Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam
Progam Studi Ekonomi Islam
Oleh
ARIS SETIAWAN
04423022
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata di kemudian
hari penulisan Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia
menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas Islam Indonesia.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksa
Aris Setiawan
ii
NOTA DINAS
Hal : SKRIPSI Yogyakarta, _______________H
18 Juni 2009 M
Setelah kami teliti dan kami adakan perbaikan seperlunya, akhirnya kami berketetapan bahwa
skripsi saudara tersebut di atas memenuhi syarat untuk diajukan ke sidang munaqasah
Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Demikian, semoga dalam waktu dekat bisa dimunaqasahkan, dan bersama ini kami kirimkan
3 (tiga) aksemplar skripsi dimaksud.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Dosen pembimbing,
iv
ABSTRAK
Penelitian ini tentang strategi pemasaran produk BMT jogjatama dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif. Alasan peneliti meneliti strategi pemasaran BMT Jogjatama selain
karena peneliti tertarik dengan metode pemasaran BMT Jogjatama, di Jogjakarta banyak
lembaga keuangan mikro lainnnya yang mengharuskan BMT Jogjatama bersaing secara
kompeten. Metode yang di pakai peneliti adalah dengan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian tentang Strategi pemasaran yang di lakukan oleh BMT Jogjatama diantaranya dengan
meluruskan niat, sistem jemput bola, karyawan BMT sebagai marketing dan dai, memperluas
jaringan, media pemasaran menggunakan brosur, lewat pengajian dan sponsor bakti sosial,
sedangkan produk unggulan BMT adalah Musyarakah dan kartu Salam.
v
ABSTRACT
This study abaut The Effectivity of Marketing Strategy of BMT Jogjatama Products in
Increasing Competitive Advantage. Reason of researcher chek the strategy of marketing of BMT
Jogjatama of bisides because researcher interested with the method of marketing BMT, in
Jogjakarta of many other micro institution oblinging BMT Jogjatama compete in competence.
The method used by the reseacher is interview and documentation. The result of marketing
product strategy conducted by BMT Jogjatama are aligning the intension, ball picking system,
BMT employee as marketer and proselytizer, widening the network, marketing media using
brochures, by recting holy koran and sponsoring social activities. The superior product of BMT
Jogjatama are Musyarakah and Salam Card.
v
KATA PENGANTAR
vii
1 Orang tuaku, Ibunda Masruroh dan Ayahanda Asikin S,Pd . Ini mungkin
bukan apa-apa bagi ibunda dan ayahanda, Tetapi semua ini adalah karena
jasa-jasamu Ini semua adalah berkat do’amu dan tanpa ibunda dan ayahanda
aku bukanlah siapa-siapa.
2 Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid M.Ec. selaku Rektor Universitas Islam
Indonesia
3 Bapak Drs. Fajar Hidayanto, MM., selaku Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam
Universitas Islam Indonesia
4 Bapak Nur Kholis, S.Ag, M.Sh.Ec., selaku Dosen ketua Program Studi
Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
5 Ibu DRA, Rahmani Timorita Y, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi
atas kemurahannya dalam berbagi ilmu, tauladannya yang mulia, auranya
yang selalu bersahabat, kesabarannya dalam membimbing, nasehatnya yang
reformis, waktunya padatnya yang selalu diluangkan dan yang terpenting
adalah memberikan inspirasi tentang arti penting sebuah proses dalam
memaknai arti kehidupan ini.
6 Seluruh staff karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Agama Islam UII,
staff/karyawan Perpustakaan Pusat UII atas kerjasamanya dalam membarikan
pelayanan yang terbaik dalam pengumpulan materi skripsi yang diperlukan.
7 Seluruh staff karyawan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam
Indonesia atas keramahan yang diberikan kepada penulis selama menempuh
pendidikan di kampus FIAI UII.
8 Bpk Manajer BMT Jogjatama Rushan Rusli yang telah memberikan izin
penelitian, Terimakasih banyak untuk Bpk Ahmad Mustofa dan mba Suratmi
yang bersedia meluangkan waktunya mendampingi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi, serta seluruh karyawan/staff BMT Jogjatama.
8. Om dan tanteku, Om limi, om Reza, om Tarom, om Didin, om Ririn, tante
Eka, tante Atun terima kasih atas semuanya.
9. Buat adiku yang aku sayangi Neli dan Dita raihlah prestasimu setinggi
mungkin agar lebih baik dari kakakmu. buat mbahku terima kasih atas
doanya.
vii
10. Yang selalu menemaniku dikala susah & senang, ceria dah sedih Dian
Purniasari S.T (Thanks atas ide-idemu yang cemerlang, yang membuat
pandanganku terbang keangkasa tanpa harus kehilangan apa yang harus ku
lakukan sekarang. aku akan selalu bersamamu). Raden Agung Sulistyo
(sahabat yang selalu membuatku tertawa thanks udah minjemin komputere ),
Tatank (mari kita berdiskusi untuk mengembangkan wawasan), Bujank (ayo
bro kobarkan semangatmu, selasaikan skripsimu, raih cita-citamu. thanks
pinjaman bukunya). Hasan (ayo san semangat ojo mlempem, jangan putus
asa! kamu pasti bisa). Muqods, Mirza (kembangkan bakat kalian), Awank (
ayo berpetualang menikmati keindahan dunia) , Mr. Klonenk & master Aji
(ayo kita berpacu dalam melodi ).Pak Punk tasbihnya diputer lagi jangan
putus asa di tambah lagi usahanya, kamu pasti bisa nyusul aku... selamat
berjuang kawan....!
11. Buat Ibu Purwani dan Pak Ngadiyono terima kasih atas semuanya jasamu
begitu besar padaku
12. Buat temen-temen Ekis Beben (ayo futsal atuh tingkatkan berat badanmu),
Mila (wah udah jadi S2 neh...), Sugiharto ( moga-moga usahanya tambah
berkembang tambah lagi warung pecel lelenya). Wafa (ojo turu wae, mbayar
listrik se pak Santoso) dan temen- temen ekis lainnya yang gak bisa aku
sebutkan satu per satu ayo kita berjuang bersama kawan, kita gapai masa
depan yang sakinah mawadah wa rohmah )
13. Buat temen- temen Underscost... Santos FC (kang Iwan, Danang noe, Pacul,
Wisnu papatela, Linggar ,Aziz, Oki nyong, Bayu, Kolik ) mudah mudahan di
surga kita bisa maen futsal bareng lagi... amin....
14. Buat akang burjo (kang Amoy, kang Jimmy/jembling utangku udah lunas
kabeh lho.... terima kasih udah membantu menyambung hidup di saat- saat
bulan tua) Erwin udah pensiun euy jadi pegawai burjo, dah sukses neh jadi
pegawai kantoran!.... movie Box gitu loch..., selamat aja! Dapat gebetan juga
nih! Mudah-mudahan langgeng aja aminnn....
15. Buat Bapak dan Ibu Guruku / Ustadz-Ustadzku / Bpk dan Ibu Dosenku yang
telah memberikan ilmu dan berbagi pengalamannya kepadaku, akan ku ingat,
ku kenang dan ku hargai semua jasa-jasamu.
vii
16. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu sekaligus mendukung demi tersusunnya Skripsi ini.
Tiada suatu hal pun yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah
SWT saja. Oleh karena itu penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih
sangat banyak kekurangan-kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, kritik, saran dan koreksi sangat penulis harapkan untuk menuju dan
mendekati kesempurnaan. Akhir kalam penulis mengucapkan banyak terima kasih
dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan berguna untuk
kebaikan. Semoga karya ini dicatat sebagai amal baik. Amiin.
Aris Setiawan
vii
PEDOMAN TRANSLITERASI
September 1985 No: 158 dan 0543b/U/1987. secara garis besar uraiannya adalah
sebagai berikut:
A. Konsonan Tunggal
ب Ba’ B Be
ت Ta’ T Te
ج Jim J Je
د Dal D De
ر Ra’ R Er
س Sin S Es
viii
ص S{ad S{ Es (titik di bawah)
غ Gain G Ge
ف Fa’ F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Wau W We
هـ Ha’ H Ha
ي Ya Y Ye
B. Konsonan Rangkap
ﻦ
ّ ﺑﻬ ditulis bihinna.
C. Vokal Pendek
Fathah ( _َ_ ) ditulis a, Kasrah ( _ِ_ ) ditulis i, dan Dammah ( _ُ_ ) ditulis u.
viii
Contoh : أﺣﻤ َﺪditulis ah}mada.
رﻓِﻖditulis rafiqa.
ﺻﻠُﺢditulis s}aluha.
D. Vokal Panjang
Bunyi a panjang ditulis a>, bunyi i panjang ditulis i> dan bunyi u panjang ditulis
E. Vokal Rangkap
اﻝﺰﺣﻴﻠﻲditulis az-Zuh}aili>
Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta’
viii
G. Hamzah
1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang
mengiringinya.
3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis
4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang
apostrof ( ’ ).
