You are on page 1of 6

BETON READY-MIX

1. Definisi dan Sejarah

Beton ready-mix adalah beton segar yang belum mengalami proses pengikatan dan
perkerasan yang diproduksi di batching plant dengan penambahan bahan kimia (admixture),
tergantung pada jenis beton yang dipesan, kemudian dikirim ke lapangan dengan
menggunakan truk mixer, beton ready-mix diproduksi dipabrik dibawah pengawasan
menggunakan sistem operasi komputer, untuk memastikan beton ready-mix sampai di
lapangan masih dalam keadaan plastis. Industri ready-mix concrete pertama kali di bangun
pada tahun 1930-an, tetapi tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga tahun 1960-
an.

Gambar 1.1 Batching plant

2. Keuntungan dan kerugian penggunaan beton ready-mix

Beton ready-mix banyak digunakan untuk proyek konstruksi karena keuntungannya,


antara lain:

a. Sebuah pabrik ready-mix concrete dapat melayani area yang luas;


b. Dapat dikirim langsung ke lapangan;
c. Memiliki kualitas yang lebih tinggi dari beton konvensional;
d. Mengurangi waktu pengecoran;
e. Menghemat tempat untuk pencampuran beton di lapangan;
f. Mengurangi polusi suara dan debu dari mesin pencampur beton (molen) di sekitar
proyek.

Selain keuntungan-keuntungan teknis yang ada, beton ready-mix mampu memberikan


harga yang lebih murah dibandingkan beton konvensional karena campurannya yang efisien,
disamping itu beton ready-mix didukung oleh para suplier material yang memberikan harga
murah, hal ini disebabkan karena pembelian material dalam volume besar. Untuk kebutuhan
beton ready-mix kurang dari 10 m harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan beton
3

konvensional hal ini karena biaya tetap sewa alat yang dibebankan sangat tinggi. Sedangkan
untuk kebutuhan beton ready-mix lebih dari 10 m dapat lebih murah, maka pemakaian beton
3

ready-mix dibawah 10 m3 sebaiknya dihindari.

Beton ready-mix tidak memiliki kerugian secara teknis, kerugiannya adalah dalam
pengririman. Kerugian dari penggunaan beton ready-mix antara lain:
a. Material dikumpulkan di pabrik serta pencampuran material dilakukan di pabrik,
terkadang beberapa proyek berada sangat jauh dari pabrik, sehingga waktu yang
dibutuhkan untuk pengiriman dari pabrik ke proyek sangat lama dan sulituntuk
diprediksi dengan tepat , ini akan menyulitkan untuk mempertahankan beton tiba di
proyek dalam keadaan plastis;
b. Beton memiliki batasan waktu dari sejak pencampuran hingga pengecoran (setting-
time) selama kira-kira 2 jam, setting-time sangat di pengaruhi kondisi di lapangan.
Seperti pada poin a, untuk proyek yang berada sangat jauh akan menyulitkan untuk
mempertahankan beton tiba di lapangan dalam keadaan plastis, hal ini dapat diatasi
dengan menambahkan zat additive seperti retarder, dikarenakan zat additive mahal,
penambahan zat additive tentu akan menaikkan harga beton;
c. Jalan dari pabrik menuju proyek harus mampu menahan beban truk dan muatan yang
sangat besar, ini disebabkan karena beton memiliki berat jenis yang besar, yaitu 2,4
ton/m3 untuk beton normal.
Gambar 2.1 pengisian beton dari
batching plant ke truk mixer.

3. Proses pencampuran beton

a. Proses hidrasi

Setelah aggregate, semen dan air di campur, beton dikondisikan agar tetap dalam
keadaan plastis selama empat sampai enam jam agar memungkinkan untuk diangkut,
dicor dan diselesaikan dilokasi sebelum beton mulai mengeras. Selama proses
pengecoran beton dipadatkan dengan vibrator agar tidak terbentuk rongga udara dan
sarang kerikil.
Semua semen Portland adalah semen hidraulik, yaitu semen yang bereaksi dengan
air dan mengeras dalam keadaan basah, proses ini disebut proses hidrasi. Selama proses
ini zat pengikat akan keluar dari dalam butiran-butiran semen dan proses pengikatan
antara aggregate terjadi. Proses akan terjadi secara terus-menerus sehingga terjadi
pengersan dan peningkatan kekuatan yang signifikan hingga umur beton mencapai 28
hari.
Gambar 3.1 Proses pengecoran

b. Pembagian jumlah bahan campuran

Pembagian jumlah bahan campuran bergatung dari spesifikasi beton yang


diinginkan. Spesifikasi beton terdiri dari kuat tekan, ketahanan dan workabilitas.
Produsen beton ready-mix melakukan pembagian jumlah bahan campuran yang berbeda,
bergantung pada spesifikasi beton yang dipesan, seperti kadar air, kadar semen, nilai
slump, diameter maksimum aggregate, kuat tekan, ketahanan terhadapa asam dan panas,
dan permeabelitas.

Gambar 3.2 Gradasi aggregate di dalam beton

4. Produksi beton ready-mix


a. Transit mixed atau Truck-mixed concrete
Di Transit mixed atau biasa disebut juga Truck mixed, semua bahan campuran
beton dimasukkan langsung ke dalam truk mixer. Drum mixer diputar dengan kecepatan
tinggi selama pengisian material, ada tiga cara untuk mencampur beton Transit mixed:
 Pencampuran di lapangan. Selama perjalanan ke lapangan drum mixer diputar
dengan kecepatan rendah, setelah tiba di lapangan beton telah tercampur dengn
baik, kemudian drum diputar sebanyak 70 hingga 100 putaran atau 5 menit
dengan kecepatan pencampuran;
 Pencampuran di tempat pengisian bahan campuran beton. Drum diputar
dengan kecepatan tinggi atau 12-15 rpm sebanyak 50 putaran, ini memungkinkan
pencampuran yang baik dalam waktu singkat, kemudian drum diputar dengan
kecepatan rendah saat dikirim ke lapangan;
 Pencampuran selama pengiriman. Drum diputar dengan kecepatan sedang atau
8 rpm sebanyak 70 putaran saat beton dikirim ke lapangan, kemudian drum
diputar dengan kecepatan rendah.

b. Shrink Mixed Concrete

Beton dicampur secara parsial di plant mixer dan kemudian dimasukkan ke dalam
drum truk mixer, secara umum beton diaduk sebanyak 30 putaran atau dua menit di
dalam drum truk mixer untuk menyelesaikan proses pencampuran.

Gambar 4.1 Proses pengisian shrink mixed concrete ke dalam truk mixer.

c. Central Mixed Concrete

Pencampuran Central mixed concrete dilakukan di pabrik sebelum dimuat


kedalam truk mixer, keuntungannya antara lain:
 Produksi yang lebih cepat dibandingkan Transit mixed
concrete;
 Meningkatkan kualitas dan kontrol beton yang diproduksi;
 Tidak membutuhkan penggunaan drum mixer pada truk pengiriman beton.
Gambar 4.2 Proses pengisian shrink
mixed concrete ke dalam truk mixer

You might also like