You are on page 1of 30

Bab 1

Sumber: i160.photobucket.com

Kesebangunan
dan Kekongruenan
Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan
bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
dengan cara mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun
dan kongruen, mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun
dan kongruen, serta menggunakan konsep kesebangunan segitiga
dalam pemecahan masalah.

Kamu telah mempelajari perbandingan di Kelas VII. A. Bangun-Bangun


Perbandingan merupakan sifat dasar dalam konsep yang Sebangun
kesebangunan dan kekongruenan. dan Kongruen
Kesebangunan sangat penting peranannya dalam B. Segitiga-Segitiga
kehidupan sehari-hari seperti uraian berikut. yang Sebangun
Lima orang anak ingin mengukur lebar sungai. Oleh C. Dua Segitiga yang
karena secara langsung tidak memungkinkan, kegiatan Kongruen
pengukuran dilakukan secara tidak langsung. Mereka berhasil
menandai tempat-tempat A, B, C, D, dan E seperti tampak
pada gambar berikut. D B A
Setelah dilakukan pengukuran,
diperoleh AB = 4 m, BC = 3 m, dan C

DE = BF = 12 m. Berapa meter lebar


sungai itu? Untuk menjawabnya,
pelajarilah bab ini dengan baik. E F

1
Diagram Alur

Kesebangunan dan Kekongruenan

perbedaan

Sebangun Kongruen

syarat syarat

Bentuk dan ukurannya


sama besar.
Panjang sisi yang Sudut yang
bersesuaian memiliki bersesuaian sifat
perbandingan sama besar.
senilai.

Sisi-sisi yang Dua sisi yang Dua sudut yang Dua sudut yang
bersesuaian bersesuaian bersesuaian bersesuaian
aplikasi sama panjang sama panjang sama besar sama besar
(s.s.s) dan sudut yang dan sisi yang dan sisi yang
Segitiga yang diapitnya sama berada di berada di
Sebangun besar (s.sd.s). antaranya hadapannya
sama panjang sama panjang
aplikasi (sd.s.sd). (sd.sd.s).

Menentukan
perbandingan aplikasi
ruas garis
pada segitiga.
Menentukan garis dan besar
sudut dari bangun geometri.

Tes Apersepsi Awal

Sebelum mempelajari materi bab ini, kerjakanlah soal-soal berikut di buku


latihanmu.
1. Suatu peta digambar dengan skala 4. Perhatikan gambar segitiga berikut ini.
1 : 500.000. Berapakah jarak pada Tentukan nilai ¾. ¾
peta jika jarak sesungguhnya 25 km?
2. Jika harga 6 buah penggaris adalah
Rp2.700,00, berapakah harga 9 buah 38° 75°
penggaris tersebut? 5. Perhatikan gambar berikut ini. D
3. Sebutkan dan gambarkan jenis-jenis a. Tentukan besar ¾DEC
segitiga ditinjau dari: b. Tentukan besar ¾BEC.
110°
a. panjang sisinya; c. Tentukan sudut yang A E
C
b. besar sudutnya. saling bertolak belakang.

2 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


A. Bangun-Bangun yang Sebangun
dan Kongruen
D C
1. Foto Berskala
Contoh kesebangunan yang sering kamu jumpai dalam 24 mm

kehidupan sehari-hari adalah foto berskala, seperti terlihat


A 36 mm B
pada Gambar 1.1. Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 1.1(a) memperlihatkan sebuah film negatif a
ABCD berukuran panjang 36 mm dan lebar 24 mm. Setelah
D' C'
dicetak, film negatif tersebut menjadi foto A' B' C' D'
berukuran panjang 180 mm dan lebar 120 mm.
Pada dasarnya, pengertian skala pada foto sama dengan 120 mm
skala pada peta. Hanya saja, perbandingan antara ukuran
pada foto dan ukuran sebenarnya tidak sebesar perbandingan
A' 180 mm B'
antara ukuran pada peta dan ukuran sebenarnya. Satu Sumber: i160.photobucket.com
sentimeter pada peta mewakili beberapa kilometer pada
b
ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter pada foto
biasanya mewakili beberapa sentimeter atau beberapa meter Gambar 1.1
saja dari ukuran sebenarnya.
Skala pada peta ialah perbandingan antara ukuran pada
peta dan ukuran sebenarnya. 7 cm

Contoh 1.1
2,5 cm

Sumber: www.tuningnews.net
Amati gambar dari foto sebuah mobil seperti dalam Gambar
1.2. Jika panjang mobil sebenarnya 3,5 m, berapa tinggi mobil Gambar 1.2

sebenarnya?
Penyelesaian: Siapa
Untuk menentukan tinggi mobil sebenarnya, langkah pertama Berani?
yang harus kamu lakukan adalah menentukan skala foto
tersebut. 1. Seorang anak yang
tingginya 1,5 m difoto.
Perbandingan antara panjang dalam foto dan panjang sebenar- Jika skala foto tersebut
nya adalah 7 cm : 3,5 m adalah 1 : 20, berapa
sentimeter tinggi anak
¾ 7 cm : 350 cm dalam foto?
¾ 1 cm : 50 cm. 2. Lebar sebuah rumah
Jadi, skala dari foto tersebut adalah 1 : 50. Oleh karena tinggi dalam foto adalah
5 cm. Jika skala foto
mobil dalam foto 2,5 cm maka tinggi mobil sebenarnya adalah tersebut 1 : 160,
2,5 cm ¾ 50 = 125 cm. berapa meter lebar
Jadi, tinggi mobil sebenarnya adalah 1,25 m. rumah sebenarnya?

Kesebangunan dan Kekongruenan 3


2. Pengertian Kesebangunan
Pada Gambar 1.3 diperlihatkan tiga bangun persegipanjang
yang masing-masing berukuran 36 mm ¾ 24 mm, 180 mm
¾ 120 mm, dan 58 mm ¾ 38 mm.
D‘ C‘
S R
D C 120 mm
38 mm
24 mm
Gambar 1.3
A 36 mm B A‘ 180 mm B‘ P 58 mm Q

Perbandingan antara panjang persegipanjang ABCD dan


panjang persegipanjang A'B'C'D' adalah 36 : 180 atau 1 : 5.
Demikian pula dengan lebarnya, perbandingannya 24 : 120
atau 1 : 5. Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
persegipanjang itu memiliki perbandingan senilai (sebanding).
Perbandingan sisi yang bersesuaian dari kedua persegi-
Tugas
panjang tersebut, yaitu sebagai berikut.
untukmu
AB BC DC AD 1
   
Amatilah persegipanjang A ' B ' B 'C ' D 'C ' A ' D ' 5
ABCD dan persegipanjang
PQRS pada Gambar 1.3.
Oleh karena semua sudut persegipanjang besarnya
Coba kamu selidiki 90° (siku-siku) maka sudut-sudut yang bersesuaian dari
bersama kelompok
belajarmu, apakah
kedua persegipanjang itu besarnya sama. Dalam hal ini,
persegipanjang ABCD persegipanjang ABCD dan persegipanjang A'B'C'D' memiliki
sebangun dengan
persegipanjang PQRS?
sisi-sisi bersesuaian yang sebanding dan sudut-sudut bersesuaian
Presentasikan hasil yang sama besar. Selanjutnya, kedua persegipanjang tersebut
penyelidikanmu di depan
kelas bergantian dengan
dikatakan sebangun. Jadi, persegipanjang ABCD sebangun
kelompok lain. dengan persegipanjang A'B'C'D'.
Selanjutnya lakukan Tugas untukmu di samping.
Sekarang amati Gambar 1.4.
G Z M

L
E
X
Gambar 1.4 F K
a b Y c

Ukurlah panjang sisi dan besar sudut-sudut ¾EFG dan


¾XYZ. Jika kamu melakukan pengukuran dengan benar,
akan diperoleh hubungan berikut.
(i) EF FG EG ;
 
XY YZ XZ
(ii) ¾E = ¾X, ¾F = ¾Y, dan ¾G = ¾Z.

