You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pengertian
Pasal 39 ayat (2), UU no. 2/89 menegaskan bahwa isi kurikulum
setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat:
1. Pendidikan Pancasila
2. Pendidikan Agama, dan
3. Pendidikan Kewarganegaraan

Dalam penjelasan pasal 39 ayat (3) dinyatakan bahwa bahan kajian dan
pelajaran bukanlah sebuatan mata pelajaran melainkan sebuatan yang
mengacu pada pembentukan kepribadian dan unsur- unsur kemampuan
yang diajarkan dan dikembangkan melalui pendidikan. Lebih dari satu
unsur tersebut dapat digabung dalam satu mata pelajaran atau
sebaliknya, satu unsur dapat dibagi menjadi lebih dari satu mata
pelajaran.

Ketentuan ini memberi kebebasan pada pengembangan kurikulum untuk


melakukan pengorganisasian bahan kajian/pelajaran kedalam mata
pelajaran. Penyatuan bahan kajian/pelajaran kedalam satu mata pelajaran
didasarkan atas keterkaitan antara bahan kajian/pelajara yangdiperlukan.
Disamping itu prinsip pengembangan kurikulum perlu juga dijadikan
bahan kajian/pelajaran tersebut. Berbagai prinsip yang digunakan
sebagai dasar pengembangan kurikulum adalah prinsip penyederhanaan.

Penyederhanaan kurikulum meliputi:


1. Bahasa dan peristilahan Diusahakan bahasa yang digunakan pada
waktu menuangkan ide-ide dalam kurikulum, adalah bahasa yang mudah
dipahami, dimengerti, tidak rancu dan peristilahan yang umum
digunakan
2. Pengorganisasian bahan kajian/pelajaran tidak menimbulkan
tumpang tindih dan tidak memperberat beban anak
3. Sistem penyajian GBPP lebih sederhana dalam menuangkan
unsur-unsurnya

Dalam rangka menyederhanakan kurikulum tersebut maka bahan kajian


dan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
diorganisir dalam satu mata pelajaran yang disebut mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

B. Arah Pembelajaran

Penjelasan pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa pendidikan pancasila


mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Sedang pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk


membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar
berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan negara serta
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, agar menjadi warganegara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Sesuai dengan ketentuan di atas maka pendekatan yang digunakan dalam


pengajaran PPKn adalah pendekatan pengembangan kemampuan anak.
Melalui pengajaran PPKn diharapkan peserta didik dapat berkembang
menjadi warganegara yang bermoral Pancasila dan dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara yang dapat diwujudkan dalam berperilaku
sehari-hari sesuai dengan nilai dan moral Pancasila.

Pendekatan ini tetap memperhatikan pada perlunya peserta didik


memperoleh dan memahami sejumlah pengethuan. Penuangan konsep
kurikulum seperti ini didasarkan atas:
1. Taraf perkembangan peserta didik
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pada kelas/tingkat rendah pengembangan kurikulum lebih diarahkan
pada kesesuaian dengan taraf perkembangan peserta didik sedangkan di
kelas/tingkat yang lebih tinggi diarahkan pada kesesuaian dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

BAB II
METODE PEMBELAJARAN PPKn

Proses pembelajaran ialah proses belajar mengajar (PBM) atau proses


komunikasi dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan
tujuan pendidikan-pengajaran. Pembelajaran juga merupakan proses
pengembangan sikap dan kepribadian siswa melalui berbagai tahap dan
pengalaman. Proses pembelajran ini berlangsing melalui berbagai
metode dan multi-media sebagai cara dan alat menjelaskan,
menganalisis, menyimpulkan, mengembangkan, menilai dan menguasai
(memakai: mengamalkan/aplikasi) pokok bahasan (thema) sebagai
perwujudan pencapaian sasaran (tujuan).

A. Alasan Penentuan Metode

Metode belajar-mengajar adalah bagian utuh (terpadu, integral) dari


proses pendidikan-pengajaran. Metode ialah cara guru menjelaskan
suatu pokok bahsan (thema, pokok masalah) sebagai bagian kurikulum
(isi, materi pengajaran), dalam upaya

mencapai sasaran dan tujuan pengajaran (tujuan institusional,


tujuan pembelajaran umum dan khusus).

