You are on page 1of 40

MACAM-MACAM LAMPU LISTRIK

Berdasarkan jenis-jenisnya lampu dibedakan menjadi beberapa kelompok


antara lain :

1. Lampu Incandescent (Lampu Pijar)


2. Lampu Halogen
3. Lampu Fluorescent (Lampu TL)
4. Lampu Mercury
5. Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX)
6. Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)
7. Lampu LED

1. Lampu Incandenscent (Lampu Pijar)

Karakteristik
Jenis lampu incandenscent ini biasa disebut lampu pijar,
lampu pijar akan memancarkan cahaya ketika ada arus listrik
melewati filamen kawat pijar pada lampu dan kemudian
memanasi filamen tersebut. Pembuatan lampu pijar juga
didasarkan pada beberapa faktor, yaitu temperatur filamen,
campuran gas yang diisikan, efficacy (im/W), dan umur lampu.
Tahanan filamen tungsten akan semakin tinggi jika
temperatur naik, sehingga kenaikan tegangan akan
mengakibatkan menaiknya tahanan yang juga akan terjadi
sedikit kenaikan arus yang mengalir. Tahanan filamen kira-
kira seperempat belas dari keadaan temperatur normal dalam
keadaan dingin. Salah satu yang perlu diperhatikan dalam
karakteristik lampu pijar ini adalah pengaruh perubahan
tegangan terhadap lampu.

www.electricfilestation.blogspot.com |
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari lampu pijar tersebut adalah dengan
cara menghubung singkat listrik pada filamen carbon (C)
sehingga terjadi arus hubung singkat pada yang mengakibatkan
timbul panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu
sampai mengeluarkan cahaya,

Kontruksi
Jenis lampu ini lebih dikenal dengan sebutan lampu DOP,
termasuk juga lampu yang ditemukan pertama kali oleh Tomas Alva
Edison.

Lampu incandescent terdiri atas beberapa bagian utama yaitu


bulb atau bola lampu, base lamp, dan filamen kawat pijar
a. Brass Base
Bentuk dari alat ini biasanya bulat spiral yang
biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas agar tidak
leleh jika dialiri arus listrik, dan bagian ini

www.electricfilestation.blogspot.com |
dirancang untuk tahan terhadap korosi bahan ini
berfungsi untuk menghubungkan lampu dengan soket
lampu/fitting

b. Filament Stem Base


Bagian ini berfungsi sebagai pembungkus filament
kawat,sebagai isolator,serta sebagai pondasi dasar kawat
filament, bagian ini terbuat dari kaca yang meniliki
ketahanan panas tinggi dan tidak mudah pecah.
c. Filament Stem
Berfungsi sebagai penopang posisi filamen kawat
shingga tetap tegak berdiri, sehingga performa lampu tetap
terjaga.
d. Lamp Gases
Gas murni yang yang digunakan utuk mengisi
ruangan udara di dalam tabung kaca, biasanya diisi oleh
gas aragon dn nitrogen, serta gas krypton yang berfungsi
sebagai penahan panas dalam tabung lampu.
e. Fimament Support
Bagian yang berfungsi sebagai penyangga filamen
kawat agar tidak bersentuhan, terdiri atas lima sampai
enam kawat penyangga.
www.electricfilestation.blogspot.com |
Lampu incandescent terasa sangat panas karena temperatur
tabung umumnya mencapai 2700 kelvin, masa kerja lampu ini antara
750-2000 jam

Penggunaan

Lampu pijar digunakan berdasarkan kelebihan-kelebihan


yang dimiliki, diantaranya :

i. Untuk penerangan yang membutuhkan pengontrolan cahaya


(dimmer) dan
ON/OFF secara langsung, contoh tempat
penggunaannya: Panggung / show

Bioskop
Studio
Kamar tidur, dll
ii. Untuk penerangan yang membutuhkan variasi armatur dan
warna sehingga memberi suasana lebih menarik dan indah,
misalnya di :