4 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Oleh karena sisi-sisi yang bersesuaian sebanding dan Tugas
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka ¾EFG untukmu
sebangun dengan ¾XYZ. Amatilah ∆EFG dan
Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum ∆KLM pada Gambar
1.4. Coba kamu selidiki
untuk setiap bangun datar. bersama kelompok
belajarmu, apakah ∆EFG
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi sebangun dengan ∆KLM?
dua syarat berikut. Presentasikan hasil
penyelidikanmu di depan
1) Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun kelas bergantian dengan
itu memiliki perbandingan senilai. kelompok lain.
2) Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu
sama besar.
Contoh 1.2
D C
Amati Gambar 1.5.
a. Selidikilah apakah persegi ABCD sebangun dengan persegi
EFGH?
b. Selidikilah apakah persegi ABCD dan belahketupat PQRS A 4 cm B
sebangun? H G
c. Selidikilah apakah persegi EFGH sebangun dengan
belahketupat PQRS?
Jelaskan hasil penyelidikanmu.
Penyelesaian:
a. Amati persegi ABCD dan persegi EFGH.
E 5 cm F
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah
S
AB BC DC AD 4
   
EF FG HG EH 5
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi ABCD dan P R
persegi EFGH sebanding. 4 cm
(ii) Bangun ABCD dan EFGH keduanya persegi sehingga Q
besar setiap sudutnya 90°. Dengan demikian, sudut- Gambar 1.5
sudut yang bersesuaian sama besar.
Berdasarkan (i) dan (ii), persegi ABCD dan persegi EFGH
sebangun. Catatan
b. Amati persegi ABCD dan belahketupat PQRS.
Salah satu syarat
(i) Perbandingan panjang sisi-sisinya adalah kesebangunan adalah
AB BC DC AD 4 sudut-sudut yang
    bersesuaian sama besar.
PQ QR SR PS 4
Maksud dari kata sama
Jadi, panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari persegi besar adalah ukuran
ABCD dan belahketupat PQRS sebanding. sudutnya sebanding,
(ii) Besar sudut-sudut yang bersesuaian adalah sebagai sehingga pada Gambar
1.5 dapat dituliskan:
berikut. ¾A = ¾E, ¾B = ¾F,
¾A ≠ ¾P, ¾B ≠ ¾Q, ¾C ≠ ¾R, dan ¾D ≠ ¾S. ¾C = ¾G = ¾D = ¾H.

Kesebangunan dan Kekongruenan 5


Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar.
Berdasarkan (i) dan (ii), persegi ABCD dan belahketupat
PQRS tidak sebangun.
c. Telah diketahui bahwa persegi ABCD sebangun dengan
persegi EFGH, sedangkan persegi ABCD tidak sebangun
D C
dengan belahketupat PQRS. Dengan demikian, persegi
EFGH tidak sebangun dengan belahketupat PQRS.
5 cm

A 2 cm B
Contoh 1.3
R Q
1. Amati Gambar 1.6.
6 cm Jika persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang
PQRS, hitung panjang QR.
S P Penyelesaian:
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah
Gambar 1.6
sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. Oleh karena itu,
K AB BC 2 5 ¾ 2QR = 30 ¾ QR = 15
 
PQ QR 6 QR
125°
Jadi, panjang QR adalah 15 cm.
L 80° N
2. Jika layang-layang KLMN dan layang-layang PQRS pada
Gambar 1.7 sebangun, tentukan besar ¾R dan ¾S.
M
Penyelesaian:
P
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar sehingga ¾P =
S Q 125° dan ¾Q = 80°.
t "NBUJMBZBOHMBZBOHPQRS.
Menurut sifat layang-layang, sepasang sudut yang ber-
R hadapan sama besar sehingga ¾R = ¾P = 125°.
Gambar 1.7 t 0MFI LBSFOB TVEVUTVEVU EBMBN MBZBOHMBZBOH CFSKVNMBI
360° maka
¾P + ¾Q + ¾R + ¾S = 360°
¾ 125° + 80° + 125° + ¾S = 360°
¾ ¾S = 360° – 330° = 30°

a 3. Pengertian Kekongruenan

D C F Pernahkah kamu melihat seorang tukang bangunan yang


sedang memasang ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang,
biasanya tukang tersebut memasang benang-benang sebagai
A B E tanda agar pemasangan ubin tersebut terlihat rapi, seperti
tampak pada Gambar 1.8(a).
b
Cara pemasangan ubin tersebut dapat diterangkan secara
Gambar 1.8
geometri seperti berikut.

6 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Gambar 1.8(b) adalah gambar permukaan lantai yang Siapa
akan dipasang ubin persegipanjang. Pada permukaannya diberi Berani?
garis-garis sejajar. Jika ubin ABCD digeser searah AB (tanpa
Berikut ini adalah sketsa
dibalik), diperoleh A ¾B, B ¾ E, D ¾ C, dan C ¾F sehingga tambak udang milik Pak
ubin ABCD akan menempati ubin BEFC. Akibatnya, Budi
100 m
AB ¾ BE sehingga AB = BE
BC ¾ EF sehingga BC = EF 100 m

DC ¾ CF sehingga DC = CF 200 m
45°

AD ¾ BC sehingga AD = BC Pak Budi akan membagi


tambaknya menjadi 4
¾DAB ¾ ¾CBE sehingga ¾DAB = ¾CBE bagian yang sama dan
¾ABC ¾ ¾BEF sehingga ¾ABC = ¾BEF berbentuk trapesium
juga, seperti bentuk
¾BCD ¾ ¾EFC sehingga ¾BCD = ¾EFC asalnya. Gambarlah
¾ADC ¾ ¾BCF sehingga ¾ADC = ¾BCF olehmu tambak udang
yang telah dibagi empat
Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
tersebut.
a. sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD
dan persegipanjang BEFC sama panjang, dan
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari persegipanjang
ABCD dan persegipanjang BEFC sama besar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa persegipanjang ABCD
dan persegipanjang BEFC memiliki bentuk dan ukuran
yang sama. Dua persegipanjang yang demikian dikatakan
kongruen.
Sekarang amati Gambar 1.9. Ukurlah panjang sisi
dan besar sudut-sudut segienam ABCDEF dan segienam E D
PQRSTU. Jika kamu melakukan pengukuran dengan benar,
diperoleh hubungan F C
(i) AB = BC = CD = DE = EF = FA = PQ = QR = RS = ST
= TU = UP A B

(ii) ¾A = ¾B = ¾C = ¾D = ¾E = ¾F = ¾P = ¾Q = ¾R T S
= ¾S = ¾T = ¾U.
U R
Oleh karena itu, segienam ABCDEF kongruen dengan
segienam PQRSTU.
P Q
Sekarang, ukurlah panjang sisi dan besar sudut-sudut
K J
segienam GHIJKL. Kemudian, bandingkan dengan unsur-
unsur segienam ABCDEF. Dari hasil pengukuran tersebut, L I
diperoleh hubungan
G H
(i) ¾A = ¾B = ¾C = ¾D = ¾E = ¾F = ¾G = ¾H = ¾I =
¾J = ¾K = ¾L Gambar 1.9

(ii) AB ≠ GH, BC ≠ HI, CD ≠ IJ, DE ≠ JK, EF ≠ KL, FA ≠


LG.

Kesebangunan dan Kekongruenan 7


Berdasarkan (i) dan (ii), dapat disimpulkan bahwa
segienam ABCDEF tidak kongruen dengan segienam
GHIJKL. Sekarang lakukan Tugas untukmu di samping.
Berdasarkan uraian dan tugas tersebut diperoleh gambaran
bahwa dua bangun yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua
bangun yang sebangun belum tentu kongruen.
Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang
sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen.
Pengertian kekongruenan tersebut berlaku juga untuk
setiap bangun datar.
Contoh 1.4

Amati Gambar 1.10.


a. Selidiki apakah persegipanjang ABCD D C

kongruen dengan persegipanjang


6 cm
PQRS?
InfoNet b. Selidiki apakah persegipanjang ABCD A B
8 cm
sebangun dengan persegipanjang S R
Kamu dapat menambah PQRS?
wawasanmu tentang materi 10 cm
Jelaskan hasil penyelidikanmu. 6 cm
dalam bab ini dengan
mengunjungi alamat: Penyelesaian:
bicarisme.files.wordpress. Q
Unsur-unsur persegipanjang ABCD P
com/2008/03/soal-bangun- Gambar 1.10
datar.doc adalah
AB = DC = 8 cm, AD = BC = 6 cm, dan ¾A = ¾B = ¾C =
¾D = 90°.
Amati persegipanjang PQRS dengan
diagonal PR. Panjang PQ dapat ditentukan dengan
menggunakan Dalil Pythagoras seperti berikut.
PQ = ( )2 (Q )2  102 62 64 = 8
Jadi, unsur-unsur persegipanjang PQRS adalah PQ = SR = 8
cm, PS = QR = 6 cm, dan ¾P = ¾Q = ¾R = ¾S = 90°.
a. Dari uraian tersebut tampak bahwa sisi-sisi yang bersesuaian
dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sama
panjang. Selain itu, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua
persegipanjang itu sama besar. Jadi, persegipanjang ABCD
kongruen dengan persegipanjang PQRS.
b. Dua bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi,
persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang
PQRS.

