You are on page 1of 9

MODUL 7

ME T O D E P E N G A MB I L A N S A MP E L
(SAMPLING METHODS)

Pengertian

1. Populasi (Population)
Adalah seluruh anggota (unsur) dari obyek suatu penelitian dengan kualitas
serta ciri-ciri tertentu.

2. Sampel (Sample)
Adalah anggota populasi yang diambil dipili (dengan cara-cara tertentu untuk
diteliti, clan cara-cara untuk memilih sampel yang representatif
disebut sampling)

Sampel yang representatif adalah sampel yang memiliki ciri-ciri yang


menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Penentuan Jumlah Sample


Dalam penentuan jumlah sampel, sebenarnya tidak ada aturan yang tugas
yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia. Juga tidak ada
batasan yang "pasti" clan jelas apa yang dimaksud dengan sampel yang besar clan
yang kecil. Sampel yang kecil biasanya membutuhkan biaya yang lebih sedikit, lebih
mudah diolah akan tetapi mempunyai kesalahan sampling (sampling error) yang lebih
besar, clan days generalisasinya jugs kecil.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 1
Sebaliknya sampet besar akan mempunyai generalisasi yang lebih tinggi
kekuatannya. Namun demikian biaya yang dibutuhkan juga lebih besar, clan
pengumpulan data serta pengolahannya akan memakan waktu yang lebih
lama.Sebenarnya mutu suatu penelitian tidak terutama sekali ditentukan oleh
besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya. Penelitian
dengan sampel besar misalnya 50.000 orang belum tentu hasilnya akan lebih balk
daripada penelitian dengan sampel yang jauh lebih kecil, misalnya 50 orang.

Penentuan jumlah sampel ini disamping untuk memperoleh gambran yang


mendekati keadaan populasinya, juga sangat tergantung pads faktorfaktor lain
seperti biaya, fasilitas, waktu yang tersedia, populasi yang bersedia dijadikan sampel
clan sebagainya.

Berbagai Metoda Pengambilan


Sampel
Di dalam melakukan setiap penelitian, idealnya kita harus menyelidiki seluruh
anggota populasi. Tetapi seringkali secara teknis kita tidak mungkin meneliti atau
menyelidiki setiap anggota atau setiap individu yang terdapat di dalam populasi
tersebut karena sangat banyak anggota atau individu yang berada dalam populasi.

Oleh karena itu, bila populasi terlampau besar maka kita ambil saja sejumlah sampel
yang representatif yaitu yang mewakili keseluruhan populasi itu. Dengan menyelidiki
sampel itu kita ambil keseimpulan berupa generalisasi yang kita anggap juga berlaku
bagi keseluruhan populasi. Jika kita ingin menyelidiki apakah misalnya minimuman
teh kotak memenuhi syarat highis, kita tidak perlu memeriksa semua minuman teh
Kotak yang diproduksi, tetapi cukup sejumlah contoh saja.

Memilih secara garis besar metoda pengambilan sampel (teknik sampling) dapat

dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan


Nonprobability Sampling.
Probability Sampling adalah teknis sampling (teknik pengambilan sampel)
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 2
dipilih menjadi anggota sampel.
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi unsur
dipilih menjadi sampel.

Teknik Sampling
Probability sampling

1. Simple random Sampling


2. Proportionate stratified random sampling
3. Disproportionate stratified random sampling
4. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah

Non probability Sampling


1. Sampling Sistematis
2. Samping kuota
3. Sampling aksidental
4. Purposive sampling
5. Sampling jenuh
6. Snowball sampling

1. Probability Sampling
(1) Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secar acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Populasi Sampel yang


Homogen reprentatif

Diambil secara random

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 3
Yang dimaksud dengan acak (random) adalah bahwa setiap anggota dari
populasi mempunyai kesempatan sama untuk dimasukkan sebagai sampel.
Oleh karena itulah Cara ini disebut sampling acak yang sederhana clan sampel
yang diperoleh merupakan sampel acak (random sample).Sampling acak
sederhana ini bisa dilakukan dengan cara undian, menggunakan tabel random,
atau menggunakan komputer.

(2) Proportionate Stratified Random Sampling

Di dalam sampling acak secara proporsional menurut stratifikasi(proportionate


stratified random sampling) ini populasi dibagi atas beberapa bagian (subpopulasi).
Penggolongan populasi ini berdasarkan ciri tertentu dari populasi tersebut untuk
keperluan penelitian. Penggolongan menurut ciri ini disebut stratifikasi. Misalkan para
pekerja suatu pabrik besar dijadikan populasi ini akan kits stratifiakasi menurut umur <
20 tahun, 21-30, 31-40, 41-50 clan > 50 tahun.
Agar lebih sederhana, jumlah tiap golongan atau kategori diatur sedemikian rupa
sehingga populasi berjumlah 1000 orang. Proporsi yang dipilih sebanyak 100 orang atau
10 persen.