Proses pembelajaran, atau PBM sebagai kerjasama guru-siswa, secara


psiko-pedagogis mengutamakan oto-aktivitas siswa (kemandirian,
sebagai bekal pendewasaan diri mengembangkan kemampuan dan
penguasaan bidangpengetahuan (bidang studi, mata pelajaran). Artinya,
dalam PBM peran guru lebih bersifat tut-wuri handayani, berjalan
bersama (bekerjasama, komunikasi, dialog dan hubungan aktab) guru-
siswa, ialah suasana pembelajaran di dalam dan di luar kelas.

PBM dan kerjasama guru-siswa mencapai sasaran dan tujuan belajar,


ialah melalui cara atu metode, yang pada hakekatnya ialah jalan
mencapai sasaran dan tujuan pendidikan-pengajaran. Jadi, alasan atau
nalar guru memilih/menetapkan suatu metode dalam PBM (proses
intruksional) ialah:

1) metode ini seseuai dengan pokok bahasan, dalam makna


lebih menjadi mencapai sasaran dan tujuan instruksional

2) metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar (KBS, kemandirian)


dan meningkatkan motivasi atau semangat belajar

3) metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari


pokok bahasan, sehingga pemahaman siswa makin jelas

4) metode dipilih guru dengan asas di atas berdasarkan pertimbangan


praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar

5) metode yang berdayaguna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode


dapat digunakan secara kombinasi (sintesis terpadu) dan dilengkapi
dengan media tertentu, bahkan multi-media. Dasar pertimbangan ialah
sasaran dan tujuan pendidikan

pengajaran.
B. Uraian Metode
1. Metode Ceramah
a. Pengertian
Metode ceramah ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan
melalui penuturan (penjelasan lisan) oleh guru kepada siswa. Metode
ceramah bervariasi merupakan cara penyampaian, penyajian bahan
pelajaran dengan disertai macam-macam penggunaan metode pengajran
lain, seperti tanya jawab dan diskusi terbatas, pemberian tugas dan
sebagainya.
b. Alasan penggunaan:
1) agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung
2) penyajian materi pelajaran sistimatis (idak berbelit- belit)
3) untuk merangsang siswa belajar aktif
4) untuk memberikan feed back (balikan)
5) untuk memberikan motivasi belajar
c. Tujuan
Metode ceramah digunakan dengan tujuan untuk:
1) menyampaikan informasi atau materi pelajaran
2) membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar
3) memperjelas materi pelajaran
d. Manfaat
Metode ceramah dapat digunakan dalam hal:
1) jumlah siswa cukup besa
2) sebagai pengantar atau menyimpulkan materi yang telah dipelajari
3) waktu yang tersedia terbatas, sedang materi yang mcd39isampaikan
cukup banyak

Tujuan dan manfaat penggunaan metode ceramah dan ceramah


bervariasi adalah untuk mengurangi kelemahan- kelemahan tersebut
antara lain:

1) siswa pasif, kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sehingga

2) mudah menimbulkan salah tafsir, salah faham tentang istilah tertentu

tanpa mengetahui artinya (verbalisme)

3) melemahkan perhatian dan membosankan siswa, apabila ceramah


diberikan dalam waktu yang cukup lama

4) guru tidak segera memperoleh umpan balik tentang


penguasaan materi yang disampaikan
e. Langkah-langkah penggunaan.

Langkah-langkah penggunaan metode ceramah bervariasi, disesuaikan


dengan metode-metode yang dipakai sebagai variasi, contoh penggunaan
metode tanya-jawab dan diskusi sebagai variasi:

1) Persiapan
a) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b) menyusun urutan penyajian materi untuk mencapai tujuan
pembelajaran khusus yang sudah ditetapkan
c) merumuskan materi ceramah secara garis besar
d) bila materi ceramah terlalu luas, dapat dibagi menjadi beberapa
penggalan
e) disarankan materi ceramah diperbanyak untuk dimiliki tiap siswa

2) Pelaksanaan
a) menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran khusus (TPK) yang
ingin dicapai sesudah pelajaran berakhir

b) menjelaskan kepada siswa pelaksanaan metode ceramah bervariasi,


misalnya: ceramah yang disertai dengan tanya jawab, diskusi kelompok
kecil dan ditutup dengan laporan kelas.

