You are on page 1of 5

Manajemen Persidangan:

Bekal Dasar Muslim Negarawan


Amin Sudarsono
Kadept Kastrat KAMMI Pusat

P
ada dasarnya, keberadaan suatu Beberapa forum yang biasanya memakai
organisasi lebih disebabkan karena teknik persidangan adalah Kongres, Mubes,
adanya kepentingan oleh sekelompok Rapat Pleno, dan Rapat Tahunan Anggota. Bisa
orang, yang merupakan pengabungan juga dilihat dalam forum-forum ilmiah, forum
dari beberapa individu, berdasarkan pelatihan maupun manajemen kepemimpinan.
adanya kesamaan tujuan. Dengan adanya Melihat pentingnya peranan teknik
persamaan tujuan, maka diterapkan beberapa persidangan tersebut, maka seyogyanya setiap
aturan main guna dijadikan pedoman dalam aktivis dan organisatoris menguasainya dengan
organisasi tersebut. Sehingga pada akhirnya, baik. Di sini saya akan menguraikan secara
diharapkan bahwa organisasi tersebut dapat sederhana materi-materi pokok teknik
berjalan sesuai dengan aturan main yang telah persidangan.
dsepakati bersama.
Berdasarkan pemahaman diatas, maka 1. Bentuk Persidangan
tidaklah mengherankan jikalau kita sering
menjumpai aturan-aturan yang bersifat Sidang pun memiliki jenis yang bermacam-
mengikat di berbagai organisasi. Aturan-aturan macam, tergantung dari ruang dan atau ada
tersebut merupakan rambu-rambu yang harus pertimbangan lainnya. Dewan Perwakilan
ditaati dan dijalankan agar tidak merugikan Rakyat RI sebagai institusi pembuat kebijakan
pelaku yang akan terlibat. setidaknya memiliki 18 jenis persidangan atau
Persidangan di sini, diartikan sebagai rapat. Sementara bentuk persidangan yang lebih
sarana tempat mengkomunikasikan ide atau umum dalam setiap institusi atau lembaga di
gagasan dalam kerangka pengambilan antaranya yaitu :
keputusan yang bersifat mengikat, baik untuk 1. Sidang Paripurna, yaitu sebuah
internal organisasi, maupun organisasi yang persidangan yang dilaksanakan dengan
berada dibawah organisasi tertinggi tersebut. melibatkan keseluruhan anggota
Oleh karena itu, dalam persidangan setiap lembaga, yang dipimpin oleh pimpinan
peserta akan terlibat dalam pengambilan lembaga yang bersangkutan.
keputusan yang memiliki implikasi yang sangat 2. Sidang Pleno, merupakan persidangan
penting bagi organisasi tersebut. Setiap peserta yang melibatkan segenap anggota
sidang akan diberi kesempatan untuk lembaga atau tim lembaga yang
bernegosiasi dan memancing ide dalam derajatnya berada dibawah paripurna.
kerangka menarik perhatian dan mempengaruhi Sidang pleno dalam pelaksanaannya
peserta lain guna mengikuti apa yang tidak selamanya dipimpin oleh
diinginkan oleh peserta tersebut. pimpinan lembaga. Ini juga sidang rutin
Berdasarkan pemahaman diatas, terbersit yang sering dilaksanakan oleh suatu
pertanyaan dalam diri kita, pada forum organisasi dalam kerangka membahas
manakah persidangan itu sering dilakukan? dan mengambil keputusan yang
Pada dasarnya persidangan sering dilakukan berkenaan dengan kegiatan-kegiatan
pada forum-forum yang lebih bersifat rutin organisasi. Misalnya, Musyawarah
menentukan arah dan kebijakan organisasi. Komisariat (Muskom), Musyawarah
Oleh karena itu, persidangan sering dilakukan Kerja Komisariat (Muskerkom),
pada organisasi legislatif atau perwakilan, demikian seterusnya
seperti Dewan Perwakilan Rakyat dan Badan 3. Sidang Komisi, persidangan khusus
Perwakilan Mahasiswa. Dalam konteks KAMMI, yang membahas sebuah topik sidang
sidang diikuti perwakilan komisariat, daerah dari sebuah agenda persidangan
atau wilayah. umum/pleno. Hasil sidang komisi ini
Teknik persidangan mempunyai peranan kelak di sahkan melalui mekanisme
penting dalam kehidupan berorganisasi. Bagi sidang pleno.
