You are on page 1of 9

MAKALAH Pendidikan Agama Islam

A. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa
Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali".
Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Berdasarkan cara beragamanya :
1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara
beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan
sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal
keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan
tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal
keagamaanya.
2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di
lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara
beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada
umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara
beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda
dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki
lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai
hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya.
Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran
agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa
berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan
orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan
hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha
memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan
dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang

1. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran
asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul
sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang
teguh) dengan itu semua.

B. Pengertian Islam
Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun
menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

Pertama.
Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam
mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh
masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini
menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan
berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah di-tentukan dan
ditakdirkan, sebagaimana firman Allah Subhana wa Ta’ala tentang Nabi Ibrahim ‘Alaihis
salam
"(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia
menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman


“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang
telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara
mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:


"Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia
termasuk orang yang rugi.” [QS. Ali ‘Imran: 85]

Menurut Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah, definisi Islam adalah:
"Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan men-tauhidkan-Nya, tunduk dan patuh
kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya"

Kedua.
Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam

2. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan harta-nya.
Baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati.

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:


“Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (kepada mereka),
‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman
belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia
tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang.’” [Al-Hujuraat : 14]

. Tingkatan Islam
Tidak diragukan lagi bahwa prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan
oleh setiap muslim ada tiga, yaitu; (1) mengenal Allah Azza wa Jalla, (2) mengenal
agama Islam beserta dalil-dalilnya [4], dan (3) mengenal Nabi-Nya, Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari
prinsip agama ini dan padanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Islam, Iman dan Ihsan.
Setiap ting-katan mempunyai rukun sebagai berikut:

A. Tingkatan Pertama Islam


Islam memiliki lima rukun, yaitu:
[1]. Bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya
Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan
Allah.
[2]. Menegakkan shalat.
[3]. Membayar zakat.
[4]. Puasa di bulan Ramadhan.
[5]. Menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu menuju ke sana.
Kelima rukun Islam ini berdasarkan sabda Nabi Mu-hammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.
"Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan
benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan
shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah
jika engkau mampu menuju ke sana.”

Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam


"Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak

3. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan
menunaikan haji ke Baitullah.”

B. Tingkatan Kedua : Iman


Definisi iman menurut Ahlus Sunnah mencakup per-kataan dan perbuatan, yaitu
meyakini dengan hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota
badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat ber-kurang dengan sebab perbuatan
dosa dan maksiyat. Iman memiliki beberapa tingkatan, sebagaimana ter-dapat dalam
sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
"Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang
yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah
menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.”

Rukun Iman ada enam, yaitu:


[1]. Iman kepada Allah.
[2]. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.
[3]. Iman kepada Kitab-Kitab-Nya.
[4]. Iman kepada Rasul-Rasul-Nya.
[5]. Iman kepada hari Akhir.
[6]. Iman kepada takdir yang baik dan buruk.

Keenam rukun iman ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-
Khaththab Radhiyallahu ‘anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atas
perrtanyaan Malaikat Jibril ‘Alaihis sallam tentang iman, yaitu:
"Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-
Nya, hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.”

Tingkatan Ketiga: Ihsan


Ihsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla
seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya
Dia me-lihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-
Khaththab Radhiyallahu ‘anhu dalam kisah jawaban Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
kepada Jibril ‘Alaihis salam ketika ia bertanya tentang ihsan, maka Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:
"Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau

4. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”


Maksudnya, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan ihsan
dengan memperbaiki lahir dan batin, serta menghadirkan kedekatan Allah Azza wa Jalla,
yaitu bahwasanya seakan-akan Allah berada di hadapannya dan ia melihat-Nya, dan hal
itu akan mengandung konsekuensi rasa takut, cemas, juga peng-agungan kepada Allah
Azza wa Jalla, serta mengikhlaskan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dengan
memperbaikinya dan mencurahkan segenap kemampuan untuk melengkapi dan
menyempurnakannya.

C. Karakteristik Agama Islam

1. Islam sebagai agama Robbaniah


Agama Islam berciri Rabbaniah dalam arti memiliki kedekatan dengan
Rabb-Nya yakni, Allah SWT. Arti Rabbaniah Islam ada dua, yang pertama :
Karena Islam bersih dari campur tangan manusia. Islam dijamin kemurniannya
dan bersumber dari wahyu yang tertuang dalam kitab Al-Qur’an yang memang
sudah terbukti kemurniannya baik secara doktrin maupun keilmiahan. Islam
bukan rekayasa yang dipengaruhi faktor Individu, golongan, masyarakat ataupun
bangsa.
Kedua : Karena rabbaniah Islam dapat dilihat dari akhir tujuan semua bentuk
Ibadah, yakni Ridla kepada Allah. Dalam mengerjakan Islam boleh saja memiliki tujuan
perantara seperti Shalat agar sehat, puasa agar matang jiwanya, ataupun bekerja keras
agar berhasil tapi tetap tujuannya satu yaitu mendapatkan keridla’an Allah SWT. Allah
pun berfirman dalam surat Adz Dzariat, 51;56 :
“dan aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

Allah SWT juga berfirman dalam hal bagi manusia yang bermain main dengan
agamanya:
“Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan
senda gurau dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka)
dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka,
karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi
syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun,
niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang

5. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang
mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.”[ Al An'aam;70]

2. Islam Sebagai agama insaniah


Islam adalah agama manusiawi, yakni agama yang ajaran dan aturannya
disamping diperuntukkan bagi manusia agar nereka dapat meraih kemuliaan, kebaikan,
kesempurnaan, keselamatan dunia dan akhirat, Islam juga ajaran dan aturan aturannya
dapat dilakukan oleh manusia yang sudah diseuaikan oleh Allah sehingga susuai dengan
fitrah kemanusiaan. Sebagaimana firman Allah SWT;
“maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

3. Islam sebagai agama syumuliah


Islam juga bersifat Universal yang berarti Islam adalah agama yang diberlakukan
sebagai pedoman hidup yang tidak pernah dan tidak akan dibatasi oleh waktu, ruang, dan
tempat, dan Islam juga berarti agama untuk semua manusia siapa saja, kapan saja dan di
manapun berada. Dalam al-Qur’an surat as-saba, 342:28 Allah berfirman :
“dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi manusia tiada
mengetahui.”
Agama islam mengajarkan berbagai pedoman hidup dari akidah, ibadah, sampai
nilai nilai yang terkait dengan kehidupan sosial politik. Secara Global al-Qur’an
mengarahkan manusia pada berbagai aspek berikut:
• Prinsip idiologi Islam (Qs al-An’am, 6:162-164)
• Aturan moralitas dan tingkah laku dalam islam (Qs al-Isra 17:23-37)
• Pedoman mengarahkan perasaan dalam islam (QS al-Hadiid, 57:22-23
dan QS an-Nissa 4:104)
• Sistem pendidikan Islam (Qs Ali Imran, 3:67 dan al-Alaq 96:1-5)
• Sistem sosial Kemasyarakatan (Qs an-Nuur, 24:11-17 dan al-Hujurat,
49:11-13)
• Sistem politik kenegaraan (Qs an-Nisa 4:59)
• Sistem perekonomian Islam (Qs al-Baqarah, 2:3; at-Taubah 9:60 dan al-
Hasyr, 59:7)
• Sistem hukum dan perundang undangan (Qs al-Maidah, 5:50)
• Sistem kemiliteran Islam (Qs al-Anfal 8:39 dan 60-61)

6. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

Secara Umum ayat ayat diatas dapat dijadikan pedoman manusia dalam berbagai aspek
kehidupan di dunia.

4. Islam sebagai agama al-Waqi’iah


Ciri kontekstual Islam berarti mengakui adanya realitas manusia yang
mempunyai perbedaan. Islam senantiasa memperhatikan realitas alam dan kehidupan
manusia yang berbeda. Islam memberikan perintah dan larangan tetapi juga sekaligus
memberikan rukhshah/ keringanan dalam kondisi tertentu.
Ciri kontekstual Islam juga tercermin dalam prinsip islam yang mementingkan isi
dan makna dibandingkan dengan bentuk material dari petunjuk, terutama ketika
petunjuk itu harus dipahami dalam kontekstual misal perintah Nabi untuk melatih
anak untuk menunggang kuda, memanah dan berenang. Yang bentuk pelatihannya
bisa berbeda sesuai kontekstual masyarakat sekitar tetapikan nilai universalnya tetap
sama yaitu “mempersiapkan diri” untuk menghadapi musuh.

5. Islam sebagai agama Al-Wasthiya/ Moderat


Islam agam Moderat artinya mempunyai karakter yang memungkinkan manusia
menjalankan hidupnya dengan seimbang dalam memenuhi kebutuhan fitrahnya, yaitu
bahagia dunia akhirat.
Umat Islam juga disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah 2 :143;
“dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (umat islam), umat yang adil dan
pilihan, agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu, dan kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi
kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang telah
mengikuti rasul dan siaa yang membelot, dan sungguh (pemindah kiblat) itu terasa
amat berat, kecuali bagi orang orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah ; dan
Allah tidak akan menyianyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang kepada manusia.”

6. Islam sebagai agama yang relatif rasional


Islam relative rasional karena Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk
menggunakan akal pikiran dalam memahami ajaran agama islam. Namun demikian
tidak semua ajaran manusia dapat dinalar oleh manusia. Tetapi tentu saja manusia
mempunyai batas untuk berfikir karena manussia hanya diperbolehkan berfikir
tentang makhluk ciptaan-Nya saja tidak untuk memikirkan pencipta-Nya sedikitpun
untuk tahu siapa Tuhan yang Agung itu.

7. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

Islam bahkan menuntutpertanggung jawaban akal yang tidak digunakan untuk


berpikir dan bahkan akan dimasukkan ke neraka jahnnam bagi mereka yang
melalaikan atau tidak menggunakannya. Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
“dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tmempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan
diminta pertanggungjawabannya.” (Qs al Isra 17:36)

8. FISIKA E 2010
MAKALAH Pendidikan Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat ajat dkk. (2008). Din al-Islam. Yogyakarta: UNY Press
Ginanjar Agustian A. (2009) ESQ. Jakarta: Arga Publishing
http//www.wikipedia.com
http//ikbawjs56.blogspot.com

9. FISIKA E 2010

You might also like