8 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Tes Kompetensi 1.1

Kerjakan soal-soal berikut dalam buku latihanmu.

1. Ukuran lebar dan tinggi sebuah slide a. Selidiki apakah belahketupat EFGH
(film negatif) berturut-turut 36 mm dan sebangun dengan belahketupat PQRS?
24 mm. Jika lebar pada layar 2,16 m, b. Selidiki apakah belahketupat EFGH
tentukan tinggi pada layar. kongruen dengan belahketupat PQRS?
2. Amati gambar berikut. Jelaskan hasil penyelidikanmu.
C Q 3 cm P 6. Pasangan bangun-bangun berikut adalah
10 cm
sebangun, tentukan nilai x.
4 cm a.
x
3 cm
A 8 cm B R
a. Tentukan panjang AC dan QR. 8 cm 6 cm

b. Apakah ¾ABC sebangun dengan b.


¾PQR? Jelaskan jawabanmu. x
5 cm
3. Amati gambar berikut.
U T N M 14 cm 8 cm
7. Perhatikan gambar berikut.
N M
H G
R S K L 110°
4 cm 6 cm
Pada gambar tersebut, jajargenjang RSTU
70°
sebangun dengan jajargenjang KLMN. E 6 cm F K 9 cm L
Jika KL = 6 cm, LM = 4 cm, dan RS = 15 Trapesium EFGH dan trapesium KLMN
cm, tentukan: adalah trapesium sama kaki. Tunjukkan
a. panjang KN dan MN; bahwa trapesium EFGH sebangun dengan
b. panjang ST, TU, dan RU. trapesium KLMN.
4. Amati gambar berikut. D
3 cm 8. Amati foto berikut.
Jika layang-layang ABCD A Foto tersebut mempunyai skala
C
sebangun dengan layang- 1 : 65. Tentukan tinggi sebenarnya
layang BEFC, tentukan: 6 cm
B F orang yang ada di foto tersebut.
a. panjang CF;
b. panjang EF.
5. Amati gambar berikut. Sumber: Dokumentasi Penerbit
G
E 9. Trapesium ABCD sebangun dengan tra-
Q
13 cm
pesium PQRS.
12 cm
P 12 cm Q
5 cm
A 9 cm B
H 5 cm F P R
18 cm
S 85°
D C S R
E

Kesebangunan dan Kekongruenan 9


a. Tentukan panjang PS. 11. Diketahui tinggi
b. Tentukan besar ¾PQR. Monas pada gambar
c. Tentukan besar ¾BCD. di samping 4,4 cm.
d. Tentukan besar ¾BAD. Jika skalanya 1 : 4,4 cm
D R 3.000, tentukanlah
10. Segilima ABCDE C
tinggi Monas
sebangun dengan
sesungguhnya.
segilima PQCRS. S Q
Panjang AB = 7,5 E
P B 12. Bagilah bangun berikut menjadi dua
cm, BC = 4,2 cm,
bagian yang sama dan sebangun.
CD = 3 cm, A
PS = 1 cm,
SR = 2,5 cm, dan RC = 2 cm.
Tentukan panjang:
a. AE;
b. QC; Selanjutnya, susunlah kembali kedua
c. DE; bagian tersebut sehingga membentuk
d. PQ. bermacam-macam bangun. Cobalah,
bangun-bangun apa saja yang dapat kamu
peroleh?

T
R
B. Segitiga-Segitiga yang Sebangun
P 1. Syarat Dua Segitiga Sebangun
Amati Gambar 1.11.
S
Q Pada gambar tersebut, QR sejajar dengan ST (QR // ST).
Gambar 1.11 Ukurlah panjang PS, PQ, PT, PR, ST, dan QR. Ukur
C
pula besar ¾TPS, ¾RPQ, ¾PTS, ¾PRQ, ¾PST, dan
a
b ¾ a
¾PQR. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, kamu akan
¾ ¾
memperoleh hubungan berikut:
A c B
(i) PS PT ST ;
M
 
b PQ PR QR
2b 2a (ii) ¾TPS = ¾RPQ, ¾PTS = ¾PRQ, ¾PST = ¾PQR.
Jadi, ¾PST sebangun dengan ¾PQR. Selanjutnya, amati
K 2c L Gambar 1.12(a). Pada gambar tersebut, ¾ABC adalah segi-
R
tiga dengan
c AB = c; BC = a; AC = b
¾
¾A = ¾; ¾B = ¾ ; ¾C = ¾.
¾ ¾ Jika kamu buat segitiga lain yang panjang sisi-sisi
P Q
bersesuaiannya dua kali panjang sisi-sisi ¾ABC maka
Gambar 1.12
diperoleh ¾KLM seperti pada Gambar 1.12(b).

10 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Dengan demikian, KL = 2AB = 2c, LM = 2BC = 2a, dan InfoMatika
AB BC AC 1
KM = 2AC = 2b. Sehingga    .
KL LM KM 2
Selanjutnya, ukurlah sudut-sudut ¾KLM. Dari
pengukuran tersebut, akan diperoleh hubungan berikut:
¾A = ¾K = ¾
¾B = ¾L = ¾
¾C = ¾M = ¾
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Jadi, ¾ABC dan ¾KLM sebangun.
Pada Gambar 1.12(c), ¾PQR dibuat sedemikian rupa Thales
(624 S.M.–546 S.M.)
sehingga ¾P = ¾A = ¾, ¾Q = ¾B = ¾, dan ¾R = ¾C = ¾.
Kira-kira 2.500 tahun
Ukurlah panjang sisi-sisi ¾PQR. Dari pengukuran yang lalu, seorang ahli
tersebut, kamu akan memperoleh hubungan berikut. Matematika Yunani,
Thales, mengungkapkan
AB BC AC gagasan yang fenomenal.
 
PQ QR PR Ia dapat menghitung
tinggi piramida dari
Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. panjang bayangan suatu
Jadi, ¾ABC dan ¾PQR sebangun. tongkat.
A
Uraian tersebut menunjukkan bahwa dua segitiga yang
sisi-sisi bersesuaiannya sebanding maka sudut-sudut yang D

bersesuaiannya sama besar. Hal ini berarti bahwa dua segitiga B C E


yang sisi-sisi bersesuaiannya sebanding adalah sebangun. Thales menggunakan
kenyataan bahwa
Sebaliknya, jika dua segitiga memiliki sudut-sudut segitiga besar ABC yang
bersesuaian yang sama besar maka sisi-sisi yang bersesuaiannya dibentuk oleh piramida
dan bayangannya,
sebanding. Hal ini berarti bahwa dua segitiga yang memiliki sebangun dengan
sudut-sudut bersesuaian sama besar adalah sebangun. segitiga kecil DCE yang
dibentuk oleh tongkat
Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah kamu menerka dan bayangannya. Oleh
suatu syarat dua segitiga sebangun? Cobalah nyatakan syarat karena itu, diperoleh
persamaan
dua segitiga sebangun dengan kata-katamu sendiri. AB DC

Dua segitiga dikatakan sebangun jika sisi-sisi yang ber- BC CE
Thales dapat mengukur
sesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian panjang BC, CD, dan
sama besar. CE. Dengan demikian,
ia dapat menghitung
AB (tinggi piramida)
Contoh 1.5 menggunakan persamaan
tersebut.
A Sumber: Matematika, Khazanah
1. Coba kamu selidiki apakah Pengetahuan bagi Anak-Anak,
A' 1979
¾ABC dan ¾A'B'C' pada gambar
di samping sebangun? Jelaskan 8 5
hasil penyelidikanmu.
B 6 C B' 3 C'