c) membagikan materi ceramah kepada siswa


d) menyajikan materi ceramah
e) Tanya jawab

f) Guru mengkomunikasikan hal-hal yang harus didiskusikan dalam


kelompok kecil, waktu yang disediakan untuk diskusi

g) Pembentukan kelompok kecil terdiri dari lima atau


tujuh orang
h) Pelaksanaan diskusi kelompok dalam batas waktu yang sudah
ditetapkan
i) Membuat kesepakatan satu kelompok untuk melaporkan dimuka kelas,
kelompok-kelompok yang lain sebagai pengulas
j) Penyampaian laporan kelompok-kelompok yang telah ditetapkan
k) Mengatur jalannya penglasan oleh kelompok- kelompok yang lain
l) Diskusi kelas berakhir

2. Metode Tanya jawab


a. Pengertian

Metode tanya jawab adalah suatu cara untuk emnyajikan bahan pelajaran
dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau
sebaliknya (pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru) baik
secara lisan atau tertulis. Pertanyaan yang diajukan mengenai isi
pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas,
asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui
dengan tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran
tersebut.

b. Alasan Penggunaan
1) untuk meninjau pelajaran yang lain
2) agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah
dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikut
3) untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin
pengamatan dan pemikiran siswa
c. Tujuan
Metode tanya jawab digunakan dengan tujuan untuk:
1) mengetahui penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan
pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari,
didengar atau dibaca
2) mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam
memecahkan masalah (cara berpikir siswa tidak meloncat-loncat dalam
menangkap dan memecahkan suatu masalah).
3) Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang
dipandang penting serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan
pelajaran sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.

4) Memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya


sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran
dan mengembangkan kemampuannya untuk menggunakan
pengetahuand an pengalaman yang telah dimilikinya.

5) Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis


pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat.

d. Manfaat penggunaan metode tanya jawab

1) pertanyaan dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa,


serta mampu menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru

2) pertanyaan ingatan yang meminta jawaban yang bersifat


pengungkapan kembali dapat memperkuat ingatan (assosiasi) antara
pertanyaan dengan jawaban

3) pertanyaan pikiran yang meminta jawaban yang harus dipikirkan,


menafsirkan, menganalisis dan menarik kesimpulan dapat
mengembangkan cara-cara beripikir logis dan sistematis

4) pertanyaan dapat mengurangi proses lupa karena jawaban yang


diperoleh atau dikemukakan dioleh dalam suasana yang serius dan
pemusatan perhatian terhadap jawaban. Apabila jawaban dibenarkan
oleh guru, maka rasa gembira tersebut akan memperkuat jawaban itu
tersimpan dalam iengatan siswa

5) jawaban yang salah segera dapat dikoreksi


6) pertanyaan akan merangsang siswa beripikir dan memusatkan
perhatian pada satu pokok perhatian
7) pertanyaan dapat membangkitkan hasrat melakukan penyelidikan
yang mengarahkan siswa beripikir secara ilmiah

8) pertanyaan fakta atau masalah dapat mengarahkan belajar seperti


yang dituju oleh suatu mata pelajaran yang dapat membantu siswa
mengetahui bagian-bagian yang perlu diketahui dan diingat

9) pertanyaan dapat digunakan untuk tujuan latihan dan


mengulang'

10)siswa belajar menjawab pertanyaan dengan benar, baik isi jawaban


maupun susunan bahasa yang dipergunakan untuk mengekspresikan
perasaan dan ide-ide atau pikirannya sehingga dapat didengar, ditelaah
dan dinilai oleh guru

11)siswa juga diajak berani bertanya untuk kepentingan proses belajar


mengajar dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu siswa belajar
mengemukakan pertanyaan yang layak dan menghargai pertanyaan
orang lain
12)pertanyaan-pertanyaan oleh guru atau siswa dapat
menimbulkan suasana kelas hidup dan gembira
13)siswa memperoleh kesempatan ikut berpartisipasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar
14)dari jawaban-jawaban yang diperoleh, dapat merupakan umpan balik
bagi guru mengenai pengetahuan, sikap dan sifat-sifat siswa serta hasil
proses belajar mengajarnya.