Ruang pertemuan / tamu


Dekorasi
Reklame
Pameran,
dll
iii. Untuk penerangan di ruangan,
misalnya : Toilet
www.electricfilestation.blogspot.com |
Gudang kecil, dll

Jenis-jenis Lampu Pijar


1) Lampu GLS

i. Lampu Bohlam Bening iv. Lampu Bohlam Buram

ii. Lampu Argenta v. Lampu Bohlam Lilin

iii. Lampu Superlux vi. Lampu Luster

www.electricfilestation.blogspot.com |
2) Lampu Reflektor
Berdasarkan kontruksi reflektornya, lampu ini terdiri dari 3 jenis.
Yaitu:

i. Lampu reflektor pressed glass


Lampu reflector pressed glass ini reflektornya terbuat
dari gelas yang dipress sehingga tahan hujan. Lampu reflektor
pressed bisa digunakan untuk penerangan luar (outdoor),
misalnya lampu sorot di taman. Lampu ini tersedia
dalam daya 100W, 125W, 150W dan 300W

ii. Lampu reflector blown bulb


Lampu reflector blown bulb ini reflektornya terbuat
dari gelas biasa dan tipis. Lampu ini hanya digunakan
untuk penerangan dalam (indoor), misalnya sebagai lampu
sorot di panggung. Lampu reflektor blown bulb tersedia
dengan daya 25W, 40W, 60W, 75W, 100W, 150W dan 300W.

www.electricfilestation.blogspot.com |
iii. Lampu disco
Lampu disco ini reflektornya terbuat sedemikian
rupa sehingga sesuai untuk penerangan disko. Lampu
disco ini hanya tersedia dalam wattase 40W.

www.electricfilestation.blogspot.com |
2. Lampu Halogen

Prinsip Kerja
Lampu halogen termasuk dalam kelompok lampu pijar,
sebab prinsip kerja lampu halogen adalah karena memijarnya
filament.
Lampu ini dibuat untuk mengatasi masalah ukuran fisik
dan struktur yang dihadapi lampu pijar dalam pengunaannya
untuk lampu sorot, lampu ”side projector”, dan lampu ”film
projector”. Dalam bidang-bidang ini dibutuhkan ukuran bohlam
yang sekecil-kecilnya sehingga sistem pengontrolan arah dan
pemokusan cahaya dapat dilakukan dengan lebih presisi.
Hal ini berarti kaca bohlam harus berada pada
temperatur tinggi dimana menyebabkan bohlam lampu
menghitam akbat tungsten yang berevaporasi. Kesulitan ini
dapat diatasi dengan penambahan halogen ke dalam bohlam
lampu, proses kerjanya disebut Tungsten Halogen Regenerative
Cycle (Siklus regenaratif tungsten halogen). Elemen-elemen
halogen itu sendiri terdiri dari iodine, bromine, fluorine, dan
chlorine.
Iodine dan bromine adalah gas yang digunakan
sebagai gas tambahan terhadap gas normal (argon dan
nitogen) dalam produksi lampu-lampu halogen, sehingga lampu
halogen juga disebut sebagai lampu Iodine Quartz (Quartz
Iodine Lamp).

Keterangan Gambar :
1. Terlihat gas halogen diantara gas-gas lainnya dalam lampu
halogen. Secara kimia, gas halogen (butir merah) akan bereaksi
dengan uap tungsten(butir hitam) yang kemudian menghasilkan
halida tungsten.

2. Pada saat filamen tungsten membara, tungsten akan menguap.

www.electricfilestation.blogspot.com |
3. Gas halogen mengikat uap tungsten tadi menjadi tungsten
halida. Ketika halida tersebut menyentuh tungsten filamen yang
sedang membara, senyawa tersebut kembali terpecah dimana
gas halogen kembali terlepas sementara tungsten kembali
melekat pada filamen.
4. Siklus ini berulang terus menerus yang menghasilkan cahaya
lampu yang stabil dan umur lampu yang panjang.

