Professional Documents
Culture Documents
1. Persaudaraan
Sejarah telah mengungkap, sejak Ki Ngabehi Suro Diwirjo mendirikan pencak silat dengan nama
“Djojo Gendilo” dan hubungan batin antar saudara bernama “Sedulur Tunggal Ketjer” sampai
perkembangan yang dibawa oleh Ki Ngabehi Hadjar Hardjo Oetomo dengan nama
“Persaudaraan Setia Hati Terate”, bahwa persaudaraan adalah suatu hal yang diutamakan bagi
warga dan siwanya, memberi kekuatan hidup serta membimbingnya dalam memperoleh
kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin.
Persaudaraan ada;ah hubungan batin yang erat antara seorang dengan orang lain, dalam hal ini
antara warga dengan warga atau antara warga dengan segenap umat manusia pada umumnya.
Persaudaraan ditanamkan sejak siswa pertama kali mengecap pertama kali pelajaran SH. Dengan
persaudaraan, manusia diperlakukan dan diakui sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-
kewajiban asasinya, tampa membedakan suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan social, warna kulit, san sebagainya.
Syarat persaudaraan
Adapun syarat terjalinnya tali persaudaraan yang kekal dan abadi dalam kehidupan warga
Persaudaraan Setia Hati Terate adalah :
- Saling pengertian
- Saling mengasihi dan
- Saling bertanggung jawab
Sedangkan untuk menunjang terbentuknya tali persaudaraan diperlukan adanya rasa :
- Saling membutuhkan
- Saling menghargai dan
- Saling mempercayai
Pertentangan politik sering terjadi dimana-mana, dari golongan tingkat atas sampai golongan
paling bawah. Malahan bisa juga terjadi antara kakak dan adik sekandung yang berdiam disatu
atap. Tetapi di bawah ikatan “persaudaraan” pertentangan politik tidak akan pernah ada.
Pertentangan politik tidak pernah dibawa kedalam kehidupan saudara-saudara Persaudaraan
Setia Hati Terate, juga tidak pernah mempengaruhi jalannya latihan pencak silat. Di bawah
bendera Persaudaraan Setia Hati Terate masing-masing anggota menangggalkan baju kedinasan,
baju politik, baju partai, baju bisnis dan sebagainya. Masing-masing hanya mengenakan “baju
persaudaraan”. Mereka merasa solider,mereka merasakan ikatan tali persaudaraan lebih
mendalam dari ikatan tali hubungan keluarga atau saudara.
Hal ini tidak berarti dikarenakan si atasan dan si bawahan adalah sama-sama Warga
Persaudaraan Setia Hati Terate, maka si bawahan boleh seenaknya sendiri. Misalkan si bawahan
“njangkar” kepada atasannya/pimpinannya. Atau dikarenakan kita sebagai srorang warga maka
bolrh seenaknya dengan pimpinan suatu instansi diluar lingkungan kita karena dia juga seorang
warga. Bukaan itu yang dikehendaki oleh persaudaraan tetapi yang dikehendaki oleh
persaudaraan adalah yang satu dan lainnya saling membutuhkan, saling menghormati dan saling
mempercayai. Masing-masing merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudara Warga
Persaudaraan Setia Hati Terate yang lainnya.
Perwujudan persaudaraan
Selain pengertian tersebut di atas, perwujudan dari Persaudaraan dalam perbuatan antara lain :
1. Berjabat tangan
Berjabat tangan pada saat bertemu dengan seurang lain atau saudara sendiri di luar acara-acara
tertentu (misalnya menyampaikan ucapan selamat) oleh sementara orang yang menganggap
dirinya berpendidikan dan berintelek adalah perilaku atau adat kebiasaan orang-orang desa.
Tetapi bagi orang-orang Persaudaraan Setia Hati Terate, baik yang sarjana maupun yang tidak ,
baik yang berpangkat maupun yang tidak ,berjabatan tangan adalah perwujudan fari
persaudaraan, bahkan bisa merupakan cirri khas dari orang Persaudaraan Setia Hati Terate.
Berjabat tangan ini di lakukan pada setiap kali bertemu atau akan berpisah dengan saudara SH
yang lain, sebelum dan sesudah latihan, serta pada saat sebelum dan sesudah sambung.
Arti berjabatan tangan sebelum sambung, mereka (yang berjabatan tangan) ikhlas untuk di pukul
dan diminta keikhlasan saudara (lawan sambung) untuk dipukul.
2. Sambung
Dilihat sepintas, sambung adalah suatu perkelahian dengan mengeluarkan kepandaian bermain
pencak silat. Bukankah dengan bersambung akan di cari suatu kemenagan ? “mau menang
sendiri” seperti halnya perkumpulan bulu tangkis, catur, dan sebagainya justru suatu
pertandingan sewaktu masih atau sesudah tidak berada dalam suasana latihan di perkumpulan.
Sambung berlangsung di dalam dua keadaan, yaitu :
a. Sambung dalam latihan
- Sesama pelatih
Di sini sambung merupakan peragaan bagi pelatih untuk memberikan contoh menggunakan
teknik pencak silat yang baik kepada siswa.
- Antara pelatih dengan siswa
Sambung jenis ini kebanyakan siswa di wilayah cabang Malang dan sekitarnya merupakan suatu
pelajaran yang menakutkan, bahkan sempat menjadi momok dan merupakan salah satu penyebab
siswa keluar / tidak mengikuti latihan. Sebenarnya sambung jenis ini mengandung pengertian
sebagai berikut :
1. Melatih keberanian siswa untik melawan seseorang di atas tingkatnya.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki,
hal ini tidak bisa dilakukan bila siswa tersebut sambung dengan sesama siswa.
a. Sesama siswa
Sambung sesama siswa dilaksanakan secara bertahap dengan pengertian membimbing siswa
berani menghadapi lawan dengan kesiapan penuh.
a Perorangan
Anjangsana perorangan yang lazimnya berlaku di lingkungan warga PSHT adalah kedatangan
saudaranya yang muda ke kediaman (rumah) saudaranya yang lebih tua (sowan).
Faedah dari anjangsana ini banyak , khususnya bagi saudara yang lebih muda antara lain :
Pelajaran di dalam PSHT sulit untuk dilukiskan banyaknya. Ibarat kedalaman air kalau seseorang
menyelam bertambah dalam dia tidak akan segera menemui dasarnya. Demikian pula dengan
pelajaran PSHT baru bisa disajikan lepada calon warga hanya sebagian saja. Maksud dari
anjangsana ini adalah harapan bagi si adik untuk menerima atau memperoleh tambahan pelajaran
dari si kakaknya. Sayangnya di jaman sekarang sekarang ini si adik setelah mengalami saat-saat
pengeceran memiliki fildadah “rumongso biso” pada hal semestinya “biso-o rumongso” atau
ibarat yang lain adalah ketidakmungkinan si sumur mencari sumber untuk dituangi airnya.
Mengapa anjangsana dikaitkan dengan terkabulnya doa ? dengan anjangsana kita berusaha lebih
mempererat tali persaudaraan sehingga apabila tali persaudaraan ini telah terjalin erat hal-hal
yang bersifat memutuskan tali persaudaraan baik disadari maupun tidak akan sulit dimiliki
seorang pendekar PSHT. Hal ini diperkuat pula oleh ajaran dalam agama Islam mengenai salah
satu syarat terkabulnya do’a manusia adalah “…..tiada seorang muslim yang berdo’a kepada
Allah dimana do’a itu tidak dicampuri dengan dosa dan memutuskan tali kekeluargaan
(persaudaraan),……”.
- Kemajuan lahiriah
Dengan anjangsana ini bisa juga terjadi penambahan ilmu selainilmu SH (misalnya ilmu dagang)
atau aktifitas-aktifitas tertentu yang dapat meningkatkan taraf hidup si adik.
- Dan lain-lain
b. Perkelompok
Anjangsana yang dilakukan lebih dari seorang ketempat saudaranya ditempat lain nauk seorang
atau lebih bermanfaat :
- Tukar pengalaman
Merupakan perwujudan lawaqtan antar Cabang dengan sarana pelatih tanding olah raga (volley
ball, sepak bola, dsb).
- Sarasehan ke-SH-an
Perusak Persaudaraan
Walaupun demilian dengan persaudaraan bisa juga menyebabkan kehancuran hubungan,
kerenggangan hubungan batin bahkan putusnya ikatan batin sesama warga dan hancurnya
organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate yang sudah berusia 85 tahun lebih ini.
Hal ini bisa terjadi apabila persaudaraan tersebut dinodai oleh :
Rasa tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang masih terikat dan didorong rasa ke-aku-annya
yang tinggi “AKU” bisa timbul pada diri seseorang apabila dia merasa telah memiliki
segalanya,tidak perlu menghormati orang lain karena sia merasa paling terhormat dan tidak perlu
memberi kepercayaan kepada orang lain timbul rasa ingin mencari menangnya sendiri dan paling
super sendiri bisa mendorong jauh kebelakang rasa kepentingan bersama, persatuan, dan
pengorbanan untuk organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate.
Akibat dari ternodanya Persaudaraan maka akan menyebabkan :
Demikian juga halnya mengapa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mencantumkan
kata-kata “Pencak Silat” dalam nama organisasi walaupun organisasi tersebut mengajarkan
pencak silat kepada murid-muridnya. Karena kalau ditulis dengan nama “Persaudaraan Pencak
Silat Setia Hati Terate”, maka yang ada di dalam organisasi/kumpulan tersebut hanyalah orang-
orang atau sekumpulan orang yang bisa bermain pencak silat. Kalau demikian apakah di dalam
tubuh Persaudaraan Setia Hati Terate juga terdapat orang-orang atau sekumpulan oaring-orang
yang tidak bisa bermain pencak silat ? jawabannya juga tidak. Kalau yang di maksud dengan
orang-orang tersebut adalah seorang Warga. Tetapi bagi seseorang yang yang diangkat sebagai
Warga Kehormatan (seperti misalnya Bapak Abdul Gafur), maka belum tentu dan tidak harus
memiliki kemampuan bermain pencak silat SH TERATE. Lalu mengapa nama organisasi tidak
mencantumkan kata-kata “pencak silat” ? Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengutamakan
pelajaran pencak silat, juga tidak lainnya, yang diutamakan adalah Persaudaraan yang memberi
kekuatan serta bimbingan dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagian lahir batin.
2. Olah Raga
Salah satu pelajaran yang sering dipakai sebagai perwujudan persaudaraan adalah dalam bentuk
pemahaman dan pendalaman pelajaran pencak silat. Pengertian olah raga pada pencak silat
adalah mengolah raga dengan gerakan-gerakan pencak silat yang ada pada Persaudaraan SH
Terate.
Pada saat mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh kemampuan bisa bermain
pencak silat dengan baik maka raga atau tubuh sendiri memperoleh manfaat,antara lain :
Tidak hanya orang sehat yang memperoleh keuntungan dari program olahraga yang teratur,
tetapi menurut para ahli penyakit jiwa, orang dengan berbagai tingkat penyakit jiwa pun
mendapatkan manfaat dari olahraga.
Dalam penelitian terkontrol tentang “jogging” sebagai terapi untuk pasien dengan depresi klinis,
Dr. John H. Greist, seorang ahli ilmu jiwa dari University of Wisconsin, mengobati mereka
dengan lari atau psikoterapi. Para peserta mengisi daftar gejala yang dipakai secara luas untuk
mengukur derajat depresi. Setelah sepuluh minggu, Greist melaporkan bahwa pelaripelari
tersebut mengalami perbaikan besar. Sedangkan banyak pasien yang mendapat psikoterapi tidak
merasa baik daripad sebekumnya.
Kelainan jiwa sering kali diikuti kelainan fungsi (Dr. Edward Greenwood Menigger Foundation
di Topeka, Kansas). Itulah sebabnya orang-orang dengan gangguan emosional seringkali
membuat gerakan-gerakan aneh dengan tubuh mereka. Tetapi penyakit jiwa dan fisik adalah
sejalan. Beberapa bentuk olahraga dapat membantu penderita neurotik dan bahkan psikhotik
yang paling beratpun.
3) Membantu Jantung
pembuluh darah yang akan mensuplay darah dari satu pembuluh nadi terhalang, darah dari
pembuluh nadi lain akan memberi makan daerah tersebut mencegah terjadinya serangan jantung.
- Olahraga menurunkan konsentrasi lemak darah. Tonjolan lemak yang meyumbat arteri konoria
menyebabkan serangan jantung.
Kadar lemak (trigliserida) dapat diturunkan dengan aktifitas disik yang keras (John Holloszy –
St. Louis). Penurunan kadar lemak darah mengurangi kecindrungan pembentukan tonjolan lemak
yang menyumbat pembuluh darah.
- Olahraga membantu jantung untuk mengambil oksigen dari darah lebih efektif.
- Olahraga menurunkan tekanan darah.
1) Siswa Kanak-kanak
Senam pagi
Senam dasar
Senam massal
2) Siswa Remaja & Taruna
Jurus reflek, olahraga
Pertandingan pencak silat berat
3) Siswa Dewasa & Khusus
Olah raga nafas pencak silat
3. Kesenian
Kesenian sebagai salah satu aspek dalam Persaudaraan SH Terate merupakan bagian unsure
latihan yang perlu dikembangkan dari tingkat polos. Masam atau bentuk kesenian terdiri dari
permainan tunggal, permainan ganda dan pagelaran massal, yang diwujudkan dalam paket-paket
latihan sebagai pedoman dasar.
1. Sasaran
-Memelihara kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhakan kelenruran, keluwesan dan
keindahan gerak ynag di hubungkan ddengan keserasian irama
- Sebagai latihan bagi siswa dalam pengembangan aspek pengembanagn keserasian dan
keselarasan yang diharapkan dapat berpengaruh dalam sikap dan laku kehidupan
2. Pelaksanaan Kegiatan Kesenian
1. pola dasar gerak (lihat materi pembinaan teknik )
2. pola dasar teknik (lihat materi pembinaan teknik )
3. keserasian irama dan penjiwaan :ketepatan irama dan penjiwaan gerak.
4. penguasaan arena : pengembangan pola dasar gerakan dan variasi pola gerak
5. tahapan penilaian :
- pendahuluan
- inti permainan
- penutupan
pedoman dan unsurunsur dasar latihan untuk tiingkatan siswa di susun dalam matriks.
3.Waktu Latihan
Latihan dilkukan secara teratur dan periodik
4. Jenis Penampilan dan Pagelagelaran
- penampilan di arena tertutup
- penampilan di arena terbuka
- penampilan di panggung
- pagelaran massal
5. Irama Pengiring
- gamelan
- gendang pencak
- jidor
- musik
- keroncong
- alat musik/ tabuhan lainnya
4. Bela diri
Dengan pelajaran pencak silat, dengan kejiwaan untuk mengenal “sang pencipta”dan mengenal
“diri pribadi” maka pencak silat berfungsi sebagai alat /senjata untuk membela diri / untuk
mempertahankan kehormatan bukan untuk membela seseorang, tetapi hanya melayani seseorang
apabila keadaaan memang terpaksa dan diperlukan. Persaudaraanb setia hati terate ti dak
mengajarkan seni bela diri lainnya kecuali pencak silat karena pencak silat adalah seni
membeladiri asli dari bangsa indonesia yang mutunya tidak kalah dengan beladiri yang lain.
Dengan demikinan persaudaraan SH terate juga memperrtahankan dan mengembangkan
kepribadian bangsa indonesia. Karena nilai nilai kemerdekaan berkepribadian indonesia, karrena
“bangsa yang terjajah apabila bangsa tersebut tidak mmeliki kepribadian”.
5. Mental kerohanian
Merupakan tujuan akhir persaudaraan SH Terate. Disini ment5al kerohanian/ keshan
berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya”. Tujuan dari pelajaran persaudaraan
SH Terate adalah mendidik manusia dalam menempuh kehidupan ini memproleh kebaahagian
dan kesejahteraan dunia akhirat.
Setelah pribadi manusia persaudaraan SH Terate sudah amntap berjiwa PSHT barulah dia baru
bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya di alam mayapada ini, yaitu “ memayu hayuning
bawono”. Selama manusia Persaudaraan SH Terate, mustahil kalau dia bisa mengemban tugas “
memayu hayuning bawono”.
Mental kerohanian dan Ke-sh-an adalah sumber asas ketuhanan Yang Maha Esa. Kita harus
sadar bahwa sesungguhnya manusia sebagai individu itu tidak hidup dengan sendirinya tanpa ada
yang menghidupkan atau dapat pula di katakan bahwa sebagai individu itu sesungguhnya
hanyalah suatu “objek”dari pada “ subjek mutlak”. Yaitu yang maha esa.
Tanpa memberikan mental kerohanian, ibaratnya hanya mencetak “tukang pukul”. Ini hanyalah
suatu hal yang keliru dan tidak dinginjkan ooleh Persaudaraan SH terate. Perlu diingat, bahwa
pencak silat hanyalah merupakan sarana / pelajaran sampingan, yang diutamakan adalah
membentuk manusia persaudaraan SH Terate dan bisa memayu hayuning bawono.