Usia Pekerja Jumlah Proporsi Sampel Sampel

< 20 tahun 100 10% 10


20 - 20 tahun 200 20 % 20
30 - 39 tahun 300 30% 30
40 - 49 tahun 400 40% 40
50 atau lebih 100 10% 10
Jumlah 1000
100% 100

Keuntungan sampling acak secara proporsional berdasarkan stratifikasi ini adalah bahwa
sampel yang diperoleh kebih representatif dari pada sampel yang diperoleh dengan
sampling acak yang sederhana dengan jumlah yang sama bagi setiap kategori.
Sampling dengan cara stratifikasi ini lebih menggambarkan keadaan populasi yang
sesungguhnya karena telah memperhitungkan ciri-ciri tertentu. Oleh karena itu
kesalahan sampling akan dapat dikurangi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 4
Kelemahan cara sampling ini adalah bahwa cara ini lebih banyak memerlukan usaha
clan pengenalan lebih dahulu tentang populasi yang akan diteliti. Si peneliti harus
sanggup memperoleh keterangan yang balk terperinci tentang distribusi ciri-ciri di dalam
populasinya. Semakin banyak ciri dimasukkan semakin besar bahaya terjadi
kesalahan dalam pengklasifikasian. Apalagi bila dimasukkan ciri yang tak bersifat
empiris, seperti perilaku tertentu, bahaya kesalahan dalam
pengklasifikasian bertambah besar.

(3) Disproportionate Stratified Random Sampling

Sampling dengan cara ini (Sampling Acak Tak Proporsional Menurut Stratified)
hampir serupa dengan sampling proporsional dengan stratifikasi. Perbedaannya
adalah bahwa proporsi subkategori subkategorinya tidak didasarkan atas proporsi
yang sebenarnya dalam populasi. Hal ini dilakukan karena subkategori tertentu
terlampu sedikit jumlah sampelnya.

Misalkan kita mengambil populasi tenaga pengajar Universitas Pelita Ilmu yang
terdiri dari : guru besar, lektor kepala, lektor, lektor muda dan asisten. Sampel
dapat diambil secara merata yakni untuk masing-masing kategori 1/5 atau 20 %.
Besar kemungkinan bahwa sampel untuk guru besar terlampau besar, sedangkan
sampel untuk asisten atau lektor muda terlampau kecil. Oleh karena itu peneliti
dapat menentukan sampel atas pertimbangan
proporsi yang dianggapnya lebih representatif, misalnya .,

Guru besar 10%


Lektor Kepala 20%
Lektor 25%
Lektor Muda 25%
Asisten 20%

Dengan sampling yang tak proporsional ini sudah barang tentu selalu ada
katageori yang terlampau besar atau terlampau kecil dibandingkan dengan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 5
proporsi populasi yang sebenarnya. Bila jumlah sampel cukup besar, maka
kepincangan sampling itu denga sendirinya teratasi.

Keuntugnan sampling ini adalah tidak begitu banyak membutuhkan waktu


dibandingkan dengan sampling secara proporsional.Kelemahannya, bahwa dengan
cara tersebut proporsi setiap kategori yang sebenarnya menurut populasi jadi terganggu.
Selain itu, sampling seperti ini memerlukan pengetahuan sebelumnya tentang
komposisi populasi

(4) Cluster Sampling (Area Sampling)

Jika populasi tersebar di sautu daerah seperti negara, propinsi, kotamadya,


kabupaten, kecamatan clan sebagainya, maka sampling dapat dilakukan berdasarkan
daerah. Pada pets daerah itu kits gambar petak-petak. Tiap petak diberi nomor. Dengan
cara sampling acak dapat ditarik sejumlah nomor yang clijaclikan sampel.

Tekbik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama
menentukan sampel daerah, clan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada
pada daerah itu secara sampling juga.

Teknik ini dapat digambarkan seperti gambar


berikut *

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 6
2. Non Probability Sampling
(1) Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel dari suatu daftar


berdasarkan suatu urutan tertentu,daftar itu dapat berupa anggota perkumpulan, buruh
industri rokok, daftar pegawai kantor, daftar murid atau mahasiswa clan sebagainya.

Prosedur sampling sistematis dapat dilakukan sebagai berikut :

(1) Tentukan besar sampel yang diinginkan


(1) Periksa jumlah populasi yaitu Hama pads daftar
(2) Tentukan urutan ke berapa yang menjadi dasar pilihan.
(3) Sebagal variabel dapat kits lakukan sebagai berikut : setelah memperoleh
sejumlah individu tertentu, misainya 25 orang, kita ambit lagi suatu nomor baru
secara acak sebagai dasar untuk memilih 25 orang berikutnya. Demikian
seterusnya sampai tercapai jumlah sampel yang kita inginkan.