Kontruks
i
i.
Dikarenakan dinding bohlam dengan filament dekat,
Bohlam maka dinding

bohlam akan berada pada temperatur tinggi (minimal 75


ºC). Oleh karena itu, bohlam harus terbuat dari bahan tahan
panas,biasanya berupa quartz atau silika. Disamping bohlam
lampu yang harus dibuat bahan tahan panas, juga kaki dan
penyokong filamen. Kaki lampu halogen terbuat dari porselin
yang juga berupa bahan penyekat

ii. Filament dan Penyokong


Bahan filament yang digunakan untuk lampu halogen
sama dengan bahan filament yang digunakan pada lampu
pijar, yaitu tungsten. Filamen ini harus bekerja pada
temperatur antara 2600 ºC sampai 3000 ºC untuk membuat gas
halogen berfungsi dalam mencegah terjadinya penghitaman
pada dinding bohlam lampu.
Filamen membutuhkan penyokong dalam bohlam
karena kontruksinya yang sedemikian rupa sehingga filamen
tetap dalam keadaan posisi lurus dalam bohlam. Biasanya
penyokong juga terbuat dari tungsten yang sama dengan
bahan filamennya sendiri
www.electricfilestation.blogspot.com |
Jenis lampu
i. Lampu Halogen Berujung Ganda (Double Ended Halogen Lamp)
Lampu ini biasa dipakai untuk lampu sorot, baik indoor
maupun outdoor. Dan tersedia dengan daya 200 W
sampai 3000 W. Lampu ini hanya untuk pemasangan
pada posisi horizontal.

ii. Lampu halogen berujung tunggal (Single Ended Halogen Lamp)


Lampu ini digunakan untuk penerangan di dalam
ruangan (indoor). Dapat dipasang dalam posisi sembarang

Armatur
Armatur untuk lampu halogen ini dapat digunakan untuk
penerangan indoor dan outdoor, ukurannya tergantung dari
wattase lampu yang dipasang di dalamnya. Misalnya ukuran
armatur lampu halogen 500 W tidak akan sama dengan ukuran
armatur untuk lampu halogen 1000 W dikarenakan perbedaan
ukuran panjang bohlam. Bentuk armatur lampu halogen jenis
berujung ganda untuk lampu sorot diperlihatkan oleh gambar di
bawah ini.
www.electricfilestation.blogspot.com |
Penggunaan
Lampu halogen banyak digunakan di panggung (Stage
Lighting) ataupun studio untuk lampu sorot. Hal ini didasarkan
pada sifat-sifat yang dimiliki oleh lampu halogen yang dimana
pengaturan cahayanya (dimmer) lebih mudah dilakukan dan
ON/OFF dapat secara langsung, disesuaikan dengan kebutuhan
sistem penerangan panggung / studio yang diinginkan.
Lampu halogen juga digunakan untuk penerangan yang
memerlukan fisik lampu yang lebih kecil tetapi dengan fluks cahaya
yang tinggi (landasan pacu kapal terbang). Dengan alasan yang
sama lampu halogen juga banyak digunakan sebagai lampu
proyektor dalam “overhead projector”, lampu depan mobil, dll

www.electricfilestation.blogspot.com |
3. Lampu Floresen (TL)

Prinsip Kerja
Lampu floresen atau lebih dikenal dengan istilah
lampu TL, sudah dikembangkan sejak tahun 1980, lampu ini
bekerja menggunakan gas flour untuk menghasilkan cahaya,
dimana energi listrik akan membangkitkan gas di dalam
tabung lampu sehingga akan timbul sinar ultar violet. Sinar
urtra violet itu akan mebangkitkan phosphors yang kemudian
akan bercampur mineral lain yang telah dilaburkan pada sisi
bagian dalam tabung lampu sehingga akan menimbulakan
cahaya. Phosphors dirancang untuk meradiasi cahaya putih,
sehingga sebagian besar model jenis lampu ini berwarna putih.

www.electricfilestation.blogspot.com |
Kontruksi
Kontruksi tabung lampu fluoresen ini terdiri dari gelas dimana
dinding bagian dilapisi serbuk phosphor sehingga tabung
kelihatan berwarna putih susu. Bentuk tabung lampu fluoresen
ada yang memanjang dan melingkar.
Panjang tabung lampu bervariasi tergantung besar daya, mulai
dari panjang
35 cm untuk yang 10 W sampai yang panjangnya 150 cm untuk
65 W. Pada kedua ujung tabung dipasang filamen tungsten
yang dilapisi suatu bahan yang dapat beremisi, biasanya terdiri
dari barium, strontium, dan calcium. Untuk lampu tabung
(Discharge Lamps) filamen ini disebut juga elektroda, karena salah
satu dari filamen harus berfungsi sebagai katoda dan yang
lainnya anoda. Ke dalam tabung dimasukkan merkuri dan gas
argon, yang dimana merkuri akan berfungsi untuk menhasilkan
radiasi ultraviolet. Sedangkan gas argon berfungsi untuk
keperluan start.

Kontruksi tabung lampu fluoresen

Rangkaian
lampu TL
www.electricfilestation.blogspot.com |
Armatur
Berdasarkan arah cara pemasangannya, armatur lampu
fluoresen dibagi menjadi 2 macam. Pertama, armatur yang
terpasang langsung pada plafon (surface mounted). Yang berarti
lampu fluoresen beserta armaturnya merupakan bagian dari plafon.
Kedua, armatur lampu yang digantungkan, dimana tinggi lampu
dari bidang kerja dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan.
Banyaknya tabung lampu dalam setiap armatur bervariasi,
mulai dari satu tabung sampai dengan empat tabung. Beberapa
jenis armatur lampu fluoresen dapat dilihat dari gambar berikut :

I. Dengan satu tabung terbuka IV. Dengan satu tabung tertutup

II. Dengan dua tabung terbuka V. Dengan dua tabung tertutup

III. Dengan satu tabung terbuka Vi. Dengan dua


tabung ke bawah

www.electricfilestation.blogspot.com |
Penggunaan
Penggunaan lampu fluoresen didasarkan pada kelebihan-
kelebihannya, yaitu warna cahaya yang lebih menarik, efficacy
yang tinggi dan umur yang panjang. Karena itu lampu fluoresen
banyak digunakan untuk penerangan yang memerlukan ketiga
aspek tersebut, misalnya toko, kantor, sekolah, industri, rumah
sakit, atau bahkan untuk penerangan jalan kecil di perkampungan.

www.electricfilestation.blogspot.com |
4. Lampu Mercury

Prinsip Kerja
Prinsip kerja lampu merkuri sama dengan prinsip kerja
lampu fluoresen, yaitu cahaya yang dihasilkan berdasarkan
terjadinya loncatan elektron (electron discharge) didalam tabung
lampu.

Kontruksi
Lampu merkuri terdiri dari dua tabung, yaitu tabung
dalam (arc tube) dan tabung luar atau bohlam (bulb). Lampu
merkuri dengan bohlam bentuk elips cocok bila digunakan untuk
penerangan bidang kerja (downward lighting) di industri
dimana situasi kerja berdebu.

Cara Kerja
Lampu merkuri terdiri dari tabung dalam dan tabung luar.
Tabung dalam diisi merkuri untuk menghasilkan radiasi ultraviolet
dan gas argon yang berfungsi untuk keperluan start. Sedangkan
bohlam luar berfungsi sebagai rumah tabung dan menjaga
kestabilan suhu di sekitar tabung. Lampu merkuri ini bekerja
pada faktor daya yang rendah, oleh karena itu harus menggunakan
kapasitor untuk memperbaiki faktor daya lampu.

Armatur
Bentuk armatur lampu merkuri tergantung jenis
penggunaan lamnpu yang bersangkutan. Armatur untuk
penerangan jalan berbeda dengan armatur untuk penerangan
industri dan seterusnya.
Berdasarkan jenis penggunaannya, armatur lampu
merkuri dapat dibagi menjadi 4 kelompok :

www.electricfilestation.blogspot.com |
i. Armatur penerangan jalan iii. Armatur penerangan industri

ii. Armatur penerangan taman iv. Armatur penerangan sorot

Jenis Lampu Mercury

i) Lampu merkuri fluoresen

ii) Lampu merkuri reflektor

www.electricfilestation.blogspot.com |
iii) Lampu merkuri blended
iv) Lampu merkuri halide (Metal Halide Lamp)

www.electricfilestation.blogspot.com |
5. Lampu Sodium Tekanan Rendah (SOX)

Prinsip Kerja
Lampu SOX ini termasuk dalam kelompok lampu tabung
(discharge lamp). Oleh karena itu, prinsip kerja lampu ini sama
dengan prinsip kerja lampu tabung lainnya. Yaitu berdasarkan
terjadinya pelepasan elektron (electron discharge) dalam tabung
gas (arc tube). Tujuan dibuatnya lampu sodium tekanan rendah
adalah untuk mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, yaitu
sampai 200 lm/watt.

Kontruksi
Tabung dalam berbentuk U dan di kedua ujungnya terpasang
elektroda yang biasanya terdiri dari filamen tungsten. Untuk
menjaga dinding tabung dari kerusakan akibat tekanan uap sodium
maka tabung gas dibuat dari gelas ”lime borate” khusus yang
tahan terhadap tekanan uap sodium. Ke dalam tabung gas
dimasukkan campuran gas argon dann neon, dan logam murni
sodium. Gas argon dan neon dimaksudkan untuk keperluan
penyalaan awal, sedangkan logam
sodium dimaksudkan untuk menghasilkan cahaya
kuning.

Cara Kerja
Jika rangkaian lampu dihubungkan terhadap sumber arus
bolak-balik, maka arus akan mengalir melalui ballast dan
seterusnya ke lampu. Pada saat yang sama argon dan neon
yang ada dalam tabung gas akan bekerja untuk menaikkan
temperatur dalam tabung gas, dalam tahap ini lampu akan
mengeluarkan cahaya kemerah-merahan. Setelah beberapa menit,
panas dalam tabung gas akan mencapai temperatur tertentu
sehingga sodium yang ada dalam tabung gas akan berubah
menjadi uap (vapour). Dengan demikian pelepasan elektron yang
terjadi melalui uap sodium akan menghasilkan cahaya yang
sebenarnya, yaitu cahaya kuning.

www.electricfilestation.blogspot.com |
Armatur
Karena karakeristik lampu sodium tekanan rendah
sedemikian rupa, warna cahaya kuning, posisi pemasangan
harus horizontal, dan bentuk tabung yang memanjang, maka
praktis lampu ini hanya sesuai untuk penerangan jalan
Armatur penerangan jalan mempunyai ciri khas tersendiri,
yaitu intensitas cahaya yang dipancarkan ke samping kiri dan
kanan adalah lebih besar daripada ke bawah. Hal inilah yang
memungkinkan pemasangan lampu jalan dapat menempuh jarak
yang cukup jauh yaitu 40-60 m.

Setiap armatur dapat berisikan lebih dari satu lampu


tergantung jenis armaturnya. Umumnya, peralatan bantu lampu
seperti ballast, starter atau ignitor, dan kapasitor perbaikan faktor
daya ditempatkan di dalam armatur.

Berikut contoh gambar armatur lampu sodium tekanan rendah


(SOX)
www.electricfilestation.blogspot.com |
Penggunaan
Alasan utama untuk penggunaan lampu SOX adalah
penghematan enrgi listrik dan jika colour rendering tidak
menjadi masalah. Lampu SOX mempunyai efficacy sampai 200
lm/watt, sedangkan lampu pijar hanya12 lm/watt dan lampu
merkuri yang memiliki efficacy sampai 90 lm/watt. Jadi, lampu ini
dapat menghemat energi listrik daripada lampu lainnya karena
memiliki efficacy yang paling tinggi. Kele bihan lain lampu SOX
adalah mempunyai umur yang panjang sampai 12.000 jam, tingkat
kesilauan rendah, ketajaman penglihatan (visual acuity) baik, dan
juga dalam situasi berkabut atau musim hujan cahaya lampu
SOX ini akan lebih dapat menembus dibandingkan cahaya
lampu-lampu listrik lainnya. Sehingga pilihan utama untuk
penerangan jalan pada daerah berkabut atau berhujan adalah
lampu sodium tekanan rendah (SOX).
Sedangkan warna objek yang disinari lampu SOX ini akan
berwarna kuning atau hitam, hal inilah yang yang menjadi
kekurangan lampu ini sehingga tidak digunakan untuk
penerangan yang memerlukan colour rendering yang baik.
Berdasarkan kelebihan-kelebihan dan kekurangannya,
maka lampu sodium tekanan rendah sesuai digunakan untuk
penerangan jalan-jalan bebas hambatan, jalan-jalan utama menuju
luar kota, dan sejenisnya yang tidak mengutamakan colour
rendering, dan khususnya pada daerah-daerah yang berkabut dan
berhujan.
www.electricfilestation.blogspot.com |
6. Lampu Sodium Tekanan Tinggi (SON)

Prinsip Kerja
Lampu sodium tekanan tinggi sering juga disebut
lampu SON. Prinsip kerjanya sama dengan prinsip kerja
lampu sodium tekanan rendah, yaitu berdasarkan terjadinya
pelepasan elektron di dalam tabung lampu. Sesuai dengan
namanya, lampu ini mempunyai tekanan gas di dalam tabung kira-
kira 1/3 atmosper
(250mm merkuri), dibandingkan dengan tekanan gas dalam lampu
sodium tekanan rendah yang kira-kira hanya 10-3 mm merkuri.
Disamping itu, temperatur kerja tabung lampu sodium tekanan
tinggi juga lebih tinggi.

Kontruksi

Lampu sodium tekanan tinggi terdiri dari dua tabung, yaitu:


i. Tabung Gas (arc tube)
Terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan uap
sodium yang harus bekerja pada temperatur tinggi, misalnya
stellox ke dalam tabung gas dimasukkan sodium, merkuri
yang berfungsi untuk menaikkan tekanan gas dan tegangan
kerja lampu sampai batas tertentu, dan xenon untuk
keperluan gas start.
www.electricfilestation.blogspot.com |
ii. Bohlam (bulb)
Terbuat dari gelas yang sama sekali terpisah dari
udara luar yang berfungsi untuk mencegah tabung gas
terhadap kerusakan akibat bahan kimia dan juga berfungsi
untuk mempertahankan kekonstanan temperatur tabung gas.

Cara Kerja
Lampu ini tidak mampu distart dengan tegangan nominal
220 Volt, maka dibutuhkan tegangan tinggi dan frekuensi tinggi
sesaat. Gas xenon terionisasi untuk memulai terjadinya
pelepasan elektron dalam tabung gas sampai mencapai
temperatur kerja yang dibutuhkan. Periode pemanasan ini dapat
berlangsung hingga kira-kira 10 menit karena tekanan uap merkuri-
sodium awalnya sangat rendah sekali yang tidak dapat
menjadikan pelepasan elektron dalam tabung gas. Setelah
lampu bekerja normal, merkuri tidak akan tercapai yang menjadikan
merkuri memancarkan cahaya.
Lampu sodium tekanan tinggi mempunyai dua jenis
starter, yaitu starter jenis ”snap” yang bekerja berdasarkan panas
yang terdiri dari bimetal dengan kontak tertutup dan sebuah
kumparan pengontrol temperatur bimetal, dan starter jenis
”solid state” adalah start lampu lebih dapat dipercaya dan
dapat secara langsung, baik penyalaan awal maupun penyalaan
kembali.
www.electricfilestation.blogspot.com |
Armatur
Jenis armatur lampu sodium tekanan tnggi sesuai dengan
jenis penggunaannya, misalnya armatur penerangan
jalan, armatur penerangan industri, armatur penerangan sorot, dll.
Untuk penggunan yang sama, bentuk dan konstruksi armatur lampu
sodium tekanan tinggi sama dengan armatur lampu merkuri. Hal ini
dapat terjadi karena bentuk lampu sodium tekanan tinggi sama
dengan bentuk lampu mercury.

i. Armatur penerangan industri

ii. Armatur penerangan jalan

iii. Armatur penerangan sorot

www.electricfilestation.blogspot.com |
Penggunaan
Penggunaan lampu sodium tekanan tinggi didasarkan
pada sifat-sifat yang dimilikinya. Lampu ini memiliki efficacy
yang tinggi (90-120 lm/watt), umur yang tinggi (12.000-20.000
jam), tetapi mempunyai colour rendering yang kurang baik
(CRI hanya 26). Oleh karena itu, lampu sodium tekanan tinggi
digunakan untuk penerangan jalan.
Karena colour rendering lampu sodium tekanan tinggi
kurang baik dimana perubahan warna objek yang disinari sangat
besar dan warna cahayanya (colour appearance) putih keemasan
(yellowish) yang kurang memberi keindahan, maka penggunaan
lamnpu ini untuk penerangan jalan yang berpenghuni kurang
sesuai. Tetapi sesuai digunakan untuk penerangan jalan bebas
hambatan, jalan utama, jalan menuju luar kota, penerangan
“highmast” untuk jalan besar atau persimpangan jalan bertingkat ,
dll yang tidak menuntut colour rendering yang baik.

Jenis lampu SON


i. Berbentuk elips

ii. Berbentuk tubular


www.electricfilestation.blogspot.com |
Lampu Light Emitting Diode (LED)
Prinsip kerja

Sebuah LED adalah sejenis dioda semikonduktor istimewa. Seperti sebuah


dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi
penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa- muatan - elektron dan
lubang mengalir ke junction dari elektroda dengan voltase berbeda. Ketika
elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih
rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon.

Panjang gelombang dari cahaya yang dipancarkan, dan oleh karena itu
warnanya, tergantung dari selisih pita energi dari bahan yang membentuk
p-n junction. Sebuah dioda normal, biasanya terbuat dari silikon atau
germanium, memancarkan cahaya tampak inframerah dekat, tetapi bahan
yang digunakan untuk sebuah LED memiliki selisih pita energi antara
cahaya inframerah dekat, tampak, dan ultraungu dekat.

LED biru pertama yang dapat mencapai keterangan komersial menggunakan substrat
galium nitrida yang ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di
Nichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an.
LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada
sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.

LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi substrat
galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna kuning merangsang
penerima warna merah dan hijau di mata manusia, kombinasi antara warna kuning
dari fosfor dan warna biru dari substrat akan memberikan kesan warna putih bagi mata
manusia.

LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di
substrat ultraviolet dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresen.

Metode terbaru untuk menciptakan cahaya putih dari LED adalah dengan tidak
menggunakan fosfor sama sekali melainkan menggunakan substrat seng selenida yang
dapat memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari substrat itu
sendiri.

www.electricfilestation.blogspot.com |
www.electricfilestation.blogspot.com |
DAFTAR
PUSTAKA
Panjaitan, DRS. R., Lampu Listrik dan Penggunaannya. TARSITO

www.forum.o-fish.com

www.jktagus.web.id

www.amateur-

physics.blogspot.com

www.blog.uad.ac.id

www.id.wikipedia.org

www.electricfilestation.blogspot.com |

You might also like