You are on page 1of 5

REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI PADA MASA ORDE BARU

Standar Kompeternsi :
Merekonstruksi perjuangan bangsa Indonesia sejak masa proklamasi sampai masa
Reformasi

Kompetensi Dasar
Merekonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia pada masa Orde Baru
Materi pelajaran
1) Revolusi Hijau
2) Perkembangan industrialisasi
3) Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisasi terhadap lingkungan

Indicator
1) Mendeskripsikan proses revolusi hijau dalam meningkatkan produksi
pangan dan perkembangan revolusi hijau di Indonesia
2) Mengidentifikasi perkembangan industry pertanian dan non pertanian
3) Mengidentifikasi dampak revolusi hijau dan industrialisasi terhadap
lingkungan
Alokasi waktu 8 X 45 menit
Sarana belajar
1) Buku sejarah untuk SMA/MA penerbit Erlangga
2) Buku Sejarah untuk SMA/MA penerbit Bumi Aksara
3) Buku Sejarah untu SMA/MA penerbit Yudistira
4) Buku Sejarah untuk SMA/ MA penerbit Grafindo
5) Buku lainnya yang relevan

Uraian Materi

Revolusi Hijau
1.Proses revolusi hijau dalam meningkatkan produksi pangan
Pengertian revolusi hijau adalah sebagai pengembangan teknologi untuk
meningkatkan produksi pangan, terutama jenis makanan pokok, seperti beras,
jagung dan gandum.

Munculnya revolusi hijau


Didasari oleh berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat,
yaitunmasalah pertambahan penduduk lebih cepat dari pada pertambahan
hasilproduksi pangan dunia
Pendapat seorang ahli ekonomi Robert Malthus : pertumbuhan penduduk
mengikuti deret ukut pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung

Secara umum tahap-tahap perkembangan revolusi hijau dapat kita bagi


sebagaiberikut
a) Tahap 1 tejadi pada tahun 1500 – 1940 ketika terjadi penyebaran bibit
tanaman pangan ,seperti gandum,padi, jagung dan kentang keseluruh dunia
b) Tahap II terjadi antara tahun 1800 – 1940 saat Eropa dan Amerika
memainkan peran penting.Pada tahap ini produksi hasil pertanian khususnya
pangan dikembangkan dengan tekhnik ilmiah mealui pengunaan
pupuk,irigasi,serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman
c) Tahap IIIterjadi sejak Perang Dunia II yaitu sejak tahun 1939 sampai lebih
kurang tahun 1979 yang ditandai dengan dilakukakannya seleksi bibit dan
persilangan genika atas varietas tanaman yang lebih tahan terhadap
hama,seperti serangga dan penyakit .
d) Tahap IV berlangsung pada zaman mutakhir dan merupakan kombinasi dari
tahap II dan Tahap III serta ditujuan terutama untuk Negara – Negara
berkembang.

Pelaksanaan penelitian ilmiah disponsori


Ford and Rockefeller Foundation di dua pusat peneliotian dunia yaitu
1) International Maize and Wheat Improvement Centre di Mexico penelitian ini
dilakukan oleh Norman E. Baurlang

2) International Rice Reasearch Institut yang berpusat di Los Banos Filipina

Contoh keberhasilannya : IRRI berhasil mengembangkan bibit unggul padi baru


yang produktif, yang di kenal dengan IR 8.
Keunggulan usia tanaman pendek sehingga dalam jangka waktu 1 tahun dapat
dipanen sampai 3 kali
Tujuan kedua pusat penelitian : untuk mencari dan mengembangkan berbagai
varietastanaman penghasil biji-bijian yang berproduksi tinggi yang berskala tinggi
Bukti keberhasilan dalam Revolusi Hijau
A. Pada tahun 1965 India sudah memproduksi 12 juta ton gandum , pada tahun
1980 telah meningkat menjadi 20 juta ton
B. Pada tahun 1960-1970 hasil gandum meningkat sampai kira-kira 132%

