You are on page 1of 10

KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA

BANGSA

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila bukanlah barang baru bagi bangsa Indonesia, jauh
sebelumnya Bung Karno menemukan Pancasila, sila-sila dari pancasila
itu, dalam pengertian materinya atau jiwanya, sudah ada pada bangsa
Indonesia. Bung Karno telah menggalinya sejak tahun 1925 sampai
1926 dari hasil itulah Bung Karno menyusun, merumuskan seperti apa
yang dikemukakan sendiri di muka sidang Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945,
yang lebih dikenal nama lahirnya Pancasila yang diumumkan secara
langsung di muka sidang BPUPKI. Bung Karno mengusulkan agar
Negara Indonesia yang akan didirikan itu, ditegakkan di atas kelima sila
yang telah digalinya itu, Karena itu telah merupakan jiwa dan milik
bangsa Indonesia sepanjang zaman, dan menurut Bung Karno sendiri
bahwa pemberian nama itu atas petunjuk ahli bahasa bahwa kelima sila
itu diberi nama Pancasila, kemudian dengan suara bulat sidang BPUPKI
menerima pancasila itu sebagai dasar Negara yang kekal abadi, yang
oleh Bung Karno sendiri disebut Philisophis Grondslag dengan rumusan
kalimat sebagai berikut :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau prikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.

1|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

B. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pancasila dikatakan sebagai jiwa bangsa?
2. Bagaimana sebetulnya kepribadian bangsa Indonesia?
3. Bagaimana ?
4.

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah.
2. Untuk lebih mengetahui pancasila sebagai jiwa bangsa.

2|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Pancasila dikatakan sebagai jiwa bangsa , karena


pancasila digali dari nilai – nilai luhur atau kehidupan bangsa
Indonesia. Maka dari itu, pancasila menjiwai Negara kita, karena
pancasila mencakup nilai – nilai kehidupan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pancasila itu


merupakan karakter bangsa Indonesia, sebagaimana diketahui
bahwa tiap – tiap bangsa mempunyai karakter tersendiri.

Walaupun nama / kata Pancasila diperkenalkan kembali 1


Juni 1945 oleh Bung Karno, namun pada dasarnya jiwa pancasila
telah ada sejak berabad – abad lamanya dalam kehidupan bangsa
Indonesia dan bahkan menurut AG.Pringgodigdo bahwa pancasila
sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya bangsa Indonesia.
Jadi, pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang
terkristalisasi nilai – nilai yang dimilikinya.

B. Kepribadian Bangsa Indonesia


Suatu pendapat yang mengatakan bahwa “ Negara akan
berdiri dengan kokoh jika dibangun diatas kepribadiannya
sendiri”.
Yang demikian itu dapat dibuktikan dengan kenyataan
kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Banyak pendapat yang

3|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

mengatakan bahwa unsur-unsur pancasila sejak dahulu kala ada


sebagai ciri khusus/watak bangsa Indonesia yang hidup subur di
dalam adat-istiadat, kebudayaan, keagamaan, dan kepustakaan.

1. Dahulu nenek-moyang kita mengamalkan kepercayaan


melalui animism dan dinamisme, menjadi politheisme
dan akhirnya menjadi monotheisme (setelah
dipengaruhi oleh datangnya agama-agama wahyu).
Jika direnungi secara mendalam, sebenarnya animism
dan dinamisme kedua-duanya, adalah juga mengandung
arti bahwa manusia juga menghadapkan diri kepada
Tuhan Sang Pencipta. Hanya formatnya saja yang
berlainan. Para penganutnya, secara langsung nampak
mengkagumi roh-roh dan kekuatan-kekuatan gaib yang
ada pada setiap benda. Hal ini dapat dikatakan
merupakan pengalaman religiusnya dan kiranya sesuai
dengan perkembangan psikisnya. Kemudian,
kedatangan agama-agama Hindu, Budha, Islam dan
Kristen secara cepat tersebar luas, karena memang di
dalam diri pribadi bangsa Indonesia sudah ada
benih/bakat keagamaan itu. Dan oleh karena itu bahkan
dapat menyempurnakaan kepercayaan itu. Ternyata
diantara agama-agama tersebut dapat hidup secara
damai di negara ini, walaupun sesekali juga terjadi
ketegangan-ketengangan yang kurang berarti. Yang jelas
toleransi hidup beragama benar-benar ada di dalam
masyarakat kita ini. Keadaan yang demikian, sesuai
benar dengan prinsip sila ke-Tuhanan Yang Maha Esa
Pancasila.

