You are on page 1of 2

Pesatnya laju pertumbuhan pembangunan terutama di bidang industri, pertanian, pertambangan dan

sebagainya yang ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, memungkinkan manusia
memanfaatkan berbagai jenis bahan kimia termasuk logam berat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Semakin pesatnya kegiatan pembangunan tersebut, khususnya di bidang industri selain meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, juga menyebabkan semakin meningkatnya tingkat pencemaran terhadap lingkungan.
Pencemaran itu meliputi pencemaran air, tanah dan udara. Air merupakan bahan essensial bagi hidupnya
organisme dan merupakan bahan utama dalam kehidupan manusia. Namun dengan adanya pendirian instalasi
pabrik-pabrik industri, menyebabkan mengalirnya air limbah ke dalam aliran-aliran sungai disekitarnya
sehingga akan membuat sungai menjadi tercemar. Zat berbahaya yang terdapat dalam air limbah yang saat ini
banyak dikaji secara serius oleh kalangan ahli adalah logam berat. Logam berat dinyatakan sebagai polutan
yang sangat toksik dan berbahaya karena sifatnya yang sukar terurai. Salah satu contohnya adalah Kobalt,
kobalt sebagai polutan logam berat banyak menarik perhatian karena kobalt banyak digunakan pada proses
penyepuhan karena penampilan, kekerasan dan daya tahannya terhadap oksidasi. Namun, Logam kobalt ini
memiliki tingkat racun yang tinggi terhadap makhluk hidup.

Salah satu metode yang banyak digunakan para peneliti untuk memisahkan unsur-unsur minor dari unsur-
unsur mayor adalah ekstraksi pelarut. Dalam bidang kimia analisis, ekstraksi pelarut merupakan langkah
penting untuk tujuan pemisahan, pemekatan dan analisis (Kordosky, 1993). Ekstraksi dengan ligan kelat
telah terbukti memiliki keberhasilan yang sangat besar dalam proses ekstraksi logam (Ricthey dan Ashbrook,
1979).

Salah satu ligan kelat yang banyak digunakan adalah ditizon. Ditizon merupakan suatu zat pengompleks yang
cukup selektif karena hanya mampu bereaksi dengan beberapa ion logam tertentu seperti Hg, Ag, Cu, Bi, Zn,
Cd, Pb, Sn, Ni dan Co membentuk metal ditizonat yang bersifat netral dan menyerap warna yang kuat pada
daerah sinar tampak, sehingga penentuan secara spektrofotometri dapat dilakukan. Ditizon merupakan
reagensia yang sangat peka dan dapat digunakan untuk mengekstrak logam dalam jumlah mikrogram
(Pudjaatmaka dalam Herlina, 2001).

Untuk pemeriksaan logam secara kuantitatif dilakukan dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom
karena metode ini tidak memerlukan pemisahan unsur-unsur logam dalam cuplikan dan cocok untuk
pengukuran sampel dengan konsentrasi yang rendah. Dengan mengetahui nilai pH optimum dari kobalt dan
nikel sehingga logam berat ini dapat dipisahkan dari larutan yang dicemari dan dapat mengurangi pencemaran
lingkungan dari logam berat seperti kobalt dan nikel.

Selain itu Kobal terdapat dalam mineral kobaltit, smaltit, eritrit dan sering terdapat bersamaan dengan nikel.
Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang
digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi. Kobal juga
digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan
generator turbin gas. Logam kobal digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya,
kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya. Sedangkan Nikel digunakan secara besar-besaran untuk
pembuatan baja tahan karat dan alloy lain yang bersifat tahan korosi, Nikel digunakan untuk membuat uang
koin dan baja nikel untuk melapisi senjata dan ruangan besi (deposit di bank), dan nikel yang sangat halus
digunakan sebagai katalis untuk menghidrogenasi minyak sayur (menjadikannya padat). Nikel juga digunakan
dalam keramik, pembuatan magnet Alnico dan baterai penyimpanan Edison. Oleh sebab itu dengan percobaan
ini, kita dapat memisahkan nikel dari kobal atau sebaliknya. Sehingga masing-masing logam berat tersebut
dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal.

You might also like