para aktivis, pelajar, anggota partai dan 4. Sidang Khusus atau Sidang istimewa,
organisasi lainnya. Teknik persidangan persidangan yang penamaan
merupakan keterampilan yang harus dikuasai dinisbatkan atas dasar hal khusus pula.
dengan baik, karena ini adalah alat untuk Persidangan ini dilakukan oleh suatu
memperlancar, menertibkan dan menyukseskan organisasi dalam kerangka pengambilan
persidangan dalam berbagai bentuk forum. keputusan yang bersifat mendesak dan
berada dalam keadaan genting. Sidang perubahan sedemikian rupa sehingga
ini misalnya adalah Musyawarah mendapat persetujuan dari mereka yang
Komisariat Luar Biasa (Muskomlub) berkepentingan.
untuk mengangkat ketua karena 7. Prinsip Mufakat, satu usul dapat
berhalangan tetap. Kekhususan lain diterima apabila tidak seorangpun
akan nampak dengan munculnya mempunyai keberatan yang
konsep “luar biasa”, seperti sidang mendasar/prinsipil terhadap usul
paripurna luar biasa, Munas Luar Biasa, tersebut.
atau yang lainnya yang
mengindikasikan adanya faktor lain 4. Tata Cara Persidangan
yang mengharuskan digelarnya sebuah
persidangan. 1. Persidangan bersifat musyawarah untuk
mufakat.
2. Sifat Persidangan 2. Persidangan dipimpin oleh Pimpinan
sidang.
1. Sidang Tertutup, adalah persidangan 3. Peserta sidang berbicara setelah
yang dilakukan oleh suatu organisasi, mendapat izin dari Pimpinan sidang.
dimana hasil permbicaraan yang 4. Peserta sidang tidak boleh diganggu
dilakukan tersebut bersifat tertutup dan selama berbicara.
hanya diketahui oleh Pimpinan atau 5. Pimpinan sidang dapat mengenakan
Anggota Organisasi tersebut dan ketentuan mengenai lamanya para
pembicaraan tidak boleh diumumkan, anggota berbicara.
kecuali sidang memutuskan untuk 6. Bilamana pembicaraan melampaui
diumumkan seluruhnya atau sebagian. batas waktu yang ditetapkan Pimpinan
2. Sidang Terbuka, adalah persidangan sidang dapat memperingatkan
yang dilakukan secara terbuka dengan pembicaraan supaya mengakhiri
mengundang pihak lain yang dipandang pembicaraannya dan pembicara harus
memiliki keterkaitan dengan materi menaati ketentuan itu.
pembicaraan dalam sidang. Pada 7. Setiap waktu dapat diberi kesempatan
persidangan ini, hasilnya boleh interupsi pada anggota
diumumkan secara terbuka dan dapat
diketahui oleh pihak lain di luar
organisasi tersebut. Oleh karena itu 5. Instrumen Persidangan
dalam persidangan terbuka pihak-pihak
yang diundang biasanya disebut peserta Pimpinan Sidang. Pemimpin
undangan atau peninjau. persidangan adalah faktor yang sangat
menentukan dalam kelancaran suatu
3. Pengambilan Keputusan persidangan. Semua arus informasi dan
mekanisme pembicaraan diatur dan
1. Keputusan Perseorangan, pimpinan diformulasikan sedemikian rupa dengan
forum yang mengambil keputusan bijaksana, objektif, luwes tanpa mengurangi
terakhir. wibawa dan dilakukan dengan tegas. Pemimpin
2. Keputusan Demokratis, keputusan sidang ini biasanya berbentuk presidium.
diambil dengan setengah jumlah suara Presidium adalah bentuk kepemimpinan
ditambah satu. kolektif (terdiri dari dua orang atau lebih) dalam
3. Keputusan Voting (dengan suara persidangan yang bertugas mengatur jalannya
terbanyak), diambil berdasar 2/3 suara persidangan (pimpinan sidang). Biasanya,
terbanyak. jumlah presidium ini bersifat ganjil. Maksudnya
4. Keputusan dengan Hak Veto, satu suara adalah jika dalam pengambilan keputusan
tidak setuju maka berlaku sebagai terjadi deadlock, dan pimpinan sidang
pembatalan keputusan. Biasanya hak (presidium) diberikan hak suara, maka jumlah
veto dimiliki orang paling berpengaruh ganjil ini memungkinkan untuk menghasilkan
di organisasi tersebut. sebuah keputusan. Selain itu, presidium harus
5. Prinsip Aklamasi, satu keputusan bisa bersikap netral, karena mereka mempunyai hak
disahkan bila semua anggota sidang untuk mengatur dan menentukan jalannya
menyetujuinya. persidangan.