4|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

2. Didalam kehidupan sejarah Indonesia, jarang sekali


terjadi peperangan yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia kepada dunia luar. Pernah kita dengar bahwa
Indonesia sailan, Siam dan Tiongkok Selatan. Akan tetapi
setelah itu tidak lagi terjadi kejadian-kejadian yang
sama. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesibbukan-
kesibukan dalam negeri yaitu pengelohan alam kita yang
memang kaya-raya ini. Dapat pula disebabkan karena
memang watak asli bangsa Indonesia sendiri, sehingga
tidak mempunyai kecendrungan untuk ekspansi. Yang
jelas dalam perjalanan sejarah, kita selalu berusaha
hidup damai dengan dunia luar, asalkan kebebasan kita
tidak diganggunya. Pada jaman majapahit pernah
diadakan persahabatan dengan bangsa-bangsa lain,
terutama dengan negara-negara tetangga dalam rangka
memelihara perdamaian dunia.
Tindakan Majapahit itu dapat dikatakan merupakan
sumbangan yang sangat berharga bagi kerjasama antar
negara untuk memelihara perdamaian itu. Yang
demikian ini membuktikan bahwa ‘Kemanusiaan’ sudah
bukan lagi merupakan hal yang baru. Untuk menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur, kita
mempunyai senjata yang lebih ampuh daripada senjata
modern, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.

Gotong-royong, kerja-sama itu merupakan suatu tenaga


gerak yang terjadi karena adanya kecendrungan untuk
mencapai kepentingan individu yang tidak dapat

5|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

tertinggal dalam menuju tercapainya kepentingan


berssama.
Jadi sifat itu muncul dengan sendirinya, dan bukan
merupakan sifat yang dipaksakan. Didalam gotong-
royong, kerja-sama yang demikian itu jelas terlihat di
dalam kegiatan masyarakat (desa) dalam segala bidang.
Lihatlah dalam hal membangun rumah, membuat
saluran, jalan-jalan, menanam dan menuai padi, punya
kerja dan lain-lain.
Oleh sebab itu, jiwa gotong-royong, kerja-sama
adalah merupakan potensi pertama yang jika dipupuk
sangat menunjang kemajuan bangsa di dalam
membangun kehidupan negara.

6|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
penuh kemudahan.

Adapun judul yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah
“Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa” yang bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas pengantar pendidikan.

7|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

Dalam penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kritik dan saran dari
berbagai pihak sangat kami harapankan, demi kesempurnaan makalah ini.

Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya


bagi kami selaku penyusun dan bagi pembaca pada umumnya.

Parepare, 9 November 2010

Penyusun

PANCASILA SEBAGAI JIWA


BANGSA

8|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

Disusun oleh:

VIVI NOVITASARI ISMAIL 210 110 001

HASBIYAH SRIANAH AMIR 210 110 034

ASRUL B ARIS 210 110 026

LINA PAMUJI LESTARI 210 110 009

RABIATUL ADAWIYAH 210 110 036

HARMADI 210 110 035

HARDIYANSYAH 210 110 021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BHS. INGGRIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2010

9|Page
KELOMPOK SATU PANCASILA SEBAGAI JIWA
BANGSA

10 | P a g e

You might also like