Kesebangunan dan Kekongruenan 11


Penyelesaian:
InfoNet Amati ¾ABC.
(AC)2 = (AB)2 + (BC)2 ¾ (AC)2 = 82 + 62
Kamu dapat menemukan
informasi lebih lanjut ¾ (AC)2 = 100 ¾ AC = 100 = 10
tentang materi ini Jadi, AC = 10.
dari internet dengan
mengunjungi alamat
Amati ¾A'B'C'
artofmathematics. (A'B')2 = (A'C')2 – (B'C')2 ¾ (A'B')2 = 52 – 32
wordpress.com ¾ (A'B')2 = 25 – 9 ¾(A'B')2 = 16
¾ A'B' = 16 = 4
Oleh karena itu,
AB = 8 = 2; BC = 6 = 2; AC = 10 = 2.
C
A'B ' 4 B 'C ' 3 A 'C ' 5
E AB BC AC
Berarti, = = .
A'B ' B 'C ' A 'C '
Jadi, ¾ABC sebangun dengan ¾A'B'C'.
A D B 2. Amati Gambar 1.13.
Gambar 1.13
a. Jika DE // BC, apakah ¾ADE sebangun dengan ¾ABC?
b. Jika BC = 6 cm, CE = 3 cm, dan AE = 6 cm, tentukan
panjang DE.
Penyelesaian:
a. Pada ¾¾DE dan ¾ABC tampak bahwa
¾DAE = ¾BAC (berimpit)
Siapa
Berani? ¾ADE = ¾ABC (sehadap)
¾AED = ¾ACB (sehadap)
Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian dari ¾ABC dan
1. Diketahui ¾PQR dan
¾XYZ dengan unsur- ¾ADE sama besar sehingga ¾ABC sebangun dengan
unsur sebagai berikut. ¾ADE.
¾PQR = 40°,
¾PRQ = 65°,
b. ¾ADE sebangun dengan ¾ABC. Oleh karena itu,
¾YXZ = 75°, DE = AE ¾ DE = AE
¾XYZ = 35°. BC AC BC AE CE
Selidikilah apakah 6
¾PQR dan ¾XYZ ¾ DE =
sebangun? Jelaskan. 6 6 3
2. Amati gambar berikut. ¾ DE = 4
P

4 cm
10 cm
Jadi, DE = 4 cm.
S xxcm
cm
3 cm T
(x + 30
30)) cm 7,5 cm
Q
R Aktivitas 1.1
a. Apakah ¾PQR
sebangun dengan Tujuan: Mengukur tinggi pohon menggunakan konsep
¾PST? Jelaskan.
b. Jika ¾PQR kesebangunan.
sebangun dengan Cara Kerja:
¾PST tentukan
nilai x.
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 4 sampai dengan 6 orang.
2. Carilah sebuah pohon di sekitar rumah atau sekolah.

12 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


3. Ambil sebuah tongkat yang telah diukur panjangnya. E
4. Tancapkan tongkat tersebut di ujung bayangan pohon.
Amati Gambar 1.14.
5. Hitung panjang bayangan tongkat dan bayangan pohon.
Kemudian, jawab pertanyaan berikut.
D
a. Apakah ¾ABE sebangun dengan ¾BCD?
b. Dengan menggunakan perhitungan, tentukan tinggi
pohon tersebut. A B C

Presentasikanlah hasil kegiatanmu di depan kelas. Gambar 1.14


Petunjuk: Kegiatan dilakukan sekitar pukul 09.00 atau pukul
16.00 pada saat cuaca sedang cerah.

2. Perbandingan Ruas Garis pada Segitiga


Amati Gambar 1.15. Pada gambar tersebut, diketahui bahwa R
r
ST // PR. Oleh karena itu, T
t
1) ¾SQT = ¾PQR (berimpit) s
u
2) ¾TSQ = ¾RPQ (sehadap)
p q
3) ¾STQ = ¾PRQ (sehadap) P Q
S
Berdasarkan (1), (2), dan (3), diperoleh ¾SQT sebangun
Gambar 1.15
dengan ¾PQR sehingga
SQ TQ ST ... (*)
 
PQ RQ PR
Jika PS = p, SQ = q, RT = r, TQ = s, PR = t, dan ST = u,
dengan p ≠ 0, q ≠ 0, r ≠ 0, s ≠ 0, t ≠ 0, u ≠ 0, seperti tampak Tugas
pada Gambar 1.15 maka persamaan (*) menjadi untukmu
q s u Coba kamu selidiki.
 
p q r s t Jelaskan mengapa p ≠ 0,
q s . q ≠ 0, r ≠ 0, s ≠ 0, t ≠ 0,
Sekarang, amati perbandingan senilai  dan u ≠ 0?
p q r s
Jika kamu kalikan kedua ruas dengan (p + q)(r + s),
diperoleh
q
¾ (p + q) (r + s) = s (p + q) (r + s)
p q r s
¾ q (r + s) = s (p + q)
¾ qr + qs = ps + qs
¾ qr + qs – qs = ps + qs – qs
¾ qr = ps
q
¾  s
p r

Kesebangunan dan Kekongruenan 13


Jadi, perbandingan ruas garis pada segitiga seperti
tampak pada Gambar 1.15 adalah sebagai berikut.
q s

p r

R
q s
Berdasarkan perbandingan  dapat dikatakan bahwa
p r
S jika dalam suatu segitiga terdapat garis yang sejajar dengan
salah satu sisi segitiga maka garis tersebut akan membagi sisi
lainnya dengan perbandingan yang sama.
Selanjutnya, amati Gambar 1.16.
P Q
Coba kamu selidiki, apakah ¾PQR sebangun dengan ¾QSR?
Gambar 1.16 Pada gambar tersebut tampak bahwa:
1) ¾PQR = ¾QSR (siku-siku);
2) ¾QRP = ¾QRS (berimpit).
Berdasarkan (1) dan (2), diperoleh ¾QPR = ¾RQS. Mengapa?
Coba kamu jelaskan.
Oleh karena itu, ¾PQR sebangun dengan ¾QSR
sehingga berlaku hubungan
QR
= SR atau QR 2 = SR · PR.
PR QR
Contoh 1.6

1. Amati Gambar 1.17. Tentukan panjang OM.


O
Penyelesaian:
¾MPO sebangun dengan ¾MON sehingga
OM = MP
MN OM
3 cm 9 cm ¾ (OM)2 = MP · MN
M N
P ¾(OM)2 = 3 · 12
Gambar 1.17 ¾(OM)2 = 36
¾ OM = 6 cm
Jadi, panjang OM = 6 cm.
D B A 2. Lima orang anak ingin mengukur lebar sungai. Oleh karena
secara langsung tidak memungkinkan, kegiatan pengukuran
C
dilakukan secara tidak langsung.
Mereka berhasil menandai tempat-tempat A, B, C, D, dan E
seperti tampak pada Gambar 1.18.
Setelah dilakukan pengukuran, diperoleh AB = 4 m, BC = 3
E F
m, dan DE = 12 m. Jika BF sejajar DE, berapa meter lebar
sungai itu?
Gambar 1.18

14 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Penyelesaian:
Langkah 1
Menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
pada soal.
Diketahui : AB = 4 m, BC = 3 m, dan DE = BF = 12 m.
Ditanyakan : Lebar sungai (BD)?
Langkah 2
Menentukan konsep apa yang akan digunakan untuk
menjawab soal. Konsep yang digunakan adalah segitiga-segitiga
yang sebangun. Siapa
Langkah 3 Berani?
Melakukan perhitungan dengan menggunakan konsep kese-
bangunan, sebagai berikut. Amati Gambar 1.18 pada soal. Amati gambar berikut.
P
Dari pengamatan yang teliti, diperoleh ¾ABC sebangun A
Q

dengan ¾ADE, sehingga


B R
C
AB = BC
Titik P, Q, dan R
AD DE berturut-turut terletak
4 pada perpanjangan AC,
¾ = 3 AB, dan BC suatu ¾ABC.
AB BD 12
Jika P, Q, dan R segaris,
¾ 4 ¾ 12 = 3(AB + BD) kedua ruas kalikan 12 (AB + BD) buktikan bahwa
¾ 48 = 3(4 + BD) substitusikan AB = 4 AQ BR CP
=1
¾ 4 + BD = 16 kedua ruas bagi dengan 3 QB RC PA

¾BD = 12
Jadi, lebar sungai itu adalah 12 meter.

Tes Kompetensi 1.2

Kerjakan soal-soal berikut dalam buku latihanmu.