e. Langkah-langkah penggunaan
1) Persiapan
a) menentukan topik
b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c) menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu
d) mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukansiswa
2) Pelaksanaan
a) menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran
khusus (TPK)

b) mengkomunikasikan penggunaan metode tanya jawab (siswa tidak


hanya bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa
yang lain)

c) guru memberikan permasalahan sebagai bahan apersepsi


d) guru mengajukan pertanyaan keseluruh kelas
e) guru harus memberikan waktu yang cukup untuk memikirkan
jawabannya, sehingga dapat merumuskan secara sistematis

f) tanya jawab harus berlangsung dalam suasana tenang, dan bukan


dalam suasana yang tegang dan penuh persaingan yang tak sehat di
antara para siswa

g) pertanyaan dapat ditujukan pada seorang siswa atau seluruh kelas,


guru perlu menggugah siswa yang pemalu atau pendiam, sedangkan
siswa yang pandai dan berani menjawab perlu dikendalikan untuk
memberi kesempatan pada yang lain

h) guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah


saja
i) pertanyaan ada beberapa macam, yaitu pertanyaan pikiran, pertanyaan
mengungkapkan kembali pengetahuan yang dikuasai, dan pertanyaan
yang meminta pendapat, perasaan, sikap, serta pertanyaan yang hanya
mengungkapkan fakta-fakta saja.

Beberapa cara mengajukan pertanyaan:


1. gunakan variasi pertanyaan yang terbuka dan tertutup
2. gunakan bahasa yang baik dan benar serta pilihlah kata-kata secara
cermat
3. dengarkan baik-baik jawaban anak-anak
4. sikap mengatakan dengan kata-kata lain pertanyaan- pertanyaan anak
dan mengarahkannya kembali
5. jaga pertanyaan supaya pendek dan sederhana
6. mulailah dari apa yang sudah diketahui murid-murid
7. akui bila anda sendiri tidak tahu, tetapi kemudian usahakan
mendapatkan jawabannya
8. angkat tangan dan seorang tiap kali untuk mendapat jawaban
9. berikan setiap orang kesempatan untuk menjawab pada waktu tertentu
10.waspada terhadap pengalihan perhatian atau
jawaban yang "tolol" dan usahakan untuk meredamnya
11.gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti
12.jagalah agar pertanyaan itu singkat (Sumber: E.C Wragg, ketrampilan
mengajar di Sekolah Dasar, diterjemahkan/disadur oleh: Anwar Jasin,
Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia,

3. Metode Diskusi
a. Pengertian.

Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dengan cara


siswa membahas, dengan bertukar pendapat mengenai topik atau
masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih
jelas dan teliti tentang topik/sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan
merampungkan keputusan bersama

b. Alasan penggunaan.

Di dalam kehidupan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan


masyarakat, diskusi banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk
memecahkan masalah dan telah menjadi bgian dari kehidupan manusia
itu sendiri. Oleh karena itu metode ini dipandangn penting
dikembangkan oleh guru di sekolah
c. Tujuan

Tujuan penggunaan metode diskusi adalah agar siswa aktif dalam


kegiatan belajar mengajar dengan cara membahas dan memecahkan
masalah tertentu

d. Manfaat penggunaan metode diskusi untuk:


1) menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa yang
demokratis
2) menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara berpikir kritis,
analitis, dan logis
3) memupuk rasa kerjasama, sikap toleransi dan rasa sosial
4) membina kemampuan untuk mengemukakan pendapat dengan bahasa
yang baik dan benar

e. Langkah-langkah penggunaan
1) Persiapan

a) menentukan topik yang akan didiskusikan


b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c) merumuskan masalah yang akan didiskusikan
d) menentukan waktu dan pengaturan kelompok diskusi

2) Pelaksanaan
a) membuat struktur kelompok (pimpinan, sekretaris, anggota)
b) menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
c) membagi-bagi tugas, dan memberikan pengarahan diskusi
d) memberikan rangsangan dan membantu siswa untuk berpartisipasi
e) mencatat ide dan saran-saran yang penting
f) kelompok-kelompok membuat hasil diskusinya dan disampaikan
dalam diskusi antar kelompok
g) hasil diskusi antar kelompok dilaporkan kepada guru atau pimpinan
dikusi dalam bentuk tertulis
4. Metode Observasi
a. Pengertian

Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa dan mengadakan


secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati
individu atau kelompok secara langsung.