ﺗﺄﺧﺬونditulis ta’khużûna.
yang bersangkutan.
viii
DAFTAR ISI
ix
2. Periklanan .................................................................... 14
3. Promosi Penjualan........................................................ 15
4. Publisitas ...................................................................... 15
5. Penjualan Pribadi ......................................................... 16
C. Struktur Organisasi BMT ........................................................ 17
D. Bauran Pemasaran ................................................................... 18
1. Produksi ....................................................................... 18
2. Harga ............................................................................ 19
3. Tempat .......................................................................... 19
4. Promosi ......................................................................... 20
E. Pengertian Perilaku Konsumen .................................................. 21
1. Tauhid ........................................................................... 22
2. Adil ............................................................................... 22
3. Kehendak Bebas ........................................................... 22
4. Amanah ......................................................................... 23
5. Halal .............................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 32
A. Sifat dan Jenis Penelitian ........................................................ 32
B. Populasi …………………………………………………….. 32
C. Sumber Data ………………………………………………... 32
D. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………… 32
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………….. 33
F. Teknik Analisis Data ………………………………………... 34
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………………. 35
A. Profil BMT Jogjatama ………………………………………. 35
1. Gambaran Umum BMT Jogjatama ………………….. 35
2. Tentang Karyawan BMT Jogjatama …………………. 37
3. Produk BMT Jogjatama …………………………….... 38
4. Program BMT Jogjatama …………………………….. 42
ix
B.Strategi Pemasaran Produk BMT Jogjatama ………………… 44
1. Strategi Pemasaran BMT Jogjatama …………………. 44
2. Tingkat Efektifitas BMT Jogjatama ………………….. 46
3. Penjualan Produk Unggulan yang berpengaruh
terhadap pendapatan BMT Jogjatama ………………… 47
BAB V PENUTUP………………………………………………………... 49
A. Kesimpulan …………………………………………………… 49
B. Saran ………………………………………………………….. 50
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………
Lampiran …………………………………………………………………………
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi tercakup nilai-nilai dasarnya
dalam islam yakni yang bersumber pada asas tauhid. Bahkan lebih dari sekedar nilai-
nilai dasar, seperti kesatuan, keseimbangan, keadilan, kebebasan dan
pertanggungjawaban. Islam telah cukup memuat nilai-nilai instrumental dan norma-
norma yang operasional untuk diterapkan dalam pembentukan lembaga-lembaga
ekonomi masyarakat.1
Kedudukan ekonomi dalam islam sangatlah penting karena ekonomi
merupakan salah satu faktor penting yang membawa pada kesejahteraan umat.
Pendapat Ismail Al-Faruq yang dikutip oleh Ahmad Dimiyati ( 1998 ) menyatakan
bahwa kegiatan-kegiatan ekonomi adalah pernyataan dari semangat ajaran islam,
karena ekonomi umat dan kemakmurannya adalah cita-cita yang ingin dicapai oleh
umat islam.2
Lahirnya lembaga keuangan syariah ” Baitul Maal Wat Tamwiil ” yang biasa
dalam Alquran. Sementara disisi lain, kendati haramnya riba bersifat mutlak dan
disepakati oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayat-ayat Alquran dan ijma’.3
1
Ahmad M. Saefudin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam ( Jakarta: Rajawali,
1987 ), cet. Ke-1, hlm.19
2
Ahmad Dimiyati, dkk, Islam dan Koperasi ( Jakarta : KOPINFO, 1998 ) hlm. 48
3
Yaitu kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilai-
nilai hukum islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw. ( QS. Al- Baqarah ayat 275-281 ),
Alquran dan terjemahnya UII Press. 2003
4
Makhlakul Ilmi SM,” Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syariah “, Yogyakarta:
UII Press 2002 hlm 2
2
hukum supaya badan hukum dari instansi yang berhak, BMT dapat mengajukan
sertifikat operasionalnya dari lembaga yang berhak seperti PINBUK ( Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Kecil ).
Dengan banyaknya lembaga keuangan syariah, menjadikan posisi BMT
JOGJATAMA sebagai salah satu lembaga keuangan syariah harus mampu bersaing
secara kompetitif yang memiliki karakter tersendiri dalam bersaing
(fastabiqulkhoirot), terutama dengan lembaga keuangan maupun bank syariah
ataupun konfensional yang sudah mempunyai nama dan sudah benefit dibidang
keuangan, sumber daya manusia ( SDM ) dan produk yang berkualitas. Melihat
perkembangan lembaga keuangan syariah yang begitu banyak muncul sebagai salah
satu alternatif lembaga keuangan mikro ( BMT JOGJATAMA ) sebagai salah satu
lembaga keuangan syariah memberikan solusi dengan menawarkan berbagai macam
produk, pembiayaan ataupun jasa yang mampu untuk bersaing.
Untuk memasarkan produk dan jasa BMT JOGJATAMA mempunyai pasar
yang cukup potensial karena terletak di wilayah Yogyakarta, yang merupakan salah
satu kota pariwisata, pendidikan, kuliner, kerajinan dll sehingga penulis mencoba
mengulasnya dalam bentuk tulisan berupa skripsi dengan tema ”EFEKTIFITAS
STRATEGI PEMASARAN PRODUK BMT JOGJATAMA DALAM
MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF ”, Dengan alasan bahwa
letak BMT jogjatama sangat strategis,jaringan banyak,pengelolaanya sesuai dengan
prinsip syariah, terbuka untuk di teliti dan transparan dalam memberikan tanggapan
dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di tanyakan oleh peneliti..
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah strategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan?
2. Produk apa sajakah yang diunggulkan BMT Jogjatama dalam menerapan
strategi strategi pemasaran?
3
C. Batasan Masalah
BMT Jogjatama adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun modal dari dana simpanan anggota dan memberikan pembiayaan atau
pinjaman dengan mudah dan jasa kepada anggotanya yang membutuhkan sebagai
lembaga keuangan dan perekonomian. Ditinjau dari sudut pemasaran, BMT
Jogjatama menerapkan fungsi-fungsi pemasaran yaitu Product ( Produk ), Place (
Tempat ), Promotion ( Promosi ), Price ( Harga )
Sesuai dengan keterbatasan yang ada pada penulis dalam berbagai hal, maka
penulis membatasi pembahasan ini pada strategi pemasaran BMT Jogjatama.dan
untuk menilai prestasi operasi BMT Jogjatama.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendiskripsikan srategi pemasaran BMT JOGJATAMA dalam
meningkatkan keunggulan kompetitif pada produk yang dipasarkan .
2. Untuk mendiskripsikan produk-produk unggulan BMT Jogjatama yang
berpengaruh terhadap pendapatan BMT.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat serta memberikan kontribusi
bagi praktisi maupun akademisi.
1. Bagi praktisi di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan
serta informasi tentang masalah yang perlu diadakan perbaikan dan
pembenahan serta kualitas produk, khususnya bagi BMT JOGJATAMA
dalam memberikan pelayanan.
2. Bagi akademisi diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi serta
wacana tentang bagaimana BMT JOGJATAMA mempunyai strategi
pemasaran yang bermutu dan berkualitas dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya.
F. Telaah Pustaka
Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan
yang sudah ada, pada umumnya semua peneliti akan memulai penelitiannya dengan
4
cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh para pakar peneliti sebelumnya.
Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan ditemukan oleh peneliti
dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati, mendalami dan menggali kembali
serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah ada maupun yang belum ada. Untuk
mengetahui hal-hal yang ada dan belum ada, dapat melalui laporan hasil penelitian
dalam bentuk jurnal ataupun karya-karya ilmiah.disini peneliti akan meneliti tentang
strategi pemasaran BMT jogjatama utuk lebih kompeten dalam memasarkan produk-
produk BMT.
Berkembangnya Bank-bank syariah di Negara-negara Islam berpengaruh ke
Indonesia. Pada awal periode 1980-an , diskusi mengenai Bank syariah sebagai pilar
ekonomi islam mulai dilakukan para tokoh yang terlibat dalam kajian tersebut adalah
M. Dawam Raharjo, AM Saefudin, M Amien Aziz, dll. Beberapa skala yang relatif
terbatas telah diwujudkan . diantaranya adalah Baitut Tamwil – Salman Bandung,
yang sempat tumbuh mengesankan . Di Jakarta juga dibentuk lembaga serupa dalam
bentuk koperasi, yakni koperasi Ridho gusti.
Untuk memasarkan produk BMT, maka perlu adanya pengenalan, promosi
dan pemasaran nama dan produk BMT terhadap masyarakat. Penelitian Ulfah
Safrini5,yang mengangkat tentang Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E Terhadap
Loyalitas Nasabah ( Studi Bank Muamalat Indonesia) dimana peneliti menjelaskan
bahwa variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas
nasabah. Semakin baik promosi yang ditawarkan kepada nasabah, maka sikap
loyalitas nasabah pun akan semakin tinggi. Oleh karena itu, promosi merupakan
sesuatu yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah. Salah satu
tujuan promosi BMT adalah menginformasikan segala produk yang ditawarkan dan
mrnampung dana umat islam yang begitu besar dan menyalurkannya kembali kepada
umat islam terutama pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan bantuan
modal untuk pengembangan bisnisnya dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan
kepada para nasabah berdasarkan prinsip syariah, seperti murabahah, mudharabah,
musyarakah, qardl dan lain-lain.