1. Amati gambar berikut. 2. Amati gambar berikut.
M C
T R
9 cm 50°
6 cm
15 cm
10 cm
K R

12 cm 8 cm 65°
P Q
S A B
L
a. Buktikan bahwa ¾KLM sebangun a. Buktikan bahwa ¾ABC sebangun
dengan ¾RST. dengan ¾PQR.
b. Tentukan pasangan-pasangan sudut b. Tentukan pasangan sisi-sisi yang
yang sama besar. bersesuaian.

Kesebangunan dan Kekongruenan 15


3. Amati gambar berikut. 8. Diketahui ¾ABC sebangun dengan ¾PQR.
A P Jika ¾BAC = 50° dan ¾ABC = 68°, tentukan
besar ¾QPR, ¾PQR, dan¾PRQ.
R
O 9.
Q q p
t
B
a. Buktikan bahwa ¾AOB sebangun P S Q
dengan ¾POQ. r
b. Jika AB = 12 cm, PQ = 8 cm, dan Pada gambar berikut, ¾PRQ siku-siku,
AQ = 24 cm, tentukan panjang OA begitu juga dengan ¾PSR. Nyatakan t
dan OQ. dalam p, q, dan r.
A
4. Amati gambar berikut. 10. Amati gambar berikut.
Diketahui BC // ED. A D
a. Buktikan bahwa E D
E
¾ABC sebangun
B C 6m
dengan ¾AED.
b. Jika EB = 6 cm, BC = 10 cm, dan F
DE = 4 cm, tentukan panjang AE.
B 8m C
5. Jika ¾ABC dan ¾PQR pada soal berikut
sebangun, tentukan nilai x dan y. Berdasarkan gambar di atas, tentukan:
a. A P
a. panjang AC; c. panjang AE;
b. panjang CF; d. luas ¾ADF.
y
11. Pak Amir akan membuat dua buah papan
118° x
reklame berbentuk segitiga samasisi.
28°
B C Q R Menurut pemesannya, perbandingan sisi
b. C kedua papan itu 3 : 7 dan selisih kedua
R
6 cm y cm
sisinya 16 dm. Tentukanlah panjang sisi
x cm 8 cm
dari setiap segitiga itu.
A 15 cm BP 10 cm Q 12. Amati gambar berikut.
H
6. Diketahui ¾ABC sebangun dengan ¾PQR. G
F
Jika AB = 6 cm, AC = 8 cm, ¾BAC = 60°,
dan PR = 10 cm, tentukan besar ¾QRP
D C
dan panjang PQ. E 3 cm
7. Amati gambar berikut. I
C
Q
A B
4 cm

A Dari gambar tersebut, buktikan:


B 3 cm P x cm
a. ¾DCG sebangun dengan ¾IBC,
a. Selidiki apakah ¾ABC sebangun b. ¾DCG sebangun dengan ¾HGF.
dengan ¾APQ? Jelaskan. Kemudian, tentukan panjang CI,
b. Jika ¾ABC sebangun dengan ¾APQ IB, HG, dan HF.
tentukan nilai x.

16 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


13. Diketahui ¾ABC dan ¾PQR kedua- a. Sketsalah beberapa kemungkinan
duanya samakaki. Jika besar salah satu bentuk geometri kedua segitiga itu
sudut dari ¾ABC adalah 80° dan besar dan tentukan besar semua sudutnya.
salah satu sudut dari ¾PQR adalah 50°, b. Apakah ¾ABC dan ¾PQR sebangun?
jawablah pertanyaan berikut. Jelaskan.

C. Dua Segitiga yang Kongruen


Perhatikan Gambar 1.19.
Ukurlah panjang sisi dan besar sudut segitiga ABC dan C
segitiga PQR. Jika kamu melakukan pengukuran dengan
benar, diperoleh hubungan:
(i) AB = PQ, BC = QR, dan AC = PR.
(ii) ¾A = ¾P, ¾B = ¾Q, dan ¾C = ¾R. A B
Oleh karena itu, ¾ABC kongruen dengan ¾PQR. R
Sekarang, ukurlah panjang sisi dan besar sudut ¾KLM.
Kemudian, bandingkan dengan unsur-unsur ¾ABC. Dari
hasil pengukuran tersebut, diperoleh hubungan berikut.
(iii) AB ≠ KL, BC ≠ LM, dan AC ≠ KM.
P Q
(iv) ¾A = ¾K, ¾B = ¾L, dan ¾C = ¾M.
M
Berdasarkan (iii) dan (iv) dapat diketahui bahwa ¾¾BC
tidak kongruen dengan ¾KLM. Akan tetapi,
AB BC AC
  K L
KL LM KM
Dengan demikian, ¾ABC sebangun dengan ¾KLM. Gambar 1.19
Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah kamu menerka
pengertian dua segitiga yang kongruen? Cobalah nyatakan
pengertian dua segitiga yang kongruen dengan kata-katamu
sendiri.
Dua segitiga yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua
segitiga yang sebangun belum tentu kongruen.

G H I
1. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Gambar 1.20 menunjukkan sebagian dari pola pengubinan D E F
segitiga-segitiga yang kongruen.
Apabila ¾ABD digeser ke kanan tanpa memutar dengan arah A B C
uuur
u
AB maka diperoleh Gambar 1.20

Kesebangunan dan Kekongruenan 17


A ¾ B (A menempati B)
B ¾ C (B menempati C)
Siapa D ¾ E (D menempati E)
Berani? AB ¾ BC sehingga AB = BC
BD ¾ CE sehingga BD = CE
Amati gambar berikut.
AD ¾ BE sehingga AD = BE
E C
Hal ini menunjukkan bahwa dua segitiga yang kongruen
memenuhi sifat umum berikut.
B
Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
A D uuur
u
AE diputar setengah
putaran dengan pusat B
Dalam penggeseran ¾ABE dengan arah AB , diperoleh pula
sehingga bayangannya ¾DAB ¾ ¾EBC sehingga ¾EAB = ¾FBC
CD. Akibatnya, ¾ABE
kongruen dengan ¾CBD.
¾DBA ¾ ¾ECB sehingga ¾DBA = ¾ECB
Jika BE = 6 cm, ¾ADB ¾ ¾BEC sehingga ¾ADB = ¾BEC
AE = 8 cm, BC = 5 cm,
¾BAE = 60°, dan
Hal ini menunjukkan bahwa dua segitiga yang kongruen
¾ABE = 70°, tentukan: memenuhi sifat umum berikut.
a. panjang BD dan AB;
b. besar ¾BDC, ¾CBD, Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
dan ¾BCD.

Contoh 1.7

1. Pada gambar di samping, PQ diputar setengah putaran


dengan pusat O (titik O di luar PQ) sehingga bayangannya
P Q'
P’Q’. Selidiki apakah ¾POQ kongruen dengan ¾P'OQ' ?
Jelaskan hasil penyelidikanmu.
O Penyelesaian:
Q PQ diputar setengah putaran terhadap pusat O, diperoleh
P'
a. PQ ¾ P'Q' sehingga PQ = P'Q'
C P Q PO ¾ P'O sehingga PO = P'O
QO ¾ Q'O sehingga QO = Q'O
18 cm b. ¾QPO ¾ ¾Q'P'O sehingga ¾QPO = ¾Q'P'O
62° ¾PQO ¾ ¾P'Q'O sehingga ¾PQO = ¾P'Q'O
54°
A 20 cm B ¾POQ ¾ ¾P'OQ' sehingga ¾POQ = ¾P'O'Q
R
Dari penjelasan (a) dan (b) maka ¾POQ kongruen dengan
¾P'OQ' , ditulis ¾POQ ¾¾P'OQ'.
2. Pada gambar di samping, ¾ABC kongruen dengan ¾PQR.
Tentukan:
a. besar ¾ACB dan ¾PQR;
b. panjang sisi QR.
Penyelesaian:
a. ¾ABC kongruen dengan ¾PQR maka
¾ACB = ¾PRQ = 62°
¾ABC = 180° – (¾BAC + ¾ACB)

18 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


= 180° – (54° + 62°) = 64° Siapa
¾PQR = ¾ABC = 64°. Berani?
b. ¾ABC kongruen dengan ¾PQR maka
Coba kamu selidiki
QR = BC = 18 cm. persamaan dan
perbedaan antara dua
segitiga yang sebangun
dan dua segitiga yang
2. Syarat Dua Segitiga Kongruen kongruen.

Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa dua


C R
segitiga akan kongruen jika sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Dengan
demikian, kamu harus menghitung setiap panjang sisi dan
besar sudut kedua segitiga untuk membuktikan kekongruenan
dua segitiga tersebut. Tentunya hal ini akan menyita waktu. A B P Q

Apakah kamu tahu cara lain yang lebih efektif? Gambar 1.21

a. Sisi-Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang


(s.s.s) Tugas
untukmu
Amati Gambar 1.21. Pada gambar tersebut, AB = PQ, BC
= QR, dan AC = PR. Ukurlah besar sudut-sudut dari kedua Gambarlah lima pasang
segitiga sebarang yang
segitiga tersebut. Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan sisi-sisi bersesuaiannya
memperoleh hubungan ¾A = ¾P; ¾B = ¾Q; ¾C = ¾R. sama panjang (s.s.s).
Ukurlah besar sudut-
Dengan demikian, ¾ABC dan ¾PQR memenuhi sifat sudut yang bersesuaian
dua segitiga yang kongruen, yaitu sisi-sisi yang bersesuaian dari setiap pasang
segitiga. Selidikilah
sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. apakah besar sudut yang
Jadi, ¾ABC kongruen dengan ¾PQR. bersesuaian dari setiap
pasang segitiga tersebut
Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa jika sisi-sisi yang sama besar? Dapatkah
bersesuaian dari dua segitiga sama panjang maka dua segitiga dinyatakan bahwa jika
sisi-sisi yang bersesuaian
tersebut kongruen. Apakah hal itu berlaku secara umum? Untuk dari dua segitiga
mengetahuinya, lakukanlah Tugas untukmu di samping. sama panjang maka
dua segitiga tersebut
Hasil yang benar dari tugas tersebut memperjelas sifat kongruen? Tuliskan
berikut. hasil penyelidikanmu
pada selembar kertas,
Jika sisi-sisi yang bersesuaian dari dua segitiga sama kemudian kumpulkan
pada gurumu.
panjang (s.s.s) maka dua segitiga tersebut kongruen.
F M
b. Dua Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang
dan Sudut yang Diapitnya Sama Besar
(s.sd.s)
Amati Gambar 1.22. Pada gambar tersebut, DE = KL, ¾D =
¾K, dan DF = KM. Ukurlah panjang EF dan LM, besar ¾E ° °
D K
dan ¾L, serta besar ¾F dan ¾M. Berdasarkan hasil pengukuran E L
Gambar 1.22

Kesebangunan dan Kekongruenan 19


Tugas tersebut, kamu akan memperoleh hubungan EF = LM, ¾E =
untukmu ¾L, dan ¾F = ¾M.
Buatlah 3 pasang segitiga Dengan demikian, pada ¾DEF dan ¾KLM berlaku
sebarang. Setiap pasang (i) DE = KL, EF = LM, DF = KM;
segitiga memiliki sudut-
sudut yang bersesuaian (ii) ¾D = ¾K, ¾E = ¾L, ¾F = ¾M.
sama besar. Ukurlah Hal ini menunjukkan bahwa ¾DEF dan ¾KLM memenuhi
panjang sisi yang
bersesuaian. Apakah sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, ¾DEF ¾ ¾KLM.
dapat disimpulkan Uraian tersebut memperjelas sifat berikut.
bahwa jika sudut-sudut
yang bersesuaian sama Jika dua sisi yang bersesuaian dari dua segitiga sama
besar maka dua segitiga
tersebut kongruen?
panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s) maka
Coba selidiki adakah kedua segitiga itu kongruen.
syarat yang lain agar
dua segitiga tersebut
kongruen? Tuliskan c. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar
hasil penyelidikanmu dan Sisi yang Berada di Antaranya Sama
pada kertas terpisah. Panjang (sd.s.sd)
Kemudian, kumpulkan
pada gurumu. Amati Gambar 1.23. Pada gambar tersebut ¾G = ¾X, ¾H
= ¾Y, dan GH = XY. Ukurlah besar ¾I dan ¾Z, panjang
GI dan XZ, serta panjang HI dan YZ. Dari hasil pengukuran
I Z tersebut, kamu akan memperoleh hubungan ¾I = ¾Z, GI
= XZ, dan HI = YZ.
Dengan demikian, pada ¾GHI dan ¾XYZ berlaku
(i) ¾G = ¾X, ¾H = ¾Y, dan ¾I = ¾Z;
G° H X° Y
(ii) GH = XY, HI = YZ, dan GI = XZ.
Hal ini menunjukkan bahwa ¾GHI dan ¾XYZ
Gambar 1.23 memenuhi sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, ¾GHI ¾
¾XYZ.
C Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah kamu menemukan
sifat berikut?
Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga sama
besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang
A B (sd.s.sd) maka kedua segitiga itu kongruen.
X Y

d. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar


dan Sisi yang Berada di Hadapannya Sama
Panjang (sd.sd.s)
Z Amati Gambar 1.24. Pada gambar tersebut, ¾A = ¾X, ¾B =
Gambar 1.24 ¾Y, dan BC = YZ. Ukurlah besar ¾C dan ¾Z, panjang AB
dan XY, serta panjang AC dan XZ. Dari hasil pengukuran
tersebut, kamu akan memperoleh hubungan
¾C = ¾Z, AB = XY, dan AC = XZ.

20 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Dengan demikian, pada ¾ABC dan ¾XYZ berlaku
(i) ¾A = ¾X, ¾B = ¾Y, dan ¾C = ¾Z;
(ii) AB = XY, BC = YZ, dan AC = XZ.
Hal ini menunjukkan bahwa ¾ABC dan ¾XYZ memenuhi
sifat dua segitiga yang kongruen. Jadi, ¾ABC ¾ ¾XYZ.
Berdasarkan uraian tersebut, dapatkah kamu menemukan
sifat berikut?
Jika dua sudut yang bersesuaian dari dua segitiga sama
besar dan satu sisi sekutu kedua sudutnya sama panjang
(sd.sd.s) maka kedua segitiga tersebut kongruen.

Contoh 1.8

1. Amati Gambar 1.25. R


Selidikilah apakah ¾ABC kongruen dengan ¾PQR?
Jelaskan. 8 cm 50°
Penyelesaian:
Kedua segitiga tersebut memenuhi sd.s.sd sehingga ¾ABC B P 70°
kongruen dengan ¾PQR.
2. Amati gambar di samping. S R
PQRS adalah jajargenjang dengan Q
salah satu diagonalnya QS.
70° 50°
Selidikilah apakah ¾PQS dan ¾RSQ A C
8 cm
kongruen? Jelaskan. P Q
Penyelesaian: Gambar 1.25
Pada jajargenjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar sehingga PQ = SR, PQ // SR, dan PS = QR, PS // QR.
Selanjutnya, QS adalah diagonal sehingga QS = SQ.
Dengan demikian, sisi-sisi yang bersesuaian dari ¾PQS dan
¾RSQ sama panjang (s.s.s).
Tugas
Jadi, ¾PQS dan ¾RSQ kongruen.
untukmu
3. Amati trapesium siku-siku PQRS pada gambar berikut.
PQ = 5 cm, SR = 3 cm, S R Lukislah masing-masing
dan PS = 3 cm. dua segitiga yang
memenuhi syarat:
Selidikilah apakah ¾PSR a. s. s. s
kongruen dengan ¾PRQ? b. s. sd. s
c. sd. s. sd
Penyelesaian: P Q d. sd. sd. s
Jika ¾PSR dan ¾PRQ kongruen Selidikilah apakah setiap
maka haruslah PS = PR dan SR = RQ karena ¾PSR = ¾PRQ pasangan segitiga yang
kamu buat kongruen?
(siku-siku). Presentasikan hasil
PR = ( )2 ( )2 = 32 32 = 3 2 penyelidikanmu di depan
kelas.
Jadi, PR ≠ PS.
Oleh karena PQ = 5 cm maka PQ ≠ PR. Dengan demikian,

Kesebangunan dan Kekongruenan 21


sisi-sisi yang bersesuaian dari ¾PSR dan ¾PRQ tidak sama
Hal Penting panjang. Jadi, ¾PSR dan ¾PRQ tidak kongruen.