Cara atau metode ini ditandi pada umumnya dengan


pengamatan apa yang benar-benar dilakukan oleh individu
dan membuat pencatatan-pencatatan secara obyektif
mengenai apa yang diamati
Secara garis besar metode observasi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
a) Structured orm controller observation (observasi yang
direncanakan, atu tes kontrol)
b) Strukctures or informal observation (observasi
informal atau tidak direncanakan lebih dahulu)

Pada observasi yang direncakan, biasanya pengamat menggunakan


blangko-blangko daftar isian yang telah disusun dan didalamnya telah
dicantumkan aspek-aspek atau gejala-gejala apa saja yang perlu
diperhatikan pada waktu pengamatan dilakukan. Sedangkan pada
observasi yang tidak direncanakan pada umumnya pengamat belum atau
tidak mengetahui sebelumnya apa sebenarnya yang harus dicatat dalam
pengamatan itu. Aspek-aspek atau peristiwanya tidak terduga
sebelumnya.

b. Alasan penggunaan metode observasi

Metode observasi sebagai cara belajar mengajar dipandang efektif dalam


kegiatan belajar mengajar. Hal ini didasari pemikiran bahwa dalam
metode observasi ada beberapa hal yang mendukung keberhasilan
belajar mengajar, karena:
1) melatih siswa untuk peka terhadap peristiwa atau gejala
yang tejadi dalam lingkungannya

2) metode observasi dapat mencatat data atau gejala-gejala yang terjadi,


maka dapat digunakan untuk melatih siswa dalam mengadakan evaluasi.
Tentunya peristiwa atau gejala-gejala yang dicatat akan dipadukan
denganpengetahuan yang diperoleh di dalam kelas

3) melatih siswa untuk mengambil keputusan yang tepat


sesuai dengan nilai-nilai moral yang diperoleh di kelas

4) memperluas cakrawala siswa mengenai nilai-nilai moral atau ilmu


pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas dipadukan dengan
kenyataan.

c. Tujuan
Tujuan digunakan metode observasi adalah:
1) untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah dan
di kelas
2) untuk melihat, mengamati dan menghayatinya secara
langsung dan nyata mengenai obyek tertentu
3) untuk menanamkan nilai moral pada siswa

d. Manfaat

1) menambah wawasan bagi siswa mengenai peristiwa, gejala atau


kejadian yang terjadi dalam lingkunganny atau obyek yang diamati

2) melatih kecerdasan dan kepekaan siswa terhadap kejadian-


kejadian yang ada dilingkungannya
3) menanamkan nilai moral pada siswa

e. Langkah-langkah penggunaan
Penggunaan metode observasi secara umum meliputi:
1) tahap persiapan atau perencanaan
a) menetapkan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b) menetapkan obyek yang akan diobservasi

c) menentukan alat/instrumen peroleh data dalam


mengadakan observasi
d) membuat instrumen untuk mengadakan observasi

Adalah suatu metode atau cara penyajian pelajaran dengan cara siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau
diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok

Pada metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara
rasional, logis, benar dan tepat, tekanannya pada proses pemecahan
masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja

Metode ini baik untuk melatih kesanggupan siswa dalam memecahkan


masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya, mengingat tidak
ada manusia yang dapat terlepas dari kesulitan atau masalah yang harus
diselesaikan secara rasional

b. Alasan penggunaan

1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih


relevan dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja

2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat


membiasakan siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara
terampil, hal ini merupakan kemampuan yang sangat bermakna bagi
kehidupan manusia

3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa


secara kreatif danmenyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa
banyak melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dari
berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya.

c. Tujuan:
Tujuan penggunaan metode problem solving (pemecahan
masalah) adalah sebagai berikut:
1) Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-
masalah secara rasional
2) Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secara
individual maupun secara bersama-sama
3) Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan
kepercayaan pada diri sendiri.
d. Manfaat:
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode problem
solving (pemecahan masalah) antara lain:
1) Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-
masalah serta mengambil keputusan secara obyektif dan rasional
2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis dan analitis
3) Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-
hati dalam mengemukakan pendapat
4) Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi
siswa
e. Langkah-langkah Penggunaan
1) Persiapan
a) Menentukan permasalahan sebagai topik.

Topik ini dapat ditentukan dengan cara menyajikan masalah yang jelas,
yang menimbulkan pertanyaan ingin tahu sehingga mendorong untuk
pemecahannya.

Masalah ini harus tumbuh dan sesuai dengan taraf kemampuan serta
kecerdasan siswa
b) Merumuskan Tujuan pembelajaran Khusus (TPK)
c) Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
d) Menentukan kriteria pemilihan pemecahan masalah yang terbaik

2) Pelaksanaan
a) Menjelaskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b) Menjelaskan pemecahan masalah
c) Merumuskan permasalahan
d) Menelaah permasalahan
e) Membuat dan merumuskan hipotesa
f) Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan hipotesis
g) Pembuktian hipotesis
h) Menentukan pilihan pemecahan dan keputusan

7. Metode Karyawisata
a. Pengertian

Metode karyawisata ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan


membawa murid langsung kepada obyek yang akan dipelajari di luar
kelas.

Karya= kerja, wisata= pergi

Karyawisata = pergi bekerja. Dalam hubungannya dengan kegiatan


belajar mengajar, pengertian karyawisata berarti siswa-siswa
mempelajari suatu obyek di tempat mana obyek tersebut berada.
Karyawisata dapat dilakukan dalamwaktu singkap beberapa jam saja
ataupun cukup lama sampai beberapa hari.

b. Alasan Penggunaan Metode Karyawisata


1) Obyek yang akan dipelajari tidak dapat dibawa kedalam
kelas karena, misalnya:
a) terlalu besar/berat
b) berbahaya
c) akan berubah bila berpindah tempat
d) obyek terdapat di tempat tertentu
2) Kepentingan siswa dalam rangka melengkapi proses belajar mengajar

c. Tujuan penggunaan metode karyawisata antara lain:


1) untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh di sekolah atau kelas
2) untuk melihat, mengamati, menghayati secara langsung dannyata
mengenai obyek tersebut
3) untuk menanamkan nilai moral pada siswa

d. Manfaat Penggunaan
1) siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai
obyek studi dalam kegiatan karyawisata
2) dapat memberikan motivasi untuk mendalami materi
pelajaran

e. Langkah-langkah Penggunaan
Penggunaan metode karyawisata secara umum meliputi tiga
tahap:

1) Tahap persiapan atau perencanaan, meliputi:


a) Menetapkan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
b) Menetapkan obyek karyawisata
c) Menetapkan besarnya siswa yang ikut karyawisata

d) Menetapkan biaya, transportasi, keamanan dan sebagainya

e) Mengadakan hubungan dengan sasaran

f) Memilih cara-cara untuk memperoleh data selama karyawisata, misal


dengan metode interview, observasi dan sebagainya. Dan menyusun cara
laporan karyawisata

g) Pemantapan rencana

2) Tahap pelaksanaan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam obyek wisata:
a) Mengadakan pertemuan dengan pimpinan atau
penguasa
b) Siswa secara teratur melihat, mengamati, menanyakan, mencatat dan
sebagainya tentang obyek wisata

c) Selesai mengadakan pengamatan obyek, murid dikumpulkan, dan


kalau mungkin diadakan tanya jawab dan diskusi dengan petugas obyek
wisata

8. Metode Inkuiri
a. Pengertian

Inkuiri adalah suatu kegiatan dan penelaahan sesuatu dengan cara


mencari kesimpulan, keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau
penalaran secara teratur, runtut dan bisa diterima oleh akal.

Metode inkuiri merupakan kegiatan belajar-mengajar di mana siswa


dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari
jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau kesimpulan tersebut belum
tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan yang dihadapi.
Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan hal-
hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan
hal inilah yang membedakan antara metode inkuiri dengan metode
pemecahan masalah (Problem Solving) yang lebih menitik beratkan
pada pemecahan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Kegiatan inkuri dilakukan secara perorangan, kelompok ataupun seluruh


kelas (klasikal), baik dilakukan dalam kelas ataupun di luar kelas.
Inkuiri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti diskusi antar siswa,
tanya jawab antar guru dengan murid, dan sebagainya.
Pelaksanaan metode inkuiri dapat dimaksudkan untuk mencari jawaban
tertentu yang sudah pasti ataupun kemungkinan pilihan (alternatif)
jawaban atas masalah tertentu.

b. Alasan rasional penggunaan metode inkuiri

Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk


mengamati, mengalami dan memehami suatu konsep, pengertian yang
terdapat dalam lingkungan kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu keingintahuan siswa untuk mendapatkannya, guru dapat
menggunakan metode inkuiri dalam proses pembelajaran

c. Tujuan
Penggunaan metode inkuiri bertujuan:
1) Mengembangkan sikap, keterampilan, kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu

You might also like