5
Ulfah Safrini (2002) Pengaruh Strategi Pemasaran Shar-E terhadap Loyalitas Nasabah .
(Studi pada Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta) Tesis Pasca Sarjana UIN fak.Syariah
KUI.hlm 64
5
Karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh variabel
Marketing Mix terhadap volume penjualan pada majalah suara Muhammadiyah
Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel Marketing
Mix yang menitik beratkan pada biaya-biaya yang ditetapkan dan dialokasikan setiap
variabelnya, yang mana dari biaya-biaya tersebut dapat dianalisis adanya pengaruh
srategi bersaing pemasaran ( Marketing Mix ) terhadap volume penjualan produk.
Hasilnya variabel harga dan variabel distribusi mempunyai pengaruh signifikan
terhadap volume penjualan dibandingkan dengan variabel produk dan variabel
promosi.6
Karya ilmiah lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah pengaruh
pelayanan dan promosi terhadap jumlah nasabah tabungan BRITAMA pada PT. BRI
( Persero ) kantor cabang Yogyakarta Cik Ditiro yang menyatakan bahwa pelayanan
dan promosi merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh
sebuah bank guna meningkatkan jumlah nasabah. Karena berhasil atau tidaknya
suatu bank dalam meningkatkan jumlah nasabah tergantung dari baik buruknya dan
lancer tidaknya pelayanan dan promosi yang dilakukan oleh suatu bank. Dari
penelitian ini dihasilkan bahwa variable yang paling dominan berpengaruh terhadap
peningkatan jumlah nasabah adalah variabel pelayanan.7
Khoirunisa dalam penelitiannya yang berjudul Preferensi Masyarakat
Terhadap Bank Syariah ( Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia dan Ban BNI k
Syariah Yogyakarta ), menyatakan bahwa informasi mengenai karakteristik dan
perilaku nasabah sangat diperlukan sebagai salah satu upaya strategi pengembangan
bank syariah . Preferensi nasabah dalam menabung bank syariah dipengaruhi oleh
faktor ekonomis seperti mendapatkan manfaat ekonomi, pertimbangan menabung
karena pelayanan yang cepat, fasilitas online, lokasi yang mudah dijangkau dan
sistem keuangan bank yang sehat. Adapun faktor agamisnya, seperti sesuai dengan
perintah agama untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat, supaya
memiliki pemahaman terhadap prinsip-prinsip agama islam dengan baik, agar
6
Lilik Gunawan,”Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan pada
majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta” Skripsi UAD Yogyakarta Tahun 2003 tidak
dipublikasikan.
7
Nur Hidayah, “Pengaruh Pelayanan dan Promosi terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah
Tabungan BRITAMA pada PT. BRI ( Persero ) kantor Cab. Yogyakarta Cikditiro “ Skripsi STIS
Yogyakarta th. 2003.
6
memiliki informasi tentang perbankan syariah dan adanya kondisi lingkungan yang
agamis.8
Studi penelitian pada sebuah karya ilmiah lain yang ada kaitannya dengan
promosi yaitu “ Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah
pada Bank BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta”9. Dalam skripsi tersebut peneliti
menyebarkan angket yang berisikan pendapat berupa soal-soal mengenai promosi
yang dilakukan oleh Bank BPD DIY selanjutnya dinilai dan dianalisis dengan
menggunakan analisis korelasi produk moment. Hasil analisis menyatakan bahwa
promosi sangat efektif dan signifikan terhadap usaha untuk meningkatkan jumlah
nasabah. Periklanan merupakan alat promosi yang paling efektif dengan 72%
responden. Selanjutnya penyusun tidak menemukan lagi penelitian yang menyangkut
promosi pada BMT maupun pada Bank. Hal ini kebanyakan bank tidak bersedia
dalam mempublikasikan laporan keuangannya secara terperinci karena sudah
menjadi kerahasiaan bank.
Pemasaran sesungguhnya merupakan fungsi utama dalam suatu perusahaan,
karena tanpa pemasaran barang yang diproduksi tidak akan ada gunanya. Demikian
pula sumber daya manusia (SDM) yang tersedia, harus disesuaikan kemampuannya
agar sanggup memprodukasi dan memasarkan barang yang telah diproduksikan.
Untuk mendukung proses pemasaran itu, peran manajer pemasaran adalah
bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan strategi pemasaran10.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan11 . Promosi adalah aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan
atau mengingatkan pasar sasaran 12.
8
Delta Khoirunisa,” Preferensi Masyarakat Terhadap Bank yariah ( Studi Kasus Bank
Muamalat dan Bank BNI Syariah Yogyakarta )” Simposium Nasional I, Sistem Ekonomi Islami, P3EI-
FE UII, Yogyakarta ( 13-14 Maret 2002 ) halm.27
9
Eni Lestari, “ Analisis Kegiatan Promosi untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah pada Bank
BPD DIY Cab. Utama Yogyakarta.”Skripsi Universitas Negri Yogyakarta th. 2002 halm. 89
10
M.Manulang , Pengantar Bisnis (Yogyakarta;Gajah Mada University Press, 2002) hlm 207
11
Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran ( Yogyakarta ; ANDI 1997) hlm 95
12
Ibid hlm 219
7
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 tentang
akuntansi perbankan Syariah yang dinyatakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI);
akuntansi perbankan syariah sebenarnya merupakan penjabaran yang lebih detail
tentang standar pengakuan dan pengukuran berbagai item dan transaksi yang dikenal
dalam Bank Syariah seperti; Mudhorobah, Musyarokah, Salam, Istisna, Wadiah,
Qord, dan transaksi berbasis imbalan seperti; Zakat, Infaq, Shodaqoh, kemudian juga
dijelaskan standar pengajian laporan keuangan dan pengungkapannya 13.
Phillip Kotler(1997) mendefinisikan marketing mix sebagai perangkat alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan (Controller) dan di padukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran14 . Alat
pemasaran atau yang lebih dikenal sebagai 4P itu adalah : Product, Price, Place, dan
Promotion (produk,harga,distribusi, dan promosi).
G. Sistematika Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini dirumuskan dalam lima bab. Agar dalam
penyusunan skripsi ini lebih sistematis dan terfokus, maka penulis sajikan
sistematika pembahasan sebagai gambaran umum penulisan skripsi.
Bab satu berisi tentang pendahuluan yang menggambarkan bentuk, isi, dan
metode penelitian, yang di jabarkan dalam; latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori,
metode penelitian, serta sistematika pembahasan.
Bab dua membahas mengenai gambaran umun tentang Landasan teori Strategi
pemasaran produk-produk BMT, manajemen pemasaran , bauran pemasaran /
Marketing Mix, loyalitas nasabah , dan perilaku konsumen. Permasalahan tersebut
dibahas dengan maksud memberikan gambaran lebih jelas mengenai teori yang
menjadi pandangan dalam penelitian ini.
Bab tiga menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti
Bab empat menjelaskan tentang profil tempat penelitian (BMT Jogjatama)dan
analisis data yang didapat dari lapangan dan di analisa sesuai dengan metode penelitian
13
Pernyataan Standar akuntansi Keuangan (PSAK) no;59
14
Phillip Kotler dan Gray Amstrong, Dasar-Dasar pemasaran .Alih bahasa Alexander
Sindoro (Jakarta: Prenhellindo. 1997) I ;48
8
yang telah dicantumkan pada bab sebelumnya yaitu terkait dengan Efektifitas Strategi
Bersaing BMT JOGJATAMA atas produk-produk yang dipasarkan. Bab ini juga
merupakan inti dari penelitian dengan mendiskripsikan strategi pemasaran BMT
Jogjatama .
Bab lima berisi tentang kesimpulan dari seluruh masalah yang telah dibahas
sebagai jawaban atas pokok masalah. Yang kemudian akan disertakan saran-saran yang
di harapkan akan menjadi masukan sebagai tindak lanjut dari penelitian.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
d. Luruskan niat dengan menyatakan ikrar dalam hati hendak maksimal
dalam memasarkan produk BMT dan peantang menyerah menghadapi
segala tantangan karena pertolongan Allah SWT akan dating
menyertai langkah-langkahnya.
2. Perhatikan Ulama
Hal penting yang perlu diperhatikan pengelola BMT dalam memasarkan
produknya adalah melakukan kunjungan ke ulama dengan menjelaskan bahwa
BMT di kelola dengan baik mengikuti prinsip-prinsip syariah. Sekali-kali ajak
mereka menengok BMT serta praktik pengelolaaan dana dan program-
program BMT. Perlu dipikirkan langkah-langkah strategis yang
memungkinkan BMT menjalin kerjasama dengan lembaga atau
organisasisosial keagamaam yang berbeda di bawah pengaruh ( naungan )
ulama antara lain ; produk-produk simpanan berbagi hasil BMT, Simpanan
Pendidikan untuk para santri, Simpanan Haji, Simpanan Qurban, Simpanan
Iedul Fitri dan simpanan lain yang dapat mengakses kebutuhan umat. Sebagai
imbangan BMT perlu mempertimbangkan pemberian bagi santri berprestasi /
kurang mampu atau sumbangan sarana ibadah18.
