Professional Documents
Culture Documents
Beton ready-mix adalah beton segar yang belum mengalami proses pengikatan dan
perkerasan yang diproduksi di batching plant dengan penambahan bahan kimia (admixture),
tergantung pada jenis beton yang dipesan, kemudian dikirim ke lapangan dengan
menggunakan truk mixer, beton ready-mix diproduksi dipabrik dibawah pengawasan
menggunakan sistem operasi komputer, untuk memastikan beton ready-mix sampai di
lapangan masih dalam keadaan plastis. Industri ready-mix concrete pertama kali di bangun
pada tahun 1930-an, tetapi tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga tahun 1960-
an.
konvensional hal ini karena biaya tetap sewa alat yang dibebankan sangat tinggi. Sedangkan
untuk kebutuhan beton ready-mix lebih dari 10 m dapat lebih murah, maka pemakaian beton
3
Beton ready-mix tidak memiliki kerugian secara teknis, kerugiannya adalah dalam
pengririman. Kerugian dari penggunaan beton ready-mix antara lain:
a. Material dikumpulkan di pabrik serta pencampuran material dilakukan di pabrik,
terkadang beberapa proyek berada sangat jauh dari pabrik, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk pengiriman dari pabrik ke proyek sangat lama dan sulituntuk
diprediksi dengan tepat , ini akan menyulitkan untuk mempertahankan beton tiba di
proyek dalam keadaan plastis;
b. Beton memiliki batasan waktu dari sejak pencampuran hingga pengecoran (setting-
time) selama kira-kira 2 jam, setting-time sangat di pengaruhi kondisi di lapangan.
Seperti pada poin a, untuk proyek yang berada sangat jauh akan menyulitkan untuk
mempertahankan beton tiba di lapangan dalam keadaan plastis, hal ini dapat diatasi
dengan menambahkan zat additive seperti retarder, dikarenakan zat additive mahal,
penambahan zat additive tentu akan menaikkan harga beton;
c. Jalan dari pabrik menuju proyek harus mampu menahan beban truk dan muatan yang
sangat besar, ini disebabkan karena beton memiliki berat jenis yang besar, yaitu 2,4
ton/m3 untuk beton normal.
Gambar 2.1 pengisian beton dari
batching plant ke truk mixer.
a. Proses hidrasi
Setelah aggregate, semen dan air di campur, beton dikondisikan agar tetap dalam
keadaan plastis selama empat sampai enam jam agar memungkinkan untuk diangkut,
dicor dan diselesaikan dilokasi sebelum beton mulai mengeras. Selama proses
pengecoran beton dipadatkan dengan vibrator agar tidak terbentuk rongga udara dan
sarang kerikil.
Semua semen Portland adalah semen hidraulik, yaitu semen yang bereaksi dengan
air dan mengeras dalam keadaan basah, proses ini disebut proses hidrasi. Selama proses
ini zat pengikat akan keluar dari dalam butiran-butiran semen dan proses pengikatan
antara aggregate terjadi. Proses akan terjadi secara terus-menerus sehingga terjadi
pengersan dan peningkatan kekuatan yang signifikan hingga umur beton mencapai 28
hari.
Gambar 3.1 Proses pengecoran
Beton dicampur secara parsial di plant mixer dan kemudian dimasukkan ke dalam
drum truk mixer, secara umum beton diaduk sebanyak 30 putaran atau dua menit di
dalam drum truk mixer untuk menyelesaikan proses pencampuran.
Gambar 4.1 Proses pengisian shrink mixed concrete ke dalam truk mixer.