You are on page 1of 4

Falsafah Air

Setiap orang dalam hidup ini pastilah sangat membutuhkan air, karena tanpa air semua
mahluk hidup tidak akan pernah ada, tapi siapa sangka kalau air mempunyai kekuatan
yang dahsyat. Masih ingat kita dengan peristiwa tragis Sunami yang menimpa Aceh,
Banjir tiap Tahun yang sering kita alami, semuanya berasal dari kekuatan air.
Air adalah sebuah symbol tentang bagaimana kita harus menyesuaikan diri dimana pun
dan kapanpun kita berada, karena berada dimanapun akan menyerupai tempatnya, ketika
air kita taruh di gelas maka akan berbentuk gelas, ketika kita taruh di botol maka akan
berbentuk botol, saat berada pada suhu dingin maka ia akan menjadi beku dengan
membekunya air maka kekuatannya setara dengan beton. Artinya ketika kita bisa
menggunakan falsafah air dalam hidup ini maka kita akan menjadi orang yang enjoy di
manapun sampai kapanpun.
Bagaimana dengan kita mampukah kita berfalsafah seperti air dalam menjalani hidup di
Dunia yang setiap kejadiannya penuh dengan kejutan dan tak pernah kita bayangkan
sebelumnya.
Secara kimia air memiliki rumus H2O (HHO = Hidup Harus Optimis). Bahasan di luar
kimia, air bisa berarti zat yang cair. Seperti air kelapa, air laut, air keras, air raksa. Tentu
berbeda pada airmail, airforces, airways (“Dul, Dul…kamu tidak cocok hidup di air, tapi
kamu cocoknya jadi guru“)
Alhamdulillah….karena ikatan hidrogen antarmolekul air, air dapat berfungsi
sebagaimana air yang kita nikmati. Ikatan hidogen ini adalah ikatan antarmolekul air,
sehingga air tak tercerai berai. Air dapat berwujud cair pada suhu kamar. Air harus
berikatan dengan air lainnya agar bisa menjadi air yang berwujud cair. Begitu pula
manusia, harus berinteraksi dengan manusia lainnya agar bisa menjadi manusia. Manusia
yang tidak berinteraksi dengan manusia lainnya tak ubahnya seperti patung bernyawa.
Alhamdulillah, selalu ada rasa syukur setiap kita mengetahui sesuatu. Untuk itu kita harus
banyak tahu agar selalu bersyukur. Karena dengan bersyukur, nikmat akan selalu
bertambah.
Allahu akbar… air menempati ruang sesuai wadahnya. Dituang di gelas, bentuk air
menyesuaikan gelas. Dituang dilantai, airpun datar. Kemampuan adaptasi air sungguh
luar biasa. Adaptasi air terhadap suhu disekilingnya dilakukan dengan perubahan wujud,
padat; cair dan gas. Perubahan wujud yang dilakukan tidak mengubah massa air itu
sendiri.
Pada tubuh manusia ternyata kandungan air sangat dominan (80%). Dengan demikian
kalau kita tidak bisa adatasi dan tidak berguna bagi orang lain, celakalah kita
Akhirnya filosofi air dalam kehidupan yang dapat kita ambil adalah:
1. Berinteraksi dengan sesama,
2. Dapat menyesuaikan diri di segala tempat
3. Berguna bagi orang lain.
Semoga tulisan ini berguna bagi yang lain.
Jika Anda sekarang sedang frustrasi karena telah berjuang dan melakukan yang terbaik,
tetapi masih belum mendapatkan apa yang Anda harapkan, jangan berkecil hati.
Kebanyakan orang ketika mereka tidak kunjung memperoleh hasil sesuai harapan,
mereka akan melambaikan sapu tangan putih dan menyerah.
Hal ini wajar dan kadang tidak terelakkan, karena manusia cenderung patah semangat
ketika hasil yang buruk terus berdatangan meskipun mereka telah berbuat yang terbaik.
"Untuk apa lagi saya meneruskan ini semua. Saya sudah mengerahkan seluruh tenaga,
waktu dan pikiran saya, tetapi apa yang saya dapatkan sungguh mengecewakan. Lebih
baik saya berhenti sampai di sini saja", adalah pernyataan yang sering sekali diucapkan
seseorang yang sebentar lagi akan berhenti dan menyerah kalah dalam perjuangannya
meraih impian.
Kadang, Anda akan diuji apakah Anda benar-benar serius terhadap apa yang sangat Anda
impikan. Ujian itu akan datang dalam bentuk berbagai halangan, rintangan, kegagalan
dan hal-hal menyakitkan yang mungkin membuat Anda tidak dapat bertahan lebih lama
lagi. Itulah sebabnya mengapa orang yang berhasil melewati ujian itu sungguh sedikit.
Dan mereka yang berhasil lulus dalam ujian itu berhak atas apa yang selama ini mereka
impikan.
Menyerah adalah pilihan yang mungkin sangat mudah diambil oleh siapapun. Tapi,
menyerah juga tidak akan membuat Anda jauh lebih baik. Apakah Anda rela apa
yang selama ini akanAnda perjuangkan harus Anda kubur dalam-dalam hanya karena
ingin MENYERAH? Anda mungkin masih ingat, ketika pertama kali memutuskan dan
bertekad untuk sukses atau meraih sebuah impian, Anda begitu menggebu-gebu. Api
semangat yang begitu membara mengubah Anda menjadi begitu termotivasi. Tetapi,
seiring berlalunya waktu ketika Anda terus menemui kegagalan, api yang membara
menjadi padam. Saat api padam, mungkin itulah saat Anda menyatakan Anda ingin
menyerah.
Jika Anda ingin menyerah, maka saya ingin Anda belajar dari air yang mengalir.
Pergilah ke sungai yang deras atau bayangkan sungai dalam pikiran Anda.
Air terus mengalir ke satu arah, tidak peduli apa yang terjadi. Ketika ada batu besar di
tengah-tengah, apakah air akan menyerah dan berhenti mengalir? Apakah air akan
berkata, "Ada batu besar di depan, lebih baik saya menyerah dan berbalik"?
Air itu akan tetap mengalir melewati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu.
Meskipun Anda menghalangi air dengan membuat penahan di sepanjang sungai, air akan
tetap mengalir. Seperti layaknya bendungan, meskipun air ditahan, ia akan terus mengalir
dan dalam waktu lama akan berkumpul lebih tinggi dari bendungan dan berhasil mengalir
keluar. Hebatnya, semakin ditahan, kekuatan air akan semakin besar sehingga dapat
membangkitkan listrik.
Air tidak pernah berpikir untuk berbalik arah. Air tidak pernah berhenti untuk
mengalir hanya karena ada beberapa penahan di depannya.
Anda juga bisa belajar dari prinsip air yang mengalir. Anda harus terus maju dan
berjuang demi impian Anda. Jika menemui rintangan yang berat, maka Anda bisa
mengambil jalan lain dan melewatinya, seperti air yang mengalir melewati sisi kiri dan
kanan batu. Air tidak pernah mundur, Anda juga tidak boleh mundur, karena mundur itu
lebih mudah daripada terus maju.
Air juga tidak pernah takut jika sudah berada di tepi air terjun. Ia akan terus mengalir
dan jatuh ke bawah dan kemudian terus mengalir maju ke depan. Begitu juga, ketika
Anda menemui sesuatu hal yang sangat membuat gentar, maka Anda harus berani
menghadapinya daripada menghindari dan memutuskan untuk menyerah.
Semoga air yang mengalir ini bisa mengubah diri Anda dari yang pesimis dan mudah
menyerah menjadi pribadi yang tegar, optimis dan selalu bangkit dari kegagalan untuk
menuju tujuan akhir di mana Anda ingin berada.
Success 4 U,
Suhardi
E-mail: csd_suhardi@yahoo.com