6. Keputusan Kompromi, bukan saja Ada berbagai macam fungsi dari seorang
akibat dari suatu usul akan tetapi juga pemimpin sidang, yang pada umumnya berguna
saling mempengaruhi antara suatu agar persidangan lancar dan efektif, yaitu:
kesepakatan dan usul itu sendiri juga • Sebagai pengarah.
didiskusikan. Usul ini mengalami • Sebagai layar pemantul
• Mediator. 10. Memiliki stamina yang tinggi
• Pencari jalan keluar. 11. Tidak berbicara panjang lebar.
• Motivator. 12. Tidak memaksakan pendapat.
• Sebagai pengambil kesimpulan dan 13. Tidak mudah membantah.
keputusan atas nama perserta.
Pemimpin sidang dituntut dapat mengatur Draft tertulis. Perbedaan sidang dengan
waktu bicara, mengarahkan dan memilih musyawarah adalah selalu ada draft tertulis
pembicara, agar apa yang menjadi tujuan dapat dalam sebuah sidang, sebagai permasalahan
dicapai rumusannya, tetap aspiratif dan yang akan dibahas. Draft yang ada biasanya
diterima semua pihak. Beberapa hal yang perlu berbentuk Bab, Pasal dan ayat. Adapun materi-
diperhatikan pemimpin sidang (dan peserta), materi yang dimasukkan dalam draft tertulis ini
adalah tingkat emosional, penampilan, antara lain :
perbedaan usia, pengalaman dan latar belakang, a. Tata tertib, yaitu kerangka dasar aturan
serta kebiasaan. persidangan yang dijadikan acuan
Bagi seorang pemimpin persidangan, selanjutnya dalam menjalankan
dengan mengenal watak dan karakter dari persidangan. Di dalamnya mengatur
masing-masing peserta, akan lebih mudah nama, tempat, waktu, tujuan, peserta,
mengarahkan jalannya persidangan. Ini pimpinan dan lain-lain yang
memang sulit dilakukan, terlebih jika dibutuhkan untuk mengatur jalannya
pesertanya orang-orang yang belum dikenal persidangan. Hal inilah yang
atau belum pernah berinteraksi sebelumnya. menjadikan sidang lebih ”sakral”
Pemimpin sidang hendaknya juga dibanding rapat biasa.
memperhatikan tipe-tipe peserta yang b. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
dipimpinnya, agar dapat mengarahkan Tangga (AD/ART), yaitu pedoman
persidangan dengan baik. Terdapat tujuh tipe dasar keberlangsungan organisasi.
peserta, yaitu: Lewat sidang inilah, AD/ART organisasi
• Pemersatu disahkan dan dilegal-formalkan.
c. Aturan tambahan lainnya yang
• Pendengar
dibutuhkan dan akan disahkan.
• Perantara
Beberapa materi yang termasuk dalam
• Pemberi semangat draft tertulis itu kemudian akan
• Pengambil inisiatif disahkan dan ditetapkan menjadi suatu
• Pemberi informasi. ketetapan, yang apabila terjadi
• Penyerang. kesalahan dikemudian hari maka akan
Akan tetapi ada tipe baru yang muncul dan dilakukan perbaikan sebagaimana
sering terjadi dalam suatu rapat, yaitu tipe mestinya.
perusuh. Orang dengan tipe seperti ini muncul
dan datang ke arena persidangan, hanya untuk
merusuhi (memprovokasi) dan mengganggu
peserta dalam proses persidangan. 6. Kesepakatan Tidak Tertulis
Seorang pemimpin sidang yang baik,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Ada beberapa hal yang menjadi kesepakatan
1. Mengetahui teknik-teknik pengendalian tidak tertulis yang berlaku pada berbagai
persidangan persidangan, seperti :
2. Cakap mengkombinasikan teknik 1. Hendaknya setiap peserta bersikap
pengendalian yang bebas, terbatas dan terbuka,
ketat. 2. Berusaha menterjemahkan dan
3. Cepat mengenal dan memahami situasi. menganalisis pikiran orang lain.
4. Mampu mengenali dengan cepat tipe– 3. Selalu berupaya memperlancar
tipe peserta. persidangan.
5. Cakap mengutarakan pendapat. 4. Tidak mengganggu jalannya
6. Cakap menangkap dan mampu persidangan.
menganalisis dan menguraikan setiap 5. Tidak membuka rapat dalam rapat.
pembicaraan. 6. Berpartisipasi secara penuh.