Istilah-istilah penting yang


kamu temui pada bab ini
adalah 3. Panjang Garis dan Besar Sudut dari
• kesebangunan Bangun Geometri
• kekongruenan
• skala Konsep segitiga kongruen dapat digunakan untuk menghitung
• perbandingan sisi
• perbandingan sudut panjang garis dan besar sudut dari bangun datar, seperti
jajargenjang, belahketupat, dan layang-layang. Sebelum
menghitung panjang garis dan besar sudut dari bangun
A
geometri, pelajarilah uraian berikut.
30°
Gambar 1.26 memperlihatkan segitiga siku-siku
ABC. Jika dibuat garis dari titik sudut B ke hipotenusa AC
T sedemikian rupa sehingga ¾ABT = 30°, diperoleh
¾ATB = 180° – (30° + 30°) = 120°
30°
¾BTC = 180° – ¾ATB = 180° – 120° = 60°
¾BCT = 180° – (¾BAT + ¾ABC)
B C = 180° – (30° + 90°) = 60°
Gambar 1.26 ¾CBT = ¾ABC – ¾ABT = 90° – 30° = 60°
Amati bahwa:
t ¾BAT = ¾ABT = 30° sehingga ¾ABT samakaki, dalam
Catatan hal ini AT = BT;
t ¾CBT = ¾BCT = ¾BTC = 60° sehingga ¾BTC samasisi,
Garis berat segitiga
adalah garis yang melalui dalam hal ini BT = BC = CT.
salah satu titik tengah Dengan demikian, AT = BT = BC = CT. Amati bahwa AT =
sisi segitiga dan titik
sudut di hadapan sisi itu. CT sehingga BT merupakan garis berat ¾ABC.
Oleh karena AC = AT + CT maka AC = BC + BC = 2BC
atau AC = BT + BT = 2 BT.
Siapa Uraian tersebut memperjelas Sifat 1 dan Sifat 2 dari
Berani? segitiga siku-siku bersudut 30° seperti berikut.
Perhatikan gambar Sifat 1
berikut.
D Panjang garis berat segitiga siku-siku bersudut 30°
yang ditarik dari titik sudut siku-siku sama dengan
I H
panjang setengah hipotenusanya.
E C

J G Sifat 2
F
Panjang sisi terpendek dari segitiga siku-siku
bersudut 30° sama dengan panjang setengah
A B
Tentukan bangun-bangun hipotenusanya.
datar yang kongruen.

22 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Contoh 1.9

1. Amati Gambar 1.27(a). Jajargenjang ABCD terbentuk D C

dari dua segitiga siku-siku yang kongruen, yaitu ¾ADC 12 cm


dan ¾CBA. Jika AC = 12 cm, tentukan panjang semua sisi 60°
jajargenjang tersebut. A B
Penyelesaian: a
C
Pelajarilah Gambar 1.33(b).
12 cm
BA = 2 CB sifat 2
¾CBA siku-siku di C sehingga berlaku hubungan 30° 60°
A B
(BA)2 = (AC)2 + (CB)2
b
(2CB)2 = 122 + (CB)2
4(CB)2 = 144 + (CB)2 Gambar 1.27
3(CB)2 = 144
CB = 4 3
Dengan demikian, BA = 2CB = 2 4 3 = 8 3 . Matematika
Oleh karena ¾ADC ¾ ¾CBA maka Ria
AD = CB = 4 3 cm dan DC = BA = 8 3 cm. 1. Dari selembar
2. Amati Gambar 1.28(a). Pada gambar tersebut, AB = 6 cm, karton, buatlah dua
BC = 3 cm, DC = 4 cm, ¾DBC = 53°, dan DB = DA = 5 model bangun yang
kongruen dengan
cm. Tentukanlah besar ¾DAB. ukuran bebas seperti
D D
pada gambar berikut.
5 cm
A 4 cm
A
3 cm
C E C
53° A
3 cm 3 cm
B B
Penyelesaian:
t 1BEBHBNCBSUFSTFCVU ¾ABD adalah segitiga samakaki.
B
Tarik garis tinggi ¾ABD yang melalui titik D hingga 2. Guntinglah bangun B
memotong AB di E seperti pada Gambar 1.28(b). menurut garis putus-
t 0MFI LBSFOB ¾ABD segitiga samakaki dan DE garis putus.
3. Acaklah potongan-
tingginya maka AE = EB. Adapun ¾DEB siku-siku di E, potongan bangun B.
EB = 3 cm, dan DB = 5 cm. 4. Susun dan tempelkan
potongan-potongan
(DE)2 = (DB)2 – (EB)2 = 52 – 32 = 25 – 9 = 16 tersebut hingga
DE = 4 cm. menutupi bangun A.
t 4FLBSBOH BNBUJ¾DEB dan ¾DCB. 5. Pertanyaan:
a. Apakah potongan-
DC = DE = 4 cm potongan bangun
CB = EB = 3 cm B dapat disusun
DB = DB = 5 cm (berimpit) menyerupai
bangun A?
Oleh karena itu, ¾DEB kongruen dengan ¾DCB, b. Apa yang dapat
akibatnya kamu simpulkan?
¾DBC = ¾DBE = 53°.

Kesebangunan dan Kekongruenan 23


t ¾DEB kongruen dengan ¾DEA karena
ED = ED = 4 cm (berimpit)
DB = DA = 5 cm
EB = EA = 3 cm
Jadi, ¾DAB = ¾DBE = 53°.

Tes Kompetensi 1.3

Kerjakan soal-soal berikut dalam buku latihanmu.


1. Pada gambar berikut, ¾KLM diputar 3. Amati gambar berikut.
S
setengah putaran pada titik tengah MK,
yaitu titik O. Akibatnya, ¾KLM dan
bayangannya, yaitu ¾MNK kongruen. P R
K N

Q
L M
PQRS adalah layang-layang dengan
a. Tentukan pasangan sisi yang sama sumbu simetrinya QS. Dari gambar
panjang. tersebut diperoleh ¾PQS kongruen
b. Tentukan pasangan sudut yang sama dengan ¾RQS.
besar. a. Tentukanlah pasangan sisi yang
c. Berbentuk apakah bangun KLMN? sama panjang.
2. Amati gambar berikut. b. Tentukanlah pasangan sudut yang
B
sama besar.
4. Pada gambar berikut, PQ dan RS sama
panjang dan sejajar.
R
A C

P O
S
D
ABCD adalah belahketupat dengan salah
satu diagonalnya BD. Dari gambar tersebut Q
diperoleh ¾ABD kongruen dengan ¾CBD. Buktikan bahwa ¾POQ kongruen dengan
a. Tentukanlah pasangan sisi yang ¾SOR.
sama panjang. 5. Pada gambar berikut, KLMN adalah
b. Tentukanlah pasangan sudut yang persegipanjang dengan kedua diagonal-
sama besar. nya berpotongan di titik O.

24 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


N M 9. Tentukan panjang:
O
a. AE;
b. EB;
d. AD;
K L
e. BC.
a. Buktikan bahwa ¾KLM kongruen c. ED;
dengan ¾MNK. 10. Amati gambar berikut.
b. Tentukan pasangan segitiga lain yang C
kongruen dari gambar tersebut.
6. Pada gambar berikut, ABCD adalah tra- D
pesium samakaki dengan kedua garis dia- ¾
gonalnya berpotongan di titik O.
D C ¾
A B E

O Diketahui:
AB = BD, ¾¾ = ¾¾, dan AE ¾BC.
A B a. Buktikan bahwa ¾ABC kongruen
a. Buktikan bahwa ¾DAC kongruen dengan ¾BED.
dengan ¾CBD. b. Jika BC = 10 cm dan CD =
1
BD,
b. Tentukan pasangan segitiga lain yang 3
kongruen dari gambar tersebut. tentukanlah panjang garis DE dan
luas ¾BED.
7. Pada gambar berikut, BC = CD = CE,
11. Amati gambar berikut.
¾ABF = 50°, dan BF // CE. D C
Tentukan besar: F
100°
a. ¾BCE;
E
b. ¾CDE
c. ¾CED; A E B
d. ¾CBE; A ABCD adalah trapesium samakaki.
B
e. ¾BEC. C D
Jika BC // ED dan AE = ED, tentukan
Untuk soal nomor 8 dan 9, perhatikan gambar besar:
berikut dengan DC = 8 cm dan ED = EB. a. ¾EBC;
D C b. ¾EDC;
30º c. ¾BED;
d. ¾AED;
60º 30º e. ¾EAD;
A E B f. ¾ADE.
8. Tentukan besar: 12. Amati gambar berikut.
a. ¾BED; D

b. ¾AED;
c. ¾DBC;
d. ¾BDC; E O F
A C
e. ¾ADE;
f. ¾BCD.