3. Memperluas Jaringan Kerjasama
Langkah berikutnya yang harus dilalui pengelola dalam memasarkan
produknya adalah dengan memperluas jaringan kerjasama saling
mengintungkan ( simbiosis mutualisme ) dengan berbagai pihak, sepanjang
tidak mengingkari prinsip-prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai
landasan utama usaha BMT. Kerjasama ini dimungkinkan sebagai upaya
BMT semakin kukuh di masyarakat karena mengalirnya dukungan dan
kerjasama dari berbagai pihak19, Antara lain ;
a. Para Aghniya yaitu orang-orang muslim yang memiliki kelebihan
harta ( surplus unit ).
b. Pengusaha muslim yang jujur dan memiliki komitmen kuat terhadap
pemberdayaan ekonomi umat.
18
Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 59
19
Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 60
11
c. Perbankan Syariah, lokal maupun nasional, lembaga-lembaga mikro
keuangan syariah lainnya, lembaga permodalan, serta instansi
pemerintah maupun swasta yang bergerak dalam bidang ekonomi dan
bisnis.
d. Semua pihak yang memiliki komitmen sama dalam pemberdayaan
ekonomi komponen mayoritas bangsa yang banyak memiliki
komitmen sama dalam pemberdayaan ekonomi komponen mayoritas
bangsa yang hidup di wilayah akar rumput ( grass root ).
4. Jemput Bola
Sebagai lembaga keuangan yang belum lama lahir, BMT membutuhkan
promosi dan sosialisasi secara lebih optimal di masyarakat. Keaktifan
pengelola dalam memasarkan produk BMT merupakan komponen terpenting
diantara komponen-komponen lainnya yang akan menentukan tingkat
keberhasilan lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat di lakukan untuk
mencapai target-target pemasaran produk BMT di awal operasionalnya
adalah dengan melakukan pendekatan “ jemput bola “ pendekatan ini
dilakukan dengan cara petugas langsung mendatangi calon nasabah petugas
leluasa menjelaskan mengenai konsep keuangan syariah serta system dan
prosedur operasional BMT20.
Dari perspektif syariah, jemput bola dapat pula dipahami sebagai upaya
BMT mengembangkan tradisi silatutahmi yang menurut Rosulullah SAW
dapat menambah rezeki, memanjangkan umur serta menjauhkan manusia dari
dendam dan kebencian. Setelah keempat pendekatan umur serta menjauhkan
manusia dari di atas dilalui, selanjutnya perlu dikembangkan strategis
pemasaran di bawah ini;
a. Pengelola BMT harus mampu bertindak jujur, amanah, professional
dibidangnya dengan mewujudkan signifikasitransparansi dibidang
manajemen. Keikhlasan menerima kritik dan saran, bijaksana dalam
mengambil segala keputusan penting, serta mampu memberikan
pelayanan terbaik kepada semua orang.
20
Makhluul ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta; UII
Press hal, 61-63
12
b. Memilih produk penghimpunan dana yang tepat dengan ukuran
sederhana ( mudah dalam pemasaran, pengelolaan, maupun
penerapannya sesuai prinsip-prinsip syariah ), tidak terlalu beresiko
artinya dana tersebut dipercayakan penyimpanannya untuk jangka
waktu relatif lama 1 sampai 2 th atau lebih dan besaran beban bagi
hasil usaha ditentukan berdasarkan perhitungan yang wajar namun
tetap kompetitif. Mempunyai nilai jual yang tinggi maksudnya adalah
bahwa produk penghimpunan dana yang ditawarkan benar-benar
menjawab kebutuhan konkret masyarakat kelas menengah di bawah
(defisit-units ).
21
Bashu swasta dhammesta, Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE
Yogyakarta hlm 4
22
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 66
13
mempengaruhi konsumen23. Dalam praktiknya paling tidak ada empat mcam
sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap Bank dalam
mempromosikan baik produk maupun jasanya. Pertama promosi melalui
iklan ( advertising ). Kedua melalui promosi penjualan ( Sales Promotion ).
Ketiga publisitas ( Publicity ). Dan keempat adalah melalui penjualan (
Personal Selling ).
2. Periklanan ( Advertising )
Iklan adalah sarana yang digunakan oleh bank guna menginformasikan
segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh Bank. Tujuan promosi lewat iklan
adalah berusaha untuk menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya24.
Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai
media seperti;
1. Pemasangan Billboard ( papan nama ) dijalan-jalan strategis.
2. Percetakan brosur dan disebarkan disetiap cabang atau pusat
perbelanjaan.
3. Pemasangan sepanduk di lokasi strategis.
4. Melalui Koran atau majalah.
5. Melalui televisi, radio atau media lainnya.
Agar iklan efektif dan efisien maka diperlukan program pemasaran yang
tepat:
1. Identifikasi pasar sasaran dan motif pembeli.
2. Tentukan misi yang menyangkut sasaran penjualan dan tujuan periklanan.
3. Anggaran iklan yang ditetapkan.
4. Merancang pesan yang akan disampaikan.
5. Memilih media yang akan disampaikan.
6. Mengukur dampak dari iklan.
Keunggulan promosi melalui iklan, antara lain :
1. Presentasi Publik, artinya iklan menawarkan pesan yang sama kepada
banyak orang.
23
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana Jakarta 2004 hlm 176
24
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm 177
14
2. Prevasines, yaitu berpeluang untuk mendramatisir produk melalui
pemanfaatan suara, warna, atau bentuk produk.
3. Impresionality, maksudnya konsumen atau nasabah tidak wajib untuk
memperhatikan dan merespon iklan sekarang.
25
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 179
26
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181
15
diharapkan akan menarik nasabah. Kegiatan publisitas dapat dilakukan
melalui :
a. mengikuti pameran,
b. mengikuti kegiatan amal,
c. mengikuti kegiatan social,
d. sponsosship kegiatan.
27
Kasmir. Pemasaran Bank; Kencana; Jakarta. 2004 hlm, 181
16
Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service
atau Service Assistensi.
Musyawarah Anggota
Pemegang Simpanan Pokok
Manajemen
Maal Tamwil
17
Ket : …………………….= garis koordinasi
= garis komando
28
Amin Abdullah, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah. PT. Grasindo. Jakarta ( 2007 ); hlm
59-62
18
“Sesungguhnya Nabi SAW. Melarang jual beli dengan lemparan batu
dan jual beli yang samara (gharar) .H.R Muslim.29
.“Hakim bin Hizam bertanya: “Ya Rasulullah! Sesungguhnya saya
membeli beberapa barang dagangan, maka apakah yang halal bagiku
daripadanya, dan apa pula yang haram bagiku?” Nabi
Menjawab:”Apabila engkau membeli sesuatu, maka janganlah engkau
jual, sebelum engkau memegangnya (menerimanya)” H.R.Ahmad30.
Kualitas dari suatu produk harus menjadi perhatian utama dimana
barang yang dijual harus jelas dan baik kualitasnya, agar calon pembeli
dapat menilai dengan midah terhadap produk tersebut.
Dengan demikian, pengertian produk dalam ekonomi syariah haruslah
memenuhi standarisasi mutu, berdaya guna, mudah di pakai, indah dan
memiliki daya tarik.
2. Harga ( Price )
Penentuan harga dalam ekonomi syariah didasarkan atas mekanisme
pasar, yakni harga ditentukan berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran atas azas sukarela ( an’taradhiin ). Sehingga tidak ada satu
pihak pun yang teraniaya atau terzalimi. Dengan syarat kedua belah pihak
yang bertransaksi mengetahui mengenai produk dan harga yang
dipasarkan.
Islam memperbolehkan ketentuan monopoli, duopoly atau oligopoly
dalam penentuan harga serta keuntungan yang diperoleh dari suatu produk
merupakan keuntungan normal31. Islam melarang praktir ikhtiar, yaitu
mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan jalan menjual
lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi atau yang sering kita
kenal monopoly’s rent seeking. Sabda Rasullulah SAW :
” Sesungguhnya Allah Penentu harga, Penahan, Pelepas dan Pemberi
rizki, dan sesungguhnya aku berharap bertemu dengan Allah dalam
29
Hamzah ya’kub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) cet 1
,hal 133
30
Ibid. hal 93
31
Adiwarman Karim, Bank Islam. (Analisis Fiqh dan Keuangan.) Rajawali; Jakarta 2003
19
keadaan tidak seorang pun daripada kalian menuntut aku karena
perbuatan dhalim terhadap jiwa atau tentang harga(barang-barang).
(H.R.Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan disahkan oleh Ibnu
Hibban)32.