Ponpes Attauhiddiyah Gunakan Falsafah Air Laut


PULUHAN ribu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Attauhiddiyah, Desa Cikura,
Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, berjubel memadati ruang pertemuan di depan
makam Syeh Armia, di lapangan tengah, hingga meluber ke jalan desa di kaki Gunung
Slamet.
Udara malam yang dingin, menambah sejuk suasana. Tidak mengherankan, bila digelar
berbagai kegiatan massal seperti istighotsah kubro, pengajian, semaan Alquran, hingga
pengajian di malam Jumat Kliwon, selalu menyedot puluhan ribu pengunjung.
Demikian juga pada Ramadan tahun ini. Mulai menjelang subuh hingga saat berbuka
puasa, tempat itu selalu dipadati berbagai kegiatan untuk mempertebal keimanan dan
menambah pengetahuan tafsir Alquran.
"Kami membuka kesempatan kepada siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa
untuk mengaji di ponpes ini. Mendengarkan ceramah dari santri senior, juga dari saya
pribadi," papar Pimpinan dan Pengasuh Ponpes, KH Achmad Saidi bin Kiai Said.
Air Laut
Lantas mengapa semua orang seperti bebas menyerap ilmu dan pengetahuan di ponpes
tersebut? KH Achmad Saidi didampingi KH Hassani, adiknya yang juga pengasuh
ponpes tersebut, hanya berujar soal falsafah air laut.
Menurut dia, air laut itu banyak dipenuhi bangkai dan berbagai kotoran. Akan tetapi,
rasanya tetap asin. Tidak terpengaruh apa-apa
Demikian juga terhadap sejumlah orang yang ingin mempertebal keimanan, pengetahuan
soal Alquran, berusaha mengubah arah hidupnya ke jalan yang benar, tentu mereka akan
diterima dengan senang hati di ponpesnya.
"Kalau bulan puasa, di ponpes ini pada malam-malam tertentu dijadikan sarana untuk
berdoa secara khusuk. Yang merasa perbuatannya bergelimang dosa, akan menangis
sejadi-jadinya dan memohon ampunan kepada Allah," tutur M Tapsir, salah seorang
santri senior ponpes tersebut.
Dengan mengedepankan falsafah air laut dan mengajarkan ilmu ketauhidan, siapa saja
yang ingin kembali ke jalan Allah dan ajaran Nabi Muhammad SAW dapat
melakukannya di Ponpes Attauhiddiyah, baik di Cikura maupun di Giren. (Riyono
Toepra-19a)

You might also like