Kesebangunan dan Kekongruenan 25


a. Tentukan pasangan-pasangan segitiga Selidikilah apakah ¾ABE kongruen dengan
kongruen yang terdapat dalam belah- ¾CDE.
ketupat ABCD. 14. Amati gambar berikut.
b. Jika BD = 32 cm, DC = 20 cm, dan T

FC = 1 OF, tentukan luas ¾BDF.


3
13. Amati gambar berikut dengan saksama.
C
D
P Q R S
E
Pada gambar berikut,
QT = RT dan PQ = RS.
B
A Buktikan bahwa ¾PQT
Diketahui ¾BCD = ¾BAD dan AB = CD. kongruen dengan ¾SRT.

Ringkasan
Berikut ini contoh rangkuman dari sebagian materi pada bab ini.
1. Dua bangun dikatakan sebangun jika 4. Syarat dua segitiga kongruen:
a. panjang sisi-sisi yang bersesuaian a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama
dari kedua bangun tersebut memiliki panjang (s.s.s); atau
perbandingan senilai, dan b. Dua sisi yang bersesuaian sama
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari panjang dan sudut yang diapitnya
kedua bangun tersebut sama besar. sama besar (s.sd.s); atau
2. Bangun-bangun yang memiliki bentuk c. Dua sudut yang bersesuaian sama
dan ukuran yang sama dikatakan bangun- besar dan sisi yang berada di antaranya
bangun yang kongruen. sama panjang (sd.s.sd); atau
3. Syarat dua segitiga sebangun adalah d. Dua sudut yang bersesuaian sama
sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau besar dan sisi yang berada di
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. hadapannya sama panjang (sd.sd.s).
Coba kamu buat rangkuman dari materi yang telah kamu pelajari pada bab ini dengan kata-
katamu sendiri. Tuliskan rangkuman tersebut pada buku latihanmu.

26 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Refleksi
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 5 sampai 8 orang atau disesuaikan dengan kondisi
kelasmu.
2. Setiap anggota kelompok menceritakan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat
mempelajari bab ini.
3. Tuliskan hasilnya, kemudian presentasikan di depan kelas bergantian dengan kelompok
lain.

Tes Kompetensi Bab 1

Kerjakanlah pada buku tugasmu.


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Pada sebuah peta, jarak 3,2 cm mewakili P


A
288 km. Skala peta tersebut adalah ....
a. 1 : 4.500.000 4,5 cm
3 cm
b. 1 : 6.000.000 C Q R
B 4 cm
c. 1 : 7.500.000
d. 1 : 9.000.000 a. 6 cm
b. 7,5 cm
2. Diketahui sebuah kolam berbentuk
c. 8,5 cm
lingkaran. Pada denah berskala 1 : 200,
d. 9 cm
kolam itu digambar dengan diameter 4
cm. Jika π = 3,14 maka luas tanah yang 5. Amati gambar berikut. Diketahui
digunakan untuk kolam adalah .... layang-layang ABCD sebangun dengan
a. 200,96 m2 layang-layang PQRS. Besar sudut PSR
adalah .... Q
b. 50,24 m2
a. 59° B
c. 25,12 m2 91º P R
d. 12,56 m2 b. 61° A 105º C
c. 78°
3. Pasangan bangun datar berikut ini
d. 91°
pasti sebangun, kecuali ....
a. dua segitiga samasisi D
S
b. dua persegi 6. Sebuah penampung air yang panjang-
c. dua segienam beraturan nya 10 m sebangun dengan kotak
d. dua belahketupat korek api yang panjang, lebar, dan
4. Diketahui ¾ABC sebangun dengan tingginya berturut-turut 4 cm; 3,5 cm;
¾PQR. Panjang PR adalah .... dan 1,5 cm. Volume penampung air
tersebut adalah ....

Kesebangunan dan Kekongruenan 27


a. 328.125 liter Jika OA = 4 cm, OB = 8 cm, dan OD =
b. 287.135 liter 10 cm, maka panjang OC adalah ....
c. 210.000 liter a. 2 cm
d. 184.250 liter b. 6,5 cm
7. Panjang bayangan tugu karena sinar c. 7 cm
Matahari adalah 15 m. Pada tempat d. 5 cm
dan saat yang sama, tongkat sepanjang 11. Pada gambar berikut, nilai x sama
1,5 m yang ditancapkan tegak lurus dengan ....
terhadap tanah mempunyai bayangan
3 m. Tinggi tugu adalah .... 9 cm
a. 6 m
b. 7,5 m x 10 cm
c. 8,5 m
a. 6,7 cm
d. 9 m
b. 5,0 cm
8. Pada segitiga siku-siku ABC, DE // AB. c. 4,0 cm
Jika AB = 18 cm, BE = 20 cm, dan EC d. 3,0 cm
= 10 cm, luas ¾CDE adalah .... Ebtanas 1995
A
2
a. 7,5 cm 12. Amati gambar berikut.
b. 15 cm2 D
D
c. 30 cm2
d. 270 cm2 C 17 cm
B E 25 cm
E
cm
9. Pada segitiga ABC berikut, DE // BC. 25
7 cm
A 74º
x
A C
24 cm B y
D E Pada gambar berikut, besar sudut x
dan panjang y adalah ....
B C
a. 16° dan 7 cm
Perbandingan Luas ¾ADE : luas b. 16° dan 24 cm
trapesium BCED adalah 4 : 5. Luas c. 74° dan 7 cm
¾ADE : luas ¾ABC adalah .... d. 74° dan 24 cm
a. 4 : 3 13. Pada gambar berikut, layang-layang
b. 5 : 9 PQRS terbentuk dari dua segitiga
c. 4 : 9 siku-siku yang kongruen, yaitu ¾PQR
d. 9 : 4 dan ¾PSR.
S
10. Pada gambar berikut, AC // DB.
A C

60º 30º
O P R
T

D B
Q

28 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX


Jika SQ = 24 cm maka panjang QR c. 9 cm dan 30°
adalah .... d. 3 cm dan 80°
a. 16 cm 16. Benda yang sebangun dengan persegi
b. 20 cm berikut adalah ....
c. 24 cm
d. 28 cm
14. Amati gambar berikut.
E

B
C D a. ubin berukuran 30 cm × 20 cm
b. buku berukuran 40 cm × 30 cm
A
c. sapu tangan berukuran 20 cm ×
Pada gambar di atas, ¾ABC kongruen 20 cm
dengan ¾EDC, AC = 10 cm, dan DE d. permukaan meja berukuran
15 dm × 10 dm
= 5 3 cm. Keliling ¾EDC adalah ....
17. Amati gambar berikut.
a. 2 3 cm A
b. 18 2 cm
c. (15 + 5 3 ) cm
d. (15 + 3 5 ) cm D E

15. Pada gambar berikut, layang-layang F


ABCD sebangun dengan layang- B C
layang EFGD. Jika diketahui ¾BAC = 60°; AD = AE
D
= 5 cm; dan EC = DB = 4 cm maka
E G
125º panjang BE adalah ....
A C
a. 7 cm
b. 8 cm
F c. 9 cm
30º
d. 10 cm
B
18. Besar sudut-sudut suatu segitiga
Jika AB = 18 cm, CD = 12 cm, DG adalah 3x°, 5x°, dan 7x°. Sudut yang
= 3 DC, ¾ABC = 30°, dan ¾DEF = terkecil dari segitiga itu besarnya ....
4 a. 9°
125°, panjang ED dan besar ¾DAB b. 12°
adalah .... c. 15°
a. 9 cm dan 125° d. 18°
b. 3 cm dan 125°

Kesebangunan dan Kekongruenan 29


19. Amati gambar berikut. 20. Pada gambar berikut,
E B
D
A C

A B C
D
Pada gambar tersebut, ΔACE sebangun ΔABC ¾ ΔADC. Jika DC = 6,5 cm,
dengan ΔBCD. Jika AC = 6 cm, AO = 4 cm, dan ¾DAC = 140° maka
panjang AB adalah .... panjang AB adalah ....
a. 1,6 cm a. 4 cm
b. 2,4 cm b. 5,5 cm
c. 3,6 cm c. 6,5 cm
d. 4,8 cm d. 8 cm

30 Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk Kelas IX

You might also like