3. Tempat ( Place )
Penentuan tempat ( Place ) yang mudah terjangkau dan dilihat akan
memudahkan bagi konsumen untuk mengetahui, mengamati dan
memahami dari suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Penentuan tempat
didasarkan atas jenis usaha atau produk yang diciptakan. Misalnya untuk
produk-produk sembako ( Customer Good ) yang tidak tahan lama akan
lebih baik jika ditempatkan dekat dengan keberadaan konsumen. Untuk
barang-barang berharga dan bermutu tinggi akan lebih baik jika
dibayarkan di tempat yang berkesan mewah.
Penempatan suatu produk atau jasa sangat mempengaruhi tingkat
harga, semakin representative suatu tempat maka berdampak akan semakin
tinggi nilai suatu produk.
4. Promosi ( Promotion )
Promosi dalam system ekonomi syariah harus memperhatikan nilai-
nilai kejujuran dan menjauhi penipuan. Media atau saran dan metode yang
di gunakan harus sesuai dengan syariah. Beberapa kelemahan promosi
menurut Aux Schulz dalam buku The Marketing Game, yakni been thre,
done that : penyakit mengantuk : barang hasil tidak bermutu ( Trinkets and
Trustuitis )
a. Been There, done that, yakni sebuah kondisi yang merasa puas dengan
system promosi tahun lalu kemudian system it uterus dipertahankan.
b. Penyakit mengantuk, yakni terjadi karena lemahnya promosi yang
dilakukan sangat membosankan konsumen sehingga konsumen
mengantuk dan tidur, pemberian kupon adalah salah satunya.
32
Hamzah ya’kub, Kode etik dagang menurut islam. CV.Diponegoro.Bandung (1984) hal
167 cet I
20
c. Barang kecil dan tidak bermutu ( Trinkest ). Yakni penyakit yang sering
ditemui dalam promosi adalah pemberian barang kecil dan tak bermutu.
Konsumen dianggap anak kecil yang membutuhkan barang-barang
pemberian, memang biaya promosi tidaklah besar, tetapi biasa dipastikan
kerugian akan terjadi dengan metode promosi seperti itu.
Tabel 2.1 Kombinasi aspek-aspek strategi pemasaran, atau 4P dari marketing mix menurut Mc
Carthy33
33
Philip Kotler, op. cit. hlm 89
34
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisis Perilaku Konsumen ) BPFE
Yogyakarta 2000, hlm15
21
Menurut Engel., Blackwell Perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan
jasa . termasuk proses yang keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini35.
Teori konsumsi menurut perspektif islam. Secara garis besar dapat dibagi
menjadi 4 aksioma pokok36, yaitu ;
1. Tauhid ( Unity / Kesatuan )
Karakteristik utama dan pokok dalam islam adalah “ Tauhid “ tujuannya
adalah jauh kedepan, yaitu menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan
mencapai ridho-Nya, rabbaniyyah gayah ( tujuan ) dan wijhah (sudut pandang )37.
35
J.F Engel R. Blackwell alih bhs fx. Budianto. Bina Aksara. Jakarta 1994 hlm 3 Perilaku
Konsumen
36
Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm 168-
172
37
Sayed Nawab Haidar Nafqi, Etika dan Ilmu Ekonomi, suatu sintesis Islami, Bandung;
Mizan, 1985. hlm 78 - 79
38
Al-Quran Q.S ; 84 ; 6. Yogyakarta, UII Press. 2002
22
tersebut. Salah satu manifestasi keadilan menurut Al-Quran adalah
kesejahteraan39.
3. Free Will ( Kehendak Bebas )
Manusia merupakan makhluk yang berkehendak bebas, namun kebebasan ini
tidaklah berarti bahwa manusia terlepas dari qadha dan qodar yang merupakan
hokum sebab akibat yang didasarkan pada pengetahuan dan kehendak tuhan.
Pandangan Al-Quran terhadap nurani manusia adalah kebebasan dan
kemerdekaan, dimana fitrah illah dapat hidup dalam segala keadaan dan
lingkungan, sehingga Allah memberikan ganjaran dan siksaan kepada manusia.
“ Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat
(Ash-Shaaffaat; Ayat 96 )”40
4. Amanah ( Responsibility / tanggungjawab )
Etika dari kehendak bebas adalah pertanggungjawaban. Dengan kata lain,
setelah melakukan perbuatan maka ia harus bertunggungjawab. Suatu hubungan
logis dengan adanya prinsip kehendak bebas. Allah berfirman, yang artinya :
39
Al-Quran Q.S ; 5,8,7. Yogyakarta , UII Press. 2002
40
Al-Quran Q.S ; 37 ; 96. Yogyakaaaarta, UII Press. 2002
41
Al-Quran Q.S ; 99 ; 7. Yogyakarta, UII Press. 2002
23
Sebagai contoh pengharaman khamr dalam arti luas, adalah upaya antisipasi yang
ditimbulkan baik bagi konsumen ( secara jasmani atau rohani )42.
42
Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. BPFE. Yogyakarta 2004 hlm. 172
43
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm 59
24
2. Kelas Sosial
Terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat atau yang dikenal dengan
istilah ( social stratification ) “ kelas sosial / lapisan sosial “ menurut ahli
sosiolog Pitirim A. Sorokin adalah bahwa pembedaan penduduk atau
masyarakat terbagi menjadi beberapa kelas secara bertingkat. Di masyarakat
kita pada pokoknya kelas sosial dapat dikelompokkan kedalam tiga golongan,
yaitu44 :
1. Golongan atas
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; pengusaha-pengusaha
kaya, pejabat-pejabat tinggi.
2. Golongan menengah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; karyawan instansi
pemerintah, pengusaha menengah.
3. Golongan rendah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain ; buruh-buruh pabrik,
pegawai rendah, tukang becak dan pedagang kecil.
Perilaku konsumen antara kelas sosial yang satu akan sangat berbeda
dengan kelas lain, karena golongan sosial ini menyangkut aspek sikap yang
sangat berbeda –beda. Artinya pembagian kelas sosial bagi pemasaran dapat
di gunakan sebagai variable yang bebas ( independent ) untuk
mensegmentasikan pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap
kegiatan pemasaran perusahaan. Antara berbagai kelas sosial dapatlah
diamati adanya perbedaan yang cukup menyolok dalam hal kegiatan-kegiatan
mengisi waktu luang, membaca majalah, selera makan, perhatian pada mode,
kesediaan menerima inovasi baru.
44
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm, 63
25
3. Keluarga
Istilah keluarga ( family ) dipergunakan untuk menggambarkan barbagai
macam bentuk rumah tangga. macam-macam bentuk keluarga tersebut
adalah45
• Keluarga inti ( nuclear family ), menunjukkan lingkup keluarga yang
meliputi ayah, ibu, anak-anak yang hidup bersama.
45
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm70
46
Basu Swasta Dharmmesta. Manajemen Pemasaran ( Analisa Perilaku Konsumen ) BPFE.
Yogyakarta 2000, hlm 71
26
3. Dominasi Istri ( wife dominant ) dimana sebagian besar pembelian
untuk rumah tangga diputuskan oleh istri.
4. Syncratic dimana sebagian besar keputusan untuk membeli kebutuhan
dilakukan bersama-sama.
Siklus kehidupan keluarga dalam pembelian akan berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan tahap di dalam siklus kehidupan keluarga ( family life
cycle ), yaitu sesuai dengan tahapan yang alami dalam kehidupan keluarga
dan sifat umum untuk masing-masing tingkat, serta pembelian yang mungkin
dilakukannya.
47
Hani handoko.manajemen pemasaran, BPFE Yogyakarta, 2000, hlm99
27
dan cara yang tepat dalam mempengaruhi konsumen melalui
promosinya.
3. Model logis, model perilaku konsumen ini berusaha menggambarkan
struktur dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai (a)
jenis,bentuk,modal dan jumlah yang akan dibeli, (b) tempat dan saat
pembelian, (c) harga dan cara pembayaran.
c. Struktur keputusan
48
Basu swastadharmmestha, manajemen pemasaran(analisa perilaku
konsumen)BPFE,Yogyakarta, 2000.hlm102-104
49
Yazid, Pemaaran jasa(konsep dan implementasi), Ekonisia FE
UII,Yogyakarta,2005.hlm44
28
d. Tahap Pengambilan keputusan Untuk Membeli
29
a. Lokasi penjualan yang strategis, pelayanan yang baik, tempat persediaan
yang mudah di capai.
b. Desain toko
c. Kemampuan tenaga penjualnya
d. Harga
e. Pengiklanan dan sales promotion dari toko
f. Servis yang di tawarkan
g. Penggolongan barang.
c. Perlindungan Konsumen
Kesadaran tentang kewajiban terhadap konsumen sampai sejauh ini belum
banyak terimplementasikan dalam dunia usaha. Pada tahun 1962 adalah presiden
John F. Kennedy mengirim usulan kepada kongres apa yang disebut “ Special
Message on Protecting the Costumers Interest”, dimana beliau menetapkan empat
hak yang dimiliki oleh konsumen : The Right to Safety, The Right to be Informed,
The Right to Choose, The Right to be Heard. Namun perumusan ini kurang lengkap,
karena itu hak-hak konsumen meliputi hak atas keamanan, hak atas informasi, hak
untuk memilih, hak untuk didengarkan, hak lingkungan hidup (jaminan bahwa
komoditas tidak merusak lingkungan sekitar) dan hak konsumen atas pendidikan (
yaitu hak konsumen dididik untuk dapat melakukan kritik atas suatu komoditas ) di
Indonesia. Semua hak tersebut telah masuk dalam undang-undang tentang
perlindungan konsumen sejak 1999, termasuk di dalamnya hak-hak lain seperti hak
untuk mendapatkan advokasi. Serta perlindungan dan hak untuk mendapatkan ganti
rugi51.
