembelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris;
4. membantu perencanaan pembinaan pelaksanaan program ini di sekolah
Hasil pemantauan di lapangan selama ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan penyiapan
guru sebagai tenaga pengajar yang akan diberi tanggungjawab mengajarkan mata
pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Hal ini
didukung oleh kenyataan bahwa (a) kemampuan bahasa Inggris guru kurang
menggembirakan, (b) berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris tidak sama dengan
mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan bahasa Inggris, (c)
perangkat yang telah dikembangkan belum disosialisasikan kepada guru; (d) kosakata
dan istilah pengetahuan alam dan matematika dalam bahasa Inggris harus dikenal oleh
guru dengan baik; (e) perangkat pembelajaran yang dikembangkan merupakan salah satu
alternatif sebagai acuan, guru masih harus mengembangkan sendiri perangkat yang
kontesktual sesuai dengan kondisi sekolah setempat; (f) guru masih perlu dibekali dengan
kemampuan mengembangkan media pembelajaran seperti presentasi, animasi, termasuk
menggunakan komputer untuk keperluan pembelajaran.
Pembekalan/penyiapan tersebut dapat dikemas dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu:
Workshop terpusat atau In House Training. Berikut ini akan diuraikan secara rinci
masing-masing bentuk pembekalan/penyiapan tersebut.
1. Pelatihan Terpusat
Satu hal yang penting untuk dilakukan adalah melakukan kunjungan ke sekolah model
yang sudah menjalankan program ini. Kunjungan ini memberikan tambahan wawasan
dan wacana orientasi bagaimana program pembelajaran Matematika dan IPA dalam
bahasa Inggris sebaiknya diimplementasikan di sekolah.
Materi pelatihan atau pembekalan bagi guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
meliputi:
1. Bahasa Inggris
2. Metode Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa
Inggris, review topik-topik terpilih, termasuk di dalamnya inventarisasi masalah
yang dihadapi menurut pengalaman guru dalam mengajarkan topik-topik tersebut.
3. Teknologi Informasi dan Pengembangan Media Presentasi Sederhana
4. Pelaksanaan Pembelajaran Sebaya (Peer teaching)
5. Persiapan implementasi di sekolah (Pengembangan action plan)
In House Training
Memberikan pengarahan dan pendampingan secara langsung kepada para guru pelaksana
program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris, yaitu membantu guru/sekolah dalam
hal:
b. Kualifikasi Pendamping
Pendamping in House Training adalah dosen-dosen dari perguruan tinggi yang terdekat
dengan sekolah, atau guru/instruktur bidang studi dengan kualifikasi sebagai berikut:
c. Target
1. Secara umum:
Lingkup pengarahan dan pendampingan yang diberikan kepada para guru MIPA dan
bahasa Inggris meliputi:
1. Membantu penyiapan, pengembangan dan pengoperasionalan lesson plan dan
perangkat pembelajaran yang ada, disesuaikan dengan kondisi siswa dan sekolah.
Jika diperlukan lengkap dengan skenario dalam pelaksanaan KBM. Bantuan yang
diberikan hendaknya diupayakan lebih ke arah prakmatis bagaimana sebaiknya
mengajarkan matematika dan IPA dalam bahasa Inggris, bukan ke arah
teoritisnya.
2. Memodelkan pembelajaran Matematika atau IPA dalam bahasa Inggris.
Pendamping memberi model di depan kelas dalam mengajar Matematika atau
Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, pendamping harus
mampu memberikan contoh kepada para guru dalam mengajar Matematika atau
IPA dalam bahasa Inggris.
3. Memberi umpan balik. Pendamping memberi balikan yang bersifat positif dan
membangun kepada para guru Matematika dan IPA sehubungan dengan
penampilannya dalam mengajar.
4. Membantu mengatasi kesulitan yang terkait dengan substansi bidang studi
(Matematika atau IPA).
5. Membantu meningkatkan kompetensi guru dalam berbahasa Inggris, terutama
bahasa Inggris untuk Matematika dan Ilmu Pengetahu Alam. Selain itu, jika
memungkinkan, diharapkan juga membantu mengarahkan dalam hal peningkatan
kemampuan guru dalam berbahasa Inggris secara umum dalam hal vocabulary,
grammar, dan pronunciation.
6. Membantu meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasionalkan, dan
mengoptimalkan multimedia yang sudah ada di sekolah. Termasuk di dalamnya
mengembangkan multimedia sederhana seperti misalnya dengan program Power
Point dan mencari informasi/bahan pengayaan terkait melalui internet.
7. Mengoptimalkan peran guru bahasa Inggris sebagai team teaching yang efektif
dan efisien bagi guru-guru MIPA pelaksana program. Perlu diatur bersama
dengan pihak sekolah, agar jadwal mengajar guru bahasa Inggris tidak bersamaan
dengan jadwal mengajar guru MIPA. Jika memungkinkan, jadwal mengajar guru
MIPA dilakukan pada hari yang sama dengan jam tatap muka dilaksanakan di
waktu yang berbeda.
8. Membimbing guru-guru pelaksana program agar mampu melaksanakan kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) berdasarkan msalah yang dihadapi
di kelas mereka, dengan cara melakukan kegiatan tersebut bersama-sama dengan
guru.
9. Membantu sekolah dalam mengarahkan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan
program di sekolah, termasuk di dalamnya rencana pengembangan ke depan
program bilingual di sekolah.
e. Prinsip-prinsip pendampingan
f. Mekanisme Pelaksanaan
Secara umum, dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal di bawah ini:
Pelaksanaan In House Training secara umum dibagi menjadi dua siklus setiap
minggunya. Siklus pertama, merupakan persiapan pembelajaran dan tahap kedua
merupakan tahap pengamatan dan diskusi, dengan uraian rinci sebagai berikut:
Dukungan dari pihak Pusat Penilaian Pendidikan juga diperlukan, misalnya dalam
hal penyiapan naskah soal mata pelajaran Matematika dan IPA dalam bahasa
Inggris untuk ujian yang sifatnya skala nasional. Demikian juga halnya dukungan
dari Pusat Kurikulum dan Pusat Sistem Pengujian Balitbang.