Keuntunan metode ini adalah bahwa cara ini mudah dalam


pelaksanaannya clan jugs dapat depat diselesaikan. Kesalahan pemilihan
mempengaruhi hasilnya. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa individu
yang berada di antara kesekian clan kesekian dikesampingkan sehingga cara ini
tidak sebaik sampling acak. Seperti telah dikemukakan di muka, unsur acak
diperbesar dengan memilih nomor acak yang baru tiap kali tercapai jumlah
tertentu.

(2) Sampling Kuota


Sampling kuota adalah metode milih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam
jumlah atau kutoa yang diinginkan. Misalnya sejumlah mahasiswa tingkat sarjana
dari beberapa universitas tertentu yang bekerja sambil belajar, atau sejumlah guru
dalam bidang-bidang studi tertentu yang pernah mendapat penataran.

Keuntungan metode ini adalah bahwa nmeiaksanakannya mudah, murah clan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 7
cepat. Hasilnya berupa kesan-kesan umum yang masih kasar yang tidak bisa
diperlakukan sebagai generalisasi umum. Dalam sampel dapat dengan sengaja
kits masukkan orang-orang yang mempunyai ciri-ciri yang kita inginkan.
Kelemahannya adalah kecenderungan memilih orang yang mudah didekati bahkan
yang dekat pads kita yang mungkin ada biasnya clan memiliki ciri yang tidak
dimiliki populasi dalam keseluruhannya.

Ciri-ciri yang dipilih dalam penggolongan sampel tidak berclasarkan ciriciri yang
esensial dari populasi jika kita lebih banyak mengenainya. Oleh karena sampel
tidak representatif maka kesimpulan penelitian ini hanya dapat memberi kesan-
kesan yang sangat umum. Namun demikian ada jugs peneliti yang merasa puss
dengan hasil yang serupa itu.

(3) Sampling Aksidental

Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa yang kebetulan ada.
Misalnya menanyakan siapa saja yang dijumpainya di tengah jalan untuk meminta
pendapat mereka tentang sesuatu seperti : kenalkan harga, peraturan, lalu-Iintas,
keamanan dalam perjalanan, dan sebagainya.

Dengan cara seperti ini tentu saja sampel yang didapat tidak
representatif. Oleh karena itu tidak mungkin bisa diambil suatu kesimpulan yang
bersifat general. Namun demikian, metode ini sangat mudah, murah, dan cepat
untuk dilakukan.

(4) Purposive Sampling


Purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih
betul oleh peneliti menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel itu. Milsanya
orang yang mempunyai tingkat pendapatan tertentu, pekerjaan tertentu, jumlah
anggota keluarga tertentu, clan sebagainya.
Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat
sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Si peneliti akan berusaha agar
dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi. Dengan demikian
maka diusahakan agar sampel tersebut memiliki representatif. Ciri-ciri apa yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 8
esensial, strata apa yang harus diwakili, tergantung pads penilaian atau
pertimbangan (judgment) dari si peneliti. Oleh karena itu purposive sampling ini
disebut jugs judgment sampling.
Keuntungan metode sampling seperti ini adalah bahwa sampel dipilih
sedemikian rupa sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Sampel yang dipilih
adalah individu yang menurut pertimbangan clan murah untuk dilaksanakan.
Seclangkan kelemahannya adalah bahwa tidak ada jaminan sepenuhnya bahwa
sampel Ku representatif seperti hainya dengan sampel acak. Kriteria yang digunakan
atas pertimbangan si peneliti harus didasarkan atas penhetahuan yang medalam
tentang populasi agar dapat, dipertanggungjawabkan. Meskipun demikian,
pertimbangan itu tidak bebas dari unsur subjektivitas.

5) Saturation Sampling (Sampling Jenuh)


Sampling bisa dikatakan jenuh (saturation) jika seluruh populasi dijadikan
sampel. Misainya semua petani di sebuah desa atau semua ekonomi di sate kola.
Istilah lain sampling jenuh adalah senses, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
Dalam metode sampling ini kits mulai dengan kelompok kecil yang diminta
untuk menunjuk kawan masing-masing. Kemudian kawam-kawan ini diminta pula
menunjuk kawannya masing-masing, clan begitu seterusnya
sehingga kelompok itu bertambah besar bagaikan bola salju (snowball} yang
kian bertambah besar bila meluncur dari puncak bukit ke bawah.
Teknik pengambilan sampel tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut

Sampel pertama

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Sahibul Munir, SE. M.Si. METODOLOGI PENELITIAN 9

You might also like