7. Cakap mengambil kesimpulan 7. Menjaga ketertiban.
pembicara.
8. Cakap mengambil jalan keluar bila
sidang mengalami jalan buntu.
9. Mampu memahami faktor psikologis
peserta serta mampu memotivasi
7. Bentuk-Bentuk Tempat
peserta untuk mengambil peranan.
1. Bentuk Persegi Panjang
2. Bentuk Lingkaran [4]. Lobbying. Lobbying adalah proses
3. Bentuk Setengah lIngkaran informasi di luar persidangan untuk mencari
4. Bentuk Kelas titik temu antara dua atau lebih, dari orang atau
kubu yang berselisih pendapat tentang suatu
pokok masalah.
8. Etika Penggunaan Palu [5]. Interupsi. Interupsi ialah menyela
atau menghentikan sementara pembicaraan
Dalam sidang, penggunaan palu sangat orang lain dalam waktu persidangan, karena ada
penting, pimpinan sidang harus memahami tata sesuatu yang akan disampaikan. Interupsi
cara penggunaan palu. Kesalahan penggunaan ditujukan kepada pimpinan sidang dengan
atau pengetukan palu sidang akan mengacaukan maksud dapat dizinkan berbicara. Interupsi
situasi sidang. Ketukan palu menggunakan dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih
kepala palu, penggunaannya: dahulu, dan berbicara setelah mendapat ijin
1. Satu (1) kali, untuk skorsing kurang dari Presidium Sidang. Macam-macam
atau sama dengan 15 menit, untuk Interupsi:
mengalihkan pimpinan sidang, 1. Interupsi, point of information.
pengesahan keputusan setiap poin. Interupsi karena ada informasi yang
2. Dua (2) kali, untuk skorsing sidang ingin disampaikan berkaitan dengan
lebih dari 2 x 15 menit. pembicaraan yang sedang berlangsung
3. Tiga (3) kali, untuk membuka dan atau informasi dari luar persidangan.
menutup sidang, untuk pengesahan 2. Interupsi, point of order. Interupsi
keputusan umum, utama atau akhir. karena ada sesuatau yang sangat
4. Untuk menertibkan peserta sidang yang mendasar berkaitan dengan ketertiban
ribut atau gaduh, cara mengetukan palu persidangan.
adalah dengan menggunakan ’gagang 3. Interupsi, point of clarification.
palu’, bukan ’mata atau kepala palu’. Interupsi karena ingin menyelesaikan
atau menjernihkan masalah yang sedah
dibicarakan. Memperjelas sesuatu yang
9. Beberapa Istilah Penting telah kita sampaikan sebelumnya tetapi
tidak dimengerti, atau ditafsirkan
[1]. Quorum, yaitu data kuantitatif yang berbeda oleh peserta lainnya, dapat juga
mensyaratkan jumlah peserta sidang minimal disampaikan untuk memberi penjelasan
untuk mensahkan persidangan. Bila jumlah tentang sesuatu yang telah disampaikan
tersebut tidak tercapai maka persidangan tidak orang lain.
bisa dilangsungkan, atau tergantung dari tata 4. Interupsi, point of personal priviledge.
tertib yang berlaku. Misal, quorum: sidang Interupsi yang dilakukan jika ada
dapat dilaksanakan jika sekurang-kurangnya pembicaraan yang menyinggung
dihadiri oleh 2/3 dari jumlah peserta. Bisa juga masalah pribadi, tidak berkaitan dengan
½ jumlah peserta + 1, tergantung kesepakatan masalah organisasi atau hal yang
forum. sedang dibahas. Diajukan untuk
[2]. Walk Out (WO). Istilah yang satu ini membela diri (merehabilitasi)
pasti sering juga kita dengar. Tapi ternyata tidak sehubungan dengan pembicaraan yang
hanya dalam olahraga atau perlombaan lainnya sedang berlangsung yang menyinggung
saja istilah WO ini digunakan. Dalam hak pribadi (priviledge), misalnya
persidangan, WO memiliki makna sebagai satu hinaan dan fitnah.
manifestasi atau perwujudan dari sebuah protes 5. Interupsi, point of objection. Interupsi
peserta atau kelompok peserta dalam menyikapi yang dilakukan jika seseorang
persidangan. Bentuk kongkretnya, peserta yang keberatan dengan materi pembicaraan
menyatakan dirinya WO, keluar dari atau terhadap sikap salah seorang
persidangan dan tidak mengakui keabsahan peserta sidang lainnya.
persidangan. Berdasarkan pengalaman, WO
dapat berlaku sebagaimana dikehendaki oleh
yang bersangkutan, bisa satu jam, satu hari atau 10. Persidangan yang Buruk
bahkan selama persidangan tersebut.