Revolusi Hijau di Indonesia


Revolusi Hijau di Indonesia dimulai :
1. Zaman tanam paksa keaneka ragaman tanaman yang dikembangkan adalah
nila, kopi, the tembakau , kayu manis, kapas, lada dan nopal
2. Di keluarkannya Undang-Undang Agraria para pengusaha swasta Belanda
boleh membuka usaha perkebunan di Indonesia dengan menyewa tanah para
petani Indonesia.
3. Pada zaman Jepang Revolusi hijau di Indonesia mengalami gangguankarena
pemerintah pendudukan Jepang selalu sibuk berperang melawan sekutu
4. Sesudah zaman kemerdekaan revolusi Hijau di kembangkan lagi yaitu
pertanian dan perkebunan pemerintah ditata kembali , khususnya tanaman
padi yang mendapatkan perhatian khusus dengan mengusakan bibit unggul
guna meningkatkan produksi pangan
5. Pada zaman Orde Baru Revolusi semakin digalakan lagi, dan dimasukan
kedalam Program Pembangunan Lima Tahun, terutama untuk lebih
meningkatkan produksi hasil pertanian pangan dan perkebunan.
6. Kebijakan pembangunan bidang pertanian yang tertuang dalam GBHN
tahun 1998 adalah sebagai berikut :
• Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan,kesejahteraan, daya beli, taraf hidup, kapasitas dan kemandirian
serta akses masyarakat pertanian
• Tujuan tersebut dapat diraih melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
produksi dan distribusi serta penganekaragaman jenis tanaman
Pembangunan pertanian ditujukan untuk hal sebagai berikut :
• Mengasilakan produk unggulan berdaya saing tinggi
• Menyediakan bahan baku bagi keperluan industry secara saling
menguntungkan
• Memperluas lapangan pekerjaan serta kesempatan berusaha dan melalui
upaya peningkatan usaha pertanian secara terpadu, dinamis, dan berbasis
agroekosistim
• Swasembada pangan harus dimantapkan secara efesien melalui kesediaan ,
keragaman jenis dan mutu pangan secara merata
• Pembanguan pertanian untuk memantapkan tanaman pangan terus
ditingkatkan untuk memantapkan swasembada pangan, meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat
Dalam bidang Agraris
Tujuan Revolusi Hijau adalah
• Untuk mendapatkan panen yang lebih untuk memenuhi kecukupan pangan
penduduk
• Kelebihan padi di eksport ke Negara lain, kepasar regional, atau
Internasional
• Surplus panen padi dapat disumbangkan ke Negara lain yang memerlukan

Revolusi hijau dibidang agraris dapat bersifat biologis dan mekanis


• Biologis yaitu penggunaan bibit unggul yang lebih baik dan pupuk organic
yang lebih banyak dengan takaran dan waktu yang tepat untuk
meningkatkan produktipitas lahan.Dengan demikian, lahan dapat digunakan
secara intensif
• Mekanis adalah pengelolaan tanah menggunakan tenaga mesin, misalnya
penggunaan traktor untuk pertanian, hal ini mampu menaikan produktivitas
tenaga kerja
Dalam melaksanakan revolusi hijau, pemerintah Indonesia melakukan berbagai
macam usaha berikut ini :
Intensifikasi pertanian
Kegiatan pengembangan produksi hasil pertanian yaitu dengan menerapkan
teknologi tepat guna ( panca usaha Tani ) untuk tiap luas tanah pertanian yang
meliputi penggunaan bibit unggul, pengelolaan tanah yang baik, irigasi yang
teratur,penggunaan pupuk dan pemberantasan hama
Ekstensisfikasi pertanian
Peningkatan produksi dengan perluasan daerah usaha melalui penggunaan daerah
pasang surut di Sumatera dan Kalimantan untuk persawahan, perluasan jaringan,
irigasi dan pembukaan lahan cadangan di luar Jawa
Diversifikasi
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistim
tumpang sari.ini dapat lebih menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan
panen pokok, menambah devisa, dan mencegah penurunan hasil panen
rehabilitas pertanian
Usaha pemulihan dilakukan dengan cara produktivitas sumber daya pertanian yang
kritis, membahayakan kondisi lingkungan serta daerah rawan, hal tersebut
dilakukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
Pengaruh Revolusi hijau
Positif
- Dengan adanya revolusi hijau di Indonesia dalam bentuk beranekaragamnya
tanaman
- Tercapainya hasil yang telah dicapai dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
Negatif
- Monukultur menciptakan hubungan yang tidak seimbang antara tanah,
hewan dan tumbuh-tumbuhan
- Penggunaaan pupuk kimia yang semakin meningkat dapat memperbanyak
unsure nitrat yang dapat menggangu air, tana
- Menggunakan inseksida tidak hanya membunuh tanaman, tetapi juga
makhluk lainnya seperti serangga pemakan hama,burung-burung, ikan atau
hewan lainnya
- Secara umum petani tetap menderita meski berlangsung revolusi hijau ,
sebab harga gabah tetap rendah sedfangkan biaya produksi dan harga pupuk
tinggi sehingga tdk terjangkau oleh para petani
Di Bidang Non Agraris

You might also like