You are on page 1of 78

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT

JOGJATAMA DALAM MENINGKATKAN


KEUNGGULAN KOMPETITIF

The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products


in Increasing Competitive Advantage

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam
Progam Studi Ekonomi Islam

Oleh
ARIS SETIAWAN
04423022

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2009
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Aris Setiawan


NIM : 04423022
Program Studi : Ekonomi Islam
Fakultas : Ilmu Agama Islam
Judul Skripsi : Efektifitas Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama dalam
Meningkatkan Keunggulan Kompetitif

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian
hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia
menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam Indonesia.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksa

Penulis, Yogyakarta 16 Juni 2009

Aris Setiawan

ii
NOTA DINAS
Hal : SKRIPSI Yogyakarta, _______________H
18 Juni 2009 M

Kepada : Yth. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam


Universitas Islam Indonesia
Di. Yogyakarta

Assalamualaikum Wr. Wb.


Berdasarkan penunjukan dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
dengan surat nomor 140/Dek/70/FIAI/XI/08 tanggal 19 November 2008 atas tugas kami
sebagai pembimbing skripsi saudara :
Nama : Aris Setiawan
Nomor pokok / NIMKO : 04423022
Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia
Tahun Akademik : 2008/2009
Judul Skripsi : Efektifitas Strategi Bersaing BMT Jogjatama dalam
Meningkatkan keunggulan Kompetitif

Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa
skripsi saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqasah
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqasahkan, dan bersama ini kami kirimkan
3 (tiga) aksemplar skripsi dimaksud.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Dosen pembimbing,

DRA.Rahmani Timorita Y. M.Ag

iv
ABSTRAK

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT


JOGJATAMA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN
KOMPETITIF

Penelitian ini tentang strategi pemasaran produk BMT jogjatama dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif. Alasan peneliti meneliti strategi pemasaran BMT Jogjatama selain
karena peneliti tertarik dengan metode pemasaran BMT Jogjatama, di Jogjakarta banyak
lembaga keuangan mikro lainnnya yang mengharuskan BMT Jogjatama bersaing secara
kompeten. Metode yang di pakai peneliti adalah dengan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian tentang Strategi pemasaran yang di lakukan oleh BMT Jogjatama diantaranya dengan
meluruskan niat, sistem jemput bola, karyawan BMT sebagai marketing dan dai, memperluas
jaringan, media pemasaran menggunakan brosur, lewat pengajian dan sponsor bakti sosial,
sedangkan produk unggulan BMT adalah Musyarakah dan kartu Salam.

v
ABSTRACT

The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products


in Increasing Competitive Advantage

This study abaut The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products in
Increasing Competitive Advantage. Reason of researcher chek the strategy of marketing of BMT
Jogjatama of bisides because researcher interested with the method of marketing BMT, in
Jogjakarta of many other micro institution oblinging BMT Jogjatama compete in competence.
The method used by the reseacher is interview and documentation. The result of marketing
product strategy conducted by BMT Jogjatama are aligning the intension, ball picking system,
BMT employee as marketer and proselytizer, widening the network, marketing media using
brochures, by recting holy koran and sponsoring social activities. The superior product of BMT
Jogjatama are Musyarakah and Salam Card.

v
KATA PENGANTAR

‫ اﻟﺼﻼة واﻟﺴﻼم‬.‫ أﺷﻬﺪ أن ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ وأﺷﻬﺪ أن ﻣﺤﻤﺪأ ﻋﺒﺪﻩ ورﺳﻮﻟﻪ‬،‫اﻟﺤﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬


.‫ﻋﻠﻰ أﺷﺮف اﻷﻧﺒﻴﺎء وﻋﻠﻰ اﻟﻪ وﺻﺤﺒﻪ أﺟﻤﻌﻴﻦ‬

Alhamdulillaahirobbil ’alamiin, apa yang ada dan tiada adalah kehendak


Allah SWT yang Maha Pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Hanya Allah
yang telah menyusupkan inspirasi ilmu kepada semua hambanya, dan hanya Allah
SWT saja yang boleh sombong terhadap IlmuNya. Berkat petunjuk dari yang Maha
Pemberi Petunjuk sajalah skripsi ini bisa diselesaikan oleh penulis. Shalawat dan
Salam kepada pemimpin peradaban dunia Nabi Besar Muhammad SAW sebagai
utusan Allah SWT untuk menyebarkan kitab yang terjaga kesliannya sepanjang
zaman yaitu Al-quran nulkarim. Dengan uswatun hasanahmu lah penulis dapat selalu
tegar dan pantang putus asa dalam menyelesaikan skripsi ini, walaupun tidak sedikit
hambatan dan kendala yang penulis hadapi dalam menyelesaikan proses skripsi ini.
Hanya dengan rencana Allah SWT jualah skripsi ini selesai dengan tema ”Efektifitas
strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama dalam meningkatkan keunggulan
kompetitif”.
Penulis hanya bisa berharap semoga karya kecil ini dapat memberikan
kemanfaatan kepada pihak pihak yang terkait. Secara umum dapat memberikan
wacana terhadap masyarakat, dan secara khusus pertama kepada kalangan akademis
maupun praktisi yang berkosentrasi pada bidang ekonomi Islam atau Lembaga
keuangan mikro syariah khususnya BMT.
Dalam menjalankan proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak dibantu
oleh pihak-pihak yang secara langsung maupun secara tidak langsung membantu
melancarkannya. Karena kalau tidak ada dukungan dan bantuan yang diberikan
penulis sangat menyakini skripsi ini tidak akan terselesaikan. Dengan segala
kerendahan hati izinkan lah penulis untuk memberikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

vii
1 Orang tuaku, Ibunda Masruroh dan Ayahanda Asikin S,Pd . Ini mungkin
bukan apa-apa bagi ibunda dan ayahanda, Tetapi semua ini adalah karena
jasa-jasamu Ini semua adalah berkat do’amu dan tanpa ibunda dan ayahanda
aku bukanlah siapa-siapa.
2 Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid M.Ec. selaku Rektor Universitas Islam
Indonesia
3 Bapak Drs. Fajar Hidayanto, MM., selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
4 Bapak Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec., selaku Dosen ketua Program Studi
Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
5 Ibu DRA, Rahmani Timorita Y, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi
atas kemurahannya dalam berbagi ilmu, tauladannya yang mulia, auranya
yang selalu bersahabat, kesabarannya dalam membimbing, nasehatnya yang
reformis, waktunya padatnya yang selalu diluangkan dan yang terpenting
adalah memberikan inspirasi tentang arti penting sebuah proses dalam
memaknai arti kehidupan ini.
6 Seluruh staff karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Agama Islam UII,
staff/karyawan Perpustakaan Pusat UII atas kerjasamanya dalam membarikan
pelayanan yang terbaik dalam pengumpulan materi skripsi yang diperlukan.
7 Seluruh staff karyawan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam
Indonesia atas keramahan yang diberikan kepada penulis selama menempuh
pendidikan di kampus FIAI UII.
8 Bpk Manajer BMT Jogjatama Rushan Rusli yang telah memberikan izin
penelitian, Terimakasih banyak untuk Bpk Ahmad Mustofa dan mba Suratmi
yang bersedia meluangkan waktunya mendampingi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi, serta seluruh karyawan/staff BMT Jogjatama.
8. Om dan tanteku, Om limi, om Reza, om Tarom, om Didin, om Ririn, tante
Eka, tante Atun terima kasih atas semuanya.
9. Buat adiku yang aku sayangi Neli dan Dita raihlah prestasimu setinggi
mungkin agar lebih baik dari kakakmu. buat mbahku terima kasih atas
doanya.

vii
10. Yang selalu menemaniku dikala susah & senang, ceria dah sedih Dian
Purniasari S.T (Thanks atas ide-idemu yang cemerlang, yang membuat
pandanganku terbang keangkasa tanpa harus kehilangan apa yang harus ku
lakukan sekarang. aku akan selalu bersamamu). Raden Agung Sulistyo
(sahabat yang selalu membuatku tertawa thanks udah minjemin komputere ),
Tatank (mari kita berdiskusi untuk mengembangkan wawasan), Bujank (ayo
bro kobarkan semangatmu, selasaikan skripsimu, raih cita-citamu. thanks
pinjaman bukunya). Hasan (ayo san semangat ojo mlempem, jangan putus
asa! kamu pasti bisa). Muqods, Mirza (kembangkan bakat kalian), Awank (
ayo berpetualang menikmati keindahan dunia) , Mr. Klonenk & master Aji
(ayo kita berpacu dalam melodi ).Pak Punk tasbihnya diputer lagi jangan
putus asa di tambah lagi usahanya, kamu pasti bisa nyusul aku... selamat
berjuang kawan....!
11. Buat Ibu Purwani dan Pak Ngadiyono terima kasih atas semuanya jasamu
begitu besar padaku
12. Buat temen-temen Ekis Beben (ayo futsal atuh tingkatkan berat badanmu),
Mila (wah udah jadi S2 neh...), Sugiharto ( moga-moga usahanya tambah
berkembang tambah lagi warung pecel lelenya). Wafa (ojo turu wae, mbayar
listrik se pak Santoso) dan temen- temen ekis lainnya yang gak bisa aku
sebutkan satu per satu ayo kita berjuang bersama kawan, kita gapai masa
depan yang sakinah mawadah wa rohmah )
13. Buat temen- temen Underscost... Santos FC (kang Iwan, Danang noe, Pacul,
Wisnu papatela, Linggar ,Aziz, Oki nyong, Bayu, Kolik ) mudah mudahan di
surga kita bisa maen futsal bareng lagi... amin....
14. Buat akang burjo (kang Amoy, kang Jimmy/jembling utangku udah lunas
kabeh lho.... terima kasih udah membantu menyambung hidup di saat- saat
bulan tua) Erwin udah pensiun euy jadi pegawai burjo, dah sukses neh jadi
pegawai kantoran!.... movie Box gitu loch..., selamat aja! Dapat gebetan juga
nih! Mudah-mudahan langgeng aja aminnn....
15. Buat Bapak dan Ibu Guruku / Ustadz-Ustadzku / Bpk dan Ibu Dosenku yang
telah memberikan ilmu dan berbagi pengalamannya kepadaku, akan ku ingat,
ku kenang dan ku hargai semua jasa-jasamu.

vii
16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu sekaligus mendukung demi tersusunnya Skripsi ini.
Tiada suatu hal pun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT saja. Oleh karena itu penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih
sangat banyak kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kritik, saran dan koreksi sangat penulis harapkan untuk menuju dan
mendekati kesempurnaan. Akhir kalam penulis mengucapkan banyak terima kasih
dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna untuk
kebaikan. Semoga karya ini dicatat sebagai amal baik. Amiin.

Yogyakarta, 16 Juni 2009

Aris Setiawan

vii
PEDOMAN TRANSLITERASI

Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

menggunakan pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI

dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tanggal 10

September 1985 No: 158 dan 0543b/U/1987. secara garis besar uraiannya adalah

sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan


‫ا‬ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

‫ب‬ Ba’ B Be

‫ت‬ Ta’ T Te

‫ث‬ Sa’ S| Es (titik di atas)

‫ج‬ Jim J Je

‫ح‬ H{a H{ Ha (titik di bawah)

‫خ‬ Kha Kh Ka dan ha

‫د‬ Dal D De

‫ذ‬ Z|al Z| Zet (titik di atas)

‫ر‬ Ra’ R Er

‫ز‬ Zai Z Zet

‫س‬ Sin S Es

‫ش‬ Syin Sy Es dan Ye

viii
‫ص‬ S{ad S{ Es (titik di bawah)

‫ض‬ D{ad D{ De (titik di bawah)

‫ط‬ T{a T{ Te (titik di bawah)

‫ظ‬ Z{a Z{ Zet (titik di bawah)

‫ع‬ ‘Ain ‘- Koma terbalik (di atas)

‫غ‬ Gain G Ge

‫ف‬ Fa’ F Ef

‫ق‬ Qaf Q Qi

‫ك‬ Kaf K Ka

‫ل‬ Lam L El

‫م‬ Mim M Em

‫ن‬ Nun N En

‫و‬ Wau W We

‫هـ‬ Ha’ H Ha

‫ء‬ Hamzah ’- Apostrof

‫ي‬ Ya Y Ye

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap yang disebabkan Syaddah ditulis rangkap.

Contoh : ‫ ل ﻧ ّﺰ‬ditulis nazzala.

‫ﻦ‬
ّ ‫ﺑﻬ‬ ditulis bihinna.

C. Vokal Pendek

Fathah ( _َ_ ) ditulis a, Kasrah ( _ِ_ ) ditulis i, dan Dammah ( _ُ_ ) ditulis u.

viii
Contoh : ‫ أﺣﻤ َﺪ‬ditulis ah}mada.

‫ رﻓِﻖ‬ditulis rafiqa.

‫ ﺻﻠُﺢ‬ditulis s}aluha.

D. Vokal Panjang

Bunyi a panjang ditulis a>, bunyi i panjang ditulis i> dan bunyi u panjang ditulis

u>, masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya.

1. Fathah + Alif ditulis a>

‫ﻓﻼ‬ ditulis fala>

2. Kasrah + Ya’ mati ditulis i>

‫ﻡﻴﺜﺎق‬ ditulis mi>s}aq

3. Dammah + Wawu mati ditulis u>

‫أﺻﻮل‬ ditulis us}u>l

E. Vokal Rangkap

1. Fathah + Ya’ mati ditulis ai

‫ اﻝﺰﺣﻴﻠﻲ‬ditulis az-Zuh}aili>

2. Fathah + Wawu mati ditulis au

‫ﻃﻮق‬ ditulis t}auq.

F. Ta’ Marbutah di Akhir Kata

Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’

marbutah itu ditransliterasikan dnegan ha/h.

Contoh : ‫اﻝﺠﻨﺔ روﺿﺔ‬ ditulis Raud}ah al-Jannah.

viii
G. Hamzah

1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang

mengiringinya.

‫إن‬ ditulis inna

2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ’ ).

‫وطء‬ ditulis wat}’un

3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis

sesuai dengan bunyi vokalnya.

‫رﺑﺎﺋﺐ‬ ditulis rabâ’îb

4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang

apostrof ( ’ ).

‫ ﺗﺄﺧﺬون‬ditulis ta’khużûna.

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al.

‫اﻝﺒﻘﺮة‬ ditulis al-Baqarah.

2. Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyah

yang bersangkutan.

‫اﻝﻨﺴﺎء‬ ditulis an-Nisa’.

Catatan: yang berkaitan dengan ucapan-ucapan bahasa Persi disesuaikan dengan

yang berlaku di sana seperti: Kazi (qadi).

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .………………………………………………………………... i


Halaman Pernyataan . ………………………………………............................. ii.
Halaman Pengesahan …………………………………………………………. iii
Nota Dinas ……………………………………………………………………. iv
Abstraks ………………………………………………………………………. v
Motto …………………………………………………………………………. vi
Kata Pengantar ……………………………………………………………....... vii
Transliterasi Arab- Latin ……………………………………………………... viii
Daftar Isi………………………………………………………………………. ix
Daftar Tabel ………………………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………... 3
C. Batasan Masalah…………………………………………….. 4
D. Tujuan Penelitian …………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………….. 4
F. Telaah Pustaka ……………………………………………… 4
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 10
A. Strategi Pemasaran Produk BMT ........................................... 10
1. Meluruskan Niat .......................................................... 10
2. Perhatikan Ulama......................................................... 11
3. Memperluas Jaringan Kerjasama................................. 11
4.Jemput Bola .................................................................. 12
B. Manajemen Pemasaran BMT................................................... 13
1. Pengertian Promosi....................................................... 13

ix
2. Periklanan .................................................................... 14
3. Promosi Penjualan........................................................ 15
4. Publisitas ...................................................................... 15
5. Penjualan Pribadi ......................................................... 16
C. Struktur Organisasi BMT ........................................................ 17
D. Bauran Pemasaran ................................................................... 18
1. Produksi ....................................................................... 18
2. Harga ............................................................................ 19
3. Tempat .......................................................................... 19
4. Promosi ......................................................................... 20
E. Pengertian Perilaku Konsumen .................................................. 21
1. Tauhid ........................................................................... 22
2. Adil ............................................................................... 22
3. Kehendak Bebas ........................................................... 22
4. Amanah ......................................................................... 23
5. Halal .............................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 32
A. Sifat dan Jenis Penelitian ........................................................ 32
B. Populasi …………………………………………………….. 32
C. Sumber Data ………………………………………………... 32
D. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………… 32
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 33
F. Teknik Analisis Data ………………………………………... 34
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………. 35
A. Profil BMT Jogjatama ………………………………………. 35
1. Gambaran Umum BMT Jogjatama ………………….. 35
2. Tentang Karyawan BMT Jogjatama …………………. 37
3. Produk BMT Jogjatama …………………………….... 38
4. Program BMT Jogjatama …………………………….. 42

ix
B.Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama ………………… 44
1. Strategi Pemasaran BMT Jogjatama …………………. 44
2. Tingkat Efektifitas BMT Jogjatama ………………….. 46
3. Penjualan Produk Unggulan yang berpengaruh
terhadap pendapatan BMT Jogjatama ………………… 47
BAB V PENUTUP………………………………………………………... 49
A. Kesimpulan …………………………………………………… 49
B. Saran ………………………………………………………….. 50
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………
Lampiran …………………………………………………………………………

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kemunculan BMT sebagai organisasi yang relatif baru menimbulkan
tantangan besar. Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT harus berpegang teguh
pada prinsip-prinsip syariah. Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk
mampu tumbuh dan berkembang. Keterpaduan mengisyaratkan adanya harapan
untuk mencapai sukses dunia dan akhirat juga keterpaduan antara sisi maal dan
tamwil (sosial dan bisnis), juga keterpaduan antara fisik dan mental, rohaniah dan
jasmaniah. Kekeluargaan dan kebersamaan berarti upaya untuk mencapai kesuksesan
tersebut diraih secara bersama, baik antar pengurus dan pengelola maupun dengan
nasabah. Kemandirian berarti BMT tidak dapat hidup hanya dengan bergantung pada
uluran tangan atau fasilitas pemerintah, tetapi harus berkembang dari meningkatnya
partisipasi nasabah dan masyarakat, untuk itulah pola pengelolaannya harus
profesional. Karena BMT mempunyai visi dan misi. Visi BMT harus mengarah pada
upaya untuk mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan
kualitas ibadah nasabah (ibadah dalam arti yang luas), sehingga mampu berperan
sebagai wakil pengabdi ALLAH SWT, memakmurkan kehidupan nasabah pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Misi BMT adalah membangun dan
mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat madani yang adil
berkemakmuran dan berkemajuan, serta makmur dan maju berkeadilan berlandaskan
syariah dan ridho ALLAH SWT. Secara konseptual pun banyak ayat Alquran yang
menegaskan tentang anjuran kepada seorang muslim untuk mengembangkan
ekonominya serta bagaimana etika pengembangan ekonomi harus dikembangkan
seorang muslim. Allah berfirman dalam QS.62 sural Al-Jumu’ah : 10, yang artinya
:”Apabila telah selesai sholat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah
karunia Allah dan sebutlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian memperoleh
keberuntungan.”

  1
Segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi tercakup nilai-nilai dasarnya
dalam islam yakni yang bersumber pada asas tauhid. Bahkan lebih dari sekedar nilai-
nilai dasar, seperti kesatuan, keseimbangan, keadilan, kebebasan dan
pertanggungjawaban. Islam telah cukup memuat nilai-nilai instrumental dan norma-
norma yang operasional untuk diterapkan dalam pembentukan lembaga-lembaga
ekonomi masyarakat.1
Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena ekonomi
merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat.
Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad Dimiyati ( 1998 ) menyatakan
bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran islam,
karena ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh
umat islam.2
Lahirnya lembaga keuangan syariah ” Baitul Maal Wat Tamwiil ” yang biasa

disebut BMT, sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pelarangan riba secara tegas

dalam Alquran. Sementara disisi lain, kendati haramnya riba bersifat mutlak dan

disepakati oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayat-ayat Alquran dan ijma’.3

Dalam perspektif hukum di Indonesia, sampai saat sekarang badan hukum


yang paling mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun
simpan pinjam syariah (KSPS). Bagi BMT yang berbadan hukum KSU, diharuskan
membentuk Unit Simpan Pinjam Syariah (USPS)4. Unit inilah yang akan menangani
kegiatan usaha simpan pinjam syariah secara terpisah dengan kegiatan usaha lainnya,
baik dari aspek manajemen maupun keuangannya. Namun demikian, sangat mungkin
dibentuk perundangan tersendiri, mengingat, sistem operasional BMT tidak sama
persis dengan koperasi, semisal LKM (Lembaga Keuangan Mikro) syariah atau yang
lainnya. Oleh sebab itu, sebelum beroperasi BMT harus segera mengurus badan

                                                       
1
Ahmad M. Saefudin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam ( Jakarta: Rajawali,
1987 ), cet. Ke-1, hlm.19 
2
Ahmad Dimiyati, dkk, Islam dan Koperasi ( Jakarta : KOPINFO, 1998 ) hlm. 48 
3
Yaitu kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilai-
nilai hukum islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw. ( QS. Al- Baqarah ayat 275-281 ),
Alquran dan terjemahnya UII Press. 2003 
4
Makhlakul Ilmi SM,” Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syariah “, Yogyakarta:
UII Press 2002 hlm 2 

  2
hukum supaya badan hukum dari instansi yang berhak, BMT dapat mengajukan
sertifikat operasionalnya dari lembaga yang berhak seperti PINBUK ( Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Kecil ).
Dengan banyaknya lembaga keuangan syariah, menjadikan posisi BMT
JOGJATAMA sebagai salah satu lembaga keuangan syariah harus mampu bersaing
secara kompetitif yang memiliki karakter tersendiri dalam bersaing
(fastabiqulkhoirot), terutama dengan lembaga keuangan maupun bank syariah
ataupun konfensional yang sudah mempunyai nama dan sudah benefit dibidang
keuangan, sumber daya manusia ( SDM ) dan produk yang berkualitas. Melihat
perkembangan lembaga keuangan syariah yang begitu banyak muncul sebagai salah
satu alternatif lembaga keuangan mikro ( BMT JOGJATAMA ) sebagai salah satu
lembaga keuangan syariah memberikan solusi dengan menawarkan berbagai macam
produk, pembiayaan ataupun jasa yang mampu untuk bersaing.
Untuk memasarkan produk dan jasa BMT JOGJATAMA mempunyai pasar
yang cukup potensial karena terletak di wilayah Yogyakarta, yang merupakan salah
satu kota pariwisata, pendidikan, kuliner, kerajinan dll sehingga penulis mencoba
mengulasnya dalam bentuk tulisan berupa skripsi dengan tema ”EFEKTIFITAS
STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM
MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ”, Dengan alasan bahwa
letak BMT jogjatama sangat strategis,jaringan banyak,pengelolaanya sesuai dengan
prinsip syariah, terbuka untuk di teliti dan transparan dalam memberikan tanggapan
dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di tanyakan oleh peneliti..

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah strategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan?
2. Produk apa sajakah yang diunggulkan BMT Jogjatama dalam menerapan
strategi strategi pemasaran?

  3
C. Batasan Masalah
BMT Jogjatama adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun modal dari dana simpanan anggota dan memberikan pembiayaan atau
pinjaman dengan mudah dan jasa kepada anggotanya yang membutuhkan sebagai
lembaga keuangan dan perekonomian. Ditinjau dari sudut pemasaran, BMT
Jogjatama menerapkan fungsi-fungsi pemasaran yaitu Product ( Produk ), Place (
Tempat ), Promotion ( Promosi ), Price ( Harga )
Sesuai dengan keterbatasan yang ada pada penulis dalam berbagai hal, maka
penulis membatasi pembahasan ini pada strategi pemasaran BMT Jogjatama.dan
untuk menilai prestasi operasi BMT Jogjatama.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendiskripsikan srategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan .
2. Untuk mendiskripsikan produk-produk unggulan BMT Jogjatama yang
berpengaruh terhadap pendapatan BMT.

E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi
bagi praktisi maupun akademisi.
1. Bagi praktisi di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
serta informasi tentang masalah yang perlu diadakan perbaikan dan
pembenahan serta kualitas produk, khususnya bagi BMT JOGJATAMA
dalam memberikan pelayanan.
2. Bagi akademisi diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi serta
wacana tentang bagaimana BMT JOGJATAMA mempunyai strategi
pemasaran yang bermutu dan berkualitas dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya.

F. Telaah Pustaka
Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan
yang sudah ada, pada umumnya semua peneliti akan memulai penelitiannya dengan

  4
cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh para pakar peneliti sebelumnya.
Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan ditemukan oleh peneliti
dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati, mendalami dan menggali kembali
serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah ada maupun yang belum ada. Untuk
mengetahui hal-hal yang ada dan belum ada, dapat melalui laporan hasil penelitian
dalam bentuk jurnal ataupun karya-karya ilmiah.disini peneliti akan meneliti tentang
strategi pemasaran BMT jogjatama utuk lebih kompeten dalam memasarkan produk-
produk BMT.
Berkembangnya Bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke
Indonesia. Pada awal periode 1980-an , diskusi mengenai Bank syariah sebagai pilar
ekonomi islam mulai dilakukan para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah
M. Dawam Raharjo, AM Saefudin, M Amien Aziz, dll. Beberapa skala yang relatif
terbatas telah diwujudkan . diantaranya adalah Baitut Tamwil – Salman Bandung,
yang sempat tumbuh mengesankan . Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam
bentuk koperasi, yakni koperasi Ridho gusti.
Untuk memasarkan produk BMT, maka perlu adanya pengenalan, promosi
dan pemasaran nama dan produk BMT terhadap masyarakat. Penelitian Ulfah
Safrini5,yang mengangkat tentang Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E Terhadap
Loyalitas Nasabah ( Studi Bank Muamalat Indonesia) dimana peneliti menjelaskan
bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Semakin baik promosi yang ditawarkan kepada nasabah, maka sikap
loyalitas nasabah pun akan semakin tinggi. Oleh karena itu, promosi merupakan
sesuatu yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Salah satu
tujuan promosi BMT adalah menginformasikan segala produk yang ditawarkan dan
mrnampung dana umat islam yang begitu besar dan menyalurkannya kembali kepada
umat islam terutama pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan bantuan
modal untuk pengembangan bisnisnya dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan
kepada para nasabah berdasarkan prinsip syariah, seperti murabahah, mudharabah,
musyarakah, qardl dan lain-lain.

                                                       
5
Ulfah Safrini (2002) Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E terhadap Loyalitas Nasabah .
(Studi pada Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta) Tesis Pasca Sarjana UIN fak.Syariah
KUI.hlm 64 

  5
Karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh variabel
Marketing Mix terhadap volume penjualan pada majalah suara Muhammadiyah
Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel Marketing
Mix yang menitik beratkan pada biaya-biaya yang ditetapkan dan dialokasikan setiap
variabelnya, yang mana dari biaya-biaya tersebut dapat dianalisis adanya pengaruh
srategi bersaing pemasaran ( Marketing Mix ) terhadap volume penjualan produk.
Hasilnya variabel harga dan variabel distribusi mempunyai pengaruh signifikan
terhadap volume penjualan dibandingkan dengan variabel produk dan variabel
promosi.6
Karya ilmiah lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh
pelayanan dan promosi terhadap jumlah nasabah tabungan BRITAMA pada PT. BRI
( Persero ) kantor cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang menyatakan bahwa pelayanan
dan promosi merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh
sebuah bank guna meningkatkan jumlah nasabah. Karena berhasil atau tidaknya
suatu bank dalam meningkatkan jumlah nasabah tergantung dari baik buruknya dan
lancer tidaknya pelayanan dan promosi yang dilakukan oleh suatu bank. Dari
penelitian ini dihasilkan bahwa variable yang paling dominan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah nasabah adalah variabel pelayanan.7
Khoirunisa dalam penelitiannya yang berjudul Preferensi Masyarakat
Terhadap Bank Syariah ( Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia dan Ban BNI k
Syariah Yogyakarta ), menyatakan bahwa informasi mengenai karakteristik dan
perilaku nasabah sangat diperlukan sebagai salah satu upaya strategi pengembangan
bank syariah . Preferensi nasabah dalam menabung bank syariah dipengaruhi oleh
faktor ekonomis seperti mendapatkan manfaat ekonomi, pertimbangan menabung
karena pelayanan yang cepat, fasilitas online, lokasi yang mudah dijangkau dan
sistem keuangan bank yang sehat. Adapun faktor agamisnya, seperti sesuai dengan
perintah agama untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat, supaya
memiliki pemahaman terhadap prinsip-prinsip agama islam dengan baik, agar
                                                       
6
Lilik Gunawan,”Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan pada
majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta” Skripsi UAD Yogyakarta Tahun 2003 tidak
dipublikasikan.  
7
Nur Hidayah, “Pengaruh Pelayanan dan Promosi terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah
Tabungan BRITAMA pada PT. BRI ( Persero ) kantor Cab. Yogyakarta Cikditiro “ Skripsi STIS
Yogyakarta th. 2003. 

  6
memiliki informasi tentang perbankan syariah dan adanya kondisi lingkungan yang
agamis.8
Studi penelitian pada sebuah karya ilmiah lain yang ada kaitannya dengan
promosi yaitu “ Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah
pada Bank BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta”9. Dalam skripsi tersebut peneliti
menyebarkan angket yang berisikan pendapat berupa soal-soal mengenai promosi
yang dilakukan oleh Bank BPD DIY selanjutnya dinilai dan dianalisis dengan
menggunakan analisis korelasi produk moment. Hasil analisis menyatakan bahwa
promosi sangat efektif dan signifikan terhadap usaha untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Periklanan merupakan alat promosi yang paling efektif dengan 72%
responden. Selanjutnya penyusun tidak menemukan lagi penelitian yang menyangkut
promosi pada BMT maupun pada Bank. Hal ini kebanyakan bank tidak bersedia
dalam mempublikasikan laporan keuangannya secara terperinci karena sudah
menjadi kerahasiaan bank.
Pemasaran sesungguhnya merupakan fungsi utama dalam suatu perusahaan,
karena tanpa pemasaran barang yang diproduksi tidak akan ada gunanya. Demikian
pula sumber daya manusia (SDM) yang tersedia, harus disesuaikan kemampuannya
agar sanggup memprodukasi dan memasarkan barang yang telah diproduksikan.
Untuk mendukung proses pemasaran itu, peran manajer pemasaran adalah
bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan strategi pemasaran10.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan11 . Promosi adalah aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan
atau mengingatkan pasar sasaran 12.

                                                       
8
Delta Khoirunisa,” Preferensi Masyarakat Terhadap Bank yariah ( Studi Kasus Bank
Muamalat dan Bank BNI Syariah Yogyakarta )” Simposium Nasional I, Sistem Ekonomi Islami, P3EI-
FE UII, Yogyakarta ( 13-14 Maret 2002 ) halm.27 
9
Eni Lestari, “ Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank
BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta.”Skripsi Universitas Negri Yogyakarta th. 2002 halm. 89 
10
M.Manulang , Pengantar Bisnis (Yogyakarta;Gajah Mada University Press, 2002) hlm 207 
11
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran ( Yogyakarta ; ANDI 1997) hlm 95 
12
Ibid hlm 219 

  7
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 tentang
akuntansi perbankan Syariah yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI);
akuntansi perbankan syariah sebenarnya merupakan penjabaran yang lebih detail
tentang standar pengakuan dan pengukuran berbagai item dan transaksi yang dikenal
dalam Bank Syariah seperti; Mudhorobah, Musyarokah, Salam, Istisna, Wadiah,
Qord, dan transaksi berbasis imbalan seperti; Zakat, Infaq, Shodaqoh, kemudian juga
dijelaskan standar pengajian laporan keuangan dan pengungkapannya 13.
Phillip Kotler(1997) mendefinisikan marketing mix sebagai perangkat alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan (Controller) dan di padukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran14 . Alat
pemasaran atau yang lebih dikenal sebagai 4P itu adalah : Product, Price, Place, dan
Promotion (produk,harga,distribusi, dan promosi).

G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini dirumuskan dalam lima bab. Agar dalam
penyusunan skripsi ini lebih sistematis dan terfokus, maka penulis sajikan
sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi.
Bab satu berisi tentang pendahuluan yang menggambarkan bentuk, isi, dan
metode penelitian, yang di jabarkan dalam; latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori,
metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
Bab dua membahas mengenai gambaran umun tentang Landasan teori Strategi
pemasaran produk-produk BMT, manajemen pemasaran , bauran pemasaran /
Marketing Mix, loyalitas nasabah , dan perilaku konsumen. Permasalahan tersebut
dibahas dengan maksud memberikan gambaran lebih jelas mengenai teori yang
menjadi pandangan dalam penelitian ini.
Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
Bab empat menjelaskan tentang profil tempat penelitian (BMT Jogjatama)dan
analisis data yang didapat dari lapangan dan di analisa sesuai dengan metode penelitian

                                                       
13
Pernyataan Standar akuntansi Keuangan (PSAK) no;59 
14
Phillip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar pemasaran .Alih bahasa Alexander
Sindoro (Jakarta: Prenhellindo. 1997) I ;48 

  8
yang telah dicantumkan pada bab sebelumnya yaitu terkait dengan Efektifitas Strategi
Bersaing BMT JOGJATAMA atas produk-produk yang dipasarkan. Bab ini juga
merupakan inti dari penelitian dengan mendiskripsikan strategi pemasaran BMT
Jogjatama .
Bab lima berisi tentang kesimpulan dari seluruh masalah yang telah dibahas
sebagai jawaban atas pokok masalah. Yang kemudian akan disertakan saran-saran yang
di harapkan akan menjadi masukan sebagai tindak lanjut dari penelitian.

  9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran Produk BMT


Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi adalah ilmu siasat
perang atau akal (tipu muslihat ) untuk mencapai suatu maksud15. Jadi “Strategi
Pemasaran Produk BMT” mengandung pengertian sebagai cara yang ditempuh
dalam rangka menawarkan dan menjual kepada masyarakat produk-produk BMT
sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak boleh keluar kecuali tidak
mengikuti prinsip-prinsip tersebut16 .
Dalam memasarkan produk BMT, penegelola perlu memperhatikan
beberapa hal penting sebagai berikut;
1. Meluruskan Niat
Langkah pertama yang harus dilalui pengelola BMT sebelum
memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat, karena niat
merupakan cermin perbuatan seseorang. Rasulullah SAW bersabda
17
“Sesungguhnya sahnya perbuatan ( amal ) itu tergantung pada niatnya” .
Beberapa petunjuk praktis dibawah ini yang dapat dijadikan bahan rujukan
para pengelola BMT dalam upaya meluruskan niat, sebagai berikut;
a. Luruskan niat dengan selalu penyebut nama Allah SWT bahwa apa
yang hendak dilakukan dalam kerangka pemasaran produk BMT tidak
lain semata-mata untuk mengharapkan ridho-Nya.
b. Luruskan aniat dengan selalu mendekatkan tindakan dengan misi
BMT yang telah ditetapkan.
c. Luruskan niat dengan dilandasi keyakinan bahwa memasarkan produk
bmt juga merupakan salah satu bagian penting dari serangkaian
perjuangan menegakkan hokum-hukum Allah SWT di muka bumi (
jihad fi Sabilillah ) dan dakwah menuju jalan yamg benar.
                                                       
15
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum BAhasa Indonesia, cet. 6 , Jakarta ; Balai pustaka
1983, hal. 956. 
16
Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal 58 
17
H.R Imam Muslim ( Hadist Arba’in ) 

  10
d. Luruskan niat dengan menyatakan ikrar dalam hati hendak maksimal
dalam memasarkan produk BMT dan peantang menyerah menghadapi
segala tantangan karena pertolongan Allah SWT akan dating
menyertai langkah-langkahnya.
2. Perhatikan Ulama
Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT dalam memasarkan
produknya adalah melakukan kunjungan ke ulama dengan menjelaskan bahwa
BMT di kelola dengan baik mengikuti prinsip-prinsip syariah. Sekali-kali ajak
mereka menengok BMT serta praktik pengelolaaan dana dan program-
program BMT. Perlu dipikirkan langkah-langkah strategis yang
memungkinkan BMT menjalin kerjasama dengan lembaga atau
organisasisosial keagamaam yang berbeda di bawah pengaruh ( naungan )
ulama antara lain ; produk-produk simpanan berbagi hasil BMT, Simpanan
Pendidikan untuk para santri, Simpanan Haji, Simpanan Qurban, Simpanan
Iedul Fitri dan simpanan lain yang dapat mengakses kebutuhan umat. Sebagai
imbangan BMT perlu mempertimbangkan pemberian bagi santri berprestasi /
kurang mampu atau sumbangan sarana ibadah18.
3. Memperluas Jaringan Kerjasama
Langkah berikutnya yang harus dilalui pengelola dalam memasarkan
produknya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama saling
mengintungkan ( simbiosis mutualisme ) dengan berbagai pihak, sepanjang
tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai
landasan utama usaha BMT. Kerjasama ini dimungkinkan sebagai upaya
BMT semakin kukuh di masyarakat karena mengalirnya dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak19, Antara lain ;
a. Para Aghniya yaitu orang-orang muslim yang memiliki kelebihan
harta ( surplus unit ).
b. Pengusaha muslim yang jujur dan memiliki komitmen kuat terhadap
pemberdayaan ekonomi umat.
                                                       
18
 Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 59 
19
 Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 60 

  11
c. Perbankan Syariah, lokal maupun nasional, lembaga-lembaga mikro
keuangan syariah lainnya, lembaga permodalan, serta instansi
pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang ekonomi dan
bisnis.
d. Semua pihak yang memiliki komitmen sama dalam pemberdayaan
ekonomi komponen mayoritas bangsa yang banyak memiliki
komitmen sama dalam pemberdayaan ekonomi komponen mayoritas
bangsa yang hidup di wilayah akar rumput ( grass root ).
4. Jemput Bola
Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT membutuhkan
promosi dan sosialisasi secara lebih optimal di masyarakat. Keaktifan
pengelola dalam memasarkan produk BMT merupakan komponen terpenting
diantara komponen-komponen lainnya yang akan menentukan tingkat
keberhasilan lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat di lakukan untuk
mencapai target-target pemasaran produk BMT di awal operasionalnya
adalah dengan melakukan pendekatan “ jemput bola “ pendekatan ini
dilakukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah petugas
leluasa menjelaskan mengenai konsep keuangan syariah serta system dan
prosedur operasional BMT20.
Dari perspektif syariah, jemput bola dapat pula dipahami sebagai upaya
BMT mengembangkan tradisi silatutahmi yang menurut Rosulullah SAW
dapat menambah rezeki, memanjangkan umur serta menjauhkan manusia dari
dendam dan kebencian. Setelah keempat pendekatan umur serta menjauhkan
manusia dari di atas dilalui, selanjutnya perlu dikembangkan strategis
pemasaran di bawah ini;
a. Pengelola BMT harus mampu bertindak jujur, amanah, professional
dibidangnya dengan mewujudkan signifikasitransparansi dibidang
manajemen. Keikhlasan menerima kritik dan saran, bijaksana dalam
mengambil segala keputusan penting, serta mampu memberikan
pelayanan terbaik kepada semua orang.
                                                       
20
 Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 61-63 

  12
b. Memilih produk penghimpunan dana yang tepat dengan ukuran
sederhana ( mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun
penerapannya sesuai prinsip-prinsip syariah ), tidak terlalu beresiko
artinya dana tersebut dipercayakan penyimpanannya untuk jangka
waktu relatif lama 1 sampai 2 th atau lebih dan besaran beban bagi
hasil usaha ditentukan berdasarkan perhitungan yang wajar namun
tetap kompetitif. Mempunyai nilai jual yang tinggi maksudnya adalah
bahwa produk penghimpunan dana yang ditawarkan benar-benar
menjawab kebutuhan konkret masyarakat kelas menengah di bawah
(defisit-units ).

B. Manajemen Pemasaran BMT


Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
difinisi pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.21
Menurut Kashmir ( Pemasaran Bank 2004 ) secara umum pengertian
pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan
produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
nasabah dengan cara memberikan kepuasan22.
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan kegiatan Marketing Mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan
jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Promosi adalah
kegiatan menawarkan suatu produk kepada konsumen dengan cara

                                                       
21
Bashu swasta dhammesta, Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE
Yogyakarta hlm 4 
22
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 66 

  13
mempengaruhi konsumen23. Dalam praktiknya paling tidak ada empat mcam
sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap Bank dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya. Pertama promosi melalui
iklan ( advertising ). Kedua melalui promosi penjualan ( Sales Promotion ).
Ketiga publisitas ( Publicity ). Dan keempat adalah melalui penjualan (
Personal Selling ).
2. Periklanan ( Advertising )
Iklan adalah sarana yang digunakan oleh bank guna menginformasikan
segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh Bank. Tujuan promosi lewat iklan
adalah berusaha untuk menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya24.
Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai
media seperti;
1. Pemasangan Billboard ( papan nama ) dijalan-jalan strategis.
2. Percetakan brosur dan disebarkan disetiap cabang atau pusat
perbelanjaan.
3. Pemasangan sepanduk di lokasi strategis.
4. Melalui Koran atau majalah.
5. Melalui televisi, radio atau media lainnya.
Agar iklan efektif dan efisien maka diperlukan program pemasaran yang
tepat:
1. Identifikasi pasar sasaran dan motif pembeli.
2. Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan.
3. Anggaran iklan yang ditetapkan.
4. Merancang pesan yang akan disampaikan.
5. Memilih media yang akan disampaikan.
6. Mengukur dampak dari iklan.
Keunggulan promosi melalui iklan, antara lain :
1. Presentasi Publik, artinya iklan menawarkan pesan yang sama kepada
banyak orang.

                                                       
23
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana Jakarta 2004 hlm 176 
24
 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 177 

  14
2. Prevasines, yaitu berpeluang untuk mendramatisir produk melalui
pemanfaatan suara, warna, atau bentuk produk.
3. Impresionality, maksudnya konsumen atau nasabah tidak wajib untuk
memperhatikan dan merespon iklan sekarang.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )


Disamping promosi lewat iklan, promosi lainnya dapat dilakukan dengan
sales promotion. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan atau
meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui
pemberian diskon, kontes, kupon atau sample produk. Dengan media tersebut
akan memberikan 3 manfaat25 :
1. Komunikasi. Yaitu memberikan komunikasi yang dapat menarik
perhatian nasabah untuk membeli.
2. Insentif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada nasabah
untuk segera membeli produk yang ditawarkan.
3. Invitasi, yaitu nasabah segera merealisasikan pembelian.
Bagi Bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui :
a. Pemberian bagi hasil ( Profit Sharing ) dan bonus.
b. Pemberian insentif kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan saldo
tertentu.
c. Pemberian cendera mata, hadiah serta keneng-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.
4. Publisitas ( Publicity )
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah
melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial serta kegiatan lainnya.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya.
Oleh karena itu, publisitas perlu diperbanyak lagi26..
Tujuannya adalah agar nasabah mengenal bank lebih dekat. Dengan ikut
kegiatan tersebut, nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan

                                                       
25
 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 179 
26
 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181 

  15
diharapkan akan menarik nasabah. Kegiatan publisitas dapat dilakukan
melalui :
a. mengikuti pameran,
b. mengikuti kegiatan amal,
c. mengikuti kegiatan social,
d. sponsosship kegiatan.

5. Penjualan Pribadi ( Personal Selling )


Di dalam pemasaran lembaga keuangan penjuaan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai Bank, mulai dari cleaning service, satpam,
sampai pejabat Bank . Personal Selling juga dilakukan melalui tenaga-tenaga
sales untuk melakukan penjualan door to door27.
Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa keuntungan
Bank, yaitu;
a. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah,
sehingga dapat langsung menjelaskan produk Bank kepada nasabah
secara rinci.
b. Dapat memperoleh langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon
nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan produk Bank kepada
nasabah secara rinci.
c. Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan
produk kita langsung dari nasabah, terutama dari keluhan yang nasabah
sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang lembaga keuangan
lain.
d. memungkinkan hubungan terjalin akrab antar bank dengan nasabah.
e. Petugas Bank memberikan pelayanan merupakan citra Bank yang
diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan
memuaskan.
f. Membuat situasi seolah-olah mengharuskan nasabah mendengarkan,
memperhatikan dan menanggapi Bank.

                                                       
27
 Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181 

  16
Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service
atau Service Assistensi.

C. Struktur Organisasi BMT

Musyawarah Anggota
Pemegang Simpanan Pokok

Dewan Syariah Pembina Manajemen

Manajemen

Maal Tamwil

Pemasaran Kasir Pembukuan

Gambar 2.1 ( struktur organisasi kepengurusan baitut tamwil berdasarkan buku


pedoman pengelolaan BMT )

  17
Ket : …………………….= garis koordinasi

= garis komando

ƒ Musyawarah anggota simpok adalah yang memegang kekuasaan tertinggi


di dalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro BMT.

ƒ Dewan syariah adalah yang mengawasi dan menilai oprasionalisasi BMT.

ƒ Pembina manajemen yang bertugas untuk membina jalannya BMT dalam


merealisasikan programnya.

ƒ Manajemen adalah yang bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola


produk-produk BMT kepada masyarakat.

ƒ Kasir bertugas melayani nasabah.

ƒ Pembukuan bertugas untuk melakukan pembukuan atas aset dan omset


BMT.

D. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix)

Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan komponen-komponen


yang di manfaatkan oleh manajemen di dalam kegiatan penjualan, menurut
hermawan kertajaya bahwa pemasaran ( marketing mix )28 terdiri dari 4p (
product, price, place, promotion ).
1. Produksi ( Product ) atau jasa
Pruduk atau jasa yang dibuat harus memperhatikan nilai kehalalan,
bermutu, bermanfaat dan berhubungan dengan kehidupan menusia.
Melakukan jual beli yang mengandung unsur tidak jelas ( gharar ) terhadap
suatu produk akan menimbulkan potensi terjadinya penipuan dan ketidak
adilan terhadap salah satu pihak. Rasulullah SAW melarang kita untuk
transaksi terhadap suatu produk yang mengandung unsur gharar. Sabda
Rasullah SAW :

                                                       
28
Amin Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. PT. Grasindo. Jakarta ( 2007 ); hlm
59-62 

  18
“Sesungguhnya Nabi SAW. Melarang jual beli dengan lemparan batu
dan jual beli yang samara (gharar) .H.R Muslim.29
.“Hakim bin Hizam bertanya: “Ya Rasulullah! Sesungguhnya saya
membeli beberapa barang dagangan, maka apakah yang halal bagiku
daripadanya, dan apa pula yang haram bagiku?” Nabi
Menjawab:”Apabila engkau membeli sesuatu, maka janganlah engkau
jual, sebelum engkau memegangnya (menerimanya)” H.R.Ahmad30.
Kualitas dari suatu produk harus menjadi perhatian utama dimana
barang yang dijual harus jelas dan baik kualitasnya, agar calon pembeli
dapat menilai dengan midah terhadap produk tersebut.
Dengan demikian, pengertian produk dalam ekonomi syariah haruslah
memenuhi standarisasi mutu, berdaya guna, mudah di pakai, indah dan
memiliki daya tarik.
2. Harga ( Price )
Penentuan harga dalam ekonomi syariah didasarkan atas mekanisme
pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran atas azas sukarela ( an’taradhiin ). Sehingga tidak ada satu
pihak pun yang teraniaya atau terzalimi. Dengan syarat kedua belah pihak
yang bertransaksi mengetahui mengenai produk dan harga yang
dipasarkan.
Islam memperbolehkan ketentuan monopoli, duopoly atau oligopoly
dalam penentuan harga serta keuntungan yang diperoleh dari suatu produk
merupakan keuntungan normal31. Islam melarang praktir ikhtiar, yaitu
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan jalan menjual
lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau yang sering kita
kenal monopoly’s rent seeking. Sabda Rasullulah SAW :
” Sesungguhnya Allah Penentu harga, Penahan, Pelepas dan Pemberi
rizki, dan sesungguhnya aku berharap bertemu dengan Allah dalam

                                                       
29
 Hamzah ya’kub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) cet 1
,hal 133
 
30
 Ibid. hal 93  
31
Adiwarman Karim, Bank Islam. (Analisis Fiqh dan Keuangan.) Rajawali; Jakarta 2003 

  19
keadaan tidak seorang pun daripada kalian menuntut aku karena
perbuatan dhalim terhadap jiwa atau tentang harga(barang-barang).
(H.R.Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan disahkan oleh Ibnu
Hibban)32.
3. Tempat ( Place )
Penentuan tempat ( Place ) yang mudah terjangkau dan dilihat akan
memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati dan
memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan tempat
didasarkan atas jenis usaha atau produk yang diciptakan. Misalnya untuk
produk-produk sembako ( Customer Good ) yang tidak tahan lama akan
lebih baik jika ditempatkan dekat dengan keberadaan konsumen. Untuk
barang-barang berharga dan bermutu tinggi akan lebih baik jika
dibayarkan di tempat yang berkesan mewah.
Penempatan suatu produk atau jasa sangat mempengaruhi tingkat
harga, semakin representative suatu tempat maka berdampak akan semakin
tinggi nilai suatu produk.
4. Promosi ( Promotion )
Promosi dalam system ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-
nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau saran dan metode yang
di gunakan harus sesuai dengan syariah. Beberapa kelemahan promosi
menurut Aux Schulz dalam buku The Marketing Game, yakni been thre,
done that : penyakit mengantuk : barang hasil tidak bermutu ( Trinkets and
Trustuitis )
a. Been There, done that, yakni sebuah kondisi yang merasa puas dengan
system promosi tahun lalu kemudian system it uterus dipertahankan.
b. Penyakit mengantuk, yakni terjadi karena lemahnya promosi yang
dilakukan sangat membosankan konsumen sehingga konsumen
mengantuk dan tidur, pemberian kupon adalah salah satunya.

                                                       
32
 Hamzah ya’kub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) hal
167 cet I
 

  20
c. Barang kecil dan tidak bermutu ( Trinkest ). Yakni penyakit yang sering
ditemui dalam promosi adalah pemberian barang kecil dan tak bermutu.
Konsumen dianggap anak kecil yang membutuhkan barang-barang
pemberian, memang biaya promosi tidaklah besar, tetapi biasa dipastikan
kerugian akan terjadi dengan metode promosi seperti itu.

Selain bauran pemasaran yang disebutkan di atas dalam bukunya phillip


kotler di bahas mengenai perincian 4P sebagai berikut :

Perincian 4P dari Marketing Mix

Product Place Promotion Price


( Produk ) ( Sistem Distribusi ) ( Promosi ) ( Harga )
Kualitas Saluran distribusi Periklanan Tingkat harga
Features dan style Jangkauan distribusi Personal selling Potongan harga
Merek dan Lokasi penjualan Promosi Waktu pembayaran
kemasan penjualan
Product line Pengangkutan publisitas Syarat pembayaran
Tingkat pelayanan Persediaan
Penggudangan

Tabel 2.1 Kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran, atau 4P dari marketing mix menurut Mc
Carthy33

E. Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen ( Cosumer Behavior ) dapat dideviisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang dan jasa. Termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan
pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut34.

                                                       
33
Philip Kotler, op. cit. hlm 89 
34
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisis Perilaku Konsumen ) BPFE
Yogyakarta 2000, hlm15  

  21
Menurut Engel., Blackwell Perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan
jasa . termasuk proses yang keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini35.
Teori konsumsi menurut perspektif islam. Secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 aksioma pokok36, yaitu ;
1. Tauhid ( Unity / Kesatuan )
Karakteristik utama dan pokok dalam islam adalah “ Tauhid “ tujuannya
adalah jauh kedepan, yaitu menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan
mencapai ridho-Nya, rabbaniyyah gayah ( tujuan ) dan wijhah (sudut pandang )37.

“ Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh


menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya ( Al-Insyiqaaq.6 ) ”38

Kriteria kedua adalah rabbaniyah masdar ( sumber hukum ) dan manhaj


(sistem). Merupakan suatu sistem yang ditetapkan untuk mencapai sasaran dan
tujuan puncak ( tauhid ), yang bersumber pada Alqur’an dan sunnah Rasul.
Aksioma Tauhid merupakan bentuk dimensi vertikal yang memadukan segi
politik, ekonomi, sosial dan religius dalam kehidupan manusia menjadi
kebutuhan homogen. Bila dihubungkan dengan fungsi integratif, tauhid
merupakan kenyataan mendalam mengenai hubungan seorang hamba dengan
Tuhan-Nya sehingga akan berhasil ( mencari kebenaran ).
2. Adil ( Equlibrium / Keadilan )
Adil merupakan salah satu pokok etika islam. Keadilan adalah hak-hak nyata
yang mempunyai realitas, artinya keadilan tidak dapat di samakan dengan
keseimbangan. Karena keadilan berawal dari usaha memberikan hak kepada
setiap individu ( yang berhak menerima ) sekaligus menjaga atau memelihara hak

                                                       
35
J.F Engel R. Blackwell alih bhs fx. Budianto. Bina Aksara. Jakarta 1994 hlm 3 Perilaku
Konsumen 
36
Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm 168-
172 
37
Sayed Nawab Haidar Nafqi, Etika dan Ilmu Ekonomi, suatu sintesis Islami, Bandung;
Mizan, 1985. hlm 78 - 79 
38
Al-Quran Q.S ; 84 ; 6. Yogyakarta, UII Press. 2002 

  22
tersebut. Salah satu manifestasi keadilan menurut Al-Quran adalah
kesejahteraan39.
3. Free Will ( Kehendak Bebas )
Manusia merupakan makhluk yang berkehendak bebas, namun kebebasan ini
tidaklah berarti bahwa manusia terlepas dari qadha dan qodar yang merupakan
hokum sebab akibat yang didasarkan pada pengetahuan dan kehendak tuhan.
Pandangan Al-Quran terhadap nurani manusia adalah kebebasan dan
kemerdekaan, dimana fitrah illah dapat hidup dalam segala keadaan dan
lingkungan, sehingga Allah memberikan ganjaran dan siksaan kepada manusia.

“ Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat
(Ash-Shaaffaat; Ayat 96 )”40
4. Amanah ( Responsibility / tanggungjawab )
Etika dari kehendak bebas adalah pertanggungjawaban. Dengan kata lain,
setelah melakukan perbuatan maka ia harus bertunggungjawab. Suatu hubungan
logis dengan adanya prinsip kehendak bebas. Allah berfirman, yang artinya :

“ Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya akan


melihat ( balasan )-nya ( Az- Zalzalah : Ayat 7 ) “41

Demikian halnya dalam melakukan konsumsi, manusia diberikan kebebasan


untuk melakukan konsumsi, atau memiliki perilaku konsumen secara bebas,
namun harus sesuai dengan etika islam. Untuk itu etika konsumsi dalam islam
selalu merujuk pada dasar “ halalan Thayyiban “ dan sederhana.
5. Halal
Kehalalan merupakan salah satu batasan bagi manusia untuk memaksimalkan
kegunaan. Dengan kata lain, kehalalan adalah salah satu kendala untuk
memperoleh maksimalisasi kegunaan konsumsi dalam kerangka ekonomi islam.

                                                       
39
Al-Quran Q.S ; 5,8,7. Yogyakarta , UII Press. 2002 
40
Al-Quran Q.S ; 37 ; 96. Yogyakaaaarta, UII Press. 2002 
41
Al-Quran Q.S ; 99 ; 7. Yogyakarta, UII Press. 2002 

  23
Sebagai contoh pengharaman khamr dalam arti luas, adalah upaya antisipasi yang
ditimbulkan baik bagi konsumen ( secara jasmani atau rohani )42.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen


Perilaku konsumen sangat dipengaruhi berbagai lapisan masyarakat dimana ia
dilahirkan dan dibesarkan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku
konsumen terbagi menjadi empat43.
1. Kebudayaan
Aspek belajar telah menjadikan cara hidup manusia dengan berbagai
sistem perilaku sebagai suatu kebudayaan “ culture “. Kebudayaan menurut
ilmu antropologi adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
Definisi lain dari dari kebudayaan di kemukakan oleh Stanton sebagai
berikut ; kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan
oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan
pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada.
Mempelajari perilaku konsumen adalah mempelajari perilaku manusia.
Perusahaan di tuntut untuk mengerti akan implikasi dari kebudayaan dimana
perusahaan beropreasi. Barang-barang atau produk, penentuan harga,
promosi, pembungkusan, warna, merk dan lambing, semuanya harus dipilih
dan dirancang secara teliti untuk menjadikan suatu barang dapat diterima
dalam kebudayaan konsumennya. Manajemen pemasaran harus memahami
adanya perbedaan didalam kebudayaan masing-masing masyarakat mulai dari
kebudayaan khusus ( subculture ), kebudayaan ethnis ( ethnic subculture ),
dan masyarakat yang mempertahankan tradisi ( age subculture ).

                                                       
42
Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm. 172 
43
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm 59 

  24
2. Kelas Sosial
Terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat atau yang dikenal dengan
istilah ( social stratification ) “ kelas sosial / lapisan sosial “ menurut ahli
sosiolog Pitirim A. Sorokin adalah bahwa pembedaan penduduk atau
masyarakat terbagi menjadi beberapa kelas secara bertingkat. Di masyarakat
kita pada pokoknya kelas sosial dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan,
yaitu44 :
1. Golongan atas
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; pengusaha-pengusaha
kaya, pejabat-pejabat tinggi.
2. Golongan menengah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; karyawan instansi
pemerintah, pengusaha menengah.
3. Golongan rendah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; buruh-buruh pabrik,
pegawai rendah, tukang becak dan pedagang kecil.
Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda
dengan kelas lain, karena golongan sosial ini menyangkut aspek sikap yang
sangat berbeda –beda. Artinya pembagian kelas sosial bagi pemasaran dapat
di gunakan sebagai variable yang bebas ( independent ) untuk
mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap
kegiatan pemasaran perusahaan. Antara berbagai kelas sosial dapatlah
diamati adanya perbedaan yang cukup menyolok dalam hal kegiatan-kegiatan
mengisi waktu luang, membaca majalah, selera makan, perhatian pada mode,
kesediaan menerima inovasi baru.

                                                       
44
 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm, 63 

  25
3. Keluarga
Istilah keluarga ( family ) dipergunakan untuk menggambarkan barbagai
macam bentuk rumah tangga. macam-macam bentuk keluarga tersebut
adalah45
• Keluarga inti ( nuclear family ), menunjukkan lingkup keluarga yang
meliputi ayah, ibu, anak-anak yang hidup bersama.

• Keluarga besar ( extended family ), yaitu keluarga besar ditambah


dengan orang-orang yang mempunyai ikatan saudara dengan keluarga
tersebut, seperti kakek, nenek, bibi, paman dan manantu.
Dalam pasar konsumen, keluargalah yang banyak melakukan pembelian.
Peranan setiap anggota dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang
tertentu yang dibelinya. Setiap anggota keluarga memiliki selera dan
keinginan yang berbeda. Oleh karena itu, manajer pemasaran perlu menetahui
sebenarnya siapa anggota keluarga yang bertindak sebagai pengambil
inisiatif, penentu, pembeli atau siapa yang mempengaruhi suatu keputusan
dalam membeli.
Diantara anggota-anggota keluarga, ibu rumah tangga adalah pembeli
utama bagi keluarga. Biasanya ibu rumah tangga yang memegang uang dan
mengatur pengeluaran, ia merupakan agen pembelian. Ia tidak hanya
menentukan dan membeli barang-barang yang dibutuhkan keluarga sehari-
hari, tetapi juga barang-barang yang dibutuhkan keluarga setiap harinya.
Tetapi wewenang memutuskan pembelian antara suami istri tergantung dari
tipe keluarga, yang pada umumnya dibagi menjadi empat tipe keluarga46 ;
1. Otonomi ( autonomic ) dimana jumlah keputusan yang diambil oleh
suami dan istri masing-masing sama banyaknya.
2. Dominasi Suami ( husband dominant ) dimana sebagian besar dari
pembelian untuk rumah tangga diputuskan oleh suami.

                                                       
45
 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm70 
46
 Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm 71 

  26
3. Dominasi Istri ( wife dominant ) dimana sebagian besar pembelian
untuk rumah tangga diputuskan oleh istri.
4. Syncratic dimana sebagian besar keputusan untuk membeli kebutuhan
dilakukan bersama-sama.
Siklus kehidupan keluarga dalam pembelian akan berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan tahap di dalam siklus kehidupan keluarga ( family life
cycle ), yaitu sesuai dengan tahapan yang alami dalam kehidupan keluarga
dan sifat umum untuk masing-masing tingkat, serta pembelian yang mungkin
dilakukannya.

b. Tahap Keputusan Pembelian


1. Model pembelian oleh konsumen
untuk memahami perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya,
dapat di kemukakan dua model proses pembelian yang dilakukan oleh
konsumen47;
2. Model fenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha
mereprodusir perasaan-perasaan mental dan emosional yang di alami
konsumen dalam memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya.
Model fenomenologis ini dapat mempunyai banyak kegunaan bagi
manajer pemasaran, antara lain;
a. Dapat di peroleh gambaran umum mengenai tahap-tahap yang dilalui
dalam proses pembelian. Perusahaan harus memahami apa yang
terjadi dalam tiap tahap dari proses pembelian, dan mendasarkan
program pemasarannya atas tahap-tahap tersebut.
b. Dapat diperoleh petunjuk mengenai variable-variabel penting didalam
proses pembelian missal harga,penjual,sifat-sifat barang, dan
sebagainya.
c. Dapat membentu perusahaan untuk memahami dunia emosi dan
mental dari konsumen, sehingga peruahaan dapat merencanakan saat

                                                       
47
Hani handoko.manajemen pemasaran, BPFE Yogyakarta, 2000, hlm99 

  27
dan cara yang tepat dalam mempengaruhi konsumen melalui
promosinya.
3. Model logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan
struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai (a)
jenis,bentuk,modal dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan saat
pembelian, (c) harga dan cara pembayaran.

c. Struktur keputusan

keputusan untuk membeli yang di ambil oleh pembeli itu sebenarnya


merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.setiap keputusan membeli
mempunyai suatu struktur yang terdiri dari48:

1. Keputusan tentang jenis produk


2. Keputusan tentang bentuk produk
3. Keputusan tentang merek
4. Keputusan tentang penjualnya
5. Kepututusan tentang jumlah produk
6. Keputusan tentang waktu pembelian
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Awal dari setiap perilaku pembelian adalah kesadaran akan adanya atau
dimilikinya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Perilaku konsumen
baik jasa ataupun barang tidak berbeda, karena pada hakekatnya pembelian atau
penggunaan barang dan jasa hanya merupakan suatu sarana untuk memenuhi
kebutuhan49.

                                                       
48
Basu swastadharmmestha, manajemen pemasaran(analisa perilaku
konsumen)BPFE,Yogyakarta, 2000.hlm102-104 
49
Yazid, Pemaaran jasa(konsep dan implementasi), Ekonisia FE
UII,Yogyakarta,2005.hlm44
 

  28
d. Tahap Pengambilan keputusan Untuk Membeli

perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam


pembelian mereka. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah yang terdiri atas lima tahap50,yaitu;

1. Menganalisa Kebutuhan dan Keinginan


Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama untuk
mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi atau
terpuaskan.

2. Pencarian informasi dan Penilaian sumber-sumber


Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan
pencarian informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, pencarian
informasi dapat bersifat aktif atau pasif. Pencarian informasi yang bersifat
aktif dapat berupa kunjungan ke beberapa toko, minimarket untuk
membandingkan harga dan kualitas produk. Sedang informasi pasif mungkin
hanya membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan
khusus dalam pikiranya tentang gambaran produk yang di inginkan.

3. Penilaian dan Seleksi terhadap Alternatif Pembelian


Tahapan ini meliputi dua tahap yaitu tujuan pembelian dan seleksi
alternatif pembelian berdasarkan tujuannya. Tujuan pembelian bagi setiap
konsumen tidak sama. ada yang hanya sekedar untuk meningkatkan prestise
misal; pembelian mobil), ada yang bertujuan untuk jangka pendek (pembelian
makanan), ada yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan (pembelian
buku) dan sebagainya.

4. Keputusan untuk membeli


Pemilihan penjualan didasari oleh motif langganan (patronage
motive), yang sering menjadi later belakang pembelian konsumen.dalam hal
ini konsumen lebih mengutamakan untuk membeli pada penjualan tertentu.
Fakor-faktor yang menentukan adanya motif langganan adalah ;
                                                       
50
Hani handoko manajemen pemasaran.BPFE, Yogyakarta 2000.hlm106-112 

  29
a. Lokasi penjualan yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan
yang mudah di capai.
b. Desain toko
c. Kemampuan tenaga penjualnya
d. Harga
e. Pengiklanan dan sales promotion dari toko
f. Servis yang di tawarkan
g. Penggolongan barang.

5. Perilaku Sesudah Pembelian


Semua tahap yang ada di dalam, proses pembelian sampai dengan
tahap kelima adalah bersifat operatif. Bagi perusahaan, perasaan dan perilaku
sesudah pembelian juga sangat penting. Perilaku mereka dapat
mempengaruhi penjualan ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan
pembeli kepada pihak lain tentang produk perusahaan.

c. Perlindungan Konsumen
Kesadaran tentang kewajiban terhadap konsumen sampai sejauh ini belum
banyak terimplementasikan dalam dunia usaha. Pada tahun 1962 adalah presiden
John F. Kennedy mengirim usulan kepada kongres apa yang disebut “ Special
Message on Protecting the Costumers Interest”, dimana beliau menetapkan empat
hak yang dimiliki oleh konsumen : The Right to Safety, The Right to be Informed,
The Right to Choose, The Right to be Heard. Namun perumusan ini kurang lengkap,
karena itu hak-hak konsumen meliputi hak atas keamanan, hak atas informasi, hak
untuk memilih, hak untuk didengarkan, hak lingkungan hidup (jaminan bahwa
komoditas tidak merusak lingkungan sekitar) dan hak konsumen atas pendidikan (
yaitu hak konsumen dididik untuk dapat melakukan kritik atas suatu komoditas ) di
Indonesia. Semua hak tersebut telah masuk dalam undang-undang tentang
perlindungan konsumen sejak 1999, termasuk di dalamnya hak-hak lain seperti hak
untuk mendapatkan advokasi. Serta perlindungan dan hak untuk mendapatkan ganti
rugi51.
                                                       
51
Muhammad, Etika Bisnis Islami. UPP AMP YKPN. Yogyakarta 2004, hlm 161  

  30
Dalam jurnal bisnis bergengsi Harvard business review edisi desember2003,
Frederick F.Reicheld, pakar loyalitas pelanggan menyatakan bahwa sebenarnya
cukup satu pertanyaan saja yang perlu diajukan untuk mengukur tingkat kepuasan
dan loyalitas pelanggan, apakah pelanggan akan merekomendasikan produk atau
perusahaan itu kepada orang lain?
Loyalitas pelanggan adalah sesuatu yang lebih daripada sekedar pembelian
berulang (repeat purchases). Banyak yang masih menyangka bahwa jika pembeli
membeli produk kita terus-menerus sudah pasti dia merupakan pelanggan loyal.
Belum tentu. Seseorang melakukan pembelian berulang atau rutin menggunakan jasa
kita bias jadi bukan karena loyal, melainkan disebabkan hal-hal lain, misalnya
terbatasnya pilihan atau kurangnya informasi tentang produk lain52.
Jadi pada hakekatnya, konsumen mengandung pengertian yang sangat luas
sebagaimana yang di ungkapkan oleh presiden Amerika Serikat John F kennedy “
Consumers by definition Include Us All”( Secara definisi kita semua adalah
konsumen )53. Undang-undang perlindungan konsumen no. 8 tahun 1999 BAB I,
Pasal I, No. 2 mendefinisikan konsumen adalah “setiap orang pemakai barang atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk yang lain dan tidak untuk diperdagangkan“54.

                                                       
52
Hernawan Kerta Jaya” On Marketing Mix ( Seri 9 Elemen Marketing ). Mizan. Bandung
2006. Hal 71 – 72. 
53
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Grasindo; Jakarta 2000. Hal 2. 
54
Pemerintah Republik Indonesia. Undang – undang perlindungan konsumen, monopoli dan
undang – undang hak cipta, paten dan merk. Penerbit CV Tamita Utama : Jakarta 1999. Hal 5. 

  31
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Sifat dan Jenis Penelitian

Sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data,
dengan cara menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data55.

Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research )


yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai dengan unit sosial,
individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat56.

B. Populasi

Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya
57
akan diduga . Dengan demikian maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi oleh
peneliti adalah seluruh nasabah dan karyawan BMT Jogjatama. Objek yang di temui oleh
peneliti adalah 26 nasabah dan satu orang manajer marketing.

C. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber yang di jadikan bahan penelitian adalah data
primer, yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya yaitu BMT Jogjatama.
Data ini merupakan data mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang
kemudian diolah dan disimpulkan oleh peneliti.

D. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian


Penelitian ini di laksanakan di BMT Jogjatama pada bulan April-Juni 2009 di
Jl.Nyi Ahmad Dahlan No.5 Yogyakarta.

                                                       
55
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, cet.8 (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2007), hal. 44. 
56
Ibid, hal. 46. 
57
Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, cet. II ( Jakarta; PT
Pustaka LP3ES, 1995), hal.152. 

  32
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua metode
yaitu :
a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang
dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian58.Penulis
mengumpulkan data dengan wawancara atau tanya jawab langsung dengan
beberapa karyawan BMT Jogjatama.
Jenis wawancara yang penyusun pilih adalah wawancara terbuka dan
terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang
diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sedangkan
terstruktur adalah pewawancara yang menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan yang diajukan59.
Adapun yang menjadi informan adalah sebagian pengurus, pengawas,
karyawan dan sebagai anggota yang memiliki informasi tentang permasalahan
penelitian.
b. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen60. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang berupa diktat,
catatan, arsip,dan sebagainya yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan
tentang sejarah berdirinya BMT Jogjatama, susunan kepengurusan, program
kegiatan BMT dan produk-produk yang dipasarkan BMT Jogjatama.

F. Teknik Analisis Data


Penulisan analisis data yaitu setelah data yang terkumpul telah di hitung, di
code dan telah diikhtisarkan dalam penyajian data, selanjutnya adalah
menganalisa data dari hasil yang telah di peroleh dari sumbernya. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu
menggambarkan permasalahan peristiwa baik melalui rasponden ataupun sumber
data lain (yang terkait dengan BMT Jogjatama).

                                                       
58
 Koentjaraningrat, Metode-metode dalam masyarakat ( Jakarta : PT. Gramedia, 1993 ), cet,
Ke-5, hlm. 129 
59
 Lexy J. Moleong, Op. Cit, hlm.137-138. 
60
 Ibid,hlm.73 

  33
Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dua permasalahan pokok
yang penulis angkat dengan cara:
1. mendeskripsikan strategi bersaing BMT Jogjatama dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif pada produk yang telah di pasarkan dengan
mengungkapkan;
a. strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Jogjatama
b. mengukur rata-rata tingkat efektifitas tiap bulannya yang diperoleh BMT
Jogjatama
2. mendeskripsikan dan mengklarifikasi tentang penerapan teori pemasaran
yang meliputi 4P( Product Price Place Promotion). Dari teori pemasaran
tersebut yang lebih di tekankan oleh peneliti adalah permasalahan yang berkaitan
dengan penjualan produk dan jasa BMT terhadap jumlah pendapatan yang
diperoleh BMT Jogjatama yaitu dengan mengeksplorasi produk unggulan BMT.

  34
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Profil BMT Jogjatama


1. gambaran umum BMT Jogjatama
a. Sejarah BMT Jogjatama
BMT (Baitul Mall Wat Tamwil) Jogjatama merupakan sebuah lembaga
keuangan mikro syariah yang telah tumbuh dan berkembang pesat di
Yogyakarta. BMT Jogjatama terbentuk sebagai lembaga keuangan syariah
dengan model yang mampu melakukan fungsi intermediate antara pihak
yang memiliki dana (shahibul maal) dengan pemilik usaha(mudharib).
Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah yaitu BMT Jogjatama
mampu menjadi solusi alternatif bagi masyarakat muslim, khususnya untuk
kegiatan simpan pinjam dengan pola usaha syariah dan bebas dari riba yang
terdapat di lembaga keuangan konvensional61.
BMT Jogjatama didirikan pada bulan agustus 2002 dengan nama awal
BMT TARUNA. Seiring perjalanan waktu, pada bulan Februari 2005 pihak
pengurus dan manajemen mengambil kebijakan untuk melakukan perubahan
nama menjadi BMT Jogjatama.
Dalam perkembangaanya BMT Jogjatama berupaya menempatkan
diri sebagai mitra yang terpercaya dalam menjaga amanah yang diberikan
masyarakat serta berusaha secara sungguh-sungguh memberikan pelayanan
yang terbaik. Saat ini BMT Jogjatama memiliki 5 kantor Unit Pelayanan
Kas yang bertempat di Gowok, Piyungan, Sleman, Tajem dan Karangkajen,
serta Kantor Pusat Operasional di Jl. Nyi Ahmad Dahlan No. 5 Yogyakarta,
yakni 43 karyawan, 3 orang pengurus, 2 orang Pembina manajemen, 2 orang
dewan pengawas syariah, 1orang internal auditor dan 1orang
Pembina/penasihat.
Dengan melakukan perbaikan di segala bidang yang meliputi;
penerapan teknologi, sistem akuntansi, SDI yang handal, pemahaman
                                                       
61
 Buku Profil KSU Syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Jogjatama yogyakarta hal 1-10 

  35
konsep syariah dan mengaplikasikannya, penerapan SOP yang baku dan
tepat dengan visi manajemen yang berorientasi pada prestasi, potensi pasar
binaan yang jumlahnya lebih dari 20 pasar, dengan jumlah nasabah lebih
dari 6.000 anggota. Pengakuan pemerintah dan puluhan organisasi /
lembaga yang menjadi mitra kerja, serta citra dan nama baik yang sudah
mulai tertanam di masyarakat, menjadi pendorong dan kekuatan sendiri,
sehingga harapan dan masa depan BMT jogjatama yang sudah menjadi aset
di masyarakat terus berperan aktif untuk kemajuan perekonomian umat.
Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan serta ridho Allah SWT.
b. Visi,Misi, dan BMT Jogjatama
Visi BMT Jogjatama adalah menjadi mitra terpercaya dalam
membangun kemandirian ekonomi umat menuju terbentuknya masyarakat
madani.
Misi BMT Jogjatama adalah mendorong terjadinya proses percepatan
pelaksanaan ekonomi syariah yang berkelanjutan.
c. Moto,Jargon, tujuan BMT Jogjatama
Moto BMT Jogjatama adalah Profesional Menjaga Amanah
Jargon BMT Jogjatama adalah Jogjatama!!! Maju Bersama, sukses
bersama…bismillah…
Tujuan BMT Jogjatama adalah sebagai berikut;
ƒ Meningkatkankesejahteraan Umat melalui pendekatan
pemberdayaan dan pengembangan ekonomi dan sosial dengan
dasar syar’i.
ƒ Memberikan pelayanan terbaik kepada umat dengan sikap amanah
dan professional sesuai dengan fungsi dan peran BMT.
d. Nilai dan Prinsip Dasar BMT Jogjatama
Nilai dasar BMT Jogjatama adalah Moral (Amanah, Jujur, dan Ikhlas).
Prinsip dasar BMT Jogjatama adalah Profesional, Akuntabilitas,
Konsisten, dan Berkesinambungan
e. Kedudukan Lembaga
Kedudukan BMT Jogjatama adalah Netral, Non Partisan, Independen,
Mandiri

  36
f. Manajemen
Dikelola oleh personil dengan kemampuan profesional pada
bidangnya yang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kemampuan
ekonomi masayarakat muslim menuju terbentuknya tatanan masyarakat
madani.
g. Konsep Spiritual
Berbasis Syariah Menuai Berkah

2. Tentang Karyawan BMT Jogjatama


a.. Komposisi Karyawan (SDM)
Dengan konfigurasi segitiga lainnya, komposisi pegawai yang bekerja
di KSU Syariah BMT Jogjatama berasal dari berbagai disiplin ilmu dan latar
belakang, yang semuanya dapat disimpulkan, bahwa pegawai KSU Syariah
BMT Jogjatama berasal dari, Profesional terpilih.
b. Fungsi Karyawan
Konfigurasi segitiga yang terakhir adalah bahwa dari komposisi
pegawai yang tergabung di KSU Syariah BMT Jogjatama, diharapakan bisa
bersinergi membentuk satu kesatuan tim yang memperkokoh KSU Syariah
BMT Jogjatama, dan juga diharapakan bisa terjadi transfer ilmu antar
pegawai sebagai berikut.
c. Sebagai Da’i
Setiap karyawan yang bekerja di KSU Syariah BMT Jogjatama juga
merupakan penyeru da’wah di masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut,
tidak jarang karyawan KSU Syariah BMT Jogjatama diminta oleh anggota
atau masyarakat atau kelompok-kelompok ta’lim untuk mengisi pengajian-
pengajian.
d.Sebagai Marketer
Sebagai penyeru da’wah, maka sangat strategis karyawan KSU
Syariah BMT Jogjatama juga bisa memasarkan produk-produk, program
dan berbagai kegiatan KSU Syariah BMT Jogjatama, sehingga bisa
disebarluaskan sedemikian rupa di lingkungan masyarakat.

  37
e.Sebagai Konsultan Bisnis
Fungsi yang selanjutnya ini, merupakan fungsi yang dijadikan jembatan
bagi KSU Syariah BMT Jogjatama dengan anggota, dalam hal
pendampingan usaha. Sehingga diharapkan di samping KSU Syariah BMT
JOgjatama Menggulirkan dana pembiayaan, juga menjadi mitra
pengembangan usaha anggota.
f.. Kunci Pergerakan
ƒ Dzikir kepada Allah SWT
Dengan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, diharapkan semoga
segala yang diupayakan KSU Syariah BMT Jogjatama senantiasa
mendapat ridha dari Allah SWT.
ƒ Pikiran Jernih
Semakin dekat kepada allah SWT diharapkan allah akan semakin
membuka jalan fikiran kita hanya kepada kebaikan dan juga
keebersihan berfikir untuk menimbulkan etos kerja yang baik dan
professional.
ƒ silaturrahim
tertanamnya hubungan yang baik dengan sesama manusia, dengan
menyambung tali silaturrahim, akan semakin mempererat ukhuwah
islamiyah dalam rangka membangun kesejahteraan umat.

3. Produk BMT Jogjatama


a. Simpanan
ƒ Al- Wadiah Yadh Adhomanah
Simpanan dengan model titipan untuk anggota yang kemudian bisa di
ambil sewaktu-waktu dengan adanya bonus sesuai dengan pendapatan
BMT.keuntungannya; mendapat bonus dan otomatis akan
ditambahkan pada saldo simpanan pada tiap bulannya.
ƒ Mudharabah
Simpanan yang menggunakan akad mudharabah dengan ketentuan
penabung statusnya menjadi shahibul maal dengan menempatkan

  38
dana di BMT dan akan dipergunakan untuk usaha produktif kepada
anggota pembiayaan
a. Simpanan Pendidikan.
b. Simpanan Qurban.
c. Simpanan Walimah.
d. Simpanan Haji/Umrah.
ƒ Mudharabah Berjangka
Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah Muthlaqah( Investasi
Tidak Terikat). Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai
orang pihak ketiga (shahibul mall) yakni dana investasi dimanfaatkan
secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat
pengusaha kecil dan menengah perseorangan maupun lembaga secara
profesional dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari
keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT sesuai porsi
yang ditetapkan oleh pihak Manajemen BMT Jogjatama. Dengan
pilihan berjangka 3,6 dan 12 bulan.
ƒ Mudharabah Muqoyyadah
Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah muqoyyadah (Investasi
Terikat). Dengan Prinsip ini shahibul Maal (pemilik dana)
diperlakukan sebagai simpanan piha kedua yakni dana investasi
dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
anggota dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari
keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT.
a. Mudharabah Muqoyyadah Executing
Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib(BMT
Jogjatama) kedua belah pihak menggabungkan modalnya untuk
pembiayaan yang telah disepakati.
b. Mudharabah Muqoyyadah Chaneling
Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib (BMT
Jogjatama), dimana mudharib hanya sebagai penghubung.

  39
ƒ Mudharabah Plus
Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama
dengan prinsip mudharabah mutlaqah(Investasi Tidak Terikat).
Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai orang pihak
ketiga (shahibul maal) yakni dana investasi dimanfaatkan secara
produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha
kecil dan perseorangan maupun lembaga secara profesional dan
memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi
antara investor dengan BMT sesuai porsi yang ditetapkan oleh BMT
Jogjatama. Denagn pemanfaatan fasilitas penggunaan mobil dan
pendapatan bagi hasil yang kompetitif, dengan proses pembagian
dengan prinsip syar’i.
ƒ Mudharabah Salam
Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama
dengan prinsip mudhorobah Mutlaqoh(Investasi). Dengan prinsip ini
penyimpan diperlakukan sebagai pihak ketiga (shahibul maal) yakni
dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk
pembiayaan kepada masyarakat,pengusaha kecil dan menengah
perseorangan maupun lembaga secara profesional dan memenuhi
aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara
investor dengan BMT sesuai dengan porsi yang ditentukan pihak
BMT Jogjatama. Dengan fasilitas pemanfaatan sebuah kartu Salam
Jogjatama yang bermanfaat untuk mendapatkan voucher dan diskon
belanja dengan mitra pihak manajemen BMT Jogjatama.
Adapun syarat umum pembukaan simpanan adalah :
a. Fotocopy identitas sah (KTP/SIM)
b. Mengisi formulir pembukaan simpanan
b. Pembiayaan
ƒ Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan modal usaha dimana BMT Jogjatama menyediakan 100%
modal yang dibutuhkan anggota. Selanjutnya bagi hasil dilakukan
sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama.

  40
ƒ Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan dalam bentuk kerjasama usaha. Anggota beserta BMT
sepakat menyediakan modal sesuai proporsi (40;60,50;50…),
pembagian hasil dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati
bersama berdasarkan pada proporsi pendapatan ( revenue sharing)
ƒ Pembiayaan Murabahah
Pembiayan dengan sistem jual beli. BMT menyediakan barang sesuai
dengan permintaan anggota kemudian menjual kepada anggota
dengan harga yang telah disepakati bersama untuk jangka waktu
tertentu.
ƒ Pembiayaan Ijarah
Pembiayan dengan sistem sewa. BMT menyediakan barang sesuai
dengan permintaan anggota selanjutnya disewakan kepada anggota.
Setiap bualan, anggota mengangsur sesuai kesepakatan selama waktu
yang juga disepakati, di akhir masa sewa, barang akan menjadi milik
anggota sepenuhnya.
ƒ Pembiayaan Al-Qardh
Suatu pinjaman kebajikan yang diberikan atas dasar kewajiban sosial
semata dimana si peminjam tidak dibebani bagi hasil dan
pengembalian hanya pokoknya saja dengan hanya dibebani biaya
administrasi saja.
Adapun syarat umum pengajuan pembiayaan adalah:
a. Memiliki identitas sah (KTP/SIM).
b. Mempunyai usaha/karyawan/professional.
c. Lama usaha minimal 3bulan/karyawan selama 6 bulan, lokasi di
wilayah DIY.
d. Jujur, amanah dan bertanggung jawab.
e. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan.
f. Bersedia dilakukan survei ke tempat usaha atau ke tempat
tinggalnya.

  41
4. Program BMT Jogjatama
1. Program Fundraising (Pendanaan Sosial)
Adalah proses penggalangan dana, baik dana khusus maupun
dana umum, serta penghimpunan donator, menjalankan program-
program sosialisasi ZIS termasuk didalamnya donasi kemanusiaan
dan program tanggung jawab sosial peruahaan yang dikerjasamakan,
juga sosialisasi lembaga, layanan konsultasi, edukasi dan penerimaan
ZIS dengan berbagai macam program.
2. Program Distribusi dan Pendayagunaan
ƒ Penyaluran dana Qordul Hasan/Dana Kebijakan
Penyaluran dana ditujukan bagi masyarakat kurang mampu (8 asnaf)
dalam bentuk pinjaman, yang akan dikembalikan dalam jumlah yang
sama dengan besarnya pnjaman (tanpa bagi hasil).
ƒ Bea Siswa Anak Mandiri
Dana ini ditujukan untuk siswa SD,SLTP,SLTA yang berasal dari
keluarga kurang mampu dari segi ekonomi, dan diutamakan siswa
berprestasi baik.
ƒ Pengobatan Gratis / Bina Kesehatan
Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat/ nasabah KSU Syariah
BMT Jogjatama yang ada di pasar-pasar yang menjadi binaan KSU
Syariah BMT Jogjatama.
ƒ Pasar Murah / Penyediaan Barang Murah
Kegiatan ini ditujukan kepada nasabah/anggota KSU Syariah BMT
Jogjatama baik yanga ada dipasar ataupun di masyarakat di sekitar
kantor KSU Syariah BMT Jogjatama.
ƒ Pendampingan Desa Binaan
Saat ini KSU Syariah BMT Jogjatama memiliki desa binaan di daerah
Gunung Kidul, Kulon Progo dan wilayah lainnya sekitar Jogjakarta,
dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan juga kajian rutin
keislaman.
ƒ Berkurban Bersama Masyarakat Tertinggal

  42
Program ini dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Adha. Daging
hewan kurban yang telah di sembelih akan di distribusikan ke desa-
desa binaan, daerah-daerah minus, seperti di Gunung Kidul, Kulon
Progo, dan sebagainya, serta ke pondok-pondok pesantren.
ƒ Kegiatan yang Bersifat Sabilillah
Kegiatan ini terwujud dalam Rehabilitasi Fisik (Unsur Dakwah),
peningkatan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan, Bantuan
bencana kemanusiaan dan sosialisasi Zakat bersinergi dengan bagian
pemasaran.
ƒ Program “BARBEKU”
Kegiatan ini diwujudkan dengan mengumpulkan dana dari Aghniya,
barang barang bekas berkualitas untuk dimanfaatkan dan diperbaiki
yang selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan
atau berang tersebut dijual dan uangnya untuk dana sosial. Barbeku
antara lain Televisi, lemari Es, Masin jahit, computer dll.
3. Program Pengembangan BMT Jogjatama
ƒ Program Bantuan Dana Bergulir (QH)
Program ini dimaksudkan dengan memberikan bantuan pinjaman
kepada masyarakat yang mengalami kesulitan dana. Program dana
bergulir ini bertujuan supaya dana yang telah di himpun dapat di
salurkan /di distribusikan kepada masyarakat yang kurang mampu
dalam bentuk bantuan modal usaha bagi mustahiq produktif atau
pengusaha lemah yang baru berkembang, serta adanya pembinaan dan
pengawasan yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bawah.
ƒ Training dan Consulting Center
Training Center ini menitikberatkan pada pengembangan dan
peningkatan kualitas SDI di internal maupun eksternal BMT
jogjatama itu sendiri.
ƒ Komunikasi dan Informasi
Membuat jaringan Informasi eksternal dalam mengkomunikasikan
BMT dengan pihak luar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
yang dimiliki. Dengan tujuan menginformasikan segala aktifitas dan

  43
kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat luas. Adapun media yang
digunakan adalah bulletin, majalah, tabloid, dan lain-lain.
ƒ Profit Center
Mengembangkan proses unit bisnis strategis yang berorientasi pasar
yang dimaksudkan untuk menambah serbi-serbi BMT sebagai rill
yang mampu berkiprah di semua segmen dengan melakukan segala
macam transaksi yang halal dan menguntungkan.
ƒ Event Organizer
Upaya yang dikerjakan dalam bentuk mengadakan suatu kegiatan
yang terprogram dan menguntungkan serta di maksudkan agar
tujuannya tercapai.
ƒ Public Relation
Membangun Silaturahmi dan komunikasi dengan pihak-pihak mitra
atau calon mitra dalam rangka kerja sama yang sama-sama
menguntungkan.
ƒ Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan ini menitikberatkan sebagai sarana prasarana pendukung
dalam bersosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat.

B. Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama


1. Strategi Pemasaran BMT Jogjatama
Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT Jogjatama mempunyai strategi
pemasaran tersendiri yaitu sebagai berikut62 :
a. Meluruskan niat
Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT jogjatama sebelum
memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat dengan selalu
menyebut nama allah dan selalu mendekatkan tindakan dengan misi BMT
yang telah di tetapkan, dilandasi keyakinan bahwa memasarkan produk BMT
juga merupakan salah satu bagian penting dari serangkaian perjuangan
menegakan hukum allah dan dakwah menuju jalan yang benar dengan berusaha
                                                       
62
Sumber data berdasarkan buku profil KSU Syariah BMT Jogjatama dan hasil Wawancara
dengan manajer marketing bpk. Ahmad Mustofa di BMT Jogjatama tgl 29-5-2009 jam 15.40 wib  

  44
semaksimal mungkin dalam memasarkan produk BMT Jogjatama dan pantang
menyerah menghadapi segala tantangan karena pertolongan allah pasti akan
datang
b. Sistem jemput bola
Sama seperti BMT lainnya, BMT jogjatama juga menggunakan sistem
jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-rumah atau
ditempat mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam menjelaskan
dan memasarkan produk BMT Jogjatama kepada calon nasabah..
c Seluruh karyawan sebagai marketing dan dai
Seluruh karyawan di BMT Jogjatama bisa difungsiksn sebagai karyawan
dengan control utama adalah manajer marketing, yang bertujuan selain
membantu marketing BMT, supaya seluruh pegawai BMT Jogjatama bisa
terjadi transfer ilmu antar pegawai BMT Jogjatama. selain menjadi marketing
di BMT jogjatama seluruh karyawan juga sebagi Dai dan sering di minta untuk
mengisi majlis ta’lim.di sini peluang marketing BMT Jogtama untuk
memasarkan produk sangat efektif, selain dapat bertukar ilmu sambil
berda’wah.
d. Memperluas jaringan dengan menambah mitra baru dan terus memperbaiki
hubungan silaturahim dengan mitra lama.
Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Jogjatama
terus menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama saling
menguntungkan dengan berbagai pihak, sepanjang tidak mengingkari prinsip-
prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama BMT. Dan
terus menjalin silaturrahim dengan mitra lama.
e. Media yang sering digunakan menggunakan brosur, pengajian, dan sponsor
utama dalam kegiatan bakti sosial
Dalam memasarkan produk, BMT Jogjatama lebih sering menggunakan
brosur, pengajian majelis ta’lim,door to door (langsung mendatangi tempat
usaha) dan sponsor utama kegiatan sosial. Karena selain bersedekah secara
tidak langsung kita memasarkan nama BMT Jogjatama dengan mengenalkan
produk BMT lebih dekat pada masyarakat, lebih efisien, menghemat biaya
pemasaran dan yang lebih penting lagi harta dapat difungsi alihkan sebagai

  45
dana sosial bukan untuk biaya pemasaran saja dan diberikan kepada yang
berhak mendapatkannya yaitu (8 asnaf) sesuai dengan slogan BMT Jogjatama
yaitu “Mencintai Harta dengan Peduli sesama”

2. Tingkat efektifitas BMT jogjatama


a. Dari hasil interview yang di lakukan oleh peneliti terhadap manajer
marketing BMT jogjatama Bpk Ahmad Mustofa rata-rata tingkat
efektifitas BMT jogjatama adalah 10- 20% tiap bulannya sampai saat
ini. artinya target yang di harapkan oleh BMT Jogjatama cukup
memuaskan. Yaitu dengan makin tingginya presentase tingkat
efektifitas maka makin besar pula tingkat kemajuan BMT tersebut63

b. pemasaran produk BMT yang efektif menurut manajer marketing


BMT jogjatama adalah pemasaran yang sesuai dengan prinsip
operasional BMT yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah, dengan
media pemasaran yang efisien dan efektif, dengan menekan serendah
mungkin biaya pemasaran dan operasional untuk mendapatkan
keuntungan yang optimal. segmen pasar yang di bidik oleh BMT
Jogjatama adalah pasar moderen bukan hanya pasar tradisional.
Sedangkan target pasarnya adalah mulai dari tengkulak sampai
dengan pengusaha besar. dengan kebanyakan menggunakan produk
musyarakah64

3. Penjualan produk unggulan yang berpengaruh terhadap pendapatan


BMT Jogjatama tiap bulannya.

                                                       
63
 Sumber data berasal dari hasil wawancara dengan manajer marketing BMT Jogjatama Bpk
.Ahmad Mustofa tgl 25-5-2009 jam 15-20 s/d selesai .di BMT jogjatama jl Nyi Ahmad Dahlan no.5
Yogyakarta.  
64
 Ibid. 

  46
Di bawah ini merupakan produk unggulan yang berpengaruh terhadap
pendapatan BMT Jogjatama :

ƒ Produk yang di unggulkan di BMT Jogjatama adalah musyarakah


karena selain keuntungan yang di dapat lebih besar prosesnya lebih
mudah efektif dan efisien. Dengan cara anggota dan BMT sepakat
menyediakan modal usaha sesuai porsi (40;60, 50;50)65.

ƒ Kartu Salam merupakan kartu member BMT Jogjatama dengan Extra


Manfaat diantaranya adalah66 :

a. Fasilitas discount khusus setiap transaksi di mitra-mitra BMT


Jogjatama.

b. Simpanan lebih menguntungkan, aman,dan barokah.

c. Mendapat prioritas untuk mengajukan pembiayaan.

d. Kartu Salam sebagai kartu identitas untuk mengikuti kegiatan-


kegiatan BMT Jogjatama.

ƒ Cara memperoleh kartu salam

a. Membeli paket kartu salam Rp 110.000, anda akanmemperoleh


kartu salam dan saldo simpanan wadi’ah/pendidikan /qurban sebesar Rp
100.000

b. Bagi yang sudah menjadi anggota, cukup menunjukan buku


simpanan dengan saldo minimal Rp 100.000 dan biaya pembuatan kartu
Rp 10.000

c. Mudharabah berjangka minimal Rp 500,000 jangka waktu 3,6


atau12 bulan, kartu salam bisa diperoleh tanpa tambahan biaya apapun.

ƒ Penawaran khusus
                                                       
65
 Ibid. 
66
 Sumber data berasal dari brosur yang di jadikan sebagai salah satu media pemasaran
produk BMT Jogjatama. 

  47
Bagi nasabah yang memiliki kartu salam akan mendapatkan voucher
belanja gratis di Pamella Swalayan Rp 7.500 untuk setiap Mudharabah 12
bulan minimal Rp 500.000 (berlaku kelipatannya).

  48
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi


pemasaran yang digunakan oleh BMT Jogjatama untuk dalam penjualan
produk BMT yaitu dengan : Meluruskan niat , Jemput bola, Seluruh
karyawan difungsikan sebagai marketing dan dai, Memperluas jaringan,
Menjadi sponsor dalam kegiatan bakti sosial, menekan biaya pemasaran
serendah mungkin, dan meningkatkan kualitas layanan terhadap nasabah/
anggota BMT dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki BMT Jogjatama
misalnya dengan pemanfaatan mobil bagi nasabah yang menggunakan
produk mudharabah plus.
. Sedangkan produk unggulan dalam penerapan strategi pemasaran
produk BMT Jogjatama adalah musyarakah dan kartu salam yang
mempunyai exstra manfaat bagi nasabah/anggota BMT.

B. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis, maka penulis
hendak memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait yaitu :
a. Dalam upaya meningkatkan eksistensi BMT, BMT Jogjatama hendaknya
memperbaiki strategi pemasaran agar lebih baik dan kompeten.
b. Untuk akademik penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain
dengan objek dan sudut pendang yang berbeda sehingga dapat memperkaya
khasanah kajian ekonomi islam.

  49
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim,2000. Bank Islam. Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : Rajawali

Ahmad M. Saefudin, 1987. Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam : Jakarta
Rajawali. cet. Ke-1

Ahmad Dimiyati, dkk, 1998. Islam dan Koperasi. Jakarta : KOPINFO

Al-Quran, 2002. Q.S ; 84 ; 6. Yogyakarta, UII Press.

………... 2002,Q.S ; 5,8,7. Yogyakarta , UII Press.

………...2002 ,Q.S ; 37 ; 96. Yogyakarta, UII Press.

………...2002 ,Q.S ; 99 ; 7. Yogyakarta, UII Press.

Amin Abdullah, 2007. Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. Jakarta: PT Grasindo

Bashu swasta dhammesta, 2000. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen )


Yogyakarta: BPFE

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 1998 , Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi
Aksara. cet.8

Delta Khoirunisa, 13-14 Maret 2002” Preferensi Masyarakat Terhadap Bank yariah (
Studi Kasus BankMuamalat dan Bank BNI Syariah Yogyakarta )” Simposium
Nasional 1, Sistem Ekonomi Islami, Yogyakarta P3EI-FE UII, halm.27

Eni Lestari,2002 “ Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah


pada Bank BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta.”Skripsi Universitas Negri
Yogyakarta . tidak di Publikasikan.

49
Fandi Tjiptono, 1997 , Strategi Pemasaran ,Yogyakarta ; ANDI

Hamzah Ya’qub1984, Kode Etik Dagang Menurut Islam, Bandung :CV.Diponegoro


.cet I

Hani handoko, 2000. manajemen pemasaran, Yogyakarta :BPFE

H.R Imam Muslim,2008 . Hadist Arba’in ,Solo: Bina Insani

Hernawan Kerta Jaya,2006.” On Marketing Mix ( Seri 9 Elemen Marketing ).Bandung


Mizan.

Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2003.Metodologi Penelitian Sosial


.Jakarta; Bumi aksara, cet, Ke-4

J.F Engel R. Blackwell alih bhs fx. Budianto.1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Bina Aksara

Kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilai-
nilai hukum islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw.2003 ( QS. Al-
Baqarahayat 275-281 ), Alquran dan terjemahnya UII Press.

Koentjaraningrat,1993. Metode-metode dalam Masyarakat Jakarta : PT. Gramedia,. cet,


Ke-5

Kasmir, 2004. Pemasaran Bank; Jakarta., Kencana

Lexy J. Moleong, 2000, Metode Penelitian Kualitatif , Bandung : Remaja Rosda Karya

………………..2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT. Rosda Karya

50
Lilik Gunawan,2003”Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan
pada majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta” Skripsi UAD Yogyakarta tidak
dipublikasikan.

Makhlakul Ilmi SM, 2002,” Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syariah “,
Yogyakarta: UII Press

M.Manulang , 2002. Pengantar Bisnis :Yogyakarta;Gajah Mada University Press

Masri Singarimbun dan sofian Effendi ,1995, Metode Penelitian Survai, cet. II ,Jakarta;
PT Pustaka LP3ES

Muhammad, 2004 .Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: BPFE

……………2004, Etika Bisnis Islami. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Nur Hidayah,2003 “Pengaruh Pelayanan dan Promosi terhadap Peningkatan Jumlah


Nasabah Tabungan BRITAMA pada PT. BRI ( Persero ) kantor Cab. Yogyakarta
Cikditiro “ Skripsi STIS Yogyakarta

Phillip Kotler dan Gray Amstrong,1997. Dasar-Dasar pemasaran .Alih bahasa


Alexander Sindoro Jakarta: Prenhellindo.cet 7.

Pemerintah Republik Indonesia. Undang – undang perlindungan konsumen, monopoli


dan undang – undang hak cipta, paten dan merk. 1999, Jakarta : Penerbit CV
Tamita Utama

Pernyataan Standar akuntansi Keuangan (PSAK) no;59

Sayed Nawab Haidar Nafqi,1985, Etika dan Ilmu Ekonomi, suatu sintesis Islami,
Bandung : Mizan,

Shidarta,2000. Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo

51
W.J.S Poerwadarminta,1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta ; Balai pustaka .
cet. 6

Yazid, 2005. Pemaaran jasa (konsep dan implementasi), Yogyakarta : Ekonisia FE UII

52
Bagan Alir Penyelesaian Skripsi

Mulai

Mengumpulkan buku referensi tentang pemasaran, jurnal,


skripsi, majalah dan tesis tentang pemasaran

Menentukan judul dan tema penelitian

Penelitian di BMT JOGJATAMA

Proses Penelitian

1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan saran

Selesai
Struktur Organisasi BMT Jogjatama

Ketua: Muchammad Agus Hanafi, SH


Sekretaris: Pantjo Hendrardjo
Bendahara: Sidiq Pramana Widagda
Dewan Pengawas Syariah: Prof. Drs. Asmuni Abdurrahman
Dewan Pengawas Manajemen: Wiroso MBA
Pengelola-KPO(Kantor Pusat Operational)
Manajer: Rushan Rusli
Kabid Account Officer & Remidial: Endang Sri Suryanti
Kabid Funding Officer : Wayuni
Kabid Operational: M.S.Umar
Pengelola –UPK (Unit Pelayanan Kas)
Pimpinan Unit Gowok: Mustika Mulia
Pimpinan Unit Sleman: Ahmad Musthafa
Pimpinan Unit Piyungan : Anggraeni
Pimpinan Unit Tejem: Raharjo Budi Utomo
Pimpinan Unit Karangkajen: Istiqomah

4. Mitra dan Jaringan BMT Jogjatama


• Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta
• Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Yogyakarta
• PT.Astra Internasional Cab Jl.Kaliurang
• WITOUR Yogyakarta
• PT.Telkom Regional Yogyakarta
• PT. Samudra Ilmu Yogyakarta
• Swara Qur’an Yogyakarta
• Hyco Software Yogyakarta
• BMT At-Taqwa Jakarta
• BTC Bringharjo Training Center Yogyakarta
• BMT Bringharjo Yogyakarta
• BMT Bina Umat Godean Yogyakarta
• Harian Umum Kedaulatan Rakyat
• Puskopsyah Yogyakarta
• PPAT. Wahyu wiryono Yogyakarta
• UIN Sunan Kalijaga
• Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
• Universitas Gajahmada
• Universitas Islam Indonesia
• Universitas Ahmad Dahlan
• STEI Yogyakarta
• Universitas Proklamasi Yogyakarta
• CV.Prima Yogyakarta
• Swalayan Pamella Yogyakarta
• Busana Muslim Kharisma
• Optik Puas dan Instansi Lain

Pasar-pasar binaan BMT Jogjatama


• Pasar Beringharjo Yogyakarta
• Pasar Sentul
• Pasar Ngasem
• Pasar Prawirotaman
• Pasar Gading
• Pasar Condro
• Pasar Legi
• Pasar Pujo Yogyakarta
• Pasar Kluwih
• Pasar Taman Sari
• Pedagang Klitikan Kuncen
• Pedagang Stasiun Tugu Yogyakarta
• Pasar Giwangan Yogyakarta
• Pasar Piyungan Bantul
• Pasar Karsuli Bantul
• Pasar Gowok Sleman
• Pasar Demangan Sleman
• Pasar Talok Yogyakarta
• Pasar Piri Yogyakarta
• Pasar Colombo Sleman
• Pasar Condong Catur Sleman
• Pasar Raya Sleman

Mitra-mitra pendukung Kartu Salam BMT Jogjatama

1 Pamella swalayan

2 Mac Mohan 11

3 Flora Elektronik

4 TB.Sarana hidayah

5 Puas Optik

6 MOM &ME

7 Lestari Jaya

8 Hesa Crew

9 Rela Slow Computer

10 Wira Laksari Computer

11 Kharisma busana muslim

12 Man Mohan
13 Apotek Sentul

14 Pantes

15 Zelda fhasion

16 Al- Fath

17 Da’im Donat

18 Optik Perdana

19 Dental Center

 
Daftar Pertanyaan Wawancara di BMT Jogjatama

Nama : Ahmad Mustofa

Jabatan di BMT Jogjatama : Manajer Marketing

Tanggal Wawancara : 29, Mei 2009

Waktu dan Tempat Wawancara : Jam 15.20 s/d selesai di kantor BMT Jogjatama pusat

Jl. Nyi Ahmad Dahlan No.5 Yogyakarta.

1. Prosedur apa saja untuk menjadi anggota/nasabah BMT Jogjatama?

2. Berapa jumlah anggota /nasabah BMT jogjatama saat ini?

3. Produk dan jasa apa saja yang terdapat di BMT jogjatama?

4. Kualitas produk apa yang paling di unggulkan oleh BMT Jogjatama?

5. Apakah BMT Jogjatama menjalin kerjasama dengan pihak lain?

6. Seperti apa pelayanan yang di berikan BMT Jogjatama terhadap nasabah/anggotaBMT?

7. Bagaimanakah mekannisme pembiayaan di BMT jogjatama?

8. Apakah BMT Jogjatama mendapat kendala dalam operasionalnya?

9. Bagaimanakah respon BMT jogjatama terhadap keluhan yang di sampaikan


anggota/nasabah?

10. Metode apa yang di pakai BMT Jogjatama untuk mempertahankan dan mendapat
kepercayaan dari anggota/nasabah?

11. Bagaimanakah strategi pemasaran BMT jogjatama untuk meningkatkan keunggulan


kompetitif?

12. Untuk menghadapi pesaing, strategi apakah yang digunakan BMT jogjatama untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif?

13. Berapa persen ukuran tingkat efektifitas yang telah di capai BMT jogjatama mulai dari
awal berdiri sampai saat ini?

14. Berapakah tingkat return on asset (ROA) yang dimiliki oleh BMT jogjatama?
15. Berapakah tingkat return on equity (ROE) yang dimiliki oleh BMT jogjatama?

16. Media apa saja yang paling efektif dan efisien yang digunakan BMT Jogjatama sehingga
berhasil dalam memasarkan produk dan jasa sampai saat ini?

Informasi Tentang Keuangan BMT Jogjatama1

Modal Sendiri : Rp 36.500.000,00

Asset : Rp 1.200.000.000,00

Laba ditahan : Rp 109.000.000,00

Laba berjalan : Rp 16.500.000,00

                                                            
1
 Berdasarkan informasi dari bagian keuangan BMT Jogjatama 
REKOMENDASI PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen Pembimbing Skripsi:

Nama Mahasiswa : Aris Setiawan


Nomor Mahasiswa : 04423022
Judul Skripsi : Efektifitas Strategi Bersaing BMT Jogjatama dalam
Meningkatkan Keunggulan Kompetitif

Menyatakan bahwa, berdasarkan proses dan bimbingan selama ini, serta dilakukan perbaikan,
maka yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti munaqasyah skripsi pada
Progam Stidi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Yogyakarta,18 Juni 2009

DRA. Rahmani Timorita Y.,M.Ag


KSU SYARIAH
BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT)
JOGJATAMA
BH:10/BH/KPTS/XII/2003
Jl. Nyi Ahmad Dahlan No. 5 Yogyakarta – Telp (0274)374051

SURAT TANDA PENELITIAN

Memperhatikan Surat Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia N0
139/Dek/70/FIAI/XI/2008, tanggal 11 Maret 2009, Tentang Permohonan Ijin Penelitian di BMT
Jogjatama, dengan ini Manajer BMT Jogjatama memberikan izin kepada :

Nama : Aris Setiawan


NIM : 04423022
Jurusan : Ekonomi Islam
Alamat :Jl.Wakhid Hasyim, no 88 Asrama Putra Ichlazul Amal

Bahwasannya nama yang tercatat di atas telah melakukan penelitian di tempat kami dengan judul
“ Efektifitas Strategi Bersaing BMT Jogjatama Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif.

Demikian surat izin ini kami buat, kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Yogyakarta, 16 juni 2009

a.n Manajer BMT Jogjatama

Rushan Rusli

Tembusan :
1. Rektor Universitas Islam Indonesia
2. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam UII
3. Yang Bersangkutan

You might also like