[3]. Skorsing Sidang. Skorsing adalah Berikut ini adalah daftar beberapa keluhan
menghentikan persidangan sementara karena yang sering terjadi dalam suatu persidangan
alasan tertentu, misalnya beda pendapat yang atau rapat:
tidak terselesaikan untuk memberikan • Orang yang mengundang tidak hadir.
kesempatan lobbying, memberi keleluasaan • Peserta terlambat
bagi pembicara, dan sebagainya. • Peserta tidak hadir.
• Peserta terlalu cepat meninggalkan 12. Sanksi-sanksi
persidangan.
• Peserta melamun, memikirkan hal lain Peserta yang tidak memenuhi persyaratan
yang dapat mereka lakukan atau bahkan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
tertidur. persidangan akan dikenakan sanksi dengan
• Terlalu banyak peserta yang berbicara mempertimbangkan saran, dan usulan peserta
pada saat bersamaan. sidang yang lain. Biasanya, mekanisme dalam
• Pembicaraan didominasi oleh seorang pemberian sanksi didahului oleh peringatan
atau beberapa orang saja. kepada peserta (biasanya sampai 3 kali),
• Pemimpin mendominasi. kemudian dengan kesepakatan bersama,
• Para peserta saling menyerang pribadi presidium sidang boleh mengeluarkan peserta
peserta lain. tersebut dari forum, atau mengambil kebijakan
lain dengan atau tanpa kesepakatan peserta
• Tak ada satupun pokok persoalan yang
dapat diselesaikan. sidang yang lain.
• Bertele-tele.
• Mengambang
13. Penutup dan Tindak Lanjut
• Protes, salah satu atau beberapa peserta
meninggalkan ruangan. Keberhasilan perencanaan dan
• Sebagian peserta tidak dapat menerima penyelenggaraan suatu persidangan tidak
keputusan. semata-mata diukur dari kelancaran, efisiensi
• Terjadi kontak fisik, lempar sepatu, waktu, kelengkapan fasilitas maupun akomodasi
lempar kursi atau gebrak meja. yang mewah. Bukan juga dinilai dari suasana
• Terjadi rapat dalam rapat. lingkungan yang nyaman dan asri maupun dari
• Pihak lain di luar peserta menyela bagusnya redaksi konsideran dan diktum-
persidangan. diktum keputusan yang dihasilkan atau bahasa
• Suasana tidak nyaman, ribut, dan resume yang indah. Akan tetapi keberhasilan
gaduh. suatu persidangan juga diukur dari output yang
• Topik yang dibahas merupakan merupakan tindak lanjut sidang tersaebut.
pengulangan dari topik-topik Dengan demikian, rapat atau persidangan tidak
sebelumnya. menjadi sidang NATO alias No Action Talk
• Membuang-buang waktu. Only.
• Tidak tegas, dan tidak menghasilkan Sesuai tujuannya, maka dalam persidangan
keputusan apa-apa. setiap peserta dituntun untuk mampu bersikap
• Merupakan ajang penonjolan diri. bijak dan rasional sebagai satu fase dalam
• Tempat penggodokan manuver politik pencarian kebenaran. Selamat melakukan
dan transaksi gelap. sidang.[]
• Memberikan kemungkinan pada orang
lain untuk menghindari tanggungjawab.
*) Bahan diskusi dalam Training Organisasi
KAMMI Komisariat Al-Hikmah. Megamendung
11. Solusi Masalah Bogor, 25 April 2010.

Sumber masalah-masalah di atas dapat


diatasi jika penyelenggara sudah melakukan hal
berikut: [1] Pastikan undangan sudah
terdistribusi.[2] Susun agenda. [3] Tentukan
tujuan. [3] Pilih metode. [4] Estimasi waktu
dengan baik. Dan [5] Siapkan peralatan yang
dibutuhkan.
Sementara peserta juga bisa: [1] Hadir tepat
waktu. [2] Persiapkan diri. [3] Cari informasi
sebanyak mungkin tentang masalah yang akan
dibahas. Dan [4] Siapkan peralatan yang
dibutuhkan.

You might also like