51
Muhammad, Etika Bisnis Islami. UPP AMP YKPN. Yogyakarta 2004, hlm 161
30
Dalam jurnal bisnis bergengsi Harvard business review edisi desember2003,
Frederick F.Reicheld, pakar loyalitas pelanggan menyatakan bahwa sebenarnya
cukup satu pertanyaan saja yang perlu diajukan untuk mengukur tingkat kepuasan
dan loyalitas pelanggan, apakah pelanggan akan merekomendasikan produk atau
perusahaan itu kepada orang lain?
Loyalitas pelanggan adalah sesuatu yang lebih daripada sekedar pembelian
berulang (repeat purchases). Banyak yang masih menyangka bahwa jika pembeli
membeli produk kita terus-menerus sudah pasti dia merupakan pelanggan loyal.
Belum tentu. Seseorang melakukan pembelian berulang atau rutin menggunakan jasa
kita bias jadi bukan karena loyal, melainkan disebabkan hal-hal lain, misalnya
terbatasnya pilihan atau kurangnya informasi tentang produk lain52.
Jadi pada hakekatnya, konsumen mengandung pengertian yang sangat luas
sebagaimana yang di ungkapkan oleh presiden Amerika Serikat John F kennedy “
Consumers by definition Include Us All”( Secara definisi kita semua adalah
konsumen )53. Undang-undang perlindungan konsumen no. 8 tahun 1999 BAB I,
Pasal I, No. 2 mendefinisikan konsumen adalah “setiap orang pemakai barang atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk yang lain dan tidak untuk diperdagangkan“54.
52
Hernawan Kerta Jaya” On Marketing Mix ( Seri 9 Elemen Marketing ). Mizan. Bandung
2006. Hal 71 – 72.
53
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen, Grasindo; Jakarta 2000. Hal 2.
54
Pemerintah Republik Indonesia. Undang – undang perlindungan konsumen, monopoli dan
undang – undang hak cipta, paten dan merk. Penerbit CV Tamita Utama : Jakarta 1999. Hal 5.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Sifat penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data,
dengan cara menyajikan, menganalisis dan menginterprestasikan data55.
B. Populasi
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya
57
akan diduga . Dengan demikian maka dalam penelitian ini yang dijadikan populasi oleh
peneliti adalah seluruh nasabah dan karyawan BMT Jogjatama. Objek yang di temui oleh
peneliti adalah 26 nasabah dan satu orang manajer marketing.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber yang di jadikan bahan penelitian adalah data
primer, yaitu data yang langsung di peroleh dari sumbernya yaitu BMT Jogjatama.
Data ini merupakan data mentah dari hasil wawancara dan dokumentasi yang
kemudian diolah dan disimpulkan oleh peneliti.
55
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, cet.8 (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2007), hal. 44.
56
Ibid, hal. 46.
57
Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, cet. II ( Jakarta; PT
Pustaka LP3ES, 1995), hal.152.
32
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan dua metode
yaitu :
a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang
dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian58.Penulis
mengumpulkan data dengan wawancara atau tanya jawab langsung dengan
beberapa karyawan BMT Jogjatama.
Jenis wawancara yang penyusun pilih adalah wawancara terbuka dan
terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang
diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara itu. Sedangkan
terstruktur adalah pewawancara yang menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan yang diajukan59.
Adapun yang menjadi informan adalah sebagian pengurus, pengawas,
karyawan dan sebagai anggota yang memiliki informasi tentang permasalahan
penelitian.
b. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen60. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data-data yang berupa diktat,
catatan, arsip,dan sebagainya yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan
tentang sejarah berdirinya BMT Jogjatama, susunan kepengurusan, program
kegiatan BMT dan produk-produk yang dipasarkan BMT Jogjatama.
58
Koentjaraningrat, Metode-metode dalam masyarakat ( Jakarta : PT. Gramedia, 1993 ), cet,
Ke-5, hlm. 129
59
Lexy J. Moleong, Op. Cit, hlm.137-138.
60
Ibid,hlm.73
33
Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan dua permasalahan pokok
yang penulis angkat dengan cara:
1. mendeskripsikan strategi bersaing BMT Jogjatama dalam meningkatkan
keunggulan kompetitif pada produk yang telah di pasarkan dengan
mengungkapkan;
a. strategi pemasaran yang dilakukan oleh BMT Jogjatama
b. mengukur rata-rata tingkat efektifitas tiap bulannya yang diperoleh BMT
Jogjatama
2. mendeskripsikan dan mengklarifikasi tentang penerapan teori pemasaran
yang meliputi 4P( Product Price Place Promotion). Dari teori pemasaran
tersebut yang lebih di tekankan oleh peneliti adalah permasalahan yang berkaitan
dengan penjualan produk dan jasa BMT terhadap jumlah pendapatan yang
diperoleh BMT Jogjatama yaitu dengan mengeksplorasi produk unggulan BMT.
34
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
35
konsep syariah dan mengaplikasikannya, penerapan SOP yang baku dan
tepat dengan visi manajemen yang berorientasi pada prestasi, potensi pasar
binaan yang jumlahnya lebih dari 20 pasar, dengan jumlah nasabah lebih
dari 6.000 anggota. Pengakuan pemerintah dan puluhan organisasi /
lembaga yang menjadi mitra kerja, serta citra dan nama baik yang sudah
mulai tertanam di masyarakat, menjadi pendorong dan kekuatan sendiri,
sehingga harapan dan masa depan BMT jogjatama yang sudah menjadi aset
di masyarakat terus berperan aktif untuk kemajuan perekonomian umat.
Melalui kerja keras dan semangat kebersamaan serta ridho Allah SWT.
b. Visi,Misi, dan BMT Jogjatama
Visi BMT Jogjatama adalah menjadi mitra terpercaya dalam
membangun kemandirian ekonomi umat menuju terbentuknya masyarakat
madani.
Misi BMT Jogjatama adalah mendorong terjadinya proses percepatan
pelaksanaan ekonomi syariah yang berkelanjutan.
c. Moto,Jargon, tujuan BMT Jogjatama
Moto BMT Jogjatama adalah Profesional Menjaga Amanah
Jargon BMT Jogjatama adalah Jogjatama!!! Maju Bersama, sukses
bersama…bismillah…
Tujuan BMT Jogjatama adalah sebagai berikut;
Meningkatkankesejahteraan Umat melalui pendekatan
pemberdayaan dan pengembangan ekonomi dan sosial dengan
dasar syar’i.
Memberikan pelayanan terbaik kepada umat dengan sikap amanah
dan professional sesuai dengan fungsi dan peran BMT.
d. Nilai dan Prinsip Dasar BMT Jogjatama
Nilai dasar BMT Jogjatama adalah Moral (Amanah, Jujur, dan Ikhlas).
Prinsip dasar BMT Jogjatama adalah Profesional, Akuntabilitas,
Konsisten, dan Berkesinambungan
e. Kedudukan Lembaga
Kedudukan BMT Jogjatama adalah Netral, Non Partisan, Independen,
Mandiri
36
f. Manajemen
Dikelola oleh personil dengan kemampuan profesional pada
bidangnya yang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kemampuan
ekonomi masayarakat muslim menuju terbentuknya tatanan masyarakat
madani.
g. Konsep Spiritual
Berbasis Syariah Menuai Berkah
37
e.Sebagai Konsultan Bisnis
Fungsi yang selanjutnya ini, merupakan fungsi yang dijadikan jembatan
bagi KSU Syariah BMT Jogjatama dengan anggota, dalam hal
pendampingan usaha. Sehingga diharapkan di samping KSU Syariah BMT
JOgjatama Menggulirkan dana pembiayaan, juga menjadi mitra
pengembangan usaha anggota.
f.. Kunci Pergerakan
Dzikir kepada Allah SWT
Dengan lebih mendekatkan diri pada Allah SWT, diharapkan semoga
segala yang diupayakan KSU Syariah BMT Jogjatama senantiasa
mendapat ridha dari Allah SWT.
Pikiran Jernih
Semakin dekat kepada allah SWT diharapkan allah akan semakin
membuka jalan fikiran kita hanya kepada kebaikan dan juga
keebersihan berfikir untuk menimbulkan etos kerja yang baik dan
professional.
silaturrahim
tertanamnya hubungan yang baik dengan sesama manusia, dengan
menyambung tali silaturrahim, akan semakin mempererat ukhuwah
islamiyah dalam rangka membangun kesejahteraan umat.
38
dana di BMT dan akan dipergunakan untuk usaha produktif kepada
anggota pembiayaan
a. Simpanan Pendidikan.
b. Simpanan Qurban.
c. Simpanan Walimah.
d. Simpanan Haji/Umrah.
Mudharabah Berjangka
Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah Muthlaqah( Investasi
Tidak Terikat). Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai
orang pihak ketiga (shahibul mall) yakni dana investasi dimanfaatkan
secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat
pengusaha kecil dan menengah perseorangan maupun lembaga secara
profesional dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari
keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT sesuai porsi
yang ditetapkan oleh pihak Manajemen BMT Jogjatama. Dengan
pilihan berjangka 3,6 dan 12 bulan.
Mudharabah Muqoyyadah
Simpanan berdasarkan prinsip mudharabah muqoyyadah (Investasi
Terikat). Dengan Prinsip ini shahibul Maal (pemilik dana)
diperlakukan sebagai simpanan piha kedua yakni dana investasi
dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan kepada
anggota dan memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari
keuntungan dibagi antara shahibul maal dengan BMT.
a. Mudharabah Muqoyyadah Executing
Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib(BMT
Jogjatama) kedua belah pihak menggabungkan modalnya untuk
pembiayaan yang telah disepakati.
b. Mudharabah Muqoyyadah Chaneling
Sistem kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib (BMT
Jogjatama), dimana mudharib hanya sebagai penghubung.
39
Mudharabah Plus
Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama
dengan prinsip mudharabah mutlaqah(Investasi Tidak Terikat).
Dengan prinsip ini penyimpan diperlakukan sebagai orang pihak
ketiga (shahibul maal) yakni dana investasi dimanfaatkan secara
produktif dalam bentuk pembiayaan kepada masyarakat pengusaha
kecil dan perseorangan maupun lembaga secara profesional dan
memenuhi aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi
antara investor dengan BMT sesuai porsi yang ditetapkan oleh BMT
Jogjatama. Denagn pemanfaatan fasilitas penggunaan mobil dan
pendapatan bagi hasil yang kompetitif, dengan proses pembagian
dengan prinsip syar’i.
Mudharabah Salam
Sistem penempatan dana shahibul maal kepada BMT jogjatama
dengan prinsip mudhorobah Mutlaqoh(Investasi). Dengan prinsip ini
penyimpan diperlakukan sebagai pihak ketiga (shahibul maal) yakni
dana investasi dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk
pembiayaan kepada masyarakat,pengusaha kecil dan menengah
perseorangan maupun lembaga secara profesional dan memenuhi
aspek syariah, yang kemudian laba dari keuntungan dibagi antara
investor dengan BMT sesuai dengan porsi yang ditentukan pihak
BMT Jogjatama. Dengan fasilitas pemanfaatan sebuah kartu Salam
Jogjatama yang bermanfaat untuk mendapatkan voucher dan diskon
belanja dengan mitra pihak manajemen BMT Jogjatama.
Adapun syarat umum pembukaan simpanan adalah :
a. Fotocopy identitas sah (KTP/SIM)
b. Mengisi formulir pembukaan simpanan
b. Pembiayaan
Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan modal usaha dimana BMT Jogjatama menyediakan 100%
modal yang dibutuhkan anggota. Selanjutnya bagi hasil dilakukan
sesuai dengan nisbah yang telah disepakati bersama.
40
Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan dalam bentuk kerjasama usaha. Anggota beserta BMT
sepakat menyediakan modal sesuai proporsi (40;60,50;50…),
pembagian hasil dilakukan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati
bersama berdasarkan pada proporsi pendapatan ( revenue sharing)
Pembiayaan Murabahah
Pembiayan dengan sistem jual beli. BMT menyediakan barang sesuai
dengan permintaan anggota kemudian menjual kepada anggota
dengan harga yang telah disepakati bersama untuk jangka waktu
tertentu.
Pembiayaan Ijarah
Pembiayan dengan sistem sewa. BMT menyediakan barang sesuai
dengan permintaan anggota selanjutnya disewakan kepada anggota.
Setiap bualan, anggota mengangsur sesuai kesepakatan selama waktu
yang juga disepakati, di akhir masa sewa, barang akan menjadi milik
anggota sepenuhnya.
Pembiayaan Al-Qardh
Suatu pinjaman kebajikan yang diberikan atas dasar kewajiban sosial
semata dimana si peminjam tidak dibebani bagi hasil dan
pengembalian hanya pokoknya saja dengan hanya dibebani biaya
administrasi saja.
Adapun syarat umum pengajuan pembiayaan adalah:
a. Memiliki identitas sah (KTP/SIM).
b. Mempunyai usaha/karyawan/professional.
c. Lama usaha minimal 3bulan/karyawan selama 6 bulan, lokasi di
wilayah DIY.
d. Jujur, amanah dan bertanggung jawab.
e. Mengisi formulir pengajuan pembiayaan.
f. Bersedia dilakukan survei ke tempat usaha atau ke tempat
tinggalnya.
41
4. Program BMT Jogjatama
1. Program Fundraising (Pendanaan Sosial)
Adalah proses penggalangan dana, baik dana khusus maupun
dana umum, serta penghimpunan donator, menjalankan program-
program sosialisasi ZIS termasuk didalamnya donasi kemanusiaan
dan program tanggung jawab sosial peruahaan yang dikerjasamakan,
juga sosialisasi lembaga, layanan konsultasi, edukasi dan penerimaan
ZIS dengan berbagai macam program.
2. Program Distribusi dan Pendayagunaan
Penyaluran dana Qordul Hasan/Dana Kebijakan
Penyaluran dana ditujukan bagi masyarakat kurang mampu (8 asnaf)
dalam bentuk pinjaman, yang akan dikembalikan dalam jumlah yang
sama dengan besarnya pnjaman (tanpa bagi hasil).
Bea Siswa Anak Mandiri
Dana ini ditujukan untuk siswa SD,SLTP,SLTA yang berasal dari
keluarga kurang mampu dari segi ekonomi, dan diutamakan siswa
berprestasi baik.
Pengobatan Gratis / Bina Kesehatan
Kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat/ nasabah KSU Syariah
BMT Jogjatama yang ada di pasar-pasar yang menjadi binaan KSU
Syariah BMT Jogjatama.
Pasar Murah / Penyediaan Barang Murah
Kegiatan ini ditujukan kepada nasabah/anggota KSU Syariah BMT
Jogjatama baik yanga ada dipasar ataupun di masyarakat di sekitar
kantor KSU Syariah BMT Jogjatama.
Pendampingan Desa Binaan
Saat ini KSU Syariah BMT Jogjatama memiliki desa binaan di daerah
Gunung Kidul, Kulon Progo dan wilayah lainnya sekitar Jogjakarta,
dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan juga kajian rutin
keislaman.
Berkurban Bersama Masyarakat Tertinggal
42
Program ini dilaksanakan pada saat Hari Raya Idul Adha. Daging
hewan kurban yang telah di sembelih akan di distribusikan ke desa-
desa binaan, daerah-daerah minus, seperti di Gunung Kidul, Kulon
Progo, dan sebagainya, serta ke pondok-pondok pesantren.
Kegiatan yang Bersifat Sabilillah
Kegiatan ini terwujud dalam Rehabilitasi Fisik (Unsur Dakwah),
peningkatan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan, Bantuan
bencana kemanusiaan dan sosialisasi Zakat bersinergi dengan bagian
pemasaran.
Program “BARBEKU”
Kegiatan ini diwujudkan dengan mengumpulkan dana dari Aghniya,
barang barang bekas berkualitas untuk dimanfaatkan dan diperbaiki
yang selanjutnya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan
atau berang tersebut dijual dan uangnya untuk dana sosial. Barbeku
antara lain Televisi, lemari Es, Masin jahit, computer dll.
3. Program Pengembangan BMT Jogjatama
Program Bantuan Dana Bergulir (QH)
Program ini dimaksudkan dengan memberikan bantuan pinjaman
kepada masyarakat yang mengalami kesulitan dana. Program dana
bergulir ini bertujuan supaya dana yang telah di himpun dapat di
salurkan /di distribusikan kepada masyarakat yang kurang mampu
dalam bentuk bantuan modal usaha bagi mustahiq produktif atau
pengusaha lemah yang baru berkembang, serta adanya pembinaan dan
pengawasan yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bawah.
Training dan Consulting Center
Training Center ini menitikberatkan pada pengembangan dan
peningkatan kualitas SDI di internal maupun eksternal BMT
jogjatama itu sendiri.
Komunikasi dan Informasi
Membuat jaringan Informasi eksternal dalam mengkomunikasikan
BMT dengan pihak luar dengan memanfaatkan sarana dan prasarana
yang dimiliki. Dengan tujuan menginformasikan segala aktifitas dan
43
kegiatan yang dilakukan kepada masyarakat luas. Adapun media yang
digunakan adalah bulletin, majalah, tabloid, dan lain-lain.
Profit Center
Mengembangkan proses unit bisnis strategis yang berorientasi pasar
yang dimaksudkan untuk menambah serbi-serbi BMT sebagai rill
yang mampu berkiprah di semua segmen dengan melakukan segala
macam transaksi yang halal dan menguntungkan.
Event Organizer
Upaya yang dikerjakan dalam bentuk mengadakan suatu kegiatan
yang terprogram dan menguntungkan serta di maksudkan agar
tujuannya tercapai.
Public Relation
Membangun Silaturahmi dan komunikasi dengan pihak-pihak mitra
atau calon mitra dalam rangka kerja sama yang sama-sama
menguntungkan.
Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan ini menitikberatkan sebagai sarana prasarana pendukung
dalam bersosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat.
44
semaksimal mungkin dalam memasarkan produk BMT Jogjatama dan pantang
menyerah menghadapi segala tantangan karena pertolongan allah pasti akan
datang
b. Sistem jemput bola
Sama seperti BMT lainnya, BMT jogjatama juga menggunakan sistem
jemput bola yaitu petugas langsung mendatangi nasabah di rumah-rumah atau
ditempat mereka berusaha. Karena petugas lebih leluasa dalam menjelaskan
dan memasarkan produk BMT Jogjatama kepada calon nasabah..
c Seluruh karyawan sebagai marketing dan dai
Seluruh karyawan di BMT Jogjatama bisa difungsiksn sebagai karyawan
dengan control utama adalah manajer marketing, yang bertujuan selain
membantu marketing BMT, supaya seluruh pegawai BMT Jogjatama bisa
terjadi transfer ilmu antar pegawai BMT Jogjatama. selain menjadi marketing
di BMT jogjatama seluruh karyawan juga sebagi Dai dan sering di minta untuk
mengisi majlis ta’lim.di sini peluang marketing BMT Jogtama untuk
memasarkan produk sangat efektif, selain dapat bertukar ilmu sambil
berda’wah.
d. Memperluas jaringan dengan menambah mitra baru dan terus memperbaiki
hubungan silaturahim dengan mitra lama.
Untuk menjaga eksistensi lembaga agar semakin kukuh, BMT Jogjatama
terus menambah dan memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama saling
menguntungkan dengan berbagai pihak, sepanjang tidak mengingkari prinsip-
prinsip syariah yang sejak awal ditetapkan sebagai landasan utama BMT. Dan
terus menjalin silaturrahim dengan mitra lama.
e. Media yang sering digunakan menggunakan brosur, pengajian, dan sponsor
utama dalam kegiatan bakti sosial
Dalam memasarkan produk, BMT Jogjatama lebih sering menggunakan
brosur, pengajian majelis ta’lim,door to door (langsung mendatangi tempat
usaha) dan sponsor utama kegiatan sosial. Karena selain bersedekah secara
tidak langsung kita memasarkan nama BMT Jogjatama dengan mengenalkan
produk BMT lebih dekat pada masyarakat, lebih efisien, menghemat biaya
pemasaran dan yang lebih penting lagi harta dapat difungsi alihkan sebagai
45
dana sosial bukan untuk biaya pemasaran saja dan diberikan kepada yang
berhak mendapatkannya yaitu (8 asnaf) sesuai dengan slogan BMT Jogjatama
yaitu “Mencintai Harta dengan Peduli sesama”
63
Sumber data berasal dari hasil wawancara dengan manajer marketing BMT Jogjatama Bpk
.Ahmad Mustofa tgl 25-5-2009 jam 15-20 s/d selesai .di BMT jogjatama jl Nyi Ahmad Dahlan no.5
Yogyakarta.
64
Ibid.
46
Di bawah ini merupakan produk unggulan yang berpengaruh terhadap
pendapatan BMT Jogjatama :
Penawaran khusus
65
Ibid.
66
Sumber data berasal dari brosur yang di jadikan sebagai salah satu media pemasaran
produk BMT Jogjatama.
47
Bagi nasabah yang memiliki kartu salam akan mendapatkan voucher
belanja gratis di Pamella Swalayan Rp 7.500 untuk setiap Mudharabah 12
bulan minimal Rp 500.000 (berlaku kelipatannya).
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan data dan informasi yang telah didapat oleh penulis, maka penulis
hendak memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang terkait yaitu :
a. Dalam upaya meningkatkan eksistensi BMT, BMT Jogjatama hendaknya
memperbaiki strategi pemasaran agar lebih baik dan kompeten.
b. Untuk akademik penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain
dengan objek dan sudut pendang yang berbeda sehingga dapat memperkaya
khasanah kajian ekonomi islam.
49
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim,2000. Bank Islam. Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Ahmad M. Saefudin, 1987. Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam : Jakarta
Rajawali. cet. Ke-1
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 1998 , Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Bumi
Aksara. cet.8
Delta Khoirunisa, 13-14 Maret 2002” Preferensi Masyarakat Terhadap Bank yariah (
Studi Kasus BankMuamalat dan Bank BNI Syariah Yogyakarta )” Simposium
Nasional 1, Sistem Ekonomi Islami, Yogyakarta P3EI-FE UII, halm.27
49
Fandi Tjiptono, 1997 , Strategi Pemasaran ,Yogyakarta ; ANDI
J.F Engel R. Blackwell alih bhs fx. Budianto.1994. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Bina Aksara
Kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilai-
nilai hukum islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw.2003 ( QS. Al-
Baqarahayat 275-281 ), Alquran dan terjemahnya UII Press.
Lexy J. Moleong, 2000, Metode Penelitian Kualitatif , Bandung : Remaja Rosda Karya
50
Lilik Gunawan,2003”Pengaruh Variabel Marketing Mix Terhadap Volume Penjualan
pada majalah suara Muhammadiyah Yogyakarta” Skripsi UAD Yogyakarta tidak
dipublikasikan.
Makhlakul Ilmi SM, 2002,” Teori & Pratek Lembaga Mikro Keuangan Syariah “,
Yogyakarta: UII Press
Masri Singarimbun dan sofian Effendi ,1995, Metode Penelitian Survai, cet. II ,Jakarta;
PT Pustaka LP3ES
Sayed Nawab Haidar Nafqi,1985, Etika dan Ilmu Ekonomi, suatu sintesis Islami,
Bandung : Mizan,
51
W.J.S Poerwadarminta,1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta ; Balai pustaka .
cet. 6
Yazid, 2005. Pemaaran jasa (konsep dan implementasi), Yogyakarta : Ekonisia FE UII
52
Bagan Alir Penyelesaian Skripsi
Mulai
Proses Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Hasil Penelitian
Selesai
Struktur Organisasi BMT Jogjatama
1 Pamella swalayan
2 Mac Mohan 11
3 Flora Elektronik
4 TB.Sarana hidayah
5 Puas Optik
6 MOM &ME
7 Lestari Jaya
8 Hesa Crew
12 Man Mohan
13 Apotek Sentul
14 Pantes
15 Zelda fhasion
16 Al- Fath
17 Da’im Donat
18 Optik Perdana
19 Dental Center
Daftar Pertanyaan Wawancara di BMT Jogjatama
Waktu dan Tempat Wawancara : Jam 15.20 s/d selesai di kantor BMT Jogjatama pusat
10. Metode apa yang di pakai BMT Jogjatama untuk mempertahankan dan mendapat
kepercayaan dari anggota/nasabah?
12. Untuk menghadapi pesaing, strategi apakah yang digunakan BMT jogjatama untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif?
13. Berapa persen ukuran tingkat efektifitas yang telah di capai BMT jogjatama mulai dari
awal berdiri sampai saat ini?
14. Berapakah tingkat return on asset (ROA) yang dimiliki oleh BMT jogjatama?
15. Berapakah tingkat return on equity (ROE) yang dimiliki oleh BMT jogjatama?
16. Media apa saja yang paling efektif dan efisien yang digunakan BMT Jogjatama sehingga
berhasil dalam memasarkan produk dan jasa sampai saat ini?
Asset : Rp 1.200.000.000,00
1
Berdasarkan informasi dari bagian keuangan BMT Jogjatama
REKOMENDASI PEMBIMBING
Menyatakan bahwa, berdasarkan proses dan bimbingan selama ini, serta dilakukan perbaikan,
maka yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti munaqasyah skripsi pada
Progam Stidi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Memperhatikan Surat Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia N0
139/Dek/70/FIAI/XI/2008, tanggal 11 Maret 2009, Tentang Permohonan Ijin Penelitian di BMT
Jogjatama, dengan ini Manajer BMT Jogjatama memberikan izin kepada :
Bahwasannya nama yang tercatat di atas telah melakukan penelitian di tempat kami dengan judul
“ Efektifitas Strategi Bersaing BMT Jogjatama Dalam Meningkatkan Keunggulan Kompetitif.
Demikian surat izin ini kami buat, kepada yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Rushan Rusli
Tembusan :
1. Rektor Universitas Islam Indonesia
2. Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam UII
3